74 bab iii metode penelitian a. pendekatan dan...

31
74 H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Sebelum memilih dan menentukan metode yang tepat untuk penelitian yang akan dilakukan, ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu pentingnya metodologi dalam penelitian. Penelitian harus menggunakan metode ilmiah agar diperolah hasil penelitian yang ilmiah (Husen Umar, 2003:45). Setiap melakukan penelitian, maka terlebih dahulu harus ditentukan metode yang akan dipilih untuk digunakan sehingga tujuan penelitian yang diiinginkan bisa tercapai. Sudah barang tentu metode yang dipilih harus berhubungan erat dengan prosedur, alat dan desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian akan memberikan gambaran yang jelas dan terarah kepada peneliti sehingga dapat dijadikan sebagai acuan, terutama dalam pengumpulan dan analisis data (Nasir, 2003:51; Azis,2003:37). Metode Penelitian (terkadang disebut Metodologi) merupakan cara seseorang mengumpulkan dan menganalisis data. Metode ini telah dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan prosedur yang sah dan terpercaya (McMilan & (Schumaker, 1991:58). Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian

Upload: dinhdan

Post on 13-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

74

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Sebelum memilih dan menentukan metode yang tepat untuk

penelitian yang akan dilakukan, ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu

pentingnya metodologi dalam penelitian. Penelitian harus menggunakan

metode ilmiah agar diperolah hasil penelitian yang ilmiah (Husen Umar,

2003:45).

Setiap melakukan penelitian, maka terlebih dahulu harus

ditentukan metode yang akan dipilih untuk digunakan sehingga tujuan

penelitian yang diiinginkan bisa tercapai. Sudah barang tentu metode

yang dipilih harus berhubungan erat dengan prosedur, alat dan desain

penelitian yang digunakan. Metode penelitian akan memberikan

gambaran yang jelas dan terarah kepada peneliti sehingga dapat dijadikan

sebagai acuan, terutama dalam pengumpulan dan analisis data (Nasir,

2003:51; Azis,2003:37). Metode Penelitian (terkadang disebut Metodologi)

merupakan cara seseorang mengumpulkan dan menganalisis data. Metode

ini telah dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan prosedur

yang sah dan terpercaya (McMilan & (Schumaker, 1991:58).

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk

penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian survei yang

dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian

Page 2: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

75

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

hipotesis. Seperti dikemukakan Masri S. (2003:21) penelitian survei dapat

digunakan untuk maksud (1) penjajagan (eksploratif), (2) deskriptif, (3)

penjelasan (eksplanatory) atau (confirmatory), yakni menjelaskan hubungan

kausal dan pengujian hipotesis; (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan

kejadian tertentu di masa yang akan datang (6) penelitian operasional, dan (7)

pengembangan indikator-indikator sosial.

Metode survey menurut Kerlinger seperti dikutip Sugiyono (2004:7)

adalah:

Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,

distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis dan

psikologis.

Lebih lanjut David Kline sebagaimana dikutip Sugiyono (2004:7)

mengemukakan bahwa:

Metode survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu

generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode

survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada

metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat

bila digunakan sampel yang refresentitatif.

Merujuk pada uraian-uraian tersebut, maka masalah motivasi kerja,

pendidikan dan pelatihan dan kinerja kepala sekolah sebagai manajer, pada

umumnya bersifat kontekstual yang diasumsikan mempunyai hubungan yang

kontekstual pula. Karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode survey dengan alasan bahwa metode survey

dianggap paling relevan untuk penelitian yang menggunakan populasi cukup

besar sehingga dapat ditentukan distribusi dan hubungan-hubungan antar

Page 3: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

76

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

variabel sosiologis dan psikologis.Selain menggunakan metode survey, dalam

penelitian ini pun menggunakan metode lain supaya data yang dihasilkan

benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Metode lain yang dimaksud

adalah metode deskriptif evaluatif. Metode deskriptif dirancang untuk

memperoleh informasi tentang gejala pada saat penelitian berlangsung, tidak

ada perlakuan yang diberikan atau kondisi yang dikendalikan seperti pada

penelitian eksperimen. Penelitian deskriptif juga merupakan suatu metode

untuk meneliti status pada kelompok manusia, obyek, seperangkat kondisi,

sistem pemikiran atau pun suatu kelas peristiwa pada saat sekarang.

Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki (Nasir, 1988:63). Sementara Koentjaraningrat (1991:29)

mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau

untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala

dengan gejala lain dalam masyarakat.

Metode evaluasi merupakan proses pengumpulan, analisis dan

penafsiran data yang hasilnya digunakan untuk perbaikan atau pengambilan

keputusan suatu program atau produk. Tujuannya untuk mengetahui sampai

sejauh mana tujuan-tujuan yang telah diprogram dapat berjalan secara efektif

dan efisien. Informasi hasil evaluasi ini kemudian dapat dijadikan umpan

balik (feed back) kepada proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu,

studi evaluasi pada intinya adalah lebih memfokuskan pada upaya

Page 4: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

77

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

peningkatan program atau hasil yang telah dicapai.Sesuai dengan tujuannya,

inetode evaluasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu: (1) pemantauan

program; dan (2) evaluasi program. Pemantauan program dilaksanakan untuk

dapat mengukur secara cermat, seberapa baik program dilaksanakan untuk

mencapai tujuan. Selain itu pemantauan ini pun bermanfaat sekali untuk

mengukur kekuatan dan kelemahan program yang telah dijalankan.

Sedangkan evaluasi program dilaksanakan untuk menilai apakah suatu

program memberi pengaruh pada populasi sasaran.

Metode evaluasi umumnya diterapkan tidak seperti halnya pada

penelitian dasar atau terapan. Penelitian dasar diarahkan untuk memajukan

dan mengembangkan ilmu pengetahuan, sedangkan penelitian terapan

diarahkan untuk menemukan pemecahan masalah-masalah sosial yang

spesifik. Metode evaluasi umumnya dilaksanakan dalam latar (setting)

organisasi atau lembaga dan untuk tujuan organisasi atau lembaga, baik untuk

perbaikan atau pun untuk penentuan kepatutan produk atau program yang

dihasilkan oleh organisasi atau lembaga.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Sugiyono (2004:90) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesirnpulannya. Sementara Sudjana (1996:6) berpendapat

bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil

Page 5: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

78

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

menghitung atau pun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai

karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas

yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan Riduan (2002:3) mengatakan

bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil

pengukuran yang menjadi objek penelitian.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dengan demikian maka faktor

yang perlu diperhatikan dalam populasi adalah elemen atau unsur yang dapat

diamati. Oleh karena itu penentuan karakteristik populasi yang tepat

merupakan faktor penting dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya

suatu permasalahan itu baru akan memiliki makna apabila dikaitkan dengan

populasi yang relevan.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek-

obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki

oleh subyek/obyek itu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk

mendapatkan data yang representatif penulis mengambil populasi Kepala

Sekolah SMP Negeri se-kabupaten Karawang yang berjumlah 70 sekolah

yang berarti 70 kepala sekolah. Pertimbangan ini diambil karena kepala

sekolah yang mengetahui dan mengalami langsung indikator-indikator yang

peneliti cantumkan dalam instrumen penelitian.

Tabe1 3.1

Page 6: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

79

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

SMP Negeri yang Berada di Wilayah Kabupaten Karawang

No KOMISARIAT NAMA SMP

1

KOMISARIAT

KARAWANG BARAT 01

SMPN 1 KARAWANG BARAT

2 SMPN 2 KARAWANG BARAT

3 SMPN 3 KARAWANG BARAT

4 SMPN 4 KARAWANG BARAT

5 SMPN 5 KARAWANG BARAT

6 SMPN 6 KARAWANG BARAT

7 SMPN 7 KARAWANG BARAT

8 SMPN 1 KARAWANG TIMUR

9 SMPN 2 KARAWANG TIMUR

10

KOMISARIAT

TELUK JAMBE 02

SMPN 1 CIAMPEL

11 SMPN 2 CIAMPEL

12 SMPN 1 KLARI

13 SMPN 3 KLARI

14 SMPN 4 KLARI

15 SMPN 1 PANGKALAN

16 SMPN 2 PANGKALAN

17 SMPN 1 TEGALWARU

18 SMPN 1 TELUKJAMBE BARAT

19 SMPN 2 TELUKJAMBE BARAT

20 SMPN 1 TELUKJAMBE TIMUR

21 SMPN 2 TELUKJAMBE TIMUR

22 SMPN SATU ATAP PANGKALAN

23

KOMISARIAT

RENGASDENGKLOK 03

Lanjutan

SMPN 1 BATUJAYA

24 SMPN 1 CIBUAYA

25 SMPN 2 CIBUAYA

26 SMPN 1 CILEBAR

27 SMPN 2 CILEBAR

27 SMPN 2 CILEBAR

28 SMPN 1 JAYAKERTA

29 SMPN 2 JAYAKERTA

30 SMPN 1 KUTAWALUYA

31 SMPN 2 KUTAWALUYA

32 SMPN 1 PAKISJAYA

33 SMPN 2 PAKISJAYA

34 SMPN 1 PEDES

35 SMPN 1 RENGASDENGKLOK

36 SMPN 2 RENGASDENGKLOK

37 SMPN 1 TIRTAJAYA

38 SMPN 2 TIRTAJAYA

39 SMPN 3 TIRTAJAYA

40 SMPN SATU ATAP 1 BATUJAYA

41 SMPN SATU ATAP 2 BATUJAYA

42 SMPN SATU ATAP JAYAKERTA

Page 7: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

80

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

43 SMPN SATU ATAP PAKISJAYA

44

KOMISARIAT

TELAGASARI 04

SMPN 1 LEMAHABANG

45 SMPN 2 LEMAHABANG

46 SMPN 1 MAJALAYA

47 SMPN 1 RAWAMERTA

48 SMPN 2 RAWAMERTA

49 SMPN 1 TELAGASARI

50 SMPN 2 TELAGASARI

51 SMPN 1 TEMPURAN

52 SMPN 2 TEMPURAN

53

KOMISARIAT

CIKAMPEK 05

SMPN 1 CIKAMPEK

54 SMPN 2 CIKAMPEK

55 SMPN 1 KOTABARU

56 SMPN 2 KOTA BARU

57 SMPN 1 TIRTAMULYA

58 SMPN 2 TIRTAMULYA

59 SMPN 2 KLARI

60 SMPN SATU ATAP PURWASARI

61

KOMISARIAT

BANYUSARI 06

SMPN 1 BANYUSARI

62 SMPN 2 BANYUSARI

63 SMPN 3 KOTABARU

64 SMPN 1 CILAMAYA KULON

65 SMPN 2 CILAMAYA KULON

66 SMPN 1 CILAMAYA WETAN

67 SMPN 2 CILAMAYA WETAN

68 SMPN 1 JATISARI

69 SMPN 2 JATISARI

70 SMPN SATU ATAP JATISARI

JUMLAH 70 SMPN

2. Sampel

Sugiyono (2003:91) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sementara Sudjana (1996:6)

mendefinisikan sampel sebagai bagian yang diambil dari populasi. Dengan

demikian, sampel dapat didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang mewakili

jumlah dan karakteristik dari seluruh populasi.

Menurut Arikunto (2001:103) sampel adalah sebagian atau wakil dari

Page 8: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

81

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

populasi yang akan diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud

untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan

menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu

yang berlaku bagi populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel

Nasution (2005:135) bahwa, "mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh

besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain

penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan

pengolahannya." Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto

(2005:120) mengemukakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila

subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil

antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

Sampel pada penelitian ini merupakan sampel populasi dan bersifat

homogen dimana sumber data memiliki sifat yang sama yaitu kepala sekolah

Menengah Pertama Negeri se-Kabupaten Karawangyang berjumlah 70 orang

seperti tertera pada tabel 3.1

C. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu, variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang termasuk

variabel bebas adalah motivasi kerja (X1) dan pendidikan dan pelatihan (X2),

sedangkan variabel terikat adalah kinerja kepala sekolah sebagai manajer (Y).

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel

yang sedang di teliti. Masri.S (2003:46-47) memberikan pengertian tentang

Page 9: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

82

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara

mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam

petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi

operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang

ingin menggunakan variabel yang sama. Lebih lanjut beliau mengatakan: "dari

informasi tersebut akan mengetahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel

itu dilakukan. Dengan demikian peneliti dapat menentukan apakah prosedur

pengukuran yang sama akan dilakukan (diperlukan) prosedur pengukuran baru.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa definisi

operasional itu harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain,

adapun definisi operasional adalah sebagai berikut.

1. Kontribusi

“Kontribusi adalah sumbangan yang ada atau timbul dari suatu (manusia,

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang

(Balai Pustaka, 1984:664).”

Kontribusi yang dimaksud dalam penelitian ini, menurut pendapat peneliti

adalah sumbangan atau daya dukung kinerja manajerial kepala SMP Negeri

Kabupaten Karawang dalam sudut pandang motivasi kerja dan pendidikan dan

pelatihan.

2. Motivasi Kerja (X1)

Motivasi kerja adalah faktor-faktor pendorong atau mempengaruhi

gairah kepala sekolah dalam bekerja. Faktor-faktor tersebut diantaranya

adalah disiplin, semangat kerja, ambisi, kompetisi, kreativitas, prestasi

(Mc.Celland’s dalam Hasibuan, 2000:149-167)

Page 10: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

83

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3. Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang

termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan tentang keterampilan dalam

memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkut bidang tugas dan tujuan

lembaga yang telah ditetapkan (Mukaram dan Marwansyah, 1997:54).

4. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah

Seperangkat teknis dalam melaksanakan tugas sebagai manajer

sekolah untuk mendayagunakan segala sumber yang tersedia untuk mencapai

tujuan sekolah secara efektif dan efisien. (Akdon, 2002:7).

Kinerja kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini, menurut

pendapat peneliti adalah tingkat keberhasilan kepala sekolah dalam

melaksanakan tugas, yang didasari pengetahuan, sikap, ketrampilan dan

motivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui planning,

actuating, organizing, controlling.

D. Teknik Pengumpulan Data

Nasir (2003:328) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu

penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka,

keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan

dengan fokus penelitian yang diteliti. Sehubungan dengan pengertian teknik

pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka dalam

penelitian ini digunakan tiga teknik utama pengumpulan data, yaitu studi

dokumentasi, teknik angket dan tes.

Page 11: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

84

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini

dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan

mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi

yang terdapat baik di lokasi penelitian, maupun di instansi lain yang ada

hubungannya dengan lokasi penelitian. Studi Dokumentasi ditujukan untuk

memperoleh data langsung dari instansi/lembaga meliputi buku-buku, laporan

kegiatannya di instansi/lembaga yang relevan dengan fokus penelitian.

2. Teknik Angket

Angket disebarkan pada responden dalam hal ini sebanyak 70

responden. Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atas alasan bahwa:

(a) responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau

pernyataan-pernyataan, (b) setiap responder, menghadapi susunan dan cara

pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, (c) responden

mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan (d) dapat digunakan untuk

mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu

yang tepat. Melalui teknik model angket ini akan dikumpulkan data yang

berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang

diajukan di dalam angket tersebut. Indikator-indikator yang merupakan

penjabaran dari variabel motivasi kerja (X1) dan pendidikan dan pelatihan

(X2) terhadap kinerja manajerial kepala sekolah (Y) merupakan materi pokok

Page 12: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

85

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

yang diramu menjadi sejumlah pernyataan di dalam angket melalui teknik

”skala likert”.

3. Tes (Test)

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan

atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

Tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes intelegensi yang

dapat mengukur intelektual akademik seseorang dengan cara memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berpedoman pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.

Kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut :

1. Motivasi Kerja (X1)

Page 13: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

86

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Motivasi kerja (X1)

No Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator

No.Ite

m

1.

Motivasi

Kerja (X1)

Faktor-faktor

pendorong atau

mempengaruhi

gairah kepala

sekolah dalam

bekerja.

(Mc.Celland’s

dalam

Hasibuan,

(2000:149-

167)

Disiplin Kehadiran tepat

waktu

1,2

Menjalankan

tugas

3,4

Mentaati

peraturan yang

berlaku

5,6

Pemberian saknsi 7,8

Semangat

kerja

Giat bekerja 9 Menyelesaikan

pekerjaan tepat

waktu

10,11

Menyukai

pekerjaan

12,13

Mengembangkan

potensi dan

kemampuan

14,15

Ambisi Sikap 16,17

Target Individu 18,

Kompetisi Promosi 19

Penghargaan /

reward

20,21

Kreativitas Para pegawai 22,23

Proses 24,25

Produk yang

dihasilkan

26

Prestasi Hasil 27,28,

Aktualisasi diri 29,30

2. Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Tabel 3.3

Page 14: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

87

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Kisi-kisi Pendidikan dan Pelatihan (X2)

No Variabel Definisi

Operasional Indikator Sub Indikator

No.

Item

1.

Pendidikan

dan

Pelatihan

(X2)

Suatu kegiatan untuk

meningkatkan

pengetahuan

umum

seseorang

termasuk

didalamnya

peningkatan

penguasaan

tentang

keterampilan

dalam

memutuskan

persoalan-

persoalan

yang

menyangkut

bidang tugas

dan tujuan

lembaga yang

telah

ditetapkan

(Mukaram dan

Marwansyah,

1997:54).

Increased output

(hasil yang

bertambah)

Peningkatan

pengetahuan,

keterampilan

dan sikap kerja

1,2

Kejelasan

tujuan

pendidikan dan

pelatihan

3,4

Reduction in scrap,

breakage and

supplaiscused

(penggunaan waktu

yang semakin

efektif)

Kemampuan

dalam

menciptakan

suasana belajar

yang kondusif

5

Ketepatan

dalam

penggunaan

metode

6

Reduction training

time (waktu latihan

yang berkurang)

Efektifitas

penggunaan

sarana dan

media

7,8

Dukungan

media dan

sarana

terhadap

efektifitas

pendidikan dan

pelatihan

9,10

Improvement in

quality of output

(perbaikan dalam

mutu hasil)

Perbaikan nilai

US / UN

11

Improvement in

morale ( perbaikan

moril)

Meningkatnya

kesadaran dan

tanggungjawab

12 ,13

Reduction in

abseinteeism,

grievances,turnover

, accident

(pengurangan)

Disiplin kerja 14,15

Masalah kerja 16

Kecelakaan

kerja

17,18

Reduction in Kesesuaian 19,20

Page 15: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

88

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

overhead and / or

burden

(efesiensi biaya)

Dale Yoder (1984)

dalam Acu

Supratman

(2005:37)

materi

Pelatihan

dengan tugas

dan pekerjaan

peserta

3. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (Y)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel

Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (Y)

No Variabel Definisi

Operasional

Dimensi Indikator No .

Item

1.

Kinerja

Manajerial

Kepala

Sekolah (Y)

(G.R. Terry

: 1992)

Ekspresi potensi

seseorang

berupa perilaku

atau cara

seseorang dalam

melaksanakan

tugas, sehingga

menghasilkan

suatu produk

(hasil kerja)

yang merupakan

wujud dari

semua tugas

serta tanggung

jawab pekerjaan

yang diberikan

kepadanya.

(Surya Dharma,.

2008, Penilaian

Kinerja Kepala

Sekolah (Materi

Pelatihan

Peningkatan

Kompetensi

Pengawas

Sekolah. Di

http://akhmadsu

drajat.wordpress

.com/2010/04/1

Planning 1. Menyusun

perencanaan

Sekolah

1,2,3

2. Mengelola

Program

Pembelajaran

4,5

3. Mengelola Waktu 6

Organizing

4. Mengelola

pengembangan

individu

7

5. Mengembangkan

organisasi/sekolah

8,9,10

6. Mengkoordinasi

kontribusi dari

individu dan

kelompok

11,12,

13

7. mengelola

teknologi

informasi

14,15,

16,17

Actuating 8. Menciptakan

budaya dan iklim

sekolah

18,19

9. Mengelola

kesiswaan

20,21

10. Mengelola sarana

dan prasarana

22,23,

24

Page 16: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

89

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

7/konsep-

penilaian-

kinerja-kepala-

sekolah/

11. Memberdayakan

Sumberdaya

Sekolah

25,26

12. Mengelola humas 27,28

13. Mengelola

keuangan

29,30

14. Mengelola unit

layanan khusus

kelembagaan

31,32

15. Mengelola guru,

staff dan

mengkoordinasika

nnya

33,34,

35,36,

37,38

Controlling

(G.R. Terry :

1992)

16. Melakukan

monitoring,

evaluasi dan

pelaporan

39,40

17. Laporan

Akuntabilitas

Sekolah

(Mulyasa, 2009 : 106-

107)

41,42

E. Instrumen penelitian

1. Skala Pengukuran

Page 17: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

90

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Data yang dihasilkan dari penyebaran angket/kuesioner ini berskala

pengukuran ordinal mengingat kuesioner yang disebarkan dengan

menggunakan skala likert dengan kisaran 1-5 dengan alternatif pilihan

jawaban sebagai berikut:

Untuk angket motivasi kerja dan pendidikan dan pelatihan pernyataan

dengan skala positif; Selalu = 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Jarang = 2,

Tidak Pernah = 1, dan skala negatif; Tidak Pernah = 1, Jarang = 2, Kadang-

kadang = 3, Sering = 4, Selalu = 5.

Untuk angket kinerja kepala sekolah sebagai manajer, setiap

pernyataan bernilai 5 = Sangat baik; 4 = Baik; 3 = Tidak tahu; 2 = Kurang

baik; 1 = Sangat tidak tahu.

2. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya

diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, menurut Riduwan

(2004:109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang

rnenunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur

yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas

alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat

ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur

dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung

validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment adalah.

Page 18: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

91

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

hitungr = 2

12

12

121

1111

)(..)(.

)).(()(

YYnXXn

YXYXn

Keterangan :

hitungr = Koefisien korelasi

1X = Jumlah skor item

2X = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : hitungt = 21

2

r

nr

Keterangan:

t = Nilai hitungt

r = Koefisien korelasi hasil hitungt

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

Kaidah keputusan : Jika hitungt > tabelt berarti valid sebaliknya

hitungt < tabelt berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya (r) sebagai berikut.

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Page 19: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

92

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Uji reliabilitas dilakukan untuk rnendapatkan tingkat ketepatan

(keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang

digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode

mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu

kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai

berikut.

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan : S1 = Varians skor tiap-tiap item

21X = Jumlah kuadrat item X1

2

1)( X = Jumlah item X1 dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus

Keterangan : 1S = Jumlah Varians semua item

nSSSS ......321 = Varians item ke-1, 2, 3.....n

Langkah 3 : Menghitung Varians total dengan rumus :

Keterangan : S1 = Varians total

21X = Jumlah kuadrat X total

2

1)( X = Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 4 : Masukkan nilai Alpha dengan rumus :

Keterangan : r11 = Nilai Reliabilitas

1S = Jumlah Varians skor tiap-tiap item

S1 = Varians total

k = Jumlah item

Kemudian diuji dengan Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus

NN

XX

S

212

1

1

)(

nSSSSS ......3211

NN

XX

S

212

1

1

)(

r11 =

1

111 S

S

k

k

Page 20: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

93

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:

rb = 2222 )(..)(.

)).(()(

YYnXXn

YXXYn

Harga rxy atau rb ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh

karenanya disebut r awal-akhir. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan

rumus Spearman Brown yakni : r11 = b

b

r

r

1

.2 Untuk mengetahui koefisien

korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk α =0,05

atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kemudian membuat

keputusan membandingkan r11 dengan rtabel. Adapun kaidah keputusan : Jika r11 >

rtabel berarti Reliabel dan r11 < rtabel berarti tidak Reliabel (Riduwan, 2004:115-116)

F. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabelitas Instrumen

1. Motivasi Kerja (X1)

Bedasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk Variabel

Motivasi Kerja (X1) diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 item tersebut ada

30 item valid dan reliabel. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid dan

reliabel harus dibuktikan dengan perhitungan. Untuk mengetahui tingkat

validitas perhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation yang

merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) di

bandingkan dengan nilai r Tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r Tabel

atau nilai r hitung> nilai r Tabel, maka item tersebut adalah valid.

Tabel 3.5

Page 21: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

94

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Kerja (X1)

No. Item

Pertanyaan

Variabel Motivasi Kerja (X1)

Koefesien Korelasi

PPM

Harga

t hitung

Harga

t tabel Keputusan

1 0,659 3,717 2,101 valid

2 0,479 2,316 2,101 valid

3 0,705 4,218 2,101 valid

4 0,539 2,712 2,101 valid

5 0,700 4,159 2,101 valid

6 0,660 3,728 2,101 valid

7 0,758 4,932 2,101 valid

8 0,545 2,755 2,101 valid

9 0,617 3,325 2,101 valid

10 0,698 4,134 2,101 valid

11 0,638 3,512 2,101 valid

12 0,707 4,236 2,101 valid

13 0,533 2,675 2,101 valid

14 0,513 2,535 2,101 valid

15 0,504 2,476 2,101 valid

16 0,463 2,218 2,101 valid

17 0,545 2,755 2,101 valid

18 0,700 4,159 2,101 valid

19 0,314 1,403 2,101 Tidakvalid

20 0,726 4,479 2,101 valid

21 0,513 2,535 2,101 valid

22 0,643 3,562 2,101 valid

23 0,704 4,200 2,101 valid

24 0,491 2,393 2,101 valid

25 0,545 2,755 2,101 valid

26 0,726 4,479 2,101 valid

27 0,559 2,864 2,101 valid

28 0,513 2,535 2,101 valid

29 0,659 3,717 2,101 valid

30 0,342 1,544 2,101 Tidakvalid

31 0,700 4,159 2,101 valid

32 0,559 2,864 2,101 valid

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa no item no 19 dan 30

dinyatakan tidak valid karena hasil thitung lebih kecil dibandingkan ttabel.

Pertanyaan dalam instrument pada nomor 19 dan 20 ternyata bukan

Page 22: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

95

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pertanyaan esensial sehingga penulis memutuskan untuk menghilangkan

item tersebut. Sehingga semua item yang dijadikan instrumen penelitian

menjadi 30 butir.

Tabel 3.6

Uji Reliabilitas Item Motivasi Kerja (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,908

N of Items 16a

Part 2 Value ,896

N of Items 16b

Total N of Items 32

Correlation Between Forms ,868

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length ,929

Unequal Length ,929

Guttman Split-Half Coefficient ,927

a. The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No.9, No.10,

No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16.

b. The items are: No.17, No.18, No.19, No.20, No.21, No.22, No.23, No.24,

No.25, No.26, No.27, No.28, No.29, No.30, No.31, No.32.

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi Guttman Split-Half

Coefficient = 0,927. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila

dibandingkan dengan r Tabel (0,468) maka r hitung lebih besar dari r Tabel.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa item motivasi kerja (X1) tersebut

adalah reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen variabel motivasi kerja

(X1) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19.0 dengan metode

Split half (belah dua)

2. Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Page 23: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

96

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Instrumen Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X2) berupa kuesioner

dengan jumlah pertanyaan 20 item/butir. Secara lengkap hasil perhitungan

validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.7, sedangkan peritungan per

item pernyataan terdapat pada lampiran-lampiran.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Pendidikan dan PelatihanX2)

Bedasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel

pendidikan dan pelatihan (X2) diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 item

tersebut kesemuanya dinyatakan valild. Hal ini dikarenakan nilai t hitung lebih

besar atau sama dengan t tabel.

Berikutnya adalah memastikan keajegan instrumen penelitian dengan

menguji reliabilitas instrumen. Di bawah ini adalah tabel hasil koofisien:

No.

Pertanyaan

Variabel Pendidikan dan pelatihan (X2)

Koefesien Korelasi Harga t hitung Harga t tabel Keputusan

1 0,661 3,740 2,101 valid

2 0,637 3,504 2,101 valid

3 0,589 3,092 2,101 valid

4 0,872 7,548 2,101 valid

5 0,588 3,082 2,101 valid

6 0,536 2,695 2,101 valid

7 0,531 2,657 2,101 valid

8 0,720 4,400 2,101 valid

9 0,615 3,308 2,101 valid

10 0,676 3,896 2,101 valid

11 0,568 2,929 2,101 valid

12 0,541 2,730 2,101 valid

13 0,620 3,353 2,101 valid

14 0,465 2,226 2,101 valid

15 0,720 4,400 2,101 valid

16 0,592 3,119 2,101 valid

17 0,790 5,461 2,101 valid

18 0,531 2,657 2,101 valid

19 0,550 2,792 2,101 valid

20 0,770 5,117 2,101 valid

Page 24: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

97

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Pendidikan dan pelatihan X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,883

N of Items 10a

Part 2 Value ,869

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms ,893

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length ,944

Unequal Length ,944

Guttman Split-Half Coefficient ,939

a. The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No.9, No.10.

b. The items are: No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16, No.17, No.18,

No.19, No.20.

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi Guttman Split-Half

Coefficient = 0,939. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila

dibandingkan dengan r Tabel (0,468) maka r hitung lebih besar dari r Tabel.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa item–item yang valid yang

terdapat pada instrumen pendidikan dan pelatihan (X2) tersebut adalah

reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen variabel pendidikan dan pelatihan

(X2) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19.0 dengan metode Split

half (belah dua)

3. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (Y)

Page 25: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

98

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Instrumen Variabel Kinerja Kepala Sekolah (Y) berupa kuesioner

dengan jumlah pertanyaan 42 item/butir. Secara lengkap hasil perhitungan

validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.9, sedangkan perhitungan per

item pernyataan terdapat pada lampiran-lampiran.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel

Kinerja Kepala Sekolah Sebagai Manajer (Y)

No. Item

Pertanyaan

Variabel Kinerja Kepala Sekolah Sebagai Manajer (Y)

Koefesien Korelasi Harga

t hitung

Harga

t tabel Keputusan

1 0,728 5,613 2,101 valid

2 0,608 4,048 2,101 valid

3 0,530 3,306 2,101 valid

4 0,687 5,006 2,101 valid

5 0,562 3,598 2,101 valid

6 0,442 2,606 2,101 valid

7 0,393 2,260 2,101 valid

8 0,493 3,002 2,101 valid

9 0,545 3,437 2,101 valid

10 0,512 3,158 2,101 valid

11 0,495 3,014 2,101 valid

12 0,248 1,353 2,101 tidak valid

13 0,463 2,767 2,101 valid

14 0,564 3,611 2,101 valid

15 0,551 3,494 2,101 valid

16 0,674 4,825 2,101 valid

17 0,692 5,077 2,101 valid

18 0,668 4,755 2,101 valid

19 0,476 2,867 2,101 valid

20 0,605 4,019 2,101 valid

21 0,599 3,954 2,101 valid

22 0,603 4,001 2,101 valid

23 0,675 4,839 2,101 valid

24 0,730 5,658 2,101 valid

25 0,775 6,488 2,101 valid

26 0,676 4,856 2,101 valid

27 0,760 6,193 2,101 valid

28 0,795 6,926 2,101 valid

29 0,664 3,345 2,101 valid

Page 26: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

99

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

30 0,728 3,376 2,101 valid

31 0,718 3,188 2,101 valid

32 0,272 1,141 2,101 tidak valid

33 0,682 2,985 2,101 valid

34 0,740 3,287 2,101 valid

35 0,750 3,378 2,101 valid

36 0,740 3,381 2,101 valid

37 0,709 3,286 2,101 valid

38 0,517 2,413 2,101 valid

39 0,466 2,211 2,101 valid

40 0,476 2,302 2,101 valid

41 0,727 3,624 2,101 valid

42 0,564 2,841 2,101 valid

Hal yang sama juga ditunjukan pada instrumen kinerja manajerial kepala

sekolah (Y), Instrumen ini pula ditemukan sejumlah item atau pertanyaan yang

dianggap tidak valid karena hasil perhitungan t hitung masil lebih kecil

dibandingkan dengan t table. Nomor item pertanyaan yang tidak valid itu adalah 12

dan 32. Item soal pada nomor tersebut di drop atau dibuang karena bukan

merupakan item esensial.

Hal yang sama dengan instrumen kinerja manajerial kepaka sekolah (Y) juga diuji

reliabilitas isntrumennya. Di bawah ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen

Tabel 3.10

Hasil Uji Relliabilitas

Page 27: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

100

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,918

N of Items 21a

Part 2 Value ,952

N of Items 21b

Total N of Items 42

Correlation Between Forms ,724

Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,840

Unequal Length ,840

Guttman Split-Half Coefficient ,836

a. The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No.9, No.10,

No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16, No.17, No.18, No.19, No.20, No.21.

b. The items are: No.22, No.23, No.24, No.25, No.26, No.27, No.28, No.29,

No.30, No.31, No.32, No.33, No.34, No.35, No.36, No.37, No.38, No.39, No.40,

No.41, No.42.

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi Guttman Split-Half Coefficient =

0,918. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r Tabel

(0,468) maka r hitung lebih besar dari r Tabel. Dengan demikian bisa disimpulkan

bahwa item–item yang valid yang terdapat pada instrumen kinerja manajerial

kepala sekolah (Y) tersebut adalah reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen

variabel kinerja manajerial kepala sekolah (Y) dilakukan dengan bantuan program

SPSS versi 19.0 dengan metode Split half (belah dua)

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Page 28: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

101

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

No Veiabel Item yang

diajukan

Item yang

dieliminasi

Item yang

dipakai

1 Motivasi kerja 32 2 30

2 Pendidikan dan pelatihan 20 - 20

3 Kinerja Manajerial Kepala Sekolah 42 2 40

Jumlah 94 4 90

G. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memaparkan ciri-ciri sampel pada

variabel tunggal, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Pemaparan

masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan bilangan statistika,

sepert: mean dan presentase. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan

dengan menggunakan program SPSS Versi 14.0.

Untuk mengetahui kecenderungan umum persepsi responden terhadap

setiap variabel penelitian, digunakan formula sebagai berikut :

%100xXid

XP

Keterangan :

P = Prosentase skor rata-rata yang dicari

X = Skor rata-rata setiap variabel

Xid = Skor ideal setiap variable

Penetapan skor pada kriteria persepsi responden terhadap variabel-

variabel yang diungkap adalah didasarkan pada prosedur penskoran yang sudah

umum digunakan, sebagaimana tertera pada tabel 3.12 berikut.

Tabe1 3.12

Klasifikasi Persepsi Responden Terhadap Motivasi kerja, Pendidikan

dan pelatihandan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah

Page 29: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

102

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

di SMP Negeri Se-Kabupaten Karawang

Kualifikasi Presentase Sangat Baik 90%-100% Baik 80%-89% Cukup Baik 65%-79% Kurang Baik 55%-64% Tidak Baik < 55%

Sumber: (Ngalim Purwanto:1985)

2. Analisis Jalur

Teknik analisis jalur (Path Analysis). Analisis ini akan digunakan

dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh keoefisien jalur

pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2

terhadap Y. Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel motivasi kerja

(X1) dan pendidikan dan pelatihan (X2) terhadap kinerja manjerial kepala

sekolah (Y) dilakukan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan

analisis digunakan teknik korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari

perhitungan koefisien jalur. Kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa

komputer berupa software dengan program Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) Windows Version 19.

Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) mengatakan bahwa dalam

penelitian sosial tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variabel

sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi

terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel.

Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak

panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel

Page 30: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

103

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

eksogen (variabel penyebab) terhadap sebuah variabel endogen (variabel

akibat) misalnya: X1 Y dan (b) anak panah dua arah yang

menyatakan hubungan korelasional antara variabel eksogen misalnya:

X1 X2

Langkah kerja analisis jalur ini pada garis besarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Secara Keseluruhan

Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

Ha : ρyx1 ≠ ρyx2 = ρy1 = 0

Ho : ρyx1 = ρyx2 = ρy1= 0

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha : motivasi kerja dan pendidikan dan pelatihan secara bersama-sama

berkontribusi terhadap kinerja manajerial kepala sekolah

Ho : motivasi kerja dan pendidikan dan pelatihan secara bersama-sama

tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja manajerial

kepala sekolah

2. Pengujian Secara Individual

Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel (Coelficients).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis

statistik berikut.

Ha : ρyx1> 0;

Ho : ρyx1 = 0;

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha : Motivasi kerjaberkontribusi terhadap kinerja manajerial kepala

sekolah

Ho : Motivasi kerjatidak berkontribusi terhadap kinerja manajerial

kepala sekolah.

Untuk Hipotesisi individual pendidikan dan pelatihan

Page 31: 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan …repository.upi.edu/8790/4/t_adp_0907914_chapter3.pdf · 21 smpn 2 telukjambe timur 22 smpn satu atap pangkalan 23 25 komisariat rengasdengklok

104

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Ha : ρyx1> 0;

Ho : ρyx1 = 0;

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha : Pendidikan dan pelatihanberkontribusi terhadap kinerja manajerial

kepala sekolah.

Ho : Pendidikan dan pelatihantidak berkontribusi terhadap kinerja

manajerial kepala sekolah

Kerangka hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Y,

X2 terhadap Y dan X1, X2 terhadap Y) dapat dibuat melalui persamaan

struktural sebagai berikut. Y =ρyx1 x1 + ρyx2 x2 + ρy 1.

ρyx1

ρy 1

R2y x1 x2

ρyx2

Gambar 3.1

Struktur Hubungan Kausal X1, dan X2 terhadap Y

1

X1

Y

X2