56708075-hid-ram
TRANSCRIPT
1. JUDUL PROPOSAL PENELITIAN
Optimalisasi Output Pada Pompa Hidram (Upaya Implementasi Alat
Non BBM Untuk Pertanian dan Perairan Nongravitasi).
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) telah berpengaruh pada
penggunaan pompa air oleh masyarakat pedesaan. Bagi petani, kondisi itu
tentu sangat berpengaruh pada peningkatan hasil pertanian, karena salah
satu cara untuk mengaliri sawah adalah menggunakan bahan bakar
minyak. Menghadapi krisis akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM)
belakangan ini, perlu dicari alternatif alat-alat yang tidak membutuhkan
bahan bakar minyak (BBM) dalam operasionalnya. Begitu juga dalam
bidang ketahanan pangan dan perairan, dalam hal ini untuk keperluan
irigasi dan drainase nongravitasi, diperlukan pompa hidram yang bekerja
secara hidrolik tanpa menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Pompa Hidram sudah diaplikasikan untuk debit kecil diantaranya
untuk menaikkan air keperluan air minum dan rumah tangga. Namun
penggunaan untuk irigasi dan sistem drainase non-gravitasi yang
memerlukan debit out put yang besar belum diketahui kriteria hidrolika
dan dimensi yang digunakan. Untuk itu perlu diketahui korelasi antara
karakteristik hidrolika dan dimensi material dengan reaksi hasil debit
tekanan dan tekanan yang dihasilkan. Disamping itu, perlu juga diteliti
kemungkinan out put yang diperoleh jika pompa hidram dirangkai baik
secara seri maupun pararel mengenai besar debit dan nilai efisiensi yang
diperoleh. Sebagai variabel bebas penelitian ini adalah tinggi jatuh elevasi
air (Hin), debit input (Qin) dan dimensi pompa. Sedang variabel dependent-
nya adalah tekanan hidrolik (Hout) dan debit output (Qout) yang dihasilkan.
Penelitian yang akan dilakukan pada tahun pertama adalah dengan
survey-survey di beberapa lokasi di Propinsi Jawa Tengah di antaranya di
Wonogiri, Purworejo, Magelang dan Semarang. Data hasil survey
dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran awal
korelasi antara variabel yang diteliti. Diharapkan akan didapatkan korelasi
antara debit input (Qin) dan debit output (Qout), kemudian korelasi antara
tekanan input (Hin) dan tekanan output (Hout) serta karakteristik mengenai yang
paling dominan pada pompa hidram. Berdasarkan atas kondisi
lapangan yang ada dibuat rancangan pompa hidram secara detail.
Rancangan alat tersebut akan direalisir dan diuji coba dengan beberapa
variasi input.
Untuk mendapatkan pompa yang maksimal, maka pada tahun
kedua perlu diadakan variasi pompa hidram dan juga variasi varibel input.
sehingga didapat korelasi antar variabel dan kondisi ideal untuk aplikasi
pompa hidram di lapangan yang maksimal. Variasi alat dibuat dengan
dimensi yang diperbesar. Data hasil eksperimen kemudian dianalisis
berupa korelasi antara variabel-variabel bebas dan variabel
terikat.sehingga dapat dibuat dalam bentuk grafik dan rumus persamaan
korelasi yang representatif.
3. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain :
- Bagaimana implementasi pompa hidram yang selama ini sudah ada,
dilihat dari segi karakteristik hidrolika, input dan output serta dimensi
peralatannya?
- Bagaimana agar pompa hidram yang direncanakan dapat bekerja sesuai
dengan output debit dan tekanan air?
- Bagaimana rumusan korelasi antar variabel bebas berupa tinggi jatuh
air, debit input dengan output tekanan dan debit yang diperoleh?
- Bagaimana debit dan tekanan yang diperoleh jika pompa dirangkai,
baik secara seri maupun pararel? Manakah cara yang paling efektif dan
efisien?
4 . T U J U A N P E N E L I T I A N Berdasarkan permasalahan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk :
- Memperoleh data lapangan karakteristik hidrolika dan dimensi
peralatannya.
- Membuat model fisik pompa hidram dilengkapi dengan instalasi alat
ukurnya.
- Mensimulasi variabelnya untuk mendapatkan rumus korelasi variabel
bebas dengan variabel terikatnya.
5 . K E G U N A A N P E N E L I T I A N Hasil penelitian
ini dapat dipergunakan sebagai :
- Publikasi dalam jurnal ilmiah mahasiswa untuk korelasi antara variabel
input dan output dari pompa hidram.
- Acuan dalam perencanaan menentukan tinggi jatuh yang tepat untuk
suatu target tinggi output yang diinginkan, juga dimensi pompa untuk
menentukan output tekanan dan debit air yang diinginkan.
- Tambahan pengayaan materi hidrolika bagi mahasiswa tentang korelasi
variabel bebas tinggi jatuh air, dimensi pompa dengan tekanan dan debit
output.
- Kombinasi karakteristik input hidrolik dan dimensi serta modifikasi
komponen dapat dilanjutkan untuk aplikasi pada alat.
6 . TINJAUANPUSTAKA
6.1 Konsep Pompa Hidram
Pompa hidram adalah salah satu alat yang digunakan untuk
mengangkat air dari suatu tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih
tinggi dengan memanfaatkan energi potensial sumber air yang akan
dialirkan. Pompa hidram mengalirkan air secara kontinyu dengan
menggunakan energi potensial sumber air yang akan dialirkan sebagai
daya penggerak tanpa menggunakan sumber energi luar (Suarda, 2008).
Alat Hidraulik ram (hidram) ini sederhana dan efektif digunakan
pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk
operasinya. Dalam kerjanya alat ini, tekanan dinamik air yang ditimbulkan
memungkinkan air mengalir dari tinggi vertikal (head) yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi. Penggunaan Hidraulik ram (hidram) tidak
terbatas hanya pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi
juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian,
peternakan dan perikanan darat. Di beberapa daerah pedesaan di Jepang,
alat ini telah banyak digunakan sebagai alat penyediaan air untuk kegiatan
pertanian maupun untuk keperluan domestik.
Dalam operasinya, alat ini mempunyai keuntungan dibanding
dengan jenis pompa lainnya, antara lain; tidak memerlukan sumber tenaga
tambahan, biaya operasinya murah, tidak memerlukan pelumasan, hanya
mempunyai dua bagian yang bergerak sehingga memperkecil terjadinya
keausan, perawatannya sederhana dan dapat bekerja dengan efisien pada
kondisi yang sesuai serta dapat dibuat dengan peralatan bengkel yang
sederhana (Hanafie, 1979).
6.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja hidraulik ram automatic merupakan proses perubahan
energy kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik. dan sebagai akibatnya
menimbulkan palu air (water hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi
dalam pipa. Dengan mengusahakan supaya katup limbah (waste valve) dan
katup pengantar (delivery valve) terbuka dan tertutup secara bergantian,
maka tekanan dinamik diteruskan sehingga tekanan inersia yang terjadi
dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke pipa pengantar.
Bagian-bagian utama yang menyusun alat ini terdiri dari pipa
pemasukan (drive pipe). Pipa pengeluaran atau pipa pengantar (delivery
pipe), katup limbah (waste valve), katup pengantar (delivery valve), katup
udara (air valve) dan ruang udara (air chamber).
6.3 Cara Kerja
Air mengalir dari suatu sumber atau sebuah tangki melalui pipa
pemasukan dan keluar melalui katup limbah. Aliran air yang melalui katup
limbah cukup cepat, maka tekanan dinamik yang merupakan gaya ke atas
mendorong katup limbah sehingga tertutup secara tiba-tiba sambil
menghentikan aliran air dalam pipa pemasukan. Aliran air yang terhenti
mengakibatkan tekanan terjadi secara tiba-tiba dalam ram, jika tekanan
cukup besar akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup
pengantar dengan demikian membiarkan air mengalir ke dalam ruang
udara dan seterusnya ke tangki penampungan.
Gelombang tekanan atau “Hammer” dalam ram sebagian dikurangi
dengan lolosnya air ke dalam ruang udara dan denyut tekanan melompat
kembali ke pipa pemasukan yang mengakibatkan hisapan di dalam badan
aram. Hal ini menyebabkan katup pengantar menutup kembali dan
menghalangi mengalirnya air kembali ke dalam ram. Katup limbah turun
atau terbuka dan air dari sumber melalui pipa pemasukan mengalir ke luar
dan siklus tadi terulang lagi secara terus menerus (Hanafie, 1979).
6.4 Karakteristik Hidraulik Ram
Karakteristik dari sebuah hidraulik ram yang bekerja pada keadaan
di mana jarak antara lubang dan katup limbah konstan, tinggi vertical
tangki pemasukan (supply head) tetap sedang tinggi pemompaan berubah-
ubah, ternyata bahwa jumlah denyutan tiap menit bertambah pada setiap
penambahan tinggi pemompaan.
Penelitian yang telah dilakukan pada sebuah hidraulik ram ukuran
kecil, di mana tinggi vertikal tangki pemasukan (supply head) adalah 1,58
m dan tinggi pemompaan (delivery head) adalah 3,00 m. Hasil penelitian
menunjukkan betapa efektifnya penyetelan pada katup limbah terhadap
kerja hidraulik ram. data yang diperoleh tentang pengaruh penyetelan
katup limbah terhadap denyutan katup dan nilai efisiensi dari hidraulik ram
tercantum pada Tabel 6.1 (Hanafie, 1979).
Tabel 6.1 “Performance” hidraulik ram dengan jarak katup limbah yang
bervariasi (menurut Addison, 1964)
Jumlah Air yang Debit Effisiensidenyutan terbuang /W pemompaan/ We R1) R2)
tiap menit (kg/menit) (kg/menit)92 32.0 7.36 0.44 0.54110 23.6 6.28 0.51 0.61157 13.0 4.09 0.59 0.69
1) Ef is iens i “ Rank ine”
2) Ef is iens i “ D’ Auburs on”
6.5 Persyaratan Penerapan
Persyaratan penerapan pompa hidram yang pertama adalah
tersedianya air baku yang cukup dan kontinyu, tinggi terjunan air terhadap
kedudukan pompa terpenuhi, tinggi lokasi yang akan disuplai dari
kedudukan pompa proporsional, kemampuan menampung air baku dari
pompa hidram antara kedudukan pompa dengan daerah yang disupply
(Wahyudi, 2005a).
Umumnya persyaratan teknis bahan yang digunakan terdiri dari
(Rochmanhadi, 2000) :
1. Tempat penampungan sumber air
2. Pipa galvanis untuk pemasukan air ke pompa hidram
3 . P o m p a h i d r a m
4 . Pipa galvanis untuk pengeluaran air ke bak penampungan
(reservoir)
5 . Tempat bak penampungan air II
6 . Sambungan pipa (Socket, belokan, isolatif)
7 . Kran.
Secara detail proses pompa hidram melewati siklus berikut ini:
Tangki pemasukan
Pipa masuk
• Lubang katup limbah
Katup pembuangan
Katup pengantar
Katup udara
Ruang udara
Tinggi vertical antara lubang katup,limbah dengan lubang
pengeluaran pipa pengantar
Tinggi vertical antara lubang permukaan air da;am tangki
pemasukan dengan lubang katup limbah
Pipa pengantar
Untuk mempermudah pemahaman bentuk dari pompa hidram,
gambar 1 mempresentasikan gambar pmpa hidram ini. Berdasarkan uraian
di atas persyaratan dimensi untuk tiap-tiap komponen belum diberikan
secara detail. Untuk itu hal ini perlu diteliti lebih lanjut.
Gambar 1. Contoh pompa hidram yang di operasikan di Laboratorium
Hidrolika UNISSULA, Semarang
6.6 Data Variabel Yang Telah Ada
Ukuran pompa dibandingkan dengan debit masuk dan debit keluar
belum dapat dirumuskan secara lebih detail salah satu contohnya ada
dalam tabel 6.2 (Balitbang PU,2005).
Tabel 6.2.Ukuran diameter pompa denagan debit yang dapat masuk
ke pompa
Ukuran Pompa Q masuk
Inchi mm Min Maks
L /menit L / menit
1,0 25,0 7,6 37,91,5
37,0 15,1 56,82,0
51,0 30,8 94,62,5
63,5 56,8 151,43,0
94,6 94,6 265,04,0
102,0 151,4 376,5
Berdasar tabel 6.2 diperoleh debit yang bisa masuk ke dalam
pompa dengan variasi dimensi (ukuran) pompa. Data tinggi air jatuh inflow
belum divariasi dalam penelitian ini.
Berikutnya disampaikan debit masuk dikolerasikan dengan debit
keluar sebagaimana data di tabel 6.3. Data tersebut masih dalam bentuk
data interval dan belum dilengkapi dengan tinggi hidrolik inflow dan out
flouwnya.
Tabel 6.3. Contoh data diameter pompa,debit masuk dan debit keluarDiameter
(inci)
Debit masuk
(L /mnt)
Debit keluar
(L/mnt)
1 7,60-37,90 5-23
1,5 15,1-56,80 11-34
2 30,30-94,60 18-57
3 94,60-265 57-159
4 151,90-378 138-270
Antara tinggi terjunan, tinggi vertikal pemompaan dan ukuran
diameter pompa hidram yang pernah diimplementasikan dipresentasikan
dalam tabel 6.4. Data dalam tabel ini belum dilengkapi dengan debit
inflow dan outflownya.
9.1 Variabel Penelitian
Tabel 6.4.Contoh data tinggi terjunan vertikal,
tinggi pemompaan dan dimensi pompaTempat Tinggi
TerjunanVertikal
TinggiVertikal
Pemompaan
UkuranDiameterPompaHidram
JumlahPenduduk
yangDilayani
Desa Samida,Kec. Sela,Kab,Garut-JABAR
11 m 40 m 1,5 inci 160 KK
Desa Dasan Geria,Kec,NarmadaLombok Barat, NTB
15 M 90 m 2,5 inci 350 KK
Data-data tersebut di atas pada tabel 6.1 ;6.2; dan 6.3 sangat penting
sebagai input awal untuk membuat korelasi antara variabel bebas dan
variabel terikatnya. Data di lapangan yang berupa data sekunder tersebut
perlu dilengkapi dengan data lapangan primer sebelum menentukan
karakteristik hidrolik dan dimensi pompa hidram untuk pembuatan model
fisiknya di laboratorium sesuai dalam prinsip (De Vriens,1997).
7. GAMBARAN UMUM KARYA
8. GAMBARAN LENGKAP KARYA
9. METODE PELAKSANAAN PENELITIAN
Beberapa tahapan penelitian sudah pernah dilakukan. Diantaranya :
pemetaan implementasi pompa hidram di lapangan, pengumpulan data
input dan output dari variabel yang diteliti. Kemudian merancang alat dan
uji alatnya. Berikut ditegaskan kembali variabel penelitian, instrument
penelitian,teknik pengukuran dan metoda analisisnya.
9.1 Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dibedakan
menjadi variabel bebas (independent variable) dan varibel terikat
(dependent variable) (Sudjono,2002).
a . V a r i b e l B e b a s
Variabel bebas (independent varibel) dalam penelitian ini adalah
tinggi jatuh air dari sumber pompa hidram (Hin) dalam satuan meter
(m), debit air input (Qin) dalam satuan L/dt atau m3/dt dan dimensi
pompa (D) dalam satuan mm atau m. Karakteristik pompa yang
lain dapat divariasi saat dilakukan eksperimen.
b . V a r i a b e l T e r i k a t
Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah
tinggi hidrolik hasil (Hout) dalam satuan meter (m),dan debit hasil
(Qout) dalam satuan L/dt atau m3/dt.
9.2 Instrumen Penelitian
Pada tahap identifikasi variabel dalam implementasi lapangan
eksisting, dipergunakan instrument pompa hidram, system inflow dan
outflow yang sudah ada. Instrumen tambahan yang diperlukan adalah alat
ukur debit dan tekanan air untuk inflow dan outflownya. Pelaksanaan
identifikasi variabel di lapangan sudah dilakukan di beberapa lokasi yaitu
Kabupaten Purworejo, Magelang, Semarang dan juga Wonogiri.
Kemudian pada tahap simulasi di laboratorium pada tahun kedua
dilakukan:
Pompa hidrolik dalam beberapa dimensi dan system parallel
Sumber air yang berupa tampungan (reservoir) dengan ketinggian yang
dapat diatur
Pipa inflow untuk mensimulasi debit yang masuk dalam pompa
• Pipa outflow yang dilengkapi dengan alat ukur tekanan dan debit
yang dihasilkan.
Pelaksanaan simulasi akan dilakukan di Laboratorium Hidrolika
Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Skema dari alat
dipresentasikan dalam gambar 2.
Gambar 2. Skema instrument
9.3 Teknik Pengukuran
Pengukuran untuk variabel bebas meliputi beda tinggi antara
sumber air dengan pompa,debit air inflow dan dimensi pompa. Beda tinggi
diukur dengan peilscale atau meteran. Debit air inflow diukur dengan
flowmeter. Kemudian dimensi pompa diukur dengan jangka sorong
(Wahyudi,2004).
Pengukuran untuk variabel terikat meliputi tekanan air debit yang
dihasilkan. Tekanan air diukur dengan menggunakan pressure gauge yang
juga dilengkapi piezometer. Kemudian debit air diukur dengan flowmeter
(Wayudi,2002).
3.3 Teknik Analisis
Setelah data diperoleh, maka sebelum dianalisis dilakukan
pengolahan data untuk menjamin bahwa data yang diperoleh merupakan
data yang layak,sehingga hasil analisis dapat mencerminkan interpretasi
yang signifikan dengan keadaan sesungguhnya. Setelah simulasi
laboratorium dengan pengukuranya, langkah-langkah pengolahan data
yang dilakukan (Santoso,2000) adalah :
Editing, yaitu proses pemeriksaan kelengkapan data eksperimen
Coding, yaitu proses pengkodean hasil sesuai dengan symbol-
simbol yang dipergunakan.
Categorization, yaitu proses pengkategorian data dalam satu
kelompok kategori. Proses ini dilakukan untuk mempermudah operasi komputer
yang akan dijalankan.
Keying,yaitu proses pengetikan data pada komputer sebagai input
data untuk diolah.
Data yang dikumpulkan akan diolah dengan analisis regresi.
Analisis regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan
menyelidiki hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam persamaan
linier, hubungan antara dua variabel bila digambarkan secara grafis
(dengan scatter diagram ), semua nilai X ( varibel bebas ) dan Y ( varibel
terikat ). Hubungan ini dapat dinyatakan dalam bentuk:
Y= f ( X1,X2,X3,.....)
Korelasi antara variabel bebas dan varibel terikat dapat berbentuk
persamaan liniar maupun non liniar,tergantung model persamaan yang
paling sesuai dan hasil regresinya menunjukan koefisien korelasi yang
memadai.
3.4 Bagan Alir Penelitian
Untuk memperjelas metode penelitian yang akan dilakukan dengan
mengakomodasikan lingkup penelitian,berikut ini disampaikan bagan alir
penelitian :
Penentuan variabel penelitian
Identifikasi variabel dalam
implementasi lapangan eksisting
Analisis dimensional variabel
lapangan dan model
laboratorium
Realisasi Model Laboratorium dan
instalasi alat ukurnya
Simulasi dan uji validitas
Eksperimental terhadap variabel yang
ditentukan pada penelitian
Analisis data didapat korelasi antara
variabel bebas dan terikat
Kesimpulan dan Publikasi
Tahun1
Tahun2
1. Ketua Kelompok
10. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
a. Nama lengkap : Samsul Arifin
b. NIM : 02.205.2825
c. Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Sipil
d. Pe rguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung
e. Waktu Untuk Kegiatan : 15 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
I.
a. Nama Lengkap : Annas Firman
b. NIM : 02.205.2778
c. Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Sipil
d. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung
e. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
II.
a. Nama Lengkap : Mohammad Hizkil
b. NIM : 02.207.2897
c. Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Sipil
d. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung
e. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
11. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Slamet Imam Wahyudi, DEA
b.Golongan Pangkat dan NIK : IIIc, 210291014
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Jabatan Struktural :KepalaLembagaPeneitian(Lemlit)
UNISSULA
e. Fakultas/Program Studi : Teknik/Sipil
f. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung
g. Bidang Keahlian : Teknik Sipil Keairan
h.Waktu untuk Kegiatan : 10 (jam/minggu)
12. RENCANA ANGGARAN BIAYA
1 Gaji dan Upaha. Ketua
b. Anggota (2)
c. Dosen
Rp
200.000,-Rp
150.000,-
161612
blnblnbln
Rp
3.200.000,-Rp
4.800.000,-Rp 11.600.000,-
2 Bahan danperalatan
a. Bahan
- Kertas Rp 60.000,- 2 Rim Rp 120.000,-- Print RP 400.000, - 2 bh Rp 800.000,-- CD Rp 30.000,- 2 box Rp 60.000,-- f. copy
b. A l a tRp 100.000,- ls Rp 100.000,-
- Pompa Rp 3.500.000,- 2 set Rp 7.000.000,-Hidram
- Alat Tulis Rp 300.000,- Is Rp 300.000,-
Rp 8.380.000,-
Jumlah Total Rp 19.980.000,-(Sembilan belas juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah)
13. DAFTAR PUSTAKA
14. LAMPIRAN