76883064-makalah-pbl-2

23
7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2 http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 1/23 SINDROM METABOLIK Juan Rollin Manu – NIM 10.2008.017 Mahasiswa S!s"# $ %K &KRIDA An'(a"an 2008 "h)#ollin*+ahoo.,o.i-  /2 8$1 00 71 BAB I 3ENDA4&L&AN La"a# Bla(an' Tanpa kita sadari, perkembangan penyakit dewasa ini sudah berubah dari penyakit infeksi kearah penyakit degeneratif dan penyakit metabolik. Salah satu kondisi gangguan metabolik yang mendapat perhatian khusus adalah Sindroma Metabolik. Sindroma metabolik adalah sekumpulan faktor risiko metabolik yang secara bersama- sama ataupun sendiri-sendiri akan meningkatkan risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular aterosklerotik, stroke, diabetes, dan berbagai penyakit metabolik lainnya. Pada tahun !"", #eaven menunjukkan konstelasi faktor resiko pada pasien-pasein dengan resistensi insulin yang dihubungkan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular yang disebutnya sebagai sindrom $. selanjutnya, sindrom $ ini dikenal sebagai sindrom resistensi insulin dan akhirnya sindroma metabolik.  Pada makalah ini akan membahas tentang sindrom metabolik. %emudian anamnesis yang diperlukan, pemeriksaan apa yang di butuhkan, diagnosis bandingnya sampai etiologi, patofsiologi, komplikasi, penatalaksanaan dan pencegahan, epidemologi, dan prognosisnya. 1

Upload: adi-baskoro

Post on 17-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 1/23

SINDROM METABOLIK 

Juan Rollin Manu – NIM 10.2008.017

Mahasiswa S!s"# $ %K &KRIDA An'(a"an 2008

"h)#ollin*+ahoo.,o.i-  /2 8$1 00 71

BAB I

3ENDA4&L&AN

La"a# Bla(an'

Tanpa kita sadari, perkembangan penyakit dewasa ini sudah berubah dari penyakit infeksi

kearah penyakit degeneratif dan penyakit metabolik. Salah satu kondisi gangguan metabolik 

yang mendapat perhatian khusus adalah Sindroma Metabolik.

Sindroma metabolik adalah sekumpulan faktor risiko metabolik yang secara bersama-

sama ataupun sendiri-sendiri akan meningkatkan risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular 

aterosklerotik, stroke, diabetes, dan berbagai penyakit metabolik lainnya.

Pada tahun !"", #eaven menunjukkan konstelasi faktor resiko pada pasien-pasein

dengan resistensi insulin yang dihubungkan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular yang

disebutnya sebagai sindrom $. selanjutnya, sindrom $ ini dikenal sebagai sindrom resistensi

insulin dan akhirnya sindroma metabolik.  

Pada makalah ini akan membahas tentang sindrom metabolik. %emudian anamnesis

yang diperlukan, pemeriksaan apa yang di butuhkan, diagnosis bandingnya sampai etiologi,

patofsiologi, komplikasi, penatalaksanaan dan pencegahan, epidemologi,

dan prognosisnya.

1

Page 2: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 2/23

Ru!usan Masalah

. &agaimana batasan dan klasifikasi sindrom metabolik '(. &agaimana diagnose dini terhadap sindrom metabolik '). &agaimana upaya pengelolaan dan pencegahan yang tepat terhadap sindrom metabolik '

4i5o"sis6

Tn. * ++ tahun, obesitas, sering lelah, dan mudah haus dengan riwayat hipertensi dan M

dalam keluarga merupakan gejala dari sindrom metabolik.

Tuuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah . Mengetahui batasan dan klasifikasi sindrom meatbolik (. Mengetahui diagnose dini terhadap sindrom metabolik ). Mengetahui upaya pengelolaan dan pencegahan yang tepat terhadap sindrom metabolik 

Manaa"

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pembaca tentang upaya

 pengelolaan dan pencegahan sindrom metabolik beserta komplikasinya berdasarkan batasan,

klasifikasi, dan diagnosa dini sindrom metabolik.

2

Page 3: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 3/23

BAB II

ISI

Kasus6

Pasien Tn.* ++ thn datang ke poli Penyakit alam ingin memeriksakan kesehatannya.

Pasien merasa dirinya terlalu gemuk dan sulit menurunkan berat badannya sejak usia )

tahunan. Pekerjaan pasien adalah sebagai karyawan suatu kantor swasta. Sebelumnya

 pasien sangat jarang memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan karena di rasakan

dirinya tidak memiliki keluhan seputar kesehatannya. Pasien menambahkan bahwa

dirinya agak sering lelah dan mudah haus pada tahun belakangan ini.

Pasien mengatakan ayahnya menderita hipertensi dan ibunya sudah tahun mengidap penyakit kencing manis.

P/

%0 baik, kesadaran compos mentis, && "" kg, T& 1! cm, waist hip ratio ,+,

2ingkar perut " cm. T 13!, 4 "53menit, ## 153menit, Suhu )1,+ 6, mata

konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.

2aboratorium

7P " mg3dl

7 (PP " mg3dl

Profil lipid 6hol total )1( mg3dl, 22 chol (11 mg3dl, 82 )1 mg3dl, T7 ) mg3dl

3

Page 4: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 4/23

ANAMNESA

Merupakan suatu wawancara antara pasien dengan dokter untuk mengetahui riwayat

kondisi pasien, riwayat penyakit pasien dahulu, riwayat penyakit keluarga, gejala-gejala

yang dialami pasien. &erdasarkan kasus di atas, anamnesis yang dilakukan secara auto-

anamnesis yaitu anamnesia dimana pasien yang menderita penyakit langsung menjawab

 pertanyaan dokter. *namensis mencakup identitas penderita, keluhan utama dan

 perjalanan penyakit.

&erdasarkian kasus, yang harus ditanyakan pada anamnesis

9dentitas mencakup

−  4ama

−  0mur −  Pekerjaan

−  *gama

−  *lamat

−  Pendidikan terakhir dll  %eluhan utama pasien

Merupakan alasan yang menyebabkan pasien datang ke dokter. *dapun keluhan utama

 pasien yaitu gemuk dan sulit menurunkan berat badannya sejak usia ) tahunan.

  %eluhan tambahan pasien

Sering lelah dan mudah haus pada tahun belakangan ini.

#iwayat Penyakit Terdahulu dan Perjalanan penyakit

Tidak ada, tapi riwayat penyakit turunan :faktor genetik; yaitu ayahnya menderita

hipertensi dan ibunya sudah tahun mengidap penyakit kencing manis. Sebelumnya

 pasien jarang memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan karena tidak merasakan ada

keluhan seputar kesehatannya.

 

3EMERIKSAAN

4

Page 5: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 5/23

  a. %isi( 

• %eadaan 0mum baik %esadaran kompos mentisT& 1! cm

&& "" kgTekanan arah 13! : 8ipertensi<aist hip ratio ,+ :Meningkat;2ingkar Perut " cm :Meningkat; 4adi "53menit## 153menitSuhu )1,+  6Mata %onjungtiva tidak anemis

  9. 3nunan'

  • An"#o5o!"#i( 

  Pengukuran 9ndeks Massa Tubuh :9MT; , menggunakan rumus

&erat badan :kg;

 ========== 

  Tinggi badan :m;(

9MT "" > ), " :&uruk;

  :1!; ( 

• Pengukuran lingkaran pinggang merupakan prediktor yang lebih baik terhadap risiko

kardiovaskular daripada pengukuran waist-to-hip ratio.

: La9o#a"o#iu!

7P " mg3dl :4ormal;

7 (PP " mg3dl :Meningkat;

Profil lipid

- 6hol total )1( mg3dl :Meningkat;

5

Page 6: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 6/23

- 22 chol (11 mg3dl :Meningkat;

- 82 )1 mg3dl :Menurun;

- T7 ) mg3dl :Meningkat;

Pemeriksaan yang di pakai• %adar glukosa plasma dan profil lipid puasa.

• Pemeriksaan klem euglikemik atau 8?M* :homeostasis model assessment; untuk 

menilai resistensi insulin secara akurat biasanya hanya dilakukan dalam penelitian dan

tidak praktis diterapkan dalam penilaian klinis.• 8ighly sensitive 6-reactive protein

• %adar asam urat dan tes faal hati dapat menilai adanya 4*S8.

Ra-iolo'i6

2emak daerah abdomen terdiri dari lemak subkutan dan lemak intraabdominal yang dapat

dinilai dengan cara 6T atau M#9.

ETIOLO;I

Sindroma metabolik terdiri dari resistensi insulin3 hiperinsulinemia, intoleransi glukosa3

diabetes mellitus, dislipidemia, hiperurisemia, gangguan fibrinolisis, hiper-

fibrinogenemia dan hipertensi. Pada kebanyakan orang didapatkan sindroma metabolik 

terjadi akibat obesitas, gangguan profil lipid :dislipidemia; dan hipertensi dengan

meningkatkan faktor risiko untuk kelainan kardiovaskular.

/aktor lain pencetus sindrom metabolic yaitu

. iet yang salah

Pada sindrom metabolik yang menjadi perhatian adalah bukan berapa banyak makanan

yang dimakan, tapi apa jenis makanan yang dimakan. %onsumsi makanan dengan

tinggi karbohidrat yang mengandung gula putih dan tepung terigu menyababkan

terjadinya sindrom metabolik dalam masyarakat modern sekarang ini.

(. %elebihan berat badan

6

Page 7: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 7/23

Sindrom metabolic lebih banyak ditemui pada orang dengan kelebihan berat badan,

dengan penimbunan lemak pada tubuh bagian atas. @adi sindrom metabolic banyak 

ditemui pada orang dengan bentuk tubuh seperti apel. Timbunan lemak pada daerah

aras tubuh mempermudah produksi hormone pria seperti androstenedione. &ila kadar 

hormone tersebut meningkat maka dapat menyebabkan resistensi insulin.

). Sindrom ovarium polikistik 

Sindrom ini merupakan bentuk gangguan hormonal yang sering ditemui pada wanita,

diderita oleh 1-A wanita premenopause. Pada keadaan ini produksi hormone wanita

meningkat, sehingga ovulasi dihambat. %arena ovulasi tidak terjadi, maka produksi

hormone wanita progesterone menjadi terhambat, menyebabkan gangguan menstruasi

dan infertilitas. <anita dengan sindrom ovarium polikistik mempunyai tendensi

mengalami sindrom metabolic lebih besar, dan tujuh kali lebih sering mengalami

diabetes mellitus tipe (, terutama jika ,mereka juga mengalami kelebihan berat badan.

B. /aktor 7enetic

&ila diantara anggota keluarga mempunyai riwayat obesitas, diabetes mellitus tipe (,

hipertensi, sindrom ovarium polikistik atau penyakit jantung, maka resiko untuk 

mengalami sindrom metaboolik meningkat.

+. /itness dan C5ercise

#esistensi insulin lebih umum ditemui pada orang yang biasa hidup dengan cara

sedentary lifestyle dan tidak melakukan olahraga secara teratur. %ekurangan latihan

7

Page 8: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 8/23

olahraga akan meningkatkan resiko sindrom metabolic sebanyak (-(+A. Meskipun

latihan olahraga teratur akan menurunkan resistensi insulin, manfaatnya akan hilang

 bila latihan olahraga tersebut dihentikan. Merokok dapat sedikit meningkatkan

resistensi insulin, sedangkan minuman beralkohol -( gelas3hari tidak meningkatkan

tendensi sindrom metabolic. (,)

E3IDEMOLO;I

i 0S, peningkatan kejadian obesitas mengiringi peningkatan prevalensi sindrom

metabolic. Prevalensi sindrom metabolic pada populasi usia D ( tahun sebesar (+A dan

 pada usia D + tahun sebesar B+A. Pandemik sindrom metabolik berkembang seiring

dengan prevalensi obesitas yang terjadi pada populasi *sia. Penelitian Soegondo :(B;

menunjukkan bahwa kategori 9ndeks Massa Tubuh :9MT; obesitas D(+ kg3m( lebih cocok 

untuk diterapkan pada orang 9ndonesia, dan pada penelitiannya didapatkan prevalensi

sindrom metabolik adalah ),)A. Penelitian lain yang dilakukan menunjukkan

 prevalensi sindrom metabolik menggunakan kriteria  National Cholesterol Education

 Program Adult Treatment Panel III (NCEP-ATP II)  dengan modifikasi *sia, terdapat

 pada (+.EA pria dan (+A wanita.Penelitian Sugondo :(B; melaporkan prevalensi sindrom metabolik sebesar ),) A

dan menunjukkan bahwa kriteria 9ndeks Masa Tubuh :9MT; obesitas D (+ kg3m(

  lebihcocok untuk diterapkan pada orang 9ndonesia. Penelitian di %9 @akarta tahun (1

melaporkan prevalensi sindrom metabolik yang tidak jauh berbeda dengan epok yaitu

(1,)A dengan obesitas sentral merupakan komponen terbanyak :+!,BA;.

8

Page 9: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 9/23

 3ATO%ISIOLO;IS

O9s"i"as Sn"#al

?besitas yang digambarkan dengan massa indeks tubuh tidak begitu sensitive dalam

menggambarkan resiko kardiovaskular dan gangguan metabolic yang terjadi. Studi

menunjukkan bahwa obesitas sentral yang digambarkan oleh lingkar perut lebih sensitif 

dalam memprediksikan gangguan metabolik dan risiko kardiovaskular. 2ingkar perut

menggambarkan baik jaringan adipose subkutan dan visceral. Meski dikatakan bahwa

lemak visceral lebih berhubungan dengan kompilkasi metabolik dan kardivaskular, hal ini

masih kontroversial. Peningkatan obesitas beresiko pada peningkatan kejadian resiko

kardivaskular. Fariasi faktor genetik membuat perbedaan dampak metabolik maupun

kardiovaskular dari obesitas. Seorang obesitas dapat tidak berkembang menjadi resistensi

insulin dan sebaliknya resitensi insulin dapat ditemukan pada individu tanpa obes.

9nteraksi faktor genetik dan lingkungan akan memodifikasi tampilan metabolik dari

suatau resistensi insulin maupun obesitas.

@aringan adipose merupakan sebuah organ endokrin yang aktif mensekresi berbagai

faktor pro ana anti inflamasi seperti leptin, adinopektin, Tumor nekrosis faktor alfa (TNF-

a), Interleukin-6, dan resistin. %onsentrasi adinopektin plasma menurun pada kondisi M

tipe ( dan obesitas. Senyawa ini diprediksikan dapat memiliki antiaterogenik pada hewan

coba dan manusia. Sebaliknya, konsentrasi leptin meningkat pada kondisi resistensi

insulin dan obesitas dan berhubungan dengan resiko kejadian kardiovaskular tidak 

 bergantung dari faktor risiko tradisional, 9MT, dan konsentrasi 6#P. Sejauh ini belum

diketahui apakah pengukuran marker hormonal dari jaringan adipose lebih baik daripada

 pengukuran secara anatomi dalam mempridiksikan resiko kardivaskular dan kelainan

metabolik yang terkait.

Rsis"nsi Insulin

#esistensi insulin mendasari kelompok kelainan pada sindrom metabolik. Sejauh ini

 belum disepakati pengukuran yang ideal dan praktis untuk resistensi insulin. teknik clamp

merupakan teknik yang ideal namun tidak praktis. Pemeriksaan glukosa plasma puasa

 juga tidak ideal mengingat toleransi glukosa puasa hanya dijumpai pada A sindroma

9

Page 10: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 10/23

metabolik. Pengukuran 8omeostatis Model *ssesment :8?M*; dan Guantitative 9nsulin

Sensitivity 6heck 9ndeks :G096%9; dibuktikan berkolerasi erat dengan pemeriksaan

standar, sehingga dapat disarankan untuk mengukur resitensi insulin. bila melihat dari

 patofisiologi resistensi insulin yang melibatkan jaringan adipose dan sistem kekebalan

tubuh, maka pengukuran resistensi insulin hanya dari pengukuran glukosa dan insulin

:seperti rumus 8?M* dan G096%9; perlu ditinjau ulang. ?leh karenanya, penggunaan

rumus ini secara rutin di klinis disarankan maupun disepakati.

Dis5li-!ia

isplidemia yang khas pada sindroma metabolik ditandai dengan peningkatan T7 dan

 penurunan kolesterol 82. %olesterol 22 biasanya normal, namun mengalami

 perubahan struktur berupa peningkatan small dense 22. Peningkatan konsentrasi T7

 plasma dipikirkan akibat peningkatan masukan asam lemak bebas ke hati sehingga terjadi

 peningkatan produksi T7. 4amun pada studi manusia dan hewan menunjukkan bahwa

 peningkatan T7 tersebut bersifat multifaktorial dan tidak hanya diakibatkan oleh

 peningkatan masukan asam lemak bebas ke hati.

Penurunan kolesterol 82 disebabkan peningkatan T7 sehingga terjadi transfer T7 ke

82. 4amun pada subjek dengan resistensi insulin dan konsentrasi T7 normal dapat

ditemukan pada penurunan kolesterol 82.

Sehingga dipikirkan terdapat mekanisme lain yang menyebabkan penurunan kolesterol

82 disamping peningkatan T7. Mekanisme yang dipikirkan berkaitan dengan

gangguan masukan lipid post prandial pada kondisi resitensi insulin sehingga terjadi

gangguan produksi *polipoprotein *- :*po *-; oleh hati yang selanjutnya melibatkan

 penurunan kolesterol 82. Peran sistem imunitas pada resitensi insulin juga berpengaruh

 pada perubahan profil leipid pada subjek dengan resistensi insulin. studi pada hewan

menunjukkan bahwa aktivasi sistem imun akan menyebabkan gangguan pada lipoprotein,

 protein transport, respetor, dan enHim yang berkaitan sehingga terjadi perubagan

konsentrasi profil lipid.

3#an sis"! i!uni"as 5a-a #sis"nsi insulin

10

Page 11: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 11/23

9nflamasi subklinis kronis juga merupakan bagian dari sindrom metabolik. Marker 

inflamasi berperan pada progresifitas M dan komplikasi kardiovaskular. 6#P

dilaporkan menjadi data prognosis tambahan pada wanita sehat dengan sindrom

metabolik. 4amun, belum didapatkan kesepakatan alur diagnosis yang mampu

menggabungkan peningkatan 6#P, koagulasi, dan gangguan fibrinolisis dalam

memprediksikan resiko kardiovaskular.

4i5#"nsi

#esitensi insulin juga berperan pada pathogenesis hipertensi. 9nsulin merangsang sistem

saraf simpatis meningkatkan reabsorbsi natrium ginjal, mempengaruhi transport kation

dan mengakibatkan hipertfrofi otot polos pembuluh darah. Pemeberian infus insulin akut

dapat menyebabkan hipotensi akibat vasodilatasi. Sehingga disimpulkan bahwa

hipertensi akibat resistensi insulin terjadi akibat ketidakseimbangan efek pressor dan

depressor. The insulin #esistance *therosclerosis Study melaporkan hubungan antara

resistensi insulin dengan hipertensi pada subjek normal namun tidak pada subjek dengan

M tipe (. ,E

 DIA;NOSA

  a. <o#(in' Dia'nosis

  Sindrom Metabolik 

K#i"#ia

Sindrom metabolic dikenal pertama kali sebagai sindrom $ yang mengkaitkannya dengan

resistansi insulin :#eaven !"";. 4amun dalam perkemangannya, berkembang beberapa

criteria yang sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mengenali sedini mungkin

gejala gangguan metabolic sebelum seseorang jatuh dalam keadaan sakit. &eberapa

criteria sindrom metabolic adalah sebagai berikut

11

Page 12: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 12/23

• <o#l- 4al"h O#'ani=a"ion ><4O? – 1.

The <orld 8ealth ?rganiHation kriteria :!!!; memerlukan kehadiran diabetes

mellitus, gangguan toleransi glukosa, gangguan puasa glukosa atau resistansi insulin,

dan ( dari criteria berikut ini

- Tekanan darah I B3! mm8g

- yslipidemia trigliserida :T7; I ,1!+ mmol 3 2 dan high-density lipoprotein

kolesterol :82-6; J ,! mmol 3 2 :laki-laki;, J , mmol 3 2 :wanita;

- Sentral obesitas pinggang pinggul rasio D ,! :laki-laki;K D ,"+ :wanita;, dan

atau indeks massa tubuhD ) kg 3 m ( 

- Mikroalbuminuria rasio ekskresi albumin urin I ( mg 3 menit atau albumin

rasio kreatinin I ) mg 3 g

: E;IR >Eu#o5an ;#ou5 o# "h s"u-+ o Insulin Rsis"an,? – 1

Curopean 7roup for the study of 9nsulin #esistance :!!!; memerlukan ( atau lebih

hal berikut

- obesitas sentral lingkar pinggang I !B cm :laki-laki;, I " cm :wanita;

- dislipidemia T7 I (, mmol 3 2 dan atau 82-6 L. mmol 3 2 atau dirawat untuk 

dislipidemia

- hipertensi tekanan darah I B3! mm8g atau obat antihipertensi

- glukosa plasma puasa I 1, mmol 3 2

• Na"ional @hols"#ol E-u,a"ion 3#o'#a! A-ul" T#a"!n" 3anl III >N@E3 – 

AT3 II?

12

Page 13: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 13/23

0S 4ational 6holesterol Cducation Program *dult Treatment Panel 999 :(;

memerlukan setidaknya ) dari kriteria berikut ini

- sentral obesitas lingkar pinggang I ( cm atau B inci :laki-laki;, I "" cm atau )1

inci :wanita;

- dislipidemia T7 I ,1!+ mmol 3 2 :+ mg 3 dl;

- dislipidemia 82-6 LB mg 3 d2 :laki-laki;, L+ mg 3 d2 :wanita;

- tekanan darah I )3"+ mm8g

- glukosa plasma puasa I 1, mmol 3 2 : mg 3 dl;

• In"#na"ional Dia9"s %-#a"ion >ID%? – 200$

  Menurut /ederasi iabetes 9nternasional, definisi sindrom metabolik yaitu

?besitas sentral :lingkar pinggang didefinisikan dengan nilai spesifik etnis ; dan (

dari kriteria berikut ini 

- Peningkatan trigliserida D + mg 3 d2 :,E mmol 3  2;, atau perawatan spesifik 

untuk kelainan lipid ini.

- Penurunan 82 kolesterol L B mg 3 d2 :,) mmol 3 2; pada laki-laki,

L+ mg 3 d2 :,(! mmol 3 2; pada wanita, atau perawatan spesifik untuk 

kelainan lipid ini

- 8ipertensi tekanan darah sistolik D ) atau diastolik D "+ mm 8g, atau

 pengobatan hipertensi didiagnosis sebelumnya.

- Peningkatan glukosa plasma puasa :/P7; D mg 3 d2 :+,1 mmol 3 2;, atau

sebelumnya didiagnosis diabetes tipe (. @ika /P7 D +,1 mmol 3 2 atau mg 3

13

Page 14: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 14/23

d2, ?7TT 7lucose tolerance tes sangat disarankan tetapi tidak perlu untuk 

mendefinisikan adanya Syndrome.

 @ika &M9D ) kg 3 mN, obesitas sentral dapat diasumsikan dan lingkar pinggang

tidak perlu diukur.

 

: A!#i,an 4a#" Asso,ia"ion Di5#9a#ui N@E3

*da kebingungan mengenai apakah *8* 3 482&9 dimaksudkan untuk menciptakan

seperangkat pedoman lain atau hanya memperbarui definisi 46CP *TP 999. Menurut Scott

7rundy, 0niversity of Te5as Southwestern Medical School, allas, Te5as, niatnya hanya

untuk memperbarui definisi 46CP *TP 999 dan tidak menciptakan definisi baru.

•  Peningkatan lingkar pinggang

o  Pria - I B inci :( cm;

o  <anita - I )+ inci :"" cm;

•  Peningkatan trigliserid Sama dengan atau lebih besar dari + mg 3 d2

•  Penurunan 82 :kolestrol baik;

o  Pria LB mg 3 d2

o  <anita L+ mg 3 d2

•  Tekanan darah tinggi I )3"+ mm 8g atau penggunaan obat untuk hipertensi

14

Page 15: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 15/23

•  Peningkatan glukosa puasa I mg 3 d2 :+,1 mmol 3 2; atau penggunaan obat untuk 

hiperglikemi

%riteria yang diajukan oleh 46CP-*TP 999 lebih banyak digunakan, karena antara lain lebih

dulu memudahkan seorang klinis untuk mengidentifikasi seseorang dengan sindrom

metabolic. Sindrom metabolik ditegakkan apabila seseorang memiliki sedikitnya ) kriteria.

The *merican 8eart *ssociation and 4ational 8eart, 2ung, and &lood 9nstitute, pada tahun

(+ mempublikasikan kriteria diagnosis baru sindrom metabolic sesuai dengan kriteria dai

 46CP-*TP 999, namun dengan beberapa modifikasi. %riteria sindrom metabolic sebagai

 berikut peningkatan kadar trigliserid :D+ mg3d2;, peningkatan tekanan darah :D)+3"+

mm 8g; dan peningkatan glikosa puasa :Dmg3d2;,

tanpa mengikutsertakan kriteria obesitas jika kriteria lainnya telah ada, sebab terdapat

individu yang tidak obes, tetapmemiliki resistensi insulin dan factor risiko metabolic,

terutama pada individu yang memiliki kesua orang tua yang diabetes atau keluarga inti

maupun tingkat kedua yang diabetes.

%omponen utama dari sindrom metabolik meliputi

• #esistensi insulin

• ?besitas abdominal3sentral

• 8ipertensi

• islipidemia - Peningkatan kadar trigliserida- Penurunan kadar 82 kolesterol

Sindrom Metabolik disertai dengan keadaan proinflammasi 3 prothrombotik yang dapat

menimbulkan peningkatan kadar 6-reactive protein, disfungsi endotel, hiperfib-

15

Page 16: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 16/23

rinogenemia, peningkatan agregasi platelet, peningkatan kadar P*9-, peningkatan kadar 

asam urat, mikroalbuminuria dan peningkatan kadar 22 cholesterol. *khir-akhir ini

diketahui pula bahwa resistensi insulin juga dapat menimbulkan Sindrom ?varium

Polikistik dan 4on *lcoholic Steato 8epatitis :4*S8;. -1

16

Page 17: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 17/23

 Tabel . %riteria iagnosis Sindrom Metabolik menurut <8? :<orld 8ealth ?rganiHation; O

 46CP-*TP 999 :The 4ational 6holesterol Cducation Program- *dult Treatment Panel 999; 

9. Di#n"ial Dia'nosis

Pada kasus sindrom metabolik, penulis tidak mendapatkan differential diagnosis yang bisa

dijadikan pembanding. *lasannya karena sindroma merupakan suatu kumpulan gejala, sehingga

gejala penyakit tidak ada yang mirip dengan gejala sindrom metabolik.

17

Ko!5onn K#i"#ia -ia'nosis <4O 6

Rsis"nsi insulin 5lus 6

K#i"#ia -ia'nosis AT3 III 6

) (o!5onn -i9awah ini

?besitas abdominal3

sentral

<aist to hip ratio

2aki( D .!K

<anita D ."+, atau

9M& D ) kg3m(

2ingkar pinggang

2aki( D ( cm :B inchi;

<anita D "" cm :)+ inchi;

8ipertrigliseridemia I + mg3dl : I .E mmol32; I + mg3dl :I .E mmol32;

82 6holesterol

 

L )+ mg3dl :L .! mmol32;

Q L )! mg3dl :L . mmol32

 

L B mg3dl :L .)1 mmol32;

Q L + mg3dl :L .(!+ mmol32;

 

8ipertensi T I B3! mm8g atau riwayat

terapi anti hipertensif 

T I )3"+ mm8g atau riwayat

terapi anti hipertensi

%adar glukosa darah

tinggi

Toleransi glukosa terganggu,

glukosa puasa terganggu, resistensi

insulin

I mg3dl atau I 1. mmol32

Mikroalbuminuri #atio albumin urin dan kreatinin )

mg3g atau laju ekskresi albumin (

mg3mnt

Page 18: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 18/23

KOM3LIKASI

%egemukan :obesitas;, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus dan dislipidemia secara

sendiri-sendiri sudah sejak lama diketahui sebagai factor resiko terjadinya penyakit

 jantung koroner. emikian pula adanya factor-faktor tersebut secara bersamaan pada

seseorang telah sangat dikenal akan jauh meningkatkan kemungkinan terjadinya Penyakit

 jantung %oroner. engan demikian penderita dengan Sindroma Metabolik kemungkinan

untuk mendapatkan 3 terkena penyakit jantung koroner dan penyakit kardiovaskuler 

lainnya akan meningkat. ),-+

3ENATALAKSANAAN

a.Non !-i(a!n"osa

  T#a5i -i" un"u( o9si"as

Terapi diet direncanakan berdasarkan individu. 8al ini bertujuan untuk membuat deficit

+ hingga kcal3hari menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program

 penurunan berat badan apapun. Sebelum menganjurkan deficit kalori sebesar + hingga

kcal3hari sebaiknya diukur kebutuhan energy basal dapat menggunakan rumus dari

 arris-!enedict 2aki-laki !"E"E # 66"$ % (&',$ kg) % ($"**' cm) + (6"$ age)

Perempuan !"E"E # 6$$"& % ("$6' kg) % &"$* cm) + (."66 age)

%ebutuhan kalori total sama dengan &CC dikali dengan jumlah factor stress dan aktivitas.

/actor stress ditambah aktivitas berkisar dari .( sampai lebih dari (. isamping

 pengurangan lemak jenuh, total lemak seharusnya kurang dan sama dengan ) persen

dari total kalori. Pengurangan persentase lemak dalam menu sehari-hari saja tidak dapat

menyebabkan penurunan berat badan, kecuali total kalori juga berkurang. %etika asupan

lemak dikurangi, prioritas harus diberikan untuk mengurangi lemak jenuh. 8al tersebut

 bermaksud untuk menurunkan kolesterol-22.)

A("ii"as %isi( 

18

Page 19: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 19/23

Peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan berat

 badan, walaupun aktivitas fisik tidak menyebabkan penurunan berat badan lebih banyak 

dalam jangka waktu enam bulan. %ebanyakan penurunan berat badan terjadi karena

 penurunan asupan kalori. *ktivitas fisik yang lama sangat membantu pada pencegahan

 peningkatan berat badan. %euntungan tambahan aktivitas fisik adalah terjadi

 pengurangan risiko kardiovaskular dan diabetes lebih banyak dibandingkan dengan

 penguranan berat badan tanpa aktivitas fisik saja. *ktivitas fisik yang berdasarkan gaya

hidup cenderung lebih berhasil menurunkan berat badan dalam jangka waktu panjang

dibandingkan dengan program latihan yang terstruktur. 0ntuk pasien obes, terapi harus

dimulai secara perlahan, dan intensitasnya sebaiknya, ditingkatkan secara bertahap.

2atihan dapat dilakukan seluruhnya pada satu saat atau secara bertahap sepanjang hari.

Pasien dapat memulai aktivitas fisik dengan berjalan selama ) menit dengan jangka

waktu ) kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama B+ menit dengan

 jangka waktu + kali seminggu. engan regimen ini, pengeluaran energy tambahan

sebanyak sampai ( kalori per hari dapat dicapai. #egimen ini dapat diadaptasi

kedalam berbagai bentuk aktivitas fisik lain, tetapi jalan kaki lebih menarik karena

keamananya dan kemudahannya. Pasien harus dimotivasi untuk meningkatkan aktivitas

sehari-hari seperti naik tangga daripada naik lift. Seiring waktu, pasien dapat melakukan

aktivitas yang lebih berat.

T#a5i 5#ila(u

0ntuk mencapai penurunan berat badan dan mempertahankannya diperlukan suatu

strategi untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktivitas fisik.

Strategi yang spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan

aktivitas fisik, manajemen stress,  stimulus control , pemecahan masalah, contingenc/

management , cogniti0e restructuring  dan dukungan social.

T#a5i 9-ah

Terapi bedah merupakan salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan. Terapi ini

hanya memberikan pada pasien obesitas berat secara klinis dengan &M9 I B atau I )+

dengan kondisi komorbid. Terapi bedah ini harus dilakukan dengan alternative terakhir 

untuk pasien yang gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang

19

Page 20: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 20/23

ekstrem. &edah gastrointestinal :restriksi gastric  R1anding 0ertical gastric atau 1/2ass

 gastric  R 3ou4-en 5 ; adalah suatu intervensi penurunan berat badan pada subyek yang

 bermotivasi dengan resiko operasi yang rendah. Suatu program yang terintegrasi harus

dilakukan baik sebelum maupun sesudah untuk memberikan panduan diet, aktivitas fisik,

dan perubahan perilaku serta dukungan social. +,1

&n"u( Disli5!ia

  T#a5i Nu"#isi M-is

Selalu merupakan tahap awal penatalaksanaan seseorang dengan dislipidemia, oleh

karena itu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli giHi. Pada dasarnya adalah

 pembatasan jumlah kalori dan jumlah lemak. Pasien dengan kadar kolesterol 22 atau

kolesterol total tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh, dan

meningkatkan asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal dan ganda : mono unsaturated 

 fatt/ acid  > M0/* dan 2ol/ unsaturated fatt/ acid  > P0/*;. Pada pasien dengan kadar 

trigliserida yang tinggi perlu dikurangi asupan karbohidrat, alcohol dan lemak.

Tabel.( komposisi makanan untuk 8iperkolesterolemia 1 

E-u(asi

okter - dokter keluarga mempunyai peran besar dalam penatalaksanaan pasien dengan

SindromMetabolik, karena mereka dapat mengetahui dengan pasti tentang gaya hidup

20

Ko!5osisi Ma(anan un"u( 4i5#(ols"#ol!ia

Ma(anan Asu5an +an' Dianu#(an

To"al l!a( 202$C -a#i (alo#i "o"al

L!a( nuh 7C -a#i (alo#i "o"al

L!a( 3&%A sa!5ai 10C -a#i (alo#i "o"al

L!a( M&%A sa!5ai 10C -a#i (alo#i "o"al

Ka#9ohi-#a" 0C -a#i (alo#i "o"al >"#u"a!a(a#9ohi-#a" (o!5l(s?

S#a" )0 '# 5# ha#i

3#o"in s(i"a# 1$C -a#i "o"al (alo#i

Kols"#ol 200 !'ha#i

Page 21: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 21/23

 pasien serta hambatan - hambatan yang dialami mereka dalam usaha memodifikasi gaya

hidup tersebut. okter keluarga juga diharapkan dapat mengetahui pengetahuan pasien

tentang hubungan gaya hidup dengan kesehatan, yang kemudian memberikan pesan -

 pesan tentang peranan diet dan latihan fisik yang teratur dalam menurunkan risiko

 penyulit dari Sindrom Metabolik. okter keluarga hendaklah mencoba membantu pasien

mengidentifikasi sasaran jangka pendek dan jangka panjang dari diet dan latihan fisik 

yang diterapkan. Pertanyaan - pertanyaan seperti &agaimana pendapat anda apakah

diet dan latihan fisik yang diterapkan dapat mempengaruhi kesehatan anda 'U atau

Permasalahan apa yang anda hadapi dalam mencoba menerapkan perubahan diet atau

aktifitas fisik 'U , dapat membantu dokter keluarga dalam menerapkan langkah-langkah

 berikutnya terhadap masing - masing pasien. @awaban pasien hendaklah dicatat dalam

rekam medik dan direview pada kunjungan berikutnya. 8al ini dapat membantu dokter 

mengidentifikasi adanya hambatan-hambatan dalam menerapkan perubahan gaya hidup.(,)

BAB III

3EN&T&3

Ksi!5ulan6

Sindroma metabolik adalah sekumpulan faktor risiko metabolik yang secara bersama-

sama ataupun sendiri-sendiri akan meningkatkan risiko untuk terjadinya penyakit

kardiovaskular aterosklerotik, stroke, diabetes, dan berbagai penyakit metabolik lainnya.

Sindroma metabolik terdiri dari resistensi insulin3 hiperinsulinemia, intoleransi glukosa3

diabetes mellitus, dislipidemia, hiperurisemia, gangguan fibrinolisis, hiper-

fibrinogenemia dan hipertensi. Pada kebanyakan orang didapatkan sindroma metabolik 

terjadi akibat obesitas, gangguan profil lipid :dislipidemia; dan hipertensi denganmeningkatkan faktor risiko untuk kelainan kardiovaskular. /aktor lain pencetus sindrom

metabolic yaitu diet yang salah, kelebihan berat badan, sindrom ovarium polikistik, faktor 

genetic, fitness dan e5ercise.

21

Page 22: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 22/23

%omplikasi yang ditimbulkan yaitu kegemukan :obesitas;, tekanan darah tinggi, diabetes

mellitus dan dislipidemia dan penyakit jantung koroner :P@%;. Pada umumnya menjaga

factor resiko sesuai dengan etiologi dari sindrom metabolic, serta menjaga untuk 

mendapatkan berat badan ideal pada pasien obesitas dan selalu memeriksa profil lipid

 pada pasien yang mempunyai resiko terkena penyakit tersebut. iet serta aktivitas fisik 

untuk mencegah kegemukan.

DA%TAR 3&STAKA

. Sudoyo *<, et all. S. 9lmu Penyakit alam. Cdisi kelima jilid 999. @akarta Pusat Penerbitan

epartemen 9lmu Penyakit alam /%09K (!.h. "1+-E(.(. Perhimpunan okter Spesialis Penyakit alam 9ndonesia. Panduan Pelayanan Medik.

@akarta Pusat Penerbit /%09, (1.). %urnia, V. sindrom $ dan ?besitas. alam Majalah %edokteran /akultas %edokteran

0%#9* Meditek. *gustus-esember ()K vol.(-(E.B. Sindrom Metabolik. ?ktober (!. iunduh dari http33dokter-

alwi.com3sindrommetabolik.html  (" 4ovember (.

+. Sindrom metabolik. /ebuari (+. iunduh dari www.akademik.unsri.ac.id

 ) 4ovember (.

1. Sindrom metabolik. Maret (". iunduh dari dari http33www.permatacibubur.com 

) 4ovember (.

E. Sylvia, * , Prince, 2orraine , et. al. Patofisiologi. 1th ed, vol. . @akarta C76 (1K h.((-

().

22

Page 23: 76883064-Makalah-PBL-2

7/23/2019 76883064-Makalah-PBL-2

http://slidepdf.com/reader/full/76883064-makalah-pbl-2 23/23

". Syarif, *amir. /armakologi dan Terapi. Cdisi +. @akarta /akultas %edokteran 0niversitas

9ndonesia.(".hB!)-+.

23