8 bab iv omd

4
BAB IV OESOPHAGUS MAAG DUODENUM (OMD) A. DEFINISI OMD (oesophagus, maag, duodenum/barium meal) merupakan suatu teknik radiografi untuk memeriksa oesophagus, maag dan duodenum dengan menggunakan media kontras (biasanya barium sulfat). Pemeriksaan bisa dilakukan dengan single kontras-hanya barium sulfat saja, bisa juga double kontras dengan barium dan udara. Secara umum ada perbedaan penggunaan bahan kontras antara OMD dengan oesophagus (oesophagografi). Pada oesophagus digunakan kontras dalam jumlah kecil namun berdensitas tinggi, sedangkan pada pemeriksaan usus halus diperlukan sejumlah besar kontras yang dilarutkan dengan suspending agent (untuk mempertahankan stabilitas), jadi densitasnya rendah. Manfaat utama digunakannya kontras yang encer ini adalah untuk mendeteksi adanya fistula atau perforasi. 3 B. SYARAT-SYARAT/PERSIAPAN Mengubah pola makan penderita. Penderita hendaknya memakan makanan yang mempunyai konsistensi lunak, rendah serat, rendah lemak. Minum air sebanyak mungkin untuk agar tinja di kolon tetap lembek. Pemberian pencahar. C. INDIKASI

Upload: tarmidi-midzi

Post on 26-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8 bab iv omd

BAB IV

OESOPHAGUS MAAG DUODENUM (OMD)

A. DEFINISI

OMD (oesophagus, maag, duodenum/barium meal) merupakan suatu teknik radiografi untuk memeriksa oesophagus, maag dan duodenum dengan menggunakan media kontras (biasanya barium sulfat). Pemeriksaan bisa dilakukan dengan single kontras-hanya barium sulfat saja, bisa juga double kontras dengan barium dan udara. Secara umum ada perbedaan penggunaan bahan kontras antara OMD dengan oesophagus (oesophagografi). Pada oesophagus digunakan kontras dalam jumlah kecil namun berdensitas tinggi, sedangkan pada pemeriksaan usus halus diperlukan sejumlah besar kontras yang dilarutkan dengan suspending agent (untuk mempertahankan stabilitas), jadi densitasnya rendah. Manfaat utama digunakannya kontras yang encer ini adalah untuk mendeteksi adanya fistula atau perforasi.3

B. SYARAT-SYARAT/PERSIAPAN

Mengubah pola makan penderita. Penderita hendaknya memakan makanan yang mempunyai konsistensi lunak, rendah serat, rendah lemak.

Minum air sebanyak mungkin untuk agar tinja di kolon tetap lembek.

Pemberian pencahar.

C. INDIKASI

Pemeriksaan OMD diperlukan pada kasus-kasus yang secara klinis diduga terdapat kelainan pada lambung dan duodenum, yaitu pasien dengan:

Hematemesis, melena (di mana perdarahan sudah berhenti)

Penurunan berat badan

Nyeri epigastrium

Tumor-tumor lambung/di luar lambung

Jadi secara klinis pemeriksaan OMD dilakukan untuk mendiagnosis kelainan pada oesophagus, maag dan duodenum, baik itu karena infeksi, kongenital,

Page 2: 8 bab iv omd

trauma, neoplasia, atau metabolik. Contohnya ulkus gaster, gastritis, ulkus duodenum, tumor intestinum, dan lain-lain.3

D. KONTRAINDIKASI

Adanya perforasi

Ileus

Keadaan umum yang buruk

Hal-hal lain yang mungkin memperburuk keadaan penderita.

E. GAMBARAN NORMAL

1. Oesophagus

Pada OMD oesophagus yang terisi oleh kontras tampak sebagai gambaran opak memanjang dari oesophagus pars cervicalis, hingga pars abdominalis. Terdapat indentasi di dua tempat, yaitu oleh arcus aorta dan oleh cabang-cabang bronkus besar. Pada OMD setelah kontras hampir habis tampak gambaran selaput lendir oesophagus yang sejajar.3

2. Gaster

Pada foto BNO posisi supine, fundus akan terlihat penuh dengan kontras, sementara antrum/bulbus terlihat kosong (sedikit kontras). Sedangkan pada foto BNO posisi prone, fundus akan terlihat kosong, sementara antrum/bulbus terlihat penuh kontras. Pada foto BNO posisi erek akan tampak gambaran kontras yang mengisi bagian distal gaster dengan permukaan cairan kontras terlihat datar, daerah fundus kosong dari kontras.3

3. Duodenum

Pada gambaran radiologis duodenum terdiri atas suatu ujung tertutup yang letaknya tepat setelah pilorus. Hal ini karena normalnya sfingter pilorus selalu tertutup. Karena barium melapisi bagian distal sfingter, duodenum jadi tampak seperti berujung buntu, yang disebut duodenal cap. Bagian berikutnya adalah bentuk C dari pars descendens, gambarannya terletak disebelah kanan vertebra. Bagian terakhir adalah pars horizontal, melintasi vertebra kiri dan menyambung dengan jejunum di fleksura duodenojejunal. Lipatan mukosa normalnya tampak pada foto double contrast. Papilla Vatter biasanya

Page 3: 8 bab iv omd

tampak lusen menonjol ke lumen di sisi medial pars descendens. Cap duodenum yang normal akan tampak simetris dan triangular. Ketika menggembung dan terlapisi barium, pola permukaan retikuler yang tampak seperti beludru mungkin dapat dilihat dengan munculnya villi.3

F. ...