6. pbl benjolan kulit hendra

Upload: pasukan5jari

Post on 03-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 6. PBL Benjolan Kulit Hendra

    1/7

    Nama : Suwanda Hendrawan

    NIM : 2010730163

    Modul : 4 Benjolan pada kulit ( sistem Onkologi)

    Tutor : dr. Rayhana M. BioMed

    PERTANYAAN

    6. Sebutkan penyakit-penyakit yang menyebabkan benjolan pada kulit kutis dan subkutis ?

    A. PENYAKIT BENJOLAN DIKULIT BAGIAN KUTIS

    1. Melanoma2. Naevus Pigmentosus3. Sarkoma kaposi4. Karsinoma sel skwamosa5. Karsinoma sel basal6. Hiperkeratosis7. Seborrhoic keratosis8. Keratontoma9. Neurofibroma10. Histiositoma11. Granuloma pyogenous12. Papilloma13. Kista dermoid

    B. PENYAKIT BENJOLAN DIKULIT BAGIAN SUBKUTIS

    1. Hemangioma2. Limfangioma3. Glomus tumor4. Kista ateroma

  • 8/11/2019 6. PBL Benjolan Kulit Hendra

    2/7

  • 8/11/2019 6. PBL Benjolan Kulit Hendra

    3/7

    kepala dapat juga pada wajah, leher dan batang tubuh. Nevus ini biasanya tampak pada saatlahir atau beberapa waktu kemudian. Pada masa kanak-kanak sampai sebelum pubertas lesi

    biasanya berbentuk datar, tetapi akan tumbuh menjadi verukosus dan lebih tebal, menetapseumur hidup dan menimbulkan alopesia. Lesi NSJ yang luas dan linier dikenal dengansindrom nevus sebaseus, menunjukkan kelainan-kelainan sistemik seperti epilepsi, retardasi

    mental, kelainan sistim saraf kelainan tulang, kelainan mata dan ginjal.

    Sindrom nevus epidermal (SNE) atau disebut juga organois nevus phakomatosis,Schimmelpenning, sindrom Feuerstein dan Mim serta sindrom solomon merupakan suatusindrom kongenital didapat yang diturunkan secara autosomal dominan. Penyakit ini ditandaiadanya kelainan kulit berupa nevus epidermal yang berhubungan dengan berbagai kelainan

    pada sistem organ lain yaitu susunan saraf pusat, skletal, kardiomaskular, mata dan urogenital.

    Penyebab SNE belum diketahui dengan pasti, namun diduga karena adanya kesalahanmigrasi dan perkembangan jaringan embrionik atau terjadinya kesalahan pada proses

    pemisahan ektoderin dari neural tube.

    Penyakit ini lebih sering disertai dengan kelainan skletal, saraf dan mata. Kelainan skeletalditemukan pada 15-70% pasien, kelainan neurologik ditemukan pada 15-50% pasien dankelainan mata ditemukan pada 9-30% pasien. Sidrom nevus epidermal merupakan suatukasus yang jarang ditemukan, angka kejadiannya hanya l6% dari seluruh kasus nevusepidermal. Penyakit ini dapat ditemukan sejak lahir hingga usia 40 tahun dengan

    perbandingan yang sama antara laki-laki dan perempuan.

    Secara histopatologi dikenal nevus junctional, nevus compound dan nevus dermal.Seperempat sampai sepertiga kasus melanoma maligna dikatakan berasal dari nevus

    pigmentosus. Tipe nevus penting diketahui untuk menentukan prognosis. Dari ketiga tipenevus, diaktakan bahwa nevus junctional lebih mempunyai potensi untuk menjadi ganas.

    Pemeriksaan histopatologi selain memerlukan waktu, juga tidak semua pasien setuju untukdibiopsi. Pada keadaan biopsy tidak dapat dilaksanakan, diperlukan suatu cara untuk lebihmendekati diagnosis histopatologi berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan alat yangdisebut surface microscopy dengan menggunakan tehnik mikroskop epileuminesen. Tehnikini non invasive yang memungkinkan untuk melihat secara in vivo gambar histomorfologikulit dan memberikan harapan bagi para klinis untuk membuat diagnosis kelainan pigmentasikulit secara lebih akurat. Apabila gambaran klinis nevus bisa dipertajam dengan tehnik

    epiluminesenm, maka banyak manfaat yang akan didapat.

    DIAGNOSA BANDING

    Melanoma maligma, nevus biru, nevus sel epiteloid dan atau nevus spindel, KSB berpigmen,Histiositoma, Keratosis seboroik berpigmen.

    PENGOBATAN

    Pada umumnya tidak diperlukan pengobatan. Namun bila menimbulkan masalah sesara

    kosmetik, atau sering terjadi iritasi karena gesekan pakaian, dapat dilakukan bedah eksisi.

  • 8/11/2019 6. PBL Benjolan Kulit Hendra

    4/7

    Bila ada kecurigaan ke arah keganasan dapat dilakukan eksisi dengan pemeriksaanhistopatologi.

    PROGNOSIS

    Pada umumnya baik. Tetapi pada nevus junctional dan nevus compound harus mendapat perhatian karena ada kemungkinan berubah menjadi ganas. VERUKA VULGARIS (KUTIL)Bentuk ini paling sering ditemui pada anak-anak tetapi dapat juga pada orang dewasa danorang tua. Tempat predileksi utamanya adalah ekstremitas bagian ekstensor. Pada anak,lesinya timbul multiple dan cepat meluas, karena autokulasi atau garukan (fenomenakoebner), sedang pada orang dewasa lesi ini jarang didapatkan dalam jumlah banyak. Padakeadaan awal, ukurannya biasanya hanya sebesar pentol jarum dengan permukaan halus danmengkilat. Dalam waklu beberapa minggu atau bulan kian membesar dan permukaannyamenjadi kasar, berwarna abu-abu kecoklatan atau kehitaman. Kadang-kadang beberapa lesi

    bergabung satu sama lain, menimbulkan plak verukosa.

    PENGOBATAN

    Dapat dilakukan bermacam-macam tindakan yang bertujuan mendestruksi lesi.- Bedah listrik dengana naesteslio kal- Memakai bahan kaustik sseperti :-Lanrtan perak nitrat 25%- TCA (Trichlor Acetic Acid) jenuh- Fenoil likuefaktum- Bedah scalpel (ekstirpasi)- Bedah beku :

    PROGNOSIS

    Baik tetapi penyakit sering residif walaupun telah dilakukan pengobatan yang adekuat.

    2. KERATOSIS SEBOROIKA

    Keratosis seboroika adalah tumor jinak kulit yang berasal dari proliferasi epidermis dankeratin menumpuk diatas permukaan kulit sehingga memberikan gambaran yang (menempel)sering dijumpai pada orang tua usia 40-50 tahun keatas, terutama pada oftulg berkulit putih.

    Etiologi tidak diketahui pasti, diduga ada kecenderungan familial dan diturunkan secaraautosomal dominan. Beberapa pendapat mengklasifikasikan seperti nevus epidermal padastadium lanjut oleh karena memiliki gambaran klinis dan histologis yang sama. KreatosisSeboroika dapat merupakan komponen dari sindroma Leser-Trelat yang banyak dancepatberkembang, disertai gatal, kegasan pada saluran cerna, leukemia dan limfoma.

    Keratosis Seboroika biasanya dimulai dengan lesi datar, berwarna coklat muda sampai tua, berbatas tegas dengan permukaan licin seperti lilin atau hiperkeratotik bisa mengelupas berulangkali. Diameter lesi bervariasi biasanya antara beberapa milimeter sampai 3 cm. Lamakelamaan lesi akan menebal, dan memberi gambaran yang khas yaitu menempel (stuck on)

    pada permukaan kulit. Lesi yang telah berkembang penuh sering tampak mengalami

  • 8/11/2019 6. PBL Benjolan Kulit Hendra

    5/7

    pigmentasi yang gelap dan tertutup oleh skuama berminyak. Bentuk klinis yang lain berupanodul soliter berwarna coklat kehitaman dengan tumpukan keratin. Bentuk seperti papel kecil

    bertangkai biasanya pada leher dan daerah aksila. Predileksi pada daerah seroboika yaitudada punggung, perut, wajah dan leher. Makna klinis dari penyakit ini adalah bersifatkosmetik (gangguan penampilan) dan juga mungkin mengacaukan dengan lesi yang mungkin

    membahayakan/keganasan (diagnosis bandingnya).

    Secara histopatologis epidermis mengalami hiperkeratosis, akantosis dan papilomatosisdengan batas bawah tumor terletak segaris dengan epidermis normal. Epidermis yangmengalami akantosis memperlihatkan pola seluler yang terorganisasi dengan baik,terutamaproliesasi sel basal dengan keratin. Pada lembaran Jembaran akantoik juga dijumpai

    peningkatanm elanosit dan pigmen yang bervariasi.

    Diagnosis bandingadalah Melanoma maligna, epitelioma sel basal berpigmen dan nevus pigmentosus.

    Gambaran pembeda utama bahwa keratosis seboroika hampir selalu ditutupi oleh suatu penutup keratin yang dapat dilepaskan dengan kuku tangan.

    Karena letaknya yang superfisial pengobatannya mudah dihilangkan dengan kuretase, having,elektrodesikasi,eksisi, dermabrasi, bedah beku dengan nitrogen selama 15-25 detik dan laser.

    Prognosisumumnya baik, lesi tidak pernah berubah menjadi ganas.

    KISTA DERM0ID

    Sinonim : Kista dermoid brankhiogenik

    Defenisi :

    Kista dermois merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitelskuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional.

    Epidemiologi

    Kista dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun ada pendapat lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria.

    EtiologiKista ini berkembang dari sekuesterasi epitel sepanjang garis fusi embrionik.

    Manifestasi Klinik

    Berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran l- 4 cm, mudah digerakkan darikulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan, permukaannya halus,konsistensi lunak dan kenyal, dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang

    berlemak dengan rambut, juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. Lokasi tumor biasanya pada kepala dan leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium.

  • 8/11/2019 6. PBL Benjolan Kulit Hendra

    6/7

    Histopatologi :

    Tampak dinding kista berupa epidermis dengan apendiksnya yang sudah sempurna

    perkembangannya, sehingga sering dijumpai adanya olikel rambut yang tumbuh ke dalamlumen kista. Sedangkan dermis mengelilingi kista, dan mengandung kelenjar sebasea,kelenjar ekrin dan kadang-kadang apokrin.

    Diagnosis Banding :

    Kista epitel lainnya, Glioma Ensefalokel

    Pengobatan

    Eksisi total. Bila terdapat traktus sinus maka harus dilakukan eksplorasi dan eksisi gunamencegah rekurensi. Prognosis Bila eksisi dilakukan secara komplit, maka hasilnya bersifatkuratif.

    B. BENJOLAN KULIT KUTIS

    1. HEMANGIOMA

    Hemangioma adalah tumor jinak pembuluh darah yang terdiri dari prolifelasi sel-sel endotel,yang dapat terjadi pada kulit membrana mukosa, dan organ-organ lain. Secara histopatologisdapat dibedakan menjadi hemangioma kapiler, hemangioma kavernosa dan campuran.Hermangioma kapiler terdiri dari pembuluh darah kecil dan superfisial, lunak serta hilang

    pada penekanan.Termasuk dalam kategori ini adalah nevus flameus, hemangioma strawberi.Sedangkan hemangioma kavernosa mengenai pembuluh darah yang lebih besar dan lebihdalam, serta warnanya lebih gelap dibandingkan hemangioma kapilaris.

    2. Penyakit Kista Atero

    Kista ateroma merupakan benjolan yang terbentuk dari kelenjar keringat

    (sebacea). Benjolan tersebut berbentuk bulat dan berdinding tipis. Kista ateroma

    sendiri terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar keringat, maka sering

    disebut sebagai kista sebacea atau kista epidermal.3.

    Sekret kelenjar keringat yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam

    kantung kelenjar. Lama kelamaan akan membesar dan terlihat sebagai massa tumor

    yang berbentuk lonjong sampai bulat, lunak-kenyal, berbatas tegas, berdinding tipis,

    tidak terfiksir ke dasar, umumnya tidak nyeri, tetapi melekat pada dermis di atasnya.

    Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut puncta (titik

    kehitaman yang letaknya biasanya di permukaan kulit tepat di tengah massa).

  • 8/11/2019 6. PBL Benjolan Kulit Hendra

    7/7

    4. Berikut adalah gejala yang timbul pada kista ateroma : a. Banyak ditemukan pada bagian tubuh yang banyak mengadung kelenjar

    keingat, misalnya muka, kepala, punggung

    b. Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat padakulit di atasnya.

    c. Berisi cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam.

    d. Jika terjadi peradangan, kista akan memerah dan nyeri

    5. Penyebab Kista Ateroma

    6. Terjadinya kista ateroma disebabkan karena adanya sumbatan pada muara kelenjarkeringat yang disebabkan oleh :

    a. Infeksi- Trauma (luka/benturan)

    - Jerawat

    7. Jika terjadi infeksi sekunder dan terbentuk abses maka akan dilakukan pembedahan

    dan evakuasi nanah. Pada umumnya, penderita kista ateroma akan diberikan antibotikselama kurang lebih 2 minggu. Setelah 3-6 bulan, dapat dilakukan operasi.

    8. Terapi Kista Ateroma Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan dengan

    menyertakan kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh bagian kista

    hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat

    kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Japaries Willie.2008.Onkologi klinik. FKUI.2008