78231876 pengukuran laju erosi dengan metode usle

35
PENGUKURAN LAJU EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) LAPORAN Oleh : KELOMPOK I Mustafa Parlidungan 080308004 Ira Septiana Pasaribu 080308008 Lasnita Manurung 080308011 Agustami Sitorus 080308013 Wawan Ginting 080308015 Remon Purba 080308019 Tarida Lumban Gaol 080308055 Syahnan Riady 080308012

Upload: bang-jhon-gunawan-sumpena

Post on 15-Dec-2014

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

PENGUKURAN LAJU EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION)

LAPORAN

Oleh :

KELOMPOK I

Mustafa Parlidungan 080308004Ira Septiana Pasaribu 080308008Lasnita Manurung 080308011Agustami Sitorus 080308013Wawan Ginting 080308015Remon Purba 080308019Tarida Lumban Gaol 080308055

Syahnan Riady 080308012

LABORATORIUM EROSI DAN BANGUNAN PENCEGAHPROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

2011

Page 3: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

PENGUKURAN LAJU EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION)

LAPORAN

KELOMPOK I

Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikum di Laboratorium Erosi Dan Bangunan Pencegah di Laboratorium Keteknikan Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diperiksa Oleh :

Delima Lailan S Nst STPAsisten

Diketahui Dosen Penanggung Jawab :

Prof. Dr. Ir. Sumono, MS

LABORATORIUM EROSI DAN BANGUNAN PENCEGAHPROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

2011

Page 5: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

DAFTAR ISI

Hal.PENDAHULUAN.................................................................................................1

Latar belakang....................................................................................................1Tujuan praktikum...............................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................3BAHAN DAN METODE......................................................................................6

Waktu dan Tempat.............................................................................................6Bahan dan alat....................................................................................................6Prosedur praktikum............................................................................................6

HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................9Hasil...................................................................................................................9Pembahasan.......................................................................................................9

KESIMPULAN....................................................................................................13DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14Lampiran..............................................................................................................15

Page 6: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

PENDAHULUAN

Latar belakang

Sebagai sumber daya yang banyak digunakan, tanah dapat mengalami

pengikisan (erosi) akibat bekerjanya gaya-gaya dari agen penyebab. Misalnya air

hujan, angin, dan/atau hujan. Secara alami tanah mengalami pengikisan atau

erosi.Erosi ini sering disebut dengan erosi geologi atau geological erosion.Erosi

jenis ini tidak berbahaya karena lajunya seimbang dengan pembentukan tanah di

tempat terjadinya erosi tersebut. Kehadiran manusia sejak pertama kali di bumi

ini, disadari atau tidak, mulai meningkatkan laju erosi.Erosi ini terjadi akibat

adanya perubahan pola penutupan tanah, dari pola alami menjadi pola buatan

manusia. Erosi ini dikenal sebagai “erosi dipercepat” atau accelerated erosion.

Pada tahap ini, manusia harus sudah mulai mengendalikan supaya laju erosi tidak

melebihi batas yang dapat diterima (acceptable limit erosion). Nilai batas ini

bukan harga yang mudah ditentukan, karena sangat bervariasi terhadap tempat dan

dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tanah dan lingkungannya. Sebagai

pedoman, dapat dikatakan bahwa nilai batas erosi yang dapat diterima adalah nilai

laju erosi yang tidak melebihi laju pelapukan batuan.

Secara gamblang, faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah meliputi

hujan, angin, limpasan permukaan, jenis tanah, kemiringan lereng, penutupan

tanah baik oleh vegetasi atau lainnya, dan ada atau tidaknya tindakan konservasi.

Faktor-faktor tersebut dalam mempengaruhi erosi sebetulnya tidak dapat

dipisahkan-pisahkan satu dengan lainnya, artinya semua bekerja secara simultan.

Menyadari akan bahaya atau dampak yang ditimbulkan oleh erosi,

manusia dari zaman purbakala hingga zaman modern ini telah berusaha untuk

Page 7: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

2

mengendalikannya. Pengendaliannya disini bukan pencegahan erosi tanah, tetapi

pengurangan laju kehilangan tanah menjadi kira-kira mendekati laju yang terjadi

di bawah kondisi alami. Keberhasilan pengendalian tersebut bergantung kepada

pemilihan strategi yang tepat untuk konservasi tanah. Strategi yang demikian

membutuhkan suatu pengertian yang mendalam tentang proses erosi.

Tujuan praktikum

Untuk mengukur laju erosi pada suatu cakupan daerah dengan

menggunakan metode USLE.

Page 8: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

TINJAUAN PUSTAKA

Erosi tanah terjadi melalui 3 tahap, yaitu pelepasan (detachment) partikel

tunggal dari massa tanah dan tahap pengangkutan (transportation) oleh media

yang erosif seperti aliran air dan angin. Pada kondisi dimana energi yang tersedia

tidak lagi cukup untuk mengangkut partikel, maka akan terjadi tahap yang ketiga

yaitu pengendapan (sedimentation) (Hjulstrom, 1935).

Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah meliputi hujan, angin,

limpasan permukaan, jenis tanah, kemiringan lereng, penutupan tanah baik oleh

vegetasi atau lainnya, dan ada atau tidaknya tindakan konservasi. Faktor-faktor

tersebut dalam mempengaruhi erosi sebetulnya tidak dapat dipisahkan-pisahkan

satu dengan lainnya. Faktor di atas dapat digolongkan kedalam tiga

kelompok yaitu :

1. Energi, merupakan kemampuan potensial hujan, limpasan permukaan

dan/atau angin untuk menyebabkan erosi. Kemampuan ini disebut

“erosivitas”. Juga termasuk ke dalam kelompok ini adalah faktor-faktor

yang langsung mempengaruhi tenaga dari agen-agen erosive seperti

limpasan permukaan dan angin berturut-turut melalui pengurangan panjang

lereng dan kehadiran “ penyangga angin” (wind breaks).

2. Kepekaan tanah (Erodibilitas) yang bergantung kepada sifat-sifat fisik

mekanika dan kimia tanah. Faktor-faktor yang menggalakkan infiltrasi air

ke dalam tanah dan mengurangi limpasan permukaan, mengurangi

kepekaan, sementara setiap kegiatan yang menghancurkan tanah

meningkatkannya. Oleh karena itu, pengusahaan tanah mungkin mengurangi

kepekaan tanah liat, tetapi meningkatnya kepekaan tanah pasir.

Page 9: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

4

3. Proteksi; bertitik tolak kepada faktor-faktor yang berhubungan dengan

penutupan tanah.Suatu penutup tanah melindungi tanah melalui upaya

pengintersepsian hujan dan pengurangan kecepatan limpasan permukaan

dan angin.Tumbuhan yang berbeda memberikan daya proteksi yang berbeda

sedemikian rupa. Sehingga dengan penentuan penggunaan lahan, kita

sebagai manusia dapat mengendalikan laju erosi tanah hingga batas tertentu.

(Morgan, 1988).

Secara fisik, tanah terdiri dari partikel mineral dan organik dengan

berbagai ukuran. Partikel-partikel tersebut tersusun dalam bentuk matriks yang

pori-porinya kurang lebih 50%, sebagian terisi oleh air dan sebagian lagi terisi

oleh udara. Dalam kaitannya dengan konservasi tanah dan air, sifat fisik tanah

yang berpengaruh meliputi, tekstur, struktur, infiltrasi, dan kandungan bahan

organik. Berikut tabel erodibilitas macam-macam tanah yang berasal dari bahan

induk yang berbeda

MacamTanah

Transportabilitas Stabilitas Erodibilitas( B ) ( St ) ( E )

Tanah Loss 51,50 105,34 0,49Tanah Pasir 35,30 103,78 0,34Tanah Kapur 31,80 114,43 0,28Tanah Liat 20,10 110,32 0,18

(Bernakusumah, 1975).

Faktor topografi umumnya dinyatakan kedalam kemiringan dan panjang

lereng. Secara umum erosi akan meningkat dengan meningkatnya kemiringan dan

panjang lereng. Pada lahan datar, percikan butir air hujan melemparkan partikel

tanah ke udara ke segala arah secara acak, pada lahan miring, partikel tanah lebih

banyak yang terlempar ke arah bawah daripada yang ke atas, dengan proporsi

yang makin besar dengan meningkatnya kemiringan lereng. Selanjutnya, makin

Page 10: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

5

panjang lereng cenderung makin banyak air permukaan yang terakumulasi,

sehingga aliran permukaan menjadi lebih tinggi kedalaman maupun kecepatannya.

Kombinasi kedua variabel lereng ini menyebabkan laju erosi tanah tidak sekedar

proporsional dengan kemiringan lereng tetapi meningkat secara drastis dengan

meningkatnya panjang lereng (Kartasapoetra, 2000).

Universal Soil Loss Equation (USLE adalah Suatu model parametrik untuk

memprediksi erosi dari suatu bidang tanah telah dilaporkan oleh Wischmeier dan

Smith (1965 & 1978). USLE memungkinkan perencana menduga laju rata-rata

erosi suatu bidang tanah tertentu pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan

tertentu untuk setiap macam pertanaman dan tindakan konservasi tanah yang

mungkin dilakukan atau yang sedang dilakukan. Persamaan yang digunakan

mengelompokkan berbagai parameter fisik dan pengelolaan, yang mempengaruhi

laju erosi kedalam 6 peubah utama yang nilainya untuk setiap tempat dapat

dinyatakan secara numerik. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk

memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah

keadaan tertentu. Ia juga bermanfaat untuk tempat tanah bangunan dan

penggunaan bukan pertanian, tetapi tidak dapat memprediksi pengendapan dan

tidak memperhitungkan hasil sedimen dari erosi parit, tebign sungai dan dasar

sungai. USLE dikembangkan di National Runoff and Soil Loss Data Centre yang

didirikan dalam tahun 1954 oleh the Science and Education Administration

Amerika Serikat (dahulu namanya Agriculture Research Service) bekerja sama

dengan Universitas Perdue (Wischmeier and Smith, 1978).

Page 11: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat 25 November 2011 di Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah data rata-rata

curah hujan bulanan, data rata-rata hari hujan bulanan dan data curah hujan

maksimal harian rata-rata serta data lainnya untuk mencari nilai erosi.

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis sebagai

alat untuk pencatat data.

Prosedur Praktikum

1. Ditentukan lahan yang akan dijadikan lokasi penelitian

2. Ditentukan titik pengambilan sampel tanah

3. Diukur kemiringan

4. Diukur panjang lereng

5. Dibor tanah untuk menghitung laju permeabilitas, caranya yaitu :

- Dibor tanah sedalam 1 m

- Diambil sampel tanah (dalam ring sampel)

- Dimasukkan air kedalam tanah yang sudah dibor

- Diukur turunnya air dan dicatat sebagai laju permeabilitasnya

6. Dihitung laju permeabilitasnya

7. Dihitung nilai R

8. Dihitung nilai K dengan rumus :

Page 12: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

7

K =

2 ,713 M 1, 14 .10−4{(12−a )+(3 , 25.( b−2 )+(2,5 .(c−3 )}100

9. Dihitung nilai LS

10. Ditentukan nilai C

11. Ditentukan nilai P (konservasi tanah dan air).

12. Ditentukan nilai besarnya erosi dengan rumus :

A = R. K.LS.C.P (dalam satuan ton/ha/tahun)

Dimana:

A = Banyaknya tanah tererosi (ton ha-1 yr-1)

R = faktor curah hujan dan aliran permukaan (Erosivitas) (MJ mm ha-1 hr-1 yr-1)

K = faktor erodibilitas tanah (ton ha hr MJ-1 mm-1 ha-1)

LS = faktor panjang dan kemiringan lereng

C = faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman

P = faktor tindakan-tindakan khusus konservasi tanah.

a. Faktor Erosivitas Hujan

R=∑i=1

12

(EI 30) i

Dimana:

R = faktor erosivitas hujan (KJ/ha/tahun)

n = jumlah kejadian hujan dalam setahun

EI30 = interaksi energi dengan intensitas maksimum 30 menit yang

merupaka produk perkalian antara energi hujan dan intensitas

maksimum 30 menit.

Page 13: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

8

EI 30=6,119 (CH )1,21 ( HH )−0,47(Pmax)0,53

Dimana:

CH = rata-rata curah hujan bulanan

HH = rata-rata jumlah hari hujan per bulan (hari)

P.Max = curah hujan maksimum selama 24 jam pada bulan

bersangkutan.

b. Faktor Erodibilitas Tanah (K)

K=2,713 M [1.14 ] (10 )−4 (12−a )+3,25 (b−2 )+2,5(c−3)

100

Dimana:

K = Faktor erodibilitas

M = (% debu + %pasir sangat halus) (100-% liat)

a = bahan organik tanah (% C x 1,724)

b = harkat stuktur tanah

c = harkat permeabilitas propil tanah.

c. Faktor Topografi (LS)

LS=√ L (0,00138 ) S2+0,00965 S+0,0138

Dimana:

S = kemiringan lereng (%)

L = panjang lereng (m)

d. Faktor penutup Vegetasi

e. Faktor Pengendalian/ Konservasi Lahan

Page 14: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Erosi adalah merupakan suatu proses penghancuran dan penangkutan dari

butir-butir tanah oleh bahan pengerosi (erosivagent). Diamana erosi memiliki dua

arti penting yakni proses penghancuran (detchmean) dan pengangkutan

(transportation). Bahan-bahan pengerosi (erosivagent) ini dapat berupa air dan

angin. Hal ini sesuai dengan literatur Hjulstrom (1935) yang menyebutkan Erosi

tanah terjadi melalui 2 tahap, yaitu pelepasan (detachment) partikel tunggal dari

massa tanah dan tahap pengangkutan (transportation) oleh media yang erosif

seperti aliran air dan angin. Pada kondisi dimana energi yang tersedia tidak lagi

cukup untuk mengangkut partikel, maka akan terjadi tahap yang ketiga yaitu

pengendapan (sedimentation).

Universal Soil Loss Equation (USLE adalah Suatu model parametrik untuk

memprediksi erosi dari suatu bidang tanah telah dilaporkan oleh Wischmeier dan

Smith (1965 s/d 1978). USLE memungkinkan perencana menduga laju rata-rata

erosi suatu bidang tanah tertentu pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan

tertentu untuk setiap macam pertanaman dan tindakan konservasi tanah yang

mungkin dilakukan atau yang sedang dilakukan. Persamaan yang digunakan

mengelompokkan berbagai parameter fisik dan pengelolaan, yang mempengaruhi

laju erosi kedalam 6 peubah utama yang nilainya untuk setiap tempat dapat

dinyatakan secara numerik. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk

memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah

keadaan tertentu.

Page 15: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

10

Dari hasil data yang diperoleh diketahui bahwa Erosi terbesar dengan

pendugaan erosi metode USLE terdapat pada daerah C8 dimana besarnya nilai

erosi adalah sebesar 3171,457 ton/ha/tahun dan yang terkecil adalah pada daerah

C10 yakni sebesar 1493,647 ton/ha/tahun. Besar kecilnya nilai erosi diatas

merupakan akibat dari berbedanya tekstur tanah sehingga mempengaruhi

erodibilitas tanah untuk menahan lajunya erosi. Hal ini sesuai dengan literatur

Morgan (1988) dimana faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah meliputi

hujan, angin, limpasan permukaan, jenis tanah, kemiringan lereng, penutupan

tanah baik oleh vegetasi atau lainnya, dan ada atau tidaknya tindakan konservasi.

Faktor-faktor tersebut dalam mempengaruhi erosi sebetulnya tidak dapat

dipisahkan-pisahkan satu dengan lainnya.

Jenis lahan yang dihitung merupakan jenis lahan yang memiliki tanah

terbuka dan tanpa dilakukan tindakan konservasi. Sehingga hasil pendugaan erosi

ini nilainya lebih besar karena data ini menunjukkan bahwa lahan yang dihitung

merupakan lahan kontrol untuk menghitung pendugaan erosi metode USLE

tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur Bernakusumah (1975) yang menyatakan

secara fisik, tanah terdiri dari partikel mineral dan organik dengan berbagai

ukuran. Partikel-partikel tersebut tersusun dalam bentuk matriks yang pori-

porinya kurang lebih 50%, sebagian terisi oleh air dan sebagian lagi terisi oleh

udara. Dalam kaitannya dengan konservasi tanah dan air, sifat fisik tanah yang

berpengaruh meliputi, tekstur, struktur, infiltrasi dan kandungan bahan organik.

faktor erodibilitas merupakan kemampuan tanah dalam menahan pukulan

air hujan yang jatuh ke permukaan tanah. Diantaranya adalah faktor stabilitas

agregat tanah dan kapasitas infiltrasi tanah. Stabilitas agregat tanah adalah

Page 16: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

11

keterikatan antara partikel-partikel tanah. Semakin kuat ikatan antar partikel tanah

maka semakin sedikit pula tanah yang lepas akibat dari pukulan hujan tersebut.

Ada 2 hal yang mempengaruhi faktor topografi yakni kemiringan lereng

(S) dan panjang lereng (L). Makin curamnya lereng juga memperbesar kecepatan

aliran permukaan yang dengan demikian memperbesar energi angkut air. Dengan

makin curamnya lereng, jumlah butir-butir tanah yang terpercik ke atas oleh

tumbukan butir hujan juga semakin banyak. Untuk faktor penutup dan

pengelolaan tanaman bengkoang belum ada yang menentukan, tetapi untuk

penentuan nilai C nya bisa merujuk kepada jenis tanaman yang sejenis,

diantaranya kacang-kacangan karena merupakan kelompok Leguminoceae.

Ditentukan nilai T ( nilai erosi yang diperbolehkan) dengan rumus :

kedalaman efektif x faktor kedalaman Tanahumur pakai Tanah(W )

x BD ( gr /cm3 )

Maka;

T= 103 cm x1400 tah un

x1.08 gr /cm3

T = 27,8 ton/Ha tahun

Kemudian ditentukan nilai tingkat bahaya erosi dengan rumus :

TBE =

AT

DesaErosi (Ton / Ha. Tahun)

Nilai (Ton / Ha. Tahun)

TBE Kritria

C1 2226,343 27,8 80,0843 Sangat Tinggi

C2 1737,613 27,8 62,5041 Sangat Tinggi

C3 1997,316 27,8 71,8459 Sangat Tinggi

C4 2035,182 27,8 73,208 Sangat Tinggi

C5 2160,279 27,8 77,7079 Sangat Tinggi

C6 1626,67 27,8 58,5133 Sangat Tinggi

Page 17: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

12

C7 3171,457 27,8 114,081 Sangat Tinggi

C8 2157,275 27,8 77,5998 Sangat Tinggi

C9 2764,329 27,8 99,4363 Sangat Tinggi

C10 1493,647 27,8 53,7283 Sangat Tinggi

Tabel 11. kriteria tingkat bahaya erosi (TBE)Nilai Kriteria

< 1.0 Rendah1.10 - 4.0 Sedang4.0 - 10.0 Tinggi> 10.0 sangat tinggi

Sumber: Hammer (1981).

Page 18: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

KESIMPULAN

1. Erosi adalah merupakan suatu proses penghancuran dan penangkutan dari

butir-butir tanah oleh bahan pengerosi (erosivagent).

2. USLE (Universal Soil Loss Equation) adalah suatu model erosi yang

dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi

lembar atau alur di bawah keadaan tertentu.

3. Dari hasil perhitungan erosi terbesar dengan pendugaan erosi metode

USLE terdapat pada daerah C8 dimana besarnya nilai erosi adalah sebesar

3171,457 ton/ha/tahun dan yang terkecil adalah pada daerah C10 yakni

sebesar 1493,647 ton/ha/tahun.

4. Jenis lahan yang dihitung adalah jenis lahan yang memiliki tanah terbuka

dan tanpa dilakukan tindakan konservasi. Sehingga hasil pendugaan erosi

ini nilainya lebih besar.

5. Tingkat erosi yang diperbolehkan dari lahan penelitian diperoleh nilai

sebesar 27.8 ton/ha.tahun

Page 19: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.

Bernakusumah, R. 1975. Erosi, penyebab.dan pengendaliannya. Yayasan Penerbit Fakultas Pertanian UNPAD, Bandung.

Hjulstrom, F.1935.’ Studies of the Morphological activity of Rivers as illustrated by the River Fries’, Bull Geol. Inst. Univ Uppsala 25, 221-527.

Kartasapoetra, A.G. 2000. Kerusakan Tanah Pertanian dan usaha-usaha untuk merehabilitasinya.Cileles Jaya-offset, Jakarta.

Morgan, R.P.C. 1988. Soil Erosion and Conversation. Longman Group, Hongkong.

Suripin, 2001.Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air.Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Wischmeier, W.H. and D.D. Smith.1978. Predicting Rainfall Erosion Losses A Guide to Conservation Planning. USDA-SED Agriculture Handbook.No.537.

Page 20: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

Lampiran

a. Tabel faktor erosivitas huajn (R)

JanuariFebruar

i Maret April Mei Juni JuliAgustu

sSeptembe

rOktobe

rNovembe

rDesembe

rCh 17,776 15,771 19,308 17,792 26,798 20,252 21,287 23,828 43,399 43,024 24,395 24,196Hh 12,000 8,700 12,200 12,800 15,300 11,200 12,400 14,500 18,200 18,300 16,100 16,300

P.max 19,000 15,900 6,000 6,600 7,500 11,800 11,500 7,400 18,200 21,900 11,300 11,500

Ei30 294,784 269,933175,49

1163,46

4264,03

5276,99

5276,66

9 233,242 697,646 759,546 285,916 284,087

∑Ei30

3981,807

b. Tabel erodibilitas tanah terbuka dan tanpa konservasi (K)

DesaDebu [%]

Liat [%]

Pasir[[%]

Pasir sangat

halus [%]

Tekstur tanah [m]

% BO [a]

C-organik

Kode struktur

[b]Permeabilitas

Kode permeabilitas

[c]Erodibilitas

C1 11,800 8,400 66,500 13,300 2299,160 1,069 0,620 3 303,000 1 0,184C2 17,700 12,700 58,000 11,600 2557,890 0,990 0,574 3 315,789 1 0,212C3 14,260 15,600 58,450 11,690 2190,180 1,000 0,580 3 217,500 1 0,174C4 18,780 13,900 56,100 11,220 2583,000 1,050 0,609 3 136,364 1 0,213C5 18,480 12,750 57,310 11,462 2612,440 1,070 0,621 3 356,471 1 0,216C6 16,500 11,500 60,000 12,000 2522,250 1,000 0,580 3 250,000 1 0,208C7 19,600 13,200 56,000 11,200 2673,440 0,990 0,574 3 220,000 1 0,224C8 18,210 13,750 56,700 11,340 2548,688 1,000 0,580 3 157,895 1 0,211C9 26,800 29,400 36,500 7,300 2407,460 1,070 0,621 3 180,000 1 0,195C10 25,960 29,100 37,450 7,490 2371,605 1,090 0,632 3 150,000 1 0,191

15

Page 21: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

c. Tabel Topografi lahan tanah terbuka dan tanpa konservasi (LS)

Desa S [drajat] S [%] L [m] LSC1 11 24,444 8 3,039C2 8 17,778 11 2,061C3 10 22,222 10 2,877C4 9 20,000 10 2,400C5 9 20,000 11 2,517C6 8 17,778 10 1,965C7 11 24,444 11 3,563C8 10 22,222 8 2,573C9 11 24,444 11 3,563C10 8 17,778 10 1,965

d. Tabel permeabilitas

Desa KE (cm) Waktu (menit) Dalam (cm) PermeabilitasC1 103 20 101 303,000C2 100 19 100 315,789C3 103 24 87 217,500C4 100 44 100 136,364C5 102 17 101 356,471C6 100 24 100 250,000C7 107 24 88 220,000C8 100 38 100 157,895C9 108 33 99 180,000C10 101 40 100 150,000

16

Page 22: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

e. Tabel Besarnya erosi metode USLE pada tanah terbuka dan tanpa konservasi (A)

Desa

Erosivitas [R] Erodibilitas [K] Topografi [LS] Tanaman [C]Konservasi

[P]Erosi [A]

C1 3981,807 0,184 3,039 1 1 2226,343C2 3981,807 0,212 2,061 1 1 1737,613C3 3981,807 0,174 2,877 1 1 1997,316C4 3981,807 0,213 2,400 1 1 2035,182C5 3981,807 0,216 2,517 1 1 2160,279C6 3981,807 0,208 1,965 1 1 1626,670C7 3981,807 0,224 3,563 1 1 3171,457C8 3981,807 0,211 2,573 1 1 2157,275C9 3981,807 0,195 3,563 1 1 2764,329C10 3981,807 0,191 1,965 1 1 1493,647

17

Page 23: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

18

Tabel Perkiraan nilai faktor C pada berbagai jenis penggunaan lahan

NoKeadaan Penutupan Lahan Nilai C

1 Tanah Terbuka Tanpa Tanaman 1.02 Hutan atau Semak Belukar 0.0013 Savanah dan Praire Dalam Kondisi Baik 0.014 Savanah dan Praire Yang Rusak Untuk Gembalan 0.15 Sawah 0.016 Tegalan Tidak Dispesifikasi 0.77 Ubi Kayu 0.88 Jagung 0.79 Kedelai 0.39910 Kentang 0.411 Kacang Tanah 0.212 Padi Gogo 0.56113 Tebu 0.214 Pisang 0.615 Akar Wangi (Sereh Wangi) 0.416 Rumput Bede (Tahun Pertama) 0.28717 Rumput Bede (Tahun Kedua) 0.00218 Kopi dengan Penutup Tanah Buruk 0.219 Talas 0.8520 Kebun Campuran

i. Kerapatan Tinggiii. Kerapatan Sedang

iii. Kerapatan Rendah

0.10.20.5

21 Perladangan 0.422 Hutan Alam

iv. Serasah Banyakv. Serasah Sedikit

0,0010,005

23 Hutan Produksivi. Tebang Habis

vii. Tebang Pilih0,50,2

24 Semak Belukar, Padang Rumput 0,325 Ubi Kayu + Kedelai 0,18126 Ubi Kayu + Kacang Tanah 0,19527 Padi – Sorgum 0,34528 Padi – Kedelai 0,41729 Kacang Tanah + Gude 0,49530 Kacang Tanah + Kacang Tuggak 0,57131 Kacang Tanah + Mulsa Jerami 4t/ha 0,04932 Padi + Mulsa Jerami 4t/ha 0,09633 Kacang Tanah + Mulsa Jagung 4t/ha 0,12834 Kacang Tanah + Mulsa Crotalaria 3/ha 0,13635 Kacang Tanah + Mulsa Kacang Tunggak 0,25936 Kacang Tanah + Mulsa Jerami 2t/ha 0,377

Page 24: 78231876 Pengukuran Laju Erosi Dengan Metode Usle

19

37 Padi + Mulsa Crotalaria 3t/ha 0,38738 Pola Tanam Tumpang Gilir + Mulsa Jerami 0,07939 Pola Tanam Berurutan + Mulsa Sisa Tanaman 0,35740 Alang-Alang Murni Subur 0,00141 Padang Rumput (Stepa) dan Savanah 0,00142 Rumput Bracahiaria 0,002

Sumber: (Suripin, 2000).

Tabel Perkiraan nilai faktor P pada berbagai jenis pengolahan lahan

No Konservasi dan Pengelolaan Lahan Nilai P1 Tanpa tindakan Konservasi 1,002 Teras Bangku

i. Konstruksi Baikii. Konstruksi Sedang

iii. Konstruksi Kurang Baikiv. Teras Trasdisional

0,040,150,350,4

3 Strip Tanamanv. Rumput Bahlia

vi. Clotaraliavii. Denga Kontur

0.40,640,2

4 Pengolahan Tanah dan Penanaman Menurut Garis Konturviii. Kemiringan 0 – 8 %

ix. Kemiringan 8 – 20 %x. Kemiringan > 20 %

0,50,750,90

Sumber: (Arsyad, 2006).