6. laju erosi

23
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PENENTUAN LAJU EROSI & INDEKS BAHAYA EROSI (IBE)

Upload: syaiful-amrie

Post on 14-Apr-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 1/23

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

PENENTUAN LAJU EROSI &

INDEKS BAHAYA EROSI (IBE)

Page 2: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 2/23

EROSI

Erosi adalah suatu peristiwa hilang atauterkikisnya tanah atau bagian tanah dari suatutempat yang terangkut ke tempat lain, baikdisebabkan oleh pergerakan air atau angin

(Arsyad, 1983). Terjadinya erosi ditentukan oleh faktor-faktor iklim

(intensitas hujan), topografi, karakteristik tanah,vegetasi penutup tanah, dan tata guna lahan.

Page 3: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 3/23

PROSES EROSI

Limpasan permukaan mempunyai energi untuk

mengikis dan mengangkut partikel tanah yang

telah hancur. Selanjutnya jika tenaga limpasan

permukaan sudah tidak mampu lagi mengangkut

bahan-bahan hancuran tersebut, maka bahan-bahan ini akan diendapkan.

Proses erosi bermula dengan terjadinyapenghancuran agregat tanah sebagai akibatpukulan air hujan yang mempunyai energi lebihbesar daripada daya tahan tanah. Pada saat

hujan mengenai kulit bumi, maka secara langsungakan menyebabkan hancurnya agregat tanah.Penghancuran dari agregat tanah dipercepatdengan adanya daya penghancuran dan dayaurai dari air itu sendiri. Hancuran agregat tanah ini

akan menyumbat pori-pori tanah, kemudiankapasitas infiltrasi tanah akan menurun danmengakibatkan air mengalir dipermukaan dandisebut sebagai limpasan permukaan.

Page 4: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 4/23

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI EROSI

Iklim

Faktor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosiadalah hujan, temperatur dan suhu.

Tanah

Dalam kaitannya dengan mudah atau tidaknya tanahmengalami erosi, sifat-sifat fisik tanah yangberpengaruh meliputi : tekstur, srtuktur, infiltrasi dankandungan bahan organik.

Topografi

Faktor topografi pada umumnya dinyatakan kedalamkemiringan dan panjang lereng. Secara umum erosiakan meningkat dengan meningkatnya kemiringandan panjang lereng.

Vegetasi

Pengaruh vegetasi penutup tanah terhadap erosi adalahmelindungi permukaan tanah dari tumbukan air hujan,menurunkan kecepatan dan volume aliranpermukaan/limpasan, menahan partikel-partikel tanahpada tempatnya melalui sistem perakaran,mempertahankan kemantapan kapasitas tanah dalammenyerap air.

Tindakan Campur Tangan Manusia

Kegiatan manusia dikenal sebagai salah satu faktor 

penting terhadap terjadinya erosi yang cepat dan intensif.Kegiatan-kegiatan yang berpengaruh terhadap erosimisalnya perubahan penutup tanah akibatpenggundulan/pembabatan hutan untuk pemukiman, lahanpertanian.

Page 5: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 5/23

PENDUGAAN LAJU EROSI

Metode USLE (Universal Soil Loss Equation)

Metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss

Equation)

Metode RUSLE

Model Hidrologi WEPP (Water Erosion Prediction

Project)

dll

Page 6: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 6/23

PENDUGAAN LAJU EROSI METODE

USLE

USLE memungkinkan prediksi laju erosi rata-rata

lahan tertentu pada suatu kemiringan dengan

pola hujan tertentu untuk setiap macam jenis

tanah dan penerapan pengelolaan lahan.

USLE dirancang untuk memprediksi erosi jangka

panjang dari erosi lembar (sheet erosion) dan

erosi alur di bawah kondisi tertentu.

Metodi ini dapat juga untuk memprediksi erosi

pada lahan-lahan non pertanian tetapi tidak dapatuntuk memprediksi pengendapan dan tidak

memperhitungkan hasil sedimen dari erosi parit,

tebing sungai, dan dasar sungai.

Page 7: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 7/23

PERSAMAAN USLE

 A = R*K*LS*CP ; dengan

 A = Besarnya kehilangan tanah per satuan luas lahan

(ton/ha/th).

R = Faktor indeks erosivitas curah hujan dan air larian

tertentu. K = Faktor indeks erodibilitas tanah, yaitu angka yang

menunjukkan mudah tidaknya partkel-partikel tanah

terkelupas dari agregat tanah oleh gempuran air hujan atau

air larian.

L = Faktor panjang kemiringan lereng dan merupakanbilangan perbandingan antara besarnya kehilangan tanah

untuk panjang lereng tertentu dengan besarnya kehilangan

tanah untuk panjang lereng 72,6 ft (petak percobaan).

S = Faktor gradien (beda) kemiringan yang tidak mempunyai

satuan dan merupakan bilangan perbandingan antara besarnya

kehilangan tanah untuk tingkat kemiringan lereng tertentu dengan

besarnya kehilangan tanah untuk kemiringan lereng 9%.

C = Faktor (pengelolaan) cara bercocok tanam yang tidak

mempunyai satuan dan merupakan bilangan perbandingan antarabesarnya kehilangan tanah pada kondisi cara bercocok tanam

yang diinginkan dengan besarnya kehilangan tanah pada keadaan

tilled continuous fallow .

P = Faktor praktek konservasi tanah (cara mekanik) yang tidak

mempunyai satuan dan merupakan bilangan perbandingan antara

besarnya kehilangan tanah pada kondisi usaha konservasi tanah

ideal dengan besarnya kehilangan tanah pada kondisi penanaman

tegak lurus terhadap garis kontur.

Page 8: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 8/23

INDEKS EROSIVITAS HUJAN (R)

Erosivitas merupakan kemampuan hujan untuk

menyebabkan terjadinya erosi. Untuk menghitung

indeks erosivitas membutuhkan data curah hujan

yang diperoleh dari stasiun pencatatan hujan. Erosivitas hujan sebagian terjadi karena pengaruh

 jatuhan butir-butir hujan langsung di atas tanah

dan sebagian lagi karena aliran air di atas

permukaan tanah.

Page 9: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 9/23

PENENTUAN BESARNYA INDEKS

EROSIVITAS HUJAN (R)

Metode Arnoldus

Metode Bols

Metode William

Metode Utomo dan Mahmud

Page 10: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 10/23

INDEKS EROSIVITAS HUJAN (R)

METODE BOLS

R = 6,12 (RAIN)1,21 (DAYS)-0,47 (MAXP)0,53

Dengan :

R = indeks erosivitas hujan rata-rata tahunan

RAIN = curah hujan rata-rata tahunan (cm) DAYS = jumlah hari hujan rata-rata pertahun

(hari)

MAXP = curah hujan maksimum rata-rata harian

(24 jam) perbulan untuk kurun waktu satu tahun(cm)

Page 11: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 11/23

INDEKS ERODIBILITAS (K)

Erodibilitas adalah kepekaan suatu tanah untukmengalami peristiwa erosi.

Suatu hujan dengan intensitas tertentu terjadipada beberapa jenis tanah akan mendapatkan

indeks erodibilitas tanah yang tertentu pula. Apabila suatu jenis tanah mempunyai nilai K(indeks erodibilitas) yang tinggi maka semakintinggi pula kemungkinan untuk tererosi.

Nilai indeks Erodibilitas (K) dapat dilihat pada

Tabel 1.1 halaman III - 5.

Page 12: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 12/23

FAKTOR PANJANG LERENG (L) &

KEMIRINGAN LERENG (S) 

Panjang lereng mengacu pada aliran permukaan,yaitu lokasi berlangsungnya erosi dan deposisisedimen.

Kemiringan mempengaruhi kecepatan dan

volume limpasan permukaan. Pada dasarnyamakin curam suatu lereng, maka prosentasekemiringan lereng semakin besar, sehinggasemakin cepat laju limpasan permukaan. Hal iniakan menyebabkan volume limpasan yang

semakin besar, karena singkatnya waktu untukinfiltrasi, dengan demikian laju erosi semakinbesar.

Page 13: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 13/23

PENENTUAN FAKTOR L 

Dengan : L = Nilai faktor panjang lereng (m).

Lo = Panjang lereng.

Faktor L ditentukan dengan melihat Tabel 1.2halaman III  – 7.

22

 Lo L

Page 14: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 14/23

PENENTUAN FAKTOR S 

S = (s/9)1,4 

Dengan :

S = Kemiringan lereng (%). Penentuan Nilai Faktor S dapat dilihat pada Tabel

1.3 halaman III  – 7.

Page 15: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 15/23

FAKTOR PENGELOLAAN TANAMAN

(C) DAN KONSERVASI TANAH (P)

Faktor C menggambarkan nisbah antarabesarnya laju erosi dari lahan yang bertanamantertentu dan dengan manajemen (pengelolaan)tertentu terhadap besarnya erosi tanah yang tidak

ditanami dan diolah bersih. Nilai faktor tindakan manusia dalam konservasi

tanah (P) adalah nisbah antara besarnya erosidari lahan dengan suatu tindakan konservasitertentu terhadap besarnya erosi pada lahan

tanpa tindakan konservasi. Nilai dasar P adalahsatu yang diberikan untuk lahan tanpa tindakankonservasi.

Page 16: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 16/23

PENENTUAN FAKTOR C DAN

FAKTOR P

Nilai Faktor C dan Faktor P dapat masing-masingditentukan dengan Tabel 1.4 dan 1.5 halaman III – 8 dan III - 9.

Nilai CP dapat ditentukan dengan melihat Tabel

1.6 halaman III - 10.

Page 17: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 17/23

EROSI YANG DIPERBOLEHKAN

Pencegahan erosi secara total adalah tidakmungkin atau sulit dihilangkan sama sekali. Halini dikarenakan adanya proses pengikisan kulitbumi secara alamiah (erosi geologi).

Tindakan yang dapat dilakukan adalahmengusahakan supaya erosi yang terjadi masihdibawah ambang batas maksimum (soil loss

tolerance), yaitu besarnya erosi yang tidakmelebihi laju pembentukan tanah.

Page 18: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 18/23

PENENTUAN NILAI T

Menurut Arsyad, dengan menggunakan nisbahnilai untuk berbagai sifat dan stratum tanah, makauntuk tanah di Indonesia disarankan nilai erosiyang diperbolehkan (T) ditentukan berdasarkan

Tabel 1.7 halaman III - 11. Hasil penelitian Hardjowigeno (1987) dapat

ditetapkan besarnya T maksimum untuk tanah-tanah di Indonesia adalah 2,5 mm/thn, yaitu untuktanah dalam dengan lapisan bawah (subsoil )yang permeabel dengan substratum yang tidakterkonsolidasi (telah mengalami pelapukan).Tanah-tanah yang kedalamannya kurang atausifat-sifat lapisan bawah yang lebih kedap air atauterletak di atas substratum yang belum melapuk,nilai T harus lebih kecil dari 2,5 mm/thn.

Page 19: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 19/23

INDEKS BAHAYA EROSI (IBE)

Besarnya nilai bahaya erosi dinyatakan dalamIndeks Bahaya Erosi, yang didefinisikan sebagaiberikut (Hammer 1981, dalam Arsyad 2000) :

Dengan T adalah besarnya erosi yang masihdapat dibiarkan. Harkat Indeks bahaya erosidapat ditentukan pada Tabel 1.8 halaman III  – 12.

)//()//(

tahunhatonT 

tahunhaton sial  ErosiPoten IBE 

Page 20: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 20/23

DIAGRAM ALIR PENENTUAN LAJU

EROSI DAN IBE

Mulai

Data

HujanPeta

Topografi

Peta Tataguna

Lahan

Peta Jenis

Tanah

Indeks Erosivitas (R)

Digitasi Peta

Topografi

DEM (Model Grid)

Pemodelan DAS

Faktor LS

Batas DAS

Join Item

Digitasi Peta

Tataguna Lahan

Digitasi Peta

Jenis Tanah

Membuat

DataSpasial

(Coverage)

Memberikan

Data Atribut

Faktor CP Faktor K 

Join Item

Membuat

Data

Spasial

(Coverage)

Memberikan

Data Atribut

Indeks Erosivitas (R) Faktor LS Faktor CP Faktor K 

 Analisa SIG

Laju Erosi USLE

Selesai

Peta Faktor CP Peta Faktor K  Peta Faktor LSPeta Indeks R

Indeks Bahaya Erosi

Page 21: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 21/23

CONTOH PETA SEBARAN LAJU

EROSI

Page 22: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 22/23

CONTOH PETA INDEKS BAHAYA

EROSI

Page 23: 6. Laju Erosi

7/27/2019 6. Laju Erosi

http://slidepdf.com/reader/full/6-laju-erosi 23/23

TERIMA KASIH

SEKIAN