9. bab 45 new

23
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis Desa Pamokolan merupakan salah satu desa di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.Desa Pamokolan memiliki luas 383.945 Ha, terdiri dari 5 Dusun yaitu Dusun Desa, Cikalapa, Pasajen, Kersamenak, dan Pamokolan, dengan batas wilayah administratif sebagai berikut: Sebelah Utara : Desa Medanglayan Kec. Panumbangan Sebelah Selatan : Desa Padamulya Sebelah Timur : Gunung Sawal Sebelah Barat : Sungai Citanduy/Kec. Rajapolah-Tasikmalaya 33

Upload: dita

Post on 15-Apr-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

Page 1: 9. BAB 45 NEW

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1 Kondisi Geografis

Desa Pamokolan merupakan salah satu desa di Kecamatan

Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.Desa Pamokolan

memiliki luas 383.945 Ha, terdiri dari 5 Dusun yaitu Dusun Desa, Cikalapa,

Pasajen, Kersamenak, dan Pamokolan, dengan batas wilayah administratif

sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Medanglayan Kec. Panumbangan

Sebelah Selatan : Desa Padamulya

Sebelah Timur : Gunung Sawal

Sebelah Barat : Sungai Citanduy/Kec. Rajapolah-Tasikmalaya

Secara umum keadaan topografi Desa Pamokolan adalah merupakan

daerah dataran dan perbukitan.Ketinggian tanah dari permukaan laut antara

500-600 dpl dengan suhu rata-rata 22-35oC.

33

Page 2: 9. BAB 45 NEW

4.1.2 Kondisi Demografi

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Per Dusun di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2014

No. Dusun Jumlah Jiwa Jumlah RT RW KKLaki-laki Perempuan1 Desa 238 221 459 2 1 1552 Cikalapa 418 414 832 6 2 2503 Pasajen 448 404 852 5 2 2544 Kersamenak 739 733 1.472 8 2 4425 Pamokolan 540 563 1.097 7 2 346

Jumlah 2.347 2.339 4.718 28 9 1.447

Pada tabel 4.1 diketahui jumlah penduduk di wilayah Desa Pamokolan

sebanyak ± 4.718 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Dusun

Kersamenak (1.472 jiwa).Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk

terbanyak adalah laki-laki (2.347 jiwa).Bila dilihat dari jumah penduduk

dibandingkan dengan luas wilayah, maka kepadatan penduduk rata-rata per

hektar di wilayah Desa Pamokolan mencapai 11 jiwa per hektar.

34

Page 3: 9. BAB 45 NEW

4.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2014

No

.

Pekerjaan Jumlah Persentase

(%)

1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 26 1,53

2 TNI/POLRI 2 0,12

3 Petani 430 25,23

4 Buruh 793 46,54

5 Pedagang 384 22,54

6 Peternak 34 1,99

7 Pensiunan 35 2.05

Pada tabel 4.2 memberikan informasi bahwa sebagian besar pekerjaan

penduduk terbanyakburuh (46,54%).

Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2014

No. Pendidikan Jumlah Persentase (%)1 Tidak tamat SD/ Belum sekolah 1300 27,552 Tamat SD/ sederajat 2510 53,203 Tamat SMP/ sederajat 513 10,874 Tamat SMA/ sederajat 302 6,405 Tamat Diploma 32 0,676 Tamat Strata 1 57 1,217 Tamat Strata 2 4 0,1

Jumlah 4718 100

Pada tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar pendidikan penduduk

di Desa Pamokolan adalah tamat SD/ sederajat (53,20%).

35

Page 4: 9. BAB 45 NEW

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Umur Responden

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui distribusi umur responden

dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Umur Responden Per Dusun di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2015

Variabel Dusun MeanUmur Desa 38

Cikalapa 28Pasajen 24Kersamenak 30Pamokolan 29

Mean 30Berdasarkan tabel 4.4 diketahui rata-rata umur responden 30 tahun.

4.2.2 Pekerjaan Responden

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui distribusi frekuensi pekerjaan

responden seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Pekerjaan Responden di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2015

Jenis Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)Tidak Bekerja 66 99Bekerja 1 1

Jumlah 67 100Berdasarkan tabel 4.5 diketahui hampir semua responden merupakan

ibu rumah tangga yaitu 66 orang dari 67 responden (99%).

36

Page 5: 9. BAB 45 NEW

4.2.3 Pendidikan Responden

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui distribusi frekuensi pendidikan

responden seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Pendidikan Responden di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2014

Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)SD/ sederajat 30 44,78SMP/ sederajat 35 52,24SMA/sederajat 2 2,98

Jumlah 67 100Berdasarkan tabel 4.6 sebagian besar responden berpendidikan SMP

atau sederajad (52,24%).

4.2.4 Jumlah Anak Responden

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui distribusi frekuensi jumlah

anak responden seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Jumlah Anak Responden di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2014

Jumlah Anak Responden Frekuensi (f) Persentase (%)≤2 39 58,21>2 28 41,79Jumlah 67 100

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui sebagian besar responden memiliki

jumlahanak ≤ 2 (58,21%).

37

Page 6: 9. BAB 45 NEW

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Pencapaian Universal Child Immunization (UCI)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh distribusi frekuensi

pencapaian UCI Desa Pamokolan tahun 2014 seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Angka Pencapaian UCI Desa Pamokolan Tahun 2014

Pencapaian UCI N Persentase %

Non-UCI 42 62,7

UCI 25 37,3

Jumlah 67 100,0

Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 lebih dari

setengah balita 42 orang belum melakukan imunisasi dasar lengkap sehingga

angka pencapaian UCI Desa Pamokolan hanya mencapai 37,3%.

4.3.2 Pengetahuan Ibu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh distribusi frekuensi

pengetahuan ibu seperti pada tabel berikut:

Table 4.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2015

Pengetahuan N Persentase (%)Rendah 15 22,4Tinggi 52 77,6Jumlah 67 100

38

Page 7: 9. BAB 45 NEW

Pada tabel 4.9 dapat diketahui lebih dari setengah responden memiliki

pengetahuan yang tinggi tentang imunisasi dasar, yaitu 52 orang dari 67

responden (77,6%).

4.3.3 Sikap Ibu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh distribusi frekuensi

sikap ibu seperti pada tabel berikut:

Table 4.10 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu di Wilayah Desa Pamokolan Tahun 2014

Pengetahuan N Persentase (%)Negatif 26 38,8Positif 41 61,2Jumlah 67 100

Pada tabel 4.10 menginformasikan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap yang positif mengenai imunisasi dasar yaitu 41 orang dari 67

responden ( 61,2%).

4.4 Analisis Bivariat

4.4.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan

Angka Pencapaian UCI

Tabel 4.11 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Angka Pencapaian UCI di Desa Pamokolan Tahun 2014

Pengetahuan

Angka Pencapaian UCI Desa Total OR 95% CI

p-valueNon UCI UCI

f % F % f %Rendah 8 53,3 7 46,7 15 100

6,0 0,19-1,93 0,58Tinggi 34 65,4 18 34,6 52 100

Jumlah 42 62,7 25 37,3 67 100

39

Page 8: 9. BAB 45 NEW

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan pencapaian

UCI di Desa Pamokolan diperoleh bahwa ada sebanyak 34 dari 42 (65,4%)

ibu dengan pengetahuan tinggi status imunisasi anak non UCI. Sedangakan

ibu dengan pengetahuan rendah ada 8 dari 42 (53,3%) yang status anak non

UCI. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,58, maka dapat disimpulkan tidak

ada perbedaan proporsi kejadian non UCI antara ibu dengan berpengetahuan

rendah dengan ibu berpengetahuan tinggi (tidak ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dengan pencapaian UCI). Hasil analisis diperoleh nilai

OR= 6,0, artinya ibu berpengetahuan rendah mempunyai peluang 6,0 kali

status imunisasi anak yang tidak lengkap sehingga UCI tidak tercapai.

4.4.2 Hubungan Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Angka Pencapaian

UCI

Tabel 4.12 Hubungan Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Angka Pencapaian UCI di Desa Pamokolan Tahun 2014

SikapAngka Pencapaian UCI Desa Total OR 95%

CIp-valueNon UCI UCI

f % F % f %Negatif 11 42,3 15 57,7 26 100

2,4 0,08-0,68 0,006Positif 31 75,6 10 24,4 41 100

Jumlah 42 62,7 25 37,3 67 100

Hasil analisis hubungan antara sikap ibu dengan pencapaian UCI di

Desa Pamokolan diperoleh bahwa ada sebanyak 31 dari 42 (75,6%) ibu

dengan sikap positif memiliki status imunisasi anak non UCI. Sedangakan ibu

dengan sikap negatif sebanyak 11 dari 42 (42,3%) memiliki status imunisasi

40

Page 9: 9. BAB 45 NEW

anak non UCI. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,006, maka dapat

disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian non UCI antara ibu dengan

sikap positif dengan ibu sikap negatif (ada hubungan yang signifikan antara

sikap ibu dengan pencapaian UCI). Hasil analisis diperoleh nilai OR= 2,4,

artinya ibu bersikap negatif mempunyai peluang 2,4 kali status imunisasi

anak yang tidak lengkap sehingga UCI tidak tercapai.

4.5 PEMBAHASAN

4.5.1 Analisis Univariat

4.5.1.1 Pengetahuan Ibu

Hasil penelitian di wilayah Desa Pamokolan didapatkan bahwa lebih

dari setengah responden 52 orang dari 67 responden (77,6%) berpengetahuan

tinggi tentang imunisasi dasar. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Effendi dan Astuti (2010) di Banjar, Kalimantan Selatan,

bahwa terdapat 69,8% responden yang berpengetahuan tinggi.

Pengetahuan adalah hasil tahu dari seseorang yang terjadi setelah

orang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Prilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih mudah dipahami dan dimengerti

daripada tidak didasari oleh pengetahuan. Beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang diantaranya yaitu : umur, intelegensi,

lingkungan, sosial budaya, pendidikan, informasi dan pengalaman. ()

41

Page 10: 9. BAB 45 NEW

Hasil penelitian, bahwa responden berpengetahuan baik kemungkinan

karena para ibu tersebut sadar akan pentingnya imunisasi dasar, karena

banyak memperoleh informasi tentang imunisasi dari bidan desa setempat.

Para ibu yang berpengetahuan tinggi sebanyak 52 orang (77,6%), telah

mengetahui hal-hal mendasar tentang imunisasi dasar, dilihat dari hampir

semua pertanyaan yang mampu dijawab.

Responden dengan pengetahuan rendah 15 orang (22,4%) secara umum

sebenarnya sudah cukup memahami tentang imunisasi dasar, namun

kemungkinan ibu kurang aktif dalam mencari informasi tentang imunisasi

dasar bahkan sering tidak hadir dalam pelaksanaan posyandu yang ada

dilingkungannya.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu

tentang imunisasi dasar di Desa Pamokolan sebagian besar tinggi, yaitu

sebanyak 52 orang (77,6%), kemungkinan banyak dipengaruhi oleh peran

serta tenaga kesehatan setempat, serta kemauan ibu untuk menambah

wawasan dari berbagai hal misalnya dari lingkungan sekitar dan lingkungan

pekerjaan.

4.5.1.2 Sikap Ibu

Hasil penelitian di wilayah Desa Pamokolan didapatkan bahwa lebih

dari setengah responden 41 orang dari 67 responden ( 61,2%) memiliki sikap

yang positif. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Helmi

42

Page 11: 9. BAB 45 NEW

(2011) di Medan Sumatra Utara, bahwa terdapat 85,8% responden yang

memiliki sikap positif.

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek, sikap merupakan kesiapan atau kesediaan

untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi

tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan reaksi

terbuka, atau suatu bentuk evaluasi dan reaksi perasaan.

4.5.2 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan

Angka Pencapaian UCI

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa presentase pencapaian

UCI yang dilihat dari hasil pemberian imunisasi yang telah diberikan kepada

bayi menunjukkan bahwa pencapaian NON UCI lebih banyak pada tingkat

pengetahuan ibu yang tinggi (65,4%), dibandingkan dengan ibu yang

memiliki tingkat pengetahuan rendah (53,3%). Berdasarkan hasil dari uji

statistika didapatkan nilai p-value >0,05, sehingga tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pencapaian UCI , dan Odds

Ratio (OR) 0,60 artinya ibu dengan pengetahuan tinggi memiliki peluang 0,6

kali dalam pencapaian UCI.

Hasil penelitian ini, tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Effendi (2010) dkk diwilayah kerja Puskesmas Dalam Pagar Banjarmasin,

43

Page 12: 9. BAB 45 NEW

bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan

pemberian imunisasi dasar pada bayi yang tercermin dalam pencapaian UCI

( nilai p-value 0,005). Penelitian ini menunjukkan pengetahuan ibu yang

tinggi tidak menjamin bahwa ibu akan memberikan imunisasi dasar secara

tepat waktu terhadap anak. Ibu yang berpengetahuan tinggi cenderung lebih

aktif mengimunisasikan anaknya dibandingkan dengan ibu yang

berpengetahuan rendah. Sehingga, pencapaian UCI di Desa Pamokolan tidak

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu di wilayah tersebut.

4.5.3 Hubungan Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Angka Pencapaian

UCI

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa presentase pencapaian

UCI yang dilihat dari hasil pemberian imunisasi yang telah diberikan kepada

bayi menunjukkan bahwa pencapaian NON UCI lebih banyak pada ibu

dengan sikap ibu yang positif (75,6%), dibandingkan dengan ibu yang

memiliki sikap ibu yang negative (42,3%). Berdasarkan hasil dari uji statistika

didapatkan nilai p-value < 0,05 ( 0,006), sehingga terdapat hubungan yang

signifikan antara sikap ibu dengan pencapaian UCI , dan Odds Ratio (OR)

0,24 artinya ibu dengan sikap positif memiliki peluang 0,24 kali dalam

pencapaian UCI.

Hasil penelitian ini, sesuai dengan penelitian yang dilakukan Umi

Khalimah (2007) diwilayah kerja Puskesmas Sekaran Gunung Pati,

44

Page 13: 9. BAB 45 NEW

Semarang.bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan

penerapan imunisasi campak diwilayah kerja Puskesmas Sekaran Gunung

Pati, Semarang (nilai p-value 0,003). Penelitian ini menunjukkan sikap ibu

yang positif menjamin bahwa ibu akan memberikan imunisasi dasar secara

tepat waktu terhadap anak.Seharusnya, ibu yang bersikap poisitif cenderung

lebih aktif mengimunisasikan anaknya dibandingkan dengan ibu yang

bersikap negatif.Sehingga, pencapaian UCI di Desa Pamokolan dipengaruhi

oleh sikap ibu di wilayah tersebut.

Hasil penelitian ini, sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Paridawati dkk (2011) diwilayah kerja Puskesmas Bajeng,kabipaten Goa.

Bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap positif dan sikap negatif

respondendalam pemberian imunisasi dasar.campak diwilayah kerja

Puskesmas Sekaran Gunung Pati, Semarang (nilai p-value 0,003). Penelitian

ini menunjukkan sikap ibu yang positif menjamin bahwa ibu akan

memberikan imunisasi dasar secara tepat waktu terhadap anak.Seharusnya,

ibu yang bersikap poisitif cenderung lebih aktif mengimunisasikan anaknya

dibandingkan dengan ibu yang bersikap negatif.Sehingga, pencapaian UCI di

Desa Pamokolan dipengaruhi oleh sikap ibu di wilayah tersebut.

45

Page 14: 9. BAB 45 NEW

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2014 angka pencapaian UCI

Desa Pamokolan 37,3%.

2. Diketahui lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan yang tinggi

tentang imunisasi dasar, yaitu 52 orang dari 67 responden (77,6%).

3. Didapatkan sebagian besar responden memiliki sikap yang positif mengenai

imunisasi dasar yaitu 41 orang dari 67 responden ( 61,2%).

4. Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pencapaian UCI di Desa

Pamokolan tahun 2014.

5. Terdapat hubungan antara sikap ibu dengan pencapaian UCI di Desa

Pamokolan tahun 2014.

46

Page 15: 9. BAB 45 NEW

5.2 Saran

1. Mempertahankan pengetahuan yang sudah tinggi, serta meningkatkan

pengetahuan yang masih rendah tidak hanya sebatas pada ibu, tetapi juga pada

anggota keluarga terutama ayah untuk memberi dukungan dengan cara

memberikan informasi secara terus-menerus mengenai imunisasi baik melalui

penyuluhan, pamflet pada saat pelaksanaan posyandu, maupun kunjungan

kerumah-rumah.

2. Menumbuhkan dan memperkuat sikap positif yang sudah dimiliki oleh ibu

perlu kesinambungan menerapkan pola pendekatan yang dapat memperkuar

kesadaran untuk berbuat atau bertindak positif

3. Dengan adanya penelitian ini, bagi puskesmas dan tenaga kesehatan

diharapkan dapat meningkatkan program yang lebih bersifat promotif dan

preventif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan program imunisasi pada

balita.

4. Disini penulis menghimbau agar masyarakat berperan aktif untuk membawa

balitanya ke posyandu atau tempat pelayanan kesehatan terdekat guna

mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

5. Bagi peneliti selanjutnya mengingat penelitian yang bersifat terbatas,

diharapkan adanya penelian lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang

lebih mendalam mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan angka

pencapaian UCI desa dengan jenis penelitian, metode dan sampel yang

berbeda agar dapat mendapatkan hasil yang lebih berarti.

47