80526125 makalah sejarah islam
TRANSCRIPT
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas akhir mata pelajaran PAI dan juga sebagai
persyaratan untuk mengikuti UN Tahun Pelajaran 2008/2009
Disusun Oleh:
1. Pandu Sandi Yudha XII IPA-12. Pradana Hardiansyah XII IPA-13. Sudirman XII IPA-14. Wahyu Nugroho XII IPA-15. Agus Setiawan XII IPA-1
YAYASAN PANCA MORAL (YAYASAN PAMOR)
SMA PAMOR CIKAMPEKJl. Jend. Achmad Yani Cikampek Selatan Cikampek Karawang
PENGESAHAN
Makalah ini telah disetujui dan disahkan guna memenuhi persyaratan untuk
mengikuti UN tahun pelajaran 2008/2009 pada:
Hari :
Tanggal :
Oleh :
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMA Pamor Cikampek Pembina Kesiswaan
Drs. Usman MM Drs. Bambang Setiyanto
Guru Mata Pelajaran
Sutrasman, SH, SHI
~ ii ~
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini ynag
berjudul “Masuknya Islam di Indonesia” berdasarkan sumber-sumber yang kami
dapat dari luar maupun dari dalam, walaupun masih banyak kekurangan.
Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai sejarah
masuknya islam ke Indonesia, dan juga memberikan penjelasan yang gamblang
mengenai proses masuknya islam ke Indonesia. Diharapkan bahwa makalah ini
membantu pembaca untuk memahami dengan lebih baik tentang sejarah
masuknya islam ke indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, disebabkan karena
terbatasnya kemampuan penulis, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami perlukan dari pembaca. Semoga buku ini bermanfaat
bagi kita semua.
Cikampek, 14 April 2009
Penulis
~ iii ~
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………..…………………………..i
PENGESAHAN…………………………………….………………………….. ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI ………...…………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN ………….…………...……………………………… 1
A. Latar Belakang …………...………..….……………………….…… 1
B. Tujuan…………………………………..……………………………1
C. Sistematika……………………………….....………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN ……………………...……………………………….. 3
A. Pendapat Awal Masuknya Islam di Indonesia …………….….……. 3
B. Para Pembawa Islam ke Indonesia………………….………………. 5
C. Proses Masuknya Islam di Indonesia ………..…………….……….. 8
BAB III PENUTUP …………………………………...……………………….. 16
A. Kesimpulan ……………...…………………….…………………….16
B. Saran-saran ………………………………………...……………….. 16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………...……………………17
~ iv ~
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sangat penting mempelajari sejarah dakwah Islam di Indonesia.
Sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an ayat 111 bahwa mempelajari
sejarah terdapat ibrah (pelajaran). Dengan memepelajari sejarah di masa
lampau, kita dapat mengambil pelajaran untuk di masa yang akan datang
dibuat perencanaan atau konsep yang lebih baik khususnya untuk dakwah
di tanah air kita, Indonesia. Sesuai dengan hadist Rasulullah “Hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari
ini “.
Bahasa merupakan nilai tertinggi dari suatu peradaban. Suatu
bangsa dipengaruhi nilai tertentu jika bahasanya dipengaruhi oleh nilai
tersebut. Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab (bahasa
Al-Qur’an) contohnya kata ibarat yang kata dasarnya dari ibrah ini yang
bermakna pelajaran dan masih banyak lagi bahasa indonesia yang berasal
dari bahasa Arab. Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia
sudahdipengaruhi oleh budaya islami.
B. TUJUAN
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai proses perkembangan islam di Indonesia bagi para
pembaca. Disamping itu, makalah ini juga disusun untuk memenuhi syarat
mengikuti ujian nasional yang diwajibkan bagi siswa kelas XII SMA.
C. SISTEMATIKA
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
~ v ~
Latar belakang menguraikan tentang sebab yang mendasari mengenai
judul makalah.
B. Tujuan
Tujuan penulisan menguraikan maksud penulisan makalah.
C. Sistematika
Sistematika menguraikan urutan penulisan makalah.
Bab II Pembahasan
Pada bagian ini menjelaskan tentang pembahasan masalah yang
bersumber pada data yang diperoleh.
Bab III Penutup
Pada bagian ini memuat kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Pada bagian ini mencantumkan buku yang digunakan sebagai sumber
data yang diperoleh.
Lampiran
Bagian ini berisi gambar-gambar sebagai pelengkap data.
~ vi ~
BAB II
PEMBAHASAN
Islam sebagaimana telah diketahui merupakan agama dengan pemeluk
terbesar berada di Indonesia merupakan suatu hal yang cukup menarik untuk
diteliti, menurut pengetahuan sejarah, hal tersebut tidak terlepas dari usaha para
penyebar agama Islam dalam melakukan islamisasi di Indonesia. Islamisasi adalah
istilah umum yang biasa dipergunakan untuk menggambarkan proses penyebaran
Islam di Indonesia pada periode awal (abad 7-13 M), terutama menyangkut waktu
kedatangan, tempat asal serta para pembawanya, yang terjadi tidak secara
sistematis dan terencana. Pembahasan mengenai masuknya Islam ke Indonesia
sangat menarik terkait dengan banyaknya perbedaan pendapat di kalangan
sejarawan. Masing-masing pendapat menggunakan berbagai sumber, baik dari
arkeologi, beberapa tulisan dari berbagai sumber.
A. PENDAPAT AWAL MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Pendapat tentang kapan masuknya islam ke Indonesia sangat
beragam, hal itu dikarenakan banyaknya penelitian akan hal tersebut,
berikut rinciannya:
1. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke 7
a. Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar
adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa
pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang
berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada
koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
b. Seminar mengenai Masuknya Islam ke indonesia di medan pada
Ahad 21-24 Syawal 1382 H (17-20 maret 1963 H) yang salah satu
kesimpulannya adalah Islam telah masuk ke Indonesia langsung
dari Arab.
~ vii ~
c. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954),
diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad
ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu
singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
d. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di
dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di
kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.
e. Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on
General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago
(1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah
ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
f. Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia
mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab
telah masuk ke Malaya.
g. Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnya
yang berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia,
menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum
Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum
muslimin Indonesia.
h. W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya
Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat
Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung
ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
i. T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The
Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam
datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
2. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-11
a. Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di
daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti
Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati
huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)
~ viii ~
3. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13
a. Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai
adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada
tahun 1292 M.
b. K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut
adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
c. J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken
Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
d. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje;
dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk
ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan sudah adanya beberapa
kerajaaan islam di kawasan Indonesia.
B. PARA PEMBAWA ISLAM KE INDONESIA
Menurut beberapa sumber, sebagaimana telah diketahui bahwa di
kawasan acah, sumatera dan sekitarnya sebelum islam masuk ke Indonesia
sudah terdapat perhubungan dagang, baik dari Arab, Persia, India dan
China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan
terpengaruh oleh budaya Arab, Persia, India dan China.
Dari kesimpulan di atas maka bisa diketahui bahwa melalui
perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian
bangsa Arab, Persia, India dan china punya andil melancarkan
perkembangan islam di kawasan Indonesia. Demikian rinciannya:
1. Teori Gujarat (India)
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia
pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India.
Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti
antar lain:
~ ix ~
a. Ukiran batu nisan yang bercorak Gujarat.
b. Adat istiadat dan budaya India islam.
2. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13
dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Para pedagang Persia
menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain:
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan
dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh
orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut
disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa
ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi
dari Iran yaitu Al - Hallaj.
c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab
untuk tanda-tanda bunyi Harakat.
d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di
Gresik.
e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren
adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir
Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.
Teori Persia mendapat tentangan dari berbagai pihak, karena
bila kita berpedoman kepada masuknya agama Islam pada abad ke-7,
hal ini berarti terjadi pada masa kekuasaan Khalifah Umayyah.
Sedangkan, saat itu kepemimpinan Islam di bidang politik, ekonomi
dan kebudayaan berada di Mekkah, Madinah, Damaskus dan Baghdad.
~ x ~
3. Teori Arab
Teori yang lebih sering disebut teori Mekkah ini menyebutkan
bahwa Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M.
a. Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan
Indonesia.
b. Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas
Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk
menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan
Malaka.
c. munculnya nama “Kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan
masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.
4. Teori China
Para pedagang dan angkatan laut China (seperti Ma Huan,
Laksamana Cheng Ho/Dampo awan), mengenalkan islam di pantai dan
pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain:
a. Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).
b. Beberapa makam China muslim.
c. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.
Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada
umumnya menggunakan pendekatan kultural, sehingga terjadi dialog
budaya dan pergaulan sosial yang penuh toleransi.
Teori ini sangat lemah, namun kemungkinan membawa Islam
ke Indonesia sangat besar. Jika diketahui penyebar Islam adalah
banyak mereka para wirausahawan, hubungan dagang antara Cina,
Arab dan lainnya. Bahkan ketika Cina dipimpin Kubilai Khan, (akhir
~ xi ~
abad 13) Islam dijadikan agama resmi. Sedangkan Cheng Ho
merupakan duta Cina untuk mengembalikan nama besar Cina setelah
dipermalukan oleh Mongol. Ada 36 negara yang dikunjungi Cheng
Ho, dan salah satunya adalah Indonesia.
C. PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Sejarah masuknya Islam di Indonesia dibedakan melalui babak –
babak yang penting:
1. Babak Pertama, Abad 7 Masehi (abad 1hijriah)
Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para
Dai yang datang ke Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah
beradaptasi dengan bangsa India yakni bangsa Gujarat dan ada juga
yang telah beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni
dari jalur sutera (jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di
pesisir-pesisir Nusantara.
Sejak awal Islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi
seseorang untuk berperan sebagai dai (juru dakwah). Kewajiban
berdakwah dalam Islam bukan hanya kasta (golongan) tertentu saja
tetapi bagi setiap masyarakat dalam Islam. Sedangkan di agama lain
hanya golongan tertentu yang mempunyai otoritas menyebarkan
agama, yaitu pendeta. Sesuai ungkapan Imam Syahid Hasan Al-Bana “
Nahnu du’at qabla kulla syai“ artinya kami adalah dai sebelum profesi-
profesi lainnya.
Sampainya dakwah di Indonesia melalui para pelaut-pelaut
atau pedagang-pedagang sambil membawa dagangannya juga
membawa akhlak Islami sekaligus memperkenalkan nilai-nilai yang
Islami. Masyarakat ketika berbenalan dengan Islam terbuka
pikirannya, dimuliakan sebagai manusia dan ini yang membedakan
masuknya agama lain sesudah maupun sebelum datangnya Islam.
~ xii ~
Sebagai contoh masuknya agama Kristen ke Indonesia ini berbarengan
dengan Gold (emas atau kekayaan) dan glory (kejayaan atau
kekuasaan) selain Gospel yang merupakan motif penyebaran agama
berbarengan dengan penjajahan dan kekuasaan. Sedangkan Islam
dengan cara yang damai.
Begitulah Islam pertama-tama disebarkan di Nusantara, dari
komunitas-komunitas muslim yang berada di daerah-daerah pesisir
berkembang menjadi kota-kota pelabuhan dan perdagangan dan terus
berkembang sampai akhirnya menjadi kerajaan-kerajaan Islam dari
mulai Aceh sampai Ternata dan Tidore yang merupakan pusat kerajaan
Indonesia bagian Timur yang wilayahnya sampai ke Irian jaya.
2. Babak Kedua, Abad 13 Masehi
Di abad 13 Masehi berdirilah kerajaan-kerajaan Islam
diberbagai penjuru di Nusantara. Yang merupakan moment
kebangkitan kekuatan politik umat khususnya didaerah Jawa ketika
kerajaan Majapahit berangsur-angsur turun kewibawaannya karena
konflik internal. Hal ini dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga yang
membina di wilayah tersebut bersama Raden Fatah yang merupaka
keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam
pertama di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Bersamaan dengan itu
mulai bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam yang lainnya,
walaupun masih bersifat lokal.
Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali
Songo yaitu ulama-ulama yang menyebarkan dakwah di Indonesia.
Wali songo atau wali sembilan itu terdiri dari:
a. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi
menyebarkan Islam di Jawa Timur.
b. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam
di daerah Ampel Surabaya.
~ xiii ~
c. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli
Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang
(Tuban).
d. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah
Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
e. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah
Bukit Giri (Gresik).
f. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Jaífar Shodik menyebarkan
ajaran Islam di daerah Kudus.
g. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya
menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
h. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden
Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.
i. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah,
menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon).
Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses
Islamisasinya melalui saluran-saluran:
a. Perdagangan
b. Pernikahan
c. Pendidikan (pesantren)
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang asli dari
akar budaya indonesia, dan juga adopsi dan adaptasi hasanah
kebudayaan pra Islam yang tidak keluar dari nilai-nilai Islam yang
dapat dimanfaatkan dalam penyebaran Islam. Ini membuktikan
Islam sangat menghargai budaya setempat selama tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
d. Seni dan budaya
Saat itu media tontonan yang sangat terkenal pada
masyarakat jawa kkhususnya yaitu wayang. Wali Songo
~ xiv ~
menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya
mewarnai wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi
ciri pengaruh Islam dalam pewayangan diajarkannya
egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di hadapan Allah
dengan dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar,
Gareng, Petruk, dan Bagong.
Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah)
dalam langgam Islami, ini berarti nasyid sudah ada di Indonesia ini
sejak jaman para wali. Dalam upacara-upacara adat juga diberikan
nilai-nilai Islam.
e. Tasawwuf
Kenyatan sejarah bahwa ada tarikat-tarikat di Indonesia
yang menjadi jaringan penyebaran agama Islam.
3. Babak Ketiga, Masa Penjajahan Belanda
Pada abad 17 masehi tepatnya tahun 1601 datanglah kerajaan
Hindia Belanda kedaerah Nusantara yang awalnya hanya berdagang
tetapi akhirnya menjajah. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar
dagangnya yakni VOC, semejak itu hampir seluruh wilayah nusantara
dijajah oleh Hindia Belanda kecuali Aceh. Saat itu antar kerajaan-
kerajaan Islam di nusantara belum sempat membentuk aliansi atau
kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah
terpotong.
Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada
pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang
lainnya, ini telah diterapkan oleh para Ulama saat itu. Ketika
penjajahan datang, mengubah pesantren-pesantren menjadi markas-
markas perjuangan, santri-santri (peserta didik pesantren) menjadi
jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah sedangkan
~ xv ~
ulamanya menjadi panglima perangnya. Hampir seluruh wilayah di
Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap penjajah adalah kaum
muslimin beserta ulamanya.
Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad 13 menjadi
kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan
adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan-kerajaan Islam yang syair-
syairnya berisikan perjuangan. Ulama-ulama menggelorakan Jihad
melawan kaum kafir yaitu penjajah Belanda. Belanda mengalami
kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:
a. Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah
atau mengadu domba antara kekuatan Ulama dengan adat
contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro
di Jawa.
b. Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul
Gafar seorang Guru Besar keIndonesiaan di Universitas Hindia
Belanda juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di
Mekkah, dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan
umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan
dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan
tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya
adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan
ibadah Haji karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan
terhadap penjajahan.
4. Babak keempat, Abad 20 Masehi
Awal abad 20 masehi, penjajah Belanda mulai melakukan
politik etik atau politik balas budi yang sebenarnya adalah hanya
membuat lapisan masyarakat yang dapat membantu mereka dalam
pemerintahannya di Indonesia. Politik balas budi memberikan
pendidikan dan pekerjaan kepada bangsa Indonesia khususnya umat
Islam tetapi sebenarnya tujuannya untuk mensosialkan ilmu-ilmu barat
~ xvi ~
yang jauh dari Al-Qur’an dan hadist dan akan dijadikannya boneka-
boneka penjajah. Selain itu juga mempersiapkan untuk lapisan
birokrasi yang tidak mungkin pegang oleh lagi oleh orang-orang
Belanda. Yang mendapat pendidikanpun tidak seluruh masyarakat
melainkan hanya golongan Priyayi (bangsawan), karena itu yang
pemimpin-pemimpin pergerakan adalah berasalkan dari golongan
bangsawan.
Strategi perlawanan terhadap penjajah pada masa ini lebih
kepada bersifat organisasi formal daripada dengan senjata. Berdirilah
organisasi Serikat Islam merupakan organisasi pergerakan nasional
yang pertama di Indonesia pada tahun 1905 yang mempunyai anggota
dari kaum rakyat jelata sampai priyayi dan meliputi wilayah yang luas.
Tahun 1908 berdirilah Budi Utomo yang bersifat masih bersifat
kedaerahan yaitu Jawa, karena itu Serikat Islam dapat disebut
organisasi pergerakan Nasional pertama daripada Budi Utomo.
Tokoh Serikat Islam yang terkenal yaitu HOS Tjokroaminoto
yang memimpin organisasi tersebut pada usia 25 tahun, seorang kaum
priyayi yang karena memegang teguh Islam maka diusir sehingga
hanya menjadi rakyat biasa. Ia bekerja sebagai buruh pabrik gula. Ia
adalah seorang inspirator utama bagi pergerakan Nasional di
Indonesia. Serikat Islam di bawah pimpinannya menjadi suatu
kekuatan yang diperhitungkan Belanda. Tokoh-tokoh Serikat Islam
lainnya ialah H. Agus Salim dan Abdul Muis, yang membina para
pemuda yang tergabung dalam Young Islamitend Bound yang bersifat
nasional, yang berkembang sampai pada sumpah pemuda tahun 1928.
Dakwah Islam di Indonesia terus berkembang dalam institusi-
institusi seperti lahirnya Nadhatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan
lain-lain. Lembaga-lembaga ke-Islaman tersebut tergabung dalam
MIAI (Majelis Islam ‘Ala Indonesia) yang kemudian berubah namanya
menjadi MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) yang
~ xvii ~
anggotanya adalah para pimpinan institusi-institusi ke-Islaman
tersebut.
Di masa pendudukan Jepang, dilakukan strategi untuk
memecah-belah kesatuan kekuatan umat oleh pemerintahan Jepang
dengan membentuk kementrian Sumubu (Departemen Agama). Jepang
meneruskan strategi yang dilakukan Belanda terhadap umat Islam. Ada
seorang Jepang yang faham dengan Islam yaitu Kolonel Huri, ia
memotong koordinasi ulama-ulama di pusat dengan di daerah,
sehingga ulama-ulama di desa yang kurang informasi dan akibatnya
membuat umat dapat terbodohi.
Pemerintahan pendudukan Jepang memberikan fasilitas untuk
kemerdekaan Indonesia dengan membentuk BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan
dilanjuti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan
lebih mengerucut lagi menjadi Panitia Sembilan, Panitia ini yang
merumuskan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagram Jakarta
merupakan konsensus tertinggi untuk menggambarkan adanya
keragaman Bangsa Indonesia yang mencari suatu rumusan untuk hidup
bersama. Tetapi ada kalimat yang kontroversi dalam piagam ini yaitu
penghapusan “7 kata“ lengkapnya kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi para pemeluk-pemeluknya yang terletak pada alinea
keempat setelah kalimat Negara berdasarkan kepada Ketuhan Yang
Maha Esa.
5. Babak Kelima, Abad 20 & 21
Pada babak ini proses dakwah (Islamisasi) di Indonesia
mempunyai ciri terjadinya globalisasi informasi dengan pengaruh-
pengaruh gerakan Islam internasional secara efektif yang akan
membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala
dimensinya. Sebenarnya kalau saja Indonesia tidak terjajah maka
proses Islamisasi di Indonesia akan berlangsung dengan damai karena
~ xviii ~
bersifat kultural dan membangun kekuatan secara struktural. Hal ini
karena awalnya masuknya Islam yang secara manusiawi, dapat
membangun martabat masyarakat yang sebagian besar kaum sudra
(kelompok struktur masyarakat terendah pada masa kerajaan) dan
membangun ekonomi masyarakat. Sejarah membuktikan bahwa kota-
kota pelabuhan (pusat perdagangan) yang merupakan kota-kota yang
perekonomiannya berkembang baik adalah kota-kota muslim. Dengan
kata lain Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan
merupakan wilayah Islam yang terbesar dan terkuat. Walaupun
demikian Allah mentakdirkan di Indonesia merupakan jumlah peduduk
muslim terbesar di dunia, tetapi masih menjadi tanda tanya besar
apakah kualitasnya sebanding dengan kuantitasnya.
~ xix ~
BAB III
PENUTUP
Dengan mengucapkan Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Demikian makalah ini yang telah kami susun sesuai dengan tata dan
informasi yang kami peroleh dari dalam maupun dari luar.
Kami menyadari sebagai manusia yang memiliki keterbatasan tentu hasil
karya kami tidak mungkin luput dari kesalahan. Oleh sebab itu kami minta maaf
apabila dalam penulisan terdapat kekurangan-kekurangan. Dengan ini kami
mengharap partisipasi anda agar makalah ini dapat disusun dengan baik. Akhir
kata kami hanya bisa mengucapkan kata terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
A. KESIMPULAN
1. Pertama kali masuknya islam ke indonesia yaitu pada abad 7 oleh para
pedagang dari arab.
2. Proses penyebaran islam di nusantara termasuk Indonesia dilakukan
dengan cara perdagangan, perkawinan, pendidikan, dan melalui seni dan
budaya.
3. Bangsa Arab, Persia, India dan china punya andil melancarkan
perkembangan islam di kawasan Indonesia.
4. Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan merupakan wilayah
Islam yang terbesar dan terkuat.
B. SARAN-SARAN
1. Sebagai negara yang mempunyai penduduk islam terbanyak kita harus
membuktikan keislaman kita.
2. Jikia kita melihat orang mebuat zhalim tegurlah ia.
3. Berlomba-lombalah dalam kebaikan, jangan berlomba-lomba dalam
kejahatan.
~ xx ~
4. Jagalah hibungan baik dengan orang lain maupun kerabat dekat.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Notosusanto, dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta:
Depdikbud
Siswoyo. 1979. Sejarah untuk SMA. Klaten: Intan
Margiono. 1998. Agama Islam SMA. Jakarta: Gramedia Pustaka
Ensklopedi Indonesia. Cet IV. 1999.
http://www.ummah.net/islam/nusantara/sejarah.html
http://www.dakwatuna.com/2007/sejara...-di-indonesia/
~ xxi ~