78948419 desain pondasi dangkal dan dinding penahan tanah

Upload: heri-kiswanto-karim

Post on 14-Apr-2018

271 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    1/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Semua konstruksi yang direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh

    suatu pondasi. Pondasi ialah bagian dari sistem rekayasa yang meneruskan beban yang

    ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri ke tanah dan batuan yang terletak

    dibawahnya.

    Tegangan-tegangan tanah yang dihasilkan kecuali pada penurunan tanah

    merupakan tambahan pada beban yang sudah ada pada massa tanah dari bobot sendiribeban dan sejarah geologinya.

    1.2 Defenisi dan Prinsip Perencanaan Pondasi

    a. Defenisi dan Pengertian Pondasi

    Pondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban

    bangunan ke tanah atau batuan yang ada dibawahnya. Terdapat dua klasifikasi

    pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal didefinisikan

    sebagai pondasi yang mendukung bebannya secara langsung. Seperti pondasi

    telapak, pondasi memanjang dan pondasi rakit.

    Sedangkan pondasi dalam didefinisikan sebagai pondasi yang meneruskan

    beban bangunan ke tanah keras atau batuan yang terletak relatif jauh dari

    permukaan, contohnya pondasi sumuran dan tiang pancang.

    b. Prinsip Perencanaan Pondasi

    Pada umumnya perencanaan pondasi menggunakan prinsip mekanika tanah

    dan mekanika teknik.

    1.1 Klasifikasi Pondasi dan Tipe Pondasi

    a. Klasifikasi Pondasi

    Terdapat dua klasifikasi pondasi, yaitu:

    1. Pondasi Dangkal

    Yaitu pondasi yang mendukung bebannya secara langsung, seperti:

    pondasi telapak, pondasi memanjang, dan pondasi rakit.

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 1

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    2/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    2. Pondasi Dalam

    Yaitu pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau

    batuan yang terlaetak relatif jauh dari permukaan, contohnya pondasi

    sumuran dan pondasi tiang pancang.

    a. Macam-Macam Tipe Pondasi

    1. Pondasi telapak

    Pondasi telapak (sproad footing) merupakan pondasi yang berdiri

    sendiri dalam mendukung kolom pondasi telapak, biasanya berbentuk

    lingkaran bujur sangkar atau persegi dengan ketebalan plat tertentu yang

    lebih berat dan biasanya diperkuat dengan terali baja.

    Pondasi telapak beton dengan tulang baja

    Pondasi telapak beton bertulang dengan bagian atas miring

    Pondasi tapak beton bertulang datar

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 2

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    3/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Pondasi telapak beton bertulang bertingkat

    1. Pondasi Memanjang

    Pondasi memanjang adalah pondasi yang digunakan untuk mendukungdinding memanjang atau dugunakan untuk mendukung sederetan kolom-

    kolom yang berjarak sangat dekat sehingga bias dipakai pondasi telapak

    sisi-sisinya akan berimpit satu sama lain.

    2. Pondasi Rakit

    Pondasi rakit adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung

    bangunan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila susunan

    kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat di semua arahnya, sehingga bila

    dipakai pondasi telapak. Pondasi rakit sangat bermanfaat untuk

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    4/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    mengurangi perbedaan penurunan dalam berbagai tanah atau dimana

    terjadi perbedaan beban berdekatan.

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 4

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    5/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3. Pondasi Tiang

    Pondasi ini digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman yang normal

    tidak mampu mendukung bebannya, sedangkan tanah keras terletak pada

    kedalaman yang sangat dalam. Jenis pondasi ini sangat penting apabila

    tanahnya lunak sampai kedalaman yang cukup besar. Tiang tersebut dapat

    dipancang sampai ke batuan yang keras atau hanya sampai pada kedalaman

    yang cukup untuk memberikan tahanan gesek (skin friction) atau bias saja

    gabungan keduanya.

    4. Pondasi Sumuran

    Pondasi sumuran merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal

    dan pondasi tiang. Digunakan bila tanah dasar yang kuat terletajk pada

    kedalaman yang cukup dalam.

    a. Penggunaan Macam-Macam Tipe Pondasi

    1. Pondasi Telapak

    Pondasi ini digunakan apabila tanah keras terlatak pada permukaan tanah

    atau 2-5 meter di bawah permuakaan tanah.

    2. Pondasi Tiang

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 5

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    6/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Pondasi in digunakan apabila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar

    10 meter di bawah permukaan tanah

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 6

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    7/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3. Pondasi Tiang Pancang

    Pondasi ini digunakan apabila tanah keras terletak 10 meter di bawah

    permukaan tanah dan tergantung dari penuruna yang dizinkan.

    4. Pondasi Tiang Baja dan Tiang Beton

    Pondasi ini digunakan bila tanah pendukung keras terletak pada

    kedalaman 30-40 meter atau lebih dari 40 meter.

    a. Faktor-faktor dalam Pemilihan Tipe Pondasi

    Faktor-faktor yang menentukan pemilihan tipe pondasi dapat dilihat sebagai berikut:

    a. Berdasarkan fungsi bangunan, bangunan yang bersifat penting maka

    keamanan harus terjamin

    b. Berdasarkan beban yang harus dipikul

    c. Berdasarkan keadaan tanah dasar

    d. Berdasarkan biaya pembuatan pondasi dibandingkan dengan biaya

    pembuatan bangunan

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe pondasi berdasarkan keadaan

    tanah dasarnya:

    a. Apabila pendukung pondasi teletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di

    bawah permukaan tanah maka pondasi yang dipilih adalah pondasi telapak

    b. Apabila pendukung pondasi terletak 10 meter, maka dalam hal ini yang bias

    digunakan

    c. Apabila tanah pendukung terletak pada kedalaman kurang dari 10 meterdalam hal ini tergantung dari penurunan yang diizinkan. Juga apabila

    dianggap tidak boleh terjadi penurunan biasanya digunakan pondasi tiang

    pancang.

    d. Apabila kedalaman terletak antara 30 meter maka dipakai tiang baja dan

    beton yang dicor di tempat

    e. Apapbila tanah pendukung pondai terletak pada kedalaman lebih dari 40

    meter di bawah permukaan tanah, maka maka tipe pondasi langsung

    menggunakan baja dan beton yang dimasukkna cor beton setempat

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 7

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    8/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    1.1 Persyaratan Umum dalam Perencanaan Pondasi

    a. Syarat-Syarat Umum dari Pondasi:1. Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari

    bawah pondasi khususnya untuk pondasi telapak dan rakit.

    2. Kedalaman harus berada di bawah perubahan volume musiman yang

    disebabkan oleh pembekuan, pencairan dan pertumbuhan tanaman.

    3. System harus aman terhadap penggunaan, rotasi, penggelinciran, atau

    pergeseran tanah (kegagalan kekuatan geser)

    4. Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan

    berbahaya yang terdapat pada tanah.

    5. Sistem harus bisa beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi

    lapangan selama proses pelaksanaan dan mudah di modifikasi seandainya

    diperlukan.

    6. Metode pemasangan pondasi harus seekonomis mungkin.

    7. Pergerakan tanah keseluruhan (umumnya penurunan) dan pergeseran difrensial

    harus dapat ditolerir oleh elemen pondasi dan elemen bangunan atas.

    8. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan

    lingkungan.

    a. Aplikasi dari Tipe-Tipe Pondasi

    1. Pondasi Telapak

    Pondasi ini digunakan apabila tanah keras terlatak pada permukaan tanah

    atau 2-5 meter di bawah permuakaan tanah.

    2. Pondasi Tiang

    Pondasi in digunakan apabila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar

    10 meter di bawah permukaan tanah

    3. Pondasi Tiang Pancang

    Pondasi ini digunakan apabila tanah keras terletak 10 meter di bawah

    permukaan tanah dan tergantung dari penuruna yang dizinkan.

    4. Pondasi Tiang Baja dan Tiang Beton

    Pondasi ini digunakan bila tanah pendukung keras terletak pada kedalaman

    30-40 meter atau lebih dari 40 meter.

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 8

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    9/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Bab II

    PERENCANAAN PONDASI DANGKAL

    2.1 Kapasitas Dukung Pondasi Dangkal

    a. Pengertian Kapasitas Dukung Pondasi

    Analisis kapasitas dukung tanah mempelajari kemampuan tanah dalam

    mendukung beban dari struktur-struktur yang terletak diatasnya. Kapasitas

    dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat

    pembebanan yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang

    bidang-bidang gesernya.

    Untuk memenuhi stabilitas jangka panjang perhatian harus diberikan pada

    perletakan dasar pondasi. Pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang cukup

    untuk menanggulangi erosi permukaan, gerusan, kembang susut tanah dan

    gangguan tanah di sekitar pondasi.

    Analisis-analisis kapasitas dukung dilakukan dengan cara pendekatan untuk

    memudahkan hitungan. Persamaan-persamaan yang dibuat dikaitkan dengan

    jenis tanah, sifat tanah dan bentuk bidang geser yang terjadi saat keruntuhan.

    b. Keruntuhan Tanah

    Keruntuhan tanah dapat dipengaruhi banyak faktor. Untuk mempelajarinya

    harus memperhatikan atau mengamati jalannya keruntuhan tersebut.

    Keruntuhan dibagi 3, yaitu:

    1. Keruntuhan geser umum

    2. Keruntuhan geser lokal3. Keruntuhan penetresi

    a. Analisis Terzaghi

    Terzaghi (1943) melakukan analisis kapasitas dukung tanah dengan

    beberapa anggapan antara lain:

    1. Pondasi membentuk panjang tak terhingga.

    2. Pondasi di bawah dasar pondasi homogen.

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 9

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    10/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3. Berat tanah di atas dasar pondasi digantikan dengan beban terbagi rata

    sebesar (Po=Df ), dengan Df adalah kedalaman dasar pondasi dan

    adalah berat volume tanah di atas dasar pondasi.

    4. Tahanan geser tanah di atas dasar pondasi diabaikan.

    5. Dasar pondasi kasar.

    6. Bagi tanah yang terbentuk di dasar pondasi dalam kedudukan elastic dan

    bergerak bersama-sama dengan dasar pondasi.

    7. Bidang kelengkungan terbentuk dari lengkung spiral logaritmis dan

    linier.

    8. Pertemuan antara sisi baji dan dasar pondasi membentuk sudut sebesar

    sudut gesek dalam tanah.

    9. Berlaku prinsip super posisi.

    Secara umum persamaan terzaghi:

    qult=CNc+qNq+12b. .N

    q, C, nilainya diambil dibawah pondasi dengan q=Df

    nilainya diambil di atas elevasi pondasi

    Persamaan di atas dikembangkan oleh Terzaghi dari teori Prandth-Reissner

    hingga menghasilkan persamaan:

    qult=C tan(Kc+1)+qtankg+12b tan (k tan )

    =CNc+qNq+12b N

    Nilai Nc, Nq, N tidak dapat dilacak darimana asalnya karena Terzaghi

    hanya memberikan grafikNc, Nq, N dan bukannya sebuah rumus sehingga

    setiap buku yang ada nilai Nc, Nq, N dapat berbeda-beda.

    Untuk pondasi telapak berbentuk bujur sangkar:

    qult=1,3 CNc+qNq+0,4b N

    Untuk pondasi tapak berbentuk lingkaran:

    qult=1,3 Nc+qNq+0,3b N

    Untuk pondasi telapak berbentuk empat persegi:

    qult=CNc 1+0,3B2+Po Nq+0,5b N 1-0,2B2

    Analisa kapasitas dukung didasarkan kondisi local shear pada pondasi

    menerus.

    qult =C'Nc'+qNq'+12b N'

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 10

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    11/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Local shear failure dapat terjadi untuk nilai

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    12/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Perlu diketahui bahwa hasil-hasil perhitungan kapasitas dukung sangat peka

    terhadap nilai-nilai asumsi parameter kekuatan geser terutama untuk nilai

    yang tinggi. Akibatnya perlu dipertimbangkan kekuatan parameter-parameter

    kekuatan geser yang digunakan.

    a. Analisis Rankine

    Teori Rankine (1857) dalam tekanan tanah lateral dilakukan asumsi-asumsi

    sebagai berikut :

    1. Tanah dalkam keadaan seimbang plastis yaitu sembarang elemen tanah

    dalam kondisi tepat akan runtuh.

    2. Tanah urug tak berkohesi (C=0).

    3. Gesekan antara dinding dan tanah urug diabaikan atau permukaan

    dinding dianggap nilai sempurna.

    4. Tekanan tanah lateral pada tanah tak kohesif.

    Tanah tak kohesif / granular adalah tanah yang tidak mempunyai kohesi,

    seperti kerikil dan pasir. Permukaan tanah urug horizontal, tekanan tanah aktif

    (pa) pada sembarang kedalaman dari permukaan tanah urug / puncak dinding

    penahan dinyatakan oleh persamaan :

    Pa=ka.Z.

    Dengan:

    ka=1-sin1+sin=tan2(45-2)

    Tekanan aktif atau tanah aktif total (Pa) untuk dinding penahan tanah

    setinggi H dinyatakan oleh persamaan:

    Pa=0,5 H2 Ka

    Dengan kedudukan pasif, tekanan pasif (Pc) pada kedalaman Z dari puncak

    dinding penahan dinyatakan dengan

    Pc=kp.Z.

    Dengan:

    Kp=coscos+cos2 -cos2 cos-cos2 -cos2

    Tekanan tanah lateral pada tanah kohesif

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 12

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    13/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Bila tanah yang memiliki kohesi dan sudut geser dalam, maka pada

    kedudukan rankine tekanan tanah aktif dinyatakan oleh persamaan :

    Pa= Z tan2 45-2-2 Ctan (45-2)ka=tan2 45-2

    Maka, Pa= Z ka-Z C ka

    Dalam persamaan tersebut, terlihat bahwa terdapat kemungkinan Pa

    negatif yang berarti ada gaya bekerja di tanah. Pada bagian tanah yang

    menerima gaya tarik tersebut, tanah menjadi retak-retak. Retakan ini bila

    terisi hujan, selain mengurangi kohesi juga mengakibatkan tambahan

    tekanan tanah lateral akibat tekanan hidrostatis.

    Kedalaman kritis ho yang menyatakan kedalam tanah yang retak terjadi

    pada saat Pa=0 diperoleh:

    He=2C ka

    Dari persamaan yang sebelumnya bila dipermukaan tanah (Z = 0), nilai

    Pa akan sama dengan:

    Pa=-2C tan 45-2:-2 Cka

    Bila tanah pada kedudukan pasif :

    Pa= Z kp+2 C kpDipermukaan tanah :

    Pp=2 C kp

    Besarnya gaya-gaya tekanan aktif dan pasif pada dinding penahan tanah

    urug yang kohesif dinyatakan dengan persamaan berikut:

    1. Tekanan tanah aktif total

    Pa=0,5 H2 ka- 2 C Hka

    2. Tekanan tanah pasif total

    Pp=0,5 2 kp- 2 C Hkp

    Stabilitas terhadap pergeseran

    Gaya-gaya yang menggeser dinding penahan tanah akan ditahan oleh:

    1. Gesekan antara tanah dengan dasar pondasi

    2. Tekanan tanah pasif bila di depan dinding penahan tanah ada

    timbunan.

    Faktor aman terhadap pergeseran (Fgr) didefinisikan sebagai berikut:

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 13

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    14/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    fgs=RHPH1,5

    a. Analisis SkemptonSkempton (1951) memberikan persamaan daya dukung ultimit pondasi yang

    terletak pada lempung jenuh dengan memberikan faktor bentuk dan kedalaman.

    Pada sembarang kedalaman pondasi empat persegi panjang yang terletak

    pada tanah lempung, skempton menyarankan pemakaian faktor koreksi

    pengaruh bentuk pondasi (Sc) dengan:

    Sc=(1+0,2 B2)

    Dimana : B = lebar tapak pondasi

    L = panjang tapak pondasi

    Faktor Nc untuk bentuk pondasi tertentu diperoleh dari mengalikan faktor

    bentuk Sc dengan Nc pada pondasi memanjang yang besarnya dipengaruhi pula

    oleh kedalaman pondasi.

    1. Pondasi di permukaan

    Nc (permukaan) = 5,14 : untuk pondasi memanjang

    Nc (permukaan) = 6,20 : untuk pondasi lingkaran dan bujur sangkar

    2. Pondasi pada kedalaman 0 < Df < 2,5B

    Nc = (1 + 0,2 Df/B) Nc (permukaan)

    3. Pondasi pada kedalaman Df > 2,5B

    Nc = 1,5 Nc (permukaan)

    Daya dukung ultimit pondasi memanjang analisis skempton:

    qu=Cu.Nc+Df.

    Daya dukung ultimit netto :

    qun=Cu.Nc

    Dengan : qu = daya dukung ultimit

    Qun = daya dukung ultimit netto

    Df = kedalaman pondasi

    = berat volume tanah

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 14

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    15/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Cu = kohesi pada kondisi tanpa drainase

    Nc = Faktor daya dukung

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 15

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    16/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    a. Analisis Hansen

    Kapasitas daya dukung tanah menurut Hansen (1961) persamaan kapasitas

    daya tanah secara umum:

    qu=CNc Sc dc Ic bc gc+q Nq Sq dq Iq bq gq+12 B N S d I b g

    Dimana :

    = berat unit tanah di bawah dasar pondasi

    B = lebar pondasi

    C = kohesi

    = tekanan overburden efektif pada dasar pondasiNc, Nq, N = faktor kapasitas daya dukung

    Sc, Sq, S = faktor bentuk

    Dc, dq, d = faktor kedalaman

    Ic, Iq, I = faktor inklinasi beban

    Bc, bq, b = faktor inklinasi permukaan dasar pondasi

    Qc, qq, q = faktor inklinasi permukaan tanah sekitar pondasi

    Untuk beban yang berinklinasi dan eksentris, lebar (B) dan panjang (L)

    akakn menjadi lebar efektif (B) dan panjang efektif (L) yang dapat dicari

    dengan menggunakan cara sederhana mayerhoof (1963).

    Bentuk Tapak Sc Sq S

    Tapak menerus 1,0 1,0 1,0

    Segi empat (1+0,2 B2) (1+0,2 B2) (1+0,4 B2)

    Bujur sangkar 1,3 1,2 0,8

    Lingkaran (d = B) 1,3 1,2 0,6

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 16

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    17/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    2.1 Pengaruh Air Tanah Terhadap Daya Dukung Pondasi

    Berat volume tanah sangat dipengaruhi oleh kadar air tanah dan kedudukan air

    tanah. Oleh karena itu berpengaruh pula pada kapasitas dukung tanahnya.

    a. Muka air tanah di atas telapak pondasi

    Bila muka air tanah terletak di atas atau sama dengan dasar pondasi , berat

    volume yang dipakai dalam suku persamaan ketiga harus berat volume efektif

    atau berat volume apung (') karena zona geser yang terletak di bawah pondasi

    sepenuhnya terendam air pada kondisi ini. Nilai Pa pada suku kedua menjadi:

    '=Df-dw+ b dwDengan : = sat-w ; dw = kedalaman muka air tanah

    b. Muka air tanah di bawah telapak pondasi

    Jika muka air tanah terletak Z di bawah dasar pondasi (Z < B) nilai XXX

    pada suku persamaan kedua digantikan dengan b bila tanahnya tanah basah

    dan d bila tanahnya tanah kering karena massa tanah dalam zona geser bagian

    terendam air. Berat air tanah yang diterapkan dalam persamaan kapasitas

    dukung suku ketiga dapat didekati dengan:rt= '+ZB(b-')

    Dengan : rt = berat volume tanah rata-rata

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 17

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    18/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    2.1 Beban Eksentris

    a. Pengertian beban eksentris

    Beban eksentris merupakan pusat bekerjanya gaya yang terjadi tidak sama

    dengan pusat pondasi.

    qmax=QB.L(1+6eB)

    qmin=QB.L(1-6eB)

    b. Pengaruh beban eksentris terhadap daya dukung pondasi

    Pengaruh beban vertical yang eksentris pada pondasi memanjang yang terletak

    di permukaan tanah kohesif (=0) dan granular (C = 0) dan (=35)

    berpengaruh terhadap pengurangan kapasitas dukung. Reduksi dari kapasitasdukung merupakan fungsi eksentris beban pada tanah-tanah granular, reduksi

    kapasitas dukung lebih besar daripada tanah kohesif.

    Kapasitas dukung ultimat pondasi dengan beban vertikal eksentris (qu)

    diperoleh dengan mengalikan kapasitas dukung ultimit dengan beban vertikal

    terpusat (qu) dengan faktor reduksi, yaitu:

    qu'=Re.qu

    Dengan : qu= kapasitas dukung ultimit pada beban vertikal

    Re = faktor reduksi akibat beban eksentris

    Qu = kapasitas dukung ultimit untuk beban vertikal di pusat pondasi

    Mayerhoff menganggap bahwa pengaruh eksentrifitas beban pada kapasitas

    dukung adalah mereduksi dimensi pondasi bila area pondasi sebenarnya. Ukuran B

    dan L yang eksentris, mayerhof mengusulkan koreksi untuk lebar dan panjangnya

    yang dinyatakan dalam dimensi efektif pondasi B dan L. untuk eksentisitas beban

    satu arah dimensi efektif pondasi dinyatakan sebagai berikut:

    1. Jika eksentrisitas pada lebarnya, lebar efektif pondasi dinyatakan oleh:B=B-2ex dengan L'=L

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 18

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    19/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    2. Jika eksentris pada arah memanjangnya panjang efektif pondasi dinyatakan

    oleh

    L'=L-2ey dengan B'=BJika eksentrisitas beban 2 arah, yaitu ex dan ey maka lebar efektif pondasi (B)

    ditentukan sedemikian resultan beban terletak di pusat beban are efektif A.

    Komponen vertikal beban total ultimit (pu) yang dapat didukung oleh pondasi

    dengan beban eksentris dinyatakan oleh :

    Pu'=qu .A'=qu .B'. L'

    Dengan A adalah luas efektif dengan sisi terpanjang L sedemikian hinggapusat beratnya berhimpit dengan garis gaya resultan beban pondasi dalam hal ini

    lebar efektif.

    B'=A'L'

    Untuk eksentrisitas beban 2 arah, mayerhof (1953) menyarankan

    penyederhanaan luas dasar pondasi efektif dengan :

    B'=B-2ex dan L'=L-2ey

    Bila beban didasarkan pada tinjauan kapasitas dukung ultimit netto (qun) beban

    yang terhitung merupakan beban ultimit netto.

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 19

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    20/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    2.1 Pondasi Telapak Gabungan dan Kantilever

    a. Pondasi Telapak Gabungan

    Garis besar perancangan pondasi telapak gabungan, pada prinsipnya sama

    seperti perancangan fondasi telapak, yaitu : meliputi penentuan besarnya beban-

    beban yang bekerja pada fondasi, penentuan kapasitas dukung izin, dan

    perancangan strukrur fondasi.

    kapasitas dukung izin

    Hitungan kapasitas dukung izin dan penurunan pada fondasi telapak

    gabungan berbentuk empat persegi panjang dan kantilever, yang diperlukan

    untuk menentukan kapsitas dukung izin (qa). Pertimbangan-pertimbangan

    dalam perancangan dilakukan dengan memperhatikan jenis tanah.

    perancangan struktural

    Perancangan fondasi telapak gabungan dilakukan dengan anggapan-

    anggapan sebagai berikut :

    1. Pondasi atau plat pondasi dianggap sangat kaku. Oleh karena itu,

    pelengkungan fondasi tidak mempengaruhi penyebaran tekanan.

    2. Distribusi tekanan sentuh pada dasar fondasi disebarkan secara linear.

    Gambar 2.4.1.a, menunjukan denah kolom bangunan dengan kolom bagian

    luar terletak pada batas pemakaian. Dalam hal ini akan digunakan fondasi

    gabungan empat persegi panjang yang menggabungkan kolom luar dan kolom

    bagian dalam. Pusat berat luasan pondasi dibuat berimpit dengan resultan

    beban-beban. Oleh kerena itu, tekanan pada dasar fondasi seragam. Panjang

    (L) diatur dengan memperpanjang sisi fondasi yang terletak di bagian dalam

    bangunan. Lebar fondasi (B) dihitung dengan membagi resultan beban vertikal

    dengan panjang L yang dikalikan dengan kapasitas dukung izin.

    B=PLqa

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 20

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    21/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Jika ruang bagian kanan dan kiri kolom terbatas, dapat digunakan fondasi

    telapak gabungan trapesium. Panjan L yang terbatas ditentukan terlebihdahulu, dan pusat berat luasan trapesium dibuat berimpit dengan garis kerja

    resultan beban-beban. Jika r adalah letak resultan bebannya terhadap sisi B 2,

    menurut Gambar 2.4.1.b, maka

    r=P1L-a1+P2a2P

    B2=2AL3rL-1

    Dan

    B2=2AL-B1

    A=qmaksqa

    Dengan :r = jarak garis kerja resultan P1 dan P2 terhadap sisi B2

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 21

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    22/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    B1, B2 = berturut-turut lebar fondasi, pada sisi terpendek dan

    terpanjang ( lihat Gambar 2.4.2)

    L = panjang pelat fondasi

    A = luas trapesium

    a1,a2 = berturut-turut jarak tepi pelat kepusat luasan kolom P1 dan P2

    q = tekanan fondasi pada tanah

    qa = kapasitas dukung izin

    Untuk fondasi gabungan empat persegi panjang, karena B1 = B2, maka

    B=A/L

    langkah-langkah perancangan fondasi telapak gabungan berbentuk

    trapesium dilakukan sebagai berikut :

    1. Menyiapkan denah dasar bangunan yang memperlihatkan letak-letak

    kolom, dinding, dan letak beban-beban dimana terdapat ruang-ruang

    khusus, seperti tempat mesin berat yang kemungkinan menimbulkan

    getaran. Selain itu harus diketahui besar beban mati, beban hidup, momen

    lentur pada tiap-tiap kolom dan dinding. Memilih susunan kolom-kolom

    yang membutuhkan struktur fondasi gabungan.

    2. Pada dua kolom atau lebuh yang membutuhkan struktur fondasi gabungan,

    dihitung jumlah total dari beban-beban kolomnya (P).

    3. Tentukan lokasi resultan beban-beban. Jika pada kolom-kolomnya terdapat

    momen lentur, pengaruh momen ini harus diperhitungkan terhadap resultan

    P-nya(lihat Gambar 2.4.2)

    4. Estimasikan nilai kapasitas dukung izin (qa) menurut jenis tanah dasar

    fondasi. Untuk itu nilai-nilai kapasitas dukung aman dalam tabel di bawah

    ini dapat dijadikan pertimbangan.

    Tabel 2.4.1 nilai-nilai m, sf dan H/B untuk berbagai nilai

    20 25 30 35 40 45 48

    batasan H/B 2,5 3 4 5 7 9 11

    m 0,05 0,10 0,15 0,25 0,35 0,50 0,60

    maksimum sf 1,12 1,30 1,60 2,25 4,45 5,50 7,60

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 22

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    23/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    5. Dicoba panjang pelat pondasi L dan hitung luas pelat fondasi yang

    diperlukan dengan

    A=Pqa

    Dengan :

    A = luas dasr fondasi

    qa = estimasi kapasitas dukung izin dari langkah (4).

    6. Hitung lebar pondasi, B1 dan B2 :

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 23

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    24/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    B1=2AL3rL-1

    Dengan r adalah resultan P terhadap B2.

    B2=2AL-B1

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 24

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    25/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Dengan :

    B1 = sisi trapesium pada bagian yang dibatasi oleh batas pemilikan

    B2 = sisi trapesium pada bagian dalam bangunan

    Bila r = L/3, maka B1=0. Pada kondisi ini diperoleh fondasi berbentuk

    segitiga untuk memenuhi tekanan pada dasar fondasi seragam. Untuk itu,

    lebih baik jika panjang L di tambah kearah sisi B2, jika r mendekati atau

    sama dengan L/3.

    7. Cek kapsitas dukung izin yang diestimasikan pada langkah (4) di atas

    dengan kapasitas dukung izin (qa) yang didasarkan pada dimensi fondasiyang diperoleh pada langkah (6). Nilai qu yang dihitung pada langkah (7).

    Pada hitungan cara ini, karena resultan beban dibuat berimpit dengan pusat

    berat luasan fondasi, tekanan pada dasr fondasi seragam, yaitu q sama

    dengan qu. Kemudian lakukan langkah (12), (13), dan (14). Jika resultan

    beban tidak berimpit dengan pusat berat luasan fondasi, maka lanjutkan

    langkah berikut ini.

    8. Tentukan letak titik berat luasan fondasi :

    r0=L32B1+B2B1+B2

    Dengan r0 adalah jarak titik berat trapesium terhadap sisi B 2. Titik awal

    sumbu-sumbu x,y dibuat berimpit dengan r0.

    9. Tentukan mimen inersia luasan fondasi terhadap sumbu y ( Iy ):

    Iy=IB2-Ar02

    Dengan IB2 adalah momen inersia terhadap sisi B2.

    10.Hitung momen terhadap sumbu-y, yaitu M = . , dengan

    e=r0-r11. Tentukan besarnya tekanan sentuh pada dasr fondasi, dengan :

    q=PAMyx0Iy

    Dengan x0= jarak pada titik awal pada sumbu-x.

    12. Gambarkan diagram gaya lintang disepanjang fondasi

    13. Hitungan momen lentur dan kebutuhan penulangan betonnya.

    14. Cek kedalaman fondasi berdasar hitungan dimensi (tebal) pelat

    fondasi.Untuk fondasi telapak gabungan yang berbentuk empat persegi

    panjang, perancangannya sebagai berikut (Gambar 2.4.3) :

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 25

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    26/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Ikuti cara yang sama seperti poin (1) sampai (5) pada perancang fondasi

    telapak trapesium di atas, kemudian.

    15. Hitung lebar fondasi dengan :B=PLqa

    Cek kapasitas dukung izin yang diestimasikan pada langkah (4) diatas

    dengan kapasitas dukung izin (qa) yang didasarkan pada dimensi fondasi

    yang diperoleh pada langkah (6) nilai qu yang dihiyung pda langkah (7)

    16. Hitung besar tekanan sentuh pada dasar fondasi :

    q=PBL16exL;untuk (eL/6)

    Dan

    q=4P3B(L-2ex);untuk (e>L/6

    Lanjutkan langkah hitungan yang sama seperti langkah (12) sampai

    (14) pada fondasi trapesium.

    a. Pondasi Telapak Kantilever

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 26

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    27/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    jika fondasi terdiri dari 2 atau lebih fondasi telapak yang diikat oleh satu balok,

    fondasi semacam ini disebut fondasi telapak kantilever (cantilever footing) atau

    fondasi telapak ikat (strap footing). Fondasi telapak kantilever digunakan jika

    luasan fondasi yang berada di tepi luasan bangunan, terbatas oleh batas pemilkikan

    atau oleh fondasi yang sudah ada sebelumnya. Fondasi yang berada di tepi

    diikiatkan dengan fondasi yang berada di dekatnya. Dua fondasi telapak tersebut,

    diikat oleh balok yang kaku agar distribusi tekanan pada dasar fondasi ke tanah

    menjadi seragam.

    Ikatan antar dua fondasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, dan pemilihan

    caranya tergantung dari kondisi yang ada. Fondasi yang berada ditepi batas

    pemilikan diikat kedinding atau kekolom yang berada diatas fondasi (Gambar

    2.4.4). sebaliknya, fondasi telapak kantilever tidak disusun sedemikian sehinggan

    prosedur pelaksanaanya tidak umum dilakukan.

    kapasitas dukung izin

    Hal-hal yang perlu doperhatikan dalam penentuan kapasitas dukung izin,

    sama halnya pada fondasi telapak.

    perancangan struktural

    fondasi telapak kantilever terdiri dari dua fondasi yang terpisah satu sama

    lain yang dihubungkanoleh suatu balok (Gambar 2.4.5). Luas area kedua

    fondasi dapat dianggap sebagai problem statika jika kapasitas dukung izin dan

    dimensi fondasi sudah dilpilih atau diasumsikan.

    Gambar 2.4.4 Contoh-Contoh Struktur Fondasi Telapak Kantilever

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 27

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    28/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Ga

    mbar 2.4.5 Perancangan Fondasi Telapak Kantilever

    Hitungan tekanan pada dasar fondasi dilakukan dengan memperhatikan

    (Gambar 2.4.5). Tekanan pada dasarfondasi terbagi rata secara sama pada

    fondasi kolom P1dan P2. Dari persamaan keseimbangan,

    L1R1=L1+B12-a1P1

    R1=(L1+B12-a1)(P1L1)

    Tekanan pada dasar fondasi kolom P1

    q1=R1A1

    Dari persamaan,

    L1P2-B12-a1P1=R2L1

    Diperoleh

    R2=1L1L1P2-B12-a1P1

    Tekanan pada dasar fondasi kolom P2, dihitung dengan persamaan :

    q2=R2A2

    Dengan A1, A2, berturut-turut adalah luas dasar fondasi kolom P1 dan P2,

    dan q1, q2, berturut-turut adalah tekanan pada dasar fondasi kolom P1 dan P2.

    Simbol-simbol yang lain dapat dilihat pada Gambar 2.4.5.

    Dalam perancangan, hasil akhir q1 dan q2 harus lebih kecil dari pada

    kapasitas dukung izin (qa). Dari tekanan pada dasar fondasi yang telah

    diperoleh, dapat dihitung besarnya momen dan gaya-gaya lintang yang terjadi

    pada balok ikat dan telapak fondasinya. Dari sini, kemudian dapat dilakukan

    hitungan-hitungan beton.

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 28

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    29/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    2.1 Penurunan Pondasi Dangkal

    Penurunan (settlement) fondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang

    jenuh dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu : penurunan segera (immediate

    settlement), penurunan konsolidasi primer dan penurunan konsolidasi sekunder.

    Penurunan total adalah jumlah dari ketiga komponen penurunan tersebut, atau bila

    dinyatakan dalam persamaan,

    S=Si+Sc+Ss

    dengan :

    S = penurunan total

    Si=penurunan segera

    Sc = penurunan konsolidasi primer

    Ss= penurunan konsoliasi sekunder

    Penurunan segera atau penurunan elastis adalah penurunan yang dihasilkan oleh

    distorsi massa tanah yang tertekan, dan terjadi pada volume konstan. Penurunan pada

    tanah-tanah berbutir kasar dan tanah-tanah berbutir halus yang tidak jenuh termasuk

    tipe penurunan segera, karena penurunan terjadi segera setelah terjadi penerapan

    beban.

    Penurunan konsolidasi terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap penurunan konsolidasi

    primer dan tahap penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan konsoliasi primer

    adalah penurunan yang terjadi sebagai hasil dari pengurangan vollume tanah akibat

    aliran air meninggalkan zona tertekan yang diikuti oleh pengurangan kelebihan

    tekanan air pori (excess pore water pressure). Penurunan konsolidasi merupakan

    fungsi dari waktu.

    Penurunan konsolidasi sekunder, adalah penurunan yang tergantung dari waktu

    juga, namun berlangsung pada waktu setelah konsolidasi primer selesai, dimana

    tegangan efektif akibat bebannya telah konstan.

    Besarnya penurunan bergantung pada karakteristik tanah dan penyebaran

    tekanan fondasi ke tanah dibawahnya. Penurunan fondasi bangunan dapat diestimasi

    dari hasil-hasil uji laboratorium pada contoh-contoh tanah tak terganggu yang

    diambil dari pengeboran, atau dari persamaan-persamaan empiris yang dihubungkan

    dengan hasil pengujian dilapangan secara langsung.

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 29

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    30/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    a. Penurunan Segera

    1. Tanah Homogen dengan Tebal Tak Terhingga

    Persamaan penurunan segera atau penurunan elastis dari fondasi yang

    terletak diperrmukaan tanah yang homogen, elastis, isotropis, padaa media

    semi tak terhingga, dinyatakan oleh :

    Si=qBE1-2Ip

    Dengan : si= penurunan segera

    q = tekanan pada dasar fondasi

    B = lebar fondasi

    E = mdulus elastis

    = angka Poisson

    Ip = faktor pengaruh

    2. Lapisan Tanah Pendukung Fondasi Dibatasi Lapisan Keras

    Jika tebal lapisan terbatas dan lapisan yang mendasari lapisan tersebut

    berupa lapisan keras tak terhingga, maka penurunan segera pada sudut

    luasan beban terbagi rata empat persegi panjang fleksibel yang terletak

    dipermukaan, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan yang

    diusulkan Steinbrenner (1934):

    si=qBEIp

    dengan

    Ip=1-2F1+1--22F2

    Dengan F1 dan F2 adalah koefisien-koefisienn yang diusulkan oleh

    Steinbrenner (1934) alam bentuk grafik.

    Penurunan disembarang titik pada fonasi empat persegi panjang

    dipermukaan tanah dengan tebal terbatas, dihitung dengan menggunakan

    persamaan :

    Si=qEIp1B1+Ip2B2+Ip3B3+Ip4B4

    Dengan B1,B2,B3,B4 adalah masing-masing luasan.

    3. Penurunan Segera dari Hasil Pengujian di Lapangan

    Penurunan segera dari hasil uji beban plat

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 30

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    31/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Terzaghi dan Peck (1967) menyarankan persamaan penurunan

    fondasi dengan intensitas beban q dan lebar B yang terletak pada pasir,

    sebagai berikut :SB=2BB+b2Sb

    dengan :

    SB = penurunan fondasi

    Sb = penurunan pada uji beban pelat

    b = lebar pelat uji

    Penurunan segera dari hasil uji SPT

    Penurunan pada tanah pasir dapat diestimasi dengan menggunakan

    hasil uji SPT (Standard Penetration Test). Untuk hal ini, Meyerhof

    (1965) menyarankan persamaan berikut :

    Si=4qN untuk B 1,2 m

    Si6qNBB+12 untuk B >1,2 m

    dengan :

    q = intensitas beban dalam

    B = lebar fondasi dalam

    Si= penurunan dalam inci

    N = jumlah pukulan dalam uji SPT

    2.1 Dinding Penahan

    Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnyadari bahaya kelongsoran. Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun

    akibat beban yang bekerja di atasnya. Pada saat ini, konstruksi dinding penahan tanah

    sangat sering digunakan dalam pekerjaan sipil walaupun ternyata konstruksi dinding

    penahan tanah sudah cukup lama dikenal di dunia.

    Terdapat beberapa tipe dinding penahan tanah yaitu :

    1. Dinding gravitasi

    2. Dinding semi gravitasi

    3. Dinding kantilever

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 31

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    32/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    4. Dinding counterfort

    Prosedur perencanaan dilakukan berdasarkan analisa terhadap gaya-gaya yang

    bekerja pada dinding penahan tanah tersebut. Dinding juga harus direncanakan

    sedemikian rupa sehingga tidak ada tegangan tarik pada tiap titik pada dinding untuk

    setiap kondisi pembebanan.

    Pada perencanaan dinding penahan tanah, beberapa analisis yang harus

    dilakukan adalah:

    a. Analisis kestabilan terhadap guling

    b. Analisis ketahanan terhadap geser

    c. Kapasitas daya dukung tanah pada dasar dinding penahand. Analisis tegangan dalam dinding penahan tanah

    e. Analisis penurunan

    f. Analisis stabilitas secara umum

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 32

    Gambar 2.13 Distribusi tekanan tanah at restpadadinding penahan

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    33/124

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    34/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    2. Lapisan tanah 2 :Tebal = 1,62 m

    = 17,0 kN/m3

    C = 30,0 kN/m2

    = 6o

    3. Lapisan tanah 3 :

    Tebal = 3,73 m

    = 16,7 kN/m3

    C = 27,0 kN/m2 = 8o

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 34

    = 17,0 kN/m3 C = 40,0kN/m2

    = 17,0 kN/m3 C = 40,0 kN/m2 = 5o

    = 17,0 kN/m3 C = 40,0kN/m2

    Muka Air Tanah

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    35/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.1 Kapasitas Dukung Pondasi

    3.3.1 Titik A-B

    a. Menentukan dimensi pondasi:

    PBa+Mx=Pb

    1003,5+25+25=300b

    b=400300=1,33 m

    ey=MxP=25+25300=0,1667=0,20 m

    ex=MyP=40+40300=0,2667=0,25 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 35

    A B

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    36/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Asumsikan c=0,5 m

    L=2b+c=21,33+0,5=3,667=3,7 m

    Asumsikan g=0,75 m

    B=2ey+g=20,1667+0,75=1,833 m=1,9 m

    Asumsikan Df = 1 meter

    Kontrol

    B6>ex 1,8336>0,2667 0,3056>0,2667 memenuhi

    L6>ey 3,6676>0,1667 0,611>0,1667 memenuhi

    b. Menghitung kapasitas dukung:

    Menghitung tegangan yang terjadi

    maks=PBL+My6B2L+Mx6BL2

    =3003,6671,833+(240)61,83323,667+(225)6

    1,8333,6672

    =95,74756 kN.m2

    min=PBL-My6B2L-Mx6BL2

    =3003,6671,833-(240)61,83323,667-(225)61,8333,6672

    =52,34 kN.m2

    Pada =5 maka nilai Nc=7,3 ;Nq=1,6 ;N=0,5

    '=sat-W=17,0-9,81=7,19 kN/m3

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 36

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    37/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    rata-rata='+ZBb-'

    =7,19+1,311,83317,0-7,19

    =10,695 kN/m3

    qu=CNc1+0,3BL+bDfNq+0,5 rt NB(1-0,2BL)

    =407,31+0,31,8333,667+(17,01)1,6+0,510,6953,6670,5)(1-

    0,21,8333,667

    =335,8+27,2+4,411

    =367,412 kN/m2

    a. Faktor keamanan:

    Fk=qu=367,412 116,382=3,84memenuhi (Fk=3-5)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 37

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    38/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.3.1 Titik D-E

    a. Menentukan dimensi pondasi:

    PEa+Mx=Pb

    903,5+25+25=270b

    b=365270=1,352 m

    ey=MxP=25+25270=0,185=0,2 m

    ex=MyP=40+40270=0,296=0,3 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 38

    D E

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    39/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Asumsikan c=0,5 m

    L=2b+c=21,352+0,5=3,704 m=3,7 m

    Asumsikan g=0,75 m

    B=2ey+g=20,185+0,75=1,87 m=1,9 m

    Kontrol

    B6>ex 1,876>0,296 0,312>0,296 memenuhi

    L6>ey 3,7046>0,185 0,617>0,185 memenuhi

    b. Menghitung kapasitas dukung:

    Menghitung tegangan yang terjadi

    maks=PBL+My6B2L+Mx6BL2

    =2701,873,704+(240)61,8723,704+(225)61,

    873,7042

    =87,71583 kN.m2

    min=PBL-My6B2L-Mx6BL2

    =2701,873,704-(240)61,8723,704-

    (225)61,873,7042

    =49,76 kN.m2

    Pada =5 maka nilai Nc=7,3 ;Nq=1,6 ;N=0,5

    '=sat-W=17,0-9,81=7,19 kN/m3

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 39

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    40/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    rata-rata='+ZBb-'

    =7,19+1,311,8717,0-7,19

    =10,659 kN/m3

    qu=CNc1+0,3BL+bDfNq+0,5 rt NB(1-0,2BL)

    =407,31+0,31,8703,704+(17,01)1,6+0,510,6593,5040,5)(1-

    0,21,870 3,704

    =336,238+27,2+4,481

    =367,919 kN/m2

    a. Faktor keamanan:

    Fk=qu=367,919116,382=4,19memenuhi (Fk=3-5)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 40

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    41/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.3.1 Titik C

    Gambar 3.5 Perencanaan Pondasi Bujur Sangkar di Titik C

    a. Menentukan dimensi pondasi:

    ey=MxP=25600=0,042

    ex=MyP=40600=0,066

    Asumsikan : B = 2,3 meter

    Df = 2,31 meter

    Kontrol

    B6>ex 2,36>0,066 0,383>0,066 memenuhi

    L6>ey 2,36>0,066 0,383>0,042 memenuhi

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 41

    C

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    42/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    b. Menghitung kapasitas dukung:

    Menghitung tegangan yang terjadi

    maks=PBL+My6B2L+Mx6BL2

    =6002,32,3+4062,322,3+2562,32,32

    =145,47 kN.m2

    min=PBL-My6B2L-Mx6BL2

    =6002,32,3-4062,322,3-2562,32,32

    =49,163 kN.m2

    Pada =5 maka nilai Nc=7,3 ;Nq=1,6 ;N=0,5

    '=sat-W=17,0-9,8=7,2 kN/m3

    qu=1,3 CNc+'Df-Dw+bDwNq+0,4 'BN

    =1,3407,3+7,22,31-

    2,31+172,311,6+0,47,22,30,5

    =379,6+62,56+3,31

    =445,47 kN/m2

    c. Faktor keamanan:

    Fk=qu=445,47145,47=3,06memenuhi (Fk=3-5)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 42

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    43/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.3.1 Titik F

    Gambar 3.6 Perencanaan Pondasi Bujur Sangkar Di Titik F

    a. Menentukan dimensi pondasi:

    ey=MxP=25700=0,035

    ex=MyP=40700=0,057

    Asumsikan : B = 2,5 meter

    Df = 2,31 meter

    Kontrol

    B6>ex 2,56>0,057 0,416>0,057 memenuhi

    L6>ex 2,56>0,035 0,416>0,035 memenuhi

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 43

    F

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    44/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    b. Menghitung kapasitas dukung:

    Menghitung tegangan yang terjadi

    maks=PBL+My6B2L+Mx6BL2

    =7002,52,5+4062,522,5+2562,52,52

    =136,96 kN.m2

    min=PBL-My6B2L-Mx6BL2

    =7002,52,5-4062,522,5-2562,52,52

    =62,08 kN.m2

    Pada =5 maka nilai Nc=7,3 ;Nq=1,6 ;N=0,5

    '=sat-W=17,0-9,8=7,2 kN/m3

    qu=1,3 CNc+'Df-Dw+bDwNq+0,4 'BN

    = 1,3407,3+7,22,31-

    2,31+172,311,6+0,47,22,50,5

    =379,6+62,56+3,24

    =445,76 kN/m2

    a. Faktor keamanan:

    Fk=qu=445,4136,96=3,25memenuhi (Fk=3-5)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 44

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    45/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.1 Menghitung Penurunan Pondasi

    3.4.1Penurunan di titik A-B

    Gambar 3.7 Sketsa Tampak Samping Penurunan Pondasi Gabungan Titik A-B

    A. Penurunan Segera

    a. Lapisan 1

    Pada lokasi perencanaan pondasi, jenis tanah yang terdapat pada lapisan 1

    adalah tanah lempung tak jenuh sedang. Berdasarkan jenis tanah tersebut maka

    didapat nilai =0,3 dan nilai E=7000 kN/m2

    L = 3,667m

    B = 1,833 m

    Data-data Pada lapisan 1

    H1 = 1,31 m (di bawah dasar pondasi)

    = 0,3 (tanah tak jenuh)

    = 7000 kN/m2 (lempung sedang)

    B1 = 12B=121,833=0,9167 m

    L1 = 12L=123,667=1,8333 m

    = 95,74756 kN/m2

    Maka :

    m=LH1=3,6671,31=2,80

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 45

    maks

    Lapisan 1 H12,31 m

    Df= 1 m

    Lapisan 3

    Lapisan 2 H2

    H3

    1,62 m

    3,73 m

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    46/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    n=BH1=1,8331,31=1,4

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,225(dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    = 2

    = 0,22595,74756

    = 21,543 kN/m2

    1=A+B2

    =95,74756+21,5432

    =58,645 kN/m2

    H1B1=1,310,9167=1,43

    L1B1 =1,8330,9167=2

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,19

    F2 = 0,11

    Nilai F1 dan F2 di peroleh dari grafik (Terlampir)

    IP=1-2F1+1--22F2

    =1-0,320,19+1-0,3-2(0,3)20,11

    IP=0,2301

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si1=1B1E4IP

    =58,6450,916770004(0,2301)

    Si1=0,0070684 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 46

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    47/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    a. Lapisan 2

    H2 = 1,62 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    = 7000 kN/m2 (lempung sedang)

    B1 = 12B=121,833=0,9167 m

    L1 = 12L=123,667=1,8333 m

    B = 21,543 kN/m2

    Maka :

    m=LH2=3,6671,62=2,263

    n=BH2=1,8331,62=1,132

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,206 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    C = 2

    = 0,20695,74756

    = 19,724 kN/m2

    2 =B+C2

    =21,543+19,7242

    =20,634 kN/m2

    H2B1=1,620,9167=1,767

    L1B1=1,8330,9167=2

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,24 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,24

    IP=0,18

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si2=2B1E4IP

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 47

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    48/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =20,6340,916770004(0,18)

    Si2=0,0019455 m

    b. Lapisan 3

    H3 = 3,73 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    =13.500 kN/m2 (lempung keras)

    B1 = 12B=121,833=0,9167 m

    L1 = 12L=123,667=1,8333 m

    c = 19,724 kN/m2

    Maka :

    m=LH3=3,6673,73=0,983

    n=BH3=1,8333,73=0,492

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,12 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    D=I2A

    = 0,1295,74756

    = 11,49 kN/m2

    3 =C+D2

    =19,724+11,492

    =15,607 kN/m2

    H3B1=3,730,9167=4,069

    L1B1=1,8330,9167=2

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,49 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,49

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 48

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    49/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    IP=0,3675

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si3=3B1E4IP

    =15,6070,9167135004(0,3675)

    Si3=0,0015578 m

    Jadi total penurunan segera pada pondasi gabungan A-B yaitu sebesar :

    Si=Si1+Si2+Si3

    =0,0070684+0,0019455+0,0015578

    =0,0105717 m=10,5717 mm

    B. Penurunan Konsolidasi

    a. Lapisan 1

    H1=1,31 m

    z=0,655 m (jarak dari pondasi ke tengah lapisan yang ditinjau)

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =58,645 1,8333,6671,833+0,6553,667+0,655

    =36,658 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,0001 m2/kN

    Sc1=mvH

    =0,0001 36,658 1,31

    =0,00480 m=4,8 mm

    b. Lapisan 2

    H2'=1,62 m (H2'=H2-H1)

    z=1,622+1,31=2,12 m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 49

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    50/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =20,634 1,8333,6671,833+2,12 3,667+2,12

    =6,063 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,00012 m2/kN

    Sc2=mvH

    =0,00012 6,063 2,12

    =0,00118 m=1,18 mm

    c. Lapisan 3

    H3'=3,73 m (H3'=H3-(H1+H2))

    z=3,732+(2,31+1,62)=4,795 m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =15,607 1,8333,6671,833+4,795 3,667+4,795

    =1,8705 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,00014 m2/kN kedalaman 0-2,62 m

    Sc3=mvH

    =0,00014 1,8705 3,73

    =0,00098 m=0,98 mm

    penurunan konsolidasi total

    Sc=Sc1+Sc2+Sc3

    =4,8+1,18+0,98

    =6,958 mm

    total penurunan seluruhnya

    Stot=Si+Sc

    =10,5717 mm+6,958 mm

    =17,5296 mm"ok" karena

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    51/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai I2 pada pondasi gabungan A-B

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 51

    0,225

    2,8

    0,206

    2,263 0,983

    0,12

    Lapisan 1

    Lapisan 2

    Lapisan 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    52/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai F1 dan F2 pada pondasi gabungan A-B

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 52

    1,431,77

    4,07

    0,11 0,19 0,24 0,49

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    53/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.4.1Penurunan di titik D-E

    Gambar 3.8 Sketsa Tampak Samping Penurunan Pondasi Gabungan Titik D-E

    A. Penurunan Segera

    a. Lapisan 1

    Pada lokasi perencanaan pondasi, jenis tanah yang terdapat pada lapisan 1

    adalah tanah lempung jenuh sedang. Berdasarkan jenis tanah tersebut maka

    didapat nilai =0,5 dan nilai E=7000 kN/m2

    L = 3,7 m

    B = 1,87 m

    Data-data Pada lapisan 1

    H1 = 1,31 m (di bawah dasar pondasi)

    = 0,3 (tanah tak jenuh)

    = 7000 kN/m2 (lempung sedang)

    B1 = 12B=121,87=0,935 m

    L1 = 12L=123,7=1,85 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 53

    Lapisan 3

    Lapisan 2H2

    Df 1m

    1,62 m

    3,73 m

    H1

    H3

    Lapisan 1

    maks

    2,31 m

    Lapisan 1Lapisan 2

    Lapisan 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    54/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    = 87,71583 kN/m2

    Maka :

    m=LH1=3,71,31=2,83

    n=BH1=1,871,31=1,43

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,229 (dari grafik, dapat dilihat pada

    lampiran)

    = 2

    = 0,22987,71583

    = 20,087 kN/m2

    1=A+B2

    =87,71582+20,0872

    =53,90 kN/m2

    H1B1=1,310,935=1,4

    L1B1=1,850,935=1,98

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,18

    F2 = 0,115

    Nilai F1 dan F2 di peroleh dari grafik (Terlampir)

    IP=1-2F1+1--22F2

    =1-0,320,18+1-0,3-2(0,3)20,115

    IP=0,2236

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si1=1B1E4IP

    =53,900,93570004(0,2236)

    Si1=0,00644 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 54

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    55/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    b. Lapisan 2

    H2 = 1,62 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    = 7000 kN/m2 (lempung sedang)

    B1 = 12B=121,87=0,935 m

    L1 = 12L=123,7=1,85 m

    B = 20,087 kN/m2

    Maka :

    m=LH2=3,71,62=2,29

    n=BH2=1,871,62=1,15

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,208 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    C = 2

    = 0,20887,71583

    = 18,25 kN/m2

    2 =B+C2

    =20,087+18,252

    =19,166 kN/m2

    H2B1=1,620,935=1,73

    L1B1=1,850,935=1,98

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,247 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,247

    IP=0,185

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si2=2B1E4IP

    =19,160,93570004(0,185)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 55

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    56/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Si2=0,001897 m

    c. Lapisan 3

    H3 = 3,73 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    =13.500 kN/m2 (lempung keras)

    B1 = 12B=121,87=0,935 m

    L1 = 12L=123,7=1,85 m

    c = 18,25 kN/m2

    Maka :

    m=LH3=3,73,73=0,993

    n=BH3=1,873,73=0,5

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,12 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    D = 2

    =0,1287,71583

    = 10,5259 kNm2

    3 =C+D2

    =18,25+10,52592

    =14,385 kN/m2

    H2B1=3,730,935=3,99

    L1B1=1,850,935=1,98

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,455 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,455

    IP=0,34125

    Besarnya penurunan yaitu :

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 56

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    57/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Si3=3B1E4IP

    =14,3850,935135004(0,34215)

    Si3=0,0013602 m

    Jadi total penurunan pada pondasi gabungan D-E yaitu sebesar :

    Si=Si1+Si2+Si3

    =0,00644+0,001897+0,0013602

    =0,0096983 m=9,6983 mm

    B. Penurunan Konsolidasi

    a. Lapisan 1

    H1=1,31 m

    z=0,655 m (jarak dari pondasi ke tengah lapisan yang ditinjau

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =53,90 1,873,71,87+0,6553,7+0,655

    =33,92 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,0001 m2/kN

    Sc1=mvH

    =0,0001 33,92 1,31

    =0.00444 m=4,44 mm

    b. Lapisan 2

    H2'=1,62 m (H2'=H2-H1)

    z=1,622+1,31=2,12 m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =19,166 1,873,71,87+2,12 3,7+2,12

    =5,71322 kN/m2

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 57

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    58/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    mvkoefisien perubahan volume=0,00012 m2/kN kedalaman 0-2,62 m

    Sc2=mvH

    =0,00012 5,71322 1,62

    =0,00111 m=1,11 mm

    c. Lapisan 3

    H3'=3,73 m (H3'=H3-(H1+H2))

    z=3,732+(2,31+1,62)=4,795 m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =14,3851,873,71,87+4,795 3,7+4,795

    =1,76 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,00014 m2/kN kedalaman 0-2,62 m

    Sc3=mvH

    =0,000141,763,73

    =0,00092 m=0,92 mm

    penurunan konsolidasi total

    Sc=Sc1+Sc2+Sc3

    =4,44+1,11+0,92

    =6,47mm

    total penurunan seluruhnya

    Stot=Si+Sc

    =9,6983 mm+6,47 mm

    =16,171 mm"ok" karena

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    59/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai I2 pada pondasi gabungan D-E

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 59

    0,229

    0,208

    0,12

    0,992,2872,83

    Lapisan 1

    Lapisan 2

    Lapisan 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    60/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai F1 dan F2 pada pondasi gabungan D-E

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 60

    1,41,73

    3,99

    1,151,8 0,247 0,455

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    61/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.4.1Penurunan di titik C

    Gambar 3.9 Sketsa Tampak Samping Penurunan Pondasi Telapak Titik C

    a. Lapisan 1

    Pada lapisan ini tidak terjadi penurunan, karena kedalaman pondasi

    terletak di atas lapisan tanah ke-2.

    L = 2,3 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 61

    Lapisan 3

    Lapisan 2 H1 1,62 m

    3,73 mH2

    Lapisan 1 2,31 m

    maks

    Df=2,31m

    Lapisan 1Lapisan 2

    Lapisan 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    62/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    B = 2,3 m

    b. Lapisan 2

    H2 = 1,62 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    = 7000 kN/m2 (lempung sedang)

    B1 = 12B=122,3=1,15 m

    L1 = 12L=122,3=1,15 m

    A = 145,47 kN/m2

    Maka :

    m=LH2=2,31,62=1,42

    n=BH2=2,311,62=1,42

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,216 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    B = 2

    = 0,216145,47

    = 31,4215 kN/m2

    1 =A+B2

    =145,47+31,42152

    =88,446 kN/m2

    H2B1=1,621,15=1,41

    L1B1=1,151,15=1

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,21 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,21

    IP=0,1575

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si2=1B1E4IP

    =88,4461,1570004(0,1575)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 62

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    63/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Si2=0,009194 m

    c. Lapisan 3

    H3 = 3,73 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    =13.500 kN/m2 (lempung keras)

    B1 = 12B=122,3=1,15 m

    L1 = 12L=122,3=1,15 m

    B =31,4215 kN/m2

    Maka :

    m=LH3=2,33,73=0,6167

    n=BH3=2,33,73=0,6167

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,118 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    C = 2

    = 0,118145,47

    = 17,16546 kN/m2

    2=B+C2

    =31,4215+17,165462

    =24,2935 kN/m2

    H3B1=3,731,15=3,243

    L1B1=1,151,15=1

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,37 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,37

    IP=0,2775

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si3=2B1E4IP

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 63

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    64/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =24,293491,15135004(0,2775)

    Si3=0,0022971 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 64

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    65/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Jadi total penurunan pada pondasi gabungan C yaitu sebesar :

    Si=Si1+Si2+Si3

    =0+0,009194 +0,0022971

    =0,0114512 m=11,4512 mm

    B. Penurunan Konsolidasi

    a. Lapisan 1

    Pada lapisan ini tidak terjadi penurunan, karena kedalaman pondasi terletak di atas

    lapisan tanah ke-2.

    b. Lapisan 2

    H1'=1,62 m

    z=1,622=0,81m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =88,4462,32,32,3+0,81 2,3+0,81

    =48,374 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,00012 m2/kN

    Sc1=mvH

    =0,00012 48,3741,62

    =0,00940 m=9,40 mm

    c. Lapisan 3

    H2'=3,73 m (H2'=H2-H1)

    z=3,732+1,62=3,485 m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =24,2935 2,32,32,3+3,485 2,3+3,485 =3,84007 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,00014 m2/kN kedalaman 0-2,62 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 65

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    66/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Sc2=mvH

    =0,00014 3,840073,73

    =0,00201 m=2,01 mm

    penurunan konsolidasi total

    Sc=Sc1+Sc2+Sc3

    =0+9,4+2,01

    =11,41 mm

    total penurunan seluruhnya

    Stot=Si+Sc

    =11,4512 mm+11,41 mm

    =22,8604 mm"ok" karena

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    67/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai I2 pada pondasi telapak C

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 67

    0,216

    0,118

    1,42 0,616

    Lapisan 2

    Lapisan 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    68/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai F1 dan F2 pada pondasi telapak C

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 68

    1,296

    3,23

    0,21 0,37

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    69/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.4.1Penurunan di titik F

    Gambar 3.10 Sketsa Tampak Samping Penurunan Pondasi Telapak Titik F

    a. Lapisan 1

    Pada lapisan ini tidak terjadi penurunan, karena kedalaman pondasi

    terletak di atas lapisan tanah ke 2.

    L = 2,5 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 69

    Lapisan 3

    Lapisan 2 H1 1,62 m

    3,73 mH2

    Lapisan 1Df=2,31m

    maks

    2,31 m

    Lapisan 2

    Lapisan 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    70/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    B = 2,5 m

    b. Lapisan 2

    H2 = 1,62 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    = 7000 kN/m2 (lempung sedang)

    B1 = 12B=122,5=1,25 m

    L1 = 12L=122,5=1,25 m

    A = 136,96 kN/m2

    Maka :

    m=LH2=2,51,62=1,543

    n=BH2=2,51,62=1,543

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,218 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    B = 2

    = 0,218136,96

    = 29,85728 kN/m2

    1 =A+B2

    =136,96 +29,857282

    =83,40864 kN/m2

    H2B1=1,621,25 =1,4026

    L1B1=1,25 1,25 =1

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,21 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,21

    IP=0,1575

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si2=1B1E4IP

    =83,40864 1,2570004(0,1575)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 70

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    71/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Si2=0,0093835 m

    c. Lapisan 3

    H3 = 3,73 m

    = 0,5 (lempung jenuh)

    =13.500 kN/m2 (lempung keras)

    B1 = 12B=122,5=1,25 m

    L1 = 12L=122,5=1,25 m

    B =29,85728 kN/m2

    Maka :

    m=LH3=2,53,73=0,67024

    n=BH3=2,53,73=0,67024

    Dari nilai m dan n didapat nilai I2 = 0,121 (dari grafik, dapat dilihat pada lampiran)

    C = 2

    = 0,121136,96

    = 16,57216 kN/m2

    2=B+C2

    =29,85728 +16,572162

    =23,21472 kN/m2

    H3B1=3,731,25 =2,984

    L1B1=1,25 1,25 =1

    Maka diperoleh nilai F1 = 0,355 (di peroleh dari grafik, terlampir)

    IP=0,75F1 (Untuk =0,5)

    =0,750,355

    IP=0,26625

    Besarnya penurunan yaitu :

    Si3=2B1E4IP

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 71

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    72/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =23,21472 1,25 135004(0,26625)

    Si3=0,0022892 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 72

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    73/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Jadi total penurunan pada pondasi gabungan F yaitu sebesar :

    Si=Si1+Si2+Si3

    =0+0,0093835+0,0022892 =0,0116727 m=11,6727 mm

    B. Penurunan Konsolidasi

    a. Lapisan 1

    Pada lapisan ini tidak terjadi penurunan, karena kedalaman pondasi terletak di atas

    lapisan tanah ke-2.

    b. Lapisan 2

    H1'=1,62 m

    z=1,622=0,81 m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =83,408642,52,52,5+0,81 2,5+0,81

    =47,58 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,00012 m2/kN kedalaman 0-2,62 m

    Sc2=mvH

    =0,00012 47,58 1,62

    =0,00925 m=9,25 mm

    c. Lapisan 3

    H2'=3,73 m (H2'=H2-H1)

    z=3,732+1,62=3,485 m

    Tambahan tekanan :

    =qBLB+zL+z

    =23,214722,52,52,5+3,485 2,4+3,485

    =4,05 kN/m2

    mvkoefisien perubahan volume=0,00014 m2/kN kedalaman 0-2,62 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 73

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    74/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Sc=mvH

    =0,00014 4,053,73

    =0,00212 m=2,12 mm

    penurunan konsolidasi total

    Sc=Sc1+Sc2+Sc3

    =0+9,25+2,12

    =11,37 mm

    total penurunan seluruhnya

    Stot=Si+Sc

    =11,6727 mm+11,37 mm

    =23,04 mm"ok" karena

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    75/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai I2 pada pondasi gabungan F

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 75

    0,218

    0,121

    0,671,54

    Lapisan 2

    Lapisan 3

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    76/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Grafik untuk mendapatkan nilai F1 dan F2 pada pondasi gabungan F

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 76

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    77/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.5 Perhitungan Penulangan Pondasi

    3.5.1 Penulangan Pada Pondasi Gabungan A-B

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 77

    0,294

    1,296

    0,21 0,355

    Lapisan 2

    Lapisan 3

    ha

    ht b bDw=2,31 m

    L

    B = 1,833 m

    Df = 1 m

    BA

    Total Penurunan pondasi A-B : 17,5296 mm

    Total Penurunan pondasi D-E : 16,171 mm

    Total Penurunan pondasi C : 22,8604 mm

    Total Penurunan pondasi F: 23,04 mm

    Jadi, Differencial settlement = 23,04 16,171 = 6,869 < 25 mm ...OK

    Jenis Bangunan Penurunan maksimum

    Bangunan umum 25,4 mm

    Bangunan pabrik 38,1 mm

    Gudang 50,4 mm

    Pondasi mesin 0,5 mm

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    78/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Gambar 3.11 Perencanaan Penulangan pada Pondasi Gabungan A-B

    Data- data Perencanaan Tulangan Pondasi di Titik C

    beton=24 kN/m3

    fy=240 MPa

    f'c=25 MPa

    BL=1,833 m3,667 m

    b=0,3 m=300 mm

    h=0,3 m=300 mm

    karena Df=1 m , jadi

    ha=0,7 m

    ht=0,3 m (minimal 0,15 m)

    D=22 mm diameter tulanganasumsi

    maks=95,7476 kN/m2

    min=52,34 kN/m2

    s=20 (kolom sudut)

    s=30(kolom tepi)

    s=40 (kolom dalam)

    Kontrol Terhadap Geser Satu Arah

    ds=d'+D2

    =50+222

    =61 mm

    d=ht-ds

    =300-61

    =239 mm

    a=B2-b2-d

    =18332-3002-239

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 78

    SNI ---> konstanta untuk

    L = 3,667 m

    h

    b

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    79/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =527,667 mm

    a=min+L-amaks-minL

    =52,34 +3,667-0,52766795,7476-52,34 3,667

    =89,5 kN/m2

    Geser Ultimet :

    Vu=aB(maks+a)2

    =0,5276671,833(95,7476+89,5 )2

    =89,604 kN

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 79

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    80/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Kuat Geser Beton :

    VC=fc6Bd

    =0,752561833239

    =273854 N=273,854 kN

    VC>VU273,854 >89,604"AMAN"

    Kontrol Terhadap Geser Dua Arah

    Dimensi kolomb=0,3 m

    h=0,3 m

    b+d=0,3+0,239=0,539 m

    h+d=0,3+0,239=0,539 m

    Geser Ultimet :

    VU=B2-b+dh+dmaks+min2

    =1,8332-0,5390,53995,7476+52,342

    =227,36 kN

    c=hb=0,30,3=1

    b0=2b+d+h+d

    =20,539+0,539

    =2,156 m

    Kuat Geser Beton VC :

    VC1=1+2Cfc'b0d6

    =1+212521562396

    =1288210 N=1288,21 kN

    Vc2=2+sdb0fc'b0d12

    =2+20239215625215623912

    =905411,67 N=905,41167 kN

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 80

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    81/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Vc3=fc'b0d3

    =2521562393

    =858806,67 N=858,80667 kN

    diamil VCyang kecil Vc3=858,80667 kN

    Vc=0,75Vc

    =0,75858,80667

    =644,105 kN

    VC>VU644,105 kN>227,36 kNAMAN

    Perhitungan Tulangan Lentur Pondasi

    ds=d'+D+D2

    =50+22+222

    =83 mm

    d=ht-ds

    =300-83

    =217 mm

    x=B2-h2

    =18332-3003

    =766,67 mm=0,76667 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 81

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    82/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    x=min+B-xmaks-minB

    =52,34+1,833-0,7666795,75-52,341,833

    =77,60 /m2

    Mu=0,5xx2+maks-x3x2

    =0,577,6 0,76672+95,75-77,630,76672

    =26,360895 kN.m=26360895 MPa

    K=MUbd2

    =2636089500,83002172

    =2,33254 MPa

    Kmaks=382,50,85600+fy-2250,85fc'600+fy2

    =382,50,85600+240-2250,8525600+2402

    =7,473 MPa

    Kmaks>K7,473 MPa>2,33254 MPa"AMAN"

    a'=1-1-2K0,85fcd

    =1-1-22,332540,8525217

    =98,868 mm

    As1=0,85fc'a'bfy

    =0,852598,868 300240

    =2626,1813 mm2

    As2=1,4bdfyuntuk Fc 31,36 MPa, SNI-03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    =1,4300217240

    =379,75 mm2

    Dipilih As yang besar yaitu As1=2626,1813 mm2

    Jumlah tulangan persatu meter :

    n=As14D2

    =2626,1813143,14222

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 82

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    83/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =11,90812, karena panjang pondasi 3,7 X 12 = 44,4 = 44 Buah tulangan

    Jarak antar tulangan :

    s=B-2d'-2Dn-1

    =1833,33-250-22212-1

    =140,75 mm

    maka tulangan lentur yang digunakan=D22-140

    Perhitungan Tulangan Susut Pondasi

    t=h2=3002=150 mm

    Assusut=0,002Bt

    =0,0021833,33150

    =550 mm2

    Digunakan tulangan D10

    Jumlah tulangan persatu meter ;

    n=As14D2

    =550143,14102

    =11,8712

    Jarak antar tulangan

    s=L-2d'-2Dn-1

    =3666,67-250-21012-1

    =120,33 mm, maka tulangan susut yang digunakan=D10-120

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 83

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    84/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.5.2 Penulangan Pada Pondasi Gabungan D-E

    Gambar3.12

    Perencanaan Penulangan pada Pondasi Gabungan D-E

    Data- data Perencanaan Tulangan Pondasi di Titik C

    beton=24 kN/m3

    fy=240 MPa

    f'c=25 MPa

    BL=1,87 m3,7 m

    b=0,3 m=300 mm

    h=0,3 m=300 mm

    karena Df=1 m , jadi

    ha=0,7 m

    ht=0,3 m (minimal 0,15 m)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 84

    ha

    ht b bDw=2,31 m

    LL = 3,7 m

    B = 1,87 m

    Df = 1 m

    h

    b

    ED

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    85/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    D=22 mm diameter tulanganasumsi

    maks=87,716 kN/m2

    min=49,76 kN/m2

    s=20 (kolom sudut)

    s=30(kolom tepi)

    s=40 (kolom dalam)

    Kontrol Terhadap Geser Satu Arah

    ds=d'+D2

    =50+222

    =61 mm

    d=ht-ds

    =300-61

    =239 mm

    a=B2-b2-d

    =18702-3002-239

    =546,19 mm

    a=min+L-amaks-minL

    =49,76 +3,7-0,5461987,716-49,76 3,7

    =82,12 kN/m2

    Geser Ultimet :

    Vu=aB(maks+a)2

    =0,546191,87(87,716+82,12 )2

    =86,7487 kN

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 85

    SNI ---> konstanta untuk

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    86/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Kuat Geser Beton :

    VC=fc6Bd

    =0,752561870239

    =279386,57 N=279,387 kN

    VC>VU279,387 >86,7487"AMAN"

    Kontrol Terhadap Geser Dua Arah

    Dimensi kolomb=0,3 m

    h=0,3 m

    b+d=0,3+0,239=0,539 m

    h+d=0,3+0,239=0,539 m

    Geser Ultimet :

    VU=B2-b+dh+dmaks+min2

    =1,872-0,5390,53987,716+49,762

    =220,495 kN

    c=hb=0,30,3=1

    b0=2b+d+h+d

    =20,539+0,539

    =2,156 m

    Kuat Geser Beton VC :

    VC1=1+2Cfc'b0d6

    =1+212521562396

    =1288210 N=1288,21 kN

    Vc2=2+sdb0fc'b0d12

    =2+20239215625215623912

    =905411,67 N=905,41167 kN

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 86

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    87/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Vc3=fc'b0d3

    =2521562393

    =858806,67 N=858,80667 kN

    diamil VCyang kecil Vc3=858,80667 kN

    Vc=0,75Vc

    =0,75858,80667

    =644,105 kN

    VC>VU644,105 kN>220,495 kNAMAN

    Perhitungan Tulangan Lentur Pondasi

    ds=d'+D+D2

    =50+22+222

    =83 mm

    d=ht-ds

    =300-83

    =217 mm

    x=B2-h2

    =18702-3003

    =785,19 mm=0,78519 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 87

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    88/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    x=min+B-xmaks-minB

    =49,76+1,87-0,7851987,716-49,761,87

    =71,78 /m2

    Mu=0,5xx2+maks-x3x2

    =0,571,78 0,785192+87,716-71,78 30,78519

    =25,401843 kN.m=25401843 MPa

    K=MUbd2

    =254018430,83002172

    =2,248 MPa

    Kmaks=382,50,85600+fy-2250,85fc'600+fy2

    =382,50,85600+240-2250,8525600+2402

    =7,473 MPa

    Kmaks>K7,473 MPa>2,248 MPa"AMAN"

    a'=1-1-2K0,85fcd

    =1-1-22,332540,8525217

    =98,868 mm

    As1=0,85fc'a'bfy

    =0,852598,868 300240

    =2626,1813 mm2

    As2=1,4bdfyuntuk Fc 31,36 MPa, SNI-03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    =1,4300217240

    =379,75 mm2

    Dipilih As yang besar yaitu As1=2626,1813 mm2

    Jumlah tulangan persatu meter:

    n=As14D2

    =2626,1813143,14222

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 88

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    89/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =11,90812 , karena panjang pondasi 3,7 X 12 = 44,4 = 44 buah

    Jarak antar tulangan :

    s=B-2d'-2Dn-1

    =1870-250-2227-1

    =149,73 mm

    maka tulangan lentur yang digunakan=D22-150

    Perhitungan Tulangan Susut Pondasi

    t=h2=3002=150 mm

    Assusut=0,002Bt

    =0,0021870150

    =561,11 mm2

    Digunakan tulangan D10

    Jumlah tulangan ;

    n=As14D2

    =561143,14102

    =11,4212

    Jarak antar tulangan

    s=L-2d'-2Dn-1

    =3700-250-21012-1

    =120 mm, maka tulangan susut yang digunakan=D10-120

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 89

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    90/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.5.3 Penulangan Pada Titik C

    Gambar 3.13 Perencanaan Penulangan di Titk C

    Data- data Perencanaan Tulangan Pondasi di Titik C

    beton=24 kN/m3

    fy=240 MPa

    f'c=25 MPa

    BL=2,3 m2,3 m (Bujur Sangkar)

    b=0,3 m=300 mm

    h=0,3 m=300 mm

    karena Df=2,31 m , jadi

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 90

    C

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    91/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    ha=2,01 m

    ht=0,3 m (minimal 0,15 m)

    D=22 mm diameter tulanganasumsi

    maks=145,47 kN/m2

    min=49,163 kN/m2

    s=20 (kolom sudut)

    s=30(kolom tepi)

    s=40 (kolom dalam)

    Kontrol Terhadap Geser Satu Arah

    ds=d'+D2

    =50+222

    =61 mm

    d=ht-ds

    =300-61

    =239 mm

    a=B2-b2-d

    =23002-3002-239

    =761 mm

    a=min+L-amaks-minL

    =49,163+2,3-0,761145,47-49,1632,3

    =113,605 kN/m2

    Geser Ultimet :

    Vu=aB(maks+a)2

    =0,7612,3(145,47+113,605)2

    =226,73 kN

    Kuat Geser Beton :

    VC=fc6Bd

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 91

    SNI ---> konstanta untuk

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    92/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =0,752562300239

    =343562,5 N=343,5625 kN

    VC>VU343,5625>226,73"AMAN"

    Kontrol Terhadap Geser Dua Arah

    Dimensi kolom

    b=0,3 m

    h=0,3 m

    b+d=0,3+0,239=0,539 m

    h+d=0,3+0,239=0,539 m

    Geser Ultimet :

    VU=B2-b+dh+dmaks+min2

    =2,32-0,5390,539145,47+49,1632

    =486,53 kN

    c=hb=0,30,3=1

    b0=2b+d+h+d

    =20,539+0,539

    =2,156 m

    Kuat Geser Beton VC :

    VC1=1+2Cfc'b0d6

    =1+212521562396

    =1288210 N=1288,21 kN

    Vc2=2+sdb0fc'b0d12

    =2+20239215625215623912

    =905411,67 N=905,41167 kN

    Vc3=fc'b0d3

    =2521562393

    =858806,67 N=858,80667 kN

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 92

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    93/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    diamil VCyang kecil Vc3=858,80667 kN

    Vc=0,75Vc

    =0,75858,80667

    =644,105 kN

    VC>VU644,105 kN>486,53 kNAMAN

    Perhitungan Tulangan Lentur Pondasi

    ds=d'+D+D2

    =50+22+222

    =83 mm

    d=ht-ds

    =300-83

    =217 mm

    x=B2-h2

    =23002-3003

    =1000 mm=1 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 93

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    94/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    x=min+B-xmaks-minB

    =49,163+2,3-1145,47-49,1632,3

    =103,60kN/m2

    Mu=0,5xx2+maks-x3x2

    =0,5103,612+145,47-103,6312

    =65,756218 kN.m=65756218 MPa

    K=MUbd2

    =657572180,83002172

    =5,8184341MPa

    Kmaks=382,50,85600+fy-2250,85fc'600+fy2

    =382,50,85600+240-2250,8525600+2402

    =7,473 MPa

    Kmaks>K7,473 MPa>5,8184341 MPa"AMAN"

    a'=1-1-2K0,85fcd

    =1-1-25,8184341 0,8525217

    =81,047 mm

    As1=0,85fc'a'bfy

    =0,852581,047300240

    =2152,8137 mm2

    As2=1,4bdfyuntuk Fc 31,36 MPa, SNI-03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    =1,4300217240

    =379,75 mm2

    Dipilih As yang besar yaitu As1=2152,8137 mm2

    Jumlah tulangan :

    n=As14D2

    =2152,8137143,14222

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 94

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    95/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =5,6636

    Jarak antar tulangan :

    s=B-2d'-2Dn-1

    =2300-250-2226-1

    =431,2 mm

    maka tulangan lentur yang digunakan=D22-430

    Perhitungan Tulangan Susut Pondasi

    t=h2=3002=150 mm

    Assusut=0,002Bt

    =0,0022300150

    =690 mm2

    Digunakan tulangan D10

    Jumlah tulangan ;

    n=As14D2

    =690143,14102

    =8,7859

    Jarak antar tulangan

    s=L-2d'-2Dn-1

    =2300-250-2109-1

    =272,5 mm, maka tulangan susut yang digunakan=D10-270

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 95

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    96/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    3.5.4 Penulangan Pada Titik F

    Gambar 3.14 Perencanaan Penulangan di Titk F

    Data- data Perencanaan Tulangan Pondasi di Titik C

    beton=24 kN/m3

    fy=240 MPa

    f'c=25 MPa

    BL=2,5 m2,5 m (Bujur Sangkar)

    b=0,3 m=300 mm

    h=0,3 m=300 mm

    karena Df=2,31 m , jadi

    ha=2,01 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 96

    F

    L=2,5 m

    B=2,5 m

    L=2,5 m

    PU=700 kN

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    97/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    ht=0,3 m (minimal 0,15 m)

    D=22 mm diameter tulanganasumsi

    maks=136,96 kN/m2

    min=62,08 kN/m2

    s=20 (kolom sudut)

    s=30(kolom tepi)

    s=40 (kolom dalam)

    Kontrol Terhadap Geser Satu Arah

    ds=d'+D2

    =50+222

    =61 mm

    d=ht-ds

    =300-61

    =239 mm

    a=B2-b2-d

    =25002-3002-239

    =861 mm

    a=min+L-amaks-minL

    =62,08+2,5-0,861136,96-62,082,5

    =111,171 kN/m2

    Geser Ultimet :

    Vu=aB(maks+a)2

    =0,8612,5(145,47+113,605)2

    =267,051 kN

    Kuat Geser Beton :

    VC=fc6Bd=0,752562500239

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 97

    SNI ---> konstanta untuk

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    98/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =373437,5 N=373,4375 kN

    VC>VU373,4375>267,051 "AMAN"

    Kontrol Terhadap Geser Dua Arah

    Dimensi kolom

    b=0,3 m

    h=0,3 m

    b+d=0,3+0,239=0,539 m

    h+d=0,3+0,239=0,539 m

    Geser Ultimet :

    VU=B2-b+dh+dmaks+min2

    =2,52-0,5390,539136,96+62,082

    =593,08735 kN

    c=hb=0,30,3=1

    b0=2b+d+h+d

    =20,539+0,539

    =2,156 m

    Kuat Geser Beton VC :

    VC1=1+2Cfc'b0d6

    =1+212521562396

    =1288210 N=1288,21 kN

    Vc2=2+sdb0fc'b0d12

    =2+20239215625215623912

    =905411,67 N=905,41167 kN

    Vc3=fc'b0d3

    =2521562393

    =858806,67 N=858,80667 kN

    diamil VCyang kecil Vc3=858,80667 kN

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 98

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    99/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    Vc=0,75Vc

    =0,75858,80667

    =644,105 kN

    VC>VU644,105 kN>593,08735 kN"AMAN"

    Perhitungan Tulangan Lentur Pondasi

    ds=d'+D+D2

    =50+22+222

    =83 mm

    d=ht-ds

    =300-83

    =217 mm

    x=B2-h2

    =25002-3003

    =1100 mm=1,1 m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 99

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    100/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    x=min+B-xmaks-minB

    =62,08+2,5-1,1136,96-62,082,5

    =104,0128 kN/m2

    Mu=0,5xx2+maks-x3x2

    =0,5104,0128 1,12+136,96-104,0128 31,12

    =84,129344 kN.m=84129344 MPa

    K=MUbd2

    =84129344 0,83002172

    =7,444 MPa

    Kmaks=382,50,85600+fy-2250,85fc'600+fy2

    =382,50,85600+240-2250,8525600+2402

    =7,473 MPa

    Kmaks>K7,473 MPa>7,444 MPa"AMAN"

    a'=1-1-2K0,85fcd

    =1-1-27,440,8525217

    =98,269 mm

    As1=0,85fc'a'bfy

    =0,852598,269 300240

    =2610,265 mm2

    As2=1,4bdfyuntuk Fc 31,36 MPa, SNI-03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    =1,4300217240

    =379,75 mm2

    Dipilih As yang besar yaitu As1=2610,265 mm2

    Jumlah tulangan :

    n=As14D2

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 100

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    101/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    =2610,265143,14222

    =6,877

    Jarak antar tulangan

    s=B-2d'-2Dn-1

    =2500-250-2227-1

    =392,67 mm

    maka tulangan lentur yang digunakan=D22-390

    Perhitungan Tulangan Susut Pondasi

    t=h2=3002=150 mm

    Assusut=0,002Bt

    =0,0022500150

    =750 mm2

    Digunakan tulangan D10

    Jumlah tulangan :

    n=As14D2

    =750143,14102

    =9,5510

    Jarak antar tulangan :

    s=L-2d'-2Dn-1

    =2300-250-2109-1

    =264,4 mm, maka tulangan susut yang digunakan=D10-260

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 101

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    102/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    BAB IVDinding Penahan Tanah

    4.1 Data Yang Diperlukan

    Data bangunan :

    H0=6 m

    H1=5,4 m

    H2=0,6 m

    H Lapis 1 =2,31 m

    Hair=3,69 m

    B1=0,3 m minimal 0,3 m

    B2=3 m

    B3=0,6 m (minimal 0,1 Htot)

    B4=0,6 m minimal 0,1 Htot

    Btot=4,2 m 0,5-0,7 Htot

    D=2 m

    Data Propertis tanah :

    tanah = 17,5 kN/m3

    cut = 30 (karena nilai awal = 12 tidak bisa

    digunakan, maka nilai nya

    diganti menjadi 30)

    lapis 3 = 8

    c2 = 30

    q = 25 kN/m

    Data Material :

    beton = 24 kN/m3 fc = 25 MPa

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 102

    H2

    H 0

    b3 b4

    b1

    1

    3

    5

    2

    4

    1=17,5 kN/m3

    1=30

    b2

    B Tot

    Hlapis 1

    Hair

    D

    q = 25 kN.m

    sat =17,5 kN/m3

    =30

    2=17,5 kN/m3

    2=30

    c = 30 kN/m2

    H1

    6

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    103/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    fy = 400 MPa

    1.2 Menghitung Faktor Keamanan Dinding Penahan

    Ka=1-sin1+sin =1-sin301+sin30=0,333

    Kp=tan45+222=tan45+3022=1,732

    Pa=121H2Ka=1217,5620,33=105 kN/m

    Ph1=12H2Ka=1217,5620,33=105 kN/m

    hsqtanah=2517,5=1,429

    Ph2=KatanahhsHtot=0,33317,51,4296=50 kN/m

    Ph total = Ph1 + Ph2

    = 105 + 50

    = 155 kN/m

    Menghitung Luas (A)a. A1 = B2 x (H0 Hair)

    = 3 x (6 3,69) = 6,93 m2

    b. A2 = B2 x Hair

    = 3 x 3,69 = 11,07 m2

    c. A3 = B1 x H1

    = 0,3 x 5,4 = 1,62 m2

    d. A4 = 0,5 x (B3 B1) x H1= 0,5x (0,6 0,3) x 5,4 = 0,81 m2

    e. A5 = B0 x H2= 4,2 x 0,6 = 2,52 m2

    f. A6 = B4 x (D-H2)

    = 0,6 x (2-0,6)

    = 0,84 m2

    Menghitung tekanan lateral pada dinding penahan

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 103

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    104/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    dihitung menurut cara rankine : Tekanan Tanah Aktif (Pa)

    Pa1 = Ka.q.H0= 0,33 x 25 x 6

    = 50 kN

    Pa2 = 0,5.Ka.1.(H0 Hair)2

    = 0,5 x 0,33 x 17,5 x (6

    3,69)2

    = 6,7375 kN

    Pa3 = Ka.tanah.( H0 -

    Hair).(Hair + H2)2

    =

    0,33

    x

    17,5

    x (6 3,69) x (3,69 + 0,6)2

    = 247,995 kN

    Pa4 = 0,5.Ka..(Hair + H2)2

    = 0,5 x 0,33 x (17,5 9,81) x (3,69 + 0,6)2

    = 23,588 kNPa5 = 0,5.w.(Hair + H2)2

    = 0,5 x 9,81 x (3,69 + 0,6)2

    = 90,272 kN

    Menghitung Berat Dinding Penahan Tanah dan Beton Di Atasnya

    a. W1 = A1 x tanah= 6,93 x 17,5 = 121,275 kN/m

    b. W2 = A2 x (tanah - air)

    = 11,07 x (17,5 9,81) = 85,1283 kN/m

    c. W3 = A3 x beton= 1,62 x 24 = 38,88 kN/m

    d. W4 = A4 x beton= 0,81 x 24 = 19,44 kN/m

    e. W5 = A5 x beton

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 104

    Hair.?air

    q = 25 kN/m2

    M A T

    Pa1

    q.KaKa.(?sat-?w).H2

    Pa2

    Ka ?H1

    Pa5 Pa4

    Pa3

    Pp

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    105/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    = 2.52 x 24 = 60,48 kN/m

    f. W6 = A6 x 2= 0,84 x 17,5 = 14,7 kN/m

    Menghitung Jarak Titik Berat (X)

    a. X1 = 0,5B2 + B3+ B4

    = (0,5 x 3) +

    0,6 + 0,6

    = 2,7 m

    b. X2 = 0,5B2 + B3+ B4

    = (0,5 x 3) +

    0,6 + 0,6

    = 2,7 m

    c. X3 = (0,5 x B1)

    +(B3 B1) + B4

    = (0,5 x 0,3)+(0,6 0,3) +

    0,6

    = 1,05 m

    d. X4 = (2/3 x (B3 B1)) + B4

    = (2/3 x (0.6

    0.3)) + 0,6

    = 0,8 me. X5 = 0,5B0

    = 0,5 x 4,2

    = 2,1 m

    f. X6 = 0,5 x B4= 0,5 x 0,6

    = 0,3 m

    Menghitung Momen Terhadap Ujung Dinding Penahan (di Titik 0)

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 105

    B4

    B3-B1B1

    B2

    A1

    A2

    A3

    A4

    A5o

    A6

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    106/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    a. M1 = W1 x X1= 121,275 x 2,7 = 327,4425 kN.m

    b. M2 = W2 x X2= 85,128 x 2,7 = 229,85 kN.m

    c. M3 = W3 x X3= 38,88 x 1,05 = 40,824 kN.m

    d. M4 = W4 x X4= 19,44 x 0,80 = 15,552 kN.m

    e. M5 = W5 x X5= 60,48 x 2.1 = 127,008 kN.m

    f. M6 = W4 x X6= 14,7 x 0,3 = 4,41 kN.m

    Hitungan Gaya Vertikal dan Momen Terhadap Titik 0

    No.

    Berat

    (W)

    Jarak dari 0

    (m)

    Momen ke

    01 121,275 2,7 327,4425

    2 85,1283 2,7 229,85

    3 38,88 1,05 40,824

    4 19,44 0,8 15,552

    5 60,48 2,1 127,008

    6 14,7 0,3 4,41

    R 339,9 w 745,0865

    Tekanan Tanah Aktif Total Dan Momen Terhadap 0

    No. PaJarak dari 0

    (m)momen ke

    0

    1 50 3 150

    2 6,7375 5,06 34,09175

    3 247,995 2,145 531,95

    4 23,588 1,43 33,73

    5 90,272 1,43 129,089

    Pa 418,593 M 878,86

    M0=Ph1.H03+Ph2.H02=10563+5062=310 kN.m

    KELOMPOK 12 KELAS A-09 106

  • 7/27/2019 78948419 Desain Pondasi Dangkal Dan Dinding Penahan Tanah

    107/124

    DESAIN PONDASI 1 2011

    FSoverturning=MwM0=745,0865310=2,40 > 2 -- "Tidak Overturning"

    Check stabilitas terhadap penggeseran

    K1=23=0.667

    K2=K1=0.667

    Kp=tan45+222=tan45+3022=1,732

    Pp=12.Kp.2.D2+2c2.Kp.D=121,73217,522+2301,7322=218,55

    kN/m

    FSsliding=R.tanK1.2+B.k2.c2+Ppph total

    =339,9tan0,66730+4,20,66730+218,55155

    =2,75 > 1,5 ---- "tidak sliding"

    Check kapasitas dukung

    q1 = qmax

    q2 = qmin + q1-qmin .(Bo-(B3+B4)Bo

    Vu = 1,6 . q1+q2 2 . B2-d- 1,2 H1 . c .B2-d

    Mencari nilai q