9 2 penerimaan daerah -...

50
PENERIMAAN DAERAH DAERAH Bandi 03/12/2013 MKN, 2013 1

Upload: doandat

Post on 18-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENERIMAAN

DAERAHDAERAHBandi

03/12/2013 MKN, 2013 1

Page 2: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAHULUAN

Permasalahan dalam perencanaan dan penganggaran di daerah

1. Intervensi hak budget DPRD terlalu kuat

2. Pendekatan partisipatif dalam perencanaan melalui mekanisme musrenbang masih menjadi retorika

3. Proses Perencanaan kegiatan yang terpisah dari penganggaran,3. Proses Perencanaan kegiatan yang terpisah dari penganggaran,

4. Ketersediaan dana yang tidak tepat waktu.

5. Breakdown RPJPD ke RPJMD dan RPJMD ke RKPD seringkali tidaknyambung(match).

6. Kualitas RPJPD, RPJM Daerah dan Renstra SKPD seringkali belumoptimal.

7. Terlalu banyak “order” dalam proses perencanaan

03/12/2013 MKN, 2013 2

Page 3: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAHULUAN

Permasalahan dalam perencanaan dan penganggaran di daerah

8. Koordinasi antar SKPD untuk proses perencanaan masih lemah

9. SKPD yang mempunyai alokasi anggaran besar misal Dinas Pendidikandan Dinas PU seringkali tidak mempunyai tenaga perencana yang memadai

10. APBD kabupaten/Kota perlu evaluasi oleh Pemprop.

memadai

10. APBD kabupaten/Kota perlu evaluasi oleh Pemprop.

11. Kualitas hasil Musrenbang Desa/Kecamatan seringkali rendah karena kurangnya Fasilitator Musrenbang yang berkualitas.

12. Pedoman untuk Musrenbang atau perencanaan (misal Permendagri 66 tahun 2007) cukup rumit (complicated)

13. Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat ke AKAR MASALAH saja dapat berpotensi menimbulkan bias dan oversimplifikasi terhadap suatu persoalan

03/12/2013 MKN, 2013 3

Page 4: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAHULUAN

• Penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah.

• Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.

• Pendapatan daerah

– merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang – merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.

– Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uangmelalui rekening kas umum daerah,

– yang menambah ekuitas dana,

– merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan

– tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.

03/12/2013 MKN, 2013 4

Page 5: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Perundang-undangan penting yang melandasi

pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sebagai

berikut :1. UU No. 20 Tahun 1999 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

2. UU No. 17 Tahun 2003 tentangKeuangandaerah;

3. UU No. 1 Tahun 2004 tentangperbedaharaan

PENDAHULUAN

3. UU No. 1 Tahun 2004 tentangperbedaharaan

4. UU No. 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaanPengelolaan dan

TanggungJawabKeuangan Negara;

5. UU No. 25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaanPembangunanNasional;

6. UU No. 32 Tahun 2004 tentangPemerintahDaerah;

03/12/2013 5MKN, 2013

Page 6: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Perundang-undangan penting yang melandasi

pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sebagai

berikut :7. UU No. 33 Tahun 2004 tentangPerimbanganKeuangan antara

PemerintahPusat dan PemerintahDaerah;

8. PP. No 65 Tahun 2001 tentangPajakDaerah;

PENDAHULUAN

8. PP. No 65 Tahun 2001 tentangPajakDaerah;

9. PP No. 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;

10. PP No. 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah

diubah dengan PP No. 37 Tahun 2005, PP No. 37 Tahun 2006 dan PP No.

21 Tahun 2007;

03/12/2013 6MKN, 2013

Page 7: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Perundang-undangan penting yang melandasi

pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sebagai

berikut :11. PP No. 14 Tahun 2005 tentang Tatacara Penghapusan Piutang

Negara/Daerah;

12. PP 23 Tahun 2005 tentang Estándar Akuntansi Pemerintahan;

PENDAHULUAN

12. PP 23 Tahun 2005 tentang Estándar Akuntansi Pemerintahan;

13. PP No. 24 Tahun 2005 Standar Akuntansi Pemerintahan

14. PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;

15. PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

16. PP No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah;

17. PP No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah;

03/12/2013 7MKN, 2013

Page 8: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Perundang-undangan penting yang melandasi

pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sebagai

berikut :18. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. PP No. 65 Tahun 2005 tentangPedomanPenyusunan dan Penerapan

Estándar PelayananMinimal;

PENDAHULUAN

Estándar PelayananMinimal;

20. PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

21. PP No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah;

22. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

23. Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Barang Milik Daerah

03/12/2013 8MKN, 2013

Page 9: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Perundang-undangan penting yang melandasi

pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sebagai

berikut :24.Permendagri No. 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan

atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

25.Permendagri No. 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaaan dalam

PENDAHULUAN

25.Permendagri No. 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaaan dalam

rangkaberakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah;

26. Permendagri No. 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan

Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan

Pemerintah Daerah;

27. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri

Dalam Negara No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah.

03/12/2013 9MKN, 2013

Page 10: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAHULUAN

• Sesuai pasal 5 UU No. 33 tahun 2004, sumber

pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi terdiri dari

– Pendapatan Asli Daerah (PAD), – Pendapatan Asli Daerah (PAD),

– Dana Perimbangan, dan

– Lain-lain Pendapatan Yang Sah

03/12/2013 10MKN, 2013

Page 11: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAPTAN ASLI DAERAH-PAD

• Pendapatan Asli Daerah (PAD)– pendapatan yang diperoleh Daerah

– yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah

– sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

• PAD bersumber dari– Pajak Daerah;– Pajak Daerah;

– Retribusi Daerah;

– hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan

– lain-lain PAD yang sah (meliputi hasil penjualan kekayaanDaerah yang tidak dipisahkan;jasa giro;pendapatanbunga;keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uangasing; dan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibatdari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa olehDaerah).

03/12/2013 11MKN, 2013

Page 12: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAPTAN ASLI DAERAH-PAD

• UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak danRetribusi Daerah, jenis Pajak Daerah dan RetribusiDaerah yang dapat dipungut oleh Propinsi --Jenispajak daerah propinsi terdiri dari :

1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraandi atas Air

3. Pajak bahan Bakar Kendaraan Bermotor

4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air BawahTanah dan Air Permukaan

03/12/2013 12MKN, 2013

Page 13: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAPTAN ASLI DAERAH-PAD

• UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak danRetribusi Daerah, jenis Pajak Daerah dan RetribusiDaerah yang dapat dipungut oleh Propinsi -- Jenispajak daerah Kabupaten/Kota terdiri dari :1. Pajak Hotel1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran

3. Pajak Hiburan

4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan

6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

7. Pajak Parkir

03/12/2013 13MKN, 2013

Page 14: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAPTAN ASLI DAERAH-PAD

• Retribusi daerah terdiri dari tiga kelompok

retribusi yaitu :

1. Jasa Umum

2. Jasa Usaha2. Jasa Usaha

3. Perijinan tertentu

03/12/2013 14MKN, 2013

Page 15: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAPTAN ASLI DAERAH-PAD

a. Retribusi Jasa Umum1. Bersifat bukan pajak dan bukan masuk jasa usaha atau

perijinan tertentu

2. Merupakan kewenangan Daerah

3. Memberikan manfaat khusus bagi yang membayarretribusi tersebutretribusi tersebut

4. Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi

5. Tidak bertentangan dengan kebijakan nasional

6. Dapat dipungut secara efektif dan efisien sebagai sumberPAD potensial

7. Pemungutan retribusi memungkinkan jasa tersebutdiberikan dengan pelayanan berkualitas.

03/12/2013 15MKN, 2013

Page 16: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAPTAN ASLI DAERAH-PAD

b. Retribusi Jasa Usaha :

1. Bersifat bukan pajak dan bukan masuk retribusi

jasa umum atau perijinan tertentu

2. Jasanya bersifat komersial2. Jasanya bersifat komersial

03/12/2013 16MKN, 2013

Page 17: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

PENDAPTAN ASLI DAERAH-PAD

c. Retribusi Perijinan Tertentu :

1. Merupakan domain otonomi Daerah

2. Untuk melindungi kepentingan umum

3. Dampak biaya yang ditimbulkan dari pemberian3. Dampak biaya yang ditimbulkan dari pemberian

ijin tersebut cukup besar dan layak dibiayai

dengan retribusi perijinan.

03/12/2013 17MKN, 2013

Page 18: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Dana perimbangan terdiri dari:

1. Dana Bagi Hasil

2. Dana Alokasi Umum

3. Dana Alokasi Khusus

PENDAPATAN DAERAH

03/12/2013 18MKN, 2013

Page 19: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Dana bagi hasil ini bersumber dari

1.pajak dan kekayaan daerah.

– Pasal 11 (1) UU No. 33 Tahun 2004,

2.sumber daya alam

DANA BAGI HASIL

2.sumber daya alam

– pasal 11 (2) UU No. 33 Tahun 2004,

03/12/2013 19MKN, 2013

Page 20: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana bagi hasil ini bersumber dari pajak.

1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),

2. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB),

3. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29

DANA BAGI HASIL-Pajak

3. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29

Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh

Pasal 21”.

03/12/2013 20MKN, 2013

Page 21: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• penerimaan PBB dan BPHTB dibagi antara daerah

provinsi, daerah kabupaten/kota, dan

Pemerintah.

• dari penerimaan PBB sebesar 90% untuk Daerah:

a). 16,2% untuk provinsi yang bersangkutan dan

DANA BAGI HASIL-Pajak

a). 16,2% untuk provinsi yang bersangkutan dan

disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah provinsi;

b). 64,8% untuk daerah kabupaten/kota ybs, disalurkan

ke Rekening Kas Umum Daerah kabupaten/kota; dan

c). 9% (sembilan persen) untuk biaya pemungutan.

03/12/2013 21MKN, 2013

Page 22: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• penerimaan PBB dan BPHTB dibagi antara daerah

provinsi, daerah kabupaten/kota, dan

Pemerintah.

• dari penerimaan PBB sebesar 90% untuk Daerah:

a). 16,2% untuk provinsi yang bersangkutan dan

DANA BAGI HASIL-Pajak

a). 16,2% untuk provinsi yang bersangkutan dan

disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah provinsi;

b). 64,8% untuk daerah kabupaten/kota ybs, disalurkan

ke Rekening Kas Umum Daerah kabupaten/kota; dan

c). 9% (sembilan persen) untuk biaya pemungutan.

03/12/2013 22MKN, 2013

Page 23: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil dari penerimaan BPHTB

adalah sebesar 80% (delapan puluh persen)

dengan rincian sebagai berikut:a). 16% (enam belas persen) untuk daerah provinsi yang bersangkutan

DANA BAGI HASIL-Pajak

a). 16% (enam belas persen) untuk daerah provinsi yang bersangkutan

dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah provinsi; dan

b). 64% (enam puluh empat persen) untuk daerah kabupaten dan kota

penghasil dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah

kabupaten/kota.

03/12/2013 23MKN, 2013

Page 24: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil dari PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib

Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21

yang merupakan bagian Daerah adalah sebesar 20%

(dua puluh persen), dibagi provinsi dan

kabupaten/kota.

DANA BAGI HASIL-Pajak

kabupaten/kota.

� 60% (enam puluh persen) untuk kabupaten/kota dan

� 40% (empat puluh persen) untuk provinsi.

03/12/2013 24MKN, 2013

Page 25: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana bagi hasil

DANA BAGI HASIL

Sumber DBH Pemerintah

Pusat

Provinsi Kabupaten/

Kota

Keterangan

PBB 10 % 16,2% 64,8% 9% biaya pungut

BPHTB 20% 16% 64%

PPH Ps 25 & 29 wajib 80% 8% 12%PPH Ps 25 & 29 wajib

pajak orang pribadi dlm

negeri & ps 21

80% 8% 12%

03/12/2013 25MKN, 2013

Page 26: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil yang berasal dari sumber

daya alam terdiri dari

1. kehutanan,

2. pertambangan umum,

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

3. perikanan,

4. pertambangan minyak bumi,

5. pertambangan gas bumi,

6. pertambangan panas bumi ”.

03/12/2013 26MKN, 2013

Page 27: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Kehutanan-- Iuran Hak

Pengusahaan Hutan (IHPH) dan Provisi

Sumber Daya Hutan (PSDH) dibagi

dengan imbangan

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

dengan imbangan

�20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan

�80% (delapan puluh persen) untuk Daerah.

03/12/2013 27MKN, 2013

Page 28: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Kehutanan-- Iuran HakPengusahaan Hutan (IHPH) dan ProvisiSumber Daya Hutan (PSDH) untuk Daerah 80% (dua puluh persen),

– dari penerimaan IHPH yang menjadi bagian

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

– dari penerimaan IHPH yang menjadi bagianDaerah dibagi

• dengan rincian 16% (enam belas persen) untukprovinsi; dan

• 64% (enam puluh empat persen) untuk kabupaten/kotapenghasil.

03/12/2013 28MKN, 2013

Page 29: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Kehutanan-- Iuran Hak PengusahaanHutan (IHPH) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) untuk Daerah 80% (delapan puluh persen) untuk Daerah.

• dari penerimaan PSDH yang menjadi bagian Daerah dibagidengan rinciano 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan;

o 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil;

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

o 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil; dan

o 32% (tiga puluh dua persen) dibagikan dengan porsi yang samabesar untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

03/12/2013 29MKN, 2013

Page 30: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Kehutanan-- Dana Reboisasi

dibagi dengan

– 60% (enam puluh persen) untuk Pemerintah yang

digunakan untuk rehabilitasi hutan dan lahan

secara nasional; dan

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

secara nasional; dan

– 40% (empat puluh persen) untuk Daerah yang

digunakan untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan

lahan di kabupaten/kota penghasil.

03/12/2013 30MKN, 2013

Page 31: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Penerimaan Pertambangan Umum

• Land-rent:

– seluruh penerimaan iuran yang diterima negara

– sebagai imbalan atas kesempatan penyelidikanumum, eksplorasi, atau eksploatasi pada suatu

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

umum, eksplorasi, atau eksploatasi pada suatuwilayah kuasa pertambangan.

• Royalti:

– iuran produksi yang diterima negara dalam halpemegang kuasa pertambangan.

03/12/2013 31MKN, 2013

Page 32: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Pertambangan Umum yang

dihasilkan wilayah Daerah ybs, dibagi

– 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan

– 80% (delapan puluh persen) untuk Daerah.

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

• Pertambangan Umum terdiri atas

– Penerimaan Iuran Tetap (Land-rent); dan

– Penerimaan Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi

(Royalti).

03/12/2013 32MKN, 2013

Page 33: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara Iuran

Tetap (Land-rent) yang menjadi bagian Daerah

dibagi dengan rincian:

– 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang

bersangkutan; dan

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

bersangkutan; dan

– 64% (enam puluh empat persen) untuk

kabupaten/kota penghasil.

03/12/2013 33MKN, 2013

Page 34: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara IuranEksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti) yang menjadi bagian Daerah dibagi dengan rincian: – 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang

bersangkutan;

– 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kotapenghasil; dan

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

– 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kotapenghasil; dan

– 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kotalainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

• Bagian kabupaten/kota dibagikan dengan porsi yang samabesar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan.

03/12/2013 34MKN, 2013

Page 35: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana bagi hasil

DANA BAGI HASIL

Sumber DBH Pemerintah

Pusat

Provinsi Kabupaten/

Kota

Keterangan

Kehutanana.Iuran HPH

b.Provisi SDH

20%16%

16%

64%32%

32%

Kab/Kota penghasil

Kab/Kot lain se-

provinsi

c. Dana Reboisasic. Dana Reboisasi60% 40%

Pertambangan Umuma. Land-rentb. Royalti

20%16%16%

64%32%

32%

Kab/Kot penghasilKab/Kot lain se-provinsi

03/12/2013 35MKN, 2013

Page 36: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Perikanan yang diterima secara

nasional dibagi

– 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan

– 80% (delapan puluh persen) untuk seluruh

kabupaten/kota.

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

kabupaten/kota.

• Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara sektor

perikanan dibagikan dengan porsi yang sama besar

kepada kabupaten/kota di seluruh Indonesia

03/12/2013 36MKN, 2013

Page 37: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Penerimaan Perikanan terdiri atas:

• Penerimaan Pungutan Pengusahaan

Perikanan; dan

• Penerimaan Pungutan Hasil Perikanan.

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

03/12/2013 37MKN, 2013

Page 38: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Pertambangan Minyak Bumi yang

dihasilkan dari wilayah Daerah yang

bersangkutan setelah dikurangi komponen

pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, dibagi

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

peraturan perundang-undangan, dibagi

– 84,5% (delapan puluh empat setengah persen)

untuk Pemerintah; dan

– 15,5% (lima belas setengah persen) untuk Daerah.

03/12/2013 38MKN, 2013

Page 39: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi sebesar 15%

(lima belas persen) dibagi dengan rincian sebagai berikut:

– 3% (tiga persen) dibagikan untuk provinsi;

– 6% (enam persen) dibagikan untuk kabupaten/kota penghasil; dan

– 6% (enam persen) dibagikan untuk kabupaten/kota lainnya dalam

provinsi yang bersangkutan.

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

• Bagian kabupaten/kota dibagikan dengan porsi yang sama

besar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang

bersangkutan.

03/12/2013 39MKN, 2013

Page 40: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Pertambangan Gas Bumi yang

dihasilkan dari wilayah Daerah yang

bersangkutan setelah dikurangi komponen

pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, dibagi:

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

peraturan perundang-undangan, dibagi:

– 69,5% (enam puluh sembilan setengah persen)

untuk Pemerintah; dan

– 30,5% (tiga puluh setengah persen) untuk Daerah.

03/12/2013 40MKN, 2013

Page 41: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi sebesar 30%

(tiga puluh persen) dibagi dengan rincian sebagai berikut:

– 6% (enam persen) dibagikan untuk provinsi yang bersangkutan;

– 12% (dua belas persen) dibagikan untuk kabupaten/kota penghasil;

dan

– 12% (dua belas persen) dibagikan untuk kabupaten/kota lainnya dalam

provinsi bersangkutan.

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

provinsi bersangkutan.

• Bagian kabupaten/kota dibagikan dengan porsi yang sama

besar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang

bersangkutan.

03/12/2013 41MKN, 2013

Page 42: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi dan Gas

Bumi sebesar 0,5% (setengah persen) dialokasikan untuk

menambah anggaran pendidikan dasar.

– 0,1% (satu persepuluh persen) dibagikan untuk provinsi yang

bersangkutan;

– 0,2% (dua persepuluh persen) dibagikan untuk kabupaten/ kota

penghasil; dan

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

penghasil; dan

– 0,2% (dua persepuluh persen) dibagikan untuk kabupaten/ kota

lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

• Bagian kabupaten/kota dibagikan dengan porsi yang sama

besar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang

bersangkutan.

03/12/2013 42MKN, 2013

Page 43: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Penerimaan Negara dari Pertambangan Panas

Bumi adl Penerimaan Negara Bukan Pajak yang

terdiri atas– Setoran Bagian Pemerintah;

– Iuran tetap dan iuran produksi.

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

03/12/2013 43MKN, 2013

Page 44: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Pertambangan Panas Bumi yang dihasilkan

dari wilayah Daerah yang bersangkutan yang

merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak,

dibagi dengan imbangan

– 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

– 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan

– 80% (delapan puluh persen) untuk Daerah.

03/12/2013 44MKN, 2013

Page 45: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Pertambangan Panas Bumi yang dihasilkan dari wilayah Daerah yang bersangkutan dibagi dengan imbangan 80% (delapan puluh

persen) untuk Daerah:

– 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan;

– 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil; dan

– 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsiyang bersangkutan.

• Bagian kabupaten/kota dibagikan dengan porsi yang sama besar

DANA BAGI HASIL-Kekayaan Alam

• Bagian kabupaten/kota dibagikan dengan porsi yang sama besaruntuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan.

• Realisasi penyaluran Dana Bagi Hasil tidak melebihi 130% dariasumsi dasar harga minyak bumi dan gas bumi dalamAPBN tahun berjalan.

• Jika melebihi 130%, maka penyaluran dilakukan melalui mekanismeAPBN Perubahan.

03/12/2013 45MKN, 2013

Page 46: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• Dana bagi hasil

DANA BAGI HASIL

Sumber DBH Pemerintah

Pusat

Provinsi Kabupaten/

Kota

Keterangan

Perikanan 20% 80% Seluruh kab/kotPertambangan minyak bumi

84,5% 3%

0,1%

6%

6%

0,4%

Kab/Kot penghasilKab/Kot lain se-provinsiUtk menambah anggaran pend.dasar0,1% 0,4% anggaran pend.dasar

Pertambangan Gas bumi 69,5% 6%

0,1%

12%

12%

0,4%

Kab/Kot PenghasilKab/kot lain se-provinsiUtk menambah anggaran pend.dasar

Pertambangan Panas Bumi 20% 16% 32%

32%

Kab/Kot PenghasilKab/kot lain se-provinsi

03/12/2013 46MKN, 2013

Page 47: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Dana Alokasi Umum

• komponen terbesar dalam dana perimbangan dan

• peranannya sangat strategis dalam menciptakan pemerataan dan keadilan antar daerah.

• digunakan untuk mengurangi ketimpangan dalam kebutuhan pembiayaan dan penguasaan pajak

DANA ALOKASI UMUM

kebutuhan pembiayaan dan penguasaan pajak antara pusat dan daerah,

• proporsi yang diberikan kepada daerah minimal sebesar 26% (dua puluh enam persen) dari penerimaan dalam negeri neto.

03/12/2013 47MKN, 2013

Page 48: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

Dana Alokasi Umum

• menekankan aspek pemerataan dan keadilan dimana formula dan perhitungannya ditentukan oleh undang-undang.

• Penggunaan ditetapkan oleh daerah.

• Penggunaan DAU dan penerimaan umum lainnya

DANA ALOKASI UMUM

• Penggunaan DAU dan penerimaan umum lainnya dalam APBD – tetap pada kerangka pencapaian tujuan pemberian otonomi

daerah

– yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, seperti pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan.

03/12/2013 48MKN, 2013

Page 49: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

• UU No.33 Tahun 2004 --kegiatan khusus yang dimaksud adalah– Kegiatan dengan kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan

dengan rumus alokasi umum,

– dalam pengertian kebutuhan suatu daerah tidak sama dengan kebutuhan daerah lain, misalnya kebutuhan di kawasan transmigrasi, kebutuhan beberapa jenis investasi / prasarana baru, pembangunan jalan di kawasan terpencil, serta saluran

DANA ALOKASI KHUSUS

baru, pembangunan jalan di kawasan terpencil, serta saluran irigasi primer.

• Kebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional.

• UU 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah menekankan tiga hal, yaitu hak, wewenang dan kewajiban.

03/12/2013 49MKN, 2013

Page 50: 9 2 penerimaan daerah - bandi.fe.uns.ac.idbandi.fe.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/9-2-penerimaan...Dalam praktek penerapan P3MD, pendekatan pemecahan masalah yang HANYA melihat

REFERENSI

• UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusan dan Pemerintah

Daerah

• Nur, Turiman Fachturahman. 2011. Tiga BelasNur, Turiman Fachturahman. 2011. Tiga Belas

Masalah Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah.

http://rajawaligarudapancasila.blogspot.com/ 2011

03/12/2013 50MKN, 2013