8_pengantar studi hadis.ppt
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
1/31
Oleh:
PRADITO HASIBUAN. S.Ag.
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
2/31
Pokok Bahasan
Pengertian Hadis
Unsur-Unsur Hadis (Matan, Rawi, Sanad)
Sejarah Kodifikasi Hadis
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
3/31
Pengertian Hadis
Secara bahasa (terminologi) adalah:
1. jadid (sesuatu yang baru) lawan dari kata al-qadim, sesuatu yang
lama.
2. qarib dekat, yaitu tidak lama lagi akan terjadi. Sedangkan
lawannya adalah baidjauh.
3. khabarberitayaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan,
dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lainLPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
4/31
Menurut Ahli Hadis
:
Seluruh perkataan, perbuatan, dan hal ihwal tentangNabi Muhammad SAW. Sedangkan menurut yanglainnya adalah segala sesuatu yang bersumber dariNabi, baik yang berupa perkataan, perbuatan, maupunketetapannya.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
5/31
Menurut Ulama Ushul
Semua perkataan, perbuatan, dan taqrir NabiMuhammad SAW yang berkaitan denganhukum syaradan ketetapannya.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
6/31
Pengertian Sunnah
Secara bahasa Jalan (yang dilalui) baik yang terpuji atau yang
tercela ataupun jalan yang lurus atau tuntutan yang tetap
(konsisten).
Bila kata sunnah disebutkan dalam masalah yang berhubungan
dengan hukum syara, maka yang dimaksudkan adalah segalasesuatu yang diperintahkan, dilarang, atau dianjurkan oleh
Rasulullah SAW, baik berupa perkataan atau perbuatannya,
apabila dalam dalil hukum syara disebutkan al-Kitab dan as-
Sunnah, maka yang dimaksudkan adalah al-Qurandan al-Hadits
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
7/31
Perbedaan Sunnah dengan Hadist
Muhammad Zuhri membedakan Hadist dengan Sunnah, seperti air
dalam gelas. Gelas adalah hadist sementara sunnah adalah air.
Jadi hadist adalah pemberitaan, sementara sunnah adalah isi dari
pemberitaan tersebut. Tentu saja isinya berupa perintah atau
tradisi yang disandarkan kepada Nabi.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
8/31
Khabar, Atsar dan Hadis
Khabar secara bahasa berarti warta atau berita. Secara istilah
pemberitaan tersebut disandarkan kepada Nabi. Maka antara hadis
dengan khabar sama.
Atsar secara bahasa artinya sisa. Sementara secara istilah adalah
warta, berita namun yang disandarkan kepada para sahabat.Dengan demikian atsar dan hadis berbeda.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
9/31
Bidah dan Sunnah
Bidahsecara bahasa adalah tambahan.
Secara istilah adalah segala sesuatu yang diada-adakan sesudah
Nabi wafat, untuk dijadikan syara' dan Agama, pada hal yang
diada-adakan itu tak ada dalam Agama.
Segala penambahan di luar agama pada prinsipnya boleh, selamatidak melanggar ajaran agama.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
10/31
Bentuk-Bentuk Hadis
Dilihat dari sumbernya terdapat 5 bentuk hadis;
1. Hadis Qouli (bersumber dari perkataan)
2. Hadis Fili(bersumber dari perbuatan)
3. Hadis Taqriri (bersumber dari ketetapan)4. Hadis Hammi (bersumber dari hasrat)
5. Hadis Ahwali (bersumber dari ikhwal atau
tampilan)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
11/31
Unsur-Unsur Hadis
Unsur-unsur hadis antara lain;
1. Sanad, secara bahasa artinya sandaran. Secara istilah silsilah
orang-orang yang meriwayatkan hadis.
2. Matan, secara bahasa artinya tanah yang meninggi. Secara istilah
adalah lafadz-lafadz hadis yang memiliki makna tertentu.3. Rawi, orang-orang yang meriwayatkan hadis.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
12/31
- -
-
-
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Mamur bin Rabii alQaisi, katanya: Telah menceritakan kepaku Abu Hisyam al Muhzumi dariAbu al Wahid, yaitu ibn Ziyad, katanya: Telah menceritakan kepakuUtsman bin Hakim, katanya: Telah menceritakan kepadaku Muhammadbin al Munkadir, dari Amran, dari Utsman bin Affan ra., ia berkata:Barang siapa yang berwudlu dengan sempurna (sebaik-baiknya wudlu)
keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya bahkan dari bahwakukunya(H.R. Muslim)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
13/31
Sejarah Pengumpulan Hadis
Periodesasi Kodifikasi Hadis
1. Periode Awal (Zaman Nabi)
2. Periode Kedua (Zaman Khulafau Rasyidin)
3. Periode Ketiga (Zaman Sahabat Kecil - Tabi'in Besar)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
14/31
Periode Awal (Zaman
Rasulullah) Nabi memerintahkan .
Penyebaran hadis dari mulut ke mulut.
Larangan penulisan hadis agat tidak tertukar dengan al-Quran.
Peranan istri-istri Nabi, khsusunya mengenai hadis-hadis yang
berhubungan dengan keluarga.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
15/31
Periode Kedua (Khulafau
Rasyidin) Abu Bakar menerapkan pembatasan periwayatan hadis
Zaman Usman terjadi peningkatan periwayatan hadis sehingga
sering disebut
Di zaman Usman terjadi periwayat bil mana(periwayatan denganmaknanya saja)
Zaman Ali konflik dan fitnah internal ummat Islam, akhirnya mulai
muncul benih-benih hadis palsu.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
16/31
Periode Ketiga (Shahabat Kecil
dan Thabiin) Masih terjadi konflik ideologi, dan teologi antara sunni dan syiah,
sehingga masih memungkinkan pemalsuan hadis.
Beberapa tokoh Sahabat kecil;
1. Abu Hurairah meriwayatkan 5374 atau 5364 hadits
2. Abdullah ibn Umar meriwayatkan 2630 hadits3. Anas ibn Malik meriwayatkan 2276 atau 2236 hadits.
4. Aisyah (isteri Nabi) meriwayatkan 2210 hadits
5. Abdullah ibn Abbas meriwayatkan 1660 hadits
6. Jabir ibn Abdillah meriwayatkan 1540 hadits
7. Abu Sa'id al-Khudry meriwayatkan 1170 hadits
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
17/31
Periwayat hadis menyebar ke berbagai wilayah; Madinah,
Makah, Mesir, Basyrah, Syam, dan Yaman.
Ilmu fikih berkembang pesat, sehingga pengumpulan hadis
berkaitan dengan hadis-hadis fiqih.
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
18/31
Kodifikasi Hadis
Pembukuan hadis dalam bentuk mushaf terjadi pada masapemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Alasannya agar ilmu ini tidak
hilang karena banyaknya ulama yang wafat.
Beberapa mushaf yang dihasilkan pada waktu itu;
1. Mushannaf oleh Syu'bah bin al-Hajjaj (160-H)2. Mushannaf oleh Al-Laits bin Sa'ad (175-H)
3. Al-Muwaththa' oleh Malik bin Anas (179-H)LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
19/31
4. Mushannaf oleh Sufyan bin Uyainah (198-H)
5. Al-Musnad oleh Asy-Syafi'i (204-H)
6. Jami al-Imam Ash-Shan'ani (211-H)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
20/31
Beberapa kitab yang dihasilkan;
1. Shahih Ibnu Khuzaimah (311-H)2. Shahih Abu Awwanah (316-H)
3. Shahih Ibnu Hibban (354-H)
4. Mu'jamul Kabir, Ausath dan Shaghir, oleh At-Thabrani (360-
H)
5. Sunan Daraquthni (385-H)LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
21/31
Perkembangan Hadis Pasca
Kodifikasi1. Periode Penyaringan Hadis
Periode ini penulisan hadis berorientasi pada hadis-hadis sahih saja.
Beberapa kitab hadis yang dihasilkan:
1) Mushannaf Said bin Manshur (227-H)
2) Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (235-H)
3) Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (241-H)4) Shahih al-Bukhari (251-H)
5) Shahih Muslim (261-H)
6) Sunan Abu Daud (273-H)
7) Sunan Ibnu Majah (273-H)
8) Sunan At-Tirmidzi (279-H)
9) Sunan An-Nasa'i (303-H)
10) Al-Muntaqa fil Ahkam Ibnu Jarud (307-H)
11) Tahdzibul Atsar Ibnu Jarir at-Thabari (310-H)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
22/31
2. Periode Penyempurnaan
pemisahan antara ulama mutaqaddimin (salaf) yang metode
mereka adalah berusaha sendiri dalam meneliti perawi,menghafal hadits sendiri serta menyelidiki sendiri sampai
pada tingkat sahabat dan tabi'in.
menyusun karyanya adalah dengan menukil dari kitab-kitab
yang telah disusun oleh salaf, menambahkan, mengkritik
dan men-syarah-nya (memberikan ulasan tentang isi hadits-
hadits tersebut) LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
23/31
Periode Klasifikasi dan
Sistematisasi
Mengklasifikasikan hadits, cara pengumpulannya, kandungannya
dan tema-tema yang sama serta memberikan pesyarahan
(penjelasan).
Beberapa kitab yang dihasilkan;
1. Sunanul Kubra, al-Baihaqi (384-458 H)
2. Muntaqal Akhbar, Majduddin al-Harrani (652-H)
3. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Ibnu Hajar al-Asqalani (852-H)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
24/31
Muncul juga kitab-kitab Targhib wa Tarhib (Kitab
menggembirakan dan ancaman), diantaranya;1. At-Targhib wa Tarhib, Imam al-Mundziri (656-H).
2. Riyadhus Shalihin, oleh Imam Nawawi (767-H).
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
25/31
KEDUDUKANRASULULLAHS.A.W. DAN
SUNNAHBELIAUDALAMISLAM
Menjelaskan Kitabullah (An-Nahl/16:44)
Rasulullah s.a.w. merupakan teladan baik yang wajib
dicontoh oleh setiap muslim (Al-Ahzab/33:21)
Rasulullah s.a.w. wajib ditaati (Al-Anfal/8:20)
Rasulullah SAW Mempunyai Wewenang Untuk Membuat
Suatu Aturan (Syariah) (Al-Araf/7:157-158) LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
26/31
FUNGSIHADITSTERHADAPAL-QURAN
1. Bayan at-Takid, menetapkan dan memperkuat apa yang
diterangkan dalam al-Quran.
2. Bayan at-Tafsir, memberikan perincian dan penafsiran
terhadap ayat-ayat al-Quran yang masih mujmal (global),memberikan taqyid (persyaratan) terhadap ayat-ayat yang
masih mutlaq, dan memberikan takhshih (penentuan khusus)
terhadap ayat-ayat al-Quranyang masih umum
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
27/31
3. Bayan at-Tasyri, mewujudkan suatu hukum atau ajaran-
ajaran yang tidak didapati dalam al-Quran.
4. Bayan an-Naskh, al-ibthal(membatalkan), al-ijalah
(menghilangkan), at-tahwil(memindahkan), atau at-tagyir
(mengubah)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
28/31
Contoh Bayan at-Takid
Hadis ini;
Memperkuat ayat berikut;
[/185[ LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
29/31
Contoh Bayan at-Tafsir
Hadis berikut ini;
Menjelaskan ayat berikut;
[/43]
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
30/31
Contoh Bayan at-Tasyri
Hadis berikut menjelaskan syariatzakat fitrah. Sementara dalam al-
Quranhanya memerintahkan shadaqah.
-
-
Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam
pada bulan Ramadhan satukat (sha) kurma atau gandum untuk
setiap orang, baik merdeka maupun hamba, laki-laki ataupunperempaun. (H.R. Muslim)
LPSIUAD
-
8/10/2019 8_Pengantar Studi Hadis.ppt
31/31
Billahitaufiq wal hidayahWassalamualaikum
LPSIUAD