8 bab ii - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/angga merlinda septiana bab ii.pdf ·...

40
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktuyang tidak ditentukan .misalnya rencana peluncuran produk baru.Husein Umar( 2005:8). Sedangkan Suad Husnan(1991) menyatakan bahwa suatu studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Studi Kelayakan Bisnis berkaitan dengan investasi ,secara umuminvestasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan perusahaan. Menurut Abdul Halim (2005:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa datang. Menurut buku Standar Akuntansi Keuangan 1995 investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (acreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi ( seperti bunga,royalti,dividen dan uang sewa untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan dan aktiva tetap bukan merupakan investasi. 8 Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Upload: trantruc

Post on 11-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang

tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang

maksimal untuk waktuyang tidak ditentukan .misalnya rencana peluncuran produk

baru.Husein Umar( 2005:8). Sedangkan Suad Husnan(1991) menyatakan bahwa

suatu studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek

(biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.

Studi Kelayakan Bisnis berkaitan dengan investasi ,secara umuminvestasi

adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal tidak tetap) yang

digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan perusahaan.

Menurut Abdul Halim (2005:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan

sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di

masa datang.

Menurut buku Standar Akuntansi Keuangan 1995 investasi adalah suatu

aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (acreation of

wealth) melalui distribusi hasil investasi ( seperti bunga,royalti,dividen dan uang

sewa untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang

berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Persediaan dan aktiva tetap bukan merupakan investasi.

8

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 2: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

9

Salah satu jenis investasi adalah investasi Ekspansi.pengertian

Ekspansiadalah perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja maupun modal

kerja dan modal tetap yang digunakan secara tetap dan terus menerus didalam

perusahaan.

Pada dasarnya perusahaan mengadakan ekspansi mempunyai motif-motif

tertentu, yaitu : (Bambang Riyanto, 1995)

1) Motif Ekonomi

Yaitu apabila ekspansi suatu perusahaaan didasarkan pada pertimbangan

untuk memperbesar atau menstabilisir laba yang diperoleh. Hal ini terjadi

misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap produk atau masa

yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan terhadap

produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya

permintaan produk perusahaan mendorong perusahaan untuk memperbesar

produknya guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luasnya

pasar bagi perusahaan. Makin besarnya jumlah produksi yang dapat dijual

berarti semakin besar kemungkinan mendapat laba yang lebih besar, hal inilah

yang mendorong setiap pimpinan perusahaan untuk dapat selalu

mengembangkan dan meluaskan perusahaan yang dipimpinnya.

2) Motif kreasi

Kehidupan dari suatu perusahaan selalu mengalami perubahan, baik

perubahan yang mengarah kepada kemajuan maupun kemunduran. Setiap

perusahaan yang selalu ingin tetap terus (survive) dan sukses. Haruslah

berusaha agar dapat selalu berkembang.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 3: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

10

Pada dasarnya tujuan diadakannya ekspansi / perluasan usaha adalah untuk

meningkatkan pendapatan perusahaan agar kelangsungan hidup perusahaan

dapat berjalan terus dan berkembang sesuai dengan tujuan.

1. Bentuk – bentuk Ekspansi

Ada dua macam bentuk dari ekspansi, yaitu (Bambang Riyanto, 1995)

(1) Business Expansion

Adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan

struktur modal. Perusahaan melakukan ekspansi tidak dengan menambah

alat-alat produksi tahan lama, melainkan hanya menambah modal kerja

dengan menggunakan kapasitas produksi yang tersedia di dalam

perusahaan. Karena perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidak

dibutuhkan modal jangka panjang yang tentunya tidak akan

mempengaruhi/merubah struktur modal

(2) Financial Exspansion

Adalah ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat-alat

produksi tahan lama, memodernisir alat-alat produksi yang lama,

mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, penggabungan

dengan perusahaan lain, yang tentunya membutuhkan tambahan modal

jangka panjang, sehingga bentuk ekspansi akan mempengaruhi perubahan

struktur modal.

Usulan investasi dalam penggunaaan investasi ada beberapa macam yaitu

(Djarwanto PS, 1987):

1. Pergantian (replacement)

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 4: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

11

Pemakaian aktiva tetap akan menyebabkan kehausan atau adanya

teknologi baru menyebabkan mesin-mesin lama menjadi ketinggalan

jaman. Dana dapat dianggarkan untuk mengganti mesin/peralatan yang

telah aus, usang atau ketinggalan jaman.

2. Perluasan (expansition)

Perusahaan-perusahaan yang berhasil dimana permintaan akan

produknya cenderung meningkat, perusahhan tersebut akan

mempertimbangkan untuk menambah kapasitas.

3. Diversifikasi

Perusahaan dapat menanggung resiko kegagalan dengan cara

beroperasi pada beberapa pasar. Diversifikasi dapat melindungi

perusahaan dari kemungkinan kegagalan karena hanya menjual produk

tunggal. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memasuki pasar

baru dengan membeli mesin baru yang menghasilkan produk baru.

4. Penelitian dan pengembangan (research and development)

Perusahaan-perusahaan yang termasuk industri tertentu dimana

teknologi cepat berubah, akan banyak mengeluarkan dana untuk

keperluan penelitian dan pengembangan produk baru, jika dana itu

diperlukan untuk membeli peralatan, maka usulan tersebut pada

umumnya dimasukkan dalam penganggaran investasi.

5. Lain-lain (miscellaous)

Usulan investasi yang tidak secara langsung berorientasi pada tujuan

memperoleh profit, dimasukkan bentuk investasi lain-lain, sebagai

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 5: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

12

contoh misalnya pemasangan alat pemadam kebakaran, pemasangan

AC (air conditioner), pemasangan alat pencegah polusi dan lain-lain.

Hasil dari studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Isi laporan studi

kelayakan bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak direalisasikan.

Namun bisa saja terjadi ada pihak-pihak tertentu yang memerlukan laporan tadi

sebagai bahan masukan utama dalam rangka mengkaji ulang untuk turut serta

menyetujui atau sebaliknya menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan

kepentingannya. Mungkin saja terjadi bahwa hasil studi kelayakan bisnis yang

telah dinyatakan layak ternyata pada akhirnya tidak dilaksanakan. Di bawah ini

akan dijelaskan pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan

bisnis.Husein Umar (2005)

1) Pihak investor

Jika hasil studi Kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan,

pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan

mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan

modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor

ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena

calon investor mempunyai kepentingan langsungperlu tentang keuntungan

yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan

ditanamkannya.

2) Pihak Kreditor

Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum

memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 6: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

13

kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain,

misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan.

3) Pihak Manajemen Perusahaan

Studi Kelayakan Bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun

pihak internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat,

pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide

proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk

meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader,

sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya

dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana

pendanaan dari investor dan dari kreditor.

4) Pihak pemerintah dan Masyarakat

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah

dapat, secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kebijakan

perusahaan. Penghematan devisa negara,penggalakan ekspor nonmigas dan

pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan

pemerintah disektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu

kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya

dengan subsidi dan keringanan lain.

Belum ada keseragaman mengenai aspek-aspek bisnis apa saja yang harus

dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Paling tidak, mengacu kepada konsep-

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 7: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

14

konsep bisnis terdahulu,aspek-aspek yang perlu diteliti dalam studi kelayakan

bisnis diantaranya sebagai berikut:

2.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam melakukan penelitian terhadap aspek pasar dan pemasaran menurut

Husein Umar (2005:24) perlu diadakan penelitian terhadap beberapa hal yang

perlu dilakukan yaitu permintaan,penawaran,proyeksi permintaan dan penawaran

proyeksi penjualan,produk (barang/jasa), segmentasi pasar, strategi dan

implementasi pemasaran.

Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang pertama dianalisis

dalam studi kelayakan bisnis. Hal ini disebabkan agar dapat diketahui apakah

proyek yang akan didirikan atau produk yang akan dibuat sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen/pasar.Pasar merupakan tempat dimana

kekuatan permintaan dan penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu

harga. Atau, pasar merupakan kumpulan manusia yang menginginkan kepuasan,

memiliki uang, dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan uangnya. Jadi,

terdapat 3 faktor utama terjadinya pasar, yaitu manusia dengan segala

keinginannya, daya beli, dan tingkah lakunya. (Husein Umar, 2000)

Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara

pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan

penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada

berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :

1. Harga barang itu sendiri.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 8: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

15

2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang

pelengkap

3. Pendapatan

4. Selera

5. Jumlah penduduk.

6. Faktor khusus (akses)

Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang dan atau jasa yang

ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu

tertentu.Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa

adalah :

1. Harga barang itu sendiri.

2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang

pelengkap)

3. Teknologi.

4. Harga input (ongko.s produksi)

5. Tujuan perusahaan.

6. Faktor khusus (akses).

Kemudian pengertianPemasaranseperti yang dikemukakan oleh Philip

Kotler adalah Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan

menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 9: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

16

berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa

kepada konsumen di pasar.

2.1.1.1 Segmentasi Pasar, Pasar sasaran, dan Posisi Pasar

1.Segmentasi pasar (Market Segmentation)

Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok

pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix

yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa

variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat

sasaran.

Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar

konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan

segmentasi menurut Philip Kotler, antara lain :

a.Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan,

iklim).

b. Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,

daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras).

c. Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik

kepribadian).

d.Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap

terhadap suatu produk).

2. Pasar Sasaran (Market Targeting)

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 10: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

17

Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi

keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau

lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :

1. Evaluasi segmen pasar

a) Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir, proyeksi

laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.

b) Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.

c) Sasaran dan sumber daya perusahaan.

2. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki nilai

tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak yang

dapat dilayani.

a) Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam

arti tidak ada perbedaan.

b) Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan,

tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.

c) Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.

3. Posisi Pasar (Market Positioning)

Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan

penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan

mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam

benak konsumen.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 11: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

18

2.1.1.2 Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

1. Strategi produk

Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan

mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen

yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak

berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam

mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut :

a. Penentuan logo dan moto.

b. Menciptakan merek.

c. Menciptakan kemasan.

d. Keputusan label.

2. Strategi harga

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga

merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah

dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan

dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.

Ada tiga metode dalam menetukan harga:

a. Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya

dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi

b. Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang serendah-rendahnya

mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.

c. Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga pesaing

3. Strategi Lokasi Dan Distribusi

Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung

menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 12: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

19

setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang perlu

diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan

sebagai berikut :

a. Dekat dengan kawasan industri.

b. Dekat dengan lokasi perkantoran.

c. Dekat dengan lokasi pasar.

d. Dekat dengan pusar pemerintahan.

e. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.

f. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.

g. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).

4. Strategi Promosi

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan

ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang

dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat macam

sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan

baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi itu adalah :

a. Periklanan (advertising)

b. Promosi penjualan (sales promotion)

c. Publisitas (publicity)

d. Penjualan pribadi (personal selling)

2.1.1.3 Peramalan di Masa yang Akan Datang

Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang

akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 13: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

20

data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku

yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu.

Kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa

dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini

perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan

ketidakpastian.

Untuk melakukan peramalan permintaan di masa yang akan datang dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Survei niat pembeli

2. Gabungan pendapat tenaga penjual

3. Pendapat ahli

4. Metode tes pasar analisis deret waktu

5. Analisis permintaan secara statistik.

Penyusunan ramalan dapat dilakukan atas dasar, antara lain :

1. Apa kata orang, penelitian atas pendapat pembeli, tenaga penjual, dan

pendapat para ahli.

2. Apa yang dilakukan orang, uji pasar, dan tanggapan pembeli.

3. Apa yang telah dilakukan orang, perilaku pembeli dimasa lalu, dengan deret

waktu atau analisis regresi.

1. Langkah-Langkah Peramalan

Agar peramalan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah

mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 14: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

21

Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat

menghindari kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan.

Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai

berikut :

a. Mengumpulkan data

Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode.

Pengumpulan data bisa dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu

data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, serta

laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari

lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan

menyebarkan kuesioner.

b. Mengolah data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan

diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan

peramalan melalui metode peramalan yang ada

c. Menentukan metode peramalan

Peramalan yang diinginkan adalah dengan menggunkan metode yang paling

tepat. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor

horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan

kemudahan penggunaannya.

d. Memproyeksikan data

Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu

dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 15: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

22

perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya

untuk beberapa periode.

e. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang telah dilakukan digunkan untuk mengambil keputusan

untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi,

keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek

maupun jangka panjang.

2.1.1.4 Metode Peramalan

1. Metode leasquare

Y = a + bx

Y = variabel tidak bebas

x = variabel bebas

a = nilai intercept (konstan)

b = koefisien arah regresi

∑ y ∑x y a = ---- b = -----

n ∑

2.1.1.5 Cara Mengestimasi Pasar

Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar dalam

suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan

untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survei,

kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai sumber.

Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 16: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

23

beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode

survei.

Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi

pertimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi

juga sangat menunjang. Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi

serta meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan

lebih lanjut.

Untuk menghitung bagian dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan

dapat diserap oleh perusahaan digunakan metode market share (Gunawan

Adisaputra, 1990).

Market share = Permintaan perusahaan X 100 %

Permintaan perusahaan + pesaing

Data permintaan perusahaan diambil dari data penjualan perusahaan dan

data permintaan pesaing diambil dari data penjualan pesaing di sekitar.

2.1.2 Aspek Teknis Produksi dan Teknologi

Tujuan aspek ini ialah (a) agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang

tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat, (b) agar

perusahaan bisa menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang

dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi, (c) agar perusahaan bisa

menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya, (d) agar

perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk

dijalankan sesuai dengan bidang usahanya, (e) agar perusahaan bisa menentukan

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 17: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

24

kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang

Husein Umar (2005:88).

Produksi adalah suatu proses atau rangkaian aktivitas yang diperlukan

untuk membuat suatu barang dan jasa yang mempunyai nilai ekonomis atau nilai

guna (Moch. Ichsan : 1998). Sedangkan menurut( Sofyan Assyauri

:1999)Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan input

menjadi output berupa barangdan jasa. Jadi produksi merupakan suatu sistem

untuk menyediakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi masyarakat.

2.1.2.1 Tahap-Tahap Persiapan Produksi

1. Menentukan Produk Yang Akan Di Produksi Dan Kapasitas Produksi

Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama perusahaan dalam

memasarkan produknya. Jika konsumen tidak merasa puas terhadap produk yang

dihasilkan perusahaan maka perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan

sehingga dalamjangka panjang tidak akan dapat survive (bertahan). Oleh karena

itu, perusahaan harus membuat dan memasarkan produknya sesuai dengan

kebutuhan,keinginan, dan selera konsumen. Untuk mengetahui kebutuhan,

keinginan dan selera konsumen,perusahaan melakukan riset pasarsehingga dapat

diperoleh informasi mengenai jenis, kualitas dan kuantitas produk yang sebaiknya

diproduksi. Sedangkan kapasitas produksi merupakan sutu batas kemampuan unit

produksi untuk berproduksi dalam jangka waktu tertentu , yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk keluaran persatuan waktu.

2.Menetapkan lokasi proyek

Tujuan penentuan lokasi perusahaan /pabrik/ tempat usaha secara tepat

adalah agar membantu perusahaan untuk dapat beroperasi secaara lancar, efektif

dan efisien. Dengan demikian perusahaan dapat menyediakan barang/jasa yang

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 18: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

25

tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas,serta harga yang layak dan masih

dapat memperoleh keuntungan. Denganadanya penentuan lokasi secara tepat,

maka perusahaan diharapkann akan mempunyai dalam:

a. Melayani konsumen dengan memuasakan

b. Mendapatkan bahan baku secara tepat,kontinue, dan harga yang layak

c. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup baik secara kualita maupun

kuantitasSerta memungkinkan untukperluasan dimasa mendatang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi proyek:

1) Faktor Primer, meliputi:

a) Mendekati pasar (konsumen)

b) Mendekati sumber bahan baku

c) Terdapat fasilitas pengangkutan

d) Tersedia tenaga kerja secara memadai

e) Terdapat pembangkit tenaga listrik

2) Faktor sekunder meliputi:

a) Rencana masa depan

b) Biaya tanah/gedung dikaitkan masa depan

c) Memungkinkan perluasan

d) Terdapat service facilities

e) Terdapat financial fasilities

f) Water supply

g) Sikap dan budaya masyarakat sekitar

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 19: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

26

3) Menjamin ketersediaan bahan baku

Ketersediaan bahan disini adalah bagaimana menyediakan bahan

dalam kuantitas,kualitas,harga,dan pemasok yang tepat

4) Metode Kualitatif atau Beban Skor

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam dalam pengambilan

keputusan pada lokasi mana proyek hendak didirikan yaitu Metode

Kualitatif atau Beban Skor adalah metode dengan memberikan beban

skor pada variabel utama maupun variabel bukan utama.

Penggolongan tersebut sesuai dengan tingkat urgensi yang ditetapkan

oleh perusahaan. Masing-masing perusahaan mempunyai kebijakan

yang berbeda dalam menentukan urgensitas masing-masing variabel.

3. Lay out

1. Perencanaan Bangunan

Bangunan yang didirikan harus :

a. Memenuhi tujuan untuk dapat melindungi semua input produksi

(bahan,peralatan,karyawan,dll)daricuaca (panas/hujan),kehilangan,

dan resiko keraguan lainnya

b. Disesuaikan dengan mesin/peralatan produksi yang akan

digunakan sehingga dapat ditetpkan kekuatan/jenis bahan

bangunan dan bentuk bangunan (bertingkat/tidak).

Pertimbangan-pertimbang dalam pembuatan bangunan:

a) Fleksibilitas, yaitu bagaiman agar bangunan dapat dirubah dengan

biaya yang tidak terlalu mahal apabila diperlukan.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 20: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

27

b) Kemungkinan perluasan/ekspansi, bangunan harus di desain

sedemikian rupa sehingga mempermudah didirikan tambahan

bangunan di masa depan apabila perusahaan melakukan ekspansi .

c) Fasilitas bagi karyawan,sehingga mereka mendapatkan kesenangan

kerja dan dengan demikian didapat moral dan produktivitas kerja

yangtinggi (misalnya : AC,tempat istirahat,kantin,toilet dll)

d) Perlindungan kepada karyawan terhadap bahaya kebakaran,

keamanan, keselamatan kerja, kesehatan (debu,polusi).

e) Kekuatan dan kapasitas lantai yang memadai dikaitkan dengan

mesin/peralatan yang digunakan.

2. Penyusunan peralatan pabrik

Plant lay out berkaitan dengan masalah penyusunan

mesin/peralatan produksi dalam pabrik, yaitu bagaimana

mesin/peralatan produksi dalam pabrik disusun sehingga proses

produksi dapat dilakukan secara efisien dan efektif yang pada akhirnya

akan berpengaruh terhadap perolehan laba dan kelangsungan hidup

usaha perusahaan. Terdapat 2 cara pengaturan lay out yaitu:

a. Process lay out, yaitu dimana mesin/peralatan yang sama

ditempatkan atau dikelompokkan dalam satu ara/departemen yang

sama. Lay out ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang

berdasarkan job order.

b. Product lay out, yaitu di mana mesin/peralatan produksi disusun

menurut urut-urutan proses produksi untuk menghasilkan suatu

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 21: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

28

produk. Sistem ini biasa digunakan untuk perusahaan yang

memproduksi secara massa

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun lay out:

a) Produk yang dihasilkan mencakup besar,berat, dan sifat produk

yang dihasilkan. Misalnya, apabila produk yang dihasilkan besar

dan mudah pecah maka dibutuhkan ruang yang besar, urutan

produksi, khususnya untuk product lay out

b) Besar/bentuk/jumlah mesin/peralatan yang dibutuhkan

c) Kemudahan dilakukan maintenance

d) Adanya balancing capacities

e) Fleksibilitas pengaturan mesin/peralatan

f) Diupayakan minimum movement karena dengan gerak yang lebih

sedikit biaya yang terbeban akan semakin rendah

g) Service area bagi pekerja/karyawan yang cukup memadai

2. Hal terpenting yang perlu dievaluasi dalam aspek produksi

1. Pemilihan Teknologi

Agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi maka

harus digunakan teknologi yang tepat guna sehingga perusahaan

diharapkan mampu:

1) Meningkatkan kualitas produk

2) Menekan harga pokok produksi karena peningkatan efisiensi

proses produk, antara lain melalui upaya

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 22: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

29

a. Mempercepat proses produksi

Proses produksi yang lebih cepat diharapkan dapat menghemat

pemakaian tenaga listrik dan mempercepat pengiriman produk

ke konsumen.

b. Mengurangi limbah (waste) bahan baku

2. Persyaratan dalam pemilihan teknologi:

a. Mutu, spesifikasi, dan jenis produk yang akan dihasilkan

dengan menggunakan teknologi tersebut dapat diterima

konsumen

b. Teknologi yang dipilih dapat menjamin tercapainya kapasitas

produksi yang ekonomis (kapasitas produksi yang paling

menguntungkan

c. Teknologi yang dipilih tidak akan menimbulkan kesulitan

dalam pengadaan tenaga teknis, bahan baku/pembantu, suku

cadang.

d. Sebisa mungkin teknologi yang dipilih dapat menghasilkan

sebanyak mungkin jenis produk dengan menggunakan bahan

baku yang sama

e. Teknologi yang dipilih pernah diterapkan ditempat/negara lain

secara berhasil.

f. Teknologi yang dipilih tidak menimbulkan dampak lingkungan

negatif bagi masyarakat sekitar.

3. Pemilihan peralatan produksi

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 23: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

30

Pemilihan peralatan produksi (jumlah dan jenis) harus dikaitkan

dengan

a. Teknologi yang akan digunakan

b. Kapasitas produksi

c. Balancing capacities

4. Pasokan bahan baku/pembantu

dalam penyusunan Studi Kelayakan Bisns perlu dievaluasi

kontinuitas pengadaan dan sumber pasokan bahan baku, misalnya:

a. Apakah bahan baku proyek merupakan bahan mentah (SDA)

atau barang setengah jadi

b. Apakah sumber pasokan dari dalam negeri atau luar negeri.

Apabila dari LN perlu dikaji mengenai faktor-faktor yang

terkait dengan political risks, exchange rate, competitions,dan

transportasions.s

2.1.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Tujuan dari aspek ini adalah untuk mengetahui apakah

pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan,

dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak, atau

sebaliknya Husein Umar ( 2005).

Analisis aspek manajemen pada penyusunan SKB mencakup 2 tahap,

yaitu pada masa pembangunan proyek (pra operasi ) dan masa operasional

1. Masa Pembangunan Proyek

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 24: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

31

Kegagalan suatu proyek dapat terjadi apabila tenaga kerja pada masa

pembangunan proyek kurang berkualitas. Oleh sebab itu, pada masa

pembangunan (konstruksi) harusterdapat keterpaduan antara keterampilan

tenaga manusia dengan dengan kapasitas peralatan sejak tahap

perencanaan sampai dengan proyek selesai dan diserahkan kepada pemilik

proyek. Pembangunan proyek dapat dilakukan oleh perusahaan

kontraktor atau dapat pula dilakukan secara borongan yang dipimpin oleh

mandor borongan.

Terdapat 3 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan dalam masa

pembangunan proyek, yaitu :

1. Perencanaan proyek

Tujuan perencanaan proyek adalah aktivitas yang dikerjakan sesuai

dengan rencana dan apabila terjadi penyimpangan (misalnya :

keterlambatan ) diupayakan agar penyimpangannya tidak materiil. Pada

tahap perencanaan ini disusun suatu rencana kerja pembangunan proyek

sampai dengan masa uji coba. Hal – hal yang dianalisis meliputi jenis

pekerjaan, waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan,tenaga pelaksana, dan

peralatan,anggaran. Perencanaan yang lengkap dan matang akan

menentukan keberhasilan proyek secara optimal. Yanng dimaksud

optimal disini adalah proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya

sesuai dengan kualitas dan anggaran yang ditentukan. Dengan demikian,

perencanaan harus dapat mengakomodasikan seluruh kebutuhan dan

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 25: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

32

kepentingan pelaksanaan konstruksi, yaitu mulai dari hal-hal yang bersifat

teknis sampai dengan yang bersifat sosial.

2. Realisasi Pembangunan Proyek / Pelaksanaan Konstruksi

Pada tahap ini, selain mempersiapkan ijin-ijin, organisasi, dan

petugas lapangan, disusun pula suatu jadwal rencana kerja secara spesifik.

Penyusunan jadwal kerja yang paling sederhana adalah menggunakan

bagan balok ( bar chart ).

3. Pengendalian

Pengendalian dilakukan selama masa konstruksi sampai dengan

proyek selesai. Pengendalian selama masa konstruksidilakukan dengan

selalu mengikuti laporan & evaluasi pekerjaan secara teratur ( harian,

mingguan,bulanan). Biasanya dilengkapi dengan foto-foto yang

menunjukkan realisasi kemajuan penyelesaian pekerjaan proyek secara

fisik. Jadi proses pengendalian ( waktu & kualitas ) merupakan suatu

pemantauan langkah demi langkah terhadap proses pelaksanaan

suatu pekerjaan, mencakup metode kerja, peralatan & tenaga kerja

termasuk keamanan & keselamatan kerja.

2. Masa Operasional

Pada masa operasional, kebutuhan SDM perlu diestimasi menurut

jumlah, keahlian, pengalaman, tingkat pendidikan, gaji / upah, dan kebutuhan

masing-masing bagian.Apabila dibutuhkan adanya tenaga asing, perlu

diestimasi pula proporsi banyaknya tenaga asing yang akan digunakan.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 26: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

33

Misalnya, pada proyek Minimarketperlu diestimasi kebutuhan SDM baik TK

Langsung maupun TK Tak Langsung untuk masing-masing bagian.

Disamping kebutuhan jumlah dan tingkat pendidikan SDM, diperlukan

pula standarisasi kebutuhan dalam hal :

a. Keahlian / pengalaman kerja;

b. Gaji / upah dan tunjangan;

Kriteria lain ( apabila dinilai penting ), seperti : memiliki sikap ramah (

bagian Humas ). Pada industri jasa penerbangan, misalnya dibutuhkan kriteria

khusus bagi pramugari / pramugara, seperti tidak berkaca mata,

berpenampilan menarik dengan minimal tinggi badan tertentu & berat badan

seimbang.

Estimasi kebutuhan dan kriteria standard sumber daya manusia/tenaga

kerja harus disesuaikan dengan struktur organisasi perusahaan

1. Rencana Pengisian Jabatan

Pada beberapa perusahaan, biasanya siapa yang akan mengisi

jabatan tingkat atas telah direncanakan sebelumnya, misalnya : untuk

jabatan komisaris dan direksi. Pihak yang dicalonkan mengisi jabatan-

jabatan tersebut sebaiknya adalah orang-orang yang memiliki

performance pribadi yang baik, misalnya :

a. Dikenal sebagai tokoh masyarakat yang jujur

b. Dikenal sebagai mitra usaha yang baik

c. Dalam dunia perbankan, dinilai sebagai nasabah yang baik

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 27: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

34

d. Sedapat mungkin memiliki pengalaman dalam bidang manajerial

dengan reputasi yang baik

Informasi yang digunakan untuk menilai performance pribadi

tersebut biasanya bersumber dari sesama pengusaha, media masa,

perbankan, dll.

2. Sumber Pengadaan Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja / sumber daya manusia yang dibutuhkan sesuai

standardisasi perusahaan adalah cukup langkah dan mungkin tidak

mudahmendapatkannya. Oleh karena itu, dalam penyusunan SKB

sebaiknya dicantumkan indikasi sumber pengadaan TK / SDM, misalnya

dari :

a. Kelompok perusahaan;

b. Daerah sekitar proyek;

c. Lembaga pelatihan( LPK ), lembaga-lembaga yang menspesialisasikan

diri dalam bidang penyaluran TK, Perguruan Tinggi, dll;

d. Luar Negeri, misalnya kebutuhan tenaga expert dari Jepang atau Korea

( untuk perusahaan otomotif & elektronik ), dari Hongkong atau

Taiwan ( untuk Chinese Restaurant ), dll.

A) Metode analisis S.W.O.T

Analisis SWOT adalah salah satu teknik analisis untuk mengkaji

Proses Bisnis dalam suatu Organisasi secara keseluruhan.Untuk

mengkaji suatu organisasi perlu dilakukan analisis dengan melihat

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 28: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

35

faktor internal (yang muncul dari dalam) dan faktor eksternal (yang

ada atau datang dari luar).( Albert Humphrey, 1970)

Faktor-faktor internal yang dapat dianalisis yaitu:

1. Kekuatan (Strengths) dan

2. Kelemahan (Weaknesses)

Sedangkan faktor-faktor eksternal, yaitu:

1. Peluang (Opportunities) dan

2. Ancaman (Threats)

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 29: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

36

2.1.4 Aspek Keuangan

1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya

Menurut Husein Umar(2010:178)Untuk merealisasikan proyek

bisnis dibutuhkan dana untuk investasi. Dana tersebut diklasifikasikan atas

dasar aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Di samping

untuk aktiva tetap, dana dibutuhkan juga untuk modal kerja yaitu semua

investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar.

Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang

perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat. Beberapa

sumber dana yang penting antara lain adalah:

1) Modal pemilik perusahaan yang disetorkan

2) Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal.

3) Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal

4) Kredit yang diterima dari bank.

5) Sewa guna (leasing) dari lembaga non bank

2. Cash Flow/Aliran Kas

Setiap jenis investasi memerlukan pengeluaran tertentu dan juga

mengharapkan sejumlah penerimaan tertentu dalam usia investasi.

Pengeluaran-pengeluaran dan penerimaan-penerimraan itulah yang dimaksud

dengan aliran kas atau cash flow (Gunawan Adisaputro,1990).

dalam rencana studi kelayakan investasi, arus kas merupakan unsur

analisis yang sangat penting kedudukannya, karena kelayakan finansial sebuah

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 30: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

37

usulan rencana investasi diukur pada nilai sekarang arus kasnya. Secara

sederhana, jika nilai sekarang arus kas masuk lebih besar daripada nilai

sekarang arus kas keluar, maka rencana investasi itu dari sudut aspek finansial

adalah layak dilaksanakan. Manfaat (benefit) dari investasi yang diterima di

masa mendatang juga dinyatakan dalam bentuk arus kas, bukan dalam bentuk

laba akuntansi. Pada pokoknya arus kas adalah penerimaan yang dihasilkan

oleh operasi bisnis dalam periode waktu tertentu, diperoleh dengan

menambahkan laba bersih dengan depresiasi.

Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran

kas Salim dan Murdifin (2010:67)yaitu:

1) Aliran kas keluar netto (net outflow of cash)

Aliran kas keluar netto yaitu kas yang diperlukan untuk investasi baru

2) Aliran kas masuk netto (net annual inflow of cash)

Aliran kas masuk netto tahunan (net annual inflow of cash) yaitu sebagai

hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds

atau proceeds.” Salim dan murdifin (2010 : 67 ).

Aliran kas yang berhubungan dengan satu proyek bisa dikelompokan

smenjadi 3 bagian, Husein Umar (2005 : 185 ).yaitu :

1. Aliran kas permulaan (Initial Cash Flow),

Aliran kas keluar netto yaitu Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi

(outlay) pada awal periode, mungkin tidak hanya sekali tetapi merupakan

initial cash flow.

2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow).

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 31: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

38

Aliran kas operasional yaitu Aliran kas yang timbul selama operasi proyek

untuk menaksir kas operasional perlu ditentukan periode atau waktu yang

diperlukan. Umumnya waktu yang diperlukan untuk menaksir aliran kas

operasional disesuaikan dengan umur ekonomis investasi tersebut. Apabila

investasi dibelanjai sepenuhnya dengan modal sendiri maka untuk

perhitungan aliran kas adalah:

Aliran kas masuk = EAT + Depresiasi

Apabila investasi dibelanjai sepenuhnya dengan pinjaman maka

perhitungan aliran kas adalah:

Aliran kas masuk = EAT + Depresiasi + Bunga x (1-tax)

3. Aliran kas terminal (Terminal Cash Flow).

aliran kas yang diperoleh pada waktu proyek tersebut berakhir disebut

terminal cash flow. Pada umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu)

dan pengambilan modal kerja.

3. Cost of Capital

Biaya modal sebenarnya adalah merupakan batas tingkat hasil minimum

yang harus dapat dicapai oleh suatu investasi agar dapat menaikan nilai

perusahaan (Indrio, 1990). Biaya modal dimaksudkan untuk dapat

menentukan biaya rill dari penggunaan modal dari masing-masing dana, untuk

menentukan biaya modal rata-rata(average cost of capital) dari keseluruhan

dana yang digunakan didalam perusahaan yang merupakan tingkat biaya

penggunaan modal perusahaan.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 32: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

39

Perhitungan biaya modal di atas dasar sesudah pajak. Biaya modal rata-

rata digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya

suatu usulan investasi tersebut dengan cost of capital.fungsi cost of capital

dalam berbagai metode penilaian investasi, sebagai berikut (Bambang

Riyanto, 1995).

(1) Apabila penggunaan NPV (Net Present Value) sebagai cara untuk

menerima atau ditolaknya suatu usulan investasi, maka cost of capitasl

(COC) berfungsi sebagai discount rate yang digunakan dari nilai sekarang

dari procceds dan pengeluaran investasi. Apabila NPV-nya positif maka

usulan investasi diterima.

(2) Apabila menggunakan rate of return maka fungsi cost of capital (COC)

adalah sebagai tingkat pembatas atau sebagai evaluasi terhadap usulan

investasi. Apabila rate return dari usulan investasi lebih besar dari COC-

nya maka usulan investasi diterima.

4. Capital Budgeting

Capital budgeting menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan

proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran

dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi aktu satu

tahun (batas waktu satu tahun tidak mutlak).

Capital budgeting mempunyai arti yang penting bagi perusahaan karena

(Bambang Riyanto:1994):

a) Dana yang terikat untuk jangka waktu panjang:

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 33: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

40

Ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang

panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat

diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini akan berpengaruh bagi

penyediaan dana untuk keperluan lain.

b) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil

penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan

forecasting akan dapat mengakibatkan adanya over atau

underinvestmen dalaam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva

tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan

memeberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan sebaliknya kalau

jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil akan dapat

mendapatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi

sehingga mengurangi daya bersaingnya atau kemungkinan lain ialah

kehilangan sebagian dari pasar bagi produknya.

c) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah

yang besar. Jumlah yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh

dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh

dalam waktu yang singkat/sekaligus. Berhubung dengan itu maka

sebelumnya harus dibuat rencana dengan hati-hati dan teliti.

d) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran

modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.

Kesalahan dalam pengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat

diperbaiki tanpa adanya kerugian.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 34: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

41

5. Alat analisis investasi keuangan

Menurut Husein Umar (2005: 157), dalam aspek keuangan dan

ekonomi tedapat enam kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan

kelayakansuatu usaha atau investasi, yaitu Payback period (PP), Net

Present Vlue (NPV), Average Rate of Return (ARR), Internal Rate of

Return (IRR), Profibility Index (PI). serta berbagai rasio keuangan seperti

rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.

a. Metode PP(Payback Period)

Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap

jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatuproyek atau usaha.

Kriteria penilaian pada payback period adalah:

Payback periode = Jumlah investasi x 12 bulan Aliran kas bersih

b. Metode ARR (Average Rate of Return)

mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan

membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-

rata investasi.

Rata-rata Investasi (Average Investment)

Rata-rata EAT = Total EAT

Umur ekonomis(n)

Rata-rata investasi = investasi

Umur ekonomis

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 35: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

42

c. Metode NPV (Net Present Value)

Merupakan metode analisis keuangan yang memperhatikan adanya

perubahan nilai uang karena faktor waktu; proyeksi arus kas data dinilai

sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai dengan faktor

pengurang yang dikaitkan dengan biaya modal(prosentase bunga).

NPV = Total PV = Aliran Kas Bersih – Total PV Investasis

d. Metode IRR(Internal Rate of Return)

IRR adalah tingkat bunga yang akan diterima (PV Future

Procceds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV

Capital Outlays).

IRR = PIM- CI x P2 – PI

C2 – C1

Keterangan :

P1 =Tingkat bunga 1

P2 = Tingkat bunga 2

C1 = NPV 1

C2 = NPV 2

e. Metode PI ( Profitability Indeks)

Indeks profitability adalah rasio atau perbandingan antara jumlah

nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal

proyek.

PI = Total PV Kas Bersih Total Investasi

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 36: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

43

2.1.5 .Aspek Hukum dan Legalitas

Menurut Salim dan Murdifin (2010) Tujuan dari aspek hukum adalah

untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-

dokumen yang dimiliki. Suatu usaha dikatakan legal jika telah mendapatkan

izin usaha dari pemerintah daerah setempat melalui instansi atau lembaga atau

departemen atau dinas terkait. Kegiatan usaha dimana pun selalu memerlukan

dokumen penunjang usaha beserta izin-izin yang diperlukan sebelum

menjalankan usahanya.

Dalam penyusunan SKB, analisis dari sisi yuridis sangat penting

dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya proyek fiktif atau

perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara “ illegal “. Yang dimaksud

dengan “ Illegal “ di sini misalnya apabila perusahaan tidak memiliki ijin

usaha atau proyek yang bidang usahanya dilarang oleh Pemda / negara /

wilayah setempat. Disamping itu, evaluasi aspek yuridis mencakup pula

mengenai :

1) Bentuk badan hukum perusahaan

2) Legalitas pelaksanaan proyek apakah perusahaan beropersi yang diberikan

sesuai ijin pemerintahan setempat

3) Identitas pelaksanaan proyek

4) Lokasi (tempat) pelaksanaan proyek

5) Waktu pelaksanaan proyek

6) Cara pelaksanan proyek

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 37: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

44

A) Metode analisis S.W.O.T

Analisis S.W.O.T digunakan penelitian ini dalam menentukan kelayakan

dari aspek hukum dan legalitas.Analisis S.W.O.T adalah metode perencanaan

srategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu

proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk

akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini

melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek

dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang

tidak dalam mencapai tujuan tersebut.( Albert Humphrey, 1970)

Analisis SWOT dibuat dalam bentuk matriks. Matrik ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi dalam pendirian minimarket artomoro. dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan

empat set kemungkinan alternatif strategis seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 2.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 38: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

45

2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya direncanakan dengan

matang dari beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu: aspek pasar dan

pemasaran,aspek tehnik dan tehnologi,aspek manajemen dan SDM,aspek

ekonomi dan keuangan serta aspek hukum dan legalitas.seorang investor yang

baik tentunya tidak akan tergesa-gesa dalam melaksanakan, gagasannya

sebelum yakin tentang untung ruginya usaha yang direncanakan. Tindakan

yang dilakukannya adalah dengan menggunakan analisis kelayakan usaha atau

proyek dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis (SKB) untuk meneliti

apakah usaha yang direncanakan secara teknis,ekonomis dan komersial cukup

menguntungkan? Dan layak atau tidak untuk dilaksanakan.

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 39: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

46

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Afandy,Indo Yama Nasarudin dan Putu Dharma Wariska mengenai studi

kelayakan investasi bisnis. Penelitian ini dilakukan untuk menguji layak atau

tidaknya bisnis itu dijalankan atau dikembangkan dalam usaha yang

dijalankan. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena analisis studi

kelayakan bisnis dapat mempengaruhi para investor dalam mengambil

keputusan.

Dede Moch Faturrohman(2008), melakukan penelitian tentang

Analisis Kelayakan Investasi untuk Rencana Perluasan Jaringan PT.TELKOM

Cabang Malang dilihat dari aspek finansial yang secara umum menunjukkan

usaha ini masih layak untuk dijalankan dan dipertahankan.

Putu Dharma Wariska (2009), melakukan penelitian tentang Studi

Kelayakan Investasi Bisnis Properti dilihat dari alat analisis penilaian investasi

Proyek Ciater Riung Rangga ini layak untuk dijalankan dan menginvestasikan

dana pada proyek ini adalah menguntungkan dan mempunyai prospek yang

cukup bagus.

Afandy (2010), melakukan penelitian tentang Analisis studi kelayakan

investasi pengembangan usaha distribusi PT.ANEKA ANDALAN KARYA

dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan

teknologis,aspek manajemen dan sumber daya manusia,aspek hukum dan

legalitas,serta aspek keuangan dan ekonomi menunjukkan bahwa kondisi

PT.ANDALAN KARYA layak untuk dilanjutkan

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 40: 8 BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/Angga Merlinda Septiana Bab II.pdf · produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan produk

47

2.3 Hipotesis

H1 :Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran ARTOMORO2

Mart layak untuk didirikan

H2 :Berdasarkan aspek Teknis Produksi dan Teknologi

ARTOMORO2 Mart layak untuk didirikan

H3 :Berdasarkan aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

ARTOMORO2 Mart layak untuk didirikan

H4 :Berdasarkan aspek keuangan dan ekonomi ARTOMORO2

Mart layak untuk didirikan

H5 :Berdasarkan aspek hukum dan legalitas ARTOMORO2

Mart layak didirikan

Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014