9. kerukunan estu ria d yn_55

55
KERUKUNAN Antar Umat Beragama Disusun oleh : Estu Ria Dwi Yulianingsih 14304241019 P. Biologi A

Upload: estu-ria-dwi-yn

Post on 09-Aug-2015

90 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9. kerukunan estu ria d yn_55

KERUKUNAN Antar Umat Beragama

Disusun oleh :

Estu Ria Dwi Yulianingsih14304241019P. Biologi A

Page 2: 9. kerukunan estu ria d yn_55

STANDAR KOMPETENSI

Menerapkan nilai-nilai luhur kristiani untuk

berperilaku unggul secara intelektual,

anggun secara moral dan

kompeten dalam keahlian studi yang ditekuni dan memiliki panggilan untuk menerapkan imannya dimana pun.

Page 3: 9. kerukunan estu ria d yn_55

KOMPETENSI DASAR

Mampu memiliki wawasan kerukunan antar umat beragama demi

terwujudnya perilaku saling mengasihi ditengah berbagai

perbedaan yang ada untuk membangun kesejahteraan warga bangsa Indonesia.

Page 4: 9. kerukunan estu ria d yn_55

INDIKATOR

Pribadiku & gerejaku - mampu

menilai (C-6) pemahaman pribadi tentang kerukunan

hidup sesuai dengan ajaran

gerejanya.

Komitmen diri - mampu

memvisualisasikan (sedikitnya 4 perilaku

konkrit) nilai nilai luhur tentang

kerukunan umat beragama.

Introspeksi iman - mampu

mengubah perilaku

pribadi yang negatif tentang

kerukunan antar umat beragama.

Page 5: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Kerukunan berarti adanya suatu

persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun terdapat perbedaan dalam hal ras, suku, budaya, terlebih agama.

Peduli Sosial

Page 6: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Kerukunan hidup umat beragama

berarti hidup dalam suasana baik dan damai, tidak saling bertengkar,

dan menghargai pemeluk agama lain.

Peduli Sosial

Page 7: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Hidup berdampingan adalah impian semua umat, tidak terpecah belah, tidak

ada jarak, sehingga tidak ada saling curiga.

Peduli Sosial

Page 8: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Kerukunan Antar Umat Beragama

ditanggapi oleh GKJ

Peduli Sosial

Page 9: 9. kerukunan estu ria d yn_55

"Perlindungan Hukum terhadap

Kebebasan Beragama"

SINODE :Peduli Sosial

Page 10: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Pada tanggal 20 Mei 2013 di Salatiga,

Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa bersama Yayasan Pelayanan

Hukum Salatiga mengadakan lokakarya bertema RUU Kerukunan

Umat Beragama:

Menjamin atau Membatasi  Kebebasan Beragama. Sumber : http://gkj.or.id/index.php?

pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=779

Peduli Sosial

Page 11: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Lokakarya ini bertujuan untuk

mengkritisi apakah yang dimaksud dengan kebebasan beragama, bagaimana gambaran secara operasional yang seharusnya diberikan perlindungan,serta kaidah-kaidah apa yang diatur dalam RUU Kerukunan Beragama tersebut.

Sumber : http://gkj.or.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=779

Peduli Sosial

Page 12: 9. kerukunan estu ria d yn_55

“freedom of thought, conscience, religion

and belief as a nonderogatable human

right”.Article 18-The International Covenant on Civil and Political Rights.

Peduli Sosial

Page 13: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Kebebasan beragama juga dijamin dalam

UUD 1945 sebagai konstitusi, yang dalam

Pasal 29 ayat (2) UUD 1945

Peduli Sosial

Page 14: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Disebutkan bahwa :

“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

menurut agamanya dan kepercayaannya itu. “

Peduli Sosial

Page 15: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Mengapa

Diperlukan

Peraturan ?

Toleransi

Page 16: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Muatan kebebasan beragama dan berkeyakinan ini menjadi salah satu

hak asasi manusia yang tegas dan diatur di dalam UUD RI 1945.

Toleransi

Page 17: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Namun pada sisi yang lain, undang-undang ini oleh sebagian masyarakat dimaknai mencerderai kebebasan beragama.

Toleransi

Page 18: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Peraturan ini dianggap multitafsir sehingga dikhawatirkan akan terjadi intervensi negara yang terlalu jauh terhadap kehidupan beragama yang notabene merupakan kehidupan privat setiap individu masyarakat.

Toleransi

Page 19: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Kebebasan beragama senantiasa berhadapan

dengan tarik menarik kepentingan,

baik terkait dengan pemaknaan kebebasan beragama itu sendiri, maupun politisasi di bidang agama dan keyakinan.

Toleransi

Page 20: 9. kerukunan estu ria d yn_55

AKIBATNYA ?Toleransi

Page 21: 9. kerukunan estu ria d yn_55

KONFLIK ANTAR UMAT

BERAGAMA

Toleransi

Page 22: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Pendirian Rumah Ibadah

Dipersulit.

Sering terjadi konfik akibat dalam

pengajuan izin mendirikan rumah ibadah

dipersulit bagi pemeluk agama tertentu.

Toleransi

Page 23: 9. kerukunan estu ria d yn_55

PROVOKASI AGAMA

Pemrovokasian ajaran agamanya kepada orang yang sudah memeluk agama/ pemeluk agama

lain (terkadang menggunakan suap baik berbentuk uang maupun jabatan).

Toleransi

Page 24: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Perayaan hari besar Agama

Perayaan agama lain terkadang

dianggap sebagai hal yang tidak baik. Hal ini

ditandai dengan kejadian perijinan tempat untuk perayaan hari besar suatu

agama dipersulit.

Toleransi

Page 25: 9. kerukunan estu ria d yn_55

APA SEBABNYA ?

Toleransi

Page 26: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Sikap xenophobic atau sikap tidak suka, kecemburuan, dan

rasa takut terhadap dominasi minoritas.

Toleransi

Page 27: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Contohnya :Kasus di Tasikmalaya, Situbondo, dan Rengasdengklok itu sendiri, serta kasus Ketapang, dimana melalui

bergulirnya isu pembakaran masjid yang kebenaran pelakunya belum valid, masyarakat Islam langsung melakukan tindak anarkis dengan membakar 21 gereja, dan 6 fasilitas pendidikan umat kristiani.

Toleransi

Page 28: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Sikap Fanatisme, yaitu sikap apabila ada seseorang

dengan keyakinan yang berbeda darinya, ia akan bersikap acuh tak acuh, menjelek-jelekkan, berusaha

memperdaya, atau bahkan membenci.

Toleransi

Page 29: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Contohnya :

Sifat FANATISME akan

makin memperuncing jalannya konflik, seperti kasus konflik Ambon melalui pengiriman gerakan laskar Jihad ke area konflik.

Toleransi

Page 30: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Adakah Hubungan Kerukunan Antar Umat Beragama Dengan

Biologi ?

Rasa ingin tau

Page 31: 9. kerukunan estu ria d yn_55

“ Ilmu pengetahuan tanpa agama

lumpuh, agama tanpa ilmu

pengetahuan

buta. “

Albert Einstein.

Rasa ingin tau

Page 32: 9. kerukunan estu ria d yn_55

“The Origin of Species”

Buku ini berisi tentang teori evolusi

karya Charles Darwin.

Rasa ingin tau

Page 33: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Teori evolusi Charles Darwin

mewakili salah satu

tantangan ilmiah

yang

paling signifikan terhadap teologi selama 140 tahun

terakhir.

Rasa ingin tau

Page 34: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Menurut Teori Darwin manusia berasal dari simpanse yang mengalami evolusi.

Hal ini ditandai dengan bukti-bukti evolusi menurut pendapatnya.

Rasa ingin tau

Page 35: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Hal ini tentu akan berbeda beda ditanggapi oleh

pelajar maupun pendidik yang menganut agama

berbeda beda juga.

Rasa ingin tau

Page 36: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Perbedaan ini tidak seharusnya dijadikan bahan perdebatan karena adanya sikap TOLERANSI.

Semua kembali pada masing-masing pribadi menanggapinya.

Rasa ingin tau

Page 37: 9. kerukunan estu ria d yn_55

DASAR PEMIKIRAN

IMAN KRISTEN ?

Religius

Page 38: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Hukum Kasih(Mat. 22: 37-40)

Religius

Page 39: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Hukum kasih dalam kerukunan umat beragama ini berkaitan dengan

mengasihi sesama, yaitu pada hukum kedua (Mat. 22: 39)

Religius

Page 40: 9. kerukunan estu ria d yn_55

“ Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu, ialah:

Kasihilah sesamamu

manusia seperti dirimu

sendiri”

Religius

Page 41: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Kasih kepada sesama ..

berkaitan dengan hati manusia

dan menunjukkan jelas ke dalam bobotnya yang melebihi

hubungan berdasarkan hukum “Jangan

membenci”

Religius

Page 42: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Berdasarkan

sikap kasih dan tidak saling membenci.

Akan terwujud rasa saling menghargai dan memahami satu sama lainnya...

Religius

Page 43: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Efesus 4:1-7tentang

Kunci Kerukunan Hidup.

Religius

Page 44: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Efesus 4:2“Hendaklah kamu selalu rendah hati,

lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam

hal saling membantu.”

Religius

Page 45: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Rendah hati akan memampukan kita

menghargai pendapat orang lain.

Religius

Page 46: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Rendah hati membuat kita punya waktu luang untuk

mendengar dan

memperhatikan orang lain.

Religius

Page 47: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Rendah hati memberi energi bagi kita untuk

mengakui kelebihan orang

lain.

Religius

Page 48: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Saat kita berhasil untuk menghargai orang lain, memperhatikan mereka, mengakui kelebihan orang lain, di

situlah kita akan mampu bertemu dengan

kerukunan hidup.

Religius

Page 49: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Apa yang harus kita lakukan ?

Tanggung jawab

Page 50: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Jika kita tidak bisa mengakhiri perbedaan-perbedaan kita, paling tidak kita dapat

membantu dunia aman untuk

keanekaragaman John F. Kennedy

Tanggung jawab

Page 51: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Apa yang harus dilakukan … adalah menemukan cara untuk merayakan perbedaan dan mendiskusikan perbedaan tanpa memecah belah komunitas kita

Hillary Clinton

Tanggung jawab

Page 52: 9. kerukunan estu ria d yn_55

“Berbahagialah orang yang

membawa damai karena mereka akan disebut

anak-anak Allah”

(Matius 5:9)

Tanggung jawab

Page 53: 9. kerukunan estu ria d yn_55

Kerendahan hati adalah kunci kerukunan hidup..

Tanggung jawab

Page 54: 9. kerukunan estu ria d yn_55

That belongs to you...

Tanggung jawab

Page 55: 9. kerukunan estu ria d yn_55

• Berperilaku baik secara intelektual sebagai cerminan perwujudan manusia yang menghargai perbedaan dan menyikapinya dengan bijak.

Unggul dalam perilaku secara

intelektual

• Mewujudkan sifat sifat Allah dalam kehidupan sehari-hari yang berdampingan dengan umat beragama yang lain.

Anggun secara moral

• Menyikapi biologi secara ilmu dan tetap berpedoman pada firman Tuhan serta bisa membedakan segala sesuatu secara ilmiah dan rohani.

Kompeten dalam keahlian

study

RESUME