55736548-sintesis-dibenzalaseton
TRANSCRIPT
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 1/13
SINTESIS DIBENZALASETON
(K2.08-12)
I. Tujuan Percobaan
1. Memahami reaksi adisi suatu molekul aldehid yang lain
2. Mempelajari reaksi aldol kondensasi
II. Landasan Teori
Suatu reagensia yang memiliki suatu atom karbon nukleofilik dapat juga menyerang karbon yang positif parsial dari suatu gugus karbonil. Bila suatu
aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolatyang terjadi dapat
bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi
satu molekul aldehida ke molekul aldehida lain.
CH
O
H3C
OH-CH
OH
H3C
H2
C CH
O
Reaksi ini disebut suatu reaksi kondensasi aldol. Kata “aldol”, yang
diturunkan dari aldehida dan alcohol, memberikan produk itu, yang merupakan
suatu aldehida β-hidroksi. Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua
molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul kecil (seperti air). Kondensasi
aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tiak dilepaskan suatu molekul kecil.
Jika asetaldehida diolah dengan larutan ammonium hidroksida berair,
terbentuklah ion enolat dalam konsentrasi rendah. Reaksi itu reversible-pada saat
ion enolat ini bereaksi, akan terbentuk lagi yang baru.
CH
O
H3C + OHCH
O
H2C CH
O
H2C
+ H2O
Ion enolat bereaksi dengan suatu molekul aldehida lain dengan cara
mengadisi pada karbon karbonil untuk suatu ion alkoksida, yang kemudian
merebut sebuah proton dari dalam air untuk menghasilkan aldol produk itu.
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 2/13
CH
O
H3C + CH
O
H2C CH
O
H3C
H2
C CH
O
H2O
CH
OH
H3C
H2
C CH
O
+ OH
hidrogen alfa
Perhatikan bahwa aldehida awal aldehida awal dalam kondensasi aldol
harus mengandung satu hidrokgen yang berposisi α terhadap gugus karbonil
dengan hydrogen α. Kondensasi aldol untuk asetaldehida telah ditunjukkan.
Aldehida-aldehida yang lain juga mengalami adisi-diri (self-addition) ini. Keton
menjalani kondensasi aldol juga, tetapi kesetimbangan tidak membantu
terbentuknya produk kondensasi keton. Meskipun terdapat sejumlah prosedur laboratorium yang dapat digunakan untuk menyebabkan kondensasi keton dari
tipe aldol, reaksi dengan keton tidaklah bermanfaat sebesar reaksi dengan
aldehida. Oleh karena itu, sekarang ini kita akan memusatkan pembahasan pada
aldehida.
Jika suatu reagensia dengan kemurnian yang memadai untuk suatu
penetapan tertentu tidak tersedia, maka produk termurni yang tersedia haruslah
dimurnikan: paling lazim ini dilakukan dengan rekristalisasi dari dalam air. Zat
padat dengan bobot yang diketahui dilarutkan dalam air dengan volume cukup
untuk memperoleh jenuh atau hampir jenuh pada titik didih: dapat digunakan
piala, labu erlemeyer ataupun pinggan porselen larutan panas itu disaring lewat
kertas saring bergalur yang ditaruh dalam suatu corong berpipa pendek, dan
filtratnya ditampung dalam suatu piala: proses ini akan memisahkan bahan yang
tak dapat larut yang biasanya terdapat. Jika zat itu mengkristal dalam corong,
maka haruslah larutan disaring dalam suatu corong berair-panas. Filtrate panas
yang jernih itu didinginkan dengan cepat dengan mencelupkan kedalam pinggan
air dingin atau campuran air dan es menurut kelarutan zat padat itu: larutan itu
diaduk dengan tetap agar mendorong terjadinya Kristal kecil, yang tidak sebanyak Kristal besar dalam mengepung cairan induk. Zat padat itu kemudian dipisahkan
dengan cairan induk dengan penyaringan, dengan menggunakan salah sati tipe
corong Buchner. Setelah semua cairan tersaring, zat padat itu ditekan kebawah
dengan tutup kaca yang luas, isap sekering mungkin dan kemudian dicuci dengan
porsi-porsi kecil pelarut aslinya untuk menyingkirkan cairan induk yang
menempel. Zat padat terkristalkan ulang ini dikeringkan pada kca-kaca arloji
besar pada atau diatas temperature kamar sesuai dengan sifat bahan; tentu saja
dijaga agar tidak terkena debu. Zat padat yang telah dikeringkan disimpan dalam
botol bersumbat kaca.
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 3/13
Senyawa organic berbentuk kristal yang diperoleh dari suatu reaksi
biasanya tidak murni. Mereka masih terkontaminasi sejumlah kecil senyawa yang
terjadi selama reaksi. Senyawa ini dapat dimurnikan dengan cara rekristalisasi
menggunakan pelarut yang sesuai.
Pemurnian senyawa dengan cara rekristalisasi didasarkan pada
perbedaan kelarutan senyawa dalam suatu pelarut tunggal atau campuran. Ada dua
kemungkina keadaan dalam rekristalisasi yaitu pengotor lebih larut dari pada
senyawa yang dimurnikan atau sebaliknya.
Pada dasarnya proses rekristalisasi adalah (a) melarutkan senyawa
yang akan dimurnikan kedalam pelarut yang sesuai pada atau dekat titik didihnya ;
(b) menyaring larutan panas dari molekul atau partikel tidak larut ; (c) biarkan
larutan panas menjadi dingin hingga terbentuk kristal; dan (d) memisahkan Kristal
dari larutan berair. Kristal yang terjadi dikeringkan dan ditentukan kemurnianya
dengan penentuan titik lebur, kromatografi dan metode spekstrokopi.
Langkah penentuan pelarut dalam rekristalisasi merupakan langkan
penentu keberhasilan pemisahan. Jika senyawa larut dalam keadaan panas maka
penyaring harus dilakukan pada keadaan panas. Senyawa organic sering
mengandung pengotor yang berwarna. Senyawa tersebut dapat dimurniakn dengan
penambahan karbon aktif penghilang warna seperti norit.
Salah satu metode pemisahan campuran dalam bentuk cairan adalahdengan destilasi uap yang memisahkan komponen senyawa volatil dan non-volatil
dengan mengalirkan uap air ke dalam campuran senyawa tersebut.
Cairan akan mendidih jika Patm = Puap. Titik didih larutan berair yang
mengandung dua atau lebih komponen yang bercampur juga akan terjadi jika
Patm = Puap, tetapi Puap merupakan jumlah tekanan uap semua komponen dalam
larutan (jumlah tekanan uap parsial).
Puap = P1 +P2+P3+…+Pn
Tekanan uap parsial (Pn) bergantung pada fraksi mol (Xn) komponen
dalam larutan yang mengikuti hokum Raoult yang menyatakan hubungan antaratekanan uap dengan komposisi larutan pada suhu yang diberikan adalah :
Pn = PnoXn Pno= tekanan uap murni
Destilasi uap adalah metode destilasi yang melibatkan kodistilasi
campuran air dan senyawa organic volatile yang tidak bercampur air. Destilasi uap
sering digunakan untuk memisahkan senyawa volatil dari senyawa non-volatil.
Metode ini juga sering digunakan untuk memisahkan senyawa yang
terdekomposisi pada titik didihnya. Hal ini dapat dilakukan karena suhu destilasi
uap lebih rendah dari 100oC. secara umum, tekanan uap senyawa yang lebih besar
dari 10mmHg padaa 100oC sangat efektif dipisahkan dengan cara destilasi.
Senyawa organic yang dipisahkan dengan cara destilasi uap harus tidak
larut dalam air. Tekanan uap parsial tidak bergantung pada komposisi mereka
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 4/13
dalam campuran, Pn = Ptotal. Ptotal campuran berair merupakan jumlah tekanan
uap komponen yang tidak bercampur tersebut.
Ptotal = PoH2O + Po
organik
Dengan demikian tekanan uap campuran selalu lebih besar dari pada
tekanan uap semua komponen dalam campuran. Hal ini mengakibatkan titik didihcampuran harus lebih rendah daripada titik didih setiap senyawa dalam campuran.
Senyawa yang mempunyai tekanan uap tinggi dan massa molekul relative yang
tinggi dapat dipisahkan dengan baik menggunakan metode destilasi uap.
III.Alat dan Bahan
Alat
1. 1 set alat redistilasi2. Erlenmeyer 150 mL
3. Batang pengaduk
4. Penyaring buchner
5. Corong gelas
6. Gelas ukur 10 mL
7. Gelas ukur 50 mL
8. Gelas beker 150 mL
9. Gelas beker 250 mL
10. Gelas arloji
Bahan
1. Benzaldehida
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 5/13
2. Aseton
3. Etanol teknis
4. NaOH
5. Na2SO4 anhidrous
IV. Prosedur Kerja
1. Redistilasi etanol teknis
Etanol teknis 150 mL
dalam labu leher 3
Didistilasi hingga volume
hasil distilasi mencapai
Hasil ditambah CaCl2
anhidrous
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 6/13
2. Kondensasi aldol campuran
2,55 mL (0,025)
benzaldehida
Erlenmeyer
25 mL etanol
(hasil percobaan 1) 5 mL larutan NaOH 20
Tabung reaksi ditutup
dengan cepat dan
dikocok (dikocok
Didinginkan selama 15
Terbentuk kristal, jika takterbentuk kristal sisi
tabung dikerok
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 7/13
V. Hasil Percobaan dan Pembahasan
Disaring dengan
penyaring buchner
Kristal dicuci dengan
50 mL air sebanyak 3
Rekristalisasi dilakukan
kembali dengan 10 mL
etanol
Kristal dipanaskan
Berat kristal ditimbang
Titik lebur kristal
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 8/13
- Suhu uap air yang menetes
58 0C
- Berat akhir Dibenzalaseton
2,31 gram
- Titik lebur
113 0C
Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:
2HC
H
C
O
CH3
OH
- H2O
2HC C
O
CH3
CH
O
+ 2HC C
O
CH3C
O
H2
C C
O
CH3
C
O
H2
C C
O
CH3 HC
O
H2
C C
O
CH3 + H2O HC
OH
HC C
O
CH3
H
OH
H2OHC C
HC
O
CH3 HC CH
C
O
CH2
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 9/13
CH
O
HC CH
C
O
CH2 +HC C
HC
O
H2
C CH
O
CH CH C
O
CH2 CH
O
+ H2O CH CH C
O
CH2 CH
OH
+ OH
CH CH C
O
CH2 CH
OH
CH CH C
O
CH CH
Dari mekanisme di atas, kita dapat melihat dari aseton yang bereaksi dangan basa
(NaOH) ion OH- menyerang ke atom hydrogen alfa yang terikat pada atom karbon
yang berada di ujung, sehingga muatan atom karbon ujung menjadi negative
(karbanion) dan terbentuk H2O. Lalu aseton yang bermuatan negative direaksikan
dengan beenzaldehid, karbanion menyerang ke atom C pada benzaldehid sehingga
ikatan rangkap pada atom O lepas dan menyebabkan atom O bermuatan negative,
setelah direaksikan dengan air, atom O yang bermuatan negative menyerang
molekul air dan mengikat ion H+ (terprotonasi) sehingga terbentuk gugus OH.
Lalu gugus OH mengikat H yang terikat pada atom C yang berada di sampingnya
sehingga terbentuk H2O dan membentuk ikatan rangkap dua antara atom C pada benzaldehid dengan aseton. Kemudian direaksikan kembali dengan NaOH dengan
mekanisme reaksi yang sama seperti kumpulan sebelumnya, yang kemudian
direaksikan kembali dengan benzaldehid dengan mekanisme serupa membentuk
dibenzalaseton.
Pada reaksi di atas dilakukan penambahan beberapa bahan, di antaranya adalah
basa (NaOH) yang berfungsi untuk menciptakan suasana basa pada saat reaksi
sedang berlangsung. Sedang etanol teknis yang teredistilasi digunakan sebagai
pelarut. Yang terakhir setelah proses destilasi etanol teknis digunakan kristal
Na2SO4 anhidrous yang berfungsi untuk mengikat molekul air (menyerap air) dari
etanol teknis yang terdistilasi.
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 10/13
Dibenzalaseton yang terbentuk berupa padatan yang sedikit rapuh berwarna
kuning agak keputih-putihan. Dibenzalaseton mempunyai fase padat yang
berbeda-beda karena perbedaan isomer geometri.
VI.Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dipahami bahwa reaksi adisi
berdasarkan reaksi aldol kondensasi antara benzaldehid dengan aseton (keton
yang memiliki hydrogen alfa) membentuk dibenzalaseton.
VII. Daftar Pustaka
Vogel , 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Penerbit Buku Kedokteran (EGC),
Jakarta, Hal 165-170.
Fessenden. Fessenden, 1986, Kimia Organik jilid 2,edisi ketiga, Penerbit Erlangga,
Jakarta, Hal 179-180.
Khopkar S.M, 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik , Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 11/13
PENGESAHAN
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 25 Februari 2008
Praktikan
Beta Sakti Purbandono
Mengetahui
Asisten
Sagita F. widiarto
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 12/13
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA II
SINTESIS DIBENZALASETON
(K2.08-12)
Nama : Beta Sakti Purbandono
NIM : 11060
Kelompok : IV
5/13/2018 55736548-SINTESIS-DIBENZALASETON - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/55736548-sintesis-dibenzalaseton-55a7555162988 13/13
Prodi : Kimia MIPA
Asisten : Sagita F. Widiarto
Hari / Tanggal : Selasa, 19 Februari 2008
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA