52243710 lp koleksi spesimen anak

12
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN ANAK 3 KOLEKSI SPESIMEN URIN DAN FESES Oleh: Nama : Rina Junita NPM : 0806334363 Kelas : D FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

Upload: ratih-mugomugoputih

Post on 25-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN ANAK 3

KOLEKSI SPESIMEN URIN DAN FESES

Oleh:

Nama : Rina JunitaNPM : 0806334363Kelas : D

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDONESIA

2011

Page 2: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

A. Pengambilan spesimen urin

Beberapa jenis pemeriksaan yang membutuhkan spesimen urin dari anak, meliputi

(Hidayat, 2007):

1. Bilirubin

Pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi penyakit obstruksi saluran empedu, penyakit

hepar, kanker hepar. Cara pemeriksaan:

a. gunakan Ictotet

b. teteskan urin ± 5 tetes

c. masukkan tablet dan tambahkan 2 tetes air

d. hasil positif jika warna biru atau ungu

e. bila merah berarti hasilnya negatif

2. Asam urat

Pemeriksaan asam urat bertujuan untuk mendeteksi berbagai kelainan penyakit ginjal,

eklamsia, keracunan timah hitam, leukemia dengan diet tinggi purin, kolitis dan ulserativa.

3. Pemeriksaan lain, seperti urobilinogen untuk menentukan kadar kerusakan hepar, penyakit

hemolitik dan infeksi berat. Pemeriksaan urinalisis seperti berat jenis urin, kadar glukosa,

keton dan lain-lain. Pemeriksaan kadar protein dalam urin untuk menentukan kadar kerusakan

glomerulus.

Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan specimen yang memenuhi

syarat. Pemilihan jenis sampel urine, teknik pengumpulan sampai dengan pemeriksaan harus

dilakukan dengan prosedur yang benar.

Jenis sampel urin:

Urine sewaktu/urine acak (random): Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap

saat dan tidak ditentukan secara khusus. Mungkin sampel encer, isotonik, atau hipertonik

dan mungkin mengandung sel darah putih, bakteri, dan epitel skuamosa sebagai kontaminan.

Jenis sampel ini cukup baik untuk pemeriksaan rutin tanpa pendapat khusus.

Urine pagi: Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum

makan atau menelan cairan apapun. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan

cairan yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi

baik untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan

adanya HCG (human chorionic gonadothropin) dalam urine.

Page 3: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

Urine tampung 24 jam: Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan selama 24 jam

terus-menerus dan dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini biasanya digunakan untuk

analisa kuantitatif suatu zat dalam urine, misalnya ureum, kreatinin, natrium, dsb. Urine

dikumpulkan dalam suatu botol besar bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan

pengawet, misalnya toluene.

Alat dan bahan

1. Sarung tangan

2. botol penampung urin

Prosedur

Pengambilan sampel urin mid stream pada anak perempuan:

Untuk sampel yang terpercaya, urin sebaiknya berada di kandung

kemih paling lama 4 jam. Jangan membuka wadah penampung

spesimen. Perawat menerima kontainer dan tabung vakum untuk

tempat sampel urin yang akan diperiksa di lab.

Cuci tangan dan gunakan sarung tangan. Tidak lupa sebelumnya

jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada orang tua dan untuk

anak yang sudah mulai mengerti

Regangkan/buka labia menggunakan jari

bersihkan area luar genital dengan air mengalir

Page 4: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

keringkan menggunakan tisu/handuk dari arah depan ke belakang

buka tutup wadah/kontainer penampung urin. Biarkan anak BAK di toilet

pindahkan kontainer untuk menampung urin tengah (mid stream urine)

dan isi sekitar 2/3 kontainer. Hindari menyentuh area dalam kontainer

pindahkan kontainer dan biarkan anak mengakhiri BAK-nya secara

normal di toilet

Untuk anak laki-laki:

· pegang penis dengan satu tangan dan bersihkan ujung penis dengan gerakan memutar dari

arah tengah keluar dan menggunakan swab antiseptik

· bersihkan daerah tersebut dengan air steril dan keringkan dengan bola kapas

· setelah klien mulai mengeluarkan aliran urin, letakan wadah pengumpul di bawah aliran

urin dan kumpulkan 30 – 60 ml

tutup kontainer. Buka label yang terdapat pada tutupnya. Jangan

menyentuh jarum yang terdapat pada tutup kontainer. Pada

permukaan datar dan keras, tekan setiap tabung dengan bagian

penutupnya (stopper) terlebih dulu ke jarum hingga urin masuk ke

dalam tabung. Isi setiap tabung yang telah disediakan.

kocok tabung ke atas dan ke bawah sebanyak 6 kali.

Kemudian bawa segera ke laboratorium untuk diperiksa

Page 5: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

11. catat tanggal pengambilan dan beri label. Contoh label yang harus diisi:

12. buka sarung tangan

13. cuci tangan

Urin tampung (timed urin specimen/waktu tertentu)

Beberapa pemeriksaan urin memerlukan seluruh produksi urin yang dikeluarkan dalam

jangka waktu tertentu, rentangnya berkisar 1-2 jam – 24 jam. Urin tampung ini biasanya

disimpan di lemari pendingin atau diberi preservatif (zat aktif tertentu) yang mencegah

pertumbuhan bakteri atau mencegah perubahan/kerusakan struktur urin. Biasanya urin

ditampung di tempat kecil lalu dipindahkan segera ke penampungan yang lebih besar. Adapun

tujuan pemeriksaan yang menggunakan urin tampung adalah:

1. mengkaji kemampuan ginjal mengkonsentrasikan dan mendilusi urin

2. menentukan penyakit gangguan metabolisme glukosa,fungsi ginjal

3. menentukan kadar sesuatu dalam urin (misal: albumin, amilase, kreatinin, hormon tertentu)

Hal yang perlu dilakukan perawat:

1. Periode pengumpulan jenis ini dimulai setelah klien berkemih

2. beri wadah yang telah disiapkan oleh pihak laboratorium

3. setiap kali berkemih ,urin dikumpul dalam sebuah wadah yang bersih lalu segera masukan

dalam wadah yang lebih besar

4. setiap spesimen harus bebas dari feses atau tisu toilet

5. perawat harus mengigatkan klien untuki berkemih sebelum defekasi

6. wadah pengumpul urin perlu dimasukan dalam lemari es.

Nilai normal laboratorium urinalisis pada anak, yaitu (Betz & Sowden, 2009):

a. berat jenis: 1,003 – 1,035

b. pH

Page 6: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

Bayi: 5,0 – 7,0

Usia yang lain: 4, 8 – 7,8

c. protein: negatif

d. darah: negatif

e. glukosa: negatif

f. keton: negatif

B. Pengambilan spesimen feses

Pemeriksaan dengan menggunakan spesimen feses bertujuan untuk mendeteksi adanya

kuman, seperti kelompok salmonela, sigela, E. Coli, dan stafilokokus.

Pemeriksaan feses dilakukan untuk:

1. melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini menggunakan kertas tes Guaiac

2. analisa produk diet dan sekresi saluran cerna. Bila feses mengandung banyak lemak

(disebut: steatorrhea), kemungkinan ada masalah dalam penyerapan lemak di usus halus.

Bila ditemukan kadar empedu rendah, kemungkinan terjadi obstruksi pada hati dan kandung

empedu

3. mendeteksi telur cacing dan parasit. Untuk pemeriksaan ini dilakukan tiga hari berturut-turut

4. mendeteksi virus dan bakteri. Untuk pemeriksaan ini diperlukan jumlah feses sedikit untuk

dikultur. Pengambilan perlu hati-hati agar tidak terkontaminasi. Pada lembar pengantar perlu

dituliskan antibiotik yang telah dikonsumsi

Sebelum pengambilan spesimen, perawat perlu mengingatkan klien akan hal-hal berikut:

1. defekasi pada bedpan yang bersih

2. bila memungkinkan, spesimen tidak terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi

3. jangan meletakan tisue pembersih pada bedpan setelah defekasi karena dapat mempengaruhi

hasil pemeriksaan

Dalam pengambilan spesimen gunakan sarung tangan bersih, jumlah feses tergantung

pemeriksaan, umumnya 2,5 cm untuk feses padat atau 15-30 mL untuk cair. Untuk kultur,

gunakan swab yang steril, lalu dimasukkan dalam kantung steril. Segera kirim spesimen ke lab

untuk segera diperiksa.

Alat dan bahan

Page 7: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

1. sarung tangan

2. 10 % formalin kontainer

3. spatel steril

4. penampung feses (kontainer PVA)

5. pispot (toilet hat)

6. 2 label dengan rincian:

nama anak, tanggal lahir, dan tanggal serta waktu pengambilan spesimen

7. Plastic bag

Untuk diperhatikan: cairan yang ada di dalam botol untuk penyimpanan spesimen feses adalah

bahan beracun dan harus disimpan jauh dari jangkauan anak-anak

Prosedur

a. Bayi (infant): segera setelah bayi BAB, ambil spesimen feses dari popoknya

b. Toddler: jika anak toddler sudah dapat melakukan toilet training, kumpulkan fesesnya dari

kursi toilet (potty chair). Jangan biarkan urin bercampur dengan spesimen feses. Anjurkan

anak BAK terlebih dahulu untuk mengosongkan kandung kemihnya. Jika anak tidak terlatih

untuk BAB/BAK di toilet, kumpulkan feses dari popoknya atau celana latihan (training

pants) yang digunakannya

c. Older child: Ketika anak sudah siap untuk memiliki gerakan usus, letakkan "toilet hat”

untuk mengumpulkan feses. Angkat toilet duduk, letakkan "toilet hat" lebih rendah kursi.

Jangan biarkan urin ke kontak spesimen. Jangan mengumpulkan spesimen dari mangkuk

toilet.

1. cuci tangan

2. gunakan sarung tangan

3. jelaskan prosedur yang akan dilakukan

4. tampung bahan dengan menggunakan spatel steril

5. tempatkan ke dalam wadah steril dan ditutup rapat

6. feses jangan tercampur dengan urin

Page 8: 52243710 LP Koleksi Spesimen Anak

7. banyak anak-anak dengan diare, terutama anak-anak usia muda, tidak selalu dapat

memberitahukan orang tua sebelumnya kapan mereka ingin BAB. Jadi tutup plastik

berbentuk topi digunakan untuk mengumpulkan spesimen feses. Perangkat ini dapat dengan

cepat ditempatkan di atas mangkuk toilet, atau di bawah bokong anak, untuk mengumpulkan

sampel. Menggunakan perangkat penangkapan dapat mencegah kontaminasi feses dengan

air dan kotoran. Cara lain untuk mengumpulkan sampel feses adalah menggunakan tempat

bungkus plastik di atas kursi toilet. Kemudian tempatkan sampel feses dalam kontainer yang

telah disediakan sebelum membawanya ke laboratorium. Anak tidak harus buang air kecil ke

dalam wadah dan, jika mungkin, harus mengosongkan kandung kemihnya sebelum buang

air besar sehingga sampel feses tidak diencerkan oleh urin. Untuk hasil terbaik, feses harus

berada dalam suhu ruangan dan segera dibawa ke laboratorium maksimal 48 jam setelah

sampel diambil.

8. jangan berikan barium atau minyak mineral yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri

9. catat tanggal pengambilan dan identitas klien, beri label pada wadah

10. buka sarung tangan

11. cuci tangan

Sumber Pustaka

Hidayat, A. A. (2007). Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta: EGC.

Betz, C. L. & Sowden, L. A. (2009). Buku saku keperawatan pediatri, edisi kelima. (Alih bahasa:

Eny, M.). Jakarta: EGC.

http://www.laboratoriokeskus.fi/intra/potilasohjeet/files/1018.pdf

www.kidzdoc.com/uploads/files/ stool - specimen -collection.pdf