modul ke: perilaku konsumen - modul…wahyono+... · modul ke: fakultas program studi perilaku...

14
Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen Triwahyono SE.MM. EKONOMI Manajemen www.mercubuana.ac.id

Upload: dangliem

Post on 20-Aug-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Perilaku Konsumen

Triwahyono SE.MM.EKONOMI

Manajemen

www.mercubuana.ac.id

Page 2: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalammembelanjakan pendapatannya untuk memperoleh barang - barang/ jasa gunamemuaskan kebutuhannya.

Ada 3 asumsi yang sering dipakai dalam menjelaskan teori perilakukonsumen :1.Konsumen harus dapat memberikan urutan preferensi terhadap berbagaijenis-jenis barang jasa yang ada. Misalkan beras lebih memberikankepuasan daripada jagung, maka urutan preferensi beras lebih tinggi darijagung.2.Pemberian urutan preferensi harus konsisten atau transitive. Contoh :bila A > B > C maka A > C3.Konsumen bersifat rasional artinya semakin banyak jumlah barang yangbisa dikonsumsi (sampai jumlah tertentu) maka semakin besar kepuasanyang dapat diperoleh.

Perilaku Konsumen

Page 3: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Jenis ElatisitasCardinal Utility Approach : disebut juga Teori Nilai Subyektif. Menurut pendekatan Kardinal, kepuasanseseorang dapat dibandingkan dan dapat diukur secara numerik.

Asumsi-asumsi yang digunakan :Asumsi bahwa utilitas barang/jasa dapat diukur secara numerik.Asumsi Guna Batas (Marginal Utility = MU) dari uang konstan, sementara MU dari barang-barang/jasamenurun.Asumsi bahwa anggaran pengeluaran konsumen sebatas pendapatan yang diterimanya.Asumsi Total Utility (TU) bersifat additive (penjumlahan seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsisejumlah barang/jasa).

Beberapa pengertian dari :a. Total Utility (TU): yaitu memperlihatkan total kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi

sejumlah barang tertentu.b. Marginal Utility (MU): yaitu tambahan kepuasan yang diperoleh konsumen sebagai akibat tambahan

konsumsi satu unit barang/jasac. Average Utility (AU): yaitu kepuasan rata-rata yang diperoleh konsumen dengan mengkonsumsi

sejumlah barang atau jasa tertentu.

Page 4: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Garis Anggaran (Budget Line = BL)

Garis anggaran (BL) memperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki konsumen (M)

yang dapat dipergunakan untuk membeli beberapa jenis barang (n jenis) pada tingkat

harga masing-masing.

M = X.Px + Y.Py + Z.Pz + ………… + N.Pn …………………….………… 6.4

Bila hanya ada dua jenis barang, misalnya barang X dan Y:

M = X.Px + Y.Py……………………………………….…………………....6.4.a

Gambar 6.2 Garis Anggaran (Budget Line)

yP

M

xP

M

Budget Line (BL)

X

Y Budget Line mempunyai slope negatif sebesar Px/Py. Slope BL yang negatif ini mempunyai arti bila X ↑ maka Y↓ atau sebaliknya.

0

Page 5: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Keseimbangan Konsumen (Consumer Equilibrium)

Keseimbangan konsumen memperlihatkan total kepuasanmaksimum yang diperoleh konsumen dari membelanjakansejumlah dana (M) untuk membeli beberapa jenis barang (n jenis)pada tingkat harga masing-masing.

Bila hanya ada satu jenis barang (barang X ), makakeseimbangan konsumen tercapai bila marginal utility barangtersebut sama dengan harganya

MUx = Px

…………………………………………………………………….6.5Atau

Page 6: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

• Pendekatan Ordinal Utility (Pendekatan Kurva Indiferen)

• Pendekatan Ordinal Utility muncul karena adanya kelemahan-kelemahan

yang terdapat pada pendekatan Kardinal Utility, terutama pada asumsi-asumsi yang

digunakan dalam pendekatan Kardinal.

Page 7: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Asumsi PendekatanKardinalAsumsi Rasionalitas → artinya dalam asumsi ini konsumen berupaya untuk memaksimumkan

kepuasannya.

b. Asumsi kepuasan bersifat ordinal → maksudnya meskipun kepuasan tidak dapat

diukur secara numerik, tetapi dapat diukur secara ordinal, yaitu dapat dibandingkan/diranking

c. Menurunnya Marginal Rate of Substitution X for Y atau MRSxy dengan semakin

bertambahnya jumlah barang X yang dikonsumsi.

d. Fungsi kepuasan mempunyai bentuk : TU = f (X1, X2, X3, ……... Xn)

e. Asumsi konsistensi dan Trasnsitivitas

1).Konsistensi : bila A > B maka haruslah B < A

2).Transitivitas : bila A > B > C, maka A > C

Page 8: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Kurva Indiferen (Indiference Curve = IC) Suatu tempat (locus) yang memuat titik-titik kombinasi dua jenis

barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

Gambar 6.3 Kurva Indeferen dan Peta Indeferen

Kombinasi konsumsi barang X dan Y pada titik A, B, atau C memberikan

kepuasan yang sama bagi konsumen.

A

B

C IC

Y4 Y2 Y1

0 X1 X2 X4 X

IC3

IC2

IC1

X

Y Peta indiferen (Indifference Map) yaiut sekumpulan IC yang dimiliki konsumen

Y

0

Page 9: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Sifat-sifat Kurva Indeferen (Indifference Curve = IC):

a. IC mempunyai slope negatif; ini mempunyai arti bila konsumsiterhadap barang X ditingkatkan, maka konsumsi terhadap barang Ydikurangi , hal ini agar tingkat kepuasan konsumen tetap sama.

b.Bentuk IC cembung terhadap titik nol (convex to origin). Hal iniakibat dari MRSxy yang menurun dengan meningkatnya konsumsiterhadap barang X

c. IC yang satu dengan IC lainnya tidak pernah salingberpotongan.

d.Setiap titik pada medan indiferen (Indifference Map) hanyadilalui oleh sebuah IC.

e.Semakin jauh letak IC dari titik nol. semakin besar tingkatkepuasan yang diraih konsumen.

Page 10: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Definisi Marginal Rate of Substitution X for Y (MRSxy) : MRSxy mengukur jumlah barang Y yang harus dikorbankan

(dikurangi) sebagai akibat tambahan satu unit barang X yang dikonsumsi,

dimana total utility yang diterima konsumen tetap sama.

Page 11: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Garis Anggaran (Budget Line = BL)

Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa garis anggaranmemperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki konsumen (M) untuk dibelanjakanterhadap sejumlah barang (misalnya barang X dan Y ) pada tingkat harga masing-masing (Px dan Py). Jumlah pengeluaran konsumen untuk pembelian barang Xseharga Px dan barang Y seharga Py tidak boleh melebihi anggaran yang dimilikisebesar M. Secara aljabar dapat dituliskan sebagai berikut :

M X Px + Y.Py …………………………..………………………………….. 6.8Untuk melukiskan pertidaksamaan 6.8 kedalam bidang komoditi X dan Y , bentuk

pertidaksamaan tersebut diubah dulu kedalam bentuk persamaan :M = X.Px + Y.Py …………………………………………………………….6.8.aPersamaan 6.8.a merupakan persamaan garis lurus. Bila Y dituliskan pada sumbu

vertikal, maka:Y = ………………………………………………………………6.9

Page 12: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

• Keseimbangan Konsumen

• Dalam pendekatan ordinal utility, keseimbangan

konsumen tercapai bila kurva indiferen (IC)

bersinggungan dengan garis anggaran (BL) pada suatu

titik. Karena pada titik singgung tersebut slope IC = Slope

BL atau

Page 13: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Daftar pustaka• Dumairy, 2006, Edisi Revisi. Matematika Bisnis dan Ekonomi, Penenerbit,

BPFE UGM, Yogyakarta

Page 14: Modul ke: Perilaku Konsumen - modul…Wahyono+... · Modul ke: Fakultas Program Studi Perilaku Konsumen EKONOMI Triwahyono SE.MM. Manajemen

Terima KasihTriwahyono SE.MM.