52116719 psda membuat waduk muara atau estuary storage pada muara sungai

9
CARA MENGONTROL KADAR GARAM PADA SUATU SUNGAI: MEMBUAT WADUK MUARA ATAU ESTUARY STORAGE PADA MUARA SUNGAI Jadi , nantinya dalam waduk ini akan tersimpan air tawar saja. Begini dasar-dasar e konstruksi nya : Waduk muara terjadi oleh ditutupnya muara sebuah sungai dengan sebuah konstruksi bendungan yang mengempang aliran air sungai agar tidak langsung memasuki laut dan memisahkan air sungai dengan laut. Konstruksi bendungannya biasanya dibuat dengan tipe urugan dengan lereng terutama pada bagian hilirnya dilindungi dengan lapisan riprap terhadap serangan gelombang. Konstruksi bendungan ini dilengkapi dengan pintu-pintu sluice untuk meneruskan/melimpaskan air sungai yang tidak lagi tertampung oleh waduk muara ke laut. Di dalam waduk nantinya kan tersimpan air tawar saja. Dengan dibuatnya waduk muara ini akan didapatkan beberapa keuntungan yaitu : 1. Mencegah susupan air asin kea rah hulu sungai melewati muaranya. terutama pada musim kermarau suspan air asin dapat mencapai jauh ke hulu dan mencemari SDA permukaan maupun air tanah di lembah sungai itu. Dengan ditutupnya bukaan muara oleh konstruksi bendungan, susupan air asin ini tidak akan terjadi. 2. Menyimpan air tawar didalamnya dalam fungsinya sebagai waduk pantai/muara. Fungsi ini menjadi pertimbanan utama dalam menetukan kelayakan pembuatan suatu waduk muara. 3. Menghalangi masuknya gelombang badai dari laut ke hulu, sehingga mencegah meluasnya daerah yang mungkin terkena bencana darinya. Pada sungai-sungai yang memilki bukaan luas dan menghadap ke luat, sering badai yang terjadi di laut yang menimbulkan gelombang besar akan dapat memasuki sungai ke hulu dan menimbulkan bencana banjair akibat tingginya gelombang yang akan meluap ke luar alur. Hal ini akan menjadi makin parah oleh adanya luapan backwater debit dari hulu yang akan tertahana oleh pasang gelombang luat itu. Dengan ditutupnya bukaan muara, maka penyusupan badai ke hulu akan dapat dicegah.

Upload: aresck-wishab

Post on 04-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Waduk

TRANSCRIPT

CARA MENGONTROL KADAR GARAM PADA SUATU SUNGAI: MEMBUAT WADUK MUARA ATAU ESTUARY STORAGE PADA MUARA SUNGAIJadi , nantinya dalam waduk ini akan tersimpan air tawar saja.Begini dasar-dasar e konstruksi nya :Waduk muara terjadi oleh ditutupnya muara sebuah sungai dengan sebuah konstruksi bendungan yang mengempang aliran air sungai agar tidak langsung memasuki laut dan memisahkan air sungai dengan laut. Konstruksi bendungannya biasanya dibuat dengan tipe urugan dengan lereng terutama pada bagian hilirnya dilindungi dengan lapisan riprap terhadap serangan gelombang.Konstruksi bendungan ini dilengkapi dengan pintu-pintu sluice untuk meneruskan/melimpaskan air sungai yang tidak lagi tertampung oleh waduk muara ke laut. Di dalam waduk nantinya kan tersimpan air tawar saja.Dengan dibuatnya waduk muara ini akan didapatkan beberapa keuntungan yaitu :1. Mencegah susupan air asin kea rah hulu sungai melewati muaranya.terutama pada musim kermarau suspan air asin dapat mencapai jauh ke hulu dan mencemari SDA permukaan maupun air tanah di lembah sungai itu. Dengan ditutupnya bukaan muara oleh konstruksi bendungan, susupan air asin ini tidak akan terjadi.2. Menyimpan air tawar didalamnya dalam fungsinya sebagai waduk pantai/muara. Fungsi ini menjadi pertimbanan utama dalam menetukan kelayakan pembuatan suatu waduk muara.3. Menghalangi masuknya gelombang badai dari laut ke hulu, sehingga mencegah meluasnya daerah yang mungkin terkena bencana darinya.Pada sungai-sungai yang memilki bukaan luas dan menghadap ke luat, sering badai yang terjadi di laut yang menimbulkan gelombang besar akan dapat memasuki sungai ke hulu dan menimbulkan bencana banjair akibat tingginya gelombang yang akan meluap ke luar alur. Hal ini akan menjadi makin parah oleh adanya luapan backwater debit dari hulu yang akan tertahana oleh pasang gelombang luat itu. Dengan ditutupnya bukaan muara, maka penyusupan badai ke hulu akan dapat dicegah.4. Diperbaikinya system/ saluran drainase dan perhubungan di sekitarnya karena dibuatnya waduk disitu.Dengan difungsikannya muara menjadi tendon air tawar, anak-anak sungai dan saluran-saluran drainase yang tadinya bermuara di dalamnya, akan tidak lagi dapat membuang air ke dalamnya.Sebagai solusinya, perlu diadakan penataan ulang system/ saluran drainase di situ lebih baik, dengan membuatkan outlet baru ke laut ataukah menampungnya di dalam suatu retarding basin atau waduk bajar untuk kemudian didaur ulang. Di samping itu jalan inspeksi pada kedua sisi tanggul dan di atas tubuh bendungannya akan dapat dikonstruksi sebagai bagian dari jaringan jalan/ transportasi ekonmoi dan sosial untuk daerah disekitar waduk muara, yang tadinya umumnya terpencil letaknya karena kondisi topografisnya.Waduk muara adalah bagian dari rangkaian long storages pada sebuah sungai.Hambatan / permasalahan dalam pembuatan waduk muara antara lain adalah :1. Menentukan trase/ alinement dari konstruksi bendungannya; bendungan harus dibaut cukup mempunyai jarak dengan garis pantai agar terlindung dari serangan gelombang oleh efek refraksi atau perdaman enerji gelombang oleh dangkalnya dasar muara dan mulut sungai di situ.2. Melaksanakan penutupan celah akhir pada pembuatan konstruksi bendungannya karena sempitnya, pada bukaan ahkhir sebelum beneungan seleseai ditimbun akan terjadi peningkatan kecepatan aliran debit sungai maupun arus pasang surut keluar masuk sungai melewatinya, sehingga akan menyulitkan penimbunan bagian tubuh bendungan di situ.3. Pembuatan konstruksi pintu-pintu sluice cukup rumit.4. Banyak dampaknya terhadap linkungan yang harus diwaspadai akibatnya agar dapat ditanggulangi dengan baik.

Hal penting yang dapat memperngaruhi kelayakan atua feasibility pembuatan waduk muara adalah :1. Lama waktu yang akan dibutuhkan untuk melakukan penggelontoran/pencucian kandungan garam dari dalam waduk nantinya agar segera dapat dimanfaatkan sebagi tendon air tawar.2. Untuk waduk-waduk muara yang tidak terlalu besar dan segera dibutuhkan misalnya sebagai penyimpanan dan pasokan air domestik kota, pencucian garam ini dapat dilakukan dengan bantuan pemopaan air asin keluar waduk dan diganti dengan air tawar terus menerus berulang kali sampai didapatkan hasil akhir yang diinginkan.

STUDI KASUSKonsep pengukuran yang digunakan adalah electrical conductivity dimana dalam pengaturannya besarkadar garam pada tambak tidak boleh melebihi batas kadar garam yang telah ditentukan. Plant yang digunakanadalah dua buah box plastic. Dengan pengaturan system menggunakan mikrokontroller atmega8535, karena lebihefektif, efisien, dan lebih murahSensor yang digunakan untuk mendeteksi kadar garam air pada tambak udang yang lebih baik menggunakansensor elektroda menggunakan bahan tembaga dengan perubahan tegangan tiap 1 ppt berkisar antara 18-19 mv.Jarak antara dua elektroda sebagai sensor pendeteksi kadar garam air dalam tambak udang adalah 20 cm. Selisihhasil pengujian dengan alat pengukur yang telah ada berkisar antara 1 2 ppt, perbedaan disebabkan pengukurankadar garam menggunakan metode electrical konductivity dipengaruhi oleh suhu, tekanan, kedalaman, proseselektrokimia, proses elektrolisis.Kata Kunci : Parts Per Thousand (ppt), Salinitas (Kadar Garam)Dengan berkembangnya zaman maka semakin berkembang juga pemikiran manusia untuk memperoleh penghasilan seorang nelayan tapi tanpa melakukan perjalanan seperti nelayan. Maka ditemukan laH sebuah pemikiran untuk membuat tambak. Tambak adalah tempat untuk membesarkan ikan maupun binatang yang hidup diair. Misalnya saja udang, rajungan dan lain-lain.Dengan membuat tambak maka lahan yang tidak terpakaiuntuk bertanam akan mendapatkan kegunaan. Begitu juga dengan keuntungan yang akan didapat Begitu menjanjikan.Pada saat ini usaha budi daya udang cukup diminatioleh banyak orang karena termasuk usaha yangmenguntungkan. Udang menjadi salah satu komoditasekspor yang permintaannya cukup tinggi.

Pada usahatambak udang ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu; tingkat keasaman (pH), suhu air, dankadar garam dalam air (salinitas). Kadar garam dalam airmerupakan salah satu faktor yang utama, karena hal inisangat berpengaruh terhadap pertumbuhan udang.Perubahan salinitas air menjadi persoalan klasik bagipetani tambak udang, karena dapat mengakibatkangagalnya panen. Oleh karena alat yang digunakan untukmengukur salinitas masih relatif mahal, maka padapenelitian ini dirancang alat ukur kadar garam yangMikrokontroler digunakansebagai pengendali utama dari sistem ini. Prinsip kerjadari alat ini mengukur nilai resistansi dari air garamdengan menggunakan dua batang logam yang terpisahdan dihubungkan dengan air garam.

Salinitas atau kadar garam adalah jumlah total material yangterlarut (yang dinyatakan dalam, gram) yang terkandungdalam 1 kg air laut. Lautan terdiri dari 96,5% air danmaterial terlarut dalam bentuk molekul dan ion sebanyak3,5%. Satuan salinitas dinyatakan sebagai permil ().Istilah teknik untuk keasinan lautan adalahhalinitas , dengan didasarkan bahwa halida-halidaterutama klorida adalah anion yang paling banyak dari elemen-elemen terlarut. Dalam oseanografi,halinitasbiasa dinyatakan bukan dalam persen tetapi dalambagian perseribu (parts per thousand, ppt) atau permil(), kira-kira sama dengan jumlah gram garam untuksetiap liter larutan. Sebelum tahun 1978, salinitas atauhalinitas dinyatakan sebagai dengan didasarkan pada rasio konduktivitas elektriksampel terhadapCopenhagen water, air laut buatan yang digunakansebagai standar air laut dunia. Pada 1978, oseanografermeredifinisikan salinitas dalamPractical Salinity Units(psu, Unit Salinitas Praktis): rasio konduktivitas sampelair laut terhadap larutan KCL standar. Rasio tidakmemiliki unit, sehingga tidak bisa dinyatakan bahwa 35psu sama dengan 35 gram garam per liter larutan(Setiawan, Agus. 2005).

Salinitas atau kadar garam dalam air sangat berpengaruh bagi perkembangan udang karena mempengaruhi pola makan pada udang. Kadar garamyang terlalu tinggi akan membuat udang stres danmempengaruhi pada nafsu makan yang mengakibatkanudang mati. Jenis udang yang dibudidayakan biasanyaadalah udang windu (Penaeus monodon) dan udang putih(Penaeus mergueinsis). Kadar garam untuk udang winduagar tumbuh dengan baik berkisar antara 5-22sedangkan untuk udang putih lebih besar yaitu 5-35.Meski demikian bukan berarti udang windu tidak dapatdipelihara pada kadar garam dibawah 5 Atau kadargaram diatas 22. Pengalaman para petambak diIndonesia membuktikan bahwa banyak tambak yangposisinya dekat laut dan kadar garam selalu mendekati30 udang windu dapat hidup dengan baik asalkanpergantian air sering dilakukan. Pada kadar garam lebihrendah dari 5 bahkan sampai 3 udang windu dapattumbuh dengan kecepatan cukup baik asalkan perubahankadar garam tidak terjadi secara mendadak (RachmatunS. dan Enny P.T. 2009). Salah satu jenis udang putihyang saat ini dibudidayakan dalam tambak adalah jenisudang vaname (Litopenaues vannamei) atau biasanyadisebut udang panami, udang panami memiliki resistansikadar garam yang cukup tinggi yaitu 5-35

sesuai dengan UU no 7 thn.2004 pasal 4, Sumber daya air mempunyai fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi yang diselenggarakan dan diwujudkan secara selarasPencemaran Lingkungan : Definisi, Sumber dan PengendalianPencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,zat,energi dan ataukomponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya (Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup Ps 1 angka 12)Pencemaran dapat dikategorikan menjadi :- pencemaran tanah- pencemaran air- pencemaran udara1. Pencemaran TanahDefinisi pencemaran tanah adalah : Masuknya limbah ke dalam tanah yang mengakibatkan fungsi tanah turun (menjadi keras dan tidak subur) sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia.Sumber-sumber pencemaran tanah dapat berasal dari domestik, industri maupun pertanian.- limbah domestik misalnya buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara terus-menerusdibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras- limbah industri yang belum diolah bila dibuang ke media tanah juga akan merusak tanah, misalnyalimbah pabrik tahu yang bersifat asam akan merusak tanah.- Aktifitas pertanian berupa pemupukan dengan pupuk kimia buatan merupakan faktor terbesar yangmenyebabkan kerusakan struktur tanah pertanian.Tercemarnya tanah pada akhirnya membawa dampak bagi manusia. Tanah pertanian yang telah mengalamikerusakan (berubah struktur dan susunan kimiawinya) menjadi keras, produktifitas lahan pun akan menurun(ditunjukkan dengan hasil panen yang semakin menurun dari tahun ke tahun)2. Pencemaran airMasuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukungaktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya masalah penyediaan air bersih. Bagian terbesar yangmenyebabkan pencemaran air adalah limbah cair dari industri,di samping limbah padat berupa sampahdomestik.Sumber-sumber Pencemaran Air Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh limbah rumah tangga, tetapi juga olehlimbah pertanian dan limbah industri. Semakin meningkatnya perkembangan industri, dan pertanian saatini, ternyata semakin memperparah tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran itu disebabkanoleh hasil buangan dari kegiatan tersebut.Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanahtanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai.Pengolahan limbah bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak membahayakan lingkungan hidup.Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:a. Limbah Rumah TanggaLimbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, pertanian dan bahanpencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya.Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak gorengbekas, dll.). Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yangtidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisaobat,baterai bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3).Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis(seperti bakteri, jamur, virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.b. Limbah Lalu LintasLimbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat,pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.c.Limbah ertanianLimbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimiayang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya.Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbukaPenanggulangan Pencemaran Air Penanggulanganpencemaran air dapat dilakukan melalui:Perubahan perilaku masyarakat Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair1.Perubahan Perilaku MasyarakatSecara alami, ekosistem air dapat melakukan rehabilitasi apabila terjadi pencemaran terhadap badanair. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu perlu diupayakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidakmembuang sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai perlu merubah perilaku tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Limbah industri hendaknya diproses dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku mutu air buangan baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau sungai. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat:1. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor3. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu2 Pembuatan Kolam Pengolah Limbah CairSaat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah.Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar.Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut:a) Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.b) Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologisc)Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.-Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.-Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.- Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenagalistrik-Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air-Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakitTahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.