88725844 managemen perawatan mesin bubut
DESCRIPTION
Managemen Perawatan Mesin BubutTRANSCRIPT
MANAGEMEN PERAWATAN
MESIN BUBUT
PENYUSUN
NAMANIM EKO KISWOYO 9156177
MARYANTO 9156181
JURUSAN TEKNIK MESIN
SEMESTER V
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
TAHUN AJARAN 20112012
Jl Raya Industri Tegal Gede N011ACikarang
Perawatan Mesin Bubut
Mesin bubut adalah suatu alat untuk membentuk benda kerja yang umumnya bulat
(bisa juga kotak) yang prinsip utamanya adalah putaran spindle dan terdapat sebuah pahat
(alat potong) sebagai pembentuk benda kerja
Seperti pada umumnya mesin maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik
agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan Perawatan mesin produksi dilakukan secara
umum dan khusus Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan
oleh pabrik pembuat mesin sedangkan perawatan khusus harus dicari berdasarkan
pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau
mesin
Mesin bubut adalah mesin presisi dan harus diperlakukan dengan hati-hati
Pembersihan dan pemeliharaan rutin akan membantu untuk memastikan bahwa mesin
bubut akan mempertahankan umur pelayanannya dan akurasi selama bertahun-tahun
Pemeliharaan mesin bubut yang memerlukan pembongkaran lebih luas hanya boleh
dilakukan oleh atau di bawah pengawasan mekanik yang berkualitas
ABagian-Bagian Mesin Bubut
Secara umum mesin bubut terbagi menjadi 4 bagian yaitu
1 Head stock ( kepala tetap)
Head stock merupakan salah satu bagian mesin bubut yang terdalamnya terdapat
sistem gerakan utama dan pengendali mesin bubut Didalam headstock terdapat
motorsistem roda gigispindle chuck dan tuas pengendali Motor merupakan penggerak
utama dari spindle mesin bubut yang kemudian diteruskan ke dalam sistem roda gigi yang
didalamnya terdapat sistem pengaturan kecepatan putar maupun gerak pemakanan (
feeding)Kecepatan putar dan feeding diatur dengan tuas pengendali yang sudah terdapat
skala kecepatanyasehingga memudahkan untuk menentukan kecepatan putar maupun
feeding
2 Eretan
Eretan merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai pembawa toolpost
yang didalamnya terdapat pahat atau alat potong Di dalam eretan juga terdapat tuas
pengendali untuk menjalankan dan menghentikan putaran spindle Eretan sendiri terbagi
menjadi 2 bagian yaitu eretan memanjang dan eretan melintang yang mengatur gerakan
pahat atau alat potong Eretan terhubung dengan headstock melalui poros atau shaft dan
didalam eretan juga terdapat sistem rodagigi untuk meneruskan gerakan putar dari shaft
sehingga gerakan pemakanan dapat diatur
3Tailstock ( Kepala lepas )
Kepala lepas merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mencekam alat
bantu seperti drillchuck dan livecenter Kepala lepas dapat diatur maju dan mundur dan
juga terdapat tuas dan juag skala pergerakan Biasanya tailstock dipakai untuk proses
pengeboran dan alat bantu pencekaman untuk pengerjaan material yang relatif panjang
4 Bed Mesin
Bed mesin merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penyangga
eretan dan kepala lepas dan didalamnya terdapat alur sebagai tempat meluncurnya kepala
lepas dan eretansehingga pergerakan keduanya teratur
B Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksamaprosedur perawatan mesin bubut ini adalah
1Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
greasediharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3Setelah selesai mengoperasikan mesinbersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram
hasil pemotongan dan cairan pendingin
4Untuk pemasangan benda kerja pada poros utamatidak diperkenakan memukul benda
kerja secara keras dengan mengunakan paluhammer
5Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesinjangan sampai beram-
beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa
oleh eretan
6Setelah selesai mengoperasikan mesinatur semua handel-handel pada posisi netral dan
mematikan sumber tenaga mesin
C Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin
I Kepala tetap
Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan
pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap
mesin bubut di antaranya adalah
1 Putaran poros utama tersendat-sendat
2 Putaran poros utama terlalu berat
3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi
4 Tidak senter
II Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut
1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan
baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut
2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha
mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir
4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang
5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan
tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan
6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak
7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik
8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang
sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan
pipa-pipa salurannya
III Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan
Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas
dengan meja atau rangka mesin
Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan
sebagai berikut
-Van Belt (Tali Kipas)
Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt
inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa
semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas
Gambar 1 Ruang Gear pada headstock
Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas
Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur
atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan
menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully
(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah
sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8
inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti
-Menyetel Roda Gigi Pengganti
Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka
perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel
roda gigi pengganti
Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi
spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)
Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)
Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk
mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir
tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi
pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi
gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)
Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut
pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan
berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu
longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis
diantaranya
Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
Perawatan Mesin Bubut
Mesin bubut adalah suatu alat untuk membentuk benda kerja yang umumnya bulat
(bisa juga kotak) yang prinsip utamanya adalah putaran spindle dan terdapat sebuah pahat
(alat potong) sebagai pembentuk benda kerja
Seperti pada umumnya mesin maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik
agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan Perawatan mesin produksi dilakukan secara
umum dan khusus Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan
oleh pabrik pembuat mesin sedangkan perawatan khusus harus dicari berdasarkan
pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau
mesin
Mesin bubut adalah mesin presisi dan harus diperlakukan dengan hati-hati
Pembersihan dan pemeliharaan rutin akan membantu untuk memastikan bahwa mesin
bubut akan mempertahankan umur pelayanannya dan akurasi selama bertahun-tahun
Pemeliharaan mesin bubut yang memerlukan pembongkaran lebih luas hanya boleh
dilakukan oleh atau di bawah pengawasan mekanik yang berkualitas
ABagian-Bagian Mesin Bubut
Secara umum mesin bubut terbagi menjadi 4 bagian yaitu
1 Head stock ( kepala tetap)
Head stock merupakan salah satu bagian mesin bubut yang terdalamnya terdapat
sistem gerakan utama dan pengendali mesin bubut Didalam headstock terdapat
motorsistem roda gigispindle chuck dan tuas pengendali Motor merupakan penggerak
utama dari spindle mesin bubut yang kemudian diteruskan ke dalam sistem roda gigi yang
didalamnya terdapat sistem pengaturan kecepatan putar maupun gerak pemakanan (
feeding)Kecepatan putar dan feeding diatur dengan tuas pengendali yang sudah terdapat
skala kecepatanyasehingga memudahkan untuk menentukan kecepatan putar maupun
feeding
2 Eretan
Eretan merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai pembawa toolpost
yang didalamnya terdapat pahat atau alat potong Di dalam eretan juga terdapat tuas
pengendali untuk menjalankan dan menghentikan putaran spindle Eretan sendiri terbagi
menjadi 2 bagian yaitu eretan memanjang dan eretan melintang yang mengatur gerakan
pahat atau alat potong Eretan terhubung dengan headstock melalui poros atau shaft dan
didalam eretan juga terdapat sistem rodagigi untuk meneruskan gerakan putar dari shaft
sehingga gerakan pemakanan dapat diatur
3Tailstock ( Kepala lepas )
Kepala lepas merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mencekam alat
bantu seperti drillchuck dan livecenter Kepala lepas dapat diatur maju dan mundur dan
juga terdapat tuas dan juag skala pergerakan Biasanya tailstock dipakai untuk proses
pengeboran dan alat bantu pencekaman untuk pengerjaan material yang relatif panjang
4 Bed Mesin
Bed mesin merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penyangga
eretan dan kepala lepas dan didalamnya terdapat alur sebagai tempat meluncurnya kepala
lepas dan eretansehingga pergerakan keduanya teratur
B Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksamaprosedur perawatan mesin bubut ini adalah
1Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
greasediharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3Setelah selesai mengoperasikan mesinbersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram
hasil pemotongan dan cairan pendingin
4Untuk pemasangan benda kerja pada poros utamatidak diperkenakan memukul benda
kerja secara keras dengan mengunakan paluhammer
5Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesinjangan sampai beram-
beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa
oleh eretan
6Setelah selesai mengoperasikan mesinatur semua handel-handel pada posisi netral dan
mematikan sumber tenaga mesin
C Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin
I Kepala tetap
Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan
pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap
mesin bubut di antaranya adalah
1 Putaran poros utama tersendat-sendat
2 Putaran poros utama terlalu berat
3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi
4 Tidak senter
II Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut
1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan
baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut
2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha
mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir
4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang
5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan
tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan
6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak
7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik
8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang
sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan
pipa-pipa salurannya
III Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan
Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas
dengan meja atau rangka mesin
Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan
sebagai berikut
-Van Belt (Tali Kipas)
Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt
inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa
semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas
Gambar 1 Ruang Gear pada headstock
Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas
Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur
atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan
menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully
(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah
sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8
inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti
-Menyetel Roda Gigi Pengganti
Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka
perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel
roda gigi pengganti
Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi
spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)
Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)
Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk
mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir
tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi
pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi
gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)
Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut
pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan
berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu
longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis
diantaranya
Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
skala kecepatanyasehingga memudahkan untuk menentukan kecepatan putar maupun
feeding
2 Eretan
Eretan merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai pembawa toolpost
yang didalamnya terdapat pahat atau alat potong Di dalam eretan juga terdapat tuas
pengendali untuk menjalankan dan menghentikan putaran spindle Eretan sendiri terbagi
menjadi 2 bagian yaitu eretan memanjang dan eretan melintang yang mengatur gerakan
pahat atau alat potong Eretan terhubung dengan headstock melalui poros atau shaft dan
didalam eretan juga terdapat sistem rodagigi untuk meneruskan gerakan putar dari shaft
sehingga gerakan pemakanan dapat diatur
3Tailstock ( Kepala lepas )
Kepala lepas merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mencekam alat
bantu seperti drillchuck dan livecenter Kepala lepas dapat diatur maju dan mundur dan
juga terdapat tuas dan juag skala pergerakan Biasanya tailstock dipakai untuk proses
pengeboran dan alat bantu pencekaman untuk pengerjaan material yang relatif panjang
4 Bed Mesin
Bed mesin merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penyangga
eretan dan kepala lepas dan didalamnya terdapat alur sebagai tempat meluncurnya kepala
lepas dan eretansehingga pergerakan keduanya teratur
B Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksamaprosedur perawatan mesin bubut ini adalah
1Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
greasediharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3Setelah selesai mengoperasikan mesinbersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram
hasil pemotongan dan cairan pendingin
4Untuk pemasangan benda kerja pada poros utamatidak diperkenakan memukul benda
kerja secara keras dengan mengunakan paluhammer
5Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesinjangan sampai beram-
beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa
oleh eretan
6Setelah selesai mengoperasikan mesinatur semua handel-handel pada posisi netral dan
mematikan sumber tenaga mesin
C Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin
I Kepala tetap
Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan
pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap
mesin bubut di antaranya adalah
1 Putaran poros utama tersendat-sendat
2 Putaran poros utama terlalu berat
3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi
4 Tidak senter
II Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut
1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan
baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut
2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha
mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir
4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang
5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan
tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan
6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak
7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik
8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang
sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan
pipa-pipa salurannya
III Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan
Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas
dengan meja atau rangka mesin
Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan
sebagai berikut
-Van Belt (Tali Kipas)
Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt
inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa
semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas
Gambar 1 Ruang Gear pada headstock
Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas
Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur
atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan
menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully
(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah
sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8
inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti
-Menyetel Roda Gigi Pengganti
Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka
perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel
roda gigi pengganti
Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi
spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)
Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)
Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk
mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir
tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi
pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi
gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)
Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut
pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan
berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu
longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis
diantaranya
Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
C Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin
I Kepala tetap
Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan
pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap
mesin bubut di antaranya adalah
1 Putaran poros utama tersendat-sendat
2 Putaran poros utama terlalu berat
3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi
4 Tidak senter
II Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut
1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan
baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut
2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha
mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir
4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang
5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan
tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan
6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak
7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik
8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang
sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan
pipa-pipa salurannya
III Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan
Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas
dengan meja atau rangka mesin
Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan
sebagai berikut
-Van Belt (Tali Kipas)
Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt
inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa
semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas
Gambar 1 Ruang Gear pada headstock
Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas
Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur
atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan
menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully
(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah
sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8
inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti
-Menyetel Roda Gigi Pengganti
Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka
perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel
roda gigi pengganti
Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi
spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)
Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)
Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk
mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir
tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi
pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi
gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)
Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut
pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan
berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu
longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis
diantaranya
Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
III Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan
Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas
dengan meja atau rangka mesin
Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan
sebagai berikut
-Van Belt (Tali Kipas)
Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt
inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa
semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas
Gambar 1 Ruang Gear pada headstock
Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas
Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur
atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan
menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully
(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah
sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8
inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti
-Menyetel Roda Gigi Pengganti
Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka
perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel
roda gigi pengganti
Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi
spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)
Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)
Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk
mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir
tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi
pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi
gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)
Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut
pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan
berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu
longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis
diantaranya
Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas
Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur
atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan
menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully
(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah
sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8
inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti
-Menyetel Roda Gigi Pengganti
Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka
perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel
roda gigi pengganti
Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi
spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)
Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)
Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk
mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir
tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi
pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi
gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)
Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut
pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan
berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu
longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis
diantaranya
Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)
Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk
mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir
tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi
pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi
gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)
Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut
pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan
berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu
longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis
diantaranya
Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit
kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di
mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi
Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang
berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas
diantara roda gigi
-Penyesuaian Gib
Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan
eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang
berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya
peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak
panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh
keausan antara jalur geser (Gambar 3)
Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)
Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan
sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih
banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)
Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus
Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak
sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang
lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara
mekanisme geser (Gambar 5)
Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya
-Menyetel Eretan Melintang
Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya
atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika
terasa longgar lakukan hal berikut
Gambar 6 Baut penyetel di Depan
Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan
melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut
di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup
Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya
untuk memastikan kelancaran gerakannya
Gambar 6a Baut di bagian Belakang
-Penyetelan Eretan Atas
Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan
untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus
menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4
Gambar 7 Baut gib eretan atas
-Wiper Pads
Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik
tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa
segeratapi setelah kurun waktu tertentu
Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian
yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang
akan menampung minyak pelumas
Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan
lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan
ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi
dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan
kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel
halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan
keausan dini pada permukaan presisi
Gambar 1 Wiper Pads
-Mengatur Clamp Tailstock
Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus
ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat
Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock
Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock
yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk
meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada
tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila
diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang
samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah
dimatikan oleh baut ini untuk sementara
-pelumas mesin bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas
yang digunakan
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya
harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama
Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin
Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor
lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam
kerja
b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah
mesin bekerja selama 10 bulan operasi
DJadwal Perawatan Mesin
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive
diklasifikasikan sebagai berikut
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Repair
Complexity Siklus I K M
Periode antara dua
masa (bulan)
Periode antara
B ke B (tahun)
0 sd 30
B-I1-K1-I2-
K2-I3-M1-I4-
K3-I5-K4-I6-
M2-I7-K5-I8-
K6-I9-B1 hellip
9 6 2 6 9
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau
dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus
ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan
berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah
untuk tipe produksi yang berbeda seperti
a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal
perawatan mesin adalah sebagai berikut
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin
Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi
merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata
Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai
denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan
waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang
berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai
dipakai
Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan
Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin
tersebut
Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral
harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan
dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi
bentrokan
Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari
perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan
perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga
berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa
penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-
peluncur
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr
c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan
Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya
apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance
(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain
Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini
TMC (repair policy) = TCr
TCr = B x Cr