6_pengolahan_lb31
TRANSCRIPT
Pengolahan limbah B3, adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat racun.
Definisi Pengolahan Limbah B3
Persyaratan Umum Pengolahan Limbah B3
Pemenuhan kelengkapan administrasi dan teknis perizinan Prinsip aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan Mengetahui Jenis, jumlah, karakteristik dan komposisi atau kandungan limbah
B3 yang akan diolah. Menyampaikan Hasil analisis laboratorium terhadap limbah yang akan
diolah (misal : hasil analisis : total konsentrasi logam berat,unsur halogen, nilai kalori).
Perlakuan limbah B3 sebelum diolah. Menyampaikan Proses kegiatan pengolahan Limbah B3. Melakukan pengelolaan limbah B3 (sisa/residu) yang dihasilkan dari kegiatan
pengolahan limbah B3. Memiliki alat pengendali pencemaran udara dan air. Melakukan pemantauan/monitoring kinerja alat pengendali pencemaran dan
pemenuhan baku mutu air limbah serta TBT (trial burn test) untuk pemenuhanbaku mutu emisi udara dan ambient.
Melakukan uji emisi tambahan parameter dioxin dan furan dengan frekuensi 1 x dalam 3 (tiga) tahun apabila limbah yang diolah mengandung unsur halogendan wajib memenuhi baku mutu sebagaimana Kepdal 03/bapedal/09/1995.
PENGOLAHANPENGOLAHAN LIMBAH B3LIMBAH B3PENGOLAHANPENGOLAHAN LIMBAH B3LIMBAH B3
TUJUAN:
untuk mengurangi, memisahkan, mengisolasidan atau menghancurkan sifat/kontaminan yang berbahaya
JENIS PENGOLAHAN :
– Pengolahan fisika – kimia
– Pengolahan biologis
– Pengolahan thermal
TUJUAN:
untuk mengurangi, memisahkan, mengisolasidan atau menghancurkan sifat/kontaminan yang berbahaya
JENIS PENGOLAHAN :
– Pengolahan fisika – kimia
– Pengolahan biologis
– Pengolahan thermal
• Pengolahan Secara Fisika/Kimia :– Stabilisasi/Solidifikasi– Filtrasi & Separasi – Oresipitasi Kimia– Reduksi & Oksidasi– Evaporasi
• Pengolahan Secara Biologi :– Aerobic/An-aerobic Digestion– Composting
• Pengolahan Secara Termal :– Insinerasi Tanur Putar– Insinerasi Tanur Semen– Insinerasi Katalitik– Peleburan Gelas– Oksidasi Termal
Jenis Pengolahan Limbah B3 :
Peraturan Pemerintah No.18/1999 dan
Kepdal No. Kep-03 &04/BAPEDAL/09/1995
Proses STABILISASI limbah B3 :
• menghilangkan/mengurangi potensi racun dan kandungan B3• melalui upaya memperkecil/membatasi daya larut,
pergerakan/ penyebaran dan daya racunnya• sebelum dilakukan penimbunan dalam landfill limbah B3• umumnya dilakukan untuk limbah an-organik• kriteria pengujian & baku mutu :
– Uji TCLP– Uji Compressive Strength– Uji Paint Filter
Pengolahan Limbah B3 :Proses Stabilisasi
• Contoh reaksi presipitasi : stabilisasi polutan Hg dan Cr
• Hg++ + S= HgS
• Cr6+ + 3 e Cr3+
• Cr3+ + 3 OH- Cr(OH)3
• Tahapan proses kimia/fisika sangat kompleks, namun operasi sederhana
• Produk stabilisasi merupakan suatu ikatan massa monolit dengan struktur yang masif
• TCLP = Toxicity Characteristic Leaching ProcedureEkstrasi secara dinamik selama 18 jam oleh pelarut buffer pada pH tertentu (US-EPA Method No. 1311)
Pengolahan Limbah B3 :Proses Stabilisasi
PENENTUAN JENIS
Limbah organik dan anorganik
PERSYARATAN:
Lokasi
Metoda/proses
Penanganan limbah yang dihasilkan
Pengendalian pencemaran air dan emisi udara
SOP
Operator
Sistem tanggap darurat
PENENTUAN JENIS
Limbah organik dan anorganik
PERSYARATAN:
Lokasi
Metoda/proses
Penanganan limbah yang dihasilkan
Pengendalian pencemaran air dan emisi udara
SOP
Operator
Sistem tanggap darurat
PENGOLAHAN PENGOLAHAN SECARA SECARA FISIKAFISIKA--KIMIAKIMIAPENGOLAHAN PENGOLAHAN SECARA SECARA FISIKAFISIKA--KIMIAKIMIA
YANG HARUS DIPERHATIKANYANG HARUS DIPERHATIKANYANG HARUS DIPERHATIKANYANG HARUS DIPERHATIKAN
• pH control• redox potential control• precipitation (carbonate, sulfide, silicate)• adsorption• chemisorption• passivation• ion exchange• diadochy• reprecipitation• encapsulation (micro & macro-encapsulation)
Pengolahan Limbah B3 :Proses reaksi kimia/fisika :
PENGOLAHAN SECARA BIOLOGISPENGOLAHAN SECARA BIOLOGISPENGOLAHAN SECARA BIOLOGISPENGOLAHAN SECARA BIOLOGIS
Mengacu kepada KepMen128/2003
Detoksifikasi atau penurunan kadarpolutan dengan agen biologis
Persyaratan material yang diolah
Persyaratan konstruksi pengolahan
Persyaratan operasional
Target kriteria akhir pengolahan
Penanganan bahan hasil olahan
Pemantauan bahan hasil olahan
Pelaporan 6 bulan sekali
Mengacu kepada KepMen128/2003
Detoksifikasi atau penurunan kadarpolutan dengan agen biologis
Persyaratan material yang diolah
Persyaratan konstruksi pengolahan
Persyaratan operasional
Target kriteria akhir pengolahan
Penanganan bahan hasil olahan
Pemantauan bahan hasil olahan
Pelaporan 6 bulan sekali
Compacted Clay
Contaminated Soil
Water Pump
Bioremediation Zone
Water ing
Pengolahan Limbah B3 secara Thermal (Incinerator)
PRINSIP:
Pemusnahan limbah dengan cara pemberianpanas pada suhu tinggi (Self destructions)
PERSYARATAN:
–– LimbahLimbah : : padapada umumnyaumumnya untukuntuk senyawasenyawa organikorganik, flash point , flash point < 40< 40ooCC
–– InsineratorInsinerator : : tipetipe, , suhusuhu pembakaranpembakaran, , waktuwaktu tinggaltinggal, , tinggitinggistack, air supply, stack, air supply, bahanbahan bakarbakar
–– EmisiEmisi memenuhimemenuhi bakubaku mutumutu–– EffisiensiEffisiensi pembakaranpembakaran–– DRE DRE dandan dioxin (dioxin (hanyahanya untukuntuk yang yang membakarmembakar POHCs)POHCs)–– PerkiraanPerkiraan dampakdampak terhadapterhadap udaraudara ambientambient
PRINSIP:
Pemusnahan limbah dengan cara pemberianpanas pada suhu tinggi (Self destructions)
PERSYARATAN:
–– LimbahLimbah : : padapada umumnyaumumnya untukuntuk senyawasenyawa organikorganik, flash point , flash point < 40< 40ooCC
–– InsineratorInsinerator : : tipetipe, , suhusuhu pembakaranpembakaran, , waktuwaktu tinggaltinggal, , tinggitinggistack, air supply, stack, air supply, bahanbahan bakarbakar
–– EmisiEmisi memenuhimemenuhi bakubaku mutumutu–– EffisiensiEffisiensi pembakaranpembakaran–– DRE DRE dandan dioxin (dioxin (hanyahanya untukuntuk yang yang membakarmembakar POHCs)POHCs)–– PerkiraanPerkiraan dampakdampak terhadapterhadap udaraudara ambientambient
pemenuhan aspek teknis alat pengendali pencemaran udara: cerobong, lubang sampel, platform, tangga, alat pengendali pencemaran udara, suhu ruang bakar, sistem umpan Apabila sludge dibakar, maka kandungan air harus sama
atau lebih kecil dari 10 % (consistency).Hasil uji Trial Burn Test (TBT) wajib memenuhi baku mutu
emisi sebagaimana Kepdal 03/Bapedal/ 09/1995Melakukan uji emisi tambahan parameter dioxin dan furan
dengan frekuensi 1 x dalam 5 (lima) tahun dan wajib memenuhi baku mutu sebagaimana Kepdal 03/bapedal/09/1995 (untuk limbah B3 yang mengandung halogen)Melakukan pengelolaan limbah B3 (abu) yang dihasilkan
dari kegiatan incineraor limbah B3.Dalam pelaksanaannya wajib melaporkan ke KLH dengan
melampirkan neraca limbah B3.
Persyaratan Pengolahan limbah B3 dengan Incinerator
PERSYARATAN TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA THERMAL (INSINERATOR)
• Kesesuaian spesifikasi insinerator dengan karakteristik dan jumlah limbah B3
• Memenuhi effisiensi pembakaran (EP) minimal 99,99%• Memenuhi effisiensi penghancuran dan penghilagan /DRE
(Destruction Removal Effisiency):- Principle Organic Hazard Constituent (POHCs) 99,99%,- Polyclhorinated Biphenils (PCBs) 99,9999%, - Polyclorinated Dibenzofurans 99,9999%- Polyclhorinated Dibenzo-P-dioxins 99,9999%
Win - Wout
DRE = ------------------ x 100%
Win
DRE = Destruction & Removal EfficiencyWin = laju alir masa umpan masuk insinerator Wout = laju alir masa umpan keluar insinerator
Parameter Baku Mutu DRE----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
POHCs 99.99%
PCBs 99.9999%
PCDFs 99.9999%
PCDDs 99.9999%
Pengolahan Secara Destruksi Termal :Insinerator Limbah B3
16
INCINERATOR EFFICIENCY AND REQUIREMENT
Test Burn & Emission Monitoring shall be conducted before the incinerator is in operation to demonstrate the reliability of the incinerator
C. Test Burn & Emission Monitoring
POHC in POHC outW in W out
Win – WoutDRE = x 100%
Win
whereDRE = Destruction and Removal Efficiency Win = Mass flow of POHC inWout = Mass flow of POHC out
CO2CE = x 100%
CO2 + CO
whereCE = Combustion Efficiency CO2 = CO2 concentration at the exhaust gasCO = CO concentration at the exhaust gas
DRE and CE Determination :
• setiap tahapan pengolahan limbah B3 dengan incinerator wajib mengikutiStandard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan;
• setiap limbah B3 yang akan diumpankan ke dalam insinerator harusmengacu kepada kriteria limbah B3 yang boleh di incinerasi (sesuai dengan jenis dan karakteristik yang ditetapkan);
• pada setiap pengumpanan awal limbah B3 harus dalam kondisi suhu ruangbakar pertama insinerator minimum 900 oC dan ruang bakar keduaminimum 1.000 oC;
• pada pengumpanan limbah B3 berikutnya harus dipertahankan suhu ruang bakar pertama minimum 1.000 oC dan ruang bakar kedua minimum1.200 o C;
• sistem inter lock tetap diaktifkan untuk mengontrol suhu pada ruang bakarpertama dan ruang bakar kedua tetap stabil dan tidak di bawah suhusebagaimana ditetapkan di atas;
• sistem alat pengendali pencemaran udara (wet scrubber) harus diaktifkanselama alat insinerator dioperasionalkan;
• mencatat setiap jumlah limbah bahan berbahaya dan beracun yang diumpankan ke dalam insinerator dan residu (abu) yang dihasilkan;
SOP PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA THERMAL (INSINERATOR)
Post-combustion Chamber1200 oC for 2 seconds
Fuel Burner
Heat RecoverySystem
Limbah B3
Double-ChamberPyrolytic Incinerator
Pyrolytic Chamber800 - 900 oC
Pengolahan Limbah B3 dengan Insinerator
Parameter Emisi udara yang dikontrol dan BMNo Parameter Kadar Maks (mg/Nm3)1. Partikulat 502. Sulfur Dioksida (SO2) 2503. Nitrogen Dioksida (NO2) 3004. Hidrogen Fluorida (HF) 105. Hidrogen Klorida (HCl) 706. Karbon Monoksida (CO) 1007. Total Hidrokarbon (sbg CH4) 35
8. Arsen (As) 19. Kadmium (Cd) 0,210. Kromium (Cr) 111. Timbal (Pb) 512. Merkuri (Hg) 0,213. Thallium (Tl) 0,214. Opasitas 10%15. Dioksin - furan 0,1 ng/Nm316. DRE PCDDs/PCDFs/PCBs 99,9999%17. DRE POHCs 99,99%