7597-14952-1-sm.pdf

13
1 Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Kendahe II Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe Oleh: Sri Masita Laluhang ABSTRAK Perkembangan penduduk Indonesia yang sangat pesat membuat Indonesia memiliki banyak sekali persoalan-persoalan rumit yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah kemiskinan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu atau miskin yang disebut sebagai Bantuan Sosial atau (Bansos), dan salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Program Keluarga Harapan Di Desa Kendahe II Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe. Penelitian ini dilaksanakan di kantor desa kendahe II pada bulan Februari 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif dengan Subjek penelitian yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala-Kepala Lingkungan, masyarakat peserta PKH, dan masyarakat umum. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh tim pelaksana yaitu unit pengelolah PKH kabupaten dan pendamping dengan bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa dalam implementasi kegiatan PKH adalah antara lain: pendataan calon peserta, sosialisasi, pertemuan kelompok, pencairan dana bantuan, pengawasan. Hambatan pelaksanaan yang dihadapi: kendala geografis, kecemburuan sosial, kendala teknis dalam pencairan dana bantuan, dan kurangnya kesadaran peserta dalam melaporkan status kepesertaan.  Kata kunci: Implemen tasi, Program Keluarga Harapan, Kemi skinan

Upload: vincent

Post on 01-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 1/13

1

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Rangka Penanggulangan

Kemiskinan Di Desa Kendahe II Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe

Oleh:

Sri Masita Laluhang

ABSTRAK

Perkembangan penduduk Indonesia yang sangat pesat membuat Indonesia

memiliki banyak sekali persoalan-persoalan rumit yang terjadi di masyarakat, salahsatunya adalah kemiskinan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk 

mengatasi masalah kemiskinan. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan kepada

masyarakat yang kurang mampu atau miskin yang disebut sebagai Bantuan Sosial

atau (Bansos), dan salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi

Program Keluarga Harapan Di Desa Kendahe II Kecamatan Kendahe KabupatenSangihe. Penelitian ini dilaksanakan di kantor desa kendahe II pada bulan Februari

2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif dengan

Subjek penelitian yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala-Kepala Lingkungan,masyarakat peserta PKH, dan masyarakat umum. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh timpelaksana yaitu unit pengelolah PKH kabupaten dan pendamping dengan bekerja

sama dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa dalam implementasikegiatan PKH adalah antara lain: pendataan calon peserta, sosialisasi, pertemuan

kelompok, pencairan dana bantuan, pengawasan. Hambatan pelaksanaan yang

dihadapi: kendala geografis, kecemburuan sosial, kendala teknis dalam pencairan

dana bantuan, dan kurangnya kesadaran peserta dalam melaporkan status kepesertaan.

 Kata kunci: Implementasi, Program Keluarga Harapan, Kemiskinan

Page 2: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 2/13

2

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang memiliki penduduk terbesar ke empat didunia. Memiliki populasi penduduk yang sangat besar membuat Indonesia memiliki

banyak sekali persoalan-persoalan rumit yang terjadi di masyarakat, salah satunyaadalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah yang menyebabkan masyarakatmengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup termasuk dalam hal

pelayanan pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan seringkali dipahami dalam

pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnyatingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari.

Berbagai cara telah ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi masalah

kemiskinan. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah

kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurangmampu atau miskin yang disebut sebagai Bantuan Sosial atau (Bansos). Bansos ini

dalam bentuk bantuan tunai maupun bantuan material. Bansos diantaranya adalah

seperti dana BOS, Jamkesmas, PNPM-Mandiri, Raskin, Bantuan Lansung Tunai,Program Keluarga Harapan dan lain-lain.

Kebijakan program Bantuan Sosial di Indonesia menjadi sangat penting,

Sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun1945 yang mengamanatkan bahwa Negara berkewajiban atau bertanggung jawab

untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum

dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bantuan

sosial adalah merupakan transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakatguna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial dan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Bansos difokuskan untuk meningkatkan derajat hidup

masyarakat agar terlepas dari permasalahan rantai kemiskinan yang berkepanjangan,mendorong dan mempercepat pertumbuhan masyarakat miskin menjadi masyarakat

produktif, mandiri, sejahtera dengan memperbaiki dan menyempurnakan kebijakan

yang sudah ada. Pemerintah selalu memberikan perhatian dan tanggung jawab

terhadap perlindungan sosial, khususnya bagi masyarakat miskin. Untuk memberikankeabsahan sistem perlindungan sosial di Indonesia, pemerintah telah menetapkan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, cukup jelas

tercatat dalam bab 1 (pasal 1) perlindungan sosial adalah upaya yang diarahkan untuk mencegah dan mengatasi resiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang,

keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat

dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.Salah satu kebijakan sosial yang dikembangakan oleh pemerintah adalah

Program Keluarga Harapan. Program Keluarga Harapan adalah program yang

memberikan bantuan uang tunai kepada rumah tangga sangat miskin. Sebagaiimbalanya rumah tangga sangat miskin diwajibkan memenuhi persyaratan yang

terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan

dan kesehatan. Tujuan utama program keluarga harapan adalah membantu

mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusiapada kelompok masyarakat sangat miskin dengan memberikan bantuan dana tunai

Page 3: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 3/13

3

bersyarat bagi keluarga miskin dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan

tertentu.

Program ini mulai dilaksanakan pada tahun 2007 dan diharapkanpelaksanaannya dapat dilakukan secara berkesinambungan setidaknya hingga tahun

2015. Program keluarga harapan membantu mengurangi beban pengeluaran rumahtangga yang sangat miskin seraya berinvestasi bagi generasi masa depan melaluipeningkatan kesehatan dan pendidikan. Program keluarga harapan dikelola oleh

Kementerian Sosial (Kemensos), dengan pengawasan ketat Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas). Sejak tahun 2010 Sekretariat Tim NasionalPercepatan Penanggulangan Kemiskinan, di Kantor Wakil Presiden, mulai

mendorong perluasan cakupan program keluarga harapan, yang berdampak pada

penyelenggaraan program yang lebih efisien dan berdampak positif bagi penduduk 

miskin.Program keluarga harapan yang dilaksanakan di Kabupaten Sangihe sudah

cukup baik. Namun dalam Pra penelitian saya program ini tidak terlepas dari masalah

atau hal-hal yang tidak sesuai dengan program ini. Seperti yang terjadi di DesaKendahe II Kecamatan Kendahe, implementasi dari program keluarga harapan belum

terlaksana secara optimal. Masalah yang terjadi yaitu mengenai kelayakan peserta

bantuan program keluarga harapan. Pada dasarnya program ini dikhususkan kepadamasyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin. Tetapi yang terjadi, masyarakat

mempersoalkan adanya peserta atau calon peserta program keluarga harapan yang

dinilai tidak termasuk keluarga miskin, sementara pada saat bersamaan ada

masyarakat yang dinilai keluarga kurang mampu sudah tereleminisi sebagai pesertaprogram keluarga harapan. Artinya, penentuan prioritas sasaran peserta program

keluarga harapan belum tepat sasaran. Program keluarga harapan belum mencakup

semua masyarakat miskin yang ada di Desa Kendahe II.Pengadaan program keluarga harapan adalah untuk mengatasi masalah

kemiskinan. Maka implementasi program keluarga harapan diharapkan lebih optimal,

sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan dari program ini dapat terwujud.

Implementasi program untuk menanggulangi kemiskinan harusnya berjalan secaramerata, agar supaya masyarakat dapat melihat dan mengetahui bahwa program untuk 

masyarakat miskin itu ada dan dapat menjadi jalan keluar untuk masalah yang

dihadapi.Implementasi atau penerapan yang baik akan berdampak pada hasil dari

program yang akan dilaksanakan. Implementasi yang baik dari program keluarga

harapan diharapkan juga mampu mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkankualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat miskin di bidang

pendidikan dan kesehatan.

Berkaitan dengan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang bagaimana implementasi

Bantuan Sosial yang ada di Desa Kendahe II, sehingga penulis terdorong untuk 

melakukan penelitian dengan judul “ Implementasi Program Keluarga Harapan

(PKH) Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Di Desa kendahe II,

Kecamatan Kendahe, Kabupaten Sangihe”.

Page 4: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 4/13

4

B. Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Rangka Penanggulangan

Kemiskinan di Desa Kendahe II, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Sangihe?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana implementasi Program Keluarga Harapan dalamrangka menanggulangi kemiskinan Di Desa Kendahe II, Kecamatan Kendahe,Kabupaten Sangihe.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep ImplementasiTahapan implementasi sebuah kebijakan merupakan tahapan yang krusial,

karena tahapan ini menentukan keberhasilan sebuah kebijakan. Tahapan

implementasi perlu dipersiapkan dengan baik pada tahap perumusan dan pembuatan

kebijakan. Secara etimologis pengertian implementasi menurut Solichin Abdul

Wahab adalah “konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement(mengimplementasikan) berarti to provide the means for carrying out (menyediakan

sarana untuk melaksanakan sesuatu) dan to givepractical effect to (untuk 

menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu)”. (Webster Dalam Wahab, 2001).Berdasarkan pengertian diatas, maka implementasi itu merupakan tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan dalam suatu keputusan kebijakan. Akan tetapi pemerintah dalam membuat

kebijakan juga harus mengkaji terlebih dahulu apakah kebijakan tersebut dapat

memberikan dampak yang buruk atau tidak bagi masyarakat. Hal tersebut bertujuan

agar suatu kebijakan tidak bertentangan dengan masyarakat apalagi sampaimerugikan masyarakat.

Implementasi sering dilihat sebagai suatu proses yang penuh dengan muatan

politik, dimana mereka yang berkepentingan berusaha sedapat mungkinmempengaruhinya. Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya

dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap selesai.

B. Konsep Program Keluarga Harapan

Untuk memperbaiki sistem perlindungan sosial, maka dalam tahun 2007

pemerintah megeluarkan kebijakan sebagai pembelajaran kepada masyarakat miskinagar dapat lebih disiplin dalam mengelolah bantuan agar dirasakan menjadi lebih

bermanfaat dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan

kesehatannya, melalui kebijakan bersyarat yaitu lebih dikenal dengan programkeluarga harapan, yaitu program pemberian uang tunai kepada rumah tangga miskin

berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan dengan melaksanakan

kewajibannya. Program keluarga harapan difokuskan untuk meningkatkan kualitassumber daya masyarakat miskin melalui pemberdayaan kaum ibu dan mendorong

agar anaknya tetap sehat dan bersekolah sesuai dengan data yang ditetapkan BPS

sebagai target peserta. Di bidang pembiayaannya, anggaran program keluarga

harapan dialokasikan melalui belanja Bansos Bidang Perlindungan sosial yangbersyarat, artinya bagi peserta yang menerima program keluarga harapan wajib

menyekolahkan anaknya yang berusia sekolah 6-15 tahun, melakukan pemeriksaan

Page 5: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 5/13

5

kesehatan yang mencakup ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, pemeriksaan gizi,

serta pemeriksan imunisasi balita. Dalam jangka pendek program keluarga harapan

diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin, sedangkandalam jangka panjang diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi.

Karena minimnya akses rumah tangga miskin menyebabkan rendahnya tingkatpendidikan dan kesehatan masyarakat miskin.Program keluarga harapan bukan kelanjutan program bantuan lansung tunai

yang diberikan dalam rangka membantu masyarakat miskin untuk mempertahankan

daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakarminyak, namun program keluarga harapan merupakan perlindungan sosial yang

berbentuk bansos bersyarat berbasis rumah tangga miskin, sampai sekarang

pelaksanaannya masih bersifat uji coba. Kebijakan program keluarga harapan

dicetuskan antara lain karena adanya situasi krisis global, dimana kondisi ekonomimenurun, sulit mendapatkan kebutuhan pokok terutama dialami oleh masyarakat

miskin dan rentan, sehingga dikhawatirkan jumlah masyarakat miskin meningkat.

C. Konsep penanggulangan KemiskinanMenurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010

tentang Percepatan Penanggulangan kemiskinan, bahwa kemiskinan merupakanpermasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan

dan pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh, dalam rangka mengurangi

beban dan memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak melalui pembangunan

inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan yangbermartabat. Keluarga miskin merupakan keadaan dimana ketidakmampun suatu

keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pakaian, makanan, tempat tinggal,

pendidikan, dan kesehatan. Keluarga harapan adalah keluarga yang telah terputus darirantai kemiskinan, memiliki pendidikan dan kesehatan yang baik.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010

tentang Percepatan Penanggulangan kemiskinan bahwa Penanggulangan Kemiskinan

adalah kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukansecara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk 

mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat

kesejahteraan rakyat.Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam

rangkameningkatkan kegiatan ekonomi.

Strategi percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan :1) mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin

2) meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin

3) mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil

4) mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.Program percepatan penanggulangan kemiskinan terdiri dari :

Page 6: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 6/13

6

1) Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, bertujuan untuk 

melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan

kualitas hidup masyarakat miskin2) Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan

masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitaskelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkanpada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat

3) Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha

ekonomi mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan penguatanekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil.

BAB 111. METODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif.

B. Fokus PenelitianYang menjadi fokus pada penelitian ini adalah implementasi program keluarga

harapan guna menanggulangi kemiskinan dalam hal tepat sasaran peserta PKH diDesa Kendahe II Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe. Mengetahui lebih

mendalam penyebab terjadinya tidak tepat sasaran penerima bantuan program

keluarga harapan.

C. Lokasi Penelitian

Yang menjadi lokasi pada penelitian ini adalah Desa Kendahe II, Kecamatan

Kendahe, Kabupaten Sangihe.

D. Informan PenelitianInforman adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian, mereka harus memiliki banyak pengalaman

tentang latar penelitian. Oleh karena itu seorang informan harus benar-benar tahu ataupelaku yang terlibat lansung dengan permasalahan dalam penelitian. Informan dalam

penelitian ini ada 16 orang yaitu sebagai berikut :

Kepala Desa , Sekretaris Desa , Kepala-Kepala Lingkungan Desa kendahe II ( 4orang), Masyarakat Peserta PKH ( 5 orang), Masyarakat Umum ( 5 orang)

E. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis Data

Data Primer yaitu data yang diperoleh secara lansung dari subjek penelitian atauinforman penelitian

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan acuan materi, dalam bentuk 

publikasi, laporan, dokumen, buku, jurnal, dan peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan penelitian.2. Teknik Pengumpulan Data

1) Wawancara

Page 7: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 7/13

7

2) Observasi

3) Dokumentasi

F. Teknik Analisa DataTeknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu:

1. Pengumpulan Data

2. Penyajian Data

3. Penarikan Kesimpulan

BAB IV. GAMBARAN UMUM DESA KENDAHE II

A. Letak Geografis Dan Luas WilayahDesa Kendahe II adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Kendahe

dengan pusat Kecamatan berada di Kendahe kabupaten Sangihe. Batas wilayah DesaKendahe II adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kendahe

1 dan Talawid, sebelah Timur berbatasan dengan Gunung Awu, sebelah Selatan

berbatasan dengan Kecamatan Tahuna Barat, dan sebelah Barat dengan berbatasandengan Laut Sulawesi.

Luas Desa Kendahe II adalah 260 km2. Dari total 260 km2 tersebut,

penggunaanya terbagi atas 60 km2 untuk pemukiman, 100 km2 untuk perkebunan,

dan 100 km2 adalah hutan.Desa Kendahe II yang berbatasan lansung dengan laut dan hutan memberikan

peran terhadap mata pencaharian masyarakat Desa kendahe II , dimana sebagian

besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Desa Kendahe IIterbagi menjadi 4 lingkugan yaitu : Lingkungan 1, Lingkungan II, Lingkungan III,

dan lingkungan IV.

B. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk di Desa kendahe II dengan jumlah penduduk 1.188 jiwadimana dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin yaitu 606 penduduk Desa Kendahe II

berjenis kelamin laki-laki dan 582 penduduk Desa Kendahe II berjenis kelamin

perempuan. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang mencolok antara penduduk yangmemiliki jenis kelamin laki-laki dengan penduduk berjenis kelamin perempuan.

C. Keadaan Sosial Dan Budaya

Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi setiap orang, dimanapendidikan merupakan sarana dalam meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan

di Desa Kendahe II tergolong memprihatinkan. Hal itu dikarenakan masih adanya

penduduk yang buta huruf, serta masih minimnya penduduk yang bisa melanjutkan

sekolah ke perguruan tinggi.Kehidupan beragama merupakan salah satu wujud keragaman yang terjadi

pada bangsa Indonesia. Kerukunan beragama di Desa Kendahe II terbina dengan

baik. Masyarakat di Desa Kendahe II sebagian besar memeluk Agama islam. Saranaibadah di Desa Kendahe II terdiri dari 3 Masjid dan 1 Mushola. Berikut ini adalah

data sarana ibadah di Desa Kendahe II.

D. Keadaan Ekonomi

Page 8: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 8/13

8

Sebagian besar penduduk di Desa Kendahe II bekerja sebagai petani

penggarap dan petani pemilik. Secara umum ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

Desa Kendahe II terbilang cukup, belum terjadi perubahan yang signifikan. Kecualihanya terjadi pada sebagian masyarakat saja atau perubahan terjadi pada individu

masyarakat. Beberapa hal yang mempengaruhi ekonomi dan kesejahteraanmasyarakat Desa Kendahe II yaitu :1. sumber daya manusia umumnya pada tingkat menengah kebawah

2. tidak memiliki modal usaha untuk pengembangan sumber kehidupan

3. tidak memiliki kecakapan hidup4. tidak menggunakan peluang yang ada atau kurang giat

5. budaya malas bekerja

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Program Keluarga Harapan Di Indonesia

1. Tujuan Program Keluarga Harapan

Tujuan umum program keluarga harapan adalah mengurangi angka danmemutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan

merubah perilaku rumah tangga miskin yang relatif kurang mendukung peningkatan

kesejahteraan.Sedangkan tujuan secara khusus program keluarga harapan mencakup:

1) meningkatkan status sosial ekonomi rumah tangga misikin

2) meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, anak balita, dan anak 

usia 5-7 tahun yang belum masuk sekolah dasar dari rumah tangga miskin3) meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan rumah

tangga miskin

4) meningkatkan taraf pendidikan anak-anak rumah tangga miskin.Sementara tujuan operasional program keluarga harapan adalah :

1) Di bidang kesehatan yaitu meningkatkan akses rumah tangga miskin terhadap

pelayanan kesehatan dan meningkatkan status kesehatan

2) Di bidang pendidikan yaitu meingkatkan akses anak-anak rumah tangga miskinterhadap pendidikan dasar serta meningkatkan status pendidikan dasar agar tidak 

terjadi anak putus sekolah.

2. Manfaat Program Keluaraga HarapanAdapun manfaat program keluarga harapan, adalah :

1) Dalam jangka pendek yaitu, memberikan pengurangan beban pengeluaran rumah

tangga miskin2) Dalam jangka panjang, memutus rantai kemiskinan rumah tangga miskin melalui

peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas pendapatan anak 

dan memberikan kepastian anak masa depannya3) Merubah perilaku keluarga miskin yang relatif kurang mendukung peningkatan

kesejahteraan yang disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai hak, manfaat,

keuntungan, serta tingginya biaya tidak lansung (transport, seragam, dll) dan anak 

bekerja lebih menguntungkan daripada bersekolah4) Mengurangi pekerja anak, yaitu mecegah turunnya anak-anak bekerja dijalanan,

serta mencegah rumah tangga miskin menjadi tuna soaial

Page 9: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 9/13

9

5) Peningkatan kualitas pelayanan public melalui perbaikan layanan pendidikan dan

kesehatan, pengembagan sistem perlindungan sosial

B. Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Kendahe II

1. Pendataan Calon Peserta Program Keluarga Harapan di Desa Kendahe IIBerdasarkan pedoman umum program keluarga harapan, target penerimabantuan program keluarga harapan adalah rumah tangga sangat miskin. Penetapan

rumah tangga sebagai rumah tangga miskin dilakukan dengan menggunakan

metodologi dan indikator yang transparan. Rumah tangga yang berpotensi dipilihsebagai calon peserta program keluarga harapan adalah rumah tangga dengan

kategori sangat miskin, dan terdapat anggota keluarga yang terdiri dari ibu hamil, ibu

nifas, anak-anak yang berusia dibawah 15 tahun atau lebih dari 15 tahun namun

belum menyelesaikan pendidikan dasar.Berikut ini adalah beberapa pendapat dari nara sumber tentang pendataan

calon peserta program keluarga harapan di desa Kendahe II. Menurut Kepala Desa

Kendahe II Bapak R.J :  pendataan calon peserta program keluarga harapan

dilakukan lansung oleh BPS, yang bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan

 pemerintah desa.

Menurut Sekretaris Desa Kendahe II Bapak R.S : pendataan calon peserta

 program keluarga harapan dilakukan oleh pemerintah desa yaitu Kepala Desa tanpa

melibatkan perangkat desa seperti Sekretaris Desa dan Kepala-kepala Lingkungan.

 Rumah tangga miskin di Desa Kendahe II di data oleh Kepala Desa dan data

tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kecamatan. Saya sebagai Sekretaris Desa

tidak mengetahui tentang mekanisme pendataan calon peserta program keluarga

harapan. Saya hanya menerima nama-nama peserta program keluarga harapan

ketika peserta program keluarga harapan elah ditetapkan kemudian saya

diinstruksikan untuk memberikan undangan pertemuan awal dalam rangka

sosialisasi program keluarga harapan oleh Dinas sosial dan unit pengelolah

 program keluarga harapan Kabupaten.

Menurut Kepala Lingkungan IV Bapak G.D: saya tidak mendapat instruksi

dari Kepala Desa untuk pendataan rumah tangga miskin di lingkungan yang saya

 pimpin, sehingga saya tidak mengetahui tentang data peserta program keluarga

harapan di lingkungan saya. Saya hanya menerima undangan untuk pertemuan awal

di Balai Desa Kendahe II dalam hal sosialisasi program keluarga harapan.

Dari beberapa pendapat diatas , dapat disimpulkan bahwa pendataan rumah

tangga sangat miskin di Desa Kendahe II dilakukan oleh pemerintah desa danpemerintah kecamatan yang bekerja sama dengan BPS dalam penetapan peserta

program keluarga harapan. Akan tetapi Kepala Desa tidak melibatkan perangkat Desa

seperti Sekretaris Desa dan Kepala-kepala Lingkungan. Tidak ada meteode danindikator yang transparan dalam pendataan rumah tangga miskin. Kepala Desa tidak 

berkoordinasi dengan perangkat Desa setempat. Kepala desa sendiri yang mendata

rumah tangga miskin di Desa Kendahe II. Hal ini bisa saja memungkinkan Kepala

Desa memilih sendiri rumah tangga miskin yang bisa menjadi peserta programkeluarga harapan.

Page 10: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 10/13

10

2. Sosialisasi Program Keluarga Harapan di Desa Kendahe II

Berikut beberapa pendapat dari nara sumber mengenai sosialisasi program

keluarga harapan di Desa Kendahe II. Menurut Kepala Desa Kendahe II Bapak R.J :sosialisasi awal mengenai program keluarga harapan dilakasanakan di Balai Desa

Kecamatan Kendahe. Sosialisasi disampaikan oleh Dinas Sosial dan Unit PengelolaPKH Kabupaten dengan melibatkan pendamping program keluarga harapan

Kecamatan, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa Sekecamatan Kendahe, Staf 

Pengajar (Guru), Pegawai Puskesmas Kecamatan kendahe, masyarakat penerima

atau peserta program keluarga harapan, dan masyarakat umum. Sosialisasi hanya

dilakukan sekali mulai dari dilaksanakanya program keluarga harapan di Desa

kendahe II sampai dengan saat ini.

Menurut warga penerima atau peserta program keluarga harapan, Ibu H.M:

sebelum pembayaran dilakukan mereka mendapat undangan untuk mengikuti

 pertemuan awal. Dalam pertemuan itu disosialisasikan mengenai apa itu program

keluarga harapan. Dari sosialisasi tersebut kemudian rumah tangga miskin baru

mengetahui tentang program keluarga harapan. Tetapi untuk selanjutnya tidak lagi

dilakukan sosialisasi sampai saat ini. Untuk pertemuan selanjutnya yang

dilaksanakan hanya proses pembayaran.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, sosialisasi program keluargaharapan di Desa kendahe melibatkan berbagai pihak seperti dari Dinas Sosial, unit

pengelolah program keluarga harapan Kabupaten, Pendamping program keluarga

harapan Kecamatan. Akan tetapi, meskipun telah melibatkan berbagai pihak tersebut,

pada dasarnya sosialisasi program keluarga harapan di Desa Kendahe II belummaksimal. Sosialisasi hanya dilakukan pada pertemuan awal. Hal ini mengakibatkan

rumah tangga miskin peserta program keluarga harapan belum terlalu memahami

mekanisme pelaksanaan program keluarga harapan

3. Pembayaran Program Keluarga Harapan di Desa Kendahe II

Pembayaran bantuan program keluarga harapan dilakukan oleh PT.POS ke

setiap rekening peserta, setiap tiga bulan (tri wulan) pada tanggal yang ditentukanoleh masing-masing kantor POS untuk Desa atau Kelurahan. Walaupun telah

ditentukan besaran bantuan yang dapat diterima oleh peserta program keluarga

harapan, akan tetapi tetap saja terjadi pemotongan pada saat pembayaran programkeluarga harapan. Hal ini didukung oleh hasil wawancara kepada peserta program

keluarga harapan, Ibu H.M :  pada saat pembayaran pertama, saya dapat 

 pemotongan sebesar Rp.50.000. untuk selanjutnya juga dapat potongan Rp.50.000.

 Hal ini dikarenakan pembayaran program keluarga harapan berlansung di Bank,

sehingga mendapat potongan Pajak. Itu yang dikatakan pendamping program

keluarga harapan kecamatan. Untuk selanjutnya pembayaran program keluarga

harapan tidak lagi dilakukan di Bank melainkan di Desa atau Kelurahan masing-

masing. Karena apabila pembayaran dilakukan di Bank, setelah adanya pemotongan,

hanya tersisa sedikit uang yang bisa diterima. Walaupun pembayaran telah

dilakukan di Desa masing-masing, tetap saja adanya pemotongan sebesar Rp.20.000.

Pembayaran kadang kala tidak sesuai dengan ketentuan program setiap triwulan,

malainkan mencapai hingga 5-6 bulan.

Page 11: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 11/13

11

Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa, dalam pembayaran

dana program keluarga harapan tidak terlepas dari kejanggalan, seperti pungutan liar.

Selain itu, pembayaran seharusnya setiap triwulan, tetapi yang terjadi pembayaransering tertunda hingga 5-6 bulan. Oleh karena itu sebaiknya pengawasan sangat

penting oleh unit pengelolah program keluarga harapan Kabupaten, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Resertifikasi Peserta Program Keluarga Harapan di Desa Kendahe II

Setelah melakukan wawancara dengan nara sumber, dapat diketahui bahwadalam pengimplementasian program keluarga harapan di Desa kendahe II, tidak 

pernah diadakan resertifikasi lansung kerumah peserta program keluarga harapan.

Mereka hanya melakukan resertifikasi pada saat proses pembayaran. Hal ini didukung

oleh jawaban dari peserta program keluarga harapan, Ibu R.M mengatakan bahwa : pada saat pembayaran berlansung, saya ditanyai tentang apakah anak saya masih

sekolah atau sudah tamat, pekerjaan suami apa, pengahsilan rata-rata perbulan.

Agar resertifikasi dapat menemukan hasil yang baik, sebaiknya resertifikasiharus dilakukan lansung kerumah peserta. Agar Tim pelaksana dapat melihat secara

lansung kondisi real ekonomi peserta. Apabila hanya ditanyakan pada saat

pembayaran bisa saja yang disampaikan oleh peserta tidak sesuai dengan kondisiyang sebenarnya.

C. Program Keluarga Harapan di Desa Kendahe II Belum Tepat Sasaran

. Saat ini masyarakat di Desa kendahe II mempersoalkan tentang pesertaprogram keluarga harapan. Masyarakat menilai, beberapa peserta program keluarga

harapan tidak layak sebagai peserta program keluarga harapan. Dari hasil wawancara

dengan masyarakat umum yang bukan peserta program keluarga harapan Ibu H.Lmengatakan bahwa :  peserta program keluarga harapan seharusnya keluarga yang

kurang mampu yang memiliki anak balita dan anak sekolah Sekolah Dsar dan SMP,

tetapi salah satu yang menjadi peserta program keluarga harapan yaitu tetangga

saya tidak tergolong dalam kriteria tersebut. Tetangga saya itu tidak memiliki anak 

balita dan kebetulan anaknya sudah bersekolah di tingkat SMA. Sementara saya

 punya anak balita umur 4 tahun, anak SD 2 orang, dan anak SMP 1 orang, dan bisa

dilihat keadaan ekonomi saya dapat dikatakan keluarga kurang mampu tetapi tidak 

terdaftar sebagai peserta program keluarga harapan.

Menurut masyarakat umum lainnya yaitu Ibu S.L, mengatakan bahwa : salah satu

 peserta program keluarga harapan tidak lagi dikategorikan keluarga kurang mampu,

karena mereka sudah punya rumah yang layak dan sepeda motor, sementara saya

 yang hanya tinggal dirumah yang terbuat dari kayu dan punya anak balita tidak 

terdaftar sebagai peserta program keluarga harapan.

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa kelayakan peserta

program keluarga harapan di Desa Kendahe II masih belum tepat sasaran. Banyak 

masyarakat yang sudah kaya mengaku miskin, sementara yang benar-benar miskin

 justru tidak mendapatkan bantuan. Hal ini disebabkan oleh pendataan calon pesertaprogram keluarga harapan tidak objektif. Pendataan yang dilakukan sifatnya masih

memilih kerabat dan orang terdekat. Tidak bisa dipungkiri hal-hal seperti ini pasti

Page 12: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 12/13

12

terjadi. Data kependudukan menjadi biang keladi persoalan. Pemerintah Pusat

Maupun Pemerintah Daerah seolah-olah tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah

kebiasaan masyarakat kaya menjadi orang miskin. Ketidaktepatan data peserta hanyamembuat anggaran pemerintah untuk program menjadi boros.

D. Hambatan Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Desa Kendahe IIProgram keluarga harapan sebagai bantuan sosial tidak terlepas dari berbagai

hambatan pelaksanaan. Dalam pelaksanaanya program keluarga harapan masih

memerlukan perbaikan dan harus ada upaya untuk memperbaikinya sehingga tujuandari diberlakukannya program ini dapat tercapai.

Berikut ini adalah beberapa hambatan pelaksanaan program keluarga harapan

yang terjadi di Desa Kendahe II, yaitu :

1. Letak Geografis Desa Kendahe II

2. Kecemburuan Sosial

3. Kurangnya Kesadaran Peserta Program Keluarga Harapan

BAB VI. PENUTUP

A. KesimpulanImplementasi program keluarga harapan di Desa kendahe II belum terlaksana

atau terealiasi secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

pelaksanaan program keluarga harapan di Desa kendahe II tidak terlepas dari

berbagai penyimpangan. Data dan fakta yang ada menunjukan bahwa, pendataancalon peserta program keluarga harapan yang dilakukan oleh pemerintah desa dapat

dikatakan tidak transparan karena pendataan calon peserta hanya dilakukan oleh

kepala desa tanpa melibatkan perangkat desa yaitu sekretaris desa dan kepala-kepalalingkungan.

Kurangnya sosialisasi dari tim pelaksana lapangan UPPKH kabupaten dan

pendamping kecamatan kepada rumah tangga miskin peserta program keluarga

harapan mengakibatkan peserta program keluarga harapan tidak paham betul tentangsyarat dan ketentuan program keluarga harapan. Pada proses pembayaran dana

program kepada rumah tangga miskin peserta program terdapat potongan dengan

 jumlah yang berebda-beda. Serta masih kurangnya pengawasan dari UPPKHkabupaten dan pendamping kecamatan.

Program keluarga harapan di Desa Kendahe II masih belum tepat sasaran dan

belum mencakup semua rumah tangga miskin. Sehingga program keluarga harapantidak memberikan dampak yang signifikan dalam rangka penanggulangan kemiskinan

di Desa Kendahe II.

B. SaranKemiskinan menyebabkan masyarakat miskin tidak mampu memenuhi

kebutuhan hidup dalam hal pelayanan kesehatan dan pendidikan. Diharapkan

pemerintah tidak berhenti mengeluarkan kebijakan bantuan sosial dalam rangkapenanggulangan kemiskinan. Pengelolaaan bantuan sosial dari pemerintah diharapakn

dikelolah dengan baik secara efektif dan efisien oleh pemerintah yang berwenang

Page 13: 7597-14952-1-SM.pdf

7/25/2019 7597-14952-1-SM.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/7597-14952-1-smpdf 13/13

13

untuk mengatur berjalannya program bantuan sosial. Agar bantuan tersebut dapat

sampai kepada masyarakat miskin tanpa dikurangi seidkitpun sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan.Dalam pelaksanaan program keluarga harapan di Desa kendahe II, sebaiknya

proses pendataan calon peserta lebih terbuka atau transparan dan harus adanyakoordinasi dari Pemerintah setempat dimulai dari pemerintah desa yaitu kepala desabersama perangkat desa dengan pemerintah kecamatan, pendamping kecamatan dan

tim pelaksana unit pengelolah program keluarga harapan kabupaten.

Dilakukan sosialisasi terus menerus mengenai PKH, sehingga masyarakatpeserta bantuan paham betul mengenai program yang sedang dilaksanakan. Serta

dilakukan pengawasan secara rutin oleh pendamping dan tim pelaksana sehingga

tujuan program yang dijalankan dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solihin, 2005.  Analisis Kebijakan, Dari Formulasi Ke implementasi

Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Badan Pusat Statistik, 2010. Statistik Pendidikan 2009 Survei Sosial Ekonomi

 Nasional.

Burhan, Bungin, 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo

Ekowati, Lilik Roro Mas, 2004. Perecanaan, Implementasi Dan Evaluasi Kebijakan

 Atau Program.

Lestari Rahayu, Sri 2012.  Bantuan Sosial di Indonesia (Sekarang Dan

Kedepan).Bandung: Fokusmedia

Leo Agustino, 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik . Bandung: Alfabeta

Nasution, 1998 : Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: TarsindoSantoso, Slamet 2014. Mengukur Kemiskinan Dan Distribusi pendapatan. Bandung:

UPP STIM YKPN

Sumber-sumber lain :

Kementrian Sosial RI, 2007. Pedoman Umum PKH. Jakarta: UPPKH Pusat

Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial, 2008. Pedoman Operasioanal KelembagaanPKH

Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialUndang-undang RI Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Perpres RI Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan