strategi kominfo dalam menangkal berita hoax (studi...

93
i STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi Kasus Kominfo Nusa Tenggara Barat 2018-2019) Oleh Etikayanti 1503171947 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2019

Upload: others

Post on 14-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

i

STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX

(Studi Kasus Kominfo Nusa Tenggara Barat 2018-2019)

Oleh

Etikayanti

1503171947

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2019

Page 2: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

ii

STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX

(Studi Kasus Nusa Tenggara Barat 2018-2019)

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Komunikasi

Oleh

Etikayanti

1503171947

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2019

Page 3: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

iii

Page 4: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

iv

Page 5: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

vi

Page 6: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

vii

MOTTO:

“Hai orang - orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”1

1Kementerian Agama, Alqur’andanterjemahan, Surabaya: KaryaAgung, 2002, h. 960.

Page 7: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

viii

PERSEMBAHAN

“Dengan mengharap rahmat dan Ridho Allah SWT. Dengan penuh cinta

dan kasih sayang skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku

tercinta atas segala doa, dukungan, motivasi serta cucuran keringat yang

tak bisa tergantikan kapanpun. Keluarga besarku yang saya banggakan.

Kekasihku Kakanda Musleh yang selalu mendukung, mendoakan serta

memotivasi dan terlebih telah setia menemani selama ini. Ucapan

terimakasih yang tak terhingga, atas izin Allah semoga Cinta di Ridhoi.

kerabat - kerabatku yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Terutama

kerabat kos pemuda 65, terima kasih atas doa dan dukungannya, Untuk

keluarga besar HMI dan KOHATI Komisariat Dakwah tercinta ucapan

terimakasih atas pembelajaran yang diberikan selama ini, dukungan, doa

serta waktu yang diberikan terhadap penulis. Teruntuk Almamater

tercinta.”

Page 8: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

ix

KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan rakhmat dan hidayah-Nya serta kenikmatan yakni kesehatan dan

kesempatan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagaimana mestinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Salam serta

sholawat tercurahkan kepada sang revolusioner sejati yakni baginda Nabi

Muhammad SAW yang telah merubah peradaban dari jahiliah menuju islamiyah

dengan keluarganya beserta sahabat-sahabatnya.

Skripsi ini berisi penelitian yang dilakukan di Dinas Komunikasi

Informatika dan Statistik (Kominfo) salah satu Dinas Provinsi NTB. Hambatan

dan kesulitan yang dihadapi sebagai pemenuhan dan kewajiban yang semestinya

terjadi. Namun dengan izin Allah, dan juga berkat atas usaha, doa, dukungan serta

semangat yang diterima baik secara langsung maupun tidak. Peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa

bantuan dan dukungan berbagai pihak. Maka ucapan terimakasih banyak yang

setulus-tulusnya peneliti ucapkan kepada sumber mata air yang tidak pernah habis

yang telah membantu penulis:

1. Bapak Prof. Dr. H. Fahrurrozi, MA, selaku pembimbing I sekaligus

sebagai Wakil Dekan I, atas semua nasehat, motivasi serta dukungannya.

Dan telah menuntun serta yang sudah sabar membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

x

2. Bapak Najamudin, M.Si, selaku pembimbing II sekaligus Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, atas segala doa serta kegigihan dalam

menuntun dan membimbing serta waktu yang diberikan kepada penulis

selama dalam menyelsaikan skripsi ini.

3. Dr. H. Subhan Abdullah, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi atas semua nasehat serta dukungan yang diberikan terhadap

penulis.

4. Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag, selaku Rektor UIN Mataram.

Semoga amal dari berbagai pihak tersebut mendapatkan pahala dan

semoga Allah selalu meridhoi setiap langkahnya.

Penulis

Etikayanti

Page 10: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

ABSRTAK ...................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 5

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ................................................. 6

E. Telaah Pustaka ..................................................................................... 6

F. Kerangka Teori..................................................................................... 8

G. Metode Penelitian................................................................................. 21

H. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 26

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 28

A. Sejarah Kominfo .................................................................................. 28

B. Struktur Kominfo Provinsi NTB .......................................................... 29

Page 11: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

xii

C. Strategi Kominfo dalam Menangkal Hoax pada Media Sosial

(Online) ................................................................................................ 46 D. Tindakan Kominfo Terhadap Berita Hoax yang Tersebar pada

Media Sosial (Online) .......................................................................... 52

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 55

A. Strategi Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax pada Media

Sosial (Online) ..................................................................................... 55 1. Membuat Kampung Media ........................................................... 57

2. Sosialisasi Edukasi ......................................................................... 59

3. Penyediaan Layanan Aduan ........................................................... 61

B. Tindakan Kominfo Terhadap Berita Hoax yang Tersebar Pada

Media Sosial (Online) .......................................................................... 64 1. Melakukan Pemblokiran ................................................................ 64

2. Melakukan Analisis atau Pengecekan ............................................ 65

3. Monitoring...................................................................................... 67

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 69

A. Simpulan .............................................................................................. 69

B. Saran ..................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kominfo NTB 2017, 29.

Gambar 2.2 Laporan Isu Hoax via WhatsApp Tahun 2018-2019, 51.

Gambar 2.3 Total Aduan Konten Negatif via WhatsApp 2016-2018, 52.

Page 13: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

xiv

STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX

(Studi Kasus Kominfo Nusa Tenggara Barat 2018-2019)

Oleh:

Etikayanti

1503171947

ABSTRAK

Menangkal merupakan suatu proses usaha untuk meminimalisir kejadian yang tidak kita inginkan terjadi. Tentu suatu hal yang tidak diinginkan terjadi maka besar penilaian bahwa hal tersebut memiliki nilai yang buruk, sehingga manusia tidak dapat menerima. Meski tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut bisa terjadi, maka karena itulah pentingnya menangkal sesuatu dengan starategi atau cara yang disiapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Kominfo menjelaskan dan menggambarkan strateginya dalam menangkal berita hoax. Serta tindakan yang dilakukan oleh Kominfo terhadap berita hoax yang tersebar lewat media sosial.

Metodologi yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yakni untuk memudahkan peneliti mampu menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan dan fenomena tentang apa yang dialami oleh objek penelitian seperti strategi kampung media dan layanan aduan. Sedangkan proses pengumpulan data melalaui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan keabsahan datanya, peneliti menggunakan ketekunan pengamat dan triangulasi.

Temuan penelitian ini menggambarkan ada strategi yang dilakukan oleh Kominfo dalam menangkal berita hoax diantaranya: mengadakan kampung media dengan berbagai rangkaian acara seperti inspiratif ekspos, temu belajar kreatif, serta menggunakan media tradisional media. Strategi yang kedua yaitu sosialisasi edukasi, dan menyediakan layanan aduan yang dilakukan dengan cara pengaduan langsung dan pengaduan lewat akun official. Adapun tindakan kominfo terhadap berita hoax yang tersebar di media sosial (online) dengan melakukan pemblokiran apabila ada yang mengadukan, melakukan analisis terhadap berita yang dilaporkan, terjun kelapangan khusus lokus NTB untuk mengecek tentang kebenaran suatu berita yang tersebar.

Kata Kunci: Strategi, Kominfo, Menangkal Hoax.

Page 14: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia ini semakin modern.

Penyebaran media dimana-mana, bahkan media saat ini memiliki kualitas

yang cukup tinggi. Dengan adanya media masyarakat dengan mudah

menerima informasi atau berita dengan waktu yang sangat singkat, dan

segala sesuatu sangat mudah untuk dijangkau. Media sudah menjadi

bagian kehidupan sehari-hari tiap orang pada umumnya. Sehingga mereka

sulit membayangkan hidup tanpa keberadaan media cetak, media

elektronik maupun media online (internet). Karena media massa

merupakan sarana dalam mensosialisasikan informasi, hiburan,

pendidikan, dan kontrol sosial kepada masyarakat atau publik.2

Menurut Saharudin kata “media” berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Media secara harfiah berarti

perantara atau pengantar. Jadi, media merupakan wahana penyalur

informasi atau penyalur pesan. Oleh karena itu, media biasa kita

defenisikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari

pengiriman ke penerima pesan sehingga merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat komunikan terhadap apa yang disampaikan

komunikator.3 Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari

tradisional sampai yang modern yang dewasa ini banyak yang

2 Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 33. 3Saharudin, Perkembangan Teknologi Komunikasi Sebuah Pengantar, (Sleman DIY:

Pustaka Akademika, 2011), hlm. 48.

Page 15: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

2

dipergunakan. Sebut saja umpamanya kentongan, bedug, pamphlet, poster,

spanduk, surat kabar, majalah, film, radio, dan televisi yang pada

umumnya dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau cetakan,

visual, aural, dan audio visual. Pengertian media massa sangatlah luas.

Media massa dapat diartikan sebagai segala bentuk media atau sarana

komunikasi untuk menyalurkan dan mempublikasikan berita kepada

publik atau masyarakat.4

Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia.

Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para

pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang

disiarkan radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan

fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya

menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita.

Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya

sebagian kecil saja yang dilaporkan. Berita sebagai informasi baru tentang

kejadian yang baru, penting, dan bermakna (signifikan), yang berpengaruh

pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka.

Dapat diketahui bahwa syarat berita harus berupa fakta, obyektif,

berimbang, lengkap dan akurat.

Namun pada saat ini, justru dengan semakin canggihnya media,

malah banyak menimbulkan berita-berita bohong (hoax) yang tidak dapat

dipungkiri akan mempengaruhi masyarakat. Sehingga masyarakat terjebak

dalam berita itu sendiri dan bahkan sulit untuk menentukan kebenaran dari

4Syarafudin, Jurnalistik Terapan..., hlm. 27.

Page 16: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

3

berita tersebut. Hoax itu adalah Sebuah pemberitaan palsu adalah usaha

untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai

sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita

tersebut adalah palsu. Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling

umum adalah mengklaim sesuatu barang atau kejadian dengan suatu

sebutan yang berbeda dengan barang/kejadian sejatinya.

Disetiap media yang dapat menyebarkan suatu berita, tentunya ada

suatu lembaga atau organisasi yang mengawasi atau

mengontrolnya.Lembaga tersebut adalah Komisi Penyiaran Indonesia

(KPI) berupa lembaga negara yang bersifat independen untuk mengawasi

lembaga penyiaran secara nasional sedangkan ditingkat lokal atau daerah

dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Kehadiran

KPID adalah amanat undang-undang No. 32 tahun 2002 dengan tugas

pokoknya antara lain untuk menjamin masyarakat memperoleh informasi

yang layak, menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, sanggahan,

serta kritik dan apresiasi masyarakat terhadap pelanggaran penyiaran.

Sesuai dengan tugasnya sebagai regulator, komusioner KPID diwajibkan

untuk mengawasi isi siaran yang disiarkan oleh lembaga penyiaran sesuai

dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran

(P3SPS).5 KPID ini lebih difokuskan kepada media televisi dan radio.

Sementara peneliti lebih membahas berita yang tersebar melalui media

sosial (media online). Sehingga peneliti melakukan penelitian terhadap

lembaga yang mempunyai kewenangan atau tanggung jawab terhadap

5Badrun. A.M dkk, Potret Penyiaran Nusa Tenggara Barat, (Mataram: KPID NTB,

2014), hlm. 12

Page 17: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

4

media sosial (online), dan lembaga tersebut yaitu Dinas Kominukasi dan

Informasi (KOMINFO).

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) untuk

mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah

saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik

operasionalnya. Strategi merupakan proses atau tindakan suatu perusahaan

atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan atau untuk menentukan arah

yang harus dituju oleh perusahaan agar tujuannya tercapai oleh perusahaan

agar tujuannya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu

perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan.

Menurut Anthony dan Govindarajan, strategi merupakan suatu proses

manajemen yang sistematis yang didefenisikan sebagai proses

pengambilan keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan

oleh organisasi dan perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam

setiap program selama beberapa tahun mendatang hasil keluaran dari

proses tersebut adalah rencana atau keputusan strategi.6 Melihat begitu

banyak berita yang beredar, maka peneliti lebih memfokuskan kepada

berita-berita yang beredar di Nusa Tenggara Barat saja.

Bisa dibayangkan begitu pesat berita-berita hoax yang tersebar

dikalangan masyarakat. Maka dari itu Kominfo bertugas dalam mengawasi

isi penyiaran khususnya dalam berita yang tersebarmelalui media sosial

(online).

6Onong Uchjhana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 32

Page 18: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

5

Peneliti hanya mengerucutkan berita hoax yang tersebar di Provinsi

NTB melalui media Instagram, WhatsApp, Facebook, dan SMS agar lebih

mudah untuk diakses dan tidak terlalu meluas. Dan mengenai berita yang

mengandung unsur hoax sudah banyak tersebar di NTB ini. Antara lain:

berita tentang telapak tangan dan kaki yang beredar di dinding atau

tembok rumah masyarakat Lombok pasca gempa serta berita tanggal atau

waktu gempa akan terjadi lebih dahsyat lagi, sehingga itu membuat

masyarakat merasa resah.

B. Fokus Penelitian

Dari uraian latar belakang masalah di atas, peneliti perlu membatasi

masalah penelitian dengan rumusan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi KominfoNTB dalam menangkal berita HOAX

pada media sosial (online)?

2. Bagaimana tindakan KominfoNTB terhadap berita hoax yang

tersebarpada media sosial (online)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berpijak pada latar belakang masalahdi atas, maka tujuan yang ingin

dicapai oleh peneliti sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi KominfoNTB dalam

menangkalberita HOAX pada media sosial (online).

2. Untuk mengetahui bagaimana tindakan KominfoNTB terhadap berita

hoax yang tersebar pada media sosial (online).

Sedangkan manfaat atau kegunaan yang peneliti harapkan

dalammelakukan penelitian ini ada dua macam yaitu:

Page 19: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

6

1. Kegunaan Teoritis

Dalam hasil penelitian mampu memperkaya wawasan keilmuan

dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan informasi baik bagi

mahasiswa, dosen, peneliti maupun orang lain.

2. Kegunaan Praktis

Untuk peneliti sebagai pengalaman serta pembelajaran dari

penelitian yang dilakukan. Dan diharapakan berguna untuk dijadikan

pedoman bagi peneliti selanjutnya yang masih relevan dengan judul

ini, sehingga memudahkan dalam proses penguasaan materi.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Untuk menghindari pembahasan yang keluar dari fokus penelitian

maka cakupan dan batasan dalam penelitian ini hanya akan membahas

pada kajian-kajian atau hal-hal yang terkait dengan fokus penelitian yang

sudah dikemukakan sebelumnya mengenai strategi Kominfo dalam

menangkal berita Hoax. Sehingga peneliti ini bisa efektif dan fokus pada

rumusan masalah saja.

Sedangkan setting atau lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti

adalah Kominfo Provinsi. Secara geografis penelitian di daerah Mataram,

lebih tepatnya di jalan Udayana No. 14 Mataram.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian yang

telah dilaksanakan diantara hasil-hasil penelitian dan/atau buku-buku

terdahulu yang bertopik senada (perior research on the topic)7. Proses ini

7Tim Penyususun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram, 2011), hlm. 15

Page 20: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

7

bertujuan untuk menghindari pengulangan atau duplikasi yang tidak

disengaja dari penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian untuk

menemukan beberapa pendapat.

1. Mahyudi Efendi. (Skripsi, IAIN Mataram, 2014), “Strategi Lombok

TV dalam Mensosialisasikan Program Acara Bahasa Sasak. Membahas

budaya bahsa sasak dalam program Lombok TV. Peneliti Efendi

memfokuskan pembahasannya tentang bagian strategi lombok TV

dalam mensosialisasikan program acara bahasa sasak, program acara

bahasa sasak apa saja yang ditayangkan dan faktor-faktor penghambat,

pendukung Lombok TV dalam mensosialisasikan program acar bahasa

sasak”.8

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan yaitu tentang strategi

Kominfodalam menangkal berita Hoax. Dengan memfokuskan

penelitian pada bagian strategi Kominfo dalam menangkal berita

Hoax, dan tindakan Kominfo terhadap berita hoax yang tersebar pada

media sosial.

2. Ferawati. (Skripsi, IAIN Mataram, 2015) “Analisis Pelanggaran

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)

Terhadap Lagu Sasak Bermasalah dalam Surat Edaran KPID NTB

Tahun 2009 No. 116 (Studi di kantor KPID NTB Jl. Udayana no. 14

Mataram). Membahas pelanggaran P3SPS terhadap lagu sasak yang

bermsalah dalam surat edaran KPID NTB. Penelitain Ferawati

memfokuskan pada teknik analisis pelanggaran P3SPS terhadap lagu

8Mahyudi efendi, “Strategi Lombok TV dalam Mensosialisasikan Program Acara Bahasa

Sasak”, (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014), hlm15

Page 21: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

8

sasak bermasalah dala surat edaran KPID NTB no 116, dan upaya-

upaya yang dilakukan KPID NTB dalam meminimalisir tingkat

pelanggaran P3SPS terhadap lagu sasak bermasalah tersebut”.9

Penelitian Ferawati dengan penelitian sama-sama meneliti isi

siaran. Tetapi peneliti memfokuskan penelitian bagian tentang strategi

lembaga itu sendiri yaitu strategi Kominfo dalam menangkal berita

Hoax, tindakan Kominfo terhadap berita hoax yang tersebar pada

media sosial.

3. Syamsul Hadi. (Skripsi, IAIN Mataram, 2014, “Strategi LPM

Ro’yuna dalam Meningkatkan Kreativitas Menulis Mahasiswa IAIN

Mataram. Membahas peningkatan kreativitas menulis mahasiswa IAIN

Mataram. Penelitian Syamsul Hadi memfokuskan pada strategi LPM

Ro’yuna dalam meningkatkan kreativitas menulis mahasiswa IAIN

Mataram, dan peluang serta tantangan LPM Ro’yuna dalam

meningkatkan kreativitas menulis mahasiswa IAIN Mataram”.10

Sedangkan penelitian peneliti memfokuskan pada strategi Kominfo

dalam menangkal berita Hoax, dan tindakan Kominfo terhadap berita

hoax yang tersebar pada media sosial.

F. Kerangka Teori

1. Strategi Komunikasi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos”

yang artinya tentara dan kata “agein” yang berararti memimpin.

9Ferawati “ Analisis Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program

Siaran (P3SPS) Terhadap Lagu Sasak Bermasalah Dalam Surat Edaran KPID NTB Tahun 2009 No. 116”, (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram 2015, hlm13

10Syamsul Hadi, “Strategi LPM Ro’yuna Dalam Meningkatkan Kreativitas Menulis Mahasiswa IAIN Mataram”,(Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014, hlm. 8.

Page 22: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

9

Dengan demikian, strategi yang dimaksudkan adalah memimpin

tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin tentara

pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah konsep militer yang bisa

diartikan sebagai seni perang para jendrel (The Art of General) atau

suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan.11

Dalam menangani masalah komunikasi, para perencana

dihadapkan pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya

dengan strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Middleton seorang pakar komunikasi, membuat defenisi dengan

menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik

dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran,

(media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk

mencapai tujuan komunikasi yang optimal.12

Strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan

komunikasi (communication planning) untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan

bagimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti

kata bahwa pedekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu

bergantung pada situasi dan kondisi.13

Fokus perhatian ahli komunikasi ini memang penting untuk

ditujukan kepada strategi komunikasi ini, karena berhasil tidaknya

11Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2013), hlm. 61. 12Ibid, 13Onong, Ilmu Komunikasi...,hlm. 32

Page 23: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

10

kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi

komunikasi. Lebih-lebih dalam komunikasi massa, tanpa strategi

komunikasi, media massa yang semakin modern, yang kini banyak

digunakan di negara-negara yang sedang berkembang karena

mudahnya diperoleh dan relatif mudahnya dioperasionalkan, bukan

tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.

Dengan demikian, strategi komunikasi mempunyai fungsi ganda:

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,

persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk

memperoleh hasil yang optimal.

b. Menjembatani “kesenjangan budaya” akibat kemudahan

diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkan media massa yang

begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai

budaya.14

Banyak yang membicarakan tentang strategi, apalagi strategi

komunikasi salah satunya yaituLaswell’s Model (Model Laswell).

Model komunikasi dari Harold Laswell dianggap oleh pakar

komunikasi sebagai salah satu teori komunikasi yang paling awal

dalam perkembangan teori komunikasi. Laswell menyatakan bahwa

cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah

menjawab pertanyaan: Who Shays What In Which ChannelTo Whom

14Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), hlm. 28-29.

Page 24: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

11

With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa

Kepada Siapa Dan Efek Apa).15

Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic

question) Laswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi,

yaitu communicator (komunikator) massage (pesan), media (media),

Receiver (komunikan/penerima), dan Effect (Efek).

Yang dimaksud dengan surveilance oleh Laswell adalah

kegaiatan mengumpulkan dan menyabarkan informasi mengenai

peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan: dengan lain perkataan

penggarapan berita. Kegiatan yang disebut correlation adalah

interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa yang terjadi di

lingkungan: dalam beberapa hal ini dapat didefenisikan sebagai tajuk

rencana atau propaganda. Kegiatan transmission of culture difokuskan

kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai, dan norma

sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain atau dari anggota

suatu kelompok kepada pendatang baru. Ini sama dengan kegiatan

pendidikan.16

2. Media

Berbicara mengenai media, media biasanya digunakan sebagai

sarana untuk mempermudah dan mempercepat aktivitas pemelajaran

baik disekolah, maupun ditempat lain. Melihat perkembangan zaman

mendia sangat luas.

Pengertian media menurut beberapa ahli, antara lain:

15Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditia Bakti, 2003), hlm.253.

16Ibid, hlm. 254.

Page 25: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

12

a. Schram

Menurut Schram, media merupakan teknologi yang dapat

membawa pesan sehingga dapat mempercepat dan mempermudah

aktivitas pembelajaran.

b. Miarso

Menurut Miarso, media dapat diartikan sebagai setiap hal

yang bisa dipakai untuk menyalurkan pesan yang dapat

menciptakan rangsangan-rangsangan pada pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

c. Syaiful bahri Djamarah

Menurut Syaiful, media adalah alat bantu apa saja yang bisa

digunakan sebagai penyalur pesan untuk mencapai apa yang dituju.

Jenis-jenis media yaitu:

a. Media Visual

Media yang paling banyak digunakan di dunia

pembelajaran adalah media visual. Media visual merupakan setiap

bentuk yang media yang memiliki bentuk fisik nyata yang dapat

dilihat, dibaca, dan diraba. Jika dibandingkan dengan media-media

pembelajaran lainnya, media visual cenderung jauh lebih muda

untuk ditemukan. Beberapa contoh media visual yaitu gambar,

foto, buku majalah, alat peraga, dan lain-lain.17

17https//pengertiandefenisi.com/pengertian-media-dan-beerapa-jenis-media/&hl=id-IDdi

aksestanggal 25 Mei 2018, pukul 10.17.

Page 26: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

13

b. Media audio

Jenis media yang kedua yang juga banyak digunakan dalam

aktiitas pemelajaran adalah media audio. Media audio merupakan

media yang hanya dapat diakses melalui organ pendengaran.

Beberapa bentuk media audio yaitu suara, lagu, siaran radio, audio

CD, dan lain-lain.

c. Media audio visual

Jenis media yang terakhir dan sekaligus media yang terbaik

dalam aktivitas pembelajaran adalah media audio visual. Media

audio visual merupakan jenis media yang mencakup media audio

(dapat didengar) dan media visual (dapat dilihat). Beberapa contoh

audio visual yaitu siaran televisi, pertunjukan drama, teater, film,

layar lebar dan lain-lain.

Media massa memiliki pengaruh yang sangat besar

dalamkehidupan masyarakat. dengan tekhnologi yang canggih yang

mengikuti perkembangan zaman sehingga apapun itu disalurkan

melalui media massa yaitu media cetak dan elektronik.

Peran media sangat penting, seperti dikatakan dalam sebuah

teori yaitu: Agenda Setting Model (Model Penataan Agenda), agenda

setting model pertamakali ditampilkan oleh M.E Mc. Combs dan D.L

Shaw dalam “ Public Opinion Quarterly” terbitan tahun 1972,

berjudul “The Agenda Setting Funciont of Mass Media”. Kedua pakar

tersebut mengatakan bahwa “jika media memberikan tekanan pada

Page 27: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

14

suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk

menganggapnya penting”.18

3. Berita

Pengertian berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat

(opini) yang aktual (terkini), menarik dan penting. Ada juga yang

mengartikan berita sebagai informasi baru yang disajikan dalam

pembacaan atau penulisan yang jelas, aktual dan menarik.

Berita merupakan suatu laporan cepat mengenai peristiwa terbaru

dan penting untuk disampaikan kepada masyarakat. berita dapat

disajikan dalam bentuk surat kabar, radio, siaran tv maupun media

online. Atau arti lain dari berita yaitu suatu informasi mengenai fakta

atau sesuatu yang sedang terjadi.

Biasanya berita tidak hanya memberikan informasi mengenai

peristiwa-peristiwa terbaru, tapi kadang-kadang berita juga digunakan

untuk memberikan pengaruh kepada masyarakat yang mendengar atau

membacanya. Terutama berita mengenai politik, sering sekali

masyarakat dipengaruhi pembawa atau penulis berita supaya

mengikuti arus politik tersebut.

a. Syarat-syaratberita

Adapun syarat-sayarat berita yaitu:

1) Pengertian berita merupakan fakta, berita haruslah

berdasarkan kejadian atau peristiwa yang benar-benar nyata.

18Onong, ilmu dan teori..., hlm. 287.

Page 28: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

15

2) Terkini, artinya jarak penyiaran erita dengan waktu kejadian

tidak terlalu jauh.

3) Seimbang, artinya berita harus ditulis dan disampaikan

dengan seimbang, tidak memihak kepada salah satu pihak.

4) Lengkap, berita haruslah memenuhi unsur-unsur berita.

5) Menarik, artinya berita harus mampu menarik minat pembaca

atau pendengarnya. Berita dapat dikatakan menarik bila

bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya, berkaitan

dengan tokoh terkenal, berkaitan dengan kejadian penting,

humor, anehm luar biasa atau bersifat konflik.

6) Sistematis, berita seharusnya disusun secara sistematis,

urutannya jelas sehingga pembaca tidak kebingungan dalam

menangkap isi berita.

b. Jenis-jenis Berita

Adapun beberapa jenis berita dalam jurnalistik diantaranya:

1) Straight news

Merupakan berita langsung, ditulis secara singkat, lugas,

dan apa adanya.

Umumnya sebagian besar bagian halaman depan surat

kabar berisi berita seperti ini. Jenis dari berita Straight news

dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

a) Hard news

Merupakan berita yang memiliki nilai lebih,

berkualitas dan terupdate. Karena sangat penting maka

Page 29: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

16

harus segera disampaikan dan diketahui oleh masyarakat.

Biasanya berisi berita bersifat khusus atau dapat juga

mengenai peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba.

b) Soft news

Merupakan berita pendukung, berita yang ringan dan

nilai beritanya di bawah hard news.

2) Depth news

Depth news merupakan berita yang mendalam, berita ini

dikembangkan secara mendalam dan tujuannya untuk lebih

mengangkat suatu permasalahan secara lebih mendalam.

3) Investigation news

Investigation news merupakan berita yang dikembangkan

berdasarkan penelitian ataupun penyelidikan yang dilakukan

dari berbagai macam sumber. Investigation news hampir

mirip dengan depth news, bedanya pada depth news hanya

melaporkan peristiwa yang terjadi secara mendalam saja.

4) Interpretative news

Merupakan berita yang dikembangkan dengan pendapat

maupun penelitian yang dilakukan oleh penulisnya.

5) Opinion news

Merupakan berita tentang pendapat seseorang. Misalnya

pendapat mahasiswa, pejabat, para ahli mengenai suatu

kejadian atau peristiwa.

c. Bagian Berita

Page 30: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

17

Bagian-bagian berita secara umum diantaranya sebagai

berikut ini:

1) Headline

Headline dapat disebut juga sebagai judul, umumnya

dilengkapi juga dengan anak judul. Yang fungsinya untuk

memudahkan para pembaca supaya segera dapat mengetahui

peristiwa apa yang akan disampaikan dan menonjolkan berita

tersebut dengan dukungan garafik supaya lebih menarik.

2) Deadline

Biasanya deadline terdiri dari nama media massa, tempat

peristiwa dan juga tanggal terjadinya peristiwa. Tujuannya

untuk menunjukan tempat peristiwa dan inisial dari media

massa yang menyampaikan berita.

3) Lead

Merupakan unsur yang sangat penting dalam berita,

karena dapat menentukan apakah isi dari berita terseut akan

dibaca atau tidak oleh masyarakat. Dapat dikatakan juga

sebagai inti suatu berita, yang berfungsi untuk

menggambarkan seluruh isi berita tapi secara ringkas.

Biasanya disebut dengan teras berita dan ditulisnya pada

paragraf pertama.

4) Body

Merupakan bagian tubuh berita, isinya peristiwa-

peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, jelas

Page 31: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

18

dan padat. Body dapat disebut juga sebagai bagian

perkembangan berita.

d. Sifat-sifat berita

Berita memiliki beberapa sifat, yang diantaranya:

1) Baru dan aktual

Peristiwa yang baru memiliki nilai lebih untuk dijadikan

berita jika dibandingkan dengan peristiwa yang sudah lama

terjadi.

2) Penting

Suatu berita akan dianggap penting jika peristiwa atau

hal-hal tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat.

Jadi intinya suatu berita itu harus yang dianggap penting oleh

masyarakat

3) Akibat

Suatu peristiwa akan menjadi berita karena dapat

berakibat atau memiliki dampak.

4) Jarak

Masyarakat atau pembaca akan lebih tertarik dengan

peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekita mereka untuk

dijadikan berita dari pada peristiwa yang terjadi di tempat

jauh.

5) Emosi

Sesuatu akan menjadi berita jika saat dikabarkan akan

membuat emosi seperti marah, kecewa, sedih dan lian-lain.

Page 32: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

19

e. Unsur-unsur berita

Unsur-unsur dari berita yaitu 5W+1H (What, Who, Why, When,

Where dan How) maksudnya:

1) What (Apa) : Apa yang sedang terjadi?

2) Who (Siapa) : Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?

3) Why (Mengapa) : Mengapa peristiwa atau hal tersebut dapat

terjadi?

4) When (Kapan) : Kapan peristiwa tersebut terjadi?

5) Where (Dimana) : Dimana peristiwa tersebut terjadi?

6) How (Bagaimana) : Bagaimana peristiwa tersebut dapat

terjadi?

f. Ciri-ciri berita yang baik

Beberapa ciri dari berita yang baik, diantaranya seperti:

1) Menarik perhatian: berita harus dapat menarik perhatian,

salah satu tujuannya supaya dapat menarik perhatian

masyarakat sehingga msayarakat ingin segera mengetahui isi

berita tersebut.

2) Terkini atau aktual: jadi berita harus berisi informasi atau

peristiwa terbaru atau yang masih hangat dibincangkan.

3) Dipercaya: Isi berita harus dapat dipercaya, itulah mengapa

berita harus sesuai fakta, jadi jangan mengada-ngada.

4) Jelas dan menggunakan kalimat yang sederhana: Isi berita

yang baik yaitu harus jelas jangan berelit-belit dan kalimat

Page 33: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

20

yang digunakannya harus yang sederhana supaya mudah di

mengerti.19

4. Hoax

Hoax adalah kabar, informasi, atau berita palsu atau bohong.

Hoax ini merupakan akses negatif kebebasan bericara dan

berpendapat di internet, khusunya media sosial dan log. Banyak juga

terdapat pada media lainnya, seperti TV.

a. Hoax bertujuan membuat opini pulik, menggiring opini,

membentuk persepsi, juga untuk having funyang menguji

kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media sosial.

b. Hoax adalah sebuah pemberitaan palsu adalah usaha untuk

menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk

mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut

tahu bahwa berita tersebut palsu.

c. Kata atau istilah hoax muncul pertama kali dikalangan netter

Amerika. Didasarkan pada sebuah film yang berjudul The Hoax.

The hoax adalah film drama Amerika 2006 yang disutradarai

Lasse Hallstrom. Film ini dibuat berdasarkan buku dengan judul

yang sama oleh Clifford Irving dan berfokus pada biografi Irving

sendiri serta Howard Hughes yang dianggap memantu menulis.

d. Sejak itu, film the hoax dianggap sebagai film yang banyak

mengandung kebohongan. Sejak itulah setiap kai muncul berita

palsu dikatakan Hoax. Hoax keanyakn muncul dan tersebar di

19https://googleweblight.com/i?u=berita.comDiakses tanggal 25 Mei 2018, pukul 10.19.

Page 34: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

21

media sosial, seperti Facebook dan Twitter, serta blog. Tidak

jarang media online (situs berita) juga turut menyebarkan hoax,

terutama media yang oleh Dewan pers disebut sebagai media

abal-abal.20

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penliti menggunakan metode pendekatan

kualitatif deskriptif, supaya peneliti dapat memperoleh keterangan

yang jelas dan mendalam mengenai perkara atau hal-hal yang menjadi

pembahasan utama dalam penelitian.

Oleh karena itu, peneliti menggunakan penelitian kualitatif

deskriptif, supaya peneliti mampu menuturkan dan menafsirkan data

yang berkenaan dengan fakta, keadaan, dan fenomena yang terjadi saat

penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya.

2. Kehadiran Peneliti

Tujuan utama peneliti adalah untuk mendapatkan atau memperoleh

data yan dibutuhkan, mengenai masalah yang diteliti dan untuk

mengamati secara langsung terhadap obyek penelitian. Kehadiran

peneliti di lokasi adalah sebagai orang yang melakukan observasi atau

istrumen utama sekaligus pengumpul data melalui wawancara dengan

narasumber atau informen untuk mendapatkan data mengenai “Srategi

Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax”.

20http://www.komunikasipraktis.com/2016/12/pengertian-hoax-asal-ususl-dan-

contohnya.html?m=1diakses tanggal2 Mei 2018, pukul 10.09.

Page 35: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

22

Menurut Sugiyono dalam metode penelitian kuantitatif, kualitatif

dan R & D memaparkan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada

pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen

penelitian utama. Karena hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-

satunya yang dapat mencapainya.21

Bertolak pada pernyataan di atas, ada beberapa hal yang peneliti

lakukan dalam mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Minta izin dari pihak/lembaga yang dijadikan obyek penelitian

sekaligus menyurvei awal, sehingga peneliti dapat menganalisis

data di lokasi atau tempat yang akan diteliti.

b. Mengadakan penelitian untuk mencari data yang terkait dengan

permasalahan yang diteliti. Peneliti akan melakukan observasi dan

wawancara dengan subyek penelitian.

c. Mengumpulkan data-data tersebut untuk dianalisis.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah di Kominfo

Provinsi NTB. Adapun alasannya adalah karena Kominfo adalah salah

satu lembaga yang memang mengatur atau mengawasi isi siaran dari

media dan lokasi ini obyek dekat dengan dengan tempat peneliti

menimba ilmu, sehingga memudahkan peneliti mencari data.

4. Sumber Data

21Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2010), hlm. 223.

Page 36: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

23

Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang

merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran

spesifik mengenai obyek penelitian.

a. Data Primer

Untuk mengumpulkan data primer peneliti harus

mengumpulkannya secara langsung, cara peneliti mengumpulkan

data primer antara lain observasi dan wawancara dengan obyek dan

pihak-pihak atau orang-orang yang dinilai mampu memberikan

penjelasan tentang data-data yang diperlukan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari sumber

yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua), karena data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal

dan dokumentasi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah salah satu stasiun

lembaga pengawasan isi siaran yaitu Kominfo dan pimpinan atau

pegawai Kominfo.

Berhubung penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif maka

dalam melakukan penelitian harus melihat kejadian yang terjadi

langsung dilapangan untuk mempermudah peneliti dalam

memperoleh data dan informasi berdasarkan kejadian di lapangan

dan peneliti kontak langsung dengan segala obyek yang akan

diteliti dan menggunakan subyek sebagai sumber informasi atau

sumber data.

Page 37: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

24

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Menurut Supardi observasi atau pengamatan merupakan

alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan

mencatat obyek atau peristiwa yang diselidiki.22

Disini peneliti menggunakan observasi secara, dimana

peneliti mengamati secara langsung di Kominfo.

b. Metode Wawancara

Menurut Moleong, wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.23

Metode wawancara adalah percakapan peneliti sebagai

pencari informasi atau data dengan narasumber sebagai pemberi

informasi yang dibutuhkan peneliti. Model wawancara peneliti

yang digunakan wawancara bebas terpimpin. Bebas maksudnya

apa saja sesuai dengan data yang diinginkan diambil melalui

wawancara. Sedangkan terpimpin artinya peneliti membawa daftar

pertanyaan yang diajukan sesuai dengan penelitian dan waktu tidak

terbatas karena tergantung pada suasana, jadwal atau situasi dan

kondisi wawancara dengan narasumber atau terwawancara.

22Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,

2011), hlm. 117-118. 23Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rosda Karya, 2010),

hlm. 186.

Page 38: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

25

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan peneliti untuk melakukan

kontak dengan pelaku atau sebagai partisipan yang terlibat pada

suatu peristiwa sejarah masa lalu, karena merupakan catatan yang

sudah lalu dokumen bias merupakan tulisan, gambar, atau karya-

karya yang monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk

tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life historis),

cerita biografi, peraturan dan kebijakan.

Menurut Guba dan Lincolin mendifinisikan dokumen

adalah setiap bahan tulisan ataupun film, lain dari record, yang

tidak terpisahkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

Dokumen pribadi seperti buku harian surat kabar, surat pribadi,

otobiografi, dan dokumen resmi, sejalan denga itu, dokumen dapat

dipandang sebagai narasumber yang dapat menjawab pertanyaan

yang belum tentu ditemukan jawabannya. Hasil penelitian dari

observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya

kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan dimasa kecil,

disekolah, tempat kerja, di masyarakat, akan tetapi perlu dicermati

bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.24

6. Teknik Keabsahan Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang bisa dipertanggung

jawabkan kebenarannya oleh karena itu peneliti mengkroscek data-data

24Moleong,Metodologi..., hlm. 216.

Page 39: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

26

yang telah diperoleh sebelumnya sehingga akan menghasilkan sesuatu

yang benar-benar valid.

Adapun cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang

valid.

a. Ketekunan pengamat, maksudnya memberi ciri-ciri dan unsur

dalam situasi yang relevan dengan masalah dengan isu yang sedang

diteliti kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci.

b. Triangulasi, maksudnya peneliti melakukan perbandingan dan

pengecekan kembali data yang dihasilkan melalui wawancara.

Dengan demikian data yang diperoleh menjadi data yang objektif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber

untuk memproses analisis data yang didapatkan dari berbagai sumber

data. Dalam proses keabsahan data dengan triangulasi ini peneliti biar

menyusun penelitian dengan teratur, terstruktur sistematis sehingga

mudah dipahami dan dengan proses triangulasi sumber data yang

didapatkan sesuai dengan jawaban yang diharapkan untuk menjawab

rumusan masalah.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan dan pemahaman yang

lebih lanjut dan jelas dalam membaca penelitian ini, maka disusunlah

sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan: Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Fokus

Penelitian, Tujuan dan Maaf Penelitian, Ruang Lingkup dan Setting

Page 40: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

27

Penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian Yang

Berisi Tentang Jenis Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian,

Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Keabsahan Data dan

Sistematika Penulisan.

Bab II Paparan data dan temuan: berisi tentang Sejarah Kominfo, Struktur

Organisasi, Strategi Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax pada Media

Sosial (online), dan Tindakan Kominfo Terhadap Berita yang Tersebar

pada Media Sosial.

Bab III Pembahasan: Bab ini Berisi tentang Strategi Kominfo dalam

Menangkal Berita Hoax pada Media Sosial (Online) yang meliputi:

Kampung Media, Sosialisasi Edukasi, dan Penyediaan Layanan Aduan.

Dan Tindakan Kominfo Terhadap Berita Hoax yang Tersebar pada Media

Sosial yang Meliputi; Melakukan Pemmbokiran, Melakukan Analisis atau

Pengecekan, dan Terjun Ke Lapangan.

Bab IV Penutup: Bab ini berisi tentang Simpulan dan Saran.

Page 41: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

28

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Sejarah Kominfo

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik(Kominfo) merupakan

dinas daerah tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang

komunikasi dan informatika, bidang statistik dan bidang persandian.

Dinas Kominfo NTB dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur

NTB Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi NTB.

Pada Bagian Keduabelas Pasal 15 Peraturan tersebut dinyatakan bahwa

Dinas Kominfo NTB memiliki tugas pokok menyelenggarakan Urusan

Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika, Bidang Statistik serta

Bidang Persandian yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi dan Tugas

Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.

1. Visi

“Terdepan Dalam Informasi Menuju Provinsi Cerdas”

2. Misi

a. Mengoptimalkan Penerapan E-Government dan Meningkatkan

Kualitas danKuantitasInformasiKepada Masyarakat

b. Menyediakan Data Statistik Sektoral Berkualitas

c. Meningkatkan Pengelolaan Pusat Data dan Pelayanan Informasi.

d. Meningkatkan Penggunaan Sistem Pelayanan Pengadaan Barang /

Jasa Secara Elektronik dan Pengamanan Informasi berklasifikasi.

Page 42: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

29

B. Struktur Kominfo Provinsi NTB

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIK PEMERINTAH PROVINSI NUSA

TENGGARA BARAT TAHUN 201725

25https://diskominfotik.ntbprov.go.id/content/struktur-organisasi

KEPALA DINAS

Drs. TRI BUDIPRAYITNO, M.Si

F. PRANATA KOMPUTER

1. Yasrul, S.Kom, M. Eng 2.Roy Prabantoro S.Kom 3.Lalu Hardianto W, S.Kom 4.Syamsul Bahri, S.Kom 5.Muhammad AliW, St 6. R. Ronald Ommy Y,. ST

F. PRANATA HUMAS

1. Achmad Kossah S.Sos

F. PERENCANA

1. Hasbi Jauhari, S.T, M.M

2. Mohammad Sahrul S.E

KASUBAG PROGRAM

Sri Rochana, S.Sos

KASUBAG KEUANGAN

Dra. Ni Komang Sri Sugesti

KASUBAG UMUM

Masangan S.Sos

KABID INFOKOM & PUBLIK

Ach Fairuzz Abadi, S.H

KABID PENGELOLAAN TIK

Syarif Lutfim, S.E, M.Si

KABID PERSANDIAN & LPSE

Mahmud Aks M.Si

KABID STATISTIK

Chandra Irawan, S.H

KASI PENGELOLAAN DOK. INFO

Tarmidzi S.Kom

KASI APLIKASI TIK

Sudi Widodo M. Si

KASI PERS. & KEAMANAN INFO

Suwito S.Sos

KASI STATISTIK SOSIAL

Ir. Dede Suharitini S.Sos

KASI PUBLIKASI

Agus Suprihartono, S.Kom

KASI INFRASTRUKTUR TIK

Drs. Lalu Muhammad Yusuf

KASI LAYANANAN ELEKTRONIK

Drs. I Made Putu Kusuma Wijaya

KASI STATISTIK EKONOMI

Dadang Efendi, S.Sos

KASI KELEMBAGAAN

Drs. I Dewa Ngurah Sarjana

KABID TATA KELOLA TIK

Asrip, S.Sos

KASI TELEKOM & PENGENDALIAN

Dra. Yatun Wahyuni

KASI STATISTIK SDA & INFRASTR.

Petronela Prada Peni, S.Sos

KASUBAG TATA USAHA

Nurul Wardani, SE KASUBBAG PENDATAAN & JARINGAN

M. Arif Sarifudin, Se, Mm KASUBAG PELAYANAN & KERJASAMA

M. Imam Fahrudin

KA. BALAI INFORMASI TEKNOLOGI EDUKASI

Abel Samsul Hatuina, S.Pi, M.M

SEKRETARIS

Ir. M. Ilham, MM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Kominfo NTB 2017

Page 43: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

30

1. Bagian Kesekretariatan

Bagian Kesekretariatan mempunyai tugas pokok Membantu

Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang

meliputi, mempersiapkan perumusan kebijakan serta memantau dan

mengawasi pengelolaan keuangan, dengan fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan persiapan perumusan kebijakan koordinasi

b. Pelaksanaan pembinaan administrasi urusan ketatausahaan,

kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keprotokolan.

c. Berkordinasi dengan bidang terkait dengan tugas – tugas dalam

hal pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan.

Sekretariat membawahi :

a. Sub Bagian Program

Subbagian Program mempunyai tugas pokok Menyiapkan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan

penyusunan program, pengumpulan dan analisis data, evaluasi

program dan pelaporan.

b. Sub Bagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok

Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan pengelolaan

aset.

c. Sub Bagian Umum

Sub bagian Umum mempunyai tugas pokok Melakukan

urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan

Page 44: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

31

pemeliharaan aset, kerumahtanggaan dan keprotokolan di

lingkungan Dinas.26

2. Bidang Informasi dan Komunikasi Publik

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) mempunyai tugas

pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan

bidang informasi dan komunikasi publik; penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria, supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

di bidang pengelolaan opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah

daerah; pengelolaan informasi, penyediaan konten lintas sektoral dan

pengelolaan media komunikasi publik, penguatan kapasitas sumber

daya komunikasi publik dan penyediaan akses informasi; pelayanan

informasi publik, layanan hubungan media dan Pengembangan

Sumber Daya Komunikasi Publik di Provinsi, dengan fungsi sebagai

berikut :

a. Perumusan kebijakan di bidang pengelolaan informasi, opini dan

aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah,

b. Perumusan kebijakan, penyediaan konten lintas sektoral dan

pengelolaan media komunikasi publik,

c. Perumusan kebijakan penguatan kapasitas sumber daya

komunikasi publik, penyediaan akses informasi, pelayanan

informasi publik, dan layanan hubungan media.

d. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria

penyelenggaraan di bidang pengelolaan informasi, opini dan

26http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bagian-kesekretariatandiakses tanggal 1 Mei

2019, pukul 10.09.

Page 45: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

32

aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah untuk mendukung

kebijakan nasional dan pemerintah daerah,

e. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyediaan

konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik,

f. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria penguatan

kapasitas sumber daya komunikasi publik, penyediaan akses

informasi, pelayanan informasi publik, layanan hubungan media;

g. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan

bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan informasi,

opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah untuk

mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah,

h. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan informasi, opini dan

aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah, pengelolaan

informasi untuk mendukung kebijakan nasional dan pemerintah

daerah,

i. Penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media

komunikasi publik,

j. Penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik, penyediaan

akses informasi, pelayanan informasi publik, layanan hubungan

media;

k. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pengelolaan informasi, opini dan aspirasi publik di lingkup

pemerintah daerah,

Page 46: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

33

l. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan

informasi, penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan

media komunikasi publik

m. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penguatan

kapasitas sumber daya komunikasi publik, penyediaan akses

informasi, pelayanan informasi publik dan layanan hubungan

media;

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) membawahi :

a. Seksi Pengelolaan dan Dokumentasi Informasi

Seksi Pengelolaan dan Dokumentasi Informasi memiliki

tugas pokok Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan; bahan rumusan norma standar prosedur, pelaksanaan

bimbingan teknis, supervisi, pelaksanaan pemantauan, evaluasi,

pelaporan di bidang pengelolaan opini / aspirasi publik;

penyediaan konten lintas sektoral, penyediaan akses informasi,

pelayanan dan pengelolaan Informasi Publik.

b. Seksi Publikasi

Seksi Publikasi memiliki tugas pokok Penyiapan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan Penyebaran informasi;

bahan rumusan norma standar prosedur penyebaran iformasi;

pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, pelaksanaan

pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang pengelolaan media

komunikasi publik.

Page 47: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

34

c. Seksi Kelembagaan

Seksi Kelembagaan memiliki tugas pokok Menyiapkan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan layanan hubungan

media; menyusun norma, standar, prosedur, kriteria,

melaksanakan supervisi, pemantauan, evaluasi, serta pelaporan

penyelenggaraan Kelembagaan Informasi Publik.27

3. Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

memiliki tugas pokok Merumuskan dan melaksanakan kebijakan,

menyusun norma, standar, prosedur, kriteria penyelenggaraan TIK,

melaksanakan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan, pengembangan akses internet, layanan sistem komunikasi

intra Pemerintah Daerah Provinsi, layanan pengembangan dan

pengelolaan aplikasi terintegrasi, Pengembangan Sumber Daya TIK

Pemerintah Daerah Provinsi dan Masyarakat.

Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

membawahi :

a. Seksi Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Seksi Aplikasi TIK memiliki tugas pokok menyiapkan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan TIK, norma, standar,

prosedur, kriteria penyelenggaraan aplikasi TIK, supervisi,

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, layanan pengembangan dan

pengelolaan aplikasi terintegrasi.

27http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-informasi-dan-komunikasi-publikdiakses tanggal 1 Mei 2019, pukul 10.11.

Page 48: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

35

b. Seksi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi

Seksi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi

memiliki tugas pokok Menyiapkan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, menyusun norma, standar, prosedur,

kriteria penyelenggaraan infrastruktur TIK, supervisi, pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan, pengembangan akses intranet dan internet,

layanan sistem komunikasi intra Pemerintah Daerah Provinsi.

c. Seksi Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

Seksi Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

memiliki tugas pokok : Penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan tata kelola TIK; bahan rumusan norma

standar prosedur tata kelola TIK; melaksanakan bimbingan teknis,

supervisi, pemantauan, evaluasi, pelaporan terhadap penguatan

kapasitas sumber daya TIK.28

4. Bidang Persandian dan LPSE

Bidang Persandiaan dan LPSE memiliki tugas pokok : Bidang

Persandian dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

mempunyai tugas penyiapan bahan dan penyusunan kebijakan,

koordinasi, perencanaan, pelaksanaan serta monitoring, evaluasi dan

pelaporan dibidang Persandian, Telekomunikasi dan Penyelenggaraan

Layanan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) serta pengawasan

dan pengendalian Informasi di lingkungan pemerintah Provinsi NTB,

dengan rincian fungsi sebagai berikut :

28http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-pengelolaan-teknologi-informasi-

dan-komunikasi diakses tanggal 1 Mei 2019, pukul 10.12.

Page 49: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

36

a. Koordinasi penyusunan program kerja dan kegiatan dibidang

Persandian, telekomunikasi dan Penyelenggaraan Sistem Layanan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) serta Pengawasan dan

Pengendalian Informasi di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB.

b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan dan

pengendalian pengamanan Informasi, Persandian dan

telekomunikasi serta Penyelengaraan sistem Layanan Pengadaan

Secara Elektronik di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB.

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

program kegiatan dibidang pengawasan dan pengendalian

pengamanan Informasi, Persandian dan telekomunikasi serta

Penyelengaraan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik.

d. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pembinaan pola hubungan

komunikasi sandi antar Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/

Kota se- NTB.

e. Pelaksanaan koordinasi dan pembangunan jaringan

komunikasi/telekomunikasi Persandian antar perangkat daerah

provinsi NTB.

f. Pengamanan informasi dan sistem komunikas/telekomunikasi

pimpinan daerah dan jajarannya.

g. Pengelolaan jaringan komunikasi sandi dan pengamanan informasi

pimpinan di Sekretariat Daerah Provinsi NTB.

h. Pembinaan dan pengelolaan ruang kasa pemerintah provinsi NTB.

Page 50: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

37

i. Sebagai pemimpin Penyelenggaraan Sistem Layanan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

j. Penyusunan program kerja dan kegiatan dibidang Layanan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

k. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan di

dibidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

l. Pelaksanaan monitoring evaluasi pelaporan dan pengendalian

pelaksanaan program kegiatan dibidang Layanan Pengadaan Secara

Elektronik (LPSE).

m. Pengkoordinasian dan pembinaan LPSE Provinsi, LPSE

Kabupaten/ Kota se- NTB.

n. Penyusunan dan pelaksanaan Standarisasi Pelayanan LPSE sesuai

ketentuan yang berlaku.

o. Pengkoordinasian Pengelolaan sistem pengadaan secara elektronik

(SPSE) dan penyediaan Infrastruktur pendukungnya.

p. Pengelolaan sistem pengaduan masyarakat dan mengkoordinasikan

tindaklanjut penanganan pengaduan masyarakat kepada instansi

terkait. (Pengaduan melalui NTB SMS Center, e-mail resmi, dan

lain-lain

q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Bidang Telematika membawahi :

a. Seksi Persandian dan Keamanan Informasi

Seksi Persandian dan Keamanan Informasi memiliki tugas

pokok: Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan tata kelola dan

Page 51: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

38

operasional persandian dalam rangka menjamin keamanan

informasi di lingkungan Pemerintah Daerah. Dengan rincian fungsi

sebagai berikut:

1) Menyiapkan bahan penyusunan program kerja dan kegiatan

dibidang Persandian dan telekomunikasi berdasarkan prioritas

dalam bentuk Renja, RKA dan DPA yang mengacu pada

RPJMD.

2) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan keamanan informasi di

lingkungan pemerintah daerah sesuai SMKI 27001 tentang

Standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi mengacu

pada Perka Lembaga Sandi Negara No. 6 Th. 2016 Tentang

Pengendalian Persandian serta No. 7 Tahun 2016 tentang

Otoritas Sertifikat Digital maupun PermenKominfo No. 4

Tahun 2016.

3) Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pengamanan

komunikasi sandi serta penyelenggaraan koordinasi dan

pembinaan dibidang persandian dalam bentuk SOP, Juklak dan

Juknis Persandian Provinsi NTB

4) Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pembangunan

jaringan komunikasi sandi tingkat provinsi NTB dalam bentuk.

a) Petunjuk teknis pengendalian dan penataan jaringan

komunikasi persandian

b) Bahan pembinaan persandian antar SKPD dan Kab/Kota.

Page 52: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

39

c) Menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan pembinaan

hubungan komunikasi sandi provinsi dengan Kab/Kota se-

NTB dalam bentuk.

d) Petunjuk Teknis pengelolaan dan pengendalian persandian

e) Bahan pembinaan persandian Kab/Kota

5) Membangun dan mengelola jaringan komunikasi sandi tingkat

provinsi;

6) Menyusun rencana dasar teknis dan program persandian

daerah;

7) Mengelola dan memelihara sarana dan prasarana persandian

(telepon, jammer, counter surveilance, faximili, radio

komunikasi, repeater dan alat-alat komunikasi lainnya dalam

database sarana dan prasarana persandian pemerintah Provinsi

NTB dan Kab/Kota

8) Mengamankan informasi dan sistem komunikas/telekomunikasi

pimpinan daerah (Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris

Daerah) beserta jajarannya dalam bentuk penyusunan petunjuk

teknis klasifikasi informasi pimpinan daerah.

9) Mengelola dan memelihara ruang kasa Pemerintah Provinsi

NTB.

10) Mengumpulkan, menghimpun, mengolah data dan informasi

serta menganalisis permasalahan yang berhubungan dengan

persandian;

Page 53: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

40

11) Melaksanakan Sterilisasi/ pengamanan ruang kerja/rumah

jabatan pimpinan dan aset-aset vital/objek-objek vital lainnya

dilingkungan Pemerintah Provinsi NTB

12) Pelaksanaan pencatatan / agenda surat / berita / Mencatat /

mengagendakan berita-berita / radiogram baik yang diterima

ataupun yang dikirim dari Pusat atau Kabupaten/Kota;

13) Menyusun dan Menyimpan data personil, materiil serta

inventarisasi data lainnya dari seluruh jaringan Sandi

Pemerintah Daerah;

14) Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

kegiatan Persandian dan pengamanan informasi dalam bentuk

laporan rekapitulasi surat berklasifikasi persandian

15) Memelihara, menyimpan dan mengamankan dokumen dan dan

alat-alat sandi serta mengembangkan sistem dan alat-alat

Sandi;

16) Melakukan Pendataan berita/ radiogram yang bersifat rahasia

yang dikirim melalui hubungan persandian, untuk selanjutnya

diserahkan kepada petugas Sandi

17) Menyusun peraturan teknis pengelolaan sumber daya

persandian yang meliputi pengelolaan sumber daya sandi,

perangkat lunak persandian, perangkat keras persandian dan

jaringan Komunikasi Sandi.

Page 54: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

41

18) Mengelola sumber daya persandian yang meliputi sumber daya

manusia sandi, perangkat lunak persandian, perangkat keras

persandian dan jaring komunokasi sandi.

19) Mengelola proses pengamanan informasi milik pemerintah

daerah.

20) Mengirim, menyimpan, memanfaatkan dan menghancurkan

informasi berklasifikasi.

21) Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia sandi

memalui program pendidikan, pelatihan, fasilitasi, asistensi,

bimbingan teknis, workshop dan/ atau seminar.

22) Mengadakan, menyimpan, mendistribusikan dan memusnahkan

perangkat lunak dan perangkat keras persandian.

23) Memelihara dan memperbaiki perangkat lunak dan perangkat

keras persandian serta jaring an komunikasi sandi.

24) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional

sandi.

25) Menyusun peraturan teknis pengelolaan, dan operasioanl

komunikasi sandi antar perangkat daerah provinsi daerah

provinsi dan antar kabupaten/ kota dilingkungan provinsi.

26) Mengukur tingkat kerawanan dan keamanan informasi.

27) Menyiapkan rencana kebutuhan perangkat lunak, perangkat

keras, unsur pengelolaan dan pengguna persandian dalam

rangka operational komunikasi sandi antar perangkat daerah

Page 55: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

42

provinsi dan komunikasi antar kabupaten / kota di lingkungan

provinsi.

28) Merancang pola hubungan komunikasi sandi antar perangkat

daerah provinsi dan hubungan komunikasi antar kabupaten/

kota di lingkungan provinsi.

29) Mengamankan kegiatan / aset / fasilitasi / instalasi penting /

vital / kritis melalui kontra pengindraan dan / atau metode

pengamanan persandian lainnya.

30) Mengamankan informasi elektronik.

31) Pengelolaan security operational center ( SOC ) dalam rangka

pengamanan informasi dan komunikasi.

32) Memulihkan data atau sistem jika terjadi gangguan operational

persandian dan keamanan informasi.

33) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b. Seksi Layanan Pengadaan Secara Elektronik

Seksi Layanan Pengadaan Secara Elektronik memiliki tugas

pokok: Menyusun rencana program dan kegiatan, mengumpulkan

bahan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas di bidang

standarisasi, sistem dan prosedur kerja, menyiapkan bahan

koordinasi, pembinaan, evaluasi dan pelaporan di bidang LPSE.

c. Seksi Telekomunikasi dan Pengendalian

Seksi Telekomunikasi dan Pengendalian dengan tugas

pokok: Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan,

rencana program dan kegiatan, menyiapkan bahan koordinasi,

Page 56: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

43

fasilitasi, evaluasi dan pelaporan pengendalian informasi dan

telekomunikasi.29

5. Bidang Statistik

Bidang Statistik memiliki tugas pokok Menyusun bahan

perumusan kebijakan, menyusun rencana program dan kegiatan,

menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis,

sinkronisasi, koordinasi data dan informasi, bidang sosial, ekonomi,

SDA dan infrstruktur serta evaluasi pelaksanaan program di Bidang

Statistik, dengan rincian fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan, rencana program dan

kegiatan di Bidang Statistik.

b. Penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan

kegiatan dan standarisasi pengelolaan statistik sektoral bidang

sosial, ekonomi SDA dan Infrastruktur.

c. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data

statistik daerah bidang sosial, ekonomi SDA dan Infrastruktur.

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan

urusan statistik sektoral bidang sosial, ekonomi SDA dan

Infrastruktur.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan urusan statistik sektoral bidang sosial,

ekonomi SDA dan Infrastruktur.

29http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-persandian-dan-lpse diakses tanggal

1 Mei 2019, pukul 10.15.

Page 57: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

44

f. Penyelenggaraan sinkronisasi dan koordinasi data statistik bidang

sosial, ekonomi SDA dan Infrastruktur.

g. Pelaksanaan koordinasi dan perencanaan statistik daerah pada pusat

data terintegrasi provinsi NTB.

h. Penyiapan bahan ekspose/rilis data statistik sektoral;

i. Penyelenggaraan kegiatan forum data.

j. Penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Statistik.

k. Pelaksanaan kerjasama dengan BPS dalam pelaksanaan survey.

l. Penyiapan bahan fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi

data/informasi spasial.

m. Penyiapan bahan fasilitasi pengumpulan, pengolahan dan analisis

data spasial.

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Bidang Statistik membawahi :

a. Seksi Statistik Sosial

Seksi Statistik Sosial memiliki tugas pokok : Menyiapkan

bahan perumusan kebijakan, menyusun rencana program dan

kegiatan, menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, penyajian,

analisis, sinkronisasi, koordinasi data dan informasi, bidang sosial

serta evaluasi pelaksanaan program statistik bidang sosial.

b. Seksi Statistik Ekonomi

Seksi Statistik Ekonomi memiliki tugas pokok: Menyiapkan

bahan perumusan kebijakan, menyusun rencana program dan

Page 58: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

45

kegiatan, menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, penyajian,

analisis, sinkronisasi, koordinasi data dan informasi, bidang

ekonomi serta evaluasi pelaksanaan program statistik bidang

ekonomi.

c. Seksi Statistik SDA dan Infrastruktur

Seksi Statistik SDA dan Infrastruktur memiliki tugas

pokok: Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, menyusun

rencana program dan kegiatan, menyelenggarakan pengumpulan,

pengolahan, penyajian, analisis, sinkronisasi, koordinasi data dan

informasi, bidang SDA dan infrastruktur serta evaluasi pelaksanaan

program statistik bidang SDA dan infrastruktur.30

6. Balai ITE

Balai ITE (Balai Informasi, Teknologi dan Edukasi) memiliki

tugas pokok menyusun bahan kebijakan teknis, rencana program dan

kegiatan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan serta

pelayanan dan kerjasama di lingkup informasi, teknologi dan edukasi,

dengan rincian fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan bahan kebijakan teknis penataan dan pelayanan

informasi, teknologi dan edukasi;

b. penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkup pelayanan

informasi, teknologi dan edukasi;

c. penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan

pelaporan di lingkup pelayanan informasi, teknologi dan edukasi;

30http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-statistik tanggal 1 Mei 2019, pukul

10.16.

Page 59: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

46

d. penyusunan informasi pembangunan daerah;

e. pelayanan publik yang berkaitan dengan informasi, teknologi dan

edukasi;

f. pengelolaan dan pembinaan pusat data daerah;

g. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

program.

Balai ITE terdiri dari 1 Subbag dan 2 Seksi, yaitu :

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Seksi Pengelolaan Jaringan dan Data

c. Seksi Pelayanan Publik dan Kerjasama31

C. Strategi Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax pada Media Sosial

(Online)

Dinas Kominfo memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam

menentukan kemajuan atau kemunduran masyarakat baik secara kapasitas

berfikir, dan berprilaku.Karena melihat dengan perubahan zaman yang

dimana pada saat ini perkembangan teknologi sangat pesat.Sehingga

media sosial pada saat ini sudah masuk katagori kebutuhan, mengingat

segala informasi sangat cepat diterima dan disebarkan. Namun disisi lain,

tentu ada masyarkat yang menyalahgunakan media tersebut. Maka dari itu

dalam menangkal hoax, Kominfo mengambil langkah dengan mengadakan

program secara berkala, dimana yang menjadi sasaran adalah pelajar,

pengusaha UKM dan BUMDES, serta pemuda-pemuda desa.

31http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/balai-itediakses tanggal2 Mei 2018, pukul

10.17.

Page 60: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

47

Ada jenjang-jenjang program kerja atau komunitas yang dibuat oleh

pemerintah kementerian KOMINFO itu sendiri, misalnya:

1. Membentuk KampungMedia.

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan Bapak Fairuzz Abadi selaku Kepala Bidang Informasi dan

Komunikasi Publik.

“Dinas Kominfo melakukan literasi-literasi secara berjenjang melalui

pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota bahkan

hingga ke camat maupun dusun.Kominfo provinsi dalam menangkal berita

hoax melalui program-program berkala setiap tahun yang diagendakan.

Contoh, ada program sejak tahun 2008 sampai dengan 2019 ini Kominfo

membentuk komunitas kampung media di seluruh kabupaten kota,

membentuk kelompok informasi masyarakat di setiap kabupaten

kota.Kominfo punya agenda berkala pertahun.Contoh, Kominfo

melaksanakan inspiratif expos setiap hari minggu pagi yaitu bentuk

sosialisasi media kreatif dengan memanfaatkan ruang-ruang publik yang

namanya car free day. Ada juga kegiatan temu belajar kreatif untuk

meningkatkan kapasitas informasi masyarakat dalam jangka waktu sepulu

kali pertahun di sepuluh kabupaten kota bertemu. Kominfo juga memiliki

media tradisional. seperti menggunakan wayang, framen-framen, drama-

drama lokal, kesenian lokal. Kegiatan yang dilakukan seperti melalui

wayang, Kominfo bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat

yang pecinta seni tradisonal, lalu Kominfo membritahukan tentang hoax

itu apa dan sebagainya, sehingga nantinya pecinta seni tersebut akan

Page 61: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

48

menyampaikan dengan bahasanya sendiri. Seperti di Sumbawa

menggunakan sakeco, di Bima menggunakan rawa mbojo, di Lombok

menggunakan blawas, ciloka dan sebagainya, itu dilakukan selingkup

NTB.”32

“Banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kominfo misalnya

mengadakan sosialisasi bagaimana menangkal hoax dan

sebagainya.Kemenkominfo dan KPID ini memang aturan-aturan untuk

regulasi misalnya dalam membentuk suatu lembaga penyiaran itu sifatnya

kordinasi misalnya UU siaran disebutkan regulasi untuk membentuk

lembaga penyiaran adalah bekerja sama pemerintah dengan KPID. KPID

bekerja berdasarkan UU penyiaran, ranah KPID adalah yang terkait

dengan penyiaran televisi, radio yang menggunakan satelit menggunakan

media mainstream, kenapa dikatakan mainstream karena mempunyai

rugulasi-regulasi penyiaran. Bagaimana mereka menyampaikan informasi

yang terpercaya, kita akui validitasnya karena proses perizinannya mereka

menempuh prosedur yang sudah diatur oleh Kemenkominfo juga.

Bagaimana membentuk lembaga penyiaran swasta ada aturannya di

kemenkominfo Jadi KPID dalam hal itu ranahnya melakukan evaluasi uji

coba siaran serta evaluasi dengar pendapat.Jadi ketika dia sudah

mengajukan sistem sudah di setujui oleh kemenkominfo maka ranah KPID

adalah untuk mengecek kembali apakah program-program siaran yang

diajukan di dalam proposal radio atau televisi.Hal ini berdasarkan regulasi

yang di atur oleh Kemenkominfo juga.Kemenkominfo memang

32Fairuzz Abadi, wawancara, Mataram, 29 Maret 2019.

Page 62: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

49

mengifentarisir informasi hoax itu, mereka bekerja juga atas UU ITE juga,

jadi kominfo ini hanya sebatas misalnya ada ketumpul informasi hoax

untuk bisa ditindaklanjuti oleh kominfo ke pihak kepolisian.”33

2. Sosialisasi Edukasi

Kementerian Kominfo jugamelaksanakan Sosialisasi dengan berbagai

rangkaian.Sebagaimana seperti yang diungkapkan oleh bapak Dewa

Sarjana dalam wawancara yang dijalankan:

“Dalam langkah melakukan sosialisasi, kominfo membentuk kelompok

informasi masyarakat di setiap kabupaten kota dalam langkah melakukan

liteasi media, ada di Pariwisatanamanya Generasi Pesona Indonesia, ada

juga pembentukan relawan TIK di seluruh kabupaten provinsi. Relawan

TIK dibentuk upaya untuk mencapai target tersebut dengan

memberdayakan seluruh elemen masyarakat. Relawan TIK ini bertugas

membantu pemerintah untuk menyosialisasikan program penggunaan

akses internet. Dan kegiatan tersebut termasuk dalam sosialisasi edukasi.

Dari berbagai kegiatan ini dilakukan Agar masyarakat tidak hanya

melakukan konter hoax, tetapi mereka juga lebih banyak menyebarkan

informasi baik.Dengan sasaran yang jelas, rata-rata sasarannya yaitu

pelajar, pengusaha UKM dan BUMDES, pemuda-pemuda desa. Dalam hal

tersebut, materi yang sering disampaikan ada dua yaitu:

a. Meningkatkan budaya tutur menjadi budaya menulis

b. Mendorong upaya ekonomi kreatif keluarga

33Andayani, wawamcara, Mataram, 29 Maret 2019.

Page 63: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

50

Hal ini untuk menyibukkan masyarakat untuk mengabarkan hal-hal

baik dan kemudian menjadikan itu sebagai peluang ekonomi sehingga

tidak bicara hoax.”34

3. Menyediakan Layanan Aduan

Dalam meringankan atau mempercepat masyarakat dalam mengadukan

berbagai konten yang memang dianggap sangat perlu diadukan, dinas

Kominfo menyediakan layanan aduan. Berdasarkan hasil wawancara yang

dijalankan, masih bersama bapak Dewa Sarjana.

“Jadi mekanisme yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengawal

informasi hoax dengan cara menyediakan layanan aduan melalui e-mail ,

di media sosial ada akun-akun official dari kementerian pusat sampai ke

daerah, ada akun-akun resmi baik itu yang melaporkan atas nama

kelompok maupun individu, lalu dianalisis.”35

Untuk menghindari hoaxDinas Kominfo berupaya dalam menjalankan

program-program yang menyibukan masyarakat agar tidak terfokus

kepada berita hoax yang tersebar, dalam sosialisasi edukasi pemerintah

Kominfo juga tidak lupa menyelipkan metodologi dengan melengkapi

unsur-unsur 5W+1H.

Menurut data yang peniliti dapatkan bahwa pada Tahun 2018,

Kominfo Terima 733 Aduan Konten Hoaks yang disebar via WhatsApp.

34Dewa Sarjan, wawancara, Mataram, 29 Maret 2019. 35Ibid.,

Page 64: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

51

Gambar 2.2

Laporan Berita Hoax via WhatsAppTahun 2018-2019

Tahun 2018, Kominfo Terima 733 Aduan Konten Hoaks yang disebar

via WhatsApp. Sejak Agustus 2018 sampai 21 Januari 2019, Kementerian

Komunikasi dan Informatika menerima laporan konten hoaks yang

disebarkan melalui aplikasi pesan instan WhatsApp sebanyak 43 konten

hoaks. Berdasarkan rekapitulasi tahunan, Kementerian Kominfo paling

banyak menerima aduan konten hoaks sebanyak 733 laporan di Tahun

2018.

Sesuai hasil pemantauan Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika laporan terbanyak terjadi pada

bulan Oktober 2018, yakni sebanyak 16 konten hoaks yang disebarkan

melalui platform WhatsApp. Pada bulan Agustus 2018 terdapat laporan 2

konten hoaks, September 2018 ada 5 konten hoaks, November 2018

sebanyak 8 laporan konten dan Desember 2018 sebanyak 10 laporan

Page 65: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

52

konten hoaks. Sementara sampai pada 21 Januari 2019 terdapat 2 laporan

konten hoaks yang disebarkan melalui WhatsApp.36

Dan data aduan konten negatif menurut rekapitulasi laporan pertahun

yang direkap mulai pada tahun 2016 sampai 2018.

Gambar 2.3

Total Aduan Konten Negatif via WhatsApp 2016-2018

Demikian beberapa data yang kemudian juga telah ditindaklanjuti oleh

kementerian dinas Kominfo.

D. Tindakan Kominfo Terhadap Berita Hoax yang Tersebar pada Media

Sosial (Online).

Selain dari tugas Kominfo untuk bagaimana melakukan kegiatan

dalam menangkal berita hoax, Kominfo juga mempunyai tanggung jawab

untuk memberikan tindakan untuk menindaklanjuti berita-berita hoax yang

memang telah tersebar pada media sosial.

36https://kominfo.go.id/content/detail/16003/siaran-pers-no-17hmkominfo012019-

tentang-tahun-2018-kominfo-terima-733-aduan-konten-hoaks-yang-disebar-via-whatsapp/0/siaran_persdikases tanggal 20Mei 2019, pukul 12.03.

Page 66: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

53

Ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kominfo NTB

itu sendiri, untuk menindaklanjuti berita hoax yang sudah tersebar. Seperti:

1. Melakukan Pemblokiran

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan Bapak Tarmizi selaku Kepala Sesi Dokumentasi Informasi.

“Berbicara berita hoax, memang sudah cukup banyak yang tersebar

di media sosial, namun apabila berita yang disebarkan termasuk katagori

pelanggaran yang misalnya pencemaran nama baik, membuat orang lain

merasa tersinggung, terus menebar kebencian dan sebagainya dalam UU

ITE itu sebagai tindak pidana aduan. Namun kembali lagi kepada pihak

yang bersangukutan, artinya apabila ia mengadukan maka itu berupa

tindak pidana aduan yang bisa ditindaklanjuti. Jadi jikalau tidak ada yang

mengadukan maka UU tidak memperboleh untuk melakukan pemblokiran

terhadap konten yang diadukan.Sehingga, pemerintah dalam hal ini

Kominfo baik dari pusat, terlebih pada pemerintah daerah itu hanya

melihat seberapa besar respons publik terhadap berita-berita yang

dilahirkan atau yang disebarkan oleh warga dan sebagainya dalam

menyebarkan informasi.”37

2. Melakukan analisis atau Pengecekan

Dinas kominfo melakukan pengecekan terhadap berita-berita yang

diterma atas yang laporan dari masyarakat apakah berita tersebut masuk

dalam katagori hoax atau tidak. Menurut hasil wawancara yang berjalan,

masih bersama bapak Tarmizi.

37Tarmizi, wawancara, Mataram, 29 Maret 2019.

Page 67: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

54

“Kominfo daerah khususnya Kominfo NTB tidak memiliki data-data

perbulan yang pasti tentang berapa berita hoax yang dilaporkan.Karena

intensitas setiap hari berita hoax yang masuk itu berbeda jumlahnya dalam

sehari-hari.Untuk menindaklanjuti berita hoax yang diterima, Kominfo

daerah tidak mempunyai wewenang atau terlibat lebih jauh terhadap berita

hoax yang apabila masuk katagori kasus tindak pidana.Kerana yang

memiliki wewenang tersebut yaitu pihak kepolisian.Jadi Kominfo hanya

melakukan analisis atau pengecekan yang dianggap tindak pidana.

Misalnya seperti kasus yang terjadi pada rentang tahun 2015 sampai

2017 ada sekitar 78 kasus yang dilaporkan sebagai tindak pidana

aduan.Apabila masyarakat ada yang datang ke kantor untuk mengadukan

konten negatif maka Dinas Kominfo daerah hanya memberikan saran

kepada masyarakat terlebih agar masyarakat mengirim konten tersebut

melalui akun yang sudah disediakan.Karena untuk melakukan

pemblokiran itu yang memiliki kewenangan yaitu Kominfo Pusat.”38

3. Terjun ke Lapangan (Monitoring)

“Kominfo daerah itu lebih fokus kepada menjalankan program-

program untuk menangkal berita hoax dengan melakukan literasi, edukasi

dan sebagainya. Namun jika ada hoax yang tersebar di Wilayah NTB,

maka Kominfo NTB yang lansung terjun ke lapangan untuk mengecek

atau mastikan bahwa benar tidak itu terjadi.Misalnya berita mengenai

telapak tangan yang tersebar di tembok rumah warga pasca

gempa.Kominfo NTB juga bekerja sama dengan aparat TNI.”39

38Ibid ., 39Zamdi Zuliadi, wawancara, Mataram, 30 Maret 2019.

Page 68: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

55

BAB III

PEMBAHASAN

A. Strategi Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax pada Media Sosial

(Online)

Beranjak dari paparan data dan temuan di atas, dimana data yang

dihasilkan bersumber dari kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti

secara langsung, wawancara mendalam dengan informan yang terkait

dengan masalah penelitian yang peneliti angkat.

Lembaga kementrian DinasKominfo merupakan lembagadinas

daerah tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang komunikasi

dan informatika, urusan pemerintahan bidang statistik dan urusan

pemerintahan bidang persandian.

Dinas ini tidak sama dengan organisasi kemasyarakatan, sehingga

periodesasi pada struktur kepengurusan tidak menggunakan jangka waktu

yang pasti. Artinya, itu akan dibubarkan apabila dinasnya sampai

dibubarkan dan pejabatnya sampai ada pelantikan lagi dan sepanjang tidak

dipindah ke instansi lain dan juga tergantung pada perda pembentukannya.

Pejabat Kominfo provinsi itu dilantik pada tanggal 3 Januari 2017.

Dinas Kominfo memiliki tanggung jawab atas media online, jadi

apapun yang tersebar melalui media sosial, Kominfo yang mempunyai

tanggung jawab untuk menganalisa.Dan terlebihnya Kominfo berperan

penting dalam bagaimana menangkal berita-berita hoax.Masyarakat pada

umumnya mempunyai keharusan untuk melaporkan data yang ada terkait

Page 69: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

56

berita-berita yang tersebar baik itu termasuk katagori hoax maupun tidak

hoax melalui media yang sudah disediakan oleh Kominfo itu sendiri.

Berita yang diterima oleh Kominfo itu sendiri bergantung pada

bulan-bula tertentu, artinya bahwa ketika bulan politik maka informasi

yang dominan sering diterima oleh Kominfo yaitu tentang politik, baik itu

berupa kampanye Capres, Cawapres, Caleg-Caleg dan sebagainya. Tentu

yang berkaitan dengan soal politik yang beredar di tengah-tengah

masyarakat yang perlu menjadi perhatian.jika ada yang masuk katagori

Hoax, dan ada yang katagori bukan hoax maka akan dilakukan

pengecekan.

Kominfo dalam hal menangkal berita hoax tentu sangat memiliki

peran penting, karena melihat perekembangan perubahan zaman dengan

dunia yang serba digital maka dipandang perlu untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang memang dapat memanimilisir berita-berita hoax dikalangan

masyarakat.

Menurut Middleton seorang pakar komunikasi, membuat defenisi

dengan menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi yang

terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan,

saluran, (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang

untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.40

Dinas KominfoNTB dalam merumuskan strategi dalam menangkal

berita hoax melalui program berkala. Program berkala mengidentifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi.

40Hafied Cangara, Perencanaan…, hlm. 62

Page 70: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

57

Strategi Dinas Kominfo merupakan kegiatan perencanaan yang

dimana dalam merencanakan kegiatan Kominfo melakukan diskusi dengan

menawarkan dalam kegiatan tersebut seperti literasi media, sosialisasi

edukasi, dengan berbagai macam kegiatan lainnya.

Jadi dalam menangkal berita-berita hoax, DinasKominfo NTB

mengambil langkah-langkah atau strategi dengan mengadakan berbagai

kegiatan sebagai berikut:

1. Kampung Media.

Kampung media telah berdiri semenjak tahun 2008 yang memiliki

tim yang dimana Kepala Kampung Media itu sendiri Bapak Fairuz

Abadi, kampung media merupakan portal jurnalisme warga, dari

warga, oleh warga, dan untuk warga di Nusa Tenggara Barat dengan

semangat.kampung media itu multi sektor yang intinya adalah

pemanfaatan TIK untuk penyampaian informasi, baik itu menjadi

peluang ekonomi dan sebagainya.

Mekanisme yang dalam pelaksanaan kegiatan mereka dididik

dalam menyampaikan informasi, dan penggunaan ITEyang dimana

proses kegiatan ini meningkatkan kapabilitas atau potensi masyarakat.

Kominfo melaksanakan literasi-literasi secara berjenjang melalui

pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota

bahkan hingga ke camat maupun dusun. Adapun beberapa rangkaian

acara yang dilaksanakan dalam kegiatan kampung media tersebut,

yakni:

Page 71: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

58

a. Inspiratif Ekspos

Dinas Kominfo melaksanakan agenda mingguan seperti

inspiratif expos, dimana yang dilakukan pada setiap hari minggu

pagi.Hal ini merupakan bentuk sosialisasi media kreatif dengan

memanfaatkan ruang-ruang publik, seperti pada kegiatan car free

day, hal itu dilakukan sepanjang tahun kecuali saat libur pada

bulan puasa dan idhul fitri.

b. Temu Belajar Kreatif

Kemudian dinas Kominfo daerah NTB juga melakukan

kunjungan untuk meningkatkan kapasitas informasi masyarakat

dalam jangka sepuluh kali pertahun di sepuluh kabupaten kota

bertemu melalui temu belajar kreatif.

Mekanisme dalam melaksanakan Kegiatan temu belajar

kreatif dilakukan secara bergilir Se-NTB, bertemu dengan

sejumlah pelajar di masing-masing sekolah mereka kuantitasnya

dibatasi 50 orang. Kegiatan ini dilakukan sekali setahun, artinya

kegiatan ini dilakukan secara berkala yaitu setiap tahun tetapi Se-

NTB. Tempat pelaksanaannya biasanya dilakukan di Kabupaten

Kota di sekolah-sekolah ditekankan dengan beragam tema, tema

yang diangkat pada tahun ini adalah tentang ekonomi kreatif

penempatan TIK. Itu salah satu tata cara untuk bisa mengurangi

kebiasaan –kebiasaan yang buruk disosial media, mengomentari

hal-hal yang tidak pantas.

c. Media Tradisional

Page 72: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

59

Dinas Kominfo juga memiliki media tradisional, seperti

menggunakan wayang, framen-framen, drama-drama lokal,

kesenian lokal. Itu salah satu cara atau bentuk konkrit perwujudan

bagaimana Kominfo mengajak orang untuk bagiamana

menyebarkan informasi bermanfaat. Dengan menyebarkan

informasi yang bermanfaat, maka otomatis orang tidak

menyebarkan informasi yang tidak bermanfaat. Kegiatan yang

dilakukan seperti melalui wayang, Kominfo bekerja sama dengan

kelompok-kelopok masyarakat yang pecinta seni tradisonal, lalu

Kominfo membritahukan tentang hoax itu apa dan sebagainya,

sehingga nantinya pecinta seni tersebut akan menyampaikan

dengan bahasanya sendiri. Seperti di Sumbawa menggunakan

sakeco, di Bima menggunakan rawa mbojo, di Lombok

menggunakan blawas, ciloka dan sebagainya, itu dilakukan

selingkup NTB.

2. Sosialisasi Edukasi

Dinas Kominfo membentuk beberapa komunitas untuk menjadi

media atau alat dalam menangkal berita hoax itu sendiri. Misalnya

seperti:

a. Generasi Pesona Indonesia

Merupakan salah satu sektor kampung media, Gerakan

Persona Indonesia dalam melaksakan kegiatan tidak terukur

waktunya tak terhingga sama sperti kampung media.Masyarakat

diajak untuk mengalihkan kegiatannya lebih kepada arah

Page 73: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

60

pariwisata, karena Generasi Persona Indonesia ini salah satu

komunitas netizen temasuk blogger yang suka pariwisata.Aktifitas

yang utama dilakukan yaitu promosi pariwisata daerah masyarkat

itu sendiri.Secara khusus untuk menampilkan kreatifitas

masyarakat di bidang penulisan artikel pariwisata.

b. Relawan TIK

Kominfo Pusat membentuk relawan TIK di seluruh

provinsi untuk mendukung program percepatan penetrasi internet

dimasyarakat. Pembentukan relawan TIK salah satu upaya untuk

mencapai target tersebut dengan memberdayakan seluruh elemen

masyarkat. Pembentukan relawan TIK ini dapat mulai terealisasi

sejak pada tahun 2011.Relawan TIK bertugas membantu

pemerintah untuk menyosialisasikan program penggunaan akses

informasi (internet), sekaligus pemberdayaan melalui informasi,

edukasi sosial, teknologi dan komunikasi.

Beberapa hal ini merupakan tindakan konkrit yang dilakukan oleh

Kominfo untuk meningkatkan sumber daya manusia didalam

pemahaman ITE, TIK.Dan kegiatan tersebut termasuk dalam

sosialisasi edukasi.Dengan sasaran yang jelas, rata-rata sasarannya

yaitu pelajar, pengusaha UKM dan BUMDES, pemuda-pemuda

desa.Dalam hal tersebut, materi atau tema yang diangkat oleh Kominfo

NTB pada tahun ini yaitu, Mendorong upaya ekonomi kreatif keluarga.

Hal ini untuk menyibukkan masyarakat untuk mengabarkan hal-hal

baik dan kemudian menjadikan itu sebagai peluang ekonomi sehingga

Page 74: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

61

tidak bicara hoax. Dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh dinas

Kominfo untuk menagkal berita hoax dengan menyibukan masyarkat

terhadap kegiatan yang diadakan, Kominfo juga tentu menyempatkan

atau menyelipkan metodologi dengan melengkapi unsur-unsur

5W+1H, karena unsur-unsur itulah yang menjadi dasar untuk

menjawab berita-berita yang tersebar di media sosial.

3. Penyediakan Layanan Aduan

Dalam mengamati berita-berita hoax yang tersebar dalam waktu

singkat padat dan jelas, Kominfo menyediakan layanan aduan konten

negatife kepada masyarakat sehingga mudah untuk diketahui berapa

saja laporan berita yang beredar.Masyarakat dapat melakukan

pengaduan bisa melalui beberapa cara , yaitu:

a. Pengaduan Langsung

Masyarakat tentu harus meyakini bahwa konten tersebut bersifat

negatif misalnya seperti berisi SARA atau mengandung kekerasan

atau pornografi.Dalam cara ini, masyarakat dapat melaporkan

secara langsung ke kantor dinas Kominfo untuk melaporkan yang

sekiranya berita yang menjadi keresahan masyarkat itu sendiri.

b. Pengaduan Lewat Akun Official

Dinas Kominfo menyediakan akun-akun official untuk

mempermudah masyarakat dalam melakukan aduan konten negatif.

Akun yang disediakan oleh Kominfo berupa situs/website,

URL, akun media sosial, aplikasi mobile, dan software yang

memenuhi kriteria sebagai Informasi dan/atau Dokumen Elektronik

Page 75: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

62

bermuatan negatif sesuai peraturan perundang-undangan.Situs ini

merupakan fasilitas pengaduan konten negatif. Aduan bisa

dimasukkan melalui email Aduan Konten Kominfo di

alamat aduankonten@ mail.kominfo.go.id. Atau ke URL:

https://aduankonten.id/.

Setiap orang berhak untuk menyampaikan pengaduan konten

negatif dengan cara mendaftarkan diri, mengunggah tautan (link)

serta screenshotsitus atau konten yang dilaporkan disertai alasan,

dan memantau proses penanganan yang dilakuan oleh Tim Aduan

Konten.

Dalam jangka waktu perbulan, berita hoax tidak memiliki jumlah

yang pasti untuk diterima dalam jangka satu bulan.Sehingga hal ini

kemudian menjadi pendataan di Kominfo dan dapat dianalisa mana

yang hoax dan mana yang tidak.Lalu Kominfo dapat mengambil

tindakan untuk menindaklanjutinya.

Dari segi persentase sebenarnya jumlah yang menyebarkan

keburukan itu sedikit, dibandingkan dengan yang menyebarkan

kebaikan itu lebih banyak.Namun karena informasi buruk dia laksana

bisul hingga kemudian membuat kita menjadi meriang.Dan melihat

fenomena yang terjadi pada saat ini bahwa masyarakat lebih suka

merespon hal-hal yang negatif.Maka dari itu, Kominfo sedang

melakukan upaya untuk memanimalisir hal-hal demikian.

Setelah Kominfo memberikan edukasi dan literasi serta disediakan

layanan aduan kepada masyarakat, masyarakat juga bertugas untuk

Page 76: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

63

memberitahu orang lain dalam menganalisis berita yang

tersebar.Dengan menyebarkan informasi yang bermanfaat, maka

otomatis orang tidak menyebarkan informasi yang tidak bermanfaat.

Beberapa strategi ini yang terus menjadi langkah Kominfo dalam

mejalankan kewajiban sebagai dinas Komunikasi, informatika dan

statistik yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang

komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan bidang statistik dan

urusan pemerintahan bidang persandian.

Sehingga menurut salah satu teori komunikasi yaituLaswell’s Model

(Model Laswell). Model komunikasi dari Harold Laswell dianggap oleh

pakar komunikasi sebagai salah satu teori komunikasi yang paling awal

dalam perkembangan teori komunikasi. Laswell menyatakan bahwa

cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah

menjawab pertanyaan: Who Shays What In Which ChannelTo Whom

With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada

Siapa Dan Efek Apa).41

Beberapa strategi yang menjadi langkah Kominfo dalam menagkal

berita hoax juga menurut teori Laswell’s model, dimana pihak

Kominfosendiri dan bekerja sama dengan elemen dinas lain yang

langsung menjadi komunikatornya (Who Say) dengan materi-materi

yang sudah disiapkan seperti meningkatkan budaya tutur menjadi

budaya menulis, dan mendorong upaya ekonomi kreatifkepada keluarga

(what)melalui media yang digunakan oleh Kominfo itu sendiri dengan

41Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori…, hlm. 253

Page 77: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

64

berbagai kegiatan seperti literasi media, sosialisasi edukasi bahkan

dengan media tradisional dan sebagainya (In Which Channel). Yang

dimana yang disampaikan (sasaran) kepada pelajar, pengusaha UKM

dan BUMDES, serta pemuda pemuda desa (To Whom).Tentu Kominfo

memiliki tujuan yang atau menginginkan efek dari hal-hal tersebut

seperti yang diharapkan oleh Kominfo terhadap masyarkat agar tidak

menjadi konter hoax serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam

pengembangan kreatif ekonomi (With What Effect).Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh Kominfo yang cukup sinkron dengan teori model

lasswel.

B. Tindakan Kominfo Terhadap Berita Hoax yang TersebarPada Media

Sosial (Online)

Tindakan merupakan salah satu proses dalam mengawal berita-

berita yang tersebar yang ada pada media sosial (online) yang sangat perlu

diperhatikan dan perlu ditindaklanjuti dengan ketentuan-ketentuan yang

berlaku dalam peraturan yang sudah ditetapkan.

Dinas Kominfo menindakan beberapa langkah terkait dengan

berita hoax yang tersebar di media sosial, misalnya:

1. Melakukan Pemblokiran

Pihak yang memilki wewenang dalam persoalan pemblokiran itu

dari pemerintah pusat langsung.Pemerintah daerah tidak memiliki

wewenang dengan pemblokiran, tetapi pemerintah daerah siap

memfasilitasi dengan cara mengarahkan masyarakat jikalau

menemukan hal-hal yang tidak menyenangkan. Pemerintah daerah

Page 78: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

65

hanya literasi, membuat relawan TIK.Hal yang dapat diblokir itu berupa

konten negatif yang memang sudah masuk ke konten aduan.Sehingga

data konten negatif yang telah diblokir tidak dimiliki oleh pemerintah

Kominfo Daerah.

Kebebasan berpendapat itu diatur oleh UU pasal 28 e ayat 3 UUD

45, kebebasan berpendapat itu dilindungi, maka sesorang tidak boleh

dibendung.Artinya ruang-ruang informasi itu dibebaskan oleh UU.

Apabila ia kemudian melakukan pelanggaran terhadap pidana yang

berkaitan soal pencemaran nama baik, ketersinggungan pihak-pihak

lain, menebar kebencian, SARA dan seterusnya.

Maka hal tersebut dalam UU ITE masuk katagori sebagai tindak

pidana aduan.Artinya harus ada yang mengadukan, kalau tidak ada

yang mengadukan maka UU tidak mengizinkan untuk melakukan

pemblokiran.Sehingga dalam hal ini, dinasKominfo baik dari pusat

maupun daerah itu hanya melihat seberapa besar respons publik

terhadap berita-berita yang dilahirkan atau yang disebarkan oleh netizen

atau warga dan sebagainya dalam menyebarkan informasi.

2. Melakukan Analisis Atau Pengecekan

Dalam jangka waktu perbulan, berita hoax tidak memiliki jumlah

yang pasti untuk diterima dalam jangka satu bulan.Atas laporan berita

itu yang kemudian dianalisis oleh Kominfo, lalu dinyatakan hoax

dengan ketentuan dan fakta-fakta yang terjadi.Yang dilaporkan ke

kementerian Kominfo hanya untuk dianalisis berita tersebut bahwa

masuk katagori hoax atau tidak.

Page 79: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

66

Tindakan Kominfo kepada oknum yang bersangkutan hanya

memberikan saran, ketika oknum itu merasa dirugikan maka Kominfo

hanya menyarankan untuk langsung melaporkan ke pihak kepolisian.

Menyangkut data-data yang berupa tindak pidana itu ada di Polda,

kalau ada berita hoax yang ditindaklanjuti berarti itu merupakan kasus

pidana. Dan ada juga yang tidak ditindaklanjuti , artinya hanya

memberitahu bahwa berita tersebut itu hoax.

Batas keterlibatan dinasKominfo terhadap berita hoax yang apabila

masuk katagori kasus tindak pidana, Kominfo hanya melakukan analisis

berita-berita yang dianggap tindak pidana.

Misalnya seperti kasus pada rentang tahun 2015 sampai 2017

sekitaran 78 kasus yang dilaporkan sebagai tindak pidana ITE, yang

melaporkan langsung terkait hal tersebut kepada pihak kepolisian yaitu

masyarakat umum. Kemudian tanggung jawab Kominfo yaitu ketika

menyangkut UU ITE, pihak kepolisisan meminta kepada kementerian

Kominfo untuk mengirim tenaga ahlinya untuk menganalisa bahwa itu

katagori informasi yang melanggar UU ITE atau tidak.

Sehingga Kominfo tidak melakukan atau memberikan surat

teguran kepada oknum-oknum yang menyebarluaskan hoax, Kominfo

hanya menyampaikan kepada publik bahwa ini berita yang benar dan

berita yang tidak benar. Karena tugas yang menghukum itu dari pihak

kopolisian atas dasar aduan masyarakatnya.

Page 80: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

67

3. Monitoring

Ketika ada kejadian tersebarnya berita hoax pada lokus NTB itu

sendiri, maka Kominfo melakukan pengecekan langsung ke lapangan.

Misalnya, melihat kejadian pasca gempa yang terjadi di Lombok,

beredar berita-berita tentang telapak tangan yang nempel di tembok

rumah warga yang kemudian membuat warga menjadi resah, Kominfo

menganalisa bahwa berita tersebut hoax. Yang dilakukan oleh Kominfo

untuk menindaklanjuti berita tersebut yaitu pemerintah provinsi

menurunkan timnya ke lapangan untuk mengecek bahkan pada saat itu

bersamaan dengan aparat TNI dan bekerja sama dengan kabupaten kota

untuk memastikan kebenaranya berita telapak tangan.

Setelah dianalisa bersama aparat TNI dan sebagainya itu ada

gerakan masif yang dilakukan oleh sekolompok orang yang tidak

bertanggung jawab untuk menempelkan telapak tangan di berbagai

dinding, dengan maksud menurut TNI agar orang segera mengosongkan

rumahnya terus kemudian ada terjadi pencurian.

Dari data yang ada, dinasKominfo provinsi tidak melakukan

pendataan terhadap lokus, karena berbicara soal lukonten. Tetapi, hampir

rata-rata konten yang disebarkan itu adalah berpusat dari informasi yang

bukan beredar dari NTB sesungguhnya, dia beredar secara

nasional.Artinya berbicara soal konten hoax itu tidak mesti berasal dari

lokus wilayah NTB.Seperti berita politik, karena informasi-informasi

nasional itu juga beredar di semua daerah termasuk di NTB itu sendiri.

Page 81: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

68

Dinas Kominfo juga secara data, Kominfo provinsi tidak

melakukan pencatatan terhadap persentase di berbagai media sosial serta

yang menyangkut berita-berita yang berkembang (Whatsapp, facebook,

instagram, sms) karena Kominfo provinsi tidak mendapatkan hal

tersebut.Melihat berita yang beredar, intensitas dan kuantitas yang sering

diterima oleh Kominfo yaitu melalui facebook.Tetapi secara umum di

Indonesia itu memiliki datanya.Whatsapp masuk dalam katagori

penyebaran, kalau dia menyebarkannya di group dalam UU ITE, kalau

secara personal itu tidak.

Dalam menangani berita hoax, tidak dapat dipungkiri bahwa

Kominfo juga mengalami kendala-kendala yang dimana kendala atau

hambatan yang dihadapi oleh Kominfo itu sendiri yaitu luasnya cakupan

wilayah.Ada beberapa daerah juga yang aksesnya masih kecil, masih

memerlukan upaya untuk peningkatan kapasitas warga yang masih

tersedia atau masih ada yang masih belum memahami soal mana hal baik

dan mana hal yang buruk, yang pantas dan tidak pantas, yang layak dan

yang tidak layak.

Page 82: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

69

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan paparan dan temuan penelitan skripsi yang berjudul

strategi Kominfo dalam menangkal berita Hoax (Studi Kasus KominfoNusa

Tenggara Barat 2018-2019) peneliti menyimpulkan ada dua aspek penting

yaitu; pertama, strategi Kominfo NTBdalam menangkal berita hoaxseperti

membentuk kampung media, sosialisasi edukasi dan penyediaan layanan

aduan. Kedua, tindakan Kominfo terhadap berita hoax yang tersebar di

media sosial sebagai berikut; melakukan pemblokiran, melakukan analisis,

dan monitoring

B. Saran

1. Buat Kominfo Provinsi NTB

a. Agar dapat memisahkan persentase data hoax yang tersebar melalui

berbagai media sosial, yang didata khusus oleh Kominfo Provinsi itu

sendiri agar tidak bercampur dengan data pusat.

b. Meningkatkan literasi, bukan hanya melalui bidang literasi media

dan sosialisasi edukasi.

c. Dalam melakukan kegiatan unuk lebih berfokus lagi pada kegiatan

yang memberikan edukasi terhadap bagaimana cara dalam

menganalisis berita hoax.

d. Usahakan agar dapat fokus pada lokus NTB saja.

Page 83: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

70

e. Untuk hambatan yang ada supaya untuk terus diusahakan, agar bisa

menanggulangi persoalan yang ada.

f. Dan meningkatkan kerja sama yang baik dengan setiap lembaga

dinas Kominfo yang bertanggung jawab pada masing-masing daerah.

2. Buat Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian

sejenis yang meneliti tentang strategi menangkal agar menajdi lebih

baik lagi.

b. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian, disarankan untuk

mencari dan membaca refrensi lain lebih banyak lagi sehingga hasil

penelitian selanjutnya akan semakin baik serta dapat memperoleh

ilmu pengetahuan yang baru.

Page 84: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

71

DAFTAR PUSTAKA

Badrun. A.M dkk,Potret Penyiaran Nusa Tenggara Barat. Mataram: KPID NTB, 2014.

Cangara Hafied, Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.

Efendi Mahyudi, “Strategi Lombok TV dalam Mensosialisasikan Program Acara Bahasa Sasak”. Skripsi IAIN Mataram 2014.

Effendy Onong Uchjhana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Effendy Onong Uchjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditia Bakti, 2003.

Effendy Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Ferawati, “Analisis Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) Terhadap Lagu Sasak Bermasalah dalam Surat Edaran KPID NTB Tahun 2009 No. 116”. Skripsi IAIN Mataram 2015.

Hadi Syamsul, “Strategi LPM Ro’yuna dalam Meningkatkan Kreativitas Menulis Mahasiswa IAIN Mataram”. Skripsi IAIN Mataram 2014.

https//pengertiandefenisi.com/pengertian-media-dan-beerapa-jenis-media/&hl=id-ID di akses tanggal 25 Mei 2018, pukul 10:17 Am

https://googleweblight.com/i?u=berita.com diakses tanggal 25 Mei 2018 pukul, 10:19 Am

http://www.komunikasipraktis.com/2016/12/pengertian-hoax-asal-ususl-dan-contohnya.html?m=1 diakses tanggal 25 Mei 2018 pukul, 10:09 AM

http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bagian-kesekretariatandiakses tanggal1 Mei 2019, pukul 10.09. http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-informasi-dan-komunikasi-publikdiakses tanggal 1 Mei 2019, pukul 10.11. http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-pengelolaan-teknologi-informasi-dan-komunikasidiaksestanggal 1 Mei 2019, pukul 10.12. http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-persandian-dan-lpsediaksestanggal 1 Mei 2019, pukul 10.15. http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-statistiktanggal 1 Mei 2019, pukul 10.16.

Page 85: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

72

http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/balai-itediakses tanggal2 Mei 2018, pukul 10.17. Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rosda Karya,

2010.

Saharudin, Perkembangan Teknologi Komunikasi Sebuah Pengantar. Sleman DIY: Pustaka Akademika, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2011.

Tim Penyususun, Pedoman Penulisan Skripsi. Mataram, 2011.

Yunus Syarifudin, Jurnalistik Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010.

Page 86: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 87: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

Lampiran 1

KEGIATAN WAWANCARA

Wawancara bersama Bapak Dewa Sarjana selaku Kepala Seksi

Kelembagaan

Wawancara bersama Bapak Fairuzz abadi selaki kepala bidang Informasi

dan Komunikasi Pubik.

Page 88: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

Wawancara bersama Bapak Tarmizi selaku Kepala Seksi

Dokumentasi Informasi

Wawanvara bersama Ibu Andayani selaku Wakil Ketua KPID NTB

Page 89: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

Wawancara bersama Bapak Zamdi Zuliadi

Page 90: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

Lampiran 2

LAPORAN HASIL KINERJA KOMINFO

Page 91: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa
Page 92: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa

Lampiran 3

Laporan Isu Hoaks Harian

Subdit Pengendalian Konten Internet

Tanggal 25 Maret 2019

1. Larangan kumandang adzan jika jokowi 2 periode

Hoaks

Penjelasan :

Telah beredar sebuah postingan yang berisi bahwa apabila terjadi 2 periode kepemimpinan presiden akan terjadi larangan mengumandangkan adzan.

Faktanya adalah hal tersebut sangat tidak benar, konten tersebut termasuk dalam kampanye hitam karena sampai saat ini tidak pernah ada larangan untuk mengumandangkan adzan bahkan hal tersebut dilindungi oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 E ayat 1 yang berisi “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.” serta pasal 29 ayat 2 yang berisi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

Link Counter : https://news.detik.com/berita/d-4446394/ajak-nu-perangi-hoax-jokowi-singgung-kampanye-hitam-larangan-azan https://www.viva.co.id/pemilu/berita-pemilu/1126410-ma-ruf-ke-karawang-patahkan-hoax-larangan-azan-dan-pernikahan-sejenis

Page 93: STRATEGI KOMINFO DALAM MENANGKAL BERITA HOAX (Studi …etheses.uinmataram.ac.id/1099/1/Etikayanti1503171947.pdf · ii STRATEGI KOMINFO. DALAM MENANGKAL. BERITA HOAX (Studi Kasus Nusa