8 bab ii landasan teori dan tinjauan pustaka 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/ika kusuma...

19
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi Learning Start With A Question a. Pengertian Strategi Learning Start With A Question (LSQ) Riswani (2012:5) mengatakan bahwa strategi Learning Start With A Question (pembelajaran dimulai dengan pertanyaan) merupakan teknik sederhana yang dapat diaplikasikan pada situasi sehari-hari mengenai proses pembelajaran dan dapat memberikan langkah untuk berkomunikasi dua arah antara guru dan peserta didik, sehingga mampu menggugah peserta didik untuk mencapai kunci belajar, yaitu bertanya. Bertanya adalah cara untuk mengungkapkan rasa keingintahuan akan jawaban yang belum diketahui. Rasa ingin tahu merupakan dorongan atau rangsangan yang efektif untuk belajar dan mencari jawaban. Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh kualitas pertanyaannya, semakin progresif sebuah pertanyaan semakin sukses orang tersebut menjalani kehidupannya. Teknik ini dimungkinkan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Deed (2009:482,483) mengatakan bahwa pertanyaan adalah sebuah strategi untuk menanggapi dan menunjukkan kesadaran siswa dalam belajar. Pertanyaan merupakan strategi untuk mengontrol dan 8 Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Upload: nguyenkhanh

Post on 07-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

8

ii

BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Strategi Learning Start With A Question

a. Pengertian Strategi Learning Start With A Question (LSQ)

Riswani (2012:5) mengatakan bahwa strategi Learning Start

With A Question (pembelajaran dimulai dengan pertanyaan)

merupakan teknik sederhana yang dapat diaplikasikan pada situasi

sehari-hari mengenai proses pembelajaran dan dapat memberikan

langkah untuk berkomunikasi dua arah antara guru dan peserta didik,

sehingga mampu menggugah peserta didik untuk mencapai kunci

belajar, yaitu bertanya. Bertanya adalah cara untuk mengungkapkan

rasa keingintahuan akan jawaban yang belum diketahui. Rasa ingin

tahu merupakan dorongan atau rangsangan yang efektif untuk belajar

dan mencari jawaban. Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh

kualitas pertanyaannya, semakin progresif sebuah pertanyaan semakin

sukses orang tersebut menjalani kehidupannya. Teknik ini

dimungkinkan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam

pembelajaran.

Deed (2009:482,483) mengatakan bahwa pertanyaan adalah

sebuah strategi untuk menanggapi dan menunjukkan kesadaran siswa

dalam belajar. Pertanyaan merupakan strategi untuk mengontrol dan

8

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 2: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

9

ii

mengatur kondisi siswa dalam belajar. Deed (2009:482,483) juga

mengungkapkan bahwa pertanyaan itu penting, yaitu :

The term strategic isdefined as a conscious choice students

make in order to control and regulate their cognition and

learning. A strategic question is invoked in response to and

indicates an awareness of context and is an intention to exert

control over specific learning experiences.

Istilah strategi merupakan wujud usaha sebagai pilihan untuk

mengontrol dan mengatur kondisi dalam pembelajaran siswa.

Pertanyaan merupakan sebuah strategi yang memiliki fungsi untuk

menanggapi dan menunjukkan kesadaran konteks dan niat untuk

melakukan kontrol atas pengalaman belajar yang spesifik.

Pertanyaan yang siswa lontarkan dapat menjadi fokus dalam

belajar. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dapat mewakili ide-

ide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses

belajar. Strategi pertanyaan dalam belajar juga memberikan sebuah

kepercayaan diri pada siswa untuk berani berpendapat.

Syafrina (2012:31) mengemukakan bahwaLearning Start With A

Question atau LSQ merupakan suatu strategi yang melibatkan siswa

secara langsung dalam proses pembelajaran aktif. Strategi LSQ ini

siswa dituntut untuk aktif dalam bertanya karena pada prinsipnya

strategi pembelajaran ini dimulai dengan aktivitas bertanya siswa

mengenai materi yang akan disampaikan guru. Siswa terlebih dahulu

diminta membaca oleh guru, kemudian materi tersebut akan dibahas

untuk mencapai pemahaman konsep yang sama. Salah satu cara untuk

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 3: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

10

ii

membuat siswa aktif dalam pembelajaran adalah dengan membuat

mereka bertanya tentang materi pelajaran pada penjelasan dari materi

tersebut.

Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika peserta didik

itu aktif dan terus bertanya daripada hanya menerima apa yang

disampaikan oleh pengajar. Salah satu cara untuk membuat peserta

didik belajar secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya

tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar.

Strategi ini dapat menggugah peserta didik untuk mencapai kunci

belajar, yaitu bertanya menurut Zaini(2008:44).

Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik diawali

dengan bertanya. Proses bertanya yang dilakukan peserta didik

merupakan proses berpikir yang dilakukan untuk memecahkan

masalah dalam kehidupan. Kegiatan bertanya dikatakan pembelajaran

yang produktif, sangat berguna untuk (Sanjaya, 2010:266) :

1) Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam

penguasaan materi pelajaran,

2) Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar,

3) Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu,

4) Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan,

5) Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan

sesuatu.

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 4: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

11

ii

b. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Learning Start With A

Question (LSQ)

Suprijono (2013:112) mengatakan tentang langkah-langkah

strategi pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ), yaitu :

1) Pilih bahan bacaan yang sesuai dengan materi pembelajaran

kemudian bagikan kepada siswa. Dalam hal ini bacaan tidak

harus di fotocopi. Cara lain adalah dengan cara memilih satu

topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan bacaan itu

bacaan yang memuat informasi umum atau bacaan yang

memberi peluang untuk ditafsirkan berbeda-beda.

2) Mintalah kepada siswa unuk mempelajari bacaan secara

sendirian atau dengan teman.

3) Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian

bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan kepada mereka untuk

memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu

memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan

pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk

membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi

tanda.

4) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta kepada siswa

untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah

mereka baca.

5) Kumpulkan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

6) Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

Strategi pembelajaran ini lebih menekankan pada teknik

bertanya. Teknik bertanya merupakan cara yang digunakan oleh guru

untuk mengajukan sejumlah pertanyaan kepada siswanya dengan

memperhatikan karakteristik dan latar belakang siswa. Pembelajaran

ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang menantang, siswa

akan terangsang untuk berimajinasi sehingga dapat mengembangkan

gagasan-gagasan barunya yang berisi tentang informasi yang lengkap.

Bertanya dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting,

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 5: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

12

ii

sebab bertanya dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa

terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan, bertanya juga

sebagai alat untuk menuntun proses berpikir siswa, dan memusatkan

perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

2. Pembelajaran Aktif dan Keaktifan

Dimyati (2010:113,117) mengatakan bahwa keaktifan siswa dalam

peristiwa pembelajaran mengambil beraneka bentuk kegiatan, dari

kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit

diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati di antaranya dalam bentuk

kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur.

Kegiatan psikis memiliki contoh seperti mengingat kembali isi pelajaran

pertemuan sebelumnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam

memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen,

membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain, dan kegiatan psikis

lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut harus disangkutkan kepada suatu

karakteristik, yaitu keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Keterlibatan tersebut terjadi pada kegiatan kognitif dalam

pencapaian atau perolehan pengetahuan, pada saat siswa mengadakan

latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan, dan sewaktu siswa

menghayati dan menginternalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap

dan nilai. Pembelajaran aktif dapat menunjuk kepada keaktifan mental,

baik intelektual maupun emosional, meskipun untuk merealisasikan dalam

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 6: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

13

ii

banyak hal dipersyaratkan atau dibutuhkan keterlibatan langsung dalam

berbagai bentuk keaktifan fisik.

Pembelajaran aktif, diharapkan dapat menjadikan siswa lebih

mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang

dimilikinya secara penuh, menyadari dan dapat menggunakan potensi

sumber belajar yang terdapat disekitarnya. Siswa juga diharapkan terlebih

dahulu berlatih untuk berprakarsa, berpikir secara teratur, kritis, tanggap

dan dapat menyelesaikan masalah sehari-hari, serta lebih terampil dalam

menggali, menjelajah, mencari dan mengembangkan informasi yang

bermakna baginya.

Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang

memungkinkan terjadinya semangat belajar pada diri siswa. Kegiatan

pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses belajar, apabila terjadi proses

perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman.

Perubahan perilaku pada diri siswa salah satunya adalah keaktifan pada

siswa tersebut.

Sudjana (2010:61) mengungkapkan bahwa proses belajar adalah

melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar

mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat sebagai berikut:

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,

b. Terlibat dalam pemecahan permasalahan,

c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapinya,

d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah,

e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru,

f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya,

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 7: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

14

ii

g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis,

h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang

dihadapinya.

3. Prestasi Belajar

Prestasi merupakan keseluruhan hasil belajar yang dicapai oleh

siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar yang ditujukkan dengan

nilai tes yang diberikan oleh guru bidang studi yang bersangkutan.

Mulyasa (2014:189) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah hasil

yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan

belajar pada hakikatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang

untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Arifin (2011:12) prestasi belajar merupakan suatu masalah

yang bersifat parenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang

rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi sesuai dengan

bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar memiliki fungsi

utama, antara lain :

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

Para ahli psikologi biasanya menyebutkan hal ini sebagai

“tedensi keingintauan (couriosity) dan merupakan kebutuhan

umum manusia”.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi

pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan

sebagai pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik

(feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. Indikator itern dalam arti bahwa prestasi

belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu

institusi pendidikan. Asumsi adalah kurikulum yang digunakan

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 8: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

15

ii

relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator

ekstern dalam arti bahwa tinggi rendanya prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di

masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan

relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap

(kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta

didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena

peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh

materi.

Beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan bukti usaha yang diperoleh

siswa selama kurun waktu tertentu, dalam hal ini diimbangi dengan

peningkatan penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang ditunjukkan

dari nilai tes yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Prestasi belajar

siswa juga diukur dengan keadaan lingkungan keluarga dan fasilitas-

fasilitas yang ada di sekolah. Huitt(2009:3,4) mengatakan tentang

pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar bahwa :

While the home context factors are indirectly related to school

learning, they are importat control parameters. When two school

have equal achievement, but one school as a greater percentage f

students on free lunch, then the educators at tha school are

providing a higher quality learning environment for studenst.

Prestasi belajar siswa secara tidak langsung dipengaruhi oleh

konteks rumah, orang tua sebagai parameter kontrol penting dalam

pembelajaran disekolah. Huitt juga menjelaskan bahwa lingkungan belajar

yang berkualitas tinggi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 9: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

16

ii

4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(IPA)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pembelajaran IPA menurut Susanto (2015:165) merupakan

salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di

Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA

merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh

sebagian besar peserta didik. Anggapan sebagian besar peserta didik

yang menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti

dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah yang dilaporkan oleh

Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan.

IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta

melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan

prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan

suatu kesimpulan. Para guru yang khususnya mengajar sains di

sekolah dasar diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat

pembelajaran IPA, sehingga dalam pembelajaran IPA guru tidak

kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Siswa

yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam

memahami konsep sains, hal tersebut dikemukakan oleh Susanto

(2015:167).

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 10: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

17

ii

b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Widodo (2007:1) mengatakan bahwa anak usia SD mempunyai

karakteristik tersendiri dalam hal ini harus dipahami oleh guru

sehingga dalam proses pembelajaran di kelas menjadi pertimbangan

tersendiri. Guru harus memahami karakteristik siswa dan juga harus

memahami perkembangan intelektualnya. Proses perkembangan anak

dilakukan secara asimilasi atau usaha-usaha mengurangi perbedaan

antara individu atau kelompok dalam lingkungan tanpa membedakan

satu dengan yang lainnya

Susanto (2015:167) menjelaskan tentang hakikat pembelajaran

sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam bahasa

Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat

diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam

sebagai produk, proses dan sikap. IPA juga sebagai prosedur dan IPA

juga sebagai teknologi. Sikap dalam pembelajaran IPA yang dimaksud

ialah sikap ilmiah. Pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan

dapat menumbuhkan sikap ilmiah seperti seorang ilmuwan.

Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu kealaman, yaitu ilmu

tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang

diamati. Hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses

ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 11: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

18

ii

sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting

berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.

Trianto (2014:143) mengatakan tentang hakikat dan tujuan

pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan anatara lain :

1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip

dan konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling

ketergantungan, dan hubungan antara sains dan teknologi.

3) Ketrampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,

memecahkan masalah dan melakukan observasi.

4) Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, obyektif,

jujur terbuka, benar dan dapat bekerja sama.

5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan

prinsip sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.

Proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan

ketrampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,

membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu

sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas

proses pendidikan maupun produk pendidikan.Susanto (2015:170)

mengungkapkan bahwa IPA memiliki karakteristik sebagai dasar

untuk memahaminya yaitu :

1) IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan

teori. 2) Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta

mencermati fenomena alam, termasuk juga penerapannya. 3) Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam

menyingkap rahasia alam.

4) IPA tidak dapat membuktikan semua, akan tetapi hanya

sebagian atau beberapa saja.

5) Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran

yang bersifat objektif.

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 12: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

19

ii

Hakikat IPA dapat dipahami bahwa pembelajaran sains

merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses

yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konse-

konsep IPA. Pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan

penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep

IPA. Kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran IPA mendapat

pengalaman langsung melalui pengamatan, diskusi, dan penyelidikan

sederhana menurut Susanto (2015:170).

c. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Susanto (2015:171,172) mengatakan bahwa pembelajaran sains

di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam

(IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih

terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata

pelajaran kimia, biologi, dan fisika. Tujuan pembelajaran sains di

sekolah dasar dimaksudkan untuk:

1) Memperoleh keyakinan terhada kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam

ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetauan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

tentang adanya hubunan yang saling memengaruhi antara

IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki

alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 13: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

20

ii

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

5. Cuaca dan Pengaruhnya bagi Manusia

a. Penyebab terjadinya cuaca

Syuri (2005:120) mengatakan bahwa bumi berupa benda kecil

yang ada di ruang angkasa. Bumi mendapat cahaya matahari hanya

satu per sejuta energi yang masuk. Energi tersebut sudah cukup untuk

menjaga bumi tetap hangat dan untuk kehidupan di bumi. Cahaya

matahari yang diserap bumi hanya dua pertiganya saja. sepertiganya

dipantulkan kembali ke ruang angkasa. energi yang sampai di bumi

akan memanaskan bumi namun, bumi tidak langsung panas secara

tiba-tiba. Bumi mengalami pemanasan secara perlahan bahkan, ada

bagian bumi yang dingin. Perbedaan panas inilah yang menyebabkan

terjadinya badai, angin, kabut dan hujan. Keadaan tersebut dikatakan

sebagai cuaca.

Kondisi cuaca dapat dipengaruhi oleh keadaan langit, dengan

melihat keadaan langit, kita dapat meramalkan cuaca yang akan

terjadi. Langit terdapat awan yang memiliki bentuk bermacam-

macam. Bentuk-bentuk awan inilah kita dapat meramalkan keadaan

cuaca menurut Syuri (2005:121).

Syuri (2005:121) mengatakan tentang proses terbentuknya

awan yaitu ketika udara menjadi dingin, uap air yang ada di udara

mengembun membentuk titik-titik air. Titik-titik air inilah yang

membentuk awan. Keadaan awan dapat menunjukkan kondisi cuaca

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 14: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

21

ii

yang terjadi, contohnya cuaca berawan, cerah, panas, dingin, atau

hujan. Banyaknya uap air yang mengembun maka awan akan menjadi

semakin luas dan tebal. Tebalnya awan kemungkinan hujan akan

turun semakin besar.

Syuri (2005:122) mengatakan bahwa awan dikelompokkan

menjadi tiga macam, yaitu :

1) Awan sirus, berwarna putih dan ringan. Awan ini

merupakan awan yang sangat tinggi di langit. Awan ini

terbentuk dari kristal-kristal es.

2) Awan kumulus, menyerupai kapas. Bentuk awan ini pipih

di bagian bawah dan sangat dekat dengan permukaan bumi.

Awan kumulus yang sangat luas disebut awan

cumulonimbus. Awan ini menyebabkan terjadinya hujan

lebat dan guntur.

3) Awan stratus, dekat dengan permukaan bumi dan berlapis-

lapis. Awan stratus ketika sangat dekat dengan permukaan

bumi, maka awan ini berubah menjadi kabut.

b. Musim

Yousnelly (2010:107) mengatakan bahwa Indonesia mengalami

dua musim, yaitu musim panas (kemarau) dan musim hujan.

pergantian musim ini disebabkan oleh kedudukan Matahari yang

setiap setengah tahunnya berubah terhadap Bumi. Musim panas

terjadi ketika matahari terletak di sebelah utara garis khatulistiwa

sehingga bumi di sebelah utara menjadi lebih panas dibandingkan

bagian selatan, hal ini menyebabkan tekanan udara di bagian utara

menjadi lebih rendah dibandingkan bagian selatan. Angin akan

mengalir dari arah selatan ke arah utara. Angin yang mengalir tidak

banyak mengandung uap air dan sifatnya kering, akibatnya terjadi

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 15: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

22

ii

musim kemarau yang berlangsung dari bulan April sampai bulan

Oktober.

Yousnelly (2010:107) mengatakan bahwa musim panas atau

kemarau bisa mendatangkan keuntungan dan kerugian. Keuntungan

yang diperoleh, misalnya pakaian basah yang dijemur cepat kering

dan manusia dapat melakukan berbagai kegiatannya tanpa takut hujan

turun. Musim kemarau terjadi sangat lama menyebabkan manusia

mengalami kerugian yaitu :

1) Persediaan air akan berkurang karena banyak sungai yang kering.

2) Tumbuhan banyak yang layu dan akhirnya mati.

3) Hewan-hewan banyak yang mati karena kehausan.

4) Terjadi kebakaran hutan.

Musim hujan terjadi ketika matahari terletak di sebelah selatan

garis khatulistiwa, tekanan udara di bagian selatan menjadi lebih

rendah dibandingkan bagian utara. Angin akan bertiup dari arah utara

ke arah selatan. Angin yang mengalir bersifat basah dan banyak

mengandung uap air, akibatnya terjadi musim hujan yang biasa

berlangsung dari bulan Oktober sampai bulan April menurut

Yousnelly (2010:108).

Hujan yang terjadi apabila turun sangat deras dan terus

menerus dapat mendatangkan bahaya banjir. Banjir disebabkan oleh

ulah manusia misalnya, penebangan pohon di hutan yang

mengakibatkan hutan menjadi gundul dan pembuangan sampah

sembarangan di sungai menurut Yousnelly (2010:108).

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 16: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

23

ii

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Syafrina (2012), “Implementasi Strategi Learning Start With A Question

(LSQ) dalam Meningkatkan kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

SMAN 1 Padang”, Program Studi Pendidikan Matematika.Hasil tes

kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Nilai rata-rata

pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Uji

homogenitas data tes kemampuan komunikasi matematis sehingga

didapat p-value sebesar 0,487, sedangkan taraf signifikansi diperoleh

kesimpulan bahwa data bersifat homogen.

2. Firanda (2012), “Model Active Learning dengan Teknik Learning Start

With A Question dalam peningkatan Keaktifan Peserta Didik pada

Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Ilmu Sosial 1 SMA N 7 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2011/2012”, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Model

Active Learning dengan teknik Learning Start With A Question dapat

meningkatkan keaktifan pada peserta didik. Peserta didik mampu

mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru pada siklus I

mencapai 70,37% dan pada siklus II naik menjadi 74,07%. Peserta didik

mampu mengemukakan pembahasan jawaban soal latihan yang diberikan

latihan yang diberikan oleh guru pada siklus I mencapai 62,96% dan

pada siklus II naik menjadi 77,78%.

3. Chin (2001), ”Learning in Science: What Do Students’ Questions Tell Us

About Their Thinking?”, jurnal Internsional Nanyang technology

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 17: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

24

ii

university Singapore.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa

pertanyaan-pertanyaan siswa merupakan aspek penting dari

pembelajaran, karena dapat merangsang siswa untuk terlibat dalam

proses berpikir seperti menjelaskan. Pertanyaan adalah pengetahuan

umum penting di kalangan pendidikan yang tau betapa pentingnya

mengetahui bagaimana mengajar dengan baik.

4. Deed (2009), “Strategic Questions: A Means of building Metacognitive

Langue”, Internasional Journal of Teaching and Learning in Higher

Education. Mengkaji bagaimana siswa belajar dan memahami apa yang

guru ajarkan itu penting. Pertanyaan strategis yang dihasilkan oleh siswa

memberikan sejumlah petunjuk tentang merancang tugas menjadi lebih

menarik. Pertanyaan strategis sangat mendukung tujuan berpikir tentang

menyusun strategi dari belajar dan mengajar perilaku.

C. Kerangka Pikir

Sampai saat ini pelajaran IPA cenderung dikeluhkan sebagai mata

pelajaran yang susah karena pelajaran IPA termasuk mata pelajaran yang

terdapat hitung-hitungan dan juga hafalannya. Dalam pelajaran IPA sering

sekali didapati kata-kata asing dan kebanyakan siswa sulit untuk menghafal

dan mengerti arti kata asing tersebut. Kebanyakan siswa cenderung bersikap

pasif pada saat pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Bahkan ada

sebagian dari mereka yang benar-benar tidak mengetahui tentang materi yang

akan diajarkan.

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 18: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

25

ii

Proses pembelajaran dibutuhkan suasana yang sangat mendukung demi

kenyamanan dalam belajar. Penerapan suatu model, strategi dan metode

dalam pembelajaran sangatlah penting untuk meningkatkan kemampuan

siswa. Peran guru juga sangat penting dalam suatu pembelajaran demi

memberi suasana yang berbeda sehingga siswa mampu menikmati proses

pembelajaran. Media dalam pembelajaran IPA juga sangat penting sebagai

alat bantu guru saat menjelaskan materi, dan juga dengan penggunaan media

siswa jadi tertarik untuk mengikuti pembelajaran.

Learning Start With A Question (LSQ) atau pembelajaran yang dimulai

dengan pertanyaan. Pembelajaran ini meminta siswa untuk membaca dan

memahami bacaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, lalu

dari bacaan tersebut siswa memberikan tanda pada bagian yang tidak

dipahami. Siswa diminta untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui

dengan teman sebangku atau kelompok kecil, siswa diminta untuk

menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.

Model pembelajaran yang telah ditentukan, diharapkan siswa mampu

aktif di dalam kelas saat pembelajaran dan juga prestasi belajar siswa akan

meningkat. Tujuan model pembelajaran ini juga untuk mendorong siswa agar

dapat memahami dan mengerti materi yang diajarkan oleh guru, dan menarik

minat dan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran belangsung.

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017

Page 19: 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. …repository.ump.ac.id/4116/3/Ika Kusuma Wardhani_BAB II.pdfide siswa untuk menanggapi suatu permasalahan dalam suatu proses ... Menggali

26

ii

Bagan 2.1

Bagan Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dituliskan diatas, maka

hipotesis penelitian ini adalah “terdapat pengaruh strategi Learning Start With

A Question (LSQ) terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa mata

pelajaran IPA kelas III di Sekolah Dasar Negeri”.

1. Terdapat pengaruh strategi Larning Start With A Question (LSQ) terhadap

keaktifan siswa mata pelajaran IPA materi cuaca di kelas III SD Negeri 03

Jambusari dan SD Negeri 03 Jeruklegi Kulon.

2. Terdapat pengaruh strategi Learning Start With A Question (LSQ) terhadap

prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA materi cuaca di kelas III SD

Negeri 03 Jambusari dan SD Negeri 03 Jeruklegi Kulon.

Kondisi awal

Dalam pembelajaran guru

masih menggunakan model

pembelajaran yang

konvensional, belum

menggunakan model ataupun

strategi pembelajaran yang lain

Siswa memiliki

keaktifan yang

rendah dan

prestasi belajar

siswa menurun

Kegiatan Pembelajaran

menggunakan strategi

Learning Start With A

Question

Strategi Pembelajaran Learning

Start With A Question dapat

meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar siswa

SD N 3 Jambusari sebagai

kelompok eksperimen dan

SDN jeruklgi kulon

sebagai kelompok .

Pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ)..., Ika Kusuma Wardhani, FKIP UMP, 2017