6 wahyono, eksergi mei 2012

8
Analisis Penghematan Biaya Dari Pengalihan Pembangkit Listrik (Wahyono &M. Denny S) ANALISIS PENGHEMATAN BIAYA DARI PENGALIHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL KE PLN-NISASI DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU Wahyono, M. Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, S.H. , Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS, Semarang 50329 Telp. 7473417, 7466420 (Hunting), Fax. 7472396 Abstrak Untuk mengoperasikan unit PLTD, Pusdiklat Migas Cepu membeli bahan bakar dari Pertamina dengan harga untuk industri. Konsumsi bahan bakarnya mencapai 212.389 l/bulan dan biaya perawatan Rp 23.600.000,00/bulan dengan total biaya untuk memenuhi kebutuhan listrik Rp 1.223.597.850,00. Kondisi sebelum dilakukan PLNnisasi dianalisis yang meliputi kondisi pembangkit, kondisi beban dan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh Pusdiklat Migas Cepu untuk pengoperasian dan perawatan unit PLTD. Langkah berikutnya adalah rencana yang dilakukan oleh pihak Pusdiklat Migas Cepu sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Dengan PLNisasi konsumsi bahan bakar menjadi 64.000 l/bulan dan biaya perawatan menjadi Rp 11.200.000,00 dengan total biaya Rp 372800.000,00. Dengan demikian penghematan biaya operasional untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Pusdiklat Migas Cepu sebesar Rp. 850.797.850,00 atau ±70% dari biaya sebelumnya. Keyword: Penghematan Biaya, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, 1. PENDAHULUAN Guna memenuhi tenaga listrik, Pusdiklat Migas Cepu mendirikan pembangkit sendiri yaitu sebuah PLTD dengan 9 Unit generator dengan kapasitas total saat ini 7080 kVA. Adapun alasan mendirikan pembangkit sendiri berdasarkan dari beberapa faktor sebagai berikut : 1. Tersedianya bahan bakar yang diproduksi sendiri sehingga biaya operasi lebih murah. 2. Pada saat itu PLN belum mampu memenuhi kebutuhan beban di Pusdiklat Migas Cepu. 3. Kontinuitas tersedianya tenaga listrik lebih terjamin karena tidak tergantung dari PLN. 4. Jarak dengan beban dekat, sehingga biaya perawatan relatif lebih ekonomis. Pada awalnya bahan bakar yang dipakai untuk mengoperasikan PLTD berasal dari produksi sendiri sehingga biaya produksi lebih murah. Tetapi saat ini di Pusdiklat Migas Cepu bahan bakarnya 68

Upload: marganasmr

Post on 09-Aug-2015

140 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ekseri

TRANSCRIPT

Page 1: 6 Wahyono, Eksergi Mei 2012

Analisis Penghematan Biaya Dari Pengalihan Pembangkit Listrik (Wahyono &M. Denny S)

ANALISIS PENGHEMATAN BIAYA DARI PENGALIHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL KE PLN-NISASI

DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU

Wahyono, M. Denny SurindraJurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Jl. Prof. H. Sudarto, S.H. , Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS, Semarang 50329Telp. 7473417, 7466420 (Hunting), Fax. 7472396

Abstrak

Untuk mengoperasikan unit PLTD, Pusdiklat Migas Cepu membeli bahan bakar dari Pertamina dengan harga untuk industri. Konsumsi bahan bakarnya mencapai 212.389 l/bulan dan biaya perawatan Rp 23.600.000,00/bulan dengan total biaya untuk memenuhi kebutuhan listrik Rp 1.223.597.850,00. Kondisi sebelum dilakukan PLNnisasi dianalisis yang meliputi kondisi pembangkit, kondisi beban dan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh Pusdiklat Migas Cepu untuk pengoperasian dan perawatan unit PLTD. Langkah berikutnya adalah rencana yang dilakukan oleh pihak Pusdiklat Migas Cepu sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Dengan PLNisasi konsumsi bahan bakar menjadi 64.000 l/bulan dan biaya perawatan menjadi Rp 11.200.000,00 dengan total biaya Rp 372800.000,00. Dengan demikian penghematan biaya operasional untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Pusdiklat Migas Cepu sebesar Rp. 850.797.850,00 atau ±70% dari biaya sebelumnya.

Keyword: Penghematan Biaya, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel,

1. PENDAHULUAN

Guna memenuhi tenaga listrik, Pusdiklat Migas Cepu mendirikan pembangkit sendiri yaitu sebuah PLTD dengan 9 Unit generator dengan kapasitas total saat ini 7080 kVA. Adapun alasan mendirikan pembangkit sendiri berdasarkan dari beberapa faktor sebagai berikut :1. Tersedianya bahan bakar yang diproduksi

sendiri sehingga biaya operasi lebih murah.

2. Pada saat itu PLN belum mampu memenuhi kebutuhan beban di Pusdiklat Migas Cepu.

3. Kontinuitas tersedianya tenaga listrik lebih terjamin karena tidak tergantung dari PLN.

4. Jarak dengan beban dekat, sehingga biaya perawatan relatif lebih ekonomis.

Pada awalnya bahan bakar yang dipakai untuk mengoperasikan PLTD berasal dari produksi sendiri sehingga biaya produksi lebih murah. Tetapi saat ini di Pusdiklat Migas Cepu bahan bakarnya dibeli dari

pertamina. Hal ini disebabkan tidak lagi beroperasinya kilang minyak sebagai pengeksploitasi minyak melainkan hanya menerima jasa pengolahan minyak dari pertamina.

2. PLTD PUSDIKLAT MIGAS CEPUDalam melaksanakan fungsinya PLTD

Pusdiklat Migas Cepu dapat dibagi menjadi beberapa subsistem, yaitu: sistem prime mover meliputi diesel yang digunakan, sistem pembangkit: generator, sistem distribusi dan instrumen kelengkapan.

Prime Mover Pada pembangkit listrik di Pusdiklat

Migas Cepu ini digunakan prime over diesel yang menggerakan generator. Dari prime mover ini energi kimia dari solar akan diubah menjadi energi mekanik. Alasan menggunakan listrik tenaga diesel adalah bahan bakarnya mudah didapatkan dan murah karena mempergunakan bahan bakar minyak solar yang berasal dari unit kilang sendiri, dimana untuk pengoperasiannya setiap hari membutuhkan solar sebanyak 10

68

Page 2: 6 Wahyono, Eksergi Mei 2012

Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 8 No. 2 Mei 2012; 68 - 72

ton. Data teknis mesin diesel yang ada di Pusdiklat Migas Cepu terdapat 9 buah, yang terdiri dari beberapa tipe, antara lain:a. Penggerak generator kapasitas 3phase

820 kVAPabrik pembuat : MAN Jerman

(Maschinen Augsburg)Tipe : G 6 V 30/45 ATDGKapasitas : 1120/950 BHP Temperatur : 20 C/30 CPutaran : 500 rpmTekanan : 763 mmHgSite attitude : 280 m/200 UNNSistem pendingin : Double sistem dengansirkulasi tertutup bertekanan .b. Penggerak generator kapasitas 3phase

1000 kVAMerk : CUMMINSTipe : KTA 38 –G5Power output : 1364 BHPKecepatan : 1500 rpmDesain : 4 Cycle water turbo charger and after cooledc. Penggerak generator kapasitas 3phase

640 kVAMerk : CUMMINS Tipe : 512 DFGBKecepatan : 1500 rpmDesain : 4 Cycle water turbo charger and after cooled

Generator Generator listrik adalah peralatan yang

digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, umumnya menggunakan induksi magnet. Generator terdiri dari loop konduktor dan diputar dengan kecepatan konstan diantara kutub utara dan selatan dari suatu magnet permanen. Data genset yang ada di Pusdiklat Migas Cepu dengan total daya yang mampu dibangkitkan sebesar 2000kVA adalah sebagai berikut :a. Untuk genset no.1,2,5,8,9

Merk : CUMMINS Kapassitas : 1000kVA;(9) 640 kVAKecepatan : 1500 rpmPower factor: 0,8 Tegangan : (1)6,1 kVA;(5)dan (8) 380V

Frekuensi :50 Hzb. Untuk genset no.3,4

Merk : MAN Kapasitas : 820 kVA Kecepatan : 500rpmPower factor : 0,8Tegangan : 6,1 kVA Frekuensi : 50 Hz

c. Untuk genset no.6 dan 7 Merk : Mitsubishi Kapasitas : 400 kVAKecepatan : 1500 rpmPower Factor: 0,8Tegangan : 380 VFrekuensi : 50 Hz

d. Genset portableMerk : fordKapasitas :100kVAKecepatan : 1500 rpmPower factor : 0,8 Tegangan : 380 VFrekuensi : 50 Hz

Sistem Distribusi ListrikPada umumnya pembangkit tenaga listrik

terletak jauh dengan beban/konsumen, sehingga dalam penyalurannya tenaga yang dihasikan oleh pembangkit, diperlukan adanya saluran. Pembangkit tenaga listrik ditinjau dari fungsi penyalurannya dapat dibagi menjadi dua sistem :a. Sistem transmisi

Adalah saluran tenaga diatas 30 KV dan jaraknya jauh.b. Sistem distribusi

Adalah saluran tenaga listrik dengan tegangan dibawah 30 KV dan jaraknya dari menengah sampai pendek. Pusdiklat Migas Cepu tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit sebesar 6,1 KV, jadi sistem penyalurannya dapat dikategorikan sebagai saluran distribusi. Dimana sistem distribusinya tegangan tinggi dari stasiun pembangkit ke trafo-trafo distribusi menggunakan sistem loop atau biasa disebut sistem distribusi primer, sedangkan distribusi tegangan rendahnya (tegangan langsung kebeban) menggunakan sistem radial. Untuk distribusi baik primer maupu sekunder menggunakan saluran kabel bawah tanah.

69

Page 3: 6 Wahyono, Eksergi Mei 2012

Analisis Penghematan Biaya Dari Pengalihan Pembangkit Listrik (Wahyono &M. Denny S)

Sistem Kelengkapan Beberapa perlengkapan sebagai

penunjangnya, antara lain :a. Local Service Transformator

Gambar 1. Transformator di Pusdiklat Migas Cepu

Transformator berfungsi untuk memberikan daya listrik pada peralatan-peralatan yang ada di power plant. Daya listrik diambil dari generator kemudian tegangannya diturunkan oleh transformator step down menjadi tegangan rendahb. Batteray Charging c. Panel Kontrol d. Unit Eksitasi e. Circuit Breaker f. Low Voltage Cubicleg. High Voltage Cubicleh. Alat ukur dan Meter

3. METODE PENELITIANLangkah penelitian yang dilakukan adalah

dengan cara mencatat dan menganalisis kondisi saat ini yang meliputi kondisi PLTD, kondisi beban dan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh Pusdiklat Migas Cepu untuk pengoperasian dan perawatan unit PLTD. Langkah berikutnya adalah rencana atau langkah kongrit yang dilakukan oleh pihak Pusdiklat Migas Cepu sebagai solusi dari permasalahan yang ada.Kondisi Saat Ini Data yang ada di PUSDIKLAT MIGAS:Kapasitas total : 7080 kVAKapasitas terpasang : 3685,94 kVABeban terpakai : 2000 kVA

Dalam melaksankan tugasnya Pusdiklat Migas Cepu secara teknik operasinya mutlak memerlukan tenaga listrik baik untuk untuk pengoperasian kilang minyak, sarana pendidikan, penerangan jalan, perkantoran,

rumah sakit, pompa-pompa air dan perlengkapan Pusdiklat Migas Cepu lainya yang masih disuplay oleh PLTD.

Dari genset yang ada, genset 5 dan 7 mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Sedangkan genset 6, kerusakan terjadi pada pengatur keluarnya bahan bakar pada mesin. Sehingga dari 9 genset tersebut hanya 3 genset beroperasi dan 1 genset stanby yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat ini.

Tabel 1. Data beban terpasang

No BebanKonsumsi

(KW)

1. Killang 456,42. Akamigas 2933. Wisma/Widyapatra 4534. Pertamina 1705. ATR 1876. STM 98

7.Soos sasono suko/GOR

76

8. Steam/Akamigas 3859. Kantor Pertamina 28010. Exxon Mobil 8011. PDN 9512. Perum Migas 33913. ATR 2 9714. STM Yossudarso 9815. Humpus 10

16.Kantor Besar Pusdiklat

210,5

17. Water Treatmen 190,418. Perpustakaan 70Total beban terpasang 3588,3

Dari total jumlah beban yang terpasang membutuhkan 212.389 l/bulan untuk operasi genset. Perawatan dilakukan setiap 1800 jam sekali secara berkala.

Bila dikaitkan dengan nilai ekonomis dalam pembangkitan, sangat tidak ekonomis, karena harga solar untuk industri tanpa subsidi dari pemerintah, yaitu sebesar Rp 5650/l.

Jadi biaya yang harus di keluarkan untuk konsumsi bahan bakar selama satu bulan mencapai :

Harga solar per liter x kebutuhan solar per bulan yaitu Rp.5650/l x 212.389 l/bulan = Rp 1.199.997.850 /bulan

70

Page 4: 6 Wahyono, Eksergi Mei 2012

Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 8 No. 2 Mei 2012; 68 - 72

Itu baru biaya yang digunakan untuk konsumsi bahan bakar, belum ditambahkan dengan biaya perawatan, dan apabila semakin banyak mesin yang beroperasi dan beban yang terpasang semakin besar maka biaya perawatan juga akan besar.

Tabel 2. Perawatan per bulan sebelum PLNisasi

No JumlahSatuan

RpHarga

RpKeterangan

1. 10 Orang 2.000.00020.000.00

0Gaji teknisi

2.9 paket

Mantenace400.000 3.600.000

1 paket Mantenace

Jumlah Total23.600.00

0

Kebutuhan perawatan selama

1 bulan

Dan biaya yang harus dikeluarkan oleh Pusdiklat Migas Cepu unit PLTD adalah: biaya konsumsi bahan bakar + biaya perawatan Rp 1.199.997.850/bulan + Rp 23.600.000 = Rp 1.223.597.850

Rencana SolusiDalam melaksanakan tugasnya Pusdiklat

Migas Cepu secara teknis operasinya mutlak memerlukan tenaga listrik baik untuk pengoprasian penerangan jalan, perkantoran, perumahan pegawai, rumah sakit, pompa-pompa air minum dan lain sebagainya.

Untuk memenuhi tenaga listrik, pada saat ini Pusdiklat Migas Cepu memiliki pembangkit sendiri yaitu sebuah PLTD dengan 3 unit generator, tetapi yang beroperasi hanya 1 unit generator dan sisanya menjadi cadangan di saat darurat.

Dengan banyaknya beban yang harus di tanggung oleh PLTD PUSDIKLAT MIGAS Cepu, berdampak pada biaya operasi yang semakin meningkat karena saat ini di Pusdiklat Migas Cepu tidak lagi menggunakan bahan bakar sendiri melainkan harus beli dari pertamina, hal ini disebabkan tidak beroperasinya lagi kilang minyak.Kontinuitas tersedianya tenaga listrik di Pusdiklat Migas Cepu utamanya pada Unit Kilang sangat diharuskan, karena semua operasional unit kilang sangat menggantungkan dari arus listrik, oleh sebab

itu mulai bulan Januari 2011 Pusdiklat Migas Cepu mengeluarkan kebijakan baru berupa PLNisasi yaitu memutus arus listrik dari PLTD untuk pindah ke arus dari PLN dengan begitu beban pembiayaan operasional dan perawatan jadi berkurang, semakin ringan.

4. ANALISIS PEMBAHASANEvaluai Dan Pengguanaan Energi

Dari jumlah daya terpasang sebesar 3588,3 KW terdapat 80% yang merupakan daya efektif, sehingga masih terdapat sisanya sebesar 20% yang memerlukan perbaikan dan penggantian. Sementara itu telah dilakukan usaha penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik dan perbaikan serta penambahan kapasitas jaringan transmisi dan jaringan distribusi. Pada tahun 2010 dapat dilihat adanya produksi sebesar 3588,3 KW yang meningkat menjadi 5184 KW yang merupakan suatu kenaikan rata-rata sebesar 10,5% setiap tahunnya. Namun demikian masih terdapat kekurangan, karena belum tercapainya keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan masyarakat yang lebih besar akan tenaga listrik.

Kerugian dari produksi tenaga listrik Pusdiklat Migas Cepu pada tahun terakhir sebesar 1595.7 KW atau 60% lebih menunjukkan angka yang sangat tinggi, sehingga memerlukan usaha perbaikan untuk memperkecilnya. Sebenarnya angka golongan industri ini cukup besar, yang dipenuhi dengan penyediaan sendiri pembangkit tenaga listrik. Dengan demikian jelaslah bahwa, pemakaian tenaga listrik perusahaan sebagian besar masih bersifat kcnsumtip.

PLNisasiListrik sendiri perlu adanya kontinyuitas

pelayanan tenaga listrik yang ada di Pusdiklat Migas sehingga dapat menunjang operasi kilang.

Semakin besar kebutuhan tenaga listrik yang digunakan untuk keperluan operasional dalam rangka operasi kilang dan semakin majunya pendidikan yang ada di Pusdiklat Migas Cepu maka pihak Pusdiklat Migas mengeluarkan kebijakan baru pada bulan Januari 2011 yaitu

71

Page 5: 6 Wahyono, Eksergi Mei 2012

Analisis Penghematan Biaya Dari Pengalihan Pembangkit Listrik (Wahyono &M. Denny S)

adanya PLNisasi di beberapa konsumen Unit Power Plant PLTD Migas Cepu, dalam hal ini tentunya juga ada dampak positif dan negatifnya.

Dampak Positif dari kebijakan PLNisasi adalah : Konsumsi Bahan bakar yang berkurang

sehingga berdampak pada anggaran yang tidak membengkak.

Disini kita bisa tahu yang awalnya konsumsi bahan bakar mencapai 212.389 l/bulan dengan adanya PLNisasi menjadi 64.000 l/bulan Sehingga biaya yang di keluarkan juga semakin ringan. Biaya perawatan genset berkurang Jumlah energi yang dihasilkan berkurang

sehingga mengurangi Anggaran.Dampak negatif dari kebijakan PLNisasi

adalah : Pengurangan jumlah personil/pegawai

program terdekat dari PLNisasi Pengadaan genset emergensi untuk

menaggulangi apabila litrik PLN mati.Berikut ini data beban setelah adanya

PLNisasi

Tabel 3. Beban terpasang Pusdiklat Migas Cepu

No Beban Konsumsi (KW)

1 Killang 356,42 Akamigas 1933 ATR 1874 Pertamina 1705 Steam /Akamigas 3856 Kantor Pertamina 2857 Humpus 10

Dari data di atas jumlah pembebanan Pusdiklat Migas Cepu adalah sebesar 1500,4 KW dan membutuhkan bahan bakar sebesar 64.000 l/bulan. Jadi biaya yang harus dikeluarkan untuk konsumsi bahan bakar selama satu bulan mencapai : Harga solar per liter x kebutuhan solar per bulan yaitu Rp.5650/l x 64.000 l/bulan = Rp 361.600.000/bulan

Tabel.4 Kebutuhan perawatan per bulan setelah adanya PLNisasi

No Jml Satuan Harga Keterangan

1. 5 Rp.2.000.000 Rp.10.000.000 Gaji teknisi

2. 4 RP.400.000 RP. 1.200.000 1 paket Mantenace

Jumlah Total Rp.11.200.000 Kebutuhan

perawatan selama 1 bulan

Biaya yang harus dikleuarkan oleh Pusdiklat Migas Cepu unit PLTD adalah:

Biaya konsumsi bahan bakar + biaya perawatan yaitu Rp 361.600.000/bulan + Rp 11.200.000 = Rp 372.800.000

5. KESIMPULANSesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:PLNisasi sebagai solusi penghematan konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan PLTD di Pusdiklat Migas Cepu, seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Kondisi Sebelum PLNisasiSebelum PLNisasi

Pembebanan(KW)

Konsumsi BB (l/bulan)

Biaya Perawatan

(Rp)

Jumlah Total Biaya (Rp)

35388,3 212.389 23.600.000 1.223.597.850

Tabel 6. Kondisi Setelah PLNisasiSetelah PLNisasi

Pembebanan(KW)

Konsumsi BB (l/bulan)

Biaya Perawatan

(Rp)

Jumlah Total Biaya (Rp)

1321,4 64.000 11.200.000 372.800.000

Dari analisis yang telah dilakukan, dengan adanya PLNisasi Pusdiklat Migas Cepu dapat melakukan penghematan sebesar Rp. 850.797.850,00 atau ±70% dari biaya sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA•Wiranto aris munandar, 1994, Penggerak

motor bakar torak, Bandung.•Aris Munandar dan Tsuda Koichi, 1997,

Motor Diesel Putaran Tinggi, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

•Crose dan Anglin, 1994, Automotive Engine, Edisi Delapan, Mc Graw-Hill, New York.

•Priambono, Bersih, 1995, Distribusi Energi 2, Erlangga, Jakarta

72