7. bab iv komunitas.doc

8
BAB IV PEMBAHASAN 4.1Kesehatan Lingkungan Dari analisa data tentang kesehatan lingkungan di RT 42 dan RT 43 didapatkan kurangnya motivasi pada masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Data yang mendukung antara lain: sebanyak 28% warga membuang sampah di sungai, sebanyak 30% warga membuang sampah di sungai, dan sebanyak 52% warga tidak merasa berdampak terhadap pembuangan limbah di sungai. Beberapa penyebab kondisi tersebut adalah kurangnya kesadaran penduduk tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih dan kondusif untuk kesehatan serta perilaku masyarakat yang kurang sehat, dan kondisi perumahan yang kurang sehat. Hal ini juga terkait dengan tingkat pendidikan masyarakat sebanyak 39 % adalah SD. Perilaku yang kurang sehat membuang sampah ke sungai sudah biasa dilakukan oleh masyarakat. Alasan terbanyak pembuangan sampah 30

Upload: lukiana-yesi

Post on 02-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

34

BAB IV

PEMBAHASAN4.1 Kesehatan Lingkungan

Dari analisa data tentang kesehatan lingkungan di RT 42 dan RT 43 didapatkan kurangnya motivasi pada masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Data yang mendukung antara lain: sebanyak 28% warga membuang sampah di sungai, sebanyak 30% warga membuang sampah di sungai, dan sebanyak 52% warga tidak merasa berdampak terhadap pembuangan limbah di sungai.Beberapa penyebab kondisi tersebut adalah kurangnya kesadaran penduduk tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih dan kondusif untuk kesehatan serta perilaku masyarakat yang kurang sehat, dan kondisi perumahan yang kurang sehat. Hal ini juga terkait dengan tingkat pendidikan masyarakat sebanyak 39 % adalah SD. Perilaku yang kurang sehat membuang sampah ke sungai sudah biasa dilakukan oleh masyarakat. Alasan terbanyak pembuangan sampah dikarenakan mudah. Perilaku yang juga dilakukan oleh sebagian masyarakat adalah MCK di sungai.Karakteristik pekerjaan di luar rumah juga menyebabkan pemilik rumah sebagian kurang memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungannya. Dampak yang ditimbulkan dari kondisi yang kurang sehat itu antara lain: munculnya penyakit DBD, Chikungunya, penyakit gatal kulit, dan diare. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menyadarkan dan menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam usaha kesehatan lingkungan. Kegiatan-kegiatan tersebuat harapannya dapat dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.4.1 Penyakit Hipertensi

Salah satu masalah yang menjadi fokus perhatian adalah penyakit hipertensi. Beberapa penyebab yang mungkin menjadi faktor pencetus dari hasil analisa data adalah kurangnya pengetahuan RT 42 dan RT 43 tentang hipertensi dimana 34% warga terkena penyakit ini. Hal ini ditunjuukan dengan jumlah penduduk yang sebagian 20% hanya menjawab sekedar tahu tentang keluhan nyeri kepala. Faktor pendidikan juga sangat berperan, dimana 21% pendudduk berpendidikan SMP. Kemungkinan yang dapat ditimbulkan dari hal ini adalah kurangnya tingkat pengetahuan yang nantinya juga akan berpengaruh pada terbuka/tidaknya masyarakat terhadap informasi yang diberikan dan kesadaran secara mandiri dalam pencegahan penyakit.Faktor yang juga sangat berperan dalam terjadinya angka kejadian hipertensi diantaranya adalah:a. Faktor perilaku lansia mengkonsumsi makanan tinggi garam

b. penduduk menggunakan obat bebas jika sakit

c. penduduk berobat ke pelayan kesehatan jika saskit

d. penduduk tidak berobat sampai sembuhe. penduduk mempunyai kebiasaan merokok

f. pendudduk tidak berolah raga

g. penduduk membiarkan saja jika anggota keluarganya sakitKemungkinan yang dapat terjadi apabila hal-hal di atas dibiarkan adalah Meningkatkan angka mortalitas

Hipertensi dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut apabila tidak tertangani dengan baik dan pengontrolan yang ketat. Komplikasi yang dapat muncul antara lain stroke, gagal ginjal, gagal jantung dimana dapat menyebabkan peningkatan angka kematian penduduk akibat penyakit.

Setelah menganalisa permasalahan di atas, maka dilakukan tindakan keperawatan berupa penyuluhan tentang hipertensi, pengukuran tensi gratis. Setelah dilakukan tindakan keperawatan tersebut didapatkan bahwa masyarakat cukup aktif dalam penyuluhan, yaitu ditunjukkan dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dari warga mengenai pengontrolan tekanan darah secara alami. Dari hasil intervensi yang telah dilakukan diharapkan ada tindak lanjut dari instansi kesehatan terkait untuk terus memberikan motivasi pada kader untuk menyebarkan informasi mengenai hipertensi dan upaya pengontrolannya dari segi fisik maupun psikis kepada masyarakat RT 42 dan RT 43 desa Penjalinan Gondanglegi sebagai salah satu bentuk upaya promotif terhadap masyarakat.4.2 Diabetes Melitus

Selain itu, salah satu masalah yang menjadi fokus perhatian adalah penyakit diabetes melitus. Beberapa penyebab yang mungkin menjadi faktor pencetus, dari hasil analisa data adalah kurangnya pengetahuan RT 42 dan RT 43 tentang diabetes melitus dimana 22% terkena penyakit ini. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk yang sebagian 45% hanya menjawab sekedar tahu tentang sering merasa haus, sering merasa lapar, dan banyak kencing. Faktor pendidikan juga sangat berperan, dimana 21% pendudduk berpendidikan SMP. Kemungkinan yang dapat ditimbulkan dari hal ini adalah kurangnya tingkat pengetahuan yang nantinya juga akan berpengaruh pada terbuka/tidaknya masyarakat terhadap informasi yang diberikan dan kesadaran secara mandiri dalam pencegahan penyakit.Faktor yang juga sangat berperan dalam terjadinya angka kejadian hipertensi diantaranya adalah:a. penduduk banyak yang menyukai makanan yang manisb. penduduk menggunakan obat bebas jika sakit

c. penduduk berobat ke pelayan kesehatan jika sakit

d. penduduk tidak berobat sampai sembuhe. penduduk mempunyai kebiasaan merokok

f. pendudduk tidak berolah raga

g. penduduk membiarkan saja jika anggota keluarganya sakitKemungkinan yang dapat terjadi apabila hal-hal di atas dibiarkan adalah Meningkatnya angka mortalitasSetelah menganalisa permasalahan di atas, maka dilakukan tindakan keperawatan berupa penyuluhan tentang diabetes melitus, pengukuran gula darah. Setelah dilakukan tindakan keperawatan tersebut didapatkan bahwa masyarakat cukup aktif dalam penyuluhan, yaitu ditunjukkan dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dari warga mengenai pemeriksaan gula darah secara alami. Dari hasil intervensi yang telah dilakukan diharapkan ada tindak lanjut dari instansi kesehatan terkait untuk terus memberikan motivasi pada kader untuk menyebarkan informasi mengenai diabetes melitus dan upaya pengontrolannya dari segi fisik maupun psikis kepada masyarakat RT 42 dan RT 43 desa Penjalinan Gondanglegi sebagai salah satu bentuk upaya promotif terhadap masyarakat.

30