80935961-mesin-tetas
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
1/11
Mesin
Tetas
Ayam
Oleh Administrator
Rabu, 03 Juni 2009 09:17Pendahuluan
Usaha peternakan unggas (ayam dan itik) merupakan jenis usaha yang cukupmenjanjikan. Hal ini didasari oleh jumlah permintaan produk hewani asal unggas baik
telur maupun daging tiap tahun makin meningkat. Sebagai contoh di KotamadyaKendari pada tahun 2002 permintaan ayam buras berkisar 500 600 ekor perminggu, sementara baru tepenuhi 300 400 ekor per minggu (Anonim, 2002). Dilihatdari data permintaan tersebut prospek usaha agribisnis unggas yang salah satunyaadalah ayam buras cukup potensial. Keunggulan lain usaha agribisnis unggas adalahtidak mutlak memerlukan biaya yang besar, tergantung dari kemampuan peternakyang korelasinya dengan skala pemilikan. Selain itu jenis ternak ini telah lama dikenal
masyarakat sehingga teknik budidayanya tidak terlalu rumit. Dalam upaya memacuusaha peternakan unggas perlu adanya sentuhan teknologi tepat dan mudah diterapkanoleh peternak. Dari sisi ketersediaan bibit, teknologi penetasan telur buatan denganpenggunaan mesin tetas telur sangat cocok diterapkan. Keunggulan teknologi ini adalah
menghilangkan periode mengeram pada induk sehingga induk mampu menghasilkantelur lebih banyak selama hidupnya, selain itu anak ayam dapat di produksi dalam
jumlah yang besar pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari mesin tetas ini
adalah menciptakan situasi dan kondisi yang sama pada saat telur dierami olehinduk. Kondisi yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kelembaban. Suhu optimaladalah 38,8o C atau 101o F. Kondisi suhu tersebut dapat direkayasa denganpenggunaan sumber panas listrik maupun lampu minyak dan untuk kelembaban optimal
digunakan air yang ditempatkan dalam mesin tetas. Mesin tetas dibedakan atas dasar
sumber panas yang digunakan. Pertama, mesin tetas elektrik dengan menggunakanlistrik yang dihubungkan dengan lampu pijar sebagai sumber panas. Kedua, mesin tetas
yang menggunakan sumber panas lampu minyak yang dihubungkan dengan silinderyang terbuat dari seng plat sebagai sumber panas. Ketiga, mesin tetas kombinasi yaitugabungan dari sumber panas yang berbeda (listrik dan lampu minyak), jenis mesin tetasini sangat efektif pada daerah yang sering mengalami pemadaman lampu, sehingga
pada saat lampu padam maka digunakan lampu minyak sebagai sumberpanas. Model mesin tetas telur ini dapat diperoleh di toko poultry shop ataumembuat sendiri dengan bahan yang mudah dan tersedia di tempat. Besarnya mesintetas telur yang digunakan disesuaikan dengan kapasitas telur yang akan ditetaskan
seperti ; 200 butir, 400 butir dan 600 butir. II. Bahan - Bahan yangDigunakan Pembuatan mesin tetas disesuaikan dengan kondisi sumber panasyang tersedia. Pada tempat yang belum ada listrik bisa dibuat mesin tetas denganmenggunakan lampu minyak sedangkan daerah yang tersedia listrik bisa dibuat mesintetas telur elektrik atau mesin tetas kombinasi.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain :
Kayu kaso 4 x 5 cm sebagai rangka mesin Tripleks melamin, kaca dan engsel Kawat ram (tempat peletakan telur) Paku dan seng plat Nampan air dan thermometer Alat pengatur suhu (thermoregulator) Lampu pijar dan lampu minyak
http://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=38ebc55484f13502675ba6db744341e23ed28345http://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?view=article&catid=34:paket-teknologi&id=119:mesin-tetas-ayam&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_contenthttp://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?view=article&catid=34:paket-teknologi&id=119:mesin-tetas-ayam&format=pdf&option=com_contenthttp://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=38ebc55484f13502675ba6db744341e23ed28345http://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?view=article&catid=34:paket-teknologi&id=119:mesin-tetas-ayam&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_contenthttp://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?view=article&catid=34:paket-teknologi&id=119:mesin-tetas-ayam&format=pdf&option=com_contenthttp://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=38ebc55484f13502675ba6db744341e23ed28345http://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?view=article&catid=34:paket-teknologi&id=119:mesin-tetas-ayam&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_contenthttp://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?view=article&catid=34:paket-teknologi&id=119:mesin-tetas-ayam&format=pdf&option=com_content -
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
2/11
Cara Pengoperasian Mesin Tetas Telur
A. Persiapan
Sebelum digunakan, mesin tetas harus dibersihkan dahulu dari mikroorganismapengganggu dengan jalan penyemprotan bahan pembunuh kuman / desinfektan.
Pemanas dihidupkan.24 jam sebelum telur dimasukan ke dalam mesin tetas, Telur dibersihkan dengan menggunakan lap basah hangat dan tiriskan. Suhu mesin tetas harus konstan, diusahakan 38,8o C atau 101o F. Nampan air diisi air secukupnya (tidak sampai penuh), penggunaan air ini untuk
menjaga kelembaban mesin tetas, untuk itu selama penetasan harusdiperhatikan stabilitas volume air.
Setelah telur bersih dan kering, telur diberi tanda pada kedua belah sisi denganspidol atau alat tulis lain, misal ; huruf A dan B di kedua belah sisi. Pemberiantanda ini berguna untuk memudahkan dalam pemutaran telur agar lebih merata.
Telur yang sudah ditandai dimasukan secara perlahan ke dalam mesin tetasdengan posisi tanda seragam. Tutuplah mesin tetas setelah semua telurdimasukan.
B. Operasional Penetasan
Setelah 48 jam telur dalam mesin tetas, mulai dilakukan pemutaran telur setiappagi dan sore.
Pemutaran telur dilakukan sampai hari ke 18. Pemeriksaan telur sebaiknya dilakukan 2 kali, yaitu pada hari ke 7 dan hari ke
18. Telur yang bertunas (tanda telur hidup) tampak terang dan tidak terdapat bintik-
bintik merah Telur yang bertunas ditandai dengan adanya titik merah di bagian petengahan,
ukurannya kira-kira sebesar biji kacang hijau dan tampak bergerak. Apabila titikmerah tersebut tidak bergerak pertanda embrio dalam telur mati, maka telur
yang mati tersebut harus dibuang agar telur tidak membusuk dalam mesin. Telur akan memenetas pada hari ke 20 atau 21. Anak ayam yang keluar dari telur dibiarkan dahulu dalam mesin selama kurang
lebih 24 jam, sampai bulu anak ayam kering dan kondisi anak ayam normal. Setelah kering dan normal, anak ayam bisa dikeluarkan dari mesin tetas.
-
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
3/11
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2002. Sulawesi Tenggara Dalam Angka. BPS Sulawesi Tenggara.Rasyaf. M.
1997, Beternak Ayam Kampung . Penebar Swadaya. Jakarta.
Mesin Penetas Telur
www.sentralternak.com, Mesin penetas telur adalah sebuah inovasi
teknologi yang cara kerjanya mengadopsi tingkah laku (behaviour)
induk ayam atau unggas lainnya selama masa mengeram. Oleh karena
itu tak heran jika banyak orang yang menyebutnya dengan mesin
penetas telur, mesin tetas telur, alat penetas telur, dan ada sebagian
orang yang menggunakan istilah setter dan hatcher.
Banyak sudah macam mesin penetas yang ditawarkan oleh produsen mesin tetas. Pada
intinya semuanya sama berdasarkan cara kerjanya akan tetapi beda dalam hal harga.
Produsen pun begitu ada yang hanya berorientasi bisnis semata dan ada juga yang
berorientasi untuk kemajuan perunggasan masa depan. Berdasarkan cara kerjanya mesin inidapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu mesin penetas manual, mesin penetas semi
http://void%280%29/http://void%280%29/ -
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
4/11
otomatis atau modern dan mesin penetas full otomatis atau modern. Berikut adalah sedikit
keterangan dari ke tiga mesin tersebut :
Mesin penetas manual artinya pembalikan telur masih dilakukan satu-satu dengan sentuhan
tangan langsung dan kontrol suhu masih belum otomatis. Kelebihan penetas manual adalah
kontrol terhadap telur yang ditetaskan lebih terjaga. Kenapa? Karena, minimal 2-3 kali dalamsehari telur-telur tersebut dibalik sehingga kita mengetahui telur mana yang sudah dibalik dan
yang belum dibalik. Kelebihan lainnya adalah pada waktu pembalikan telur kita bisa merubah
posisi telur yang semula dipinggir dipindah ke tengah dan sebaliknya guna pemerataan suhu.
Adapun kekurangannya adalah butuh tenaga dan waktu khusus untuk mengawasi dan
pengoperasiakannya.
Mesin penetas semi otomatis atau semi modern artinya pembalikan telur ada yang sudah
dengan sekali handle dan ada juga yang masih dibalik satu-satu. Kontrol suhu sudah otomatis
baik dengan menggunakan thermostat atau thermoregulator. Kelebihan penetas semi otomatis
adalah cara kerja yang lebih simple dan mudah dioperasikan. Adapun kekurangannya adalah
harga lebih mahal jika dibandingkan dengan mesin mesin penetas manual dan kontrolterhadap telur yang ditetaskan kurang. Hal ini disebabkan oleh terlalu percayanya operator
terhadap mesin ini sehingga beranggapan bahwa setiap telur yang dimasukkan mesin ini pasti
menetas. Padahal kita tidak tahu kontrol suhu di dalam ruangan mesin sewaktu penetasan
berlangsung.
Mesin penetas full otomatis atau modern artinya pembalikan dan control suhu semuanya
serba otomatis. Mesin ini biasanya terdiri dari dua sekat atau ruang yaitu ruang untuk
pengeraman saja (setter) dan ruang untuk persiapan telur yang akan menetas (hatcher).
Kelebihan penetas full otomatis adalah pekerjaan menjadi ringan dan bisa mengoperasikan
dalam jumlah banyak walau dengan tenaga kerja satu orang ketika masa pengeraman.
Kekurangannya adalah dari segi harga, mesin ini mempunyai harga yang jauh berkali-kali
lipat jika dibandingkan dengan mesin penetas semi otomatis. Dan kalau ada gangguan
sewaktu masa pengeraman akan berakibat fatal terhadap telur yang sedang ditetaskan. Akan
tetapi hal ini jarang terjadi pada mesin yang full otomatis.
Dari semua jenis yang telah kami paparkan di atas manakah yang terbaik? Jawabnya adalah
kembali kepada kita sendiri, seberapa modal yang kita punya, tujuan usaha yang akan kita
dirikan dan berapa jumlah SDM yang akan mendukung usaha kita. Tidak ada salahnya
apabila sebelum membeli anda bertanya tentang harga, spesifikasi produk, dan yang lainnya
agar tidak menyesal dikemudian hari. Semoga bermanfaat. *(SPt)
Anda dapat mengcopy artikel ini dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com
Mesin Penetas Telur
www.sentralternak.com, Mesin penetas telur adalah sebuah inovasi
teknologi yang cara kerjanya mengadopsi tingkah laku (behaviour)
induk ayam atau unggas lainnya selama masa mengeram. Oleh karena
itu tak heran jika banyak orang yang menyebutnya dengan mesin
penetas telur, mesin tetas telur, alat penetas telur, dan ada sebagian
orang yang menggunakan istilah setter dan hatcher.
http://void%280%29/ -
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
5/11
Banyak sudah macam mesin penetas yang ditawarkan oleh produsen mesin tetas. Pada
intinya semuanya sama berdasarkan cara kerjanya akan tetapi beda dalam hal harga.
Produsen pun begitu ada yang hanya berorientasi bisnis semata dan ada juga yang
berorientasi untuk kemajuan perunggasan masa depan. Berdasarkan cara kerjanya mesin ini
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu mesin penetas manual, mesin penetas semi
otomatis atau modern dan mesin penetas full otomatis atau modern. Berikut adalah sedikitketerangan dari ke tiga mesin tersebut :
Mesin penetas manual artinya pembalikan telur masih dilakukan satu-satu dengan sentuhan
tangan langsung dan kontrol suhu masih belum otomatis. Kelebihan penetas manual adalah
kontrol terhadap telur yang ditetaskan lebih terjaga. Kenapa? Karena, minimal 2-3 kali dalam
sehari telur-telur tersebut dibalik sehingga kita mengetahui telur mana yang sudah dibalik dan
yang belum dibalik. Kelebihan lainnya adalah pada waktu pembalikan telur kita bisa merubah
posisi telur yang semula dipinggir dipindah ke tengah dan sebaliknya guna pemerataan suhu.
Adapun kekurangannya adalah butuh tenaga dan waktu khusus untuk mengawasi dan
pengoperasiakannya.
Mesin penetas semi otomatis atau semi modern artinya pembalikan telur ada yang sudah
dengan sekali handle dan ada juga yang masih dibalik satu-satu. Kontrol suhu sudah otomatis
baik dengan menggunakan thermostat atau thermoregulator. Kelebihan penetas semi otomatis
adalah cara kerja yang lebih simple dan mudah dioperasikan. Adapun kekurangannya adalah
harga lebih mahal jika dibandingkan dengan mesin mesin penetas manual dan kontrol
terhadap telur yang ditetaskan kurang. Hal ini disebabkan oleh terlalu percayanya operator
terhadap mesin ini sehingga beranggapan bahwa setiap telur yang dimasukkan mesin ini pasti
menetas. Padahal kita tidak tahu kontrol suhu di dalam ruangan mesin sewaktu penetasan
berlangsung.
Mesin penetas full otomatis atau modern artinya pembalikan dan control suhu semuanya
serba otomatis. Mesin ini biasanya terdiri dari dua sekat atau ruang yaitu ruang untuk
pengeraman saja (setter) dan ruang untuk persiapan telur yang akan menetas (hatcher).
Kelebihan penetas full otomatis adalah pekerjaan menjadi ringan dan bisa mengoperasikan
dalam jumlah banyak walau dengan tenaga kerja satu orang ketika masa pengeraman.
Kekurangannya adalah dari segi harga, mesin ini mempunyai harga yang jauh berkali-kali
lipat jika dibandingkan dengan mesin penetas semi otomatis. Dan kalau ada gangguan
sewaktu masa pengeraman akan berakibat fatal terhadap telur yang sedang ditetaskan. Akan
tetapi hal ini jarang terjadi pada mesin yang full otomatis.
Dari semua jenis yang telah kami paparkan di atas manakah yang terbaik? Jawabnya adalahkembali kepada kita sendiri, seberapa modal yang kita punya, tujuan usaha yang akan kita
dirikan dan berapa jumlah SDM yang akan mendukung usaha kita. Tidak ada salahnya
apabila sebelum membeli anda bertanya tentang harga, spesifikasi produk, dan yang lainnya
agar tidak menyesal dikemudian hari. Semoga bermanfaat. *(SPt)
Anda dapat mengcopy artikel ini dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com
-
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
6/11
DOC DAN DOD HASIL MESIN TETAS SEDERHANA
DOC (Day Old Chick) adalah anak ayam umur sehari. Baik ayam kampung maupun ayam
negeri (ayam ras pedaging=broiler dan ayam ras petelur=layer). Sementara DOD (Day Old
Duck) adalah anak itik umur sehari. Baik itik pedaging (itik peking) maupun itik petelur (itik
alabio, tegal, mojosari dan lain-lain). Produksi DOD itik petelur, juga akan menghasilkan itik
jantan yang akan digemukkan menjadi itik pedaging. Baik DOC maupun DOD, merupakan
komoditas penting dalam agroindustri daging dan telur. Karenanya, agroindustri DOC dan
DOD menggunakan mesin tetas juga berkembang cukup pesat di Indonesia.
Ada beberapa mesin tetas yang bisa dipergunakan untuk memproduksi DOC dan DOD.
Pertama mesin tetas sederhana. Ujudnya hanyalah kotak segi empat dari kayu atau triplek. Di
dalamnya ada sekat horisontal untuk menaruh rak telur berupa bingkai kayu dengan kawatkasa. Di bawah rak telur ini ada nampan untuk tempat air. Pemanas mesin tetas sederhana
bisa berupa lampu minyak, lampu pijar (bohlam) atau kawat nikelin. Masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan lampu minyak adalah, bisa digunakan apabila
lokasi tersebut belum ada aliran listrik.
Lampu pijar dan kawat nikelin lebih praktis digunakan, namun apabila aliran listrik sering
mati akan merepotkan. Kecuali ada cadangan generator. Padahal apabila mesin tetas mati
dalam jangka waktu semalam lebih, maka telur tetas akan mengalami kerusakan. Kelebihan
lampu minyak adalah, tidak akan terganggu oleh putusnya aliran listrik PLN. Kelebihan
lampu pijar adalah, putusnya (matinya) selalu bergantian satu per satu, akan langsung
kelihatan dan dengan mudah segera bisa diganti satu persatu. Namun biaya lampu pijar lebihboros dibanding kawat nikelin.
-
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
7/11
Kawat nikelin lebih hemat karena bisa bertanan bertahun-tahun dan tidak perlu ganti-ganti
bohlam. Arus listriknya juga lebih hemat. Kelemahannya pada waktu memasukkan dan
mengeluarkan serta membalik-balik telur, kita harus hati-hati karena kalau menyentuh kawat
nikelin akan terkena aliran listrik. Kalau kawat nikelin rusak juga harus dibongkar total dan
diganti. Harga kawat nikelin juga cukup mahal. Namun untuk perhitungan jangka panjang,
mesin tetas sederhana dengan kawat nikelin jauh lebih hemat dibanding dengan lampuminyak dan bohlam.
Peralatan paling penting pada mesin tetas adalah thermostat. Thermostat paling sederhana
berupa spiral tembaga yang akan memuai atau menyusut sesuai dengan tingkat suhu di
sekitarnya. Pemuaian dan penyusutan ini akan membuka atau menutup lubang ventilasi mesin
tetas dengan sumber panas lampu minyak. Pada mesin tetas dengan sumber panas energi
listrik, pemuaian dan penyusutan spiral tembaga ini akan memutus aliran listrik. Karena suhu
tubuh induk ayam/itik yang mengeram 38 C, maka thermostat harus disetel agar pada suhu
lebih dari 38 C, ventilasi akan membuka atau aliran listrik putus. Karena ventilasi membuka
dan aliran listrik putus, suhu dalam box mesin tetas akan menurun. Karena suhu turun, spiral
tembaga kembali menyusut hingga ventilasi menutup dan aliran listrik tersambung lagi.
Thermostat akan menjaga agar suhu mesin tetas tetap stabil pada 38 C. Thermostat
sederhana ini harganya hanya sekitar Rp 150.000,- per unit. Meskipun akurasi thermostat ini
tidak terlalu baik, namun mesin-mesin tetas sederhana yang menggunakannya bisa
berproduksi dengan baik. Sebab pada akhirnya, operator mesin tetas itulah yang akan sangat
menentukan berhasil atau tidaknya penetasan. Bukan paralatannya. Mesin-mesin tetas yang
sedikit lebih canggih, akan menggunakan thermostat modern buatan RRC, Taiwan, Jepang
maupun Jerman. Harga eks RRC, Taiwan dan Jepang sekitar Rp 250.000,- per unit,
sementara yang dari Jerman Rp 300.000,- Karena selisih harganya tidak terlalu besar, padahal
akurasi dan keawetannya lebih baik, maka banyak produsen DOC maupun DOD yang lebih
memilih thermostat buatan Jerman.
Kapasitas mesin tetas sederhana ukuran terkecil adalah 50 butir telur itik atau 60 butir telur
ayam kampung. Bentuknya kubus dengan panjang, lebar dan tinggi 40 cm. Biasanya mesin
tetas ukuran ini menggunakan thermostat spiral tembaga. Mesin tetas kapasitas lebih besar,
berukuran 80 X 80 X 60 cm. Kapasitasnya 100 butir telur itik atau 120 telur ayam kampung.
Thermostat yang digunakan sudah yang modern eks impor. Kapasitas yang paling besar
ukuran 100 X 100 X 70 cm. Kapasitasnya 150 butir telur itik atau 180 butir telur ayam
kampung. Kapasitas ini sulit untuk diperbesar, sebab proses pembalikan telur secara manual
akan susah. Tangan operator akan sulit untuk menjangkau telur yang berada paling ujung.
Mesin tetas sederhana hanya bisa dibuat satu tingkat (satu rak telur). Apabila akan dibuat
susun, misalnya susun dua, tiga atau empat, harus menggunakan blower untuk menciptakan
sirkulasi udara panas secara merata dalam masing-masing tingkat. Mesin tetas sederhana
secara teknis sulit untuk menciptakan sistem sirkulasi udara demikian. Karenanya, mesin
tetas modern sudah merupakan perangkat built up yang lengkap dengan heater berikut
thermostatnya, blower, perangkat pelembap, pebalik telur dan lain-lain. Semua perangkat
tersebut bekerja secara otomatis dengan sistem komputer. Satu unit mesin demikian, bisa
berkapasitas sampai ratusan ribu butir satu angkatan. Mesin inilah yang digunakan oleh
breeder produsen DOC ayam pedaging maupun petelur.
Ruang mesin tetas sederhana terbagi menjadi tiga bagian. Bagian bawah adalah tempatnampan berisi air guna menjaga kelembapan ruangan. Di tengah terdapat rak telur dengan
-
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
8/11
alas kawat kasa kasar. Bagian atasnya berupa pemanas dari bohlam atau kawat nikelin. Di
atas inilah biasanya ditempatkan thermostat. Untuk mengontrol suhu, di atas telur ditaruh
thermometer biasa (C dan F). Pintu mesin tetas diberi kaca bening untuk memungkinkan
operator melihat thermometer tanpa harus membuka pintu mesin. Pembukaan pintu hanya
dilakukan ketika dilakukan pembalikan telur pada pagi dan sore hari, atau pada waktu
pengontrolan telur dengan menggunakan lampu.
Telur yang akan ditetaskan, umurnya harus di bawah 1 minggu. Bentuknya bulat telur
sempurna (tidak terlalu bulat atau terlalu lonjong). Kulit telur normal ketebalannya, dengan
warna yang juga normal (tidak berbintik-bintik, terlalu terang atau terlalu gelap). Ukuran
telur juga normal. Telur yang terlalu besar atau terlalu kecil harus diafkir. Telur tersebut
harus berasal dari induk yang sehat dan fertil (terbuahi oleh induk jantan). Rasio ideal jantan
betina pada ayam kampung adalah satu jago empat sampai enam betina. Sementara pada itik
antara satu delapan sampai dengan satu sepuluh. Sebelum masuk mesin tetas, telur harus
dilihat dengan kotak berlubang dengan lampu di dalamnya. Cara melihat telur, posisi telur
horisontal dan diletakkan tepat pada lubang. Tanda telur yang sehat adalah bening dengan
embrio di bagian tengahnya. Telur yang infertil, tidak ada titik embrio di tengahnya. Embrioyang mati ditandai dengan titik hitam.
Sebelum telur dimasukkan, mesin tetas harus dibersihkan sisa-sisa kerabang telur terdahulu.
Pemanas dihidupkan dengan nampan berisi air baru. Suhu ruangan harus tetap stabil selama 1
sd. 2 jam pada angka 38 C. Setelah itu semua beres, baru telur dimasukkan. Selanjutnya
suhu terus menerus dikontrol, air di nampan juga tidak boleh habis, pembalikan dilakukan
minimal sehari dua kali. Pada hari ketiga, semua telur dikontrol menggunakan kotak
berlampu. Telur yang akan menetas ditandai dengan adanya pembuluh darah halus yang
menyebar dari embrio. Telur yang mati ada titik hitamnya pada bekas embrio. Selanjutnya,
hanya telur yang hidup yang dimasukkan lagi ke dalam mesin tetas. Kontrol berikutnya
dilakukan pada hari ke delapan. Selanjutnya bagian dalam telur sudah menjadi gelap hingga
tidak bisa dilampu lagi.
Pada periode ini, telur yang mati ditandai dengan kulit yang dingin dan "koplak" (kalau
diguncang terasa kelapa tua). Masa pengeraman telur ayam adalah 21 hari sejak telur
dimasukkan mesin. Telur itik memerlukan 28 hari. Harga telur itik konsumsi saat ini Rp 900,-
per butir di tingkat konsumen. Harga telur itik tetas, bisa mencapai Rp 1.000,- per butir.
Dengan catatan si penetas membeli langsung ke peternak seharga Rp 600,- per butir. Angka
Rp 1.000,- per butir diperoleh dengan asumsi hanya 60% dari telur tersebut yang layak untuk
ditetaskan. Dari 100 butir telur yang ditetaskan, hanya 80% (80 butir) yang akan menetas.
Dari 80 ekor DOD tersebut, 40 ekor betina dan 40 ekor jantan. Nilai DOD betina Rp 3.500,-per ekor. Sementara jantannya hanya Rp 1.250,- Hingga pendapatan kotor penetas adalah Rp
190.000,- bruto.
Modal untuk membeli 167 butir telur agar bisa diperoleh 100 butir layak tetas adalah Rp
600,- X 167 = Rp 100.200,- Investasi mesin tetas Rp 400.000,- disusutkan 5 tahun @ tahun
Rp 80.000,- Dengan asumsi dalam setahun mampu menetaskan 10 periode, maka penyusutan
per periode tetas adalah Rp 8.000,- Total modal kerja meliputi tarif listrik, bohlam dan lain-
lain di luar tenaga kerja, Rp 30.000,-. Sebanyak 67 butir telur yang tidak masuk mesin tetas,
dijual debagai telur konsumsi dengan harga Rp 700,- per butir hingga masih ada tambahan
pendapatan Rp 46.900,- Total pendapatan dari DOD dan telur afkir adalah Rp 236.900,-
Berarti masih ada marjin kotor per periode penetasan 100 butir telur itik sebesarRp 106.300,- Kalau seorang penetas ingin memperoleh pendapatan kotor (upah + sewa
-
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
9/11
ruangan) sebesar 1.000.000,- per bulan, maka ia harus mampu menetaskan telur itik 1.000
butir per periode, dengan minimal 10 unit mesin tetas yang dioperasikan. (R) * * *
Cara Membuat MEsin Tetas Telur Sendiri
Mesin Tetas Ayam
.....Usaha peternakan unggas (ayam dan itik) merupakan jenis usaha yang cukup menjanjikan. Hal ini
didasari oleh jumlah permintaan produk hewani asal unggas baik telur maupun daging tiap tahun
makin meningkat. Sebagai contoh di Kotamadya Kendari pada tahun 2002 permintaan ayam buras
berkisar 500 600 ekor per minggu, sementara baru tepenuhi 300 400 ekor per minggu (Anonim,
2002).
.....Dilihat dari data permintaan tersebut prospek usaha agribisnis unggas yang salah satunya adalah
ayam buras cukup potensial. Keunggulan lain usaha agribisnis unggas adalah tidak mutlak
memerlukan biaya yang besar, tergantung dari kemampuan peternak yang korelasinya dengan skala
pemilikan. Selain itu jenis ternak ini telah lama dikenal masyarakat sehingga teknik budidayanya
tidak terlalu rumit. Dalam upaya memacu usaha peternakan unggas perlu adanya sentuhan
teknologi tepat dan mudah diterapkan oleh peternak.
.....Dari sisi ketersediaan bibit, teknologi penetasan telur buatan dengan penggunaan mesin tetas
telur sangat cocok diterapkan. Keunggulan teknologi ini adalah menghilangkan periode mengeram
pada induk sehingga induk mampu menghasilkan telur lebih banyak selama hidupnya, selain itu anak
ayam dapat di produksi dalam jumlah yang besar pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari
mesin tetas ini adalah menciptakan situasi dan kondisi yang sama pada saat telur dierami oleh induk.
Kondisi yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kelembaban. Suhu optimal adalah 38,8o C atau
101o F.
.....Kondisi suhu tersebut dapat direkayasa dengan penggunaan sumber panas listrik maupun lampu
minyak dan untuk kelembaban optimal digunakan air yang ditempatkan dalam mesin tetas. Mesin
tetas dibedakan atas dasar sumber panas yang digunakan.
.......Pertama, mesin tetas elektrik dengan menggunakan listrik yang dihubungkan dengan
.........lampu pijar sebagai sumber panas.
.......Kedua, mesin tetas yang menggunakan sumber panas lampu minyak yang dihubungkan
.........dengan silinder yang terbuat dari seng plat sebagai sumber panas.
.......Ketiga, mesin tetas kombinasi yaitu gabungan dari sumber panas yang berbeda (listrik .........dan
lampu minyak), jenis mesin tetas ini sangat efektif pada daerah yang sering mengalami
.........pemadaman lampu, sehingga pada saat lampu padam maka digunakan lampu minyak
.........sebagai sumber panas.
.....Model mesin tetas telur ini dapat diperoleh di toko poultry shop atau membuat sendiri dengan
http://anekapenetastelur.blogspot.com/2010/02/cara-membuat-mesin-tetas-telur-sendiri.htmlhttp://anekapenetastelur.blogspot.com/2010/02/cara-membuat-mesin-tetas-telur-sendiri.htmlhttp://anekapenetastelur.blogspot.com/2010/02/cara-membuat-mesin-tetas-telur-sendiri.html -
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
10/11
bahan yang mudah dan tersedia di tempat. Besarnya mesin tetas telur yang digunakan disesuaikan
dengan kapasitas telur yang akan ditetaskan seperti ; 200 butir, 400 butir dan 600 butir.
.....Bahan Bahan yang Digunakan Pembuatan mesin tetas disesuaikan dengan kondisi sumber
panas yang tersedia. Pada tempat yang belum ada listrik bisa dibuat mesin tetas dengan
menggunakan lampu minyak sedangkan daerah yang tersedia listrik bisa dibuat mesin tetas telur
elektrik atau mesin tetas kombinasi.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain :
1.Kayu kaso 4 x 5 cm sebagai rangka mesin
2.Tripleks melamin, kaca dan engsel
3.Kawat ram (tempat peletakan telur)
4.Paku dan seng plat
5.Nampan air dan thermometer
6.Alat pengatur suhu (thermoregulator)
7.Lampu pijar dan lampu minyak
Cara Pengoperasian Mesin Tetas Telur
A. PersiapanSebelum digunakan,
...........mesin tetas harus dibersihkan dahulu dari mikroorganisma pengganggu dengan jalan
.....penyemprotan bahan pembunuh kuman / desinfektan.
.......- Pemanas dihidupkan.24 jam sebelum telur dimasukan ke dalam mesin tetas,
.......- Telur dibersihkan dengan menggunakan lap basah hangat dan tiriskan.
.......- Suhu mesin tetas harus konstan, diusahakan 38,8o C atau 101o F.
.......- Nampan air diisi air secukupnya (tidak sampai penuh), penggunaan air ini untuk menjaga
..........kelembaban mesin tetas, untuk itu selama penetasan harus diperhatikan stabilitas volume
..........air.
.......- Setelah telur bersih dan kering, telur diberi tanda pada kedua belah sisi dengan spidol atau
.........alat tulis lain, misal ; huruf A dan B di kedua belah sisi.
.........Pemberian tanda ini berguna untuk memudahkan dalam pemutaran telur agar lebih
.........merata.Telur yang sudah ditandai dimasukan secara perlahan ke dalam mesin tetas dengan
.........posisi tanda seragam. Tutuplah mesin tetas setelah semua telur dimasukan.
B. Operasional PenetasanSetelah 48 jam telur dalam mesin tetas,
........ mulai dilakukan pemutaran telur setiap pagi dan sore.Pemutaran telur dilakukan sampai hari
ke 18.Pemeriksaan telur sebaiknya dilakukan 2 kali, yaitu pada hari ke 7 dan hari ke 18.
.....- Telur yang bertunas (tanda telur hidup) tampak terang dan tidak terdapat bintik-bintik
.........merahTelur yang bertunas ditandai dengan adanya titik merah di bagian petengahan,
.........ukurannya kira-kira sebesar biji kacang hijau dan tampak bergerak.
.....- Apabila titik merah tersebut tidak bergerak pertanda embrio dalam telur mati, maka telur
........yang mati tersebut harus dibuang agar telur tidak membusuk dalam mesin.
.....- Telur akan memenetas pada hari ke 20 atau 21.Anak ayam yang keluar dari telur dibiarkan
........dahulu dalam mesin selama kurang lebih 24 jam, sampai bulu anak ayam kering dan kondisi
-
7/22/2019 80935961-mesin-tetas
11/11
........anak ayam normal.
.....- Setelah kering dan normal, anak ayam bisa dikeluarkan dari mesin tetas.