515812231213 bab 14 ruang lingkup sejarah dan using np
TRANSCRIPT
DASAR-DASAR NETWORK PLANNING Ruang lingkup, sejarah, dan penggunaan NP
129
cheduling adalah istilah yang digunakan untuk perencanaan penjadwalan
(waktu) dan urutan penggunaan sumberdaya fisik dan manusia untuk
kegiatan-kegiatan operasional suatu organisasi. Ada berbagai macam
teknik proses scheduling dan pengawasannya yang tersedia. Tiga diantaranya
yang terkenal adalah Bagan Gantt dan dua teknik analisis Network, PERT, dan
CPM. Manajer membutuhkan teknik-teknik penjadwalan dan pengawasan yang
lebih baik bila penggunaan peralatan, ruang, atau sumberdaya manusia mendekati
kapasitas maksimum. Demikian pula halnya jika kegiatan belum bisa dimulai
sampai kegiatan sebelumnya diselesaikan, penjadwalan dan pengawasan menjadi
lebih penting dan lebih sukar.
14.1. Identitas Kegiatan
Banyak nama digunakan untuk pengertian network planning atau sejenisnya,
antara lain:
CMD = Chart Method Diagram
NMT = Network Management Technique
PEP = Program Evaluation Procedure
CPA = Critical Path Analysis
CPM = Critical Path Method
PERT = Program Evaluation and Review Technique
Penggunaan nama-nama tersebut tergantung pada jenis bidang kerja/kegiatan apa
yang mengaplikasikannya, misalnya CPM digunakan di bidang kontraktor-
kontraktor PLTG, PERT di bidang research dan design, dan sebagainya.
S
DASAR-DASAR NETWORK PLANNING Ruang lingkup, sejarah, dan penggunaan NP
130
14.2. Ruang Lingkup
Network Planning (disingkat NP) sebenarnya hanya merupakan satu dari sekian
banyak teknik-teknik manajemen. Jika semua teknik-teknik manajemen tersebut
dikumpulkan maka akan menjadi satu kesatuan yang disebut sebagai Operation
Technique Research (OTR). Berbagai jenis OTR lainnya, diantaranya adalah:
1. Linear Programming. LP dipelopori George Dantzig (USA, 1947) yang ide-
idenya diaplikasikan oleh ahli matematika L.V. Kantorivich (USSR, 1939).
Sejak tahun 50-an, LP pada mulanya digunakan di bidang militer yang
selanjutnya diimplementasikan juga di bidang ekonomi. Persoalan-persoalan
yang dikembangkan pada LP ialah bagaimana mencari nilai-nilai minimum
atau maksimum dari variabel-variabel yang saling berkaitan dan terbatas,
misalnya: meminimumkan biaya produksi untuk mendapatkan keuntungan
semaksimal mungkin (cost minimize dan profit maximum) dengan faktor-
faktor produksi yang terbatas (keterbatasan sumberdaya). Melalui LP akan
diperoleh alternatif keputusan produksi guna mencapai fungsi tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2. Non Linear Program. Suatu proses manajemen yang menjelaskan bagaimana
seorang manajer memilih alternatif keputusan jika kondisi yang terjadi adalah
variabelnya tidak bergerak secara linear akan tetapi konstan.
3. Dynamic programming. Variabel yang pertama mempengaruhi yang kedua,
ketiga, dan seterusnya. Jika kondisi ini terjadi maka yang perlu diselesaikan
adalah bagaimana manajer mengatasinya. Misalnya: bila gaji pegawai negeri
dinaikkan maka biaya-biaya akan naik dan bila biaya-biaya naik selanjutnya
harga-harga juga akan naik, sehingga kenaikan gaji tersebut tidak berguna
lagi. Persoalannya adalah bagaimana agar gaji maksimum dapat naik tetapi
tidak berakibat pada biaya-biaya dan harga-harga.
4. Queuing theory. Variabel-variabelnya merupakan deretan yang beruntun.
Misalnya: menentukan banyaknya fasilitas di fakultas, berapa banyak WC
diperlukan untuk fakultas dengan mahasiswa sejumlah 1500? Colt Kampus
(kurang), bila 100 WC atau 100 colt (rugi).
5. Montecarlo theory atau probability theory. Hasilnya berdasarkan
kemungkinan-kemungkinan berdasarkan untung-untungan, seperti main dadu
DASAR-DASAR NETWORK PLANNING Ruang lingkup, sejarah, dan penggunaan NP
131
dalam judi. Misalnya: kemungkinan dadu menunjukkan angka 3 adalah 1/6,
sebab muka dadu ada 6; kemungkinan dalam pemilu, yaitu menang, kalah,
tidak menang, atau tidak kalah. Selanjutnya teori ini berkembang menjadi
Teori Risiko (risk theory).
6. Network planning. Prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara
bagian-bagian pekerjaan (variabel-variabel) yang digambarkan atau
divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian diketahui bagian-
bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah
biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain,
pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan orang dapat
digeser ke tempat lain demi efisiensi.
14.3. Ruang Lingkup
a. Pada tahun 1957 US Navy merencanakan untuk membuat peluru kendali jenis
Polaris. Problem-problem yang dihadapi cukup rumit, antara lain:
Ikut sertanya 400 kontraktor, bagaimana mengkoordinirnya?
Rencana tersebut baru pertama kali akan dilaksanakan, sehingga
kemungkinan deviasi atau penyimpangan dari rencana diperkirakan akan
besar.
Terbatasnya waktu yang disebabkan adanya persaingan senjata dengan
USSR dalam perang dingin.
Maka dibentuk Biro Konsultan untuk mencoba menguraikan problem-problem
tersebut tadi, hasil Biro Konsultan tadi ialah PERT yang wujudnya merupakan
diagram network.
b. Pada tahun 1958 perusahaan bahan-bahan kimia Du Pont (USA), dalam
memecahkan kesulitan-kesulitan proses pabrikasi menemukan metode CPM
yang wujudnya juga diagram network, yang hamper sama dengan PERT.
c. Pada tahun 1969 dasar-dasar NP yang semula dipakai di bidang PUTL mulai
masuk di bidang ekonomi, khususnya di bidang kontrol perusahaan. Bila pada
analisa break even manajer ingin mengetahui pada luas produksi berapa
perusahaannya rugi, tidak rugi, tidak untung, atau untung.
DASAR-DASAR NETWORK PLANNING Ruang lingkup, sejarah, dan penggunaan NP
132
Maka pada analisa network manajer ingin mengkoordinir data-data (faktor
produksi) yang campur baur dan kemudian “membuat urut” urutan pekerjaan
yang seefisien mungkin dilihat dari segi waktu, biaya, dan penyelesaian
proyek. Selain itu dapat juga dikatakan bahwa analisa network adalah kontrol
penyelesaian proyek yang efisien ditinjau dari segi waktu dan biaya, dan
mempertinggi efisiensi kerja bagi manusia maupun alat.
d. Pada sekitar tahun 1970 dipelopori Ir. Sutami, NP mulai masuk bersama
penggunaan computer di Departemen PUTL Indonesia. Hal ini memang
dimungkinkan karena situasinya (1969 awal Repelita I), di mana tekanan pada
Repelita I adalah sarana fisik dan ekonomi.
e. Pada penataran dosen-dosen Ilmu Administrasi Negara se Indonesia oleh Sub
Konsorsium Ilmu-ilmu Sosial di UGM pada tahun 1971, Network Planning
dimasukkan sebagai core subject. Demikian juga pada penataran Dosen-dosen
Ilmu Administrasi se Indonesia oleh Sub Konsorsium Ilmu-ilmu Sosial di
Unpad Bandung 1974.
f. Network Planning mulai masuk di Kurikulum Jurusan Administrasi Negara
Fakultas Sospol UGM mulai tahun 1975.
g. Sekarang Network Planning dilaksanakan di berbagai bidang, seperti: militer,
perusahaan, pekerjaan-pekerjaan teknik, administrasi, dan sebagainya.
14.4. Penggunaan NP
Network Planning pada dasarnya digunakan untuk menyelesaikan suatu proyek
yang hanya dilakukan sekali saja. Sehingga harus dibuat NP baru untuk setiap
proyek atau kegiatan yang akan diselesaikan, misalnya: pendirian rumah baru,
perencanaan perjalanan, rescheduling urutan proses produksi, dan sebagainya.
Jadi NP digunakan dalam tatalaksana proyek.
Haruslah dibedakan antara tatalaksana proyek dengan tatalaksana produksi:
1. Tatalaksana proyek menyelesaikan hal khusus, hanya dilakukan satu kali.
Sedangkan tatalaksana produksi menyelesaikan hal umum yang dilakukan
secara berulang-ulang atau secara rutin.
DASAR-DASAR NETWORK PLANNING Ruang lingkup, sejarah, dan penggunaan NP
133
2. Fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk tatalaksana proyek, sekali dipakai
sudah selesai.
Fasilitas-fasilitas tatalaksana produksi dapat digunakan untuk macam-macam
tugas.
3. Bandingkan: membuat pakaian khusus dengan membuat pakaian kodian.
Keuntungan penggunaan NP dalam tatalaksana proyek:
1. Merencanakan, mengatur jadwal, dan mengawasi proyek secara logis.
2. Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetail dari proyek.
3. Mendokumen dan megkomunikasikan rencana pengaturan jadwal (waktu),
dan alternatif-alternatif lain penyelesaian proyek dengan tambahan biaya.
4. Mengawasi proyek dengan lebih efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (critical
path) saja yang perlu konsentrasi pengawasan ketat.
Analisa-analisa network akan membantu:
1. Time scheduling urutan pekerjaan yang efisien.
2. Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya.
3. Rescheduling bila ada keterlambatan penyelesaian.
4. Menentukan trade-off atau pertukaran waktu dengan biaya yang efisien.
5. Membuka kemungkinan-kemungkinan yang lain menyelesaiakan proyek.
6. Merencanakan proyek yang kompleks.
14.5. Rangkuman
Network Planning (NP) sesungguhnya merupakan salah satu dari teknik-teknik
manajemen, di mana bila semua teknik-teknik manajemen dikumpulkan akan
merupakan satu kesatuan yang disebut Operation Technique Research (OTR).
Network Planning (NP) pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara
bagian-bagian pekerjaan (variables) yang digambarkan/divisualisasikan dalam
diagram network. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang
harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang
menunggu selesainya pekerjaan yang lain, dan pekerjaan mana yang tidak perlu
tergesa-gesa sehingga alat dan orang dapat digeser ke tempat lain demi efisiensi.