50-yeni - isolasi biji pala-libre
TRANSCRIPT
7/21/2019 50-Yeni - Isolasi Biji Pala-libre
http://slidepdf.com/reader/full/50-yeni-isolasi-biji-pala-libre 1/6
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
Isolasi Biji Pala (nutmeg, Myristica fragrans)
Jum’at, 23 Mei 2014
DISUSUN OLEH:
Yeni Setiartini
1112016200050
KELOMPOK 5:
Rizky Dayu Utami
Petry Wahyu Sari
Rizky Harry Setiawan
Kiki Sukirman
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMUPENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
7/21/2019 50-Yeni - Isolasi Biji Pala-libre
http://slidepdf.com/reader/full/50-yeni-isolasi-biji-pala-libre 2/6
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan isolasi biji pala yang mengandung trimiristrin (ester) yang
merupakan kandungan utama dalam buah pala (nutmeg, Myristica fragrans Houttoyn),
dipisahkan dengan melakukan ekstrasi dengan diklorometana yang dilakukan melalui
penggunaan metode perefluksan dicampur dengan aseton dan dipanaskan, terbentuk endapan
putih ketika dingin yang diduga Trimyristin. Trimyristin adalah trister dari gliserol dan asam
miristat, asam lemak. Tentu yang terjadi lemak dan minyak umumnya trigliserida yang
mengandung campuran rantai panjang (14-20 atom karbon) asam karboksilat (asam lemak).
Trimiristin merupakan suatu jenis lemak yang banyak digunakan dalam pembuatan kosmetik
kulit sebagai pemutih, lemak dari biji pala banyak juga digunakan dalam industri oleo chemicaluntuk substitusi lemak nabati, seperti lemak kakao dan lemak pangan lainnya, dan juga dalam
industri pelumas (lubricant). Trimiristin juga dapat diolah menjadi senyawa turunannya, yaitu
asam miristat dan miristil alkohol. Bahan-bahan tersebut banyak digunakan dalam pembuatan
sabun, detergen, dan bahan kosmetika lainnya, seperti shampo, lipstik, lotion dan lain-lain. Dar i
proses tersebut maka didapat persentase Trimyristin sebesar 88.75% dan titik leleh sebesar
56oC.
PENDAHULUAN
Lemak dan minyak ditemukan dalam kehidupan sehari hari yaitu sebagai mentega atau
lemak hewan. Minyak umumnya berasal dari tetumbuhan contohnya minyak jagung, minyak
zaitun, minyk kacang dan lain lain. Walaupun lemak berbentuk padat dan minyak bebentuk cairan
keduanya mempunyai struktur yang sama. Lemak dan minyak adalah triesterdari gliserol yang
dinamakan trigliserida. Jika minyak atau lemak kita rebus dengan alkali, sebagaimana terjadi pada
penyabunan esterdan kemudian larutan hasilnya diasamkan diperoleh gliserol dan campuran asam
asam lemak (Suminar, 1983).
Dalam biji pala, terutama biji yang tua, di samping minyak atsiri, terdapat komponen yang
bersifat tidak menguap yang disebut fixed oil atau disebut mentega pala. Fixed oil adalah bahan-
bahan yang dapat larut dalam pelarut organik, tetapi tidak dapat didestilasi. Biji pala mengandung
7/21/2019 50-Yeni - Isolasi Biji Pala-libre
http://slidepdf.com/reader/full/50-yeni-isolasi-biji-pala-libre 3/6
fixed oil sebesar 20 – 40% yang tersusun dari asam miristat, trimiristin dan gliserida dari asam
laurat, stearat dan palmitat. Sementara itu, Telah melakukan penelitian isolasi trimiristin dari sisa
penyulingan biji pala, hasilnya menunjukkan rendemen trimiristin sebesar 21, 60 % dengan
kemurnian 89,86%. Trimiristin merupakan suatu jenis lemak yang banyak digunakan dalam
pembuatan kosmetik kulit sebagai pemutih (whitening agent) dan harganya sangat tinggi. Selama
ini lemak trimiristin hanya dihasilkan dari minyak kelapa (coconut oil), minyak inti sawit (palm
kernel oil), dan minyak babassu (babassu oil). Namun, persentase kandungan trimiristin dari
minyak- minyak tersebut jauh lebih rendah dibanding dalam fixed oil biji pala. Lemak dari biji
pala banyak juga digunakan dalam industri oleo chemical untuk substitusi lemak nabati, seperti
lemak kakao dan lemak pangan lainnya, dan juga dalam industri pelumas (lubricant). Trimiristin
juga dapat diolah menjadi senyawa turunannya, yaitu asam miristat dan miristil alkohol. Bahan-
bahan tersebut banyak digunakan dalam pembuatan sabun, detergen, dan bahan kosmetika lainnya,
seperti shampo, lipstik, lotion dan lain-lain (MA’MUN. 2013).
Trimiristin C45H88O6 , termasuk lipida atau ester dari bahan alam, yang terdapat antara lain
dalam biji pala (nutmeg). Miristrin, safrol. Dan elesimin merupakan senyawa beracun dan
mempunyai aktivitas narkotik. Minyak pala dari biji buah pala mengandung 90% terpena
hidrokarbon dengan komponen utama sabena, - pinen, dan-pinen, selain itu juga mengandung
terpinen 4-ol. Umumnya minyak pala digunakan sebagai penyedap makanan dan dalam industri
parfum. Isolasi trimiristrin (ester) yang merupakan kandungan utama dalam buah pala (nutmeg,
Myristica fragrans Houttoyn), dilakukan dengan cara ekstrasi dengan kloroform yang dilakukan
secara kontinyu. Pemisahan trimiristrin dari biji buah pala, dapat dijadikan contoh sederhana dari
percobaan isolasi bahan alam, yang biasanya memakan waktu lama dan sangat rumit. Oleh karena
kadar trimiristrin yang tinggi di dalam biji buah pala, hasil pemisahan yang murni dapat dicapai
dengan cara ekstraksi sederhana dalam penghabluran. Biji buah pala yang sudah digiling, atau
serbuk yang dijual dalam kaleng, diekstraksi dengan eter dalam labu atau soxklet, dan sisanya
dihablurkan dengan aseton. Trimiristrin, jika direaksikan dengan basa alakali akan menghasilkan
asam miristat atau garamnya (penyabunan). Pada trimiristrin gugus- gugus asam ( atau asil) adalah
sama, sehingga hidrolisa menjadi asam dan gliserol akan menghasilkan hanya satu jenis asam,
yakni asam miristat. Hidrolisis alkali trimiristin dilakukan dalam alkohol. Titik leleh trimiristin
54-55 0C dan asam miristat 51-52 0C (UNS.2011).
7/21/2019 50-Yeni - Isolasi Biji Pala-libre
http://slidepdf.com/reader/full/50-yeni-isolasi-biji-pala-libre 4/6
Isolasi Trimyristin dari pala merupakan salah satu isolasi yang mudah. Pala keras, berbau
aromatic kuat, benih pohon dari India timur (Myrictica fragans). Trimyristin adalah trister dari
gliserol dan asam miristat, asam lemak. Tentu yang terjadi lemak dan minyak umumnya
trigliserida yang mengandung campuran rantai panjang (14-20 atom karbon) asam karboksilat
(asam lemak) (Irwandi.2014: 19)
MATERIAL DAN METODE
Alat dan bahan
Mortal, alu, kertas saring, labu didih, reservoir, Bunsen, korek api, aluminium foil, karet , klem,
statif, panci, erlenmanyer, waterbath, pipet, gelas ukur, diklorometana dan aseton,
Isolasi Biji Pala
1.
Ambil biji pala tumbuk lalu buat timbel dengan cara kertas saring yang digulung masukkan
biji pala yang sudah halus dan diikat timbalnya
2.
Masukkan timbel ke refluks, masukkan kedalam labu destilasi 30-70 ml diklorometan,
Refluks sampai diklorometan habis, pisahkan filtrate dan residu, masukkan filtrate
kecorong pisah lalu larutkan dengan 50 ml aseton, panaskan dalam erlenmayer, dinginkan
sampai suhu 20 derajat saring cuci residu dengan aseton 15 ml (hitung. Kadar residunya)
keringkan residu lalu uji titi lelehnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Kadar Trimyristin
% =
.
% = ,5 %
b. Uji titik leleh
Suhu ruangan: 27oC
Titik leleh Trimyristin teori: 56-57oC
Titik leleh percobaan : 56o C
7/21/2019 50-Yeni - Isolasi Biji Pala-libre
http://slidepdf.com/reader/full/50-yeni-isolasi-biji-pala-libre 5/6
Pada percobaan kali ini telah dilakukan pengisolasian terhadap buah pala (Myrictica
fragans) dengan cara direfluks menggunakan diklorometana. Hal yang pertama dilakukan adalah
menumbuk biji buah pala sampai halus hal ini dilakukan agar sari atau minyak yang terdapat dalam
bijih pala dapat terrefluks dengan lebih mudah, kemudian reservoir perefluksan diisi air sampau
penuh dan dimasukkan timbel, timbel disini adalah bungkusan yang terlebih dahulu dibuat dari
kertas saring yang digulung kemudian untuk dimasukkan serbuk biji pala dan diikat ini juga
dimaksudkan agar serbuk biji pala tidak mengotori minyak yang nantinya terbentuk serta dengan
adanya timbal ini serbuk tidak akan mengotori reservoir dan reservoir dapat dibersihkan dengan
mudah. Kemudian bagian bawah yakni pada labu di masukkan diklorometana yang biasanya
digunakan untuk melarutkan kafein atau zat organic lainnya karena sebagai pelarut senyawa
organik, diklorometana melarutkan lebih baik (140 mg/mL) dari pada dalam air (22 mg/mL)
sehingga pada hasil percobaan diharapkan minyak hasil isolasi yang murni. Menurut MA’MUN
(2013) Biji pala mengandung fixed oil sebesar 20 – 40% yang tersusun dari asam miristat,
trimiristin dan gliserida dari asam laurat, stearat dan palmitat. Sementara itu, Telah melakukan
penelitian isolasi trimiristin dari sisa penyulingan biji pala, hasilnya menunjukkan rendemen
trimiristin sebesar 21, 60 % dengan kemurnian 89,86%. Trimiristin merupakan suatu jenis lemak
yang banyak digunakan dalam pembuatan kosmetik kulit sebagai pemutih (whitening agent) dan
harganya sangat tinggi. Selama ini lemak trimiristin hanya dihasilkan dari minyak kelapa (coconut
oil), minyak inti sawit (palm kernel oil), dan minyak babassu (babassu oil). Namun, persentase
kandungan trimiristin dari minyak- minyak tersebut jauh lebih rendah dibanding dalam fixed oil
biji pala. Lemak dari biji pala banyak juga digunakan dalam industri oleo chemical untuk substitusi
lemak nabati, seperti lemak kakao dan lemak pangan lainnya, dan juga dalam industri pelumas.
Menurut UNS (2011), Minyak pala dari biji buah pala mengandung 90% terpena
hidrokarbon dengan komponen utama sabena, - pinen, dan-pinen, selain itu juga mengandung
terpinen 4-ol. Umumnya minyak pala digunakan sebagai penyedap makanan dan dalam industri
parfum. Isolasi trimiristrin (ester) yang merupakan kandungan utama dalam buah pala (nutmeg,
Myristica fragrans Houttoyn). Pada percobaan ini didapatkan minyak berwarna kuning dari
informasi diatas maka dapat dipastikan minyak yang dihasilkan merupakan minyak trimiristin.
Kemudian untuk memastikannya kami lakukan penyaringan agar zat pengotor dapat terpisahkan
dan filtrate dilakukan pengocokan dengan aseton 50 ml dan panaskan dalam waterbath kemudian
didinginkan dan terdapat endapan putih lalu disaring dan dicuci kembali dengan aseton 5 ml,
7/21/2019 50-Yeni - Isolasi Biji Pala-libre
http://slidepdf.com/reader/full/50-yeni-isolasi-biji-pala-libre 6/6
dikeringkan dan ditimbang. Residunya sebesar 3.55 gram atau 88.75 % dari 4 gram serbuk pala.
Untuk memastikan apakah zat berupa bubuk putih tersebut merupakan trimyristin atau bukan
dilakukanlah uji titik leleh dimana pada suhu ruangan 27oC didapat titik leleh sebesar 56oC, dan
sesuai dengan literature titik leleh trimyristin.
KESIMPULAN
Isolasi trimiristrin (ester) yang merupakan kandungan utama dalam buah pala (nutmeg,
Myristica fragrans Houttoyn), dilakukan dengan cara ekstrasi dengan kloroform yang
dilakukan secara kontinyu melalui penggunaan metode perefluksan.
Trimyristin adalah trister dari gliserol dan asam miristat, asam lemak. Tentu yang terjadi
lemak dan minyak umumnya trigliserida yang mengandung campuran rantai panjang (14-
20 atom karbon) asam karboksilat (asam lemak)
Didapat persentase Trimyristin sebesar 88.75% dan titik leleh sebesar 56oC.
REFERENSI
Suminar, Achmad. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Irwandi, Dedi. 2014. Experiment of Organic Chemistry. Jakarta: UIN FITK press
Ma’mun. 2011. KARAKTERISTIK MINYAK DAN ISOLASI TRIMIRISTIN BIJI PALA PAPUA
(Myristica argentea). Diakses dari http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/wp-
content/uploads/2013/09/perkebunan_jurnal-littri_Vol19213_4_-MAMUN..pdf pada
tanggal 5 Mei 2014
UNS. 2012. Isolasi Trimistrin Dari Biji Buah Pala. Diakses dari
http://pramono.staff.mipa.uns.ac.id/files/2012/09/Percobaan-V-F.pdf pada tanggal 29 Mei
2014