729-794-1-pb.pdf

2
Editorial Maj Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 6, Juni 2010 Stratifikasi Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Dislipidemia Idrus Alwi Divisi Kardiologi Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta 253 Penyakit jantung koroner (PJK) saat ini merupakan salah satu penyebab kematian utama, tidak hanya di Negara maju 1 namun juga di Negara berkembang termasuk Indonesia. 2 Banyak faktor yang berperan sebagai faktor risiko terjadinya PJK antara lain faktor risiko tradisional yang sudah diketahui yang dapat dimodifikasi seperti dislipidemia, hipertensi, dia- betes mellitus, merokok dan obesitas dan faktor risiko yang tidak bisa diubah seperti keturunan (genetik), usia dan jenis kelamin. 3 Selain itu juga dikenal faktor risiko baru antara lain inflamasi, homosistein, Lp-a dan hiperkoagulasi. 4 Data dari penelitian epidemiologi menunjukkan makin tinggi kadar kolesterol akan diikuti dengan peningkatan mobiditas dan mortalitas PJK yang bermakna, dan sebaliknya makin rendah kadar kolesterol akan diikuti juga dengan penurunan morbiditas dan mortalitas PJK. 5,6 Setiap penurunan 1 mg/dL kolesterol LDL akan menurunkan risiko PJK sebesar 1% dan setiap peningkatan 1 mg/dL kolesterol HDL akan diikuti dengan penurunan risiko PJK 1% pada pria dan 2% pada wanita. 3 Dalam upaya memprediksi risiko terjadinya PJK telah dikenal upaya membuat stratifikasi risiko seperti skor risiko Framingham, skor risiko Euro dan banyak lagi yang lain. National Cholesterol Educational Program ke tiga (NCEP- III) di Amerika telah menyusun klasifikasi risiko PJK yang terkait dengan strategi tatalaksana pasien dislipidemia yaitu risiko rendah, sedang, sedang-tinggi, tinggi dan sangat tinggi. 3 Berdasarkan stratifikasi risiko tersebut ditetapkan target kolesterol LDL yang diinginkan dalam upaya menurunkan risiko PJK dan kapan terapi farmakologis mulai diberikan. Di Indonesia, Perhimpunan Endokrinologi Indo- nesia (PERKENI) juga telah menyusun Pedoman Tatalaksana Pasien Dislipidemia yang membuat stratifikasi risiko dan sasasaran target kolesterol yang diinginkan. 7 Data dari penelitian menunjukkan masih sedikit dokter praktek klinis yang melakukan penatalaksanaan pasien dislipidemia yang mencapai target kolesterol LDL yang diinginkan. Penelitian Lipid Treatment Assessment Project (L-TAP) 1 8 pada tahun 196-1997 di Amerika Serikat melaporkan hanya 38% pasien dislipidemia yang mencapai target kolesterol LDL yang diinginkan, 9 dan pada penelitian L-TAP 2 tahun 2006-2007 di beberapa Negara di Amerika, Eropa dan Asia target kolesterol LDL yang dicapai menjadi 73%. 10 Di Amerika Serikat target kolesterol LDL <70 mg/dL dicapai hanya 35% pada pasien PJK dan sekurang-kurangnya 2 faktor risiko (pasien risiko tinggi). 9 Penelitian European Action on Secondary and Primary Prevention through Intervention to Reduce Events (EUROASPIRE) III tahun 2006-2007 di Eropa melaporkan hanya 53,8 % pasien PJK yang mencapai

Upload: novita-dewi-lestari

Post on 25-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Latar Belakang

TRANSCRIPT

Page 1: 729-794-1-PB.pdf

Editorial

Maj Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 6, Juni 2010

Stratifikasi RisikoPenyakit Jantung Koroner pada

Pasien Dislipidemia

Idrus Alwi

Divisi Kardiologi Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

253

Penyakit jantung koroner (PJK) saat ini merupakan salah

satu penyebab kematian utama, tidak hanya di Negara maju1

namun juga di Negara berkembang termasuk Indonesia.2

Banyak faktor yang berperan sebagai faktor risiko terjadinya

PJK antara lain faktor risiko tradisional yang sudah diketahui

yang dapat dimodifikasi seperti dislipidemia, hipertensi, dia-

betes mellitus, merokok dan obesitas dan faktor risiko yang

tidak bisa diubah seperti keturunan (genetik), usia dan jenis

kelamin.3 Selain itu juga dikenal faktor risiko baru antara lain

inflamasi, homosistein, Lp-a dan hiperkoagulasi.4

Data dari penelitian epidemiologi menunjukkan makin

tinggi kadar kolesterol akan diikuti dengan peningkatan

mobiditas dan mortalitas PJK yang bermakna, dan sebaliknya

makin rendah kadar kolesterol akan diikuti juga dengan

penurunan morbiditas dan mortalitas PJK.5,6 Setiap

penurunan 1 mg/dL kolesterol LDL akan menurunkan risiko

PJK sebesar 1% dan setiap peningkatan 1 mg/dL kolesterol

HDL akan diikuti dengan penurunan risiko PJK 1% pada pria

dan 2% pada wanita.3

Dalam upaya memprediksi risiko terjadinya PJK telah

dikenal upaya membuat stratifikasi risiko seperti skor risiko

Framingham, skor risiko Euro dan banyak lagi yang lain.

National Cholesterol Educational Program ke tiga (NCEP-

III) di Amerika telah menyusun klasifikasi risiko PJK yang

terkait dengan strategi tatalaksana pasien dislipidemia yaitu

risiko rendah, sedang, sedang-tinggi, tinggi dan sangat

tinggi.3 Berdasarkan stratifikasi risiko tersebut ditetapkan

target kolesterol LDL yang diinginkan dalam upaya

menurunkan risiko PJK dan kapan terapi farmakologis mulai

diberikan. Di Indonesia, Perhimpunan Endokrinologi Indo-

nesia (PERKENI) juga telah menyusun Pedoman Tatalaksana

Pasien Dislipidemia yang membuat stratifikasi risiko dan

sasasaran target kolesterol yang diinginkan.7

Data dari penelitian menunjukkan masih sedikit dokter

praktek klinis yang melakukan penatalaksanaan pasien

dislipidemia yang mencapai target kolesterol LDL yang

diinginkan. Penelitian Lipid Treatment Assessment Project

(L-TAP) 18 pada tahun 196-1997 di Amerika Serikat melaporkan

hanya 38% pasien dislipidemia yang mencapai target

kolesterol LDL yang diinginkan,9 dan pada penelitian L-TAP

2 tahun 2006-2007 di beberapa Negara di Amerika, Eropa dan

Asia target kolesterol LDL yang dicapai menjadi 73%.10 Di

Amerika Serikat target kolesterol LDL <70 mg/dL dicapai

hanya 35% pada pasien PJK dan sekurang-kurangnya 2 faktor

risiko (pasien risiko tinggi).9 Penelitian European Action on

Secondary and Primary Prevention through Intervention

to Reduce Events (EUROASPIRE) III tahun 2006-2007 di

Eropa melaporkan hanya 53,8 % pasien PJK yang mencapai

Page 2: 729-794-1-PB.pdf

Maj Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 6, Juni 2010254

target kolesterol LDL yang diinginkan.11 Sedangkan penelitian

Return on Expenditure Achieved for Lipid Therapy in Asia

(REALITY-Asia) yang melibatkan populasi Asia melaporkan

hanya 38% pasien PJK/DM yang mencapai target kolesterol

LDL <100 mg/dL.12 Berdasarkan data-data tersebut maka

perlu dilakukan upaya sosialisasi mengenai pentingnya

stratifikasi risiko dan pencapaian target kolesterol yang

diinginkan seperti yang dianjurkan NCEP-III dan Konsensus

PERKENI agar morbiditas dan mortalitas PJK bisa diturunkan.

Penatalaksanaan pasien dislipidemia dengan modifikasi

gaya hidup seperti penurunan berat badan, olah raga dan

menghindari makanan yang tinggi kolesterol dan me-

nganjurkan makanan yang banyak mengandung sayur dan

buah-buahan. masih merupakan salah satu pilar tatalaksana

dislipidemia yang penting.3,9 Tatalaksana farmakologis

dengan menggunakan obat-obatan khususnya golongan

statin dengan target penurunan kolesterol LDL, pada

berbagai penelitian baik untuk pencegahan primer 13-15 (belum

pernah terkena PJK) maupun sekunder 16-19 (sudah terkena

PJK), menunjukkan penurunan morbiditas dan mortalitas

yang bermakna. Walaupun statin menurunkan morbiditas

dan mortalitas pada pasien dislipidemia, namun masih

terdapat risiko residual (residual risk) seperti peningkatan

kadar trigliserida, faktor risiko tradisional lain dan faktor-

faktor risiko baru (emerging risk factor) yang masih

memerlukan upaya tatalaksana yang holistik dengan

pendekatan penatalaksanaan terhadap faktor risiko global

(global risk management)9 agar morbiditas dan mortalitas

PJK masih dapat ditekan lebih rendah lagi.

Pada edisi MKI kali ini akan dibahas mengenai

stratifikasi risiko PJK pada pasien dislipidemia, sehingga

diharapkan dokter praktisi klinis dapat lebih mengenal

stratifikasi risiko dengan target kolesterol LDL yang

diinginkan dan dapat diterapkan dalam praktek klinik sehingga

dapat dicapai upaya dalam rangka penurunan morbiditas dan

mortalitas PJK baik pada pencegahan primer maupun

sekunder.

Daftar Pustaka

1. Lloyd-Jones D, Adams RJ, Brown TM, et al. Executive Sum-

mary: Heart Disease and Stroke Statistics-2010 Update. A Re-

port from the American Heart Association. Circulation.

2010;121:948-54.

2. National Household Survey on Health-Ministry of Health, Indo-

nesia 1992.

3. Grundy SM, Cleeman JI, Merz CN, Brewer HB Jr, Clark LT,

Hunninghake DB, et al. National Heart, Lung, and Blood Insti-

tute; American College of Cardiology Foundation; American Heart

Association. Implications of recent clinical trials for the Na-

tional Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel

III guidelines. Circulation. 2004;110:227-39.

4. Yusuf S, Hawken S, Ounpuu S, Bautista L, Franzosi MG,

Commerford P, et al. Effect of potentially modifiable risk fac-

tors associated with myocardial infarction in 52 countries (the

INTERHEART study): case-control study. Lancet 2004;364:937-

52.

5. Verschuren WMM, Jacobs DR, Bloemberg BPM, Kromhout D,

Mennoti A, Aravanis C, et al. Serum total cholesterol and long-

term coronary heart disease mortality in different cultures. Twenty-

five year follow-up of the seven countries study. JAMA

1995;274:131-6.

6. Chen Z, Peto R, Collins R, MacMahon S, Lu J, Li W, et al. Serum

cholesterol concentration and coronary heart disease in popula-

tion with low cholesterol concentrations. BMJ 1991;303:276-

82.

7. Petunjuk Penatalaksanaan Dislipidemia, Perkeni tahun 2004.

8. Pearson TA, Laurora I, Chu H, Kafonek S. The Lipid Treatment

Assessment Project (L-TAP): a multicenter survey to evaluate

the percentages of dyslipidemic patients receiving lipid-lowering

therapy and achieving low-density lipoprotein cholesterol goals.

Arch Intern Med. 2000;160:459-67.

9. Gotto JR AM. Improving lipid goal attainment: is It enough?

Circulation 2009;120:3-5

10. Waters DD, Brotons C, Chiang CW, Ferrieres J, Jukema JW, et al.

For the Lipid Treatment Assessment Project 2 Investigators.

Lipid Treatment Assessment Project (L-TAP) 2: a multinational

survey to evaluate the proportion of patients achieving low-

density lipoprotein cholesterol goals. Circulation. 2009;120:28-

34.

11. Kotseva K, Wood D, De Backer G, De Bacquer D, Pyorala K, Keil

U; EUROASPIRE Study Group. Cardiovascular prevention guide-

lines in daily practice: a comparison of EUROASPIRE I, II, and

III surveys in eight European countries. Lancet. 2009;373:929-

40.

12. Kim HS, Wu Y, Lin SJ, Deerochanawong C, Zambahari R, Zhao F,

et al. Current status of cholesterol goal attainment after statin

therapy among patients with hypercholesterolemia in Asian coun-

tries and region: The Return on Expenditure Achieved for Lipid

Therapy in Asia (REALITY-Asia) study. Curr Med Res and Opin.

2008;24:1951-63.

13. Shepherd J, Cobbe SM, Ford I, Isles CG, Lorimer AR, MacFarlane

PW, et al. For the West of Scotland Coronary Prevention Study

Group. Prevention of coronary heart disease with pravastatin in

men with hypercholesterolemia. N Engl J Med. 1995;333:1301-

7.

14. Downs JR, Clearfield M, Weis S, Whithney E, Saphiro DR, Beere

PA, et al. For the AFCAPS/TexCAPS Research Group. Primary

prevention of acute coronary events with lovastatin in men and

women with average cholesterol le-vels. Results of AFCAPS/

TexCAPS. JAMA. 1998;279:1615-22.

15. Ridker PM, Danielson E, Fonseca FA, Genest J, Gotto AM Jr,

Kastelein JJ, et al. On behalf of the JUPITER Trial Study Group.

Reduction in C-reactive protein and LDL cholesterol and cardio-

vascular event rates after initiation of rosuvastatin: a prospec-

tive study of the JUPITER trial. Lancet. 2009;373:1175-82.

16. Scandinavian Simvastatin Survival Study Investigators.

Randomised trial of cholesterol lowering in 4444 patients with

coronary heart disease: the Scandinavian Simvastatin Survival

Study (4S). Lancet. 1994;344:1383-9.

17. Heart Protection Study Collaborative Group. MRC/BHF Heart

Protection Study of cholesterol lowering with simvastatin in

20,536 high-risk individuals: a randomized placebo-controlled

trial. Lancet. 2002;360:7-22.

18. Cannon CP, Braunwald E, McCabe CH, Rader DJ, Rouleau JL,

Belder R, et al. For the Pravastatin or Atorvastatin Evaluation

and Infection Therapy-Thrombolysis in Myocardial Infarction

22 Investigators. Intensive versus moderate lipid lowering with

statins after acute coronary syndromes. N Engl J Med. 2004;

350:1495-504.

19. LaRosa JC, Grundy SM, Waters DD, Shear C, Barter P, Fruchart

JC, et al. For the Treating to New Targets (TNT) investigators.

Intensive lipid lowering with atorvastatin in patients with stable

coronary disease. N Engl J Med. 2005;352:1425-35.

MS

Stratifikasi Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Dislipidemia