menanggapi hoax dalam media sosial (studi kasus hadis …

44
MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis Ifki) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Aricha Sarrati Maimun NIM. 15220002 Pembimbing: Sofian Effendi, S.Th.I, MA PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI) FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Hadis Ifki)

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos)

Oleh:

Aricha Sarrati Maimun

NIM. 15220002

Pembimbing:

Sofian Effendi, S.Th.I, MA

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Hadis Ifki)

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos)

Oleh:

Aricha Sarrati Maimun

NIM. 15220002

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …
Page 4: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …
Page 5: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

MOTTO

تعالى:: الله عليه وسلهم قال رسول الله صلهى قال الله

"أن عند ظن عبدي ب "

So

“You can if you think you can”

Page 6: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

PERSEMBAHAN

Terima kasih banyak teruntuk kedua orang tua yang telah mendidik,

merawat dan senantiasa selalu mengiringi panjang perjalanan saya hingga

saat ini dengan doa-doa yang tak pernah terputus dan kasih sayang yang tidak

akan pernah pupus.

Terima kasih banyak teruntuk semua guru, dosen dan instruktur

tahfizh yang selama ini telah memberikan bimbingan, banyak pelajaran dan

pendidikan kepada kami.

Terima kasih untuk semua teman-teman KPI Perdana dan semua

teman-teman angkatan 2015, yang telah membersamai langkah demi langkah

dari awal hingga akhir masa perkuliahan ini, baik dalam suka mau pun duka.

Terima kasih banyak teruntuk almamater tercinta Institut Ilmu Al-

Qur`an Jakarta.

Page 7: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillhirabbil‟âlamîn, puji Syukur kepada Allah SWT, Tuhan

semesta alam yang telah memberikan nikmat, taufiq dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Solusi

Menanggapi Hoax Dalam Hadis Ifki”.

Selawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Allah SWT

yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa penerangan kepada

umatnya agar senantiasa selalu menempuh jalan yang lurus. Semoga kita

semua mendaptkan syafaatnya kelak. Âmîn ya Rabbal‟alamîn. Dengan

selesainya skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

jauh dari kesempurnaan dan dapat terselesaikan atas banyaknya dukungan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T.Yanggo, MA., selaku Rektor Institut

Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, ibu Dr. Nadjematul Faizah, S. H.,

M.Hum., selaku Warek I IIQ Jakarta, bapak Dr. H. M. Daud Arif

Khan, S. E., M. Si., Ak., CPA., selaku Warek II IIQ Jakarta, dan ibu

Dr. Hj. Romlah Widayati, MA., selaku Warek III IIQ Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc. MA., selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

3. Bapak KH. Haris Hakam, S.H, MA., selaku Kaprodi Komunikasi dan

Penyiaran Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta, dan bapak Isman

Iskandar, M. Sos., selaku Sekretaris Kaprodi Komunikasi dan

Penyiaran Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

Page 8: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

4. Bapak Sofian Effendi, S.Th.I., MA. selaku dosen pembimbing

skripsi, ibu Iffaty Zamimah, S. Th. I., M. Ag., selaku penguji I dan

ibu Upi Zahra, S. Sos. I, M. I. Kom., selaku penguji II, yang telah

membimbing dengan sabar serta berkenan memberikan saran, arahan

serta ilmunya kepada penulis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu

Al-Qur‟an Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis

selama dibangku perkuliahan penulis.

6. Staff Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Ibu Dra. Rukoyah Tamimi

dan Ibu Suci Rahayuningsih yang telah membantu penulis dalam

mengurus berbagai hal dalam penyelesaian perkuliahan.

7. Terima kasih kepada staff perpustakaan IIQ Jakarta, perpustakaan

umum Iman Jama, Pusat Studi AL-Qur`an (PSQ), perpustakaan

umum dan perpustakaan Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah menyediakan fasilititas dan ruang untuk penulis

melakukan penelitian.

8. Terima kasih kepada Bapak M. Syaid Agustiar, S.Sos., M.I.Kom.

selaku bagian visual data di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

sekaligus pengisi seminar “Pendidikan Literasi Media Dalam Rangka

Menangkal Hoaks”, juga kepada Bapak Ari Bowo Sasmito selaku

Direktur pemeriksa cek fakta, Mas Aditya Putra dan Mas Dedy

Helsyanto sebagai tim fact checker di Masyarakat Anti Fitnah

Indonesia (MAFINDO) atas waktu, kesempatan dan ruang yang telah

diberikan untuk penulis melakukan penelitian.

9. Terima kasih untuk kedua orang tua tercinta yang selalu mengiringi

perjalanan dan masa pendidikan penulis dengan doa-doa, motivasi

dan kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

10. Terima kasih untuk suami tercinta, Mas Ulul Albab yang juga selalu

mendoakan, memberikan semangat dan motivasi kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih juga penulis ucapkan teruntuk keluarga besar penulis

keluarga Bani Arham, keluarga Bani Tibyan dan keluarga Bapak

Mohari, yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa kepada

penulis.

12. Terima kasih juga teruntuk teman-teman IIQ Jakarta angkatan 2015,

khususnya teman-teman KPI Perdana dan BKKBM 2018-2019 yang

telah membersamai penulis dalam suka dan duka selama masa

perkuliahan di IIQ Jakarta.

Penulis haturkan maaf jika dalam penyusunan skripsi ini terdapat

banyak kesalahan atau hal-hal kurang berkenan. Segala kesalahan itu

datangnya dari diri penulis sendiri, sedang kebenaran itu datangnya dari

Allah Swt. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi penulis juga bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin.

Jakarta, 08 Agustus 2019

Aricha Sarrati Maimun

Page 10: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ......................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

PEDOMAN LITERASI ........................................................................... xiii

ABSTRAKSI ........................................................................................... xviii

BAB I: Pendahuluan .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Permasalahan ................................................................................ 7

1. Identifikasi Masalah ................................................................... 7

2. Pembatasan Masalah ............................................................ 8

3. Perumusan Masalah ............................................................. 8

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

1. Akademik ............................................................................. 9

2. Praktis .................................................................................. 9

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 9

F. Metode Penelitian ........................................................................ 11

1. Sumber Data ....................................................................... 12

G. Sistematika Penelitian ................................................................. 13

BAB II: Kajian Teori ................................................................................... 15

A. Pendapat Para Ahli Tentang Media Sosial ................................ 15

1. Pengertian Media Sosial ........................................................ 15

B. Tinjauan Umum Tentang Hoax ................................................. 17

1. Pengertian Hoax ................................................................. 17

2. Asal-Usul Hoax ................................................................. 18

C. Istilah-Istilah Yang Terkait Dengan Hoax Dalam Al-Qur`an dan

Page 11: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Hadis .............................................................................................. 20

1. Ifk ....................................................................................... 20

2. Kadzib ................................................................................ 22

3. Qaul Zur ............................................................................. 23

4. Khuda‟ ............................................................................... 24

5. Iftara .................................................................................. 24

6. Tahrif ................................................................................. 25

7. Namimah ............................................................................ 26

8. Buhtan ................................................................................ 26

D. Ayat-Ayat Al-Qur`an dan Hadis Yang Terkait Dengan Hoax ... 27

1. Ayat-Ayat Al-Qur`an Yang Terkait Dengan Hoax ............ 27

2. Hadis-Hadis Yang Terkait Dengan Hoax .......................... 32

E. Strategi Viralisasi Hoax di Media Sosial .................................... 33

F. Faktor-Faktor Penyebaran Hoax ................................................. 35

1. Reaktif ................................................................................ 35

2. Faktor Media Sosial ........................................................... 36

3. Faktor Ketidaktahuan ......................................................... 37

4. Malas Mencari Tahu .......................................................... 37

5. Rendahnya Literasi ............................................................ 38

G. Motif-Motif Penyebaran Hoax .................................................... 38

1. Motif Ekonomi ................................................................... 38

2. Motif Ideologi dan Politisasi ............................................. 39

3. Motif Pleasure (Kesenangan) ........................................... 40

4. Motif Senda Gurau dan Mengolok-Olok ........................... 41

5. Motif Mengeruhkan Suasana dan Menghancurkan ........... 41

6. Motif Agama ...................................................................... 42

H. Karakteristik Hoax Secara Umum .............................................. 43

I. Hoax Menurut Aturan Hukum .................................................... 44

1. Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Hukum dan

Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial .................... 44

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002

Tentang Penyiaran dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008

Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) ........... 46

J. Prinsip-Prinsip Informasi Dalam Islam ...................................... 49

1. Jujur .......................................................................................... 49

2. Adil/Objektif ............................................................................ 50

3. Akurat ....................................................................................... 51

Page 12: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

4. Motif Yang Lurus ................................................................... 52

BAB III: Seputar Hadis Ifki ........................................................................ 54

A. Pengertian Hadis Ifki ................................................................... 54

B. Teks Hadis Ifki ............................................................................. 55

C. Sabab Wurud ............................................................................... 61

D. Takhrij Hadis .............................................................................. 69

E. Asbab Nuzul ................................................................................ 72

F. Al-Qur`an Surat An-Nur Ayat 11-22 dan Penafsirannya ........... 80

G. Fiqh Al-Hadis ................................................................................ 9

H. Ragam Pendapat Ulama dan Kaum Orientalis Tentang Hadis Ifki

................................................................................................... 100

BAB IV: Menanggapi Hoax Dalam Hadis Ifki Dan Media Sosial ......... 109

A. Solusi Menanggapi Hoax Dalam Hadis Ifki ................................ 109

1. Rasulullah Saw. Dalam Menanggapi Hoax ......................... 109

2. Aisyah ra. Dalam Menanggapi Hoax ..................................... 119

3. Pola Orang tua (Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ummu Ruman)

Dalam Menanggapi Permasalahan Anak ............................ 125

4. Mendatangkan Empat Orang Saksi ..................................... 128

5. Tidak Menyebarkan Berita Yang Tidak Diketahui

Kebenarannya ...................................................................... 129

B. Prinsip Komunikasi Islam Dalam Hadis Ifki ............................. 132

1. Qaulan Sadidan ....................................................................... 132

2. Qaulan Layyinan ..................................................................... 149

3. Qaulan Kariman ...................................................................... 150

4. Qaulan Balighan ..................................................................... 153

BAB V: Penutup ......................................................................................... 157

A. Kesimpulan ............................................................................. 157

B. Saran ........................................................................................ 158

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 160

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sebuah Post di Salah Satu Akun Facebook .............................. 139

Gambar 4.2 Klarifikasi Berita Hoax Tentang Tiga Bayi Berwarna Biru ..... 139

Gambar 4.3 Salah Satu Post Asli Dari Pemilik Akun Facebook

Babyclon_official ......................................................................................... 140

Gambar 4.4 Post Hasil Pemeriksaan Fakta Dari MAFINDO ....................... 140

Gambar 4.5 Partisipasi MAFINDO Dalam Acara “Global Media Literacy

Summit” Pada 5 September 2019................................................................. 142

Gambar 4.6 Suasana Kerja Para Pemeriksa Fakta ....................................... 143

Gambar 4.7 Salah Satu Anggota Komite Pemeriksa Fakta MAFINDO

Mengisi Seminar Anti Hoax ......................................................................... 144

Page 14: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

yang satu ke abjad yag lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th: ط .a 16: أ .1

zh: ظ .b 17: ب .2

„: ع .t 18: ت .3

gh: غ .ts 19: ث .4

f: ؼ .j 20: ج .5

q: ؽ .h 21: ح .6

k: ؾ .kh 22: خ .7

l: ت .d 23: د .8

m: ـ .dz 24: ذ .9

Page 15: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

n: ف .r 25: ر .10

w: ك .z 26: ز .11

h: ق .s 27: س .12

‟: ء .sy 28: ش .13

y: م .sh 29: ص .14

dh: ض .15

2. Vokal

Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah :a آ : â ي... : ai

Kasrah :i ي : î و... : au

Dhammah :u و : û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam )ال( qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsiyah

Page 16: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di

depan dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh:

as-syyidah : السيدة ar-rajul : الرجل

ad-Dârimî : الدارمي asy-syams : الشمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara Arab digunakan

lambang ـ , sedangkan untuk alih aksara dilambangkan

dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang

bertanda tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata

ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh

huruf-huruf syamsiyah, contoh:

Âmannâ billâhi : آىمىنا باالل

Âmana as-Sufahâ‟u : آىمىنى السهىاءي

Inna al-ladzîna : إف الذينى

wa ar-rukka‟i : كىالركع

d. Ta Marbûthah (ة)

Page 17: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Ta Marbûthah (ة) apabila sendiri, waqaf atu diikuti oleh kata

sifat (na‟at), mak huruf tersebut dialihaksarakan menjadi

huruf “h”.

Contoh:

ة al-Af‟idah : الىفئدى

مىيةي .al-Jâmi‟ah al-Islâmiyyah : اىلىامعىةي السلى

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan

(di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan

menjadi huruf “t”.

Contoh:

صبىةه عىاملىةه نى : „Âmilatun Nâshibah

.al-Âyat al-Kubrâ : الىيىةى الكيبػرىل

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital,

akan tetpi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku

ketetuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) bahasa

Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama

tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang

berlaku EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak

miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya.

Adapun untuk nama diri yang di awali kata sandang, maka

hutuf ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata

Page 18: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

sandangnya. Contoh: „Alî Husan al-„Âridh, al-Asqallânî, al-

Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-

Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital.

Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 19: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ““Menanggapi Hoax Dalam Media Sosial (Studi

Kasus Hadis Ifki)” yang disusun oleh Aricha Sarrati Maimun, Nomor Induk

Mahasiswa: 15220002 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah. Alasan penelitian ini adalah karena arus informasi

yang mengalir begitu deras di media sosial membuat sebagian orang tidak

bisa memilah mana berita yang benar dan salah alias hoax. Fitur broadcast di

aplikasi obrolan dan share pada jejaring sosial menjadi sarana yang

membuat berita-berita palsu semakin cepat tersebar menjadi viral. Masifnya

penyebaran berita hoax menjadi menjadi ancaman bagi integritas manusia

sebagai makhluk sosial yang butuh akan kebenaran dan berhubungan secara

jujur antara satu dengan lainnya. Dalam peristiwa hadis ifki (berita bohong)

yang menimpa Aisyah ra. pada masa Rasulullah Saw. terdapat solusi-solusi

menanggapi hoax yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., Aisyah ra., dan

para sahabat. Oleh karena itu, penulis meneliti bagaimana “Solusi

Menanggapi Hoax Dalam Media Sosial (Studi Kasus Hadis Ifki)”.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library

Research). yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah buku

dan literatur lainnya yang berhubungan dengan skripsi. Jadi penelitian ini

berjenis penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan penulis adalah

analisis deskriptif kualitatif.

Dari hasil analisa yang penulis teliti: dalam peristiwa hadis ifki, Shofwan

bin Mu‟aththal memberikan tauladan dalam solusi pencegahan diri dari fitnah

yang bisa menjadi hoax. Sedang Rasulullah Saw. menanggapi hoax dengan

bijaksana, tetap berprasangka baik terhadap Aisyah ra. dan Shafwan bin

Mu‟aththal, bermusyawarah atau hiwar (berdialog) dan meminta pendapat

para sahabat, tabayyun dan tawakkal berserah kepada Allah Swt. Aisyah ra.

menanggapi hoax yang menimpanya dengan sabar, cerdas dan tawakkal.

Dalam hadis ifki juga terdapat pola orang tua dalam menanggapi

permasalahan anak yang dapat menjadi solusi dalam menanggapi hoax, yaitu

sikap Abu Bakar dan Ummu Ruman kepada Aisyah ra. Selain itu, dari

terjadinya hadis ifki juga terdapat solusi-solusi hoax yang terdapat dalam Al-

Qur`an surat an-Nur ayat 13, Allah memberikan teguran untuk membawa

empat orang saksi untuk membuktikan keabsahan sebuah berita, kemudian

pada ayat 15 yang terdapat teguran juga peringatan untuk tidak menyebarkan

berita yang tidak jelas kebenarannya dan tidak benar-benar diketahui.

Terdapat juga prinsip-prinsip komunikasi yang bisa menjadi solusi

menanggapi hoax dalam hadis ifki.

Page 20: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode pengumpulan data

yang mengacu pada subjek dari penelitian ini yaitu solusi menanggapi hoax

di media sosial pada zaman sekarang. Untuk objek penelitian, penulis

mewawancarai dua orang dari komunitas MAFINDO (Masyarakat Anti

Fitnah Indonesia), yaitu bapak Ari Bowo Sasmito selaku Direktur fact

checker (cek fakta) dan bapak Dedy Helsyanto selaku salh satu tim fact

checker, juga dari bagian Visual data di KPI (Komisi Penyiaran Indonesia),

yaitu bapak Muhammad Syaid Agustiar, S.Sos., M.I.Kom.

Page 21: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi komunikasi telah berkembang sehingga tidak ada

masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi.1

Teknologi komunikasi memberikan dampak kuat bagi perkembangan

media. Kegiatan manusia tidak lepas dari produk teknologi

komunikasi dan media akibat pengaruh dari perkembangan teknologi.

Manusia semakin membutuhkan komunikasi dengan orang lain

menggunakan perangkat teknologi media baru. Media baru yang

semakin berkembang dan populer adalah media jejaring sosial online

di dunia maya.2

Salah seorang pakar komunikasi, Abdul Muis, dalam tulisannya di

majalah Analisis (1991) menyebutkan “Kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran

(media) yang kian lama kian canggih dan memungkinkan segala

macam kejadian”. Akan tetapi, globalisasi informasi dan komunikasi

tidak sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi semua orang,

masyarakat dan bangsa. Pengetahuan dan preferensi3 yang cenderung

seragam terhadap informasi di berbagai Negara dapat menumbuhkan

perbedaan atau kesenjangan internasional dalam berbagai bidang.

Terjadinya pemekaran jenis media sebagai akibat kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun

meningkat dalam kualitas jaringan internet global telah menciptakan

1 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), h.

374. 2 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 377.

3 Preferensi: Pilihan; keadaan yang lebih disukai

Page 22: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

jalan raya yang sarat informasi, luas dan tidak berujung (information

super highway). Komunikasi internet cenderung menjadi jenis media

massa baru karena penggunaan internet sudah massal.4

Dengan adanya media komunikasi yang hi-tech, penyebaran

informasi menjadi semakin efisien.5Dengan kemudahan akses

informasi siapa pun dapat menerima dan mengirim informasi apapun

dengan cepat bagi siapa saja dan tidak terbatas oleh usia.

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini membawa banyak

perubahan sosial. Tidak hanya perubahan pola pikir dalam menyikapi

sesuatu, namun juga berdampak pada perubahan perilaku secara

sosial. Perubahan yang terjadi ternyata tidak selamanya positif karena

di sisi lain juga membawa efek negatif kepada penggunanya.6

Media sosial memberikan kemerdekaan seluas-luasnya bagi para

pengguna untuk mengekspresikan dirinya, sikapnya, pandangan

hidupnya, pendapatnya, atau mungkin sekadar menumpahkan unek-

uneknya. Termasuk memberikan kebebasan apakah media sosial akan

digunakan secara positif atau negatif. Kita patut prihatin dengan

kondisi saat ini, cukup banyak orang yang menggunakan media sosial

untuk menyebarkan kebencian dan provokasi.7

Permasalahan yang timbul pada penggunaan media sosial antara

lain berupa peleburan ruang privat dengan ruang publik para

penggunanya. Hal ini mengakibatkan pergeseran budaya berupa

pengguna tak lagi segan mengupload segala kegiatan pribadinya

untuk disampaikan kepada teman atau kolega melalui akun media

4 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 92.

5 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 185.

6 S. Bekti Istiyanto, Telepon Genggam dan Perubahan Sosial, (Jurnal Ilmu

Komunikasi, 01, 2016), h. 59. 7 Vibriza Juliswara, Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan

dalam Menganalisis Informasi Palsu (Hoax) di Media Sosial, (Jurnal Pemikiran Sosiologi

Volume 4 No. 2, 2017), h. 143.

Page 23: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

sosial dalam membentuk identitas diri mereka. Imbas negatif lainnya

yaitu, generasi yang tumbuh dalam budaya digital memiliki

kecenderungan bersifat menyendiri (desosialisasi). Masalah yang tak

kalah pelik adalah penyebaran berita hoax, hate crime (cyberhate),

dan cyber-bullying yang semakin meningkat.8

Arus informasi yang mengalir begitu deras di media sosial

membuat sebagian orang tidak bisa memilah mana berita yang benar

dan salah alias hoax. Fitur broadcast di aplikasi obrolan dan share

pada jejaring sosial menjadi sarana yang membuat berita-berita palsu

semakin cepat tersebar menjadi viral. Berita-berita itu kemudian

dipercaya begitu saja tanpa melakukan proses verifikasi kebenaran

isinya. Siapa penulisnya, apa motif dan tujuannya, dan bagaimana

penyebarannya menjadi hal yang patut dipertanyakan. Padahal tidak

sedikit pemberitaan itu justru hoax yang sengaja disajikan oleh

pembuatnya untuk mencapai tujuan tertentu.9

Berita hoax sebagai upaya penipuan publik tentunya memiliki

dampak yang luas, utamanya dekadensi moral pada masyarakat atau

dipahami sebagai instabilitas publik, terjadinya ketidakpercayaan

publik. Kebenaran menjadi hal yang sangat langka bagai sumber daya

yang tak dapat diperbarui lagi. Masifnya penyebaran berita hoax

menjadi menjadi ancaman bagi integritas kita sebagai makhluk sosial

yang butuh kebenaran dan berhubungan secara jujur antara satu

dengan lainnya.10

8 Fahmi Anwar, Perubahan dan Permasalahan Media Sosial, (Jurnal Muara Ilmu

Sosial, Humaniora, dan Seni.Vol. 1, No. 1, April 2017), h. 137-138. 9 Abdul Wahid HS, Hoax Dalam Perspektif Islam, (Jurnal Pendidikan Dan Pranata

Islam, Vol. 8, No. 2, 2017), h. 190-191. 10

Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2018), h. 32.

Page 24: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Hoax menurut Mursalin Basyah adalah senjata paling ampuh

dalam menghancurkan umat di setiap generasi manusia. Menurutnya

informasi hoax biasanya selalu masuk akal dan menyentuh sisi

emosional, sehingga orang yang menerima berita tersebut tidak sadar

sedang dibohongi. Bahkan menganggap dengan mudah bahwa berita

tersebut adalah fakta dan harus disampaikan pada orang lain yang

dianggap membutuhkan.11

Masyarakat tidak tahu betul bagaimana kroscek kebenaran berita

hoax. Sehingga efek yang ditimbulkan adalah gesekan gesekan

tertentu yang berkaitan dengan spesifikasi konten hoax. Jika

kontennya adalah SARA, maka konflik yang muncul akan lahir

adalah seputar SARA yang berdampak pada perpecahan bangsa

Indonesia. Konflik yang sangat serius disebabkan karena berita yang

tidak dapat dibenarkan validitasnya.12

Selain konflik-konflik yang berkembang di masyarakat sebagai

pengguna media sosial yang aktif. Informasi hoax juga populer di

kalangan remaja, karena remaja merupakan mangsa pasar yang

berpotensi dalam penyebaran informasi bohong atau hoax.

Berkembanganya hoax di media sosial tentunya akan banyak

berdampak pada remaja sebagai pengguna media sosial sehingga

banyak remaja yang terlibat sebagai konsumen atau penyebar hoax di

media sosial. Selain itu, remaja juga mempercayai hoax yang tersebar

di media sosial.13

11

Iffah Al-Walidah, Tabayyun Di Era Generasi Millennial, (Jurnal Living Hadis,

Vol. 2, No. 1, 2017), h. 324. 12 Farid Khoeroni, Mengcounter Hoax Melalui Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan

Islam, h. 394. 13

Mira Herlina, Rocky Prasetyo, Pengaruh Informasi Hoax Terhadap Konflik Pada

Remaja Di Sosial Media, (Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 3, No. 2, 2018), h. 476.

Page 25: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Dalam skala nasional, berita hoax memiliki dampak bahaya

khususnya terkait kebhinekaan kita. Presiden Republik Indonesia,

Joko Widodo, mengatakan penyebaran berita palsu akan membawa

bangsa ini kepada disintegrasi atau perpecahan menjadi kelompok-

kelompok berdasarkan suku, agara dan ras. Bahaya disintegrasi itu

makin nyata karena masyarakat dengan mudah bisa mengakses

informasi melalui layar telepon pintar.14

Dampak hoax juga sangat berbahaya bagi agama, Penyebaran

berita hoax terhadap agama dilakukan guna memengaruhi dan

menyesatkan orang-orang mukmin. Dewasa ini, sering kita dengar

isu-isu terorisme yang kerap kali dituduhkan kepada Islam. Terorisme

lantas menjadi isu global yang mengancam dunia dan membentuk

pola pikir bahwa apa pun bentuk teror dunia pasti dilakukan oleh

kelompok Islam. Label terorisme pada Islam entah itu dari orang-

orang kafir atau dari kalangan munafik, selain untuk upaya

menumbuhkan islamophobia juga sekaligus untuk membatasi ruang

gerak dan meredam pertumbuhan atau melemahkan dakwah Islam,

caranya bisa melalui hard atau soft power dengan mendekonstruksi

persepsi masyarakat terhadap Islam. Hal tersebut ditempuh dalam

bentuk penyebaran berita hoax atau demonisasi secara masif dan

sistematis.15

Dampak dari hoax, selain dapat menjatuhkan atau menghancurkan

reputasi, kehormatan atau nama baik seseorang yang menjadi sasaran

hoax tersebut, juga dapat menimbulkan kekacauan publik.

Pada Masa Rasulullah Saw. hampir terjadi perang saudara atau

kezaliman penguasa atas rakyat kecil, lantaran hoax. Seperti pada

14

Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, h. 32. 15

Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, hal. 124.

Page 26: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

kisah Walid bin Uqbah yang membuat berita hoax tentang keadaan

suatu masyarakat kecil (Bani Musthaliq) bahwa ia akan diserang atau

ada upaya masyarakat kecil ini ingin melakukan pemberontakan

(karena tak membayar zakat dan lebih parahnya lagi akan

membunuhnya) dan disampaikan pada penguasa/pemimpin yakni

Nabi Muhammad.16

Dampak hoax juga bisa terjadi secara personal, yaitu kepada

korban hoax. Mengacu pada fenomena sosial perilaku penyebaran

berita hoax dalam Al-Qur`an, setidaknya ada beberapa dampak yang

ditimbulkan dari penyebaran berita hoax.17

Seperti Nabi Adam dan

istrinya yang dikeluarkan dari kenikmatan lantaran percaya pada

berita hoax yang diberitakan oleh iblis. Selain itu terdapat juga kisah

tentang peristiwa hadis ifki (berita hoax) yang menimpa istri tercinta

Rasulullah Saw., Aisyah ra.

Pada Sya‟ban 5 Hijriah, terdapat kabar yang tersebar luas di

kalangan masyarakat Madinah. Kabar itu berisi tuduhan bahwa

Aisyah ra. berbuat tak pantas dengan Shafwan ibn Al-Mu‟aththal

selepas perang Bani Musthaliq.18

Inilah kejadian yang menimpa

Aisyah yang dibesar-besarkan oleh orang-orang dengki dan

munafik.19

Pada peristiwa ini Aisyah mendapat beban moral psikis

atau sanksi sosial atas isu (berita hoax) yang menimpa dirinya.20

Peristiwa hoax yang menimpa Aisyah ra. ini adalah sabab wurud

dari hadits ifki yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim,

16

Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, hal. 142. 17

Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, h. 142. 18

Ahmad Rof‟i Usmani, 100 Great Stories of Muhammad, (Bandung: Penerbit

Safina, 2017), Cet. I, h. 148. 19

Sayyid Sulaiman An-Nadwi, Ummul Mukminin Aisyah; Potret Wanita Mulia

Sepanjang Zaman, (Surakarta: Insan Kamil, 2018), Cet. V, h. 137. 20

Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, h. 142.

Page 27: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

dan lain-lain, yang juga merupakan sebab turunnya surat an-Nur ayat

11-22.

Dampak yang bisa terjadi akibat maraknya hoax di media sosial

sangat berbahaya bagi Negara, agama ataupun bagi personal

masyarakat sendiri, maka dari itu menurut penulis, perlu adanya

penelitian tentang solusi bagaimana menanggapi dan mengatasi hoax

di media sosial pada masa sekarang ini.

Dalam peristiwa ifki ini terdapat beberapa cara Rasulullah saw.,

Aisyah ra. dan para sahabat menanggapi hoax yang dapat dijadikan

solusi dalam menghadapi hoax yang marak terjadi di masa sekarang,

khususnya di media sosial.

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, penulis ingin

menganalisa tentang bagaimana mengklasifikasi hoax dengan

bijaksana dan cerdas, merujuk kepada yang telah dicontohkan oleh

Rasulullah Saw., Aisyah ra. dan para sahabat dalam peristiwa hadis

ifki, dengan judul penelitian: “MENANGGAPI HOAX DALAM

MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS HADIS IFKI)”.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Penelitian ini mengacu pada penelitian kualitatif, dan

identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Informasi yang cepat menyebar dengan kemajuan teknologi

yang semakin berkembang pesat.

b. Dampak perkembangan teknologi pada perubahan perilaku

secara sosial.

c. Peleburan ruang privasi dengan ruang publik para pengguna

media sosial. Akibatnya berita yang masuk ke ruang media

Page 28: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

sosial para pengguna begitu cepat diterima tanpa

diverivikasi terlebih dahulu.

d. Masifnya penyebaran berita hoax menjadi ancaman bagi

integritas kita sebagai makhluk sosial, sehingga timbul

ketidakpercayaan publik akibat hoax yang berkembang.

e. Perlunya penganalisaan berita hoax merujuk kepada Al-

Qur`ân dan hadis.

f. Perlunya penganalisaan polarisasi menanggapi hoax dalam

hadis ifki

2. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis hanya

membatasi ruang lingkup pembahasan pada tulisan ini yang

terkait dengan pesan dakwah dalam hadis al-ifki tentang

bagaimana Rasulullah Saw., Siti Aisyah ra. dan para sahabat

dalam menyikapi dan menghadapi berita bohong yang

menimpanya.

3. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana solusi menanggapi hoax pada zaman

Rasulullah Saw. dalam hadis ifki dan pada zaman sekarang

dalam media sosial?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pola dalam menerima berita atau informasi yang belum dapat

dipastikan kebenarannya dan bagaimana pola dalam menanggapi

hoax.

Page 29: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

D. Manfaat Penelitian

1. Akademik

Manfaat dari penilitian ini adalah untuk memberikan

sumbangsih pemikiran serta khazanah pengetahuan bagaimana

berdakwah dengan meng-counter hoax.

2. Praktis

Masyarakat informasi dapat menjadikan pola-pola Rasulullah

Saw. dan Siti Aisyah ra. sebagai contoh teladan dalam

menanggapi hoax. Dan masyarakat informasi dapat dengan cerdas

menyikapi setiap informasi yang diterima. Agar terlebih dahulu

meneliti, bertabayyun dan tidak sembarang menerima apalagi

ikut menyebarkan setiap berita atau informasi yang belum dapat

dipastikan kebenarannya. Dan masyarakat informasi dapat

mengetahui bagaimana menyikapi berita bohong yang tertuju

pada mereka.

E. Tinjauan Pustaka

Skripsi yang menjadi acuan penulis sebagai contoh dan

pembanding adalah sebagai berikut:

1. Buku, “Klarifikasi Al-Qur`an atas berita Hoax”, Oleh: Idnan A

Idris tahun 2018, buku ini membahas tentang motif-motif, faktor-

faktor dan beberapa solusi hoax, sama seperti penulis, bedanya di

dalam buku ini tidak membahas solusi hoax dari peristiwa ifki

selain tabayyun dan menjauhi prasangka buruk.

2. Buku, “Saring Sebelum Sharing”, Oleh Nadirsyah Hosen, tahun

2019. Buku ini membahas tentang memilih hadis-hadis yang

shahih, membahas tentang bagaimana kisah-kisah teladan

Rasulullah Saw. dalam mengambil keputusan, dalam

menyelesaikan masalah umat dan dalam melawan berita hoax.

Page 30: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Hanya saja di dalam buku ini tidak membahas tentang peristiwa

hadis ifki.

3. “Hoax Dalam Perspektif Al-Qur`an”, Oleh Latifah, tahun 2017.

Penelitian ini mengkomparasikan penafsiran dari Ibnu Katsir dan

Quraish Shihab mengenai ayat-ayat yang terkait dengan hoax dan

cara-cara mengatasi hoax. Selain itu dalam penelitian ini juga

mengutip beberapa sejarah terjadinya hoax pada zaman Nabi

Adam, Nabi Muhammad, sampai dengan hoax yang pernah terjadi

di Indonesia. Persamaan penelitian ini dan penelitian yang penulis

teliti adalah sama-sama meneliti tentang cara-cara mengatasi hoax

dan sama-sama membahas tentang bagaimana sejarah hadis ifki.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis teliti

adalah, penelitian ini meneliti solusi hoax dalam perspektif Al-

Qur`an, sedangkan peulis meneliti tentang solusi hoax dari

peristiwa ifki.

4. “Hoax Dalam Pandangan Al-Qur`an”. Oleh Salwa Sofia

Wirdiyana, tahun 2017. Dalam penelitian ini juga menggunakan

dalil Al-Qur`an surat an-Nur ayat 11-12 yang berisi tentang

bagaimana solusi Al-Qur`an dalam menanggapi hoax yang

membahas tentang sejarah hadis ifki. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas tentang

sikap Rasulullah dalam menanggapi hoax. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian penulis adalah penelitian ini tidak membahas

tentang prinsip-prinsip serta fungsi komunikasi yang terdapat

dalam peristiwa Hadis Ifki.

5. “Fenomena Hoax Di Media Sosial Dalam Pandangan

Hermeneutika”. Oleh Ilham Syaifullah, tahun 2018. Penelitian ini

tentang bagaimana menangani hoax dengan memahaminya

Page 31: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

melalui teori dan pemahaman hermeneutika. Persamaan penelitian

ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas

tentang hoax, meneliti dan mencari solusi dari hoax. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian penulis adalah, pada penelitian ini

fokus kepada mangatasi hoax dengan memahaminya dari

pandangan dan pemahaman hermeneutika, sedangkan penulis

meneliti solusi-solusi hoax dalam Al-Qur‟an dan hadis, khususnya

dari hikmah dalam sejarah hadis ifki.

6. “Memerangi Berita Bohong Di Media Sosial”. Oleh Dwi Putri

Aulia, tahun 2018. Penelitian ini adalah studi terhadap Gerakan

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, mengungkap beberapa cara

untuk mencegah dan menanggapi hoax atau fitnah di Indonesia

dengan check and recheck menggunakan kemajuan teknologi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-

sama membahas tentang persoalan hoax atau berita bohong yang

banyak terjadi dan mudah tersebar. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian penulis adalah penelitian ini tidak menjadikan

peristiwa hadis ifki sebagai sumber penelitian.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah library research (penelitian

kepustakaan) yakni pengumpulan data dengan cara membaca,

menelaah buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan

skripsi. Selain itu penelitian ini menggunakan metode historis.

Metode21

historis bertujuan merekonstruksi masa lalu secara

sistematis dan objektif dengan mengumpulkan, menilai,

memverifikasi dan menyintesiskan bukti untuk menetapkan fakta

21

Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mengerjakan sesuatu, agar sampai

kepada suatu tujuan.

Page 32: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

dan mencapai konglusi yang dapat dipertahankan, sering kali

dalam hubungan hipotesis terntentu.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode

pengumpulan data yang mengacu pada subjek dari penelitian ini

yaitu solusi menanggapi hoax di media sosial pada zaman

sekarang. Untuk objek penelitian, penulis mewawancarai dua

orang dari komunitas MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah

Indonesia), yaitu bapak Ari Bowo Sasmito selaku Direktur fact

checker (cek fakta) dan bapak Dedy Helsyanto selaku salh satu

tim fact checker, juga dari bagian Visual data di KPI (Komisi

Penyiaran Indonesia), yaitu bapak Muhammad Syaid Agustiar,

S.Sos., M.I.Kom.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

wawancara dan dokumen. Adapun jenis wawancaranya terencana-

tidak terstruktur yang mana penulis menyusun rencana wawancara

tetapi tidak menggunakan format atau aturan baku. Wawancara

untuk mencari data melibatkan pihak-pihak yang menangani

langsung penanganan hoax di media sosial. Selain itu penulis juga

melakukan, mencari dan mengumpulkan data secara dokumentasi

yang kemudian disesuaikan dengan hasil wawancara yang telah

dilakukan.

Penelitian secara pustaka penulis mulai terhitung dari Februari

2019, sedangkan penelitian secara pengumpulan data melalui

wawancara dan dokumentasi penulis mulai terhitung dari 15

Agustus 2019.

1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam meneliti proposal ini ada

dua, meliputi data primer dan data sekunder.

Page 33: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

a. Data primer:

1. Al-Qur`an surat an-Nur ayat 11-22

2. Shahih Bukhari, Kitab al-Maghazi (Peperangan), Bab

Hadistul Ifki (Berita Bohong), nomor 4141

3. Hasil wawancara dengan informan

b. Data sekunder:

1. Buku „Aisyah Ummul Mukminin Radhiallahu „Anha;

Potret Wanita Mulia Sepanjang Zaman, Oleh As-Sayyid

Sulaiman,

2. Buku, Fiqh As-Sîrah An-Nabawiyyah Ma‟a Mûjaz Litârîkh

Al-Khilâfah Ar-Râsyidah, The Great Episodes of

Muhammad Saw, Oleh “Said Ramadhan Al-Buthy,

3. Skripsi “Hoax Dalam Perspektif Al-Qur`an”, Oleh Latifah,

4. Skripsi “Hoax Dalam Pandangan Al-Qur`an”, Oleh :

Salwa Sofia Wirdiyana.

G. Sistematika Penulisan

Teknik penulisan merujuk kepada pedoman yang diberlakukan di

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun 2017. Sedangkan

sistematika penulisan bertujuan untuk menjelaskan bagian-bagian

yang akan ditulis dan dibahas dari penelitian ini secara sistematis.

Agar pembahasan dalam penulisan ini sistematis, maka penulis

membaginya menjadi empat bab. Tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub,

sebagi berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini berisi uraian mengenai latar

belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, serta tinjauan pustaka.

BAB II Landasan Teori, bab ini berisi uraian mengenai

pengertian hoax, istilah-istilah yang terkait dengan hoax dalam Al-

Page 34: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Qur`an dan Hadis, ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis yang terkait dengan

hoax, strategi viralisasi hoax di media sosial, faktor-faktor penyebaran

hoax, karakteristik hoax secara umum, dan hoax menurut aturan

hukum.

BAB III Hadis Ifki, bab ini berisi uraian mengenai pengertian

hadis ifki, teks hadis dan sejarah hadis ifki, sababul wurud dari hadis

ifki, Takhrij Hadis Ifki, ayat tentang hadis ifki, Asbab Nuzul dan tafsir

dari ayat-ayat yang membahas peristiwa hadis ifki, dan ragam

pendapat ulama mengenai hadis ifki.

BAB IV Solusi Menanggapi Hoax dan Pesan Dakwah Dalam

Hadis Ifki, bab ini berisi uraian mengenai solusi menanggapi hoax

dalam peristiwa hadis ifki dan menanggapi hoax pada zaman sekarang

dalam media sosial.

BAB V Penutup, bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dan

saran dari penulis berdasarkan apa yang penulis teliti.

Page 35: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis, terdapat beberapa solusi menanggapi

hoax dalam hadis ifki pada zaman Rasulullah Saw. dan dalam media

sosial pada zaman sekarang. Adapun beberapa solusi tersebut adalah,

sebagai berikut:

1. Mencegah diri dari prasangka buruk orang lain/ menjauhi

fitnah;

2. Bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan;

3. Bermusyawarah dan meminta pendapat orang lain;

4. Tetap berprasangka baik, terutama kepada orang-orang

mukmin;

5. Tabayyun/ check re-check berita;

6. Bersabar menghadapi hoax, jika hoax tersebut berkaitan

dengan diri sendiri, atau keluarga sendiri;

7. Cerdas, tidak gegabah dan berfikir panjang dalam menanggapi

dan menghadapi hoax;

8. Menyikapi dengan tenang, dan menenangkan orang yang

terkena hoax;

9. Mendatangkan empat orang saksi untuk membuktikan

kebenaran sebuah berita;

10. Tidak ikut sembarang menyebarkan berita tanpa mengetahui

kebenaran berita;

11. Menggunakan kata-kata yang baik, tepat dan dapat

berpengaruh baik dalam memastikan kebenaran berita;

Page 36: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

12. Menggunakan kata-kata yang mulia guna meyakinkan dan

menguatkan korban hoax;

13. Menggunakan kata-kata yang lemah lembut untuk

memeberikan ketenangan pada korban hoax;

14. Menggunakan kata-kata yang membekas ke dalam jiwa, untuk

menegur dan mengingatkan.

Hasil penelitian penulis melalui wawancara tentang solusi

penanggapan hoax di media sosial pada zaman sekarang juga

kurang lebih sama dengan solusi menanggapi hoax yang

penulis temukan dalam hadi ifki pada zaman Rasulullah Saw.,

sebagaimana yang tertulis di atas. Perbedaannya adalah

penanggapan dalam peristiwa hadis ifki pada zaman

Rasulullah Saw. masih dengan cara bertatap muka dan

bertemu secara langsung dengan orang-orang terkait.

Sedangkan pada zaman sekarang di dengan media sosial, hoax

bisa dilaporkan dan ditanggapi dengan cara yang lebih praktis

dan modern juga tidak perlu bertatap muka secara langsung

untuk mengklarifikasi fakta hoax atau pun untuk berdiskusi,

dan lain-lain. Dengan media yang telah berkembang semakin

canggih, media sosial yang bisa menjadi ruang tercemarnya

hoax bisa juga menjadi ruang untuk mengatasi hoax.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, saran penulis adalah:

1. Hendaknya mencegah dan menjauhi diri dari fitnah dan prasangka

buruk orang lain, karena dapat menimbulkan hoax yang pastinya

sangat tidak diinginkan;

Page 37: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

2. Hendaknya menyikapi, menanggapi dan menghadapi hoax dengan

tidak gegabah, asal membenarkan dan menyebarkan;

3. Sebagai seorang mukmin, hendaknya mengetahui dan memahami

perkara-perkara yang Allah Swt., tidak sukai dan telah Allah Swt.,

larang juga akan diminta pertanggungjawabannya;

4. Penulis skripsi ini juga memberikan kesempatan kepada penulis

lain untuk membahas lebih detail terhadap hoax dengan penelitian

yang lebih baik lagi.

Page 38: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abû Sa‟ad, Musthafâ, Istrâtîjiyyah at-Tarbiyyah al-ȊJâbiyyah, Terj. 30

Strategi Mendidik Anak: Cerdas, Emosional, Spiritual, Intelektual,

Oleh: Fatkhurozi, Nashirul Haq, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2007

Agama RI, Kementerian, Komunikasi dan Informasi (Tafsir Al-Qur`an

Tematik) Cet. I

Agama RI, Kementerian, Al-Qur`an dan Tafsirnya (Edisi Yang

Disempurnakan), Jakarta: Widya Cahaya, 2011

Al-Barry, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:Arloka, 1994

Al-Buthy, Said Ramadhan, Fiqh As-Sîrah An-Nabawiyyah Ma‟a

Mûjaz Litârîkh Al-Khilâfah Ar-Râsyidah, Damaskus: Dârul Fikri,

1991

Al-Buthy, Said Ramadhan, Fiqh As-Sîrah An-Nabawiyyah Ma‟a Mûjaz

Litârîkh Al-Khilâfah Ar-Râsyidah, The Great Episodes of Muhammad

Saw., Jakarta: Noura Books, Cet. II, 2017

Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi, Terj. Terjemah Tafsir Al-

Maraghi, Oleh: Bahrun Abu Bakar, dkk., Semarang: PT. Karya Toha

Putra Semarang

Al-Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman, Al-Mishbaahul Muniir fii

Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsiir,Terj. Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Oleh:

Tim Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, Cet. XI, 2016

Al-Ashfahani, Ar-Raghib, Al-Mufrodat fi Ghorib Al-Qur`an, Mesir, Dar

Ibnul Jauzi

Al-Ashfahani, Ar-Raghib, Mu‟jam Mufrodat Al-Fadil Qur`an, Beirut: Dar

Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 2004

Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Al-Imam Al-Hafizh,Fathul Baari syarah Shahih

Al-Bukhari, Fatḥul Baari: Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari,

Jakarta, Pustaka Azzam, Cet. II, 2009

Page 39: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

An-Nadwi, Sayyid Sulaiman, Ummul Mukminin Aisyah; Potret Wanita Mulia

Sepanjang Zaman, (Surakarta: Insan Kamil, Cet. V, 2018

Arbi, Armawati, Dakwah dan Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, Cet. I,

2007

As-Sakandari, Ibn „Athaillah, Kitab Kebajikan, Jogjakarta: Fatiha Media,

Cet. I , 2014

Ash-Shalabi, Ali Muhammad, Ghazwat ar-Rasul Saw. Durus wa I‟bar wa

Fawa‟id, Terj. Peperangan Rasulullah Saw., Oleh: Arbi, Nila Noer

Fajariyah, Jakarta: Ummul Qura, 2017

Az-Zuhaili, Wahbah, At-Tafsiirul-Muniir, Fil „Aqidah wasy-Syarii‟ah wal

Manhaj, Terj. Tafsir al-Munir: Aqidah, Syari‟ah & Manhaj, Oleh:

Abdul Hayyie Al-Kattani, dkk., Depok: Gema Insani, Jilid 9, 2016

Bukhari, Shahih, Kitab al-Maghazi (Peperangan), Bab Hadistul Ifki (Berita

Bohong), nomor 4141.

Chirzin, Muhammad, Mengerti Asbabun Nuzul, Jakarta: Zaman, Cet. I, 2015

Dawami, M. Iqbal, Kamus Istilah Populer Islam: Kata-kata yang Paling

Sering Digunakan di Dunia Islam, Penerbit Erlangga, 2013

Gunawan, Budi, Ratmono, Barito Mulyo, Kebohongan di Dunia Maya:

Memahami Teori dan Praktik-Praktiknya di Indonesia, Jakarta:

Kepustakaan Populer Gramedia, 2018

Hamka, Buya, Tafsir Al-Azhar, jild 6, 2015

Hefni, Harjani, Komunikasi Islam, Jakarta: Prenadamedia Group, 2017

Idris, Idnan A, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2018

Ilahi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

Page 40: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Iskandar, Metodologi Penelitian dan Sosial, Jakarta: Referensi, 2013

Jabir Al-Jazairi, Abu Bakar, Minhajul Muslim, Minhajul Muslim: Pedoman

Hidup Seorang Muslim, Jakarta: Ummul Qura, Cet.VI, 2018

Marwan, M. Ravi, Ahyad, Analisis Penyebaran Berita Hoax di Indonesia,

Jurnal Ilmu Komunikasi: Universitas Gunadarma 2019

Manzhûr, Ibnu, Lisan Al-„Arab, Kairo: Dar Al-Hadis, 1990

Millah, Ainul, Potret Wanita Yang Diabadikan Dalam Al-Qur‟an, Solo:

Tinta Medina, Cet. I, 2015

Penyusun, Tim, Ensiklopedia Al-Qur`an: Kajian Kosa Kata, Jakarta: Lentera

Hati, Jilid I, Cet. I, 2007

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015

Shihab, M. Quraish, Tafsîr Al-Mishbâḥ, Jakarta, Lentera Hati, Cet. V, 2012

Syah, Sirikit Rambu-Rambu Jurnalistik: Dari Undang-Undang Hingga Hati

Nurani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, , Cet. I, 2011

University, Oxford, Oxford Leaner‟s Pocket Dictionary, London: Oxford

University Press, 2011

Usmani, Ahmad Rof‟I, 100 Great Stories of Muhammad, Bandung:

Penerbit Safina, Cet. I, 2017

Yacub Al Barry, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Arloka

Surabaya, 1994

Zaidan, Abdul Karim, Hikmah Kisah-Kisah Dalam Al-Qur`an, Jakarta:

Darus Sunnah Press, Cet. III, 2015

Page 41: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Jurnal:

Al-Walidah, Iffah, Tabayyun Di Era Generasi Millennial, Jurnal Living

Hadis, Vol. 2, No. 1, 2017,

Anwar, Fahmi, Perubahan dan Permasalahan Media Sosial, Jurnal Muara

Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni.Vol. 1, No. 1, April 2017

Asiyah, Berita Bohong (Hoax) Dalam Pandangan Hukum Islam, Jurnal

Ekonomi Syariah, Vol. 4, No. 1, 2018

Herlina, Mira, Prasetyo, Rocky, Pengaruh Informasi Hoax Terhadap Konflik

Pada Remaja Di Sosial Media, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 3, No.

2, 2018

Istiyanto, S. Bekti, Telepon Genggam dan Perubahan Sosial, Jurnal Ilmu

Komunikasi, 01, 2016

Juditha, Christiany, Interaksi Komunikasi Hoax Di Media Sosial Serta

Antisipasinya, Jurnal Pekommas, Vol 3, No 1, 2018

Juliswara, Vibrizam, Mengembangkan Model Literasi Media yang

Berkebhinnekaan Dalam Menganalisis Informasi Palsu (Hoax) di

Media Sosial, Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume No. 2, 2017

Khoeroni, Farid, Mengcounter Hoax Melalui Internalisasi Nilai-Nilai

Pendidikan Islam, Quality, Vol. 5, No. 2, 2017

Maulana, Luthfi, Kitab Suci Dan Hoax: Pandangan Al-Qur`an Dalam

Menyikapi Berita Bohong, Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya,

Vol. 2, No. 2, 2017

Rahadi, Dedi Rianto, Perilaku Pengguna dan Informasi Hoax Di Media

Sosial, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 5, No. 1, 2017

Sigit Pranoto, Stepanus, Inspirasi Al-Qur`an dan Hadis Dalam Menyikapi

Informasi Hoax, Jurnal Studi Al-Qur`an dan Hadis, Vol. II, No. 1,

2018

Wahid HS, Abdul, Hoax Dalam Perspektif Islam, Jurnal Pendidikan Dan

Page 42: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

Pranata Islam, Vol. 8, No. 2, 2017

Skripsi & Tesis:

Aulia, Dwi Putri, Memerangi Berita Bohong Di Media Sosial, Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2018

Lathifah, Hoax Dalam Perspektif Al-Qur`an, Jakarta: IIQ Jakarta,

2017

Syaifullah, Ilham, Fenomena Hoax Di Media Sosial Dalam Pandangan

Hermeneutika, Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2018

Wirdiyana, Salwa Sofia, Hoax Dalam Pandangan Al-Qur`an, Yogyakarta:

UIN Sunan Kalijaga, 2017

Mujahid, Said, Tesis: Hadis Tentang Peristiwa Fitnah Ifki (Perspektif Sunni

& Syiah), Jogjajakrta, UIN Sunan Kalijaga, 2016

Wawancara dan Seminar:

Wawancara dengan Divisi Visual Data di Komisi Penyiaran Indonesia, pada

hari Kamis,tanggal 15 Agustus 2019

Wawancara dengan Direktur Fact Checker di MAFINDO, pada hari

Jum‟at,tanggal 16 Agustus 2019

Wawancara dengan Salah satu tim Fact Checker di MAFINDO, Dedy

Helsyanto, pada hari Jum‟at, tanggal 5 September 2019.

Seminar Sosialisasi Pendidikan Literasi Media Dalam Rangka Menangkal

Hoax, oleh: M. Sayid Agustiar, di SMK Puspita Persada.

Internet:

https://www.mafindo.or.id. MAFINDO Masyarakat Anti Fitnah Indonesia.

https://turnbackhoax.id

Page 43: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

http://facebook.com/groups/fafhh

https://m.liputan6.com, Darimana asal-usul hoax?, Liputan6, 7Januari 2017

http://www.konfrontasi.com/content/teknologi/ini-penyebab-maraknya-hoax-

di-medsos, dikirim oleh redaksi1:Jumat, 27 Januari 2017

https://tirto.id/cerita-di-di-balik-situs-postmetro-dan-seword-b9WN

https://tirto.id/rata-rata-penghasilan-kita-rp25-30-juta-b9WS

www.repelita.com , Hoax, Dari Mana, Di Mana & Mau Apa?, 23 Maret

2019

https://mui.or.id/wp-content/uploads/2017/06/Fatwa-No.24-Tahun-2017-

Tentang-Hukum-dan-Pedoman-Bermuamalah-Melalui-Media-Sosial.pdf

https://www.anri.go.id/assets/download/97UU-Nomor-11-Tahun-2008-

Tentang-Informasi-dan-Transaksi-Elektronik.pdf

https://kbbi-web-id.cdn.amproject.org, Arti Kata Sabar

https://www.risalahislam.com., 6 Prinsip Komunikasi Islam

https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli,

https://islami.co/hadisul-ifki-berita-hoaks-di-masa-nabi/

https://www.academia.edu/32007661/Hadits_Ifki

Page 44: MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Hadis …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Aricha Sarrati Maimun dilahirkan di Desa

Kandang Gede, Kec. Keresek, Kabupaten Tangerang

pada tanggal 23 Desember 1996. Aricha adalah putri

dari Bapak H. Maimun Alie, MA. dan Ibu Hj. Nia

Husnia, Aricha merupakan anak keempat dari dua

belas bersaudara. Ia menempuh pendidikan

pertamanya di Taman Kanak-kanak (TK) Al-Khairiyah

Kandang Gede, dilanjutkan dengan sekolah dasar di SDN Keresek II dan MI

Al-Khairiyah selama 6 tahun, kemudian Aricha melanjutkan pendidikan di

Pondok Pesantren Moderen Subulussalam Keresek, Tangerang, Banten

selama 6 tahun, huingga akhirnya melanjutkan ke jenjang perkuliahan di

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, fakultas Ushuluddin dan Dakwah,

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.