5. modul gerontikeprints.ukh.ac.id/id/eprint/154/1/5. modul gerontik.pdfll 0rgxo 3udnwln .olqln...
TRANSCRIPT
i
MODUL TEORI KEPERAWATAN GERONTIK
Ns. Intan Batubara, M.Kep., MSN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
STIKes KUSUMA HUSADA SURAKARTA
ii
Modul Praktik Klinik Keperawatan Gerontik ini merupakan Modul Praktik Klinik Keperawatan (PKK) yang memuat naskah konsep praktikum di bidang Ilmu Keperawatan, yang disusun oleh dosen Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Pelindung : Ketua STIKes
Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns,M.Kep Penanggung Jawab : Ketua Lembaga Penjamin Mutu
Tresia Umarianti, SST.,M.Kes Pemimpin Umum : Meri Oktariani, S.Kep.,Ns,M.Kep Pemimpin Redaksi : Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, M.Kep Sekretaris Redaksi : Mellia Silvy Irdianty, S.Kep.,Ns, MPH Sidang Redaksi : Nur Rahmawati S.Kep.,Ns, M.Kes
Nurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns, M.Kep Agik Priyo Nusantoro, S.Kep.,Ns,M.Kep Diyanah Solihan Rinjani, S.Kep.,Ns, M.Kep Ririn Arfian,S.Kep.,Ns,M.Kep Ns. Intan Batubara, M.Kep., MSN
Penyusun : Ns. Intan Batubara, M.Kep., MSN Penerbit
: Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Alamat Redaksi : Jl. Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro, Bnajarsari, Surakarta, Telp. 0271-857724
iii
STIKES KUSUMA HUSADA
SKA
No. Dokumen :
TanggalTerbit :
Modul Ajar KeperawatanGerontik
No. Revisi :
Halaman : 1 dari60
MODUL TEORI KEPERAWATAN GERONTIK
PENGESAHAN
Disiapkan Oleh: DiperiksaOleh : DisahkanOleh :
Ns. Intan Batubara,
M.Kep., MSN
TresiaUmarianti, SST., M.Kes Ns. Meri Oktariani,
M.Kep
PERINGATAN
DokumeniniadalahMilik STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
Dan TIDAK DIPERBOLEHKAN dengancara dan alasanapapunmembuatsalinan
Tanpa seijin Ketua Penjaminan Mutu
Alamat : Jl. Jaya Wijaya No. 11 KadipiroBanjarsari Surakarta
Telepon : 0271 857724
iv
STIKES KUSUMA
HUSADA SURAKARTA
No. Dokumen :
TanggalTerbit : 22April 2020
MODUL TEORI KEPERAWATAN
GERONTIK
No. Revisi : 00
Halaman : 1-60
LEMBAR PERSETUJUAN
Proses Penanggungjawab
Tanggal Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan
Ns. ErlinaWindyastuti,M
.Kep
Dosen Prodi D3
Keperawatan
2. Pemeriksaan
Ns. ErlinaWindyastuti,
M.Kep
Ka Prodi D3 Keperawatan
3. Persetujuan
Ns. Meri Oktariani,M.Kep
Wakil Ketua I STIKes
v
KATA PENGANTAR
Pujisyukurkami panjatkankepada Allah
AzzaWaJallakarenadengankaruniaNya,Modul
TeoriKeperawatanGerontikinidapatdisusun.Penyusunanmodulinibertujuanuntukm
enjelaskantentang proses pembelajaranmatakuliahKeperawatanGerontik yang
adadi dalamKurikulum Pendidikan D3Keperawatantahun2018. Modul
inidiharapkandapatdijadikanpedomanbagimahasiswa dan
dosendalammelaksanakan proses pembelajaransesuaidengancapaianpembelajaran
yang telahditetapkan. Oleh karenaitu, kontenpembelajaran yang dibahasselama
proses belajarKeperawatanGerobtikdiharapkanterstandarisasiuntuksemuadosen
pada program studi D3Keperawatan.
Terimakasihkepadasemuapihak yang telahberkontribusisampaiterbitnyaModul
TeoriKeperawatanGerontikini.
Semogamodulinidapatbermanfaatbagidosenmaupunmahasiswa program
D3Keperawatan.
Surakarta, Januari2020 Penyusun,
Ns. Intan Batubara, M.Kep., MSN
vi
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN DEPAN .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
TINJAUAN MATA KULIAH ...................................................................... vii
MODUL I: KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK ............ 1
KegiatanBelajar 1 Konsep DasarLanjutUsia ……..…… ........................... 1
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ........... 1
B. POKOK MATERI KEGIATAN BELAJAR .......... 1
C. URAIAN MATERI ................................................ 1
1. Konsepkesehatan pada lansia .................................. 1
2. Konseplansia ........................................................... 4
D. LATIHAN .............................................................. 11
E. RANGKUMAN ...................................................... 12
F. TEST FORMATIF 1 .............................................. 13
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .......... 14
KegiatanBelajar 2 Aspek Legal EtikdalamPraktikKeperawatanGerontik .. 15
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ........... 15
B. POKOK MATERI KEGIATAN BELAJAR .......... 15
C. URAIAN MATERI ................................................ 15
1. Konsep legal dalampraktikkeperawatangerontik .... 15
2. Konsepetikdalampraktikkeperawatangerontik ........ 18
D. LATIHAN .............................................................. 20
E. RANGKUMAN ...................................................... 21
F. TEST FORMATIF 2 .............................................. 22
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .......... 23
vii
KegiatanBelajar 3 Masalah pada Lansia ..................................................... 24
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ........... 24
B. POKOK MATERI KEGIATAN BELAJAR .......... 24
C. URAIAN MATERI ................................................ 24
1. Perubahanfisik ......................................................... 24
2. Masalahfisik dan pengaruhnyaterhadappsikososial 34
D. LATIHAN .............................................................. 45
E. RANGKUMAN ...................................................... 46
F. TEST FORMATIF 3 .............................................. 47
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .......... 39
KegiatanBelajar 4 Masalahkhusus pada lansia: Pensiun ............................ 48
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ........... 49
B. POKOK MATERI KEGIATAN BELAJAR .......... 49
C. URAIAN MATERI ................................................ 49
1. Definisi .................................................................... 49
2. Kehilanganperandalambekerja ................................ 49
3. Penguranganpendapatan .......................................... 50
4. Kesejahteraanlansiamenurut UU No 13 tahun
1998tentangkesejahteraanlanjutusia ........................ 51
5. Fasedalampensiun ................................................... 53
D. LATIHAN .............................................................. 56
E. RANGKUMAN ...................................................... 57
F. TEST FORMATIF 4 ............................................... 58
G. UMPAN BALIK .................................................... 59
KUNCI JAWABAN .................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 61
viii
TINJAUAN MATA KULIAH
Saatini Anda sedangmempelajariteori Modul Mata
KuliahKeperawatanGerontik. Mata Kuliahinimempunyaibobotkredit 2 sks yang
dikemasdalam 2 modulmeliputi 1 modulteori dan 1 modulpraktikklinik. Mata
kuliahinimenguraikantentangteorikeperawatangerontikdengansasaranlansiadalamr
entangsehatmaupunsakitsertapenerapannyadalamtatananklinikkeperawatanuntukm
embantumemenuhikebutuhanklienberdasarkantahapan proses
keperawatansecarakomprehensif.
Lingkupasuhankeperawatangerontikmeliputipeningkatankesehatan,
pencegahanpenyakit, pemeliharaankesehatan dan pemulihankesehatangerontik.
Mata kuliahkeperawatanGerontikiniterdiridari 2 (dua) modul, yaitu :
1. MODUL 1 : Modul teoritentangkeperawatangerontik
2. MODUL 2 : Modul praktikkliniktentangasuhankeperawatangerontik
Setelah mempelajarimatakuliahkeperawatanGerontikini,
mahasiswamampumenerapkanasuhankeperawatan pada
pasienGerontikdenganmenggunakan proses keperawatan.
Untukmemudahkanandamengikuti proses pembelajarandalammodulini,
makaakanlebihmudahbagiandauntukmengikutilangkah -
langkahbelajarsebagaiberikut:
1. Pelajarisecaraberurutanmodulteori 1
2. Gunakanmodul 2 sebagaipanduandalamkegiatanpraktikklinikGerontik
3. Baca denganseksamamateri yang disampaikandalamsetiapkegiatanbelajar
4. Kerjakanlatihan - latihanterkaitmateri yang dibahas dan
diskusikandenganteman Anda ataufasilitator/ tutor pada
saatkegiatantatapmuka.
5. Buatringkasandarimateri yang dibahasuntukmemudahkan Anda mengingat.
6. Kerjakan test formatifsebagaievaluasi proses pembelajaranuntuksetiapmateri
yang dibahas dan cocokkanjawaban Anda dengankunci yang disediakan pada
halamanterakhirmodul.
ix
7. Jikaandamengalamikesulitandiskusikandenganteman Anda dan
konsultasikepadafasilitator.
8. Keberhasilan proses pembelajaran Anda
dalammempelajarimateridalammodulinitergantungdarikesungguhan Anda
dalammengerjakanlatihan dan praktik di lapangan. Untukitubelajar dan
berlatihlahsecaramandiriatauberkelompokdengantemansejawat Anda.
Kami mengharap, Anda dapatmengikutikeseluruhanmodul dan
kegiatanbelajardalammodulinidenganbaik.
“SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES UNTUK ANDA”
1
KegiatanBelajar 1
KonsepDasar LanjutUsia (Lansia)
A. TujuanKegiatanPembelajaran
KonsepdasarlanjutusiamerupakantahapawaldalammengenalKeperawatan
Gerontik. Tujuandarimempelajarikonsepdasar dan
teoritentanglanjutusiaadalahmampumemahamipengetahuanmengenaipopulasi
lansiadan proses penuaan, keragamanbudaya yang berkembang dan
transisikehidupanlanjutusiadenganperubahantubuh dan pikiran yang dialami.
Setelah menyelesaikankegiatanbelajar 1 tentangkonsepdasarlanjutusia,
mahasiswadiharapkanmampu:
1. Mampumemahamikonsepkesehatan pada kelompokkhususgerontik
2. Mampu menjelaskan konseplansia
B. PokokMateriKegiatanBelajar
Untukmencapaitujuandalamkegiatanbelajar 1 ini, maka Anda
diharapkanmempelajaritentang
1. Konsepkesehatan pada lansia
a. Lansia dan perkembangannya
b. Gerontologi dan geriatri
c. Demografilansia di Indonesia
d. Stressor psikofisiologis pada geronti, faktor yang mempengaruhi dan
masalah yang mungkintimbul.
2. Konseplansia
a. Karakteristik
b. Tipelansia
c. Mitos dan stereotiplansia
d. Teoridan proses penuaan
C. UraianMateri
1. Konsepkesehatan pada lansia
2
a. Lansia dan perkembangannya
PerserikatanBangsaBangsa (PBB)
mengkategorikanusialanjutsebagai orang yang memilikiusia di atas 60
tahun, sedangkan negara majumendefinisikanlanjutusia(lansia)
sebagai orang yang memilikiusia di atas 65 tahun (WHO, 2002).
Sedangkan di Indonesia, UU No 13 tahun 1998
mendefinisikanlansiasebagai orang yang telahmencapaiusia 60
tahunkeatas.
Lansiamerupakansuatu proses dalamkehidupanmanusiadi mana
populasidalam masainimengalami proses menjaditua (penuaan).
Ketikaseseorangmengalamipenuaan,
individutidakhanyamengalamiperubahanfisik, namun juga
mengalamiperubahansosiologis.
Walaupunlansiamengalamiperubahanfisik dan sosiologis, Pemerintah
Indonesia
tetapmenjaminkesejahteraanlansiadengantetapberupayameningkatkan
kesejahteraansosiallansia.
Sehinggalansiatetapdapatberperandalamkegiatanpembanguandengant
etapmemperhatikanfungsi, kearifan, pengetahuan, keahlian,
keterampilan, pengalaman, usia, dan kondisifisiknya (UU No, 13
tahun 1998). ...............................................................................
b. Gerontologi dan geriatri
Gerontologi dan geriatrimerupakandua kata yang
salingberkaitandenganlanjutusia. Geriatriberfokus pada perawatan
orang lanjutusiasedangkangerontologiberfokus pada studimengenai
proses penuaan. Dalamkedokteran,
ilmugeriatrimembahaspelayanankesehatanterhadaplansiadenganspesif
ikasipendidikan dan pelatihantertentu yang
memahamikebutuhanlansiadengankeunikannya.
Sedagkangerontologimerupakanilmu yang
mempelajarimasalahlanjutusiadenganperspektif yang lebihluas,
3
tidakhanyaberkaitandenganmasalahkesehatantetapi juga masalah lain
yang dialami (psikologis, spiritual, kultural dan spiritual) orang
lanjutusia.
c. Demografilansia di Indonesia
Sejaktahun 1971 hingga 2019,
persentasependudukalansiameningkatdua kali lipatdalam lima dekade.
Pada tahun 2019, persentaselansiamencapai 9,60 persen (25,64 juta
orang) dimanakondisiinimenunjukkanIndonesia
sedangbertransisimenujukearahpenuaanpenduduk(BPS, 2019).
Arahpenuaaniniberkaitandenganpersentasependudukberusia di atas 60
tahunmencapai diatas 7 persendarikeseluruhanpenduduk dan
akanmenjadi negaradenganstrukturpenduduktua (ageing population)
jikasudahberadalebihdari 10 persen.
Fenomenainimerupakancerminandarimeningkatnyaangkaharapanhidu
ppenduduk Indonesiaapabiladiimbangidengankemampuanlansia yang
dapatmandiri, berkualitas, dan tidakmenjadibebanmasyarakat. Dengan
kata lain, populasilansia di
Indoensiaakanmemberikanpengaruhpositifterhadappembangunannasi
onal.
Gambar 1.1. PiramidaPenduduk Indonesia Tahun 1971, 2000, 2019
(BPS, 2019).
4
Persebaranlansia yang tinggal di
perkotaanlebihtinggidariperdesaan (52,80persenberbanding
47,20persen). Persentaselansiadidominasi olehlansiamuda
(kelompokumur 60-69 tahun) yang persentasenyamencapai 63,82
persen, yang sisanyaadalahlansiamadya (kelompokumur 70-79 tahun)
sebesar 27,68 persen dan lansiatua(kelompokumur 80+ tahun) sebesar
8,50 persen. Berdasarkan data Susenas pada Maret 2019,
Data Susenas pada Maret 2019 menunjukkanbahwaDaerah
Istimewa Yogyakarta (14,50 persen) merupakanprovinsi yang
memilikipenduduklansiaterbanyaksebesar (14,50 persen)
disusuldenganprovinsi lain sepertiJawaTengah (13,36 persen), Jawa
Timur (12,96 persen), Bali (11,30persen), dan Sulawesi Utara (11,15
persen). Kelimaprovinsitersebutmerupakanprovinsi yang
memilikistrukturpenduduktuaberdasarkanpersentaselansianya
yangsudahberada di atas 10persen.
d. Stressor psikofisiologis, faktor yang mempengaruhi dan masalah yang
mungkintimbul.
Strespsikofisiologismerupakansuatukeadaandimanalansiamengala
miketeganganatautekanandalamperubahan yang terjadidarisegifisik
dan psikologis orang lanjutusia.
Responslansiaterhadapsumberstresfisik dan
psikologisinimempengaruhiresponslansiaterhadapkesiapanperubahan
yang dialami.
Stressor fisiologismeliputiperubahan pada
tingkatselulerdasarberdampak pada semuasistemtubuh. Selainitu,
atrofi lemak tubuh, hilangnyaelastisitasjaringan,dan pengurangan
lemak
subkutanberkontribusiterhadapperubahanpenampilantubuhseiringbert
ambahnyausia. Perubahanyang terjadi pada
sistemtubuhlansiaberkontribusi pada prevalensi yang lebihtinggi pada
populasi yang inisepertikondisiinfeksi,hipertensi, status gigiburuk,
5
gangguanpencernaan, sembelit, terganggunyafrekuensiberkemih,
pembesaranprostat, patahtulang,penglihatanberkurang, presbikusis,
hipotermia, dan hipertermia. Selainitu,
kecerdasandasar(basicintelligence) dapatdipertahankan,
namunterjadibeberapapengurangankecerdasancairan
(fluidintelligence).
Sedangkan stressor psikologismeliputipenurunan lain
meliputipemampuanuntukmenyimpaninformasibaruberkurang, dan
pengambilaninformasidarimemorijangkapanjangbisalebihlambat.
Walaupunkemampuanbelajartetapterjaga, namunadabeberapafactor
yang dapatmenggangguproses pembelajaran.
Berbagaitindakankeperawatandapatdimanfaatkanuntukmencegah dan
mengurangihal-halnegatifterhadapdampakperubahanpenuaan.
Selainituperawat juga dapatmeningkatkankesehatan dan fungsi
optimal pada orang lanjutusia(Eliapoulos, 2009)
2. Konseplansia
a. Karakteristik (Keliat, 1999 dalam Maryam, Ekasari, Rosidawati,
Jubaedi& Batubara, 2008).
1. Berusialebihdari 60 tahun
2. Kebutuhan dan
masalahlansiabervariasidarirentangsehathinggasakit,
darikebutuhanbiopsikososialhingga spiritual,
sertakondisiadaptifhinggamaladaptif.
3. Lingkungantempattinggal yang bervariasi.
b. Tipelansia
Nugroho (2000) dalamMaryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi&
Batubara (2008)mengklasifikasikantipelansiasebagaiberikut:
1. Arifbijaksana
Lansia yang kaya denganpengalamanhidup dan
mampumenyesuaikandiridenganperubahan zaman.
Lansiainimempunyaikesibukan, mudahbersikapramah,
6
rendahhatisederhanadan dermawan. Lansiaini juga
mudahmemenuhiundangan dan menjadipanutan.
2. Mandiri
Lansia yang senangmenggantikegiatan yang
hilangdengankegiatan yang
barudimanalansiainiselektifdalammencaripekerjaan dan juga
temanpergaulansertamemenuhiundangan
3. Tidakpuas
Lansia yang mengalamikonfliklahirbatin dan
kerapbersikapkerasmenentang proses penuaan.
Perasaantidakpuasdisebabkankarenaadanyakehilangankecantikan,
dayatarikjasmani, kekuasaan, status dan juga teman yang
disayangi. Lansiatipeinikerap kali menjadipemarah,
tidaksabra,mudahtersinggung, senangmenuntut, sulituntukdilayani
dan sukamenjadipengkritik
4. Pasrah
Lansia yang selalumenerima dan menunggunasibbaik di mana
lansiainimemilikikesenanganuntukberibadah dan
mudahuntukmelakukanberbagaijenispekerjaan.
5. Bingung
Lansia yang seringkaget, hilangkepribadian,
sukamengasingkandiri, merasa minder, mudahmerasamenyesal,
pasif danacuh.
c. Mitos dan stereotiplansia (Saul (1974) dalamNugroho (2000)
dalamMaryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi& Batubara
(2008)adalahsebagaiberikut:
1. Mitoskedamaian dan ketenangan
Lansiaseringdianggapmenikmati masa tua dan hasiljerihpayahnya
pada masa muda, sertasemuacobaankehidupanseakan-
akanterlewatisemua. Kenyataannyaadalahlansiaseringmengalami
7
stress akibatpenyakit yang diderita, sertakeluhan dan
penderitaanhidup di masa menua.
2. Mitoskonservatisme dan kemunduruanpandangan
Lansiaseringdianggapkolot, tidakkreatif, dan berorientasi pada
masa lampusehinggalansiadianggapketinggalan zaman.
Lansiaseringdianggapsulitmenerimaperubahanbaru, merindukan
masa lalu dan mengulang-ulangpermintaan.
Kenyataannyaadalahlansiatetapdapatbersikap dan berfikirkreatif
dan berpandangandinamissesuai zaman.
3. Mitosberpenyakitan
Lansiaseringdianggapmenderitaberbagaimacampenyakitkarenapen
urunanbiologis yang dialami.
Kenyataannyaadalahpenurunanfungsitubuh yang
dialamidapatdikontrolmelalupencehagan, perawatan dan
pengobatan.
4. Mitossenilitas
Lansiaseringdianggappikunkarenapenurunankognitif yang
dialami. Kenyataannyaadalahlansiamasihdapatmemilikidayaingat
yang baik dan mampumenyesuaikandenganingatanmereka.
5. Mitostidakjatuhcinta
Lansiaseringdianggaptidakjatuhcinta dan
tertarikdenganlawanjenis.
Kenyataannyaadalahlansiamampumempertahankanperasaan dan
emositerhadap orang yang dicintai.
6. Mitosaseksualitas
Lansiaseringdianggappenurunangairah, frekuensi dan
kemampuandalamberhubunganseks.
Kenyataannyaadalahlansiamasihmampumempertahankangairah
8
dan keinginanberhubunganseks, terlebihkepadalansia yang
menikahlagiataupunmasihmelakukanhubunganseksual di
usiasenja.
7. Mitosketidakproduktifan
Lansiaseringdianggaptidakproduktif.
Kenyataannyaadalahlansiamasihmampumencapaikematangandari
produktifitasjiwa yang sehat dan
tetapberkualitassebagaipribadidiri di usiasenja.
d. Teoridan proses penuaan
Proses penuaandirasakan oleh individu dan terjadi
pada sistemdalamtubuhindividu (Eliopoulos, 2018).
Beberapaahliteorimengusulkanbahwadenganbertambah
nyausia, terdapattransisidarimaterike nonmaterial, yang
dikenalsebagaigerotransendensi.
Perjalananpenuaandapatmenjadiunikuntuksetiapindivid
u dan dipengaruhi oleh banyakfaktor.
Stanley &Beare (2002) menyebutkanbahwapenuaan
yang terjadi pada lansiaadalahhal yang normal yang
meliputiperubahanfisik dan tingkahlalu.
Ketikalansiamengalamipenuaan,
peristiwainimerupakanrangkaipanperistiwakompleks
yang juga mempengaruhilansia dan bergantung pada hal
lain sepertiherediter, stressor lingkungan dan lainnya.
Eliopoulos (2018)
menyatakanpenuaanbiologistelahdijelaskan oleh
teoristokastik yang
melihatpenuaansebagaiakibatdariseranganacakdari
internal danlingkunganeksternal. Teori non-
stokastikmemandangpenuaansebagai proses yang
kompleks dan
telahditentukansebelumnya.Teoristokastikmeliputihubu
9
ngansilang, radikalbebas, lipofuscin, keausan, evolusi,
dan teoribiogerontologi.
Teorinonstokastikmenggambarkanperan apoptosis,
pemrogramangenetik dan mutasi, reaksiautoimun,
neuroendokrin, neurokimia, radiasi, nutrisi, dan
lingkungandalam proses penuaan.
Mutasi DNA
Perpetuasidalamembelahansel
Peningkatanjumlahmutasisel di dalamtubuh
Malfungsijaringan, organ dan sistem
Penurunanfungsitubuh
Gambar 1.2 Teorigenetika (Eliopoulos, 2018)
Sedangkan pada teorisosiologis,
teoripenuaanmeliputipenuaan, teoripelepasanadalah
salah satu yang paling awal,
memandangpenuaansebagaiproses di mana masyarakat
dan individusecarabertahapmenarik, ataumelepaskan,
darisatusama lain, adanyatimbalbalikkepuasan dan
manfaatkeduanya. Selainitu,
teoriaktivitasmengusulkanbahwalansiaharustetapaktif
dan terlibatdalammasyarakat.
Dalamteoriinitidaksemualansiamampuuntukaktifdalam
masyarakatseiringbertambahnyausia.
Teorikontinuitasmenunjukkanbahwaindividuakanmemp
10
ertahankanpolaketerikatan (engagement) yang
merekapraktikkansepanjanghidupmereka.
Teorisubkulturberkeyakinanbahwalansiadengannorma,
keyakinan, dan masalah yang dianut dan
dialamiberbeda,
toeriinimenyatakanbahwalansiaharusdihormatidenganap
a yang merekayakini.
Teoristratifikasiusiamenyarankankesamaan di
antaraberbagaikelompokumurlansiadimanamenyebabka
nmerekasemuamemilikipengalaman dan
interaksiunikdenganmasyarakat.
Selainitu, teoripsikologipenuaanmengeksplorasi
proses mental, perilaku, dan perasaan orang di seluruh
duniarentanghidup, bersamadenganbeberapamekanisme
yang digunakanindividuuntukmemenuhitantangan yang
merekahadapi di usiatua.
Eriksonmenggambarkantugasperkembanganlansiaadala
huntukmenemukan egointegritas versus keputusasaan.
Gambar 1.3 Lansiadalamtugasperkembangan Erikson
(Eliopoulos, 2018)
11
Peck
mengembangkanlebihjauhdenganmenawarkantantangan
spesifik yang dihadapi oleh
lansiadenganmengusahakanintegritas ego; Butler dan
Lewis juga menawarkantugasperkembanganspesifik
pada usialanjut.
D. Latihan
Untukmemperdalampemahamanandamengenaimateri di atas,
kerjakanlahlatihanberikut:
Anda dianjurkanuntukmencari dan mempelajarikonsep dasar lansia!
Sebagaiseorangcalonperawat, bagaimana Anda
memandangkehidupandewasamuda kalian?
Bagaimana Anda memimpikankehidupansebagailansia di masa
yang akandatang?
Bayangkanjika Anda mengalamiduahalsebagaiberikut:
1. Sehat dan terjamin di masa tua?
2. Sakit dan bergantung pada orang lain di masa tua?
Apa yang akan Anda lakukan agar tetapsehat dan terjamin di masa
12
tua?
Tindakankeperawatanapa yang dapat Anda berikan pada lansia
yang sehat dan terjami di masa tua?
Tindakankeperawatanapa yang dapat Anda berikan pada
lansiasakit dan bergantung pada keluargaataupenguruspanti di
masa tuamereka?
Petunjuklatihan
1. Carilah materi tentang konsep dasar lansiabaik dari textbook, e-book,
artikelmaupun literatur ilmiah.
2. Sebelumnyaandasusunkata kunci terkait dengan konsepdasarlansia.
3. Kumpulkan data dan buatrangkumanhasilbelajar mandiri anda.
4. Bagaimanakesimpulananda, tuangkandalambentuklaporan!
5. Selamatmengerjakantugas.
E. Rangkuman
UU No 13 tahun 1998 mendefinisikanlansiasebagai orang yang
telahmencapaiusia 60 tahunkeatas. Di Indonesia, persentaselansiamencapai
9,60 persenatausekitar25,64 juta orang dimanakondisiinimenunjukkan
Indonesia sedangbertransisimenujukearahpenuaanpenduduk. Proses
penuaanmenyebabkanlansiasebagaikelompok yang
mengalamiketeganganatautekanandalamperubahan yang terjadidarisegifisik
dan psikologis.
Responlansiaterhadapperubahanyang
terjadimenyebabkanpelbagaipandangan yang mendiskreditkanpopulasilansia.
Namun, perubahan yang terjadi pada lansia juga
dapatdibuktikandenganteoripenuaan yang
13
menjustifikasitransisilansiasebagaipribadi yang
unik.Perjalananpenuaandapatmenjadiunikuntuksetiapindividu dan
dipengaruhi oleh banyakfaktor. Oleh karenaitu,
perawatperlumemilikifokusholistikdalammenilai, merencanakan, dan
memberikanperawatan pada lansia.
F. TesFormatif1
Pilihlahsatujawaban yang paling tepat!
1. Usialansiamadyamenurut BPS adalah …
A. 60-69tahun
B. 70-79tahun
C. 81-85 tahun
D. 86-90 tahun
E. > 90 tahun
14
2. Gerontologiadalah ….
A. Ilmu yang
membahaspelayanankesehatanterhadaplansiadenganspesifikasipendi
dikan dan pelatihantertentu yang
memahamikebutuhanlansiadengankeunikannya
B. Ilmu yang berfokus pada perawatanlanjutusia
C. Ilmu yang berfokus pada perspektiffisiklanjutusia
D. Ilmu yang mempelajarimasalahlanjutusiadenganperspektif yang
lebihluas, tidakhanyaberkaitandenganmasalahkesehatantetapi juga
masalah lain yang dialami (psikologis, spiritual, kultural dan
spiritual) orang lanjutusia.
E. Ilmu yang berfokus pada perspektiflansiaterhadapmasalahsosial yang
diakibatkandariperubahanpsikologislansia.
3. Berikut yang merupakankarakteristiklansia, kecuali …
A. Berusialebihdari 60 tahun
B. Kebutuhan dan masalahlansiabervariasidarirentangsehathinggasakit
C. Kebutuhanbervariasidarikebutuhanbiopsikososialhingga spiritual,
D. Rentangkondisimaladaptif
E. Lingkungantempattinggal yang bervariasi.
4. Strespsikologis pada lansiameliputi …
A. Atrofi lemak tubuh, hilangelastisitasjaringan,
pengurangankecerdasanmenyimpanmemori
B. Status giziburuk, gangguanpencernaan, hipertensi,
berkurangnyakemampuanbelajar, gangguanberkemih
C. Penurunanmenyimpaninformasi, penurunanmemorijangkapanjang
D. Penurunanmemorijangkapendek, pengurangankecerdasancairan
E. Atrofi lemak tubuh, gangguanberkemih,
pengurangankecerdasancairan
15
5. Stresfisiologis pada lansiameliputi…
A. Atrofi lemak tubuh, hilangelastisitasjaringan,
pengurangankecerdasanmenyimpanmemori
B. Status giziburuk, gangguanpencernaan, hipertensi,
berkurangnyakemampuanbelajar, gangguanberkemih
C. Penurunanmenyimpaninformasi, penurunanmemorijangkapanjang
D. Penurunanmemorijangkapendek, pengurangankecerdasancairan
E. Atrofi lemak tubuh, gangguanberkemih,
pengurangankecerdasancairan
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Bagaimanahasil test formatif yang sudah Anda kerjakan?
Apakahhasiljawabanandasudahmencapainilaidiatas 70?
Bagussekali, jikanilai Anda sudahmencapainilaidiatas 70,
halinimenunjukkanbahwa Anda sudahmempelajarimateritersebutdenganbaik.
Jikabelummencapainilaitersebut, janganputusasacobabaca dan
pelajarikembalimateri di atas dan cobaulangikembaliuntukmengisi test
formatifdiatas, sampaiberhasil. Yakinlahbahwa Anda bisa!
Jikaandasudahmelewatibatasnilai lulus, silakanlanjut pada
kegiatanbelajarberikutnya !
KegiatanBelajar2
Aspek Legal EtikdalamPraktikKeperawatanGerontik
A. TujuanKegiatanPembelajaran
Konsepasuhankeperawatangerontikmerupakanmerupakantahapawaldala
mmengenalKeperawatanGerontik. Tujuandarimempelajarikonsepdasar dan
teoritentanglanjutusiaadalahmampumemahamipengetahuanmengenaipopulasi
lansiadan proses penuaan, keragamanbudaya yang berkembang dan
transisikehidupanlanjutusiadenganperubahantubuh dan pikiran yang dialami.
16
Setelah menyelesaikankegiatanbelajar 1 tentangkonsepdasarlanjutusia,
mahasiswadiharapkanmampumemahamiaspek legal
etikdalamdalampraktikkeperawatangerontik.
B. PokokMateriKegiatanBelajar
Untukmencapaitujuandalamkegiatanbelajar2ini, maka Anda
diharapkanmempelajaritentang
1. Konsep legal dalampraktikkeperawatangerontik
a. Malpraktik
b. Kerahasiaan
c. Keamananlegalitasbagiperawat
2. Konsepetikdalampraktikkeperawatangerontik
a. Prinsipetik
b. Pertimbanganbudaya
c. Dilemaetikdalampraktikkeperawatangerontik
C. UraianMateri(Eliapoulos, 2018)
1. Konsep legal dalampraktikkeperawatangerontik
a. Malpraktik
Perawatmemberikanlayanankepadapasiendengankehati-hatian,
memilikikompetensi dan
kepeduliaan.Standarperawatandianggapsebagainorma.
Ketikakinerjamenyimpangdaristandarperawatan,
halinidinyatakansebagaimalpraktik.
Sehinggaperawatharusbertanggungjawabatasmalpraktik yang
dilakukan.
Adapuncontohsituasi yang dapatmenyebabkanmalpraktekmeliputi
yang berikut:
1) Pemberiandosisobat yang tidakbenarkepadapasien,
sehinggamenyebabkanpasienmengalamireaksi yang merugikan
17
2) Mengidentifikasigangguanpernapasan pada
pasientetapitidakmemberitahudoktersecaratepatwaktu
3) Meninggalkanirigasi di sampingtempattidurpasien yang bingung,
yang kemudianpasienminumlarutantersebut
4) Lupauntukmelakukantirah baring
sehinggapasientidakbergerakselamaseluruh shift,
mengakibatkanpasienmengalamiulkustekan (pressureulcer)
5) Pasien yang jatuhkarena salah
satuanggotastafperawatberusahamengangkatpasien.
Selainitu, terdapatistilahlainnyasepertitindakanlalaiyang
terjadidengansendirinyadan
tidakmenjaminbahwakerusakandapatdipulihkan, seperti:
1) Tugasatauduty: hubunganantaraperawat dan pasien yang
menjaditanggungjawabperawatperawatanpasien
2) Kelalaianataunegligence:
kegagalanuntukmenyesuaikandiridenganstandarperawatan (mis.,
Malpraktik)
3) Cederaatauinjury: kerusakanfisikatau mental pada
pasienataupelanggaranhak-hakpasien yang disebabkan
olehtindakanlalai
b. Kerahasiaan
Pasiendalamperawatanhanyadilihat oleh petugaskesehatan yang
merawatbaikperawat, dokter, terapi, apoteker, dan lainnya.
Dalammengkomunikasikaninformasimengenaipasien,
petugaskesehatanharusmampumemastikanperawatan yang
terkoordinasi dan
berkualitasdengantetapmempertahankanekslusivitasaksesinformasi.
Ekslusivitasinidikarenakandenganadanyapotensitingginyajumlahindiv
idu yang memilikiakseskeinformasimedispribadipasien dan
kemudahandalammentransferinformasi,
18
makadiperlukanadanyaupayaperlindungankeamanan dan
kerahasiaaninformasikesehatanpasien.
Amerika Serikatmenjaminkeamanan dan
kerahasiaaninformasikesehatanpasiendenganmengembangkanUndang
-undangPortabilitas dan AkuntabilitasAsuransiKesehatan (HIPAA).
HIPAA
menyediakanaksesbagipasienuntukterhubungdengancatatanmedismer
eka dan
mengendalikanbagaimanainformasikesehatanpribadimerekadigunakan
dan diungkapkan.
Pasiendapatmemintapenyediainformasiuntukmengubahinformasi yang
salah yang telahmerekatemukanataupunmenambahkaninformasi yang
hilang. Mereka juga dapatmeminta agar
informasikesehatanmerekatidakdibagikankepadapihaklain.
c. Keamananlegalitasbagiperawat
Akal sehatdapatmenjadipendukungterbaikpraktikkeperawatan yang
sehat. Janganlupabahwapasien, pengunjung,
dankaryawantidakkehilanganhakhukumatautanggungjawabmerekaketi
kamerekaberadadalamlingkunganpraktikperawatan. Hukum dan
peraturanmemaksakanhak dan tanggungjawabtambahan pada pasien,
petugaskesehatan dan instansipenyedialayanankesehatan. Oleh
karenaitu,
perawatharusmampumelindungidirimerekasendiridengancaraberikut:
1) Membiasakandiriuntukmemahamihukum dan aturan yang
mengaturtindakanpraktikkeperawatan, instansipelayanankesehatan
dan hubungandenganmultiprofesi
2) Memahamikodeetikkeperawatan dan kompetensisesuaidengan
Pendidikan dan pelatihan yang dimiliki
3) Mendapatkanpanduanadministratifatauhukumjikaragutentangkons
ekuensihukumdarisuatusituasi.
19
4) Melaporkandan mendokumentasikansetiapkejadian yang
tidakbiasa.
5) Menolakuntukbekerjadalamsituasi yang
menciptakanrisikobagiperawatanpasien yang aman.
2. Konsepetikdalampraktikkeperawatangerontik
a. Prinsipetik
Beberapaprinsipetikdigunakandalampraktikkeperawatangerontik,
meliputi:
1) Beneficence
Berbuatbaikterhadappasien. Prinsipinididasarkan pada
kepercayaanbahwapendidikan
danpengalamanperawatmemungkinkanmerekauntukmembuatkepu
tusan yang tepatdalammelayanikepentinganterbaikpasien.
Perawatmengambiltindakan yang
baikuntukpasientanpamengabaikankeinginanpasien.
2) Nonmaleficence
Untukmencegahbahaya pada pasien.
Prinsipinidapatdipandangsebagaibagiandarikebaikankarenaniatnya
diperuntukkanuntukmengambiltindakan yang baikuntukpasien.
Selainberniatuntukmengindaritindakan yang
yangmenyebabkankerugian,
tindakansepertimemberitahumanajemenbahwakekuranganstafmer
upakan salah satubentukcontohnonmaleficence.
3) Justice
Untukbersikapadil, memperlakukan orang secaraadil, dan
memberipasienlayanan yang merekabutuhkan.
Prinsipiniberkeyakinanbahwapasienberhakmendapatkanlayananbe
rdasarkankebutuhan, terlepasdarikemampuanmembayar.
4) Fidelity dan veracity
Fidelityberartimenghargai kata-kata dan
kewajibanperawatterhadappasien; veracityberartikejujuran.
20
Prinsipinipentinguntuksemuainteraksiperawat-
pasienkarenakualitashubungantergantung pada kepercayaan dan
integritas. Pasien yang
lebihtuamungkinmemilikitingkatkerentanan yang
lebihtinggidaripada orang dewasasehinggalansiasangattergantung
pada kejujuranperawat yang menanganimereka.
5) Autonomyadalah
Untukmenghormatikebebasan, preferensi, dan hakpasien.
Memastikan dan
melindungihakpasienlansiadenganmemberikanpersetujuanberdasa
rkaninformedconsentmerupakancontohdariautonomy.
6) Confidentialityadalah
Untukmenghormatiprivasipasien. Pasienseringberbagiinformasi
yang sangatpribadidenganperawat dan
perlumerasayakinbahwakepercayaanmerekatidakakandilanggar.
b. Pertimbanganbudaya
Masalah yang
harusdipertimbangkandalampraktikkeperawatanadalahapa yang
dapatdianggapsebagaipraktiketis.
Beberapaindividumungkintidakdipandang oleh orang lain
karenalatarbelakangbudayamereka. Misalnya,
seorangperawatmungkinseorangwanitaAmbon yang beragama Kristen
memegangkeyakinanbahwaperawatan terminal di
rumahsakitumumharusdipandu oleh pendeta dan
dihadirikeluarga.Perawatdapatmemandanginisebagaikeyakinanetisyan
g sehat dan
memungkinkanmerekauntukmembimbingpraktiknyadenganbekerjasa
madengantokoh agama dan perawat lain yang beragama Kristen.
Contoh lain
adalahketikaindividumemilikihakuntukmembuatkeputusan.
DalambanyakkeluargaJawa,individumembahaskeputusanpentingdeng
21
ananggotakeluarga dan lebihsukamelibatkankeluargaatau orang yang
dituakandalamkeputusanpasien. Dalamhalini,
perawatperlumenghargaibahwamasalahetikadipengaruhi oleh budaya.
Perawatwajibmempelajaritentangbudaya
danpreferensipasienuntukmemastikantindakanperawatantidakmenimb
ulkankonfliketika. Perawat juga
perluuntukmengingatbahwatidaksemuaindividudarikelompokbudaya
yang samadapatberbagihal yang samakeyakinan dan
praktikberkehidupan. Sehingga,
perawatharussemakinmemperkuatpentingnyabelajartentangpreferensii
ndividudalampraktikkeperawatangerontik.
c. Dilemaetikdalampraktikkeperawatangerontik
Praktikkeperawatanmelibatkanbanyaksituasi yang
dapatmenghasilkankonflik-konflikantaranilai-nilaiperawat
dansistemeksternal yang memengaruhikeputusan dan konflik;
antarahakpasiendengankewajiabperawatterhadappasien.
D. Latihan
Untukmemperdalampemahaman Anda mengenaimateri di atas,
kerjakanlahlatihanberikut!
Anda dianjurkanuntukmencari dan mempelajaricontoh dilemma
etikterhadapkasus di bawahini!
Saatbekerjadalam program pengabdianmasyarakat, Anda bertemudengan
Pak Broto, seorangtunawismaberusia 68 tahun.
PakBrotomenanyakanpendapat Anda tentanggangguanpernapasan yang
telahdideritaselamabeberapabulanterakhir. Beliaumelaporkanbatukkronis,
hemoptisis,
dan dispnea. Pak Brototampakkurus dan mengakuitelahkehilanganberat
badan. Pak
Brotomenyatakandiamerokoksetidaknyasatubungkusrokoksetiaphariselamale
bihdari 50 tahun dan
22
tidakmemilikiniatuntukmengubahkebiasaanmerokoknya. Meskipun Pak
Brototidakmemilikigangguankognitif,
beliausangatmenolakupayauntukmenemukantempattingga dan
mengaturuntukkonsultasimedis dan perawatankesehatan. Anda
yakinbahwatanpaintervensi, Pak Brototidakakanbertahanlebih lama.
Apakah Anda menghormatihakPak Brotos
untukmembuatkeputusansendiritentanghidupnya,
bahkanjikakeputusanitubertentangandenganapa yang terbaikuntukkesehatan
dan kesejahteraannya?
Petunjuklatihan
1. Carilah materi tentang konsep dasar lansiabaik dari textbook, e-book,
artikelmaupun literatur ilmiah.
2. Sebelumnyaandasusunkata kunci terkait dengan konsep legal dan
etikdalampraktikkeperawatangerontik.
3. Kumpulkan data dan buatrangkumanhasilbelajar mandiri anda.
4. Bagaimanakesimpulananda, tuangkandalambentuklaporan!
5. Selamatmengerjakantugas.
E. Rangkuman
Perawatmemberikanlayanankepadapasiendengankehati-hatian,
memilikikompetensi dan kepeduliaan.
Ketikakinerjamenyimpangdaristandarperawatan,
halinidinyatakansebagaimalpraktik,
sehinggaperawatharusbertanggungjawabatasmalpraktik yang
dilakukan.Untukmenghindarimalpraktik,
perawatharusmampumelindungidirimerekasendiridenganmemahamihukum
dan aturan yang mengaturtindakanpraktikkeperawatan.
Perawatperlumemahamikodeetikkeperawatan dan
kompetensisesuaidenganpendidikan dan pelatihan yang dimiliki. Selainitu,
dokumentasi pada setiapkejadianjanggal, penolakanuntukbekerja pada
situasitidakamanbagipasien dan pemahamanadminitratif dan hukum dan
23
suatukondisitindakanperawatanharusdipahamidenganbaik. Di sisilain,
perawatharusmampumemahamiprinsipetik dan
mempertimbangkanbudayapasiendalampemberianasuhankeperawatan.
Denganmemahamiaspek legal etik,
perawatakanmampumenyelesaikanpermasalahan dilemma etikdenganbijak.
F. TesFormatif2
Pilihlahsatujawaban yang paling tepat!
1. Prinsipetiknonmaleficenceadalah….
A. Berbuatbaikterhadappasien
B. Mencegahbahaya pada pasien
C. Bersikapadil, memperlakukan orang secaraadil, dan
memberipasienlayanan yang merekabutuhkan
D. Menghormatikebebasan, preferensi, dan hakpasien
E. Menghormatiprivasipasien
2. Prinsipetikautonomyadalah …
A. Berbuatbaikterhadappasien
B. Mencegahbahaya pada pasien
C. Bersikapadil, memperlakukan orang secaraadil, dan
memberipasienlayanan yang merekabutuhkan
D. Menghormatikebebasan, preferensi, dan hakpasien
E. Menghormatiprivasipasien
3. Kegagalanuntukmenyesuaikandiridenganstandarperawatantermasuk….
24
A. Duty
B. Negligence
C. Injury
D. Liability
E. Ethics
4. Kerusakanfisikatau mental pada pasienataupelanggaranhak-hakpasien
yang disebabkan olehtindakanlalaitermasuk….
A. Duty
B. Negligence
C. Injury
D. Liability
E. Ethics
5. Yang merupakanbentukusahakeamananlegalitasperawatmeliputi …
A. Memahamikodeetikkeperawatan dan
kompetensisesuaidenganpendidikan dan pelatihan yang dimiliki
B. Memberikandosisobat yang benarkepadapasien dan
memberitahukandoktersetelah jam shift
C. Mengidentifikasigangguanpernapasan pada pasiendan
meninggalkanirigasi di sampingtempattidurpasien yang bingung
D. Melakukantirah baring setiap 4 jam yang
mengakibatkanpasienmengalamiulkustekan
E. Mengangkatpasienjatuh dan hanyamenuliskan di
bukuperkembanganpasien.
B. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Bagaimanahasil test formatif yang sudahandakerjakan? Apakahjawaban
"Benar" andasudahdiatas 70?
Bagussekali, jikajawabanandasudahmencapaidiatas 70,
halinimenunjukkanbahwaandasudahmempelajarimateritersebutdenganbaik.
25
Jikabelummencapainilaitersebut, janganputusasacobabaca dan
pelajarikembalimateri di atas dan cobaulangikembaliuntukmengisi test
formatifdiatas, sampaiberhasil. Yakinlahbahwaandabisa!
Jikaandasudahmelewatibatasnilai lulus, silakanlanjut pada
kegiatanbelajarberikutnya !
KegiatanBelajar3
Permasalahan pada Lansia
A. TujuanKegiatanPembelajaran
Permasalahan pada lansiaeratkaitannyadenganperubahan yang terjadi
pada lansia. Tujuandarimempelajarikonseppermasalahan pada
lansiaadalahmampumemahamiperubahanfisiklansiaterhadappengaruhnyadala
maspekpsikososial. Selainitu,
pentingnyamemperlajarilansiadenganpermasalahan yang unik,
membuatmahasiswadapatmemahamiperubahantubuh dan pikiran yang
dialami.
Setelah menyelesaikankegiatanbelajar 3 tentangpermasalahan pada
lansia, mahasiswadiharapkanmampumemahamimasalah pada lansia.
B. PokokMateriKegiatanBelajar
Untukmencapaitujuandalamkegiatanbelajar3ini, maka Anda
diharapkanmempelajaritentang
1. Perubahanfisik
a. Sistemkardiovaskuler
26
b. Sistemneurologi
c. Sistempernafasan
d. Sistemmuskuloskeletal
e. Sistemindra
f. Sistemendokrin
g. Sistemperkemihan
h. Sistemreproduksi
i. Sistemintegumen
2. Masalahfisik dan pengaruhnyaterhadappsikososial
a. Risikojatuh
b. Nyeri
c. Intoleransiaktivitas dan latihanfisik
d. Gangguanistirahattidur
e. Depresi
f. Demensia
g. Spiritualitas
h. Kanker
i. Konfusiakut
j. Tunawisma
k. Kematian dan menjelangajal
l. Polifarmasi
m. Salah perlakuan
C. UraianMateri(Stanley &Beare, 2002)
1. Perubahanfisik
a. Sistemkardiovaskuler
Perubahan normal pada sistemkardiovaskularmeliputiventrikelkiri
yang menebal. Hal inimengakibatkanpenurunankekuatankontraktil.
Lansia juga mengalamikatupjantung yang menebal dan
membentukpenonjolansehinggaterjadigangguanalirandarahmelaluikat
up. Arterilansia juga menjadikaku dan tidaklurus pada
27
kondisidilatasi. Hal inimengakibatkanpenumpulanresponbaroreseptor
dan penumpulanresponterhadappanas dan dingin.Vena juga
mengalamidilatasi dan katup-
katupmenjaditidakkompetensehinggaterjadi edema pada
ekstremitasbawahdenganpenumpukandarah.
Gambar 3.1 Sistemkardiovaskular pada lansia (Eliopoulos, 2018)
b. Sistemneurologi
Perubahan normal pada lansiameliputikonduksisarafperifer yang
lambat. Hal iniberpengaruhterhadapreflek tendon dalam yang
lebihlambat dan meningkatnyawaktureaksi. Selainitu,
peningkatanlipofusinsepanjang neuron-neuron
mengakibatkanvasokonstriksi dan
vasodilatasitidaksempurna.Termoregulasi oleh hipotalamus juga
kurangefektifsehinggamengakibatkanbahayakehilanganpanastubuh.
28
Gambar 3.1 Sistemneurologi pada lansia (Eliopoulos, 2018)
c. Sistempernafasan
Pada lansiaterjadikalsifikasikartilagokosta
yangmengakibatkanpeningkatan diameter anteroposterior dan juga
peningkatanpernafasan abdomen dan diafragma. Perubahan yang
terjadiadalahpenurunanPaO2.Lansiamengalamiatrofiototpernafasanseh
inggamengakibatkanpeningkatanrisikoterjadinyakelelahanototinspiras
iyang
berpengaruhterhadappenurunankecepatanaliranekspirasimaksimal.
Penurunandalamrekoilelastismengakibatkan: peningkatan volume
penutupanyang berakibat pada peningkatan volume residu;
peningkatanudara yang terjebakyang
berpengaruhterhadapmenurunnyakekuatankapasitas vital; dan juga
ketidakcocokanventilasi-
perfusiberpengaruhterhadapmenurunnyakapasitas vital.
Pembesaranduktus alveolus mengakibatkanmenurunnya area
permukaan alveolar. Peningkatanukuran dan kekakuantrakea;
sertajalannafasdapatmengakibatkanmenurunnyakapasitasdifusi dan
peningkatanruangmati.
29
Gambar 3.3 Sistempernapasan pada lansia (Eliopoulos, 2018)
d. Sistemmuskuloskeletal
Perubahan normal pada
sistemmuskuloskeletalmeliputipenurunantinggi badan progresif yang
disebabkan oleh penyempitandiskusinvertebrate.
Halinimengakibatkanposturtubuhbungkukdenganpenampilanbarrel-
chest.Lansia juga mengalamikekakuanrangkatulang dada pada
keadaanmengembang. Hal inimengakibatkanpeningkatanresikojatuh
pada lansia.
Selainitupenurunanproduksitulangkortikal dan
trabekularmengakibatkanpeningkatanrisiko fraktur.Lansia juga
mengalamipenurunanmassaototdengankehilangan lemak subkutan
yang mengakibatkan:konturtubuh yang tajam,pengkajian status
hidrasisulit, dan penurunankekuatanotot. Waktuuntukkontraksi dan
relaksasimuskular pada
lansiamemanjangsehinggamengakibatkanperlambatanwaktuuntukbere
aksi. Kekakuanligamen dan
sendimengakibatkanpeningkatanrisikocedera pada lansia
30
Gambar 3.4 Sistem musculoskeletal pada lansia (Eliopoulos,
2018)
e. Sistemindra
Lansiamengalamigangguanpenglihatanberupapenurunankemampu
anakomodasi.
Penurunaninimenyebabkankesukarandalammembacahuruf-huruf yang
kecil. Lansia juga mengalamikonstriksi pupil senilisis yang
mengakibatkanpenyempitanlapangpandang. Selainitu, lansia juga
mengalamipeningkatankekeruhanlensadenganperubahanwarnamenjad
ikuningsehinggamengakibatkanpenglihatan yang kabur,
sensitifitasterhadapcahaya, penurunanpenglihatan pada malamhari
dan kesukarandenganpersepsikedalaman.
Lansiamengalamipenurunanfungsipendengarandimanaterjadiperal
ihanfungsi sensorineural secaralambat yang
mengakibatkankehilanganpendengaransecarabertahap.
31
Lansiamengalamimengalamiperubahandalampengecapandimanak
etikabertambahtua, jumlah total kuncupkuncupperasa pada
lidahmengalamipenurunan. Kuncupperasa pada
lidahitumengalamikerusakan yang
mengakibatkanmenurunnyasensitifitasterhadap
rasa.Walaupunkuncup-
kuncupperasamengalamiregenarasisepanjangkehidupanmanusia,
lansiamempunyaisuatupenurunansensitifitasterhadap rasa
manisasamasin dan juga pahit
Pada inderaperaba, kebutuhansentuhanafektifmeningkat pada
lansia.Lansiamerasatertarikdalamsentuhan dan
sensasitaktilkarenamerekasudahkehilangan orang yang dicintai,
merasapenampilanmerekatidakmenariksepertiwaktudulu dan
jugamerasatidakmengundangsentuhandari orang
laindimanasikapmasyarakatumumterhadaplansiatidakmelakukankonta
kfisikdenganmanusia. Ketikaindra yang lain terganggu,
rangsangantaktilmenjadilebihpentingbagilansiasebagaialatkomunikasi
.
Sensasipenciumantidakhanyadipengaruhi oleh
penuaansaja.Nervusolfaktoriussangatkompleks dan
diperkirakanmampuuntukmelakukanregenarasi. Namun,
selainpenuaan, penurunankemampuanpenciuman juga dipengaruhi
oleh pilek, influenza, merokok,obstruksihidung,sekretdarihidung,
sinusitis
kronis,ataupunkebiasaantertentudenganbau,epitaksis,alergidan
faktorlingkunganyang dapatmempengaruhipenciuman.
Selainitu, pada lansiakulitmengalamiatropi, kendur,
tidakelastiskering dan berkerut.
Kulitakankekurangancairansehinggamenjadi tipis dan berbercak.
Kekeringankulitdisebabkanatropiglandulasebasea dan
32
glandulasudoritera, timbul pigmen berwarnacoklat pada
kulitdikenaldengan liver spot.
Gambar 3.5 Sistemindra pada lansia (Eliopoulos, 2018)
f. Sistemendokrin dan pencernaan
Kadar guladarahberubahketikaseseorangmenjaditua. Fungsiginjal
dan kandungkemih juga berubahmembuattesurine
untukglukosamenjadikurangdapatdiandalkan pada lansiaberusia 65
tahun. Keletihan, perlubangun pada malamhariuntukbuang air kecil
dan infeksi yang seringmerupakanindikator diabetes yang
mungkintidakdiperhatikan oleh
lansiasehinggamerekapercayabahwaitumerupakanbagiandari proses
penuaan. Kenyataannyaituadalahgangguan pada endokrin.
33
Gambar 3.6 Sistempencernaan pada lansia (Eliopoulos, 2018)
g. Sistemperkemihan
Membran basalis glomerulus menebalsehinggaGFR dan
kemampuankonsentrasimenurun. Total permukaan glomerular
berkurangsehingganokturiaseringterjadi. Panjang dan volume
tubulusproksimalmenurunsehingga serum kreatinintetapsamadan
kecenderungankehilangan garam terjadi. Padatubulus distal
berkembangdivertikula yang menyebabkanmetabolismekalsium dan
vitamin D terpengaruh. Sirkulasi renal berubahatauberkurang.
Kapasitaskandungkemihmenurunsehinggamengakibatkanmekanismeh
omeostatisberubah dan menjadilebihsulit. Volumeresidual
meningkat.
Terjadikontraksikandungkemihsecarainvolunter(detrusor)sehinggame
ngakibatkanfrekuensimeningkat dan interval antarakeinginan dan
berkemihmenurun.
34
Gambar 3.7 Sistemperkemihan pada lansia (Eliopoulos, 2018)
h. Sistemreproduksi
Penurunan estrogen yang
bersikulasimengakibatkanatrofijaringanpayudara dan genital
sertaterjadinyapenurunanmassatulangdenganresiko osteoporosis dan
fraktur. Peningkatanandrogen yang
bersirkulasimengakibatkanpeningkatankecepatanaterosklerosis.
Gambar 3.8 Sistemreproduksi pada lansia (Eliopoulos, 2018)
i. Sistemintegumen
35
Perubahan normal pada
sistemintegumenakibatpenuaanmeliputiwaktuperbaikansel epidermis
lebihlambatsehinggamengakibatkankulitmudahrusak dan lecet.
Penurunan area kontakantara epidermis dan dermis
mengakibatkanpenyembuhanlukalebihlambat. Penipisanlapisan
dermalmengakibatkanpenutupan dan penyembuhanlukaburuk.
Penurunanvaskularisasimengakibatkantermoregulasiberkurang dan
penurunanabsorpsiagentopical. Penurunanjumlahkorpusmeissner dan
korpuspacinimengakibatkanpenurunansensasisentuhan dan
tekanandenganpeningkatanrisikoterhadapcedera. Penurunanjumlah
dan
kemampuanfungsionalkelenjarkeringatmengakibatkanpenurunanterm
oregulasi.
36
Gambar 3.9 Perubahan yang terlihat pada lansia (Eliopoulos, 2018)
2. Masalahfisikdan pengaruhnyaterhadappsikososial(Stanley &Beare, 2002)
a. Resikojatuh
Jatuhdapatmengakibatkanberbagaijeniscedera dan kerusakanfisik
dan psikologis. Akibat yang paling
ditakutiadalahpatahtulangpanggul. Fraktur
pergelangantanganlenganatas dan servismerupakanfaktor lain yang
seringterjadiakibatjatuh. Selainitu, osteoporosis
merupakanfaktorpenting yang turutberperanterhadapinsidenjatuh pada
wanita yang berusiadibawah 75 tahun.
37
Kejadianjatuh juga terjadi pada kerusakanjaringanlunak dan
akibatterbaring yang lama.
Ketidakmampuanuntukbanguntanpapertolongan orang lain
setelahjatuhterjadi pada 50% kejadianjatuh.
Manifestasipsikososialdarijatuhdapatmemilikibanyakdampak pada
lansia, samahalnyasepertidampakakibatcederafisik,
jikatidaklebihberat. Walaupuncederafisiktidakterjadisetelahjatuh, rasa
takutakanjatuhlagidapatmenyebabkankonsekuensisepertiansietas,
hilangnyapercayadiri, menarikdiridarikegiatansosial,
pembatasandalamaktivitassehari-hari, hilangnyakemandirian dan
pengendalian, depresi, perasaanrentan dan rapuh, dan
perhatiantentangkematian dan keadaanmenjelangajal,
menjadibebankeluarga dan teman-temanmerupakanmasalahfisik yang
berpengaruhterhadappsikososiallansia.
b. Nyeri
Nyeri kronisseringterjadi pada
lansiadimanapenyebabnyadiketahuipersistenatauprogresif,
contohnyaadalah arthritis rheumatoid ataupunkanker.
Keduatipenyeriakutmaupunnyerikronisakandialami oleh lansia.
Perawatmemilikiperan yang
pentingdalammembantumenanganinyeripasien salah
satunyaadalahmempercayaipasien dan
mengakuibahwanyeriadalahnyata. Terkadang,
lansiatidakmemberitahukantentangnyerimerekakarenabeberapaalasan.
Merekatidakinginmengecewakan orang terdekatnya,
merekatidakterbiasamengeluhdan
merekapercayabahwanyeriadalahbagian normal daripenuaan.
Adanyaperasaantakutterhadappengobatannyeridikarenakanpersepsi
mengenaiefeksampingnyeri. Ansietas dan
masalahpsikososialmerupakanberdampakbesarterhadapterhadapkualit
ashiduplansia.
38
c. Aktivitas dan latihanfisik
Sementaraitu, mobilitasfisiklansiadipengaruhi oleh
penurunanfungsimusculoskeletal, penurunanfungsineurologis,
adanyanyeri,
adanyadefisitperseptual,berkurangnyakemampuankognitif,
mudahjatuhsertabeberapaperubahansosialsepertikehilanganpasangan
dan teman-teman. Selainitu, tinggaljauhdengankeluarga dan
adanyaperubahanpolapikirsertaketidakberdayaandalambelajardapatme
munculkandepresi. Beberapamacamlatihan yang
dapatdilakukanadalahlatihankekuatanlatihanaerobik dan
latihanrentanggerak.
Aktivitaslansiadipengaruhidenganadanyafungsimuskuloskeletalfun
gsineurologispersepsinyerikemampuankognitif dan
adanyaperubahanhubungansosial dan aspekpsikologis.
Penurunanaktivitas pada lansiadidasarkan pada
ketidakcukupanenergisecarafisiologis dan
psikologisuntukdapatmenyelesaikanaktivitassehari-hari yang
diinginkan dan
dibutuhkanperubahanAktivitasinidilaporkandengankelemahandimana
denyutjantungataupuntekanandarahtidak normal terhadapaktivitas.
Adanyaperasaantidaknyamansetelahberaktivitas dan juga
adanyaperubahanelektrokardiografiterkadangmenjadisuatutandabagila
nsia yang mengalamiintoleransiaktivitas. Adapunfaktor-faktor yang
berhubungantentangtirah baring dan imobilitas,
gayahidupkuranggeraksertaketidakseimbanganantarasuplaioksigen
dan kebutuhanmempengaruhikegiatanaktivitaslansia.
d. Istirahattidur
Manusiaberisikotinggimengalamigangguantidurakibatbeberapafakt
or. Polatidurmengalamiperubahan yang khas yang
membedakannyadari orang yang lebihmuda.
Faktortersebutmencakupketelatenantidur, terbangun pada dinihari,
39
dan peningkatanjumlahtidursiang. Di sisilain,
gangguantidurdisebabkan oleh
beberapapenyakitsepertipenyakitpsikiatriksepertidepresi,
penyakitalzaimer dan penyakitdegeneratif, penyakitkardiovaskular
dan perawatanpascabedahjantung, inkompetensijalannapasatas,
penyakitparu, sindromnyeri, penyakitprostat dan juga endokrinopati.
e. Depresi
Depresi pada lansiaberhubungandenganpenyesuaian yang
terlambatterhadapkehilangandalamhidup dan stressor sepertipensiun
yang terpaksa, kematianpasangan dan
penyakitfisik.Namungangguandepresi pada lansiadapatdiobati dan
lansiadapatkembalisehat.Kenyataannyalansiayang depresiseringsalah
terdiagnosisatauterabaikakn. Hal
inidikarenakanbahwalansiadapatmenyamarkandepresiataugangguande
presitersamarkan oleh
gangguanfisik.Beberapaahlimengatakanbahwatenagaprofesional dan
lansiamasihmemandangdepresisebagianbagian yang
alamidaripertumbuhanlansia. Oleh
karenaitumerekagagalmembedakanantaraperilaku yang diharapkan
dan penyakit yang dapatdiobati. Pada
akhirnyadepresimemperpendekharapanhidupataumempengaruhikemu
nduranfisik. Dampakterbesarnyaadalahkualitashidupmenurun dan
menghambatpemenuhantugas-tugasperkembanganlansia.
Selainitudepresi juga dapatmengurashabisemosi dan finansial
orang yang terkenadepresi. Hal
tersebuttidakhanyamempengaruhilansiatersebut,keluargamaupunsiste
mpendukungsosial informal dan formal yang
dimilikinya.Akhirnyaangkabunuhdiriyang
tinggimenjadikonsekuensiseriusdaridepresi yang tidaktertangani.
f. Demensia
40
Demensiaadalahistilahumum yang
digunakanuntukmenggambarkankerusakanfungsikognitifglobal.
Kerusakanfungsikognitifbersifatprogresi, dan
mempengaruhiaktivitassosial dan okupasional normal
sertaaktivitaskehidupansehari-hari. Ketikalansiamengalamidimensia,
terjadiperubahangejaladaritahapawalpertengahanmaupunakhir
Demensiatahapawalmeliputiperubahanalamperasaanataupunkeprib
adian. Lansiamengalamigangguanpenilaian dan penyelesaianmasalah,
konfusitentangwaktu dan tempat. Lansiakesulitandenganangka dan
uang. Kesemuanyamembuatlansiamengalamidepresi dan menarikdiri.
Demensiatahappertengahanmeliputigangguanmemorisaatini dan
masa lalu. Lansiaakanmengalami amnesia. Gangguanpenilaian dan
penyelesaianbertambahparah. Konfusitentangwaktu dan
tempatsemakinmemburuk. Lansiamengalamigangguanpersepsi dan
kehilanganpengendalianimpuls. Lansiamudahmerasagelisah dan
kecurigaan,delusi dan halusinasi. Lansiajuga
mengalamigangguankemampuanperawatandirisertagangguansiklustid
ur-bangun dan mulaiterjadiInkontinensia.
Demensiatahapakhirmenyebabkanlansiamengalamigangguan yang
paling parahterhadapkemampuankognitif.
Lansiatidakmengenalikeluarga dan teman-temannya.
Gangguankomunikasi yang terjadisemakinparah.
Lansiahanyamampumelakukansedikitperawatandiri.
Lansiamemilikitangan yang aktif dan menjadihiperoral dan
resikoaspirasi. Lansia juga mengalamidepresisistemimunyang
dapatmeningkatkanrisikoinfeksi. Selainitu,
lansiamengalamihilangnyakemampuanototuntukberjalan dankakuotot.
Kesemuaperubahantersebutmembuatlansiamenarikdiri.
Gangguansiklustidur-
bangundenganpeningkatanwaktutidursertareflekmenghisap dan
menggenggam juga terjadi pada demensiatahapakhir.
41
g. Spiritualitas
Spiritual pada lansiadigambarkandengansumberkekuatan dan
kelemahanbagilansia. Spiritual merupakankekuatan yang
menyatukandan memberimakna pada kehidupan. Spiritual
terdiridarinilai-nilaidalamsejarah,persepsilansia, kepercayaandan
keterikatandiantaraindividu.
Sedangkanreligiusadalahsuatupraktikdalam agama yang
merupakanindikatordarikehadiran di tempatibadah,
berpartisipasidalamaktivitaskeagamaan, mengetahuitentangpraktik
dan esensiibadah dan agamanya,membaca kitab suci dan
melakukanaktivitaskeagamaan. Dengan kata lain,
kebutuhanmanusiaterhadapreligius dan spiritual
membuatlansiameningkatkanpenerimaanakan masa lalu,
kegembiraanmasa kini dan pemenuhanterhadap masa depan.
h. Kanker
Alasanpeningkatanrisikokankerterhadaplansiaterutama pada orang-
orang yang berusia di atas 50
tahunmasihdalampenelitian.Peningkatanrisikoinidisebabkanakibatada
nyaakumulasi pada pajananterhadapkarsinogenselamabeberapawaktu
dan periodelaten yang lama
sebelumkankerdapatterdeteksi.Masalahtersebutdapatdilihatdariperkem
bangankankerkulit yang biasanyaterjadi pada ada orang-orang
kulitputih di negara Barat. Ras kulitputih dan
kesukaanaktivitasterhadapberjemur di
sinarmataharimenjadifaktorrisikoterjadinyakankerkulit.
Merekatidakdidiagnosissebagaikankersampai 40
tahunsetelahkerusakanituterjadi.
Perubahan-
perubahanterkaitusiadalamsistemimundihubungkandengankeganasann
amun data-data pada penelitianmasihkurangmeyakinkan.
Teoriinimelibatkanpenurunankemampuansistemimun yang
42
mengalamipenuaanuntukmendeteksisel-selkankersebagaibendaasing.
Penuaan juga
dihubungkandenganpeningkatankerentananterhadapkerusakan DNA
oleh karsinogen dan pengurangankemampuanuntukmemperbaiki
DNA yang rusak. Hal inidikarenakanbaikkanker dan
penuaanberhubungandenganpertumbuhansel dan mortalitas.
Penemuanlebihlanjuttentangkankerdapatmengarah pada
suatupengetahuanbarutentangpenuaan dan kanker.
i. Konfusiakut
Konfusiakutdisebut juga sebagai delirium. Delirium
merupakanistilahmedis yang benaruntuksekumpulanperilaku yang
mewakiliistilahkonfusiakutdalamliteraturkeperawatan.
Kemampuanlansiauntukmemproses stimulus yang datangdengancara
yang bermaknasudahhilang.
Kemampuanuntukberfikirmengikutiperintah, beresponterhadap
stimulus dan berkonsentrasimengalamiperubahan.Siklusbangundan
tidurterganggu,ingatantentanghal-hal yang barusajaterjadihilang dan
terjadiperilaku verbal dan motorik yang tidaktepat.
Lansiaseringmenyadariadanyakesulitanini dan
menjadikanmerekamerasakantakutdengankenyataanbahwamerekakehi
langaningatanmereka.
Delirium dibedakandengandemensiadalamhalkekronisannya.
Delirium memilikiawitan yang tiba-tiba dan
biasanyaberdurasikurangdari 1 bulanjikapenyebabnyadiketahui dan
dilakukanpengobatan.Demensiamemilikiawitan yang
bertahapdengangejala yang berlangsunglebihdari 3 bulan dan
dapatbersifatmenetap. Namun,
dalampraktiknyakondisiinisulitdibedakan dan
petugaskesehatanterkadangtertukarmendiagnosis.
Penyebaborganikdeliriummeliputi:
1) ketidakseimbanganasambasa
43
2) dehidrasi
3) gejalaputusobatsepertibarbiturat, hipnotik dan tranquilizer
4) efekobat-obatansepertiantikolinergik,antikonvulsan,
antidisritmia,antimikrobial,obat-obat anti
parkinsonisme,bronkodilator,penyekathistamin,opiat dan
narkotiksintetik, salisilat,antidepresantrisiklik.
5) ketidakseimbanganelektrolit
6) disfungsiendokrinsepertihipoglikemiamhipertiroidisme, dan
hipotiroidisme
7) ensefalopatihepatik
8) hipotensi dan iskemiaserebral
9) hipotermia dan hipertermia
10) hipoksia
11) infeksi dan sepsis sepertisaluranpernafasanatas dan salurankemih
12) ketidakseimbangannutrisisepertihipoproteinemia dan defisiensi
vitamin
j. Tunawisma
Banyak faktor yang menjadipenyebab orang menjaditunawaisma
dan efekpotensialmenjaditunawisma. Adapunbeberapafaktor yang
menyebabkanseseorangmenjaditunawismadisebabkankarenaadanyape
nyalahgunaanalkohol dan obat-obatan, penyakit mental kronis dan
penyakitfisikkronis. Ketigahaltersebutmerupakanpenyebabtunggal.
Adapunfaktor-faktorpotensialsetelahmenjaditunawisma juga
dapatterjaid. Ketikaseseorangmenjaditunawisna dan
menjalanikehidupan yangsangatmenimbulkanstress.
Asumsibahwamenjaditunawismadapatmenyebabkan orang yang
tadinyasehatsekali pun menjadipenderita mental
ataufisikataupenyalahgunazatnarkotik dan sintetik. Pada kasus-
kasusekstrem,tunawismadapatmenjadikankondisi yang fatal pada
keadaanapapundilihatdaripenyebab dan efeknya.
k. Kematian dan menjelangajal
44
Menjelangajaladalahbagiandarikehidupan yang merupakan proses
menujuakhir. Kematianadalahpengertianpermanensemuafungsitubuh
yang vital dan akhirdarikehidupanmanusia. Lahir, menjelangajal dan
kematianbersifat universal. Meskipununikbagisetiapindividu,
kejadian-kejadiantersebutbersifat normal dan merupakan proses hidup
yang diperlukan.
Sikapterhadapkematian dan menjelangajaltelahberubah. Orang-
orang yang
tidaktakutterhadapkematianmenerimakematiansebagaiperkembanganh
idup yang alami. Proses kematiandiharapkansebagai proses
menjelangajaldengankehadirankeluarga, teman, anak dan orang
terdekat.
Ketikakematianterjadi pada populasilansia, dukungan dan rasa
amandarikeluargadapatmembantulansiamenghadapi proses
kehidupanakhirini. Perawat juga
harusmerasanyamanterhadapperasaanmerekasendiriketikamemberika
nperawatan terminal pada lansia. Dukungankolegaterhadapperawat
yang mengasuh orang yang meninggalmerupakanhal yang penting
agar masa-masa tersebutmenjadipengalaman yang normal.
l. Polifarmasi
1) Demografipenggunaanobat pada lansia
Banyaknyaobat yang dikonsumsi oleh
lansiabervariasitergantung pada pemberianresep.
Berdasarkanhasilriset, lansia yang tinggal di
perkotaanmengkonsumsilebihbanyakobatdaripadalansia yang
tinggal di pedesaan. Adapunkelompokobat yang paling
seringdiresepkandiberikan pada lansiadenganusialebihdari 65
tahunkeatas. Hal inimencerminkanbahwa orang
kelompoklansiainimemilikipenyakitkronis
Lansiamengkonsumsiobatberupaobattanparesepatauobat yang
dijualbebas. Walaupunobat yang dijualbebasdigunakan oleh
45
kebanyakanlansia, sedikitsekalilansia yang melaporkanobat yang
dikonsumsi (di luarobatresepdokter). Obat-obat yang digunakan
paling seringadalahmeliputi:
a) analgesik internal seperti aspirin acetaminophen atau
Ibuprofen
b) mineral dan vitamin
c) laksatif
d) obatbatuk dan flu
Obatanalgesikbiasanyadigunakan oleh lansia.
Merekatidakhanyamenggunakansatujenisobatanalgesik.
Berdasarkanhasilpenelitian,
lansiawanitadilaporkanlebihbanyakmengkonsumsi vitamin dan
pelengkapmakanandari pada lansiapria. Selainitu, konsumsi
vitamin lebihlazimdikonsumsi oleh orang kulitputihdaripada
orang Afrika-Amerika dan Amerika Latin.
Lansia juga
seringmengkonsumsiobatlaksatifmerekamenggunakanobatlaksatif
secarateratur. Penggunaan.
Obatlaksatifmeningkatseiringdenganpeningkatanusia.
Kenyataannya, lansiamenjadiketergantungan pada
laksatifuntukmelancarkandefekasi.
2) Istilahpolifarmasi
Istilahpolifarmasimula-
mulaberasaldarisuatuistilahdeskriptifuntukmenggolongkanpenggu
naanberbagaimacamobat.
Walaupundemikianhasilklinisterhadapistilahpolifarmasiditetapkan
ketika:
a) obat-obat yang digunakantidakmemilikiindikasinyata
b) duplikasipengobataninteraksi
c) interaksipengobatan yang sedangdigunakansaatini
46
d) kontraindikasipengobatan yang digunakan
e) obat yang digunakanuntukmengobatireaksiobat yang
merugikan
f) terdapatperbaikansetelahpemutusanobat
m. Salah perlakuan
Salah perlakuanatauabuse pada lansiamerupakanfenomena yang
serius, biasanyatidakdilaporkan dan tidakterdeteksi,
sertamenyerangbanyaklansiasetiaptahunnya.
Adapunindikatorfisikpenganiayaan dan pengabaiandiantaranya:
1) Penganiayaanfisik
a) Memar dan bilur yang tidakdapatdijelaskan:
di wajah, bibiratasataumulut
di badan, punggung, bokongataupaha
dalamberbagaitahappenyembuhan
bentuknyaberkumpul, membentukpola yang teratur
mencerminkanbentukalat yang
digunakansepertikabellistrikataupun ikat pinggang
di berbagai area permukaan
biasanyatampaksetelahketidakhadiransepertiakhirpekanat
auliburan
b) Luka bakar yang tidakdapatdijelaskan
lukasundutanrokok, terutama di telapak kaki,
telapaktanganpunggungataubokong
lukabakarcelupataulukabakarberbentuksepertikaus kaki
atausarungtangandonat pada bokongatau genitalia
berpolasepertialatpembakarlistriksetrikaan dan lain-lain
lukabakarkarenatali pada lengan, tungkai, leheratau badan
c) Fraktur yang tidakdapatdijelaskan
pada tengkorak, hidungataustrukturwajahlainnya
dalamberbagaitahappenyembuhan
fraktur multipelatau spiral
47
d) Laserasiatauabrasi yang tidakdapatdijelaskan
di mulut, bibir, gusiataumata
genitalia eksternal
2) Pengabaianfisik
a) Kelaparan yang konsisten, higiene yang buruk dan
caraberpakaian yang tidaktepat
b) Kurangpengawasan yang konsisten, terutamadalamaktivitas-
aktivitas yang berbahayaatauperiode lama
c) Keletihanataukelesuan yang konsisten
d) Masalahfisikataukebutuhanmedis yang tidakteratasi
e) Pengabaian
3) Penganiayaanseksual
a) Sulitberjalanatau duduk
b) Pakaiandalam yang robek, bernodaatauberdarah
c) Nyeri ataugatal di daerah genital
d) Memaratauperdarahan di genital eksternal, daerah vagina atau
anal
4) salah perlakuanemosional
a) Gangguankebiasaanmisalnyamenghisap, menggigit,
bergoyang-goyang
b) Gangguantingkahlakusepertiantisosial dan destruktif
c) Sikapneurotiksepertigangguantidur,
gangguanbicarainhibisipermainan
d) Reaksipsikonurotiksepertihisteriaobsesif-
kompulsiffobiahipokondria
48
D. Latihan
Untukmemperdalampemahamanandamengenaimateri di atas,
kerjakanlahlatihanberikut!
Anda dianjurkanuntukmencari dan mempelajarimasalah pada kesejahteraan
spiritual lansiadalamkematianpasangan!
Ny. Shu-heng Chen adalahwanitaJawa yang tinggal di kota Solo
bersamaanak dan menantunyasejak lima tahun yang lalu. Ny. Chen
merupakanwarganaturalisasi yang sebelumnyaberkewarganegaraan China.
Keseharian Ny. Chen berkomunikasidengananak dan
menantunyaadalahdenganberbahasaMandarindikarenakan Ny. Chen
tidakfasihberbahasa Indonesia. Di sisilain, anak Ny. Chen
telahberasimilasidengannilai-nilaikehidupan di Indonesia dan
seringmenegur Ny. Chen dengancara-caratradisional
yangmasihdigunakannya. Anak Ny. Chen
tidakakanmenjawabpertanyaanibunyajikabeliauberbicaradalam Bahasa
Mandarin dan menolak Chinese food yang dimasak.
Menantunyamerupakanwarga Indonesia dan
49
bersikapsimpatiterhadapmertuanya.
Minggukemarin, Ny. Chen kehilangansuaminya. Ny. Chen
tidaksiapdenganberitatersebut dan mengalami stroke dengankelemahan di
sisikanan.
Berpikirkritis
Masalahapa yangyangterjadi pada keluarga Ny. Chen?
Apaperan Anda
sebagaiperawatuntukmenghargaipertimbanganbudaya yang dianut
Ny. Chen?
Bagaimana Anda membantukeluarga Ny. Chen?
Petunjuklatihan
1. Carilah materi tentang masalah pada lansiabaik dari textbook, e-book,
artikelmaupun literatur ilmiah.
2. Sebelumnyaandasusunkata kunci terkait dengankebutuhan spiritual
dalamkonsepberduka pada lansia.
3. Kumpulkan data dan buatrangkumanhasilbelajar mandiri anda.
4. Bagaimanakesimpulananda, tuangkandalambentuklaporan!
5. Selamatmengerjakantugas.
E. Rangkuman
Perubahanfisik yang
dialamilansiameliputiperubahansistemkardiovaskuler, sistemneurologi,
sistempernafasan, sistem musculoskeletal, sistempencernaan dan endokrin,
sistemindra, sistemperkemihan dan sistemreproduksi.
50
Perubahanfisiktersebutmempengaruhilansia dan kebutuhanpsikososialnya.
Adapunmasalah yang timbulsepertirisikojatuh, nyeri, aktivitas dan
latihanfisik, istirahattidur, depresi, demensia dan kebutuhanspiritualitas.
Sebagaiperawat, hal yang
perludiperhatikanadalahmenyadaribahwakeluhanlansiaterhadapmasalahperub
ahanfisik dan psikososialnyataadanya dan
memberikanpenangananperawatanterhadapperubahanfisik dan
pikiranlansiatersebut.
F. TesFormatif3
Pilihlahsatujawaban yang paling tepat!
1. Berikutmerupakanperubahanmuskoloskeletal pada lansiaadalah …
A. Reflek tendon dalam yang lebihlambat dan meningkatnyawaktureaksi.
B. Kalsifikasikartilagokosta yang mengakibatkanpenurunan diameter
anteroposterior dan juga penurunanpernafasan abdomen dan diafragma
C. Penampilanbarrel-chest
D. Peningkatanukuran dan elastisitastrakea yang
dapatmengakibatkanmenurunnyakapasitasdifusi dan
peningkatanruangmati.
E. Kalsifikasikartilagokosta yang mengakibatkanpenurunan diameter
anteroposterior dan juga penurunanpernafasan abdomen dan diafragma
51
2. Berikutmerupakanperubahansistemrespirasi pada lansiaadalah …
A. Reflek tendon dalam yang lebihlambat dan meningkatnyawaktureaksi.
B. Kalsifikasikartilagokosta yang mengakibatkanpeningkatandiameter
anteroposterior dan juga peningkatanpernafasan abdomen dan
diafragma
C. Penampilanbarrel-chest
D. Peningkatanukuran dan elastisitastrakea yang
dapatmengakibatkanmenurunnyakapasitasdifusi dan
peningkatanruangmati.
E. Kalsifikasikartilagokosta yang mengakibatkanpenurunan diameter
anteroposterior dan juga penurunanpernafasan abdomen dan diafragma
3. Berikutmerupakanperubahanneurologi pada lansiaadalah …
A. Reflek tendon dalam yang lebihlambat dan meningkatnyawaktureaksi.
B. Kalsifikasikartilagokosta yang mengakibatkanpenurunan diameter
anteroposterior dan juga penurunanpernafasan abdomen dan diafragma
C. Penampilanbarrel-chest
D. Peningkatanukuran dan elastisitastrakea yang
dapatmengakibatkanmenurunnyakapasitasdifusi dan
peningkatanruangmati.
E. Kalsifikasikartilagokosta yang mengakibatkanpenurunan diameter
anteroposterior dan juga peningkatanpernafasan abdomen dan
diafragma
4. Berikut yang merupakanpenyebabgangguanistirahattiduradalah ….
A. Inkompetensijalannapasatas
B. Keinginanpemenuhanpraktikreligius
C. Kekurangantidursiang
D. Jatuh
E. Demensia
52
5. Kerusakanfungsikognitifbersifatprogresi, dan
mempengaruhiaktivitassosial dan okupasional normal
sertaaktivitaskehidupansehari-harimerupakan ….
A. Keinginanpemenuhanpraktik religious
B. Keinginanpemenuhankebutuhan spiritual
C. Berduka
D. Depresi
E. Demensia
G. UmpanBalikdan TindakLanjut
Bagaimanahasil test formatif yang sudah Anda kerjakan?
Apakahhasiljawabanandasudahmencapainilaidiatas 70?
Bagussekali, jikanilai Anda sudahmencapainilaidiatas 70,
halinimenunjukkanbahwa Anda sudahmempelajarimateritersebutdenganbaik"
Jikabelummencapainilaitersebut, janganputusasacobabaca dan
pelajarikembalimateri di atas dan cobaulangikembaliuntukmengisi test
formatifdiatas, sampaiberhasil. Yakinlahbahwa Anda bisa!
Jikaandasudahmelewatibatasnilai lulus, silakanlanjut pada
kegiatanbelajarberikutnya !
53
KegiatanBelajar4
Masalahkhusus pada lansia: Pensiun
A. TujuanKegiatanPembelajaran
Pensiunadalahsalah
satupenyesuaianutamalansiadimanatransisiinidianggapsebagaipengalaman
yang merugikan. Tujuandarimempelajari pension
adalahmampumemahamipenyesuaiankebutuhanlansiadenganpendapatan yang
berkurang dan perubahangayahidupakibatnya.
Setelah menyelesaikankegiatanbelajar4tentangpensiun,
mahasiswadiharapkanmampumemahami masalahkhusus pada lansia.
B. PokokMateriKegiatanBelajar
Untukmencapaitujuandalamkegiatanbelajar4ini, maka Anda
diharapkanmempelajaritentangpensiun pada lansiameliputi:
1. Definisi
2. Kehilanganperandalambekerja
3. Penguranganpendapatan
4. Kesejahteraanlansiamenurut UU No 13 tahun 1998
tentangkesejahteraanlanjutusia
5. Fasedalampensiun
C. UraianMateri(Eliapoulos, 2018)
1. Definisi
Pensiunadalah salah
satupenyesuaianutamalansiadimanatransisiinimembawakerugian.
Pengalamanlansiaterhadappensiunmerupakanpengalamanpertamalansiase
bagaidampakdariproses menua. Selainitu,
pensiunmembutuhkanpenyesuaiandenganpendapatan yang berkurang dan
perubahangayahidupakibatnya.
2. Kehilanganperandalambekerja
54
Bagilansia, pensiunsangatsulit, terlebih pada negara Barat
dimanamasyarakatmenilaisegalasesuatudariproduktivitas. Pekerjaan juga
seringdipandangsebagaiiuran yang
diperlukanuntukkeanggotaanaktifdalammasyarakat yang produktif.
Banyak lansiasaatiniyang dibesarkanuntukmenghargaietikakerja yang
kuat dan percayabahwapengangguranituapa pun alasannya,
adalahkeadaan yang
tidakdiinginkan.Identitaspekerjaansangatmenentukanposisi dan
peransosialseseorang. Meskipunindividumemilikiperan yang berbeda dan
beberapaperilakudikaitkandenganperantertentu, yang pada
akhiryamenimbulkanstereotip. Sebagaicontohstereotip pada hakim yang
adil, pendeta yang saleh, pengacaraterpelajar, dan senimaneksentrik.
Terkadang, individuterlaluseringmempertimbangkansejauh mana
identitassosial dan harapannya yang dinilaidariperanpekerjaan,
sehinggatidakmengherankanjikapensiunitumengancamidentitasseseorang.
Selama masa kanak-kanak dan remaja,
individudibimbingmenujuperan orang dewasa yang independen dan
bertanggungjawab. Denganmemilikipendidikanakademik dan
terlibatdalamkegiatan professional, individusaatmencapailansia,
tidaksiapdemgankeadaan pension.
3. Penguranganpendapatan
Penyesuaiandalamperanpekerjaan,
pensiunseringmengharuskanlansiauntukhidupdenganpenghasilan yang
berkurang.Sumberdayakeuanganpentingbagilansiakarenamemengaruhipol
amakan, kesehatan, perumahan, keamanan, dankemandirian dan
memengaruhibanyakpilihandalamhidup.
Pendapatanpensiunkurangdarisetengahpendapatan yang
diterimasaatdipekerjakanpenuhsebelumnya.
BagikebanyakanlansiaAmerika, pendapatandariJaminanSosial,
awalnyadimaksudkansebagaisumberutamapendapatanpensiun.
Kenyataannya,
55
walaupunlansiamendapatkanpensiun,profilekonomimenunjukkanmasihba
nyaklansia
miskin.Hanyasebagiankecildaripopulasilansiamemilikipendapatandari
program pensiunswasta.
Beberapalansiatelahmengakumulasicukupasetsebelum masa
pensiununtukmemberikankeamananfinansial di haritua.
Penguranganpendapatanadalahpenyesuaian yang
signifikanbagibanyaklansiakarenapenyesuaiankebutuhanhidup. Misalnya,
kehidupansosial dan kegiatanrekreasi yang
dahuluseringdilakukanharusdikurangiataudihilangkan.
Relokasikeperumahan yang lebihmurahmungkindiperlukan,
mungkinmemaksalansiauntuktidakikutsertadalampertemuankeluarga dan
komunitas. Praktikdiit yang berubah dan perawatankesehatan yang
dipandangsebagaikemewahanmerupakanperubahanpikiranlansiaterhadap
masa tuadenganmempriorotaskankebutuhan lain yang
dianggaplebihmendesak. Jikalansiaharusbergantung pada anak-
anakuntukpenghasilantambahan,
penyesuaiantambahanmungkindiperlukan. Kenyataannya,
lansiadenganperubahanfisik dan pemikirannyatidakmaumenyusahkan
orang lain. Oleh karenaitu,
membuatpersiapankeuanganuntukharituabertahun-
tahunsebelumpensiunadalahpenting.
Perawatharusmendoronglansiauntukmenentukanapakahrencanapenghasila
npensiunmerekasejalandengankebutuhanmereka. Selainitu, bagilansia
yang tidakmemilikipensiun dan
membutuhkanbantuandalammemperolehsemuamanfaatdaripemerintahhar
usmampubelajarmengaturpenghasilanpensiunatau dana
sosialdenganbijak. Perawatharusmenyadaridampakkesejahteraanekonomi
padastatus kesehatanlansiadan
harussecaraaktifmelibatkandiridalammengadvokasikebutuhanlansia.
56
4. Kesejahteraanlansiamenurut UU No 13 tahun 1998
tentangkesejahteraanlanjutusia
a. Pasal 1 ayat 1
Kesejahteraanadalahsuatu tata kehidupan dan penghidupansosialbaik
material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan,
kesusilaan, dan ketenteramanlahirbatin yang
memungkinkanbagisetiapwarga negara
untukmengadakanpemenuhankebutuhanjasmani, rohani, dan sosial
yang sebaik-baiknyabagidiri, keluarga,
sertamasyarakatdenganmenjunjungtinggihak dan
kewajibanasasimanusiasesuaidengan Pancasila.
b. Pasal 1 ayat 2
Lanjutusiaadalahseseorang yang telahmencapaiusia 60
tahun(enampuluh) tahunkeatas.
c. Pasal 1 ayat 3
Lanjutusiapotensialadalahlanjutusia yang
masihmampumelakukanpekerjaan dan/ataukegiatan yang
dapatmenghasilkanbarang dan/ataujasa.
d. Pasal 1 ayat 4
Lanjutusiatidakpotensialadalahlanjutusia yang
tidakberdayamencarinafkahsehinggahidupnyabergantung pada
bantuan oranglain.
e. Pasal 1 ayat 7
Perlindungansosialadalahupayapemerintah
dan/ataumasyarakatuntukmemberikankemudahanpelayananbagilanjut
usiatidakpotensial agar dapatmewujudkan dan menikmatitarafhidup
yangwajar.
f. Pasal 1 ayat 8
Bantuansosialadalahupayapemberianbantuan yang bersifattidaktetap
agar
lanjutusiapotensialdapatmeningkatkantarafkesejahteraansosialnya.
57
g. Pasal 6 ayat 1
Kewajibanlanjutusiamempunyaikewajiban yang
samadalamkehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
h. Pasal 6 ayat 2
Selainkewajibansebagaimanadimaksud pada ayat (1)
sesuaidenganperan dan fungsinya, lanjutusia juga berkewajibanuntuk:
a. membimbing dan memberinasihatsecaraarif dan
bijaksanaberdasarkanpengetahuan dan pengalamannyaterutama
dilingkungankeluarganyadalamrangkamenjagamartabat
danmeningkatkankesejahteraannya;
b. mengamalkan dan mentransformasikanilmupengetahuan,keahlian,
keterampilan, kemampuan dan pengalaman
yangdimilikinyakepadagenerasipenerus;
c. memberikanketeladanandalamrangkaaspekkehidupankepadagener
asipenerus.
i. Pasal 11
Upayapeningkatankesejahteraansosialbagilanjutusiapotensialmeliputi:
1) pelayanankeagamaan dan mental spiritual;
2) pelayanankesehatan;
3) pelayanankesempatankerja;
4) pelayananpendidikan dan pelatihan;
5) pelayananuntukmendapatkankemudahandalampenggunaanfasilitas
, sarana, dan prasaranaumum.
6) pemberiankemudahandalamlayanan dan
bantuanhukum;bantuansosial.
j. Pasal 12
Upayapeningkatankesejahteraansosialbagilanjutusiatidakpotensialmel
iputi:
1) pelayanankeagamaan dan mental spiritual;
2) pelayanankesehatan;
58
3) pelayananuntukmendapatkankemudahandalampenggunaanfasilitas
, sarana, dan prasaranaumum.
4) pemberiankemudahandalamlayanan dan
bantuanhukum;perlindungansosial.
5. Fasedalampensiun
a. Fasepra-pensiun
Ketikakenyataanpensiunjelas,
persiapanuntukmeninggalkanpekerjaandimulai,
sepertiberimajinasitentangperanpensiun.
b. Fasepensiun
Setelah acara pensiun, periodeeuforiadimulai, “bulanmaduperiode,
”dimanaimajinasidarifasepra-pensiundiuji.
Lansiapensiunanberusahamelakukansegalanya, merekatidakpernah
punya waktuuntukmelakukanhal-halatauaktivitassecarabersamaan.
Berbagaifaktor (mis., keuangan dan kesehatan) membatasihalini,
memimpinuntukpengembangangayahidup yang stabil. Berbedadengan
para pensiunan yang inginterlibatdalamsetiapangan-anganya,
beberapaindividumemilihuntukberistirahat dan
melakukansangatsedikitaktivitas;
tingkataktivitasmerekacenderungmeningkatsetelahbeberapatahun.
c. Fasekekecewaan
Ketikakehidupanmulaistabil, kekecewaan, kadang-
kadanglansiamengalamidepresi.Depresidisebabkankarenaadanyaanga
n-angantidakrealistismengenaimasa pensiun,
sehinggasemakinbesartingkatkekecewaan yang dialami.
d. Fasereorientasi
Karena pilihanrealistis dan
sumberkepuasanalternatifdipertimbangkan,
makakekecewaandenganrutinitaspensiunbarudapatdigantikandenganm
59
engembangkangayahidup yang
menyediakanbeberapakepuasanataumemenuhikeinginan
e. Faserutinpensiun
Pemahamantentangperanpensiuntercapai, dan
inimemberikankerangkaberpikiruntukkepedulian, keterlibatan, dan
tindakandalamlansiatersebut.
Beberapalansiamemasukifaseinisecaralangsungsetelahfasebulanmadu,
dan beberapatidakpernahmencapainyasamasekali.
f. Pengakhiran masa pensiun
Peranpensiunhilangsebagaiakibatdaridimulainyakembaliperankerjaata
uketergantungankarenasakitataucacat (Atchley, 1975, 2000,
dalamEliapoulos, 2018).
Intervensikeperawatan yang berbedadiperlukanpada setiapasepensiun.
Membantuindividu yang
menuadenganpersiapanpensiunmerekaselamafasepreretirementadalahinte
rvensipreventif yang meningkatkanpotensikesehatan dan kesejahteraan di
usialanjut. Sebagaibagiandariintervensitersebut,
perawatdapatmendorongpenuaanindividuuntukmembangun dan
mempraktikkankebiasaankesehatan yang baiksepertimengikuti diet yang
tepat; menghindarialkohol, narkoba,dan penggunaantembakau; dan
melakukanpemeriksaanfisiksecarateratur.
Konselingmengenairealitaspensiunmerupakanbagiandaripersiapanpensiun
, sedangkanmembantulansiadalammenemukankebebasannyasebagaihal
yang tepatdapatdijaminselamaperiodebulanmadudarifasepensiun.
Pensiunanselamafasedisenchantmentharusmampumenyikapiperasaanmen
gasihanidirisendiri dan membantumerekamengidentifikasisumberbaru.
Menghargai dan mempromosikankekuatanlansiadalamfase-
fasepensiundapatmemperkuatpenyesuaianuntukpensiun.
Ketikafasepensiundiakhirikarenapenyakitataukecacatan,
60
memilikimanajemenpengelolaanterhadapketergantungan dan
kerugiansangatpenting.
Evaluasiperawatterhadapperawatyaituapakahdenganmelihatpensiunse
bagaiperiodekebebasan, peluang, dan pertumbuhanatausebagai salah
satudarikesendirian, ketergantungan, dan tidakberarti?
Perawatharusmampumerencanakanpensiunnyasendiriataumenyangkalken
yataanbahwamerekasendiriakanmengalamipensiun.
Jadi,
pandanganperawattentangpensiunmempengaruhihubunganantaralansiape
nsiunandenganperawat. Perawatgerontologisdapatmenyediakanmodel
praktikpensiun yang baik dan sikapadaptifdalammenyikapinya.
C. Latihan
Untukmemperdalampemahamanandamengenaimateri di atas,
kerjakanlahlatihanberikut!
Anda dianjurkanuntukmencari dan mempelajarimasalah post-power
syndrome padalansia!
Bapak Karsa merupakan pejabat pemerintah yang masih diperkerjakan
karena keahliannya sebagai asistenMenteri. Seharusnya, Bapak Karsa sudah
memasuki masa pensiun tahun lalu namun beliau masih diminta untuk
bekerja. Bapak Karsaterbiasamemimpin, memiliki banyak aktivitas atau
meraih banyak prestasi dan kekuasaan. Tiba-tiba saja Bapak Karsa harus
kehilangan semuanya. Hal ini dikarenakanaturan pemerintah yang berganti
dan mengharuskan Bapak Karsa untuk kembali menjalani pensiun. Bapak
Karsamengalamigejalaemosional yang mempengaruhifisiknya.
Petunjuklatihan
61
1. Carilah materi tentang masalah post-power syndrome pada lansiabaik dari
textbook, e-book, artikelmaupun literatur ilmiah.
2. Sebelumnyaandasusunkata kunci terkait denganpost-power syndrome
pada lansia.
3. Kumpulkan data dan buatrangkumanhasilbelajar mandiri anda.
4. Bagaimanakesimpulananda, tuangkandalambentuklaporan!
5. Selamatmengerjakantugas.
D. Rangkuman
Tujuan ideal masa pensiunadalahmenikmatiharituadenganjaminanharitua
yang didapatkan. Kenyataannya, perubahanperan yang tadinyabekerja dan
penguranganpendapatanmenimbulkankekhawatiranmenjalaniharituanya.
Ketikapensiundiartikansebagaikehilanganpenghasilan, kedudukan, jabatan,
peran, kegiatan, status dan hargadiri,
lansiamemilikiberbagaimacampilihanmemaknainya; takut,
senangmemilikijaminanharitua; acuhdan pasrah. Kenyataan lain
adalahketikalansiatidakmemiliki dana pensiun.
Dalamhaliniperawatharusmampuuntukmengadvokasikebutuhanlansiauntukm
emperoleh dana sosialseperti yang diaturdalam UU no. 13 tahun
1998tentangkesejahteraanlanjutusia.Perawatharusmenyadaridampakkesejahte
raanekonomi pada status kesehatanlansia dan
harussecaraaktifmelibatkandiridalammengadvokasikebutuhanlansia.
62
E. TesFormatif4
Pilihlahsatujawaban yang paling tepat!
1. Berikut yang paling tepatmenggambarkankeadaanpensiunadalah…
A. Kehilanganperandalambekerja dan penguranganpendapatan
B. Kehilanganpekerjaan dan penguranganpendapatam
C. Penambahanperan dan pendapatan
D. Kurangnyaaktivitaspekerjaan professional dan penguranganpendapatan
E. Penguranganpendapatan
2. Kesejahteraanlansiaadalah…
A. Penyesuaianpendapatan yang berkurang dan
perubahangayahidupakibatnya
B. Upayapemerintah
dan/ataumasyarakatuntukmemberikankemudahanpelayananbagilanjutu
63
siatidakpotensial agar dapatmewujudkan dan menikmatitarafhidup
yangwajar
C. Penyesuaian yang
signifikanbagibanyaklansiakarenapenyesuaiankebutuhanhidup
D. Pemenuhankebutuhanjasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-
baiknyabagidiri, keluarga,
sertamasyarakatdenganmenjunjungtinggihak dan
kewajibanasasimanusiasesuaidengan Pancasila.
E. Pemenuhankebutuhanjasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-
baiknyabagidiri, keluarga,
sertamasyarakatdenganmenjunjungtinggihak dan
kewajibanspiritualsesuaidengan Pancasila.
3. Pasal 1 ayat 7 mengaturmengenai…
A. Bantuansosial
B. Perlindungansosial
C. Upayasosial
D. Dana sosial
E. Talangansosial
4. Lanjutusia yang masihmampumelakukanpekerjaan dan/ataukegiatan yang
dapatmenghasilkanbarang dan/ataujasaadalah …
A. Lanjutusiapotensial
B. Lanjutusiatidakpotensial
C. Lanjutusiapotensial yang mendapatkan dana talangansosial
D. Lanjutusiatidakpotensial yang mendapatkanperlindungansosial
E. Lanjutusiapotensial yang
mendapatkankesejahteraansosialtidakpotensial
5. Lanjutusia yang tidakberdayamencarinafkahsehinggahidupnyabergantung
pada bantuan orang lainadalah …
64
A. Lanjutusiapotensial
B. Lanjutusiatidakpotensial
C. Lanjutusiapotensial yang mendapatkan dana talangansosial
D. Lanjutusiatidakpotensial yang mendapatkanperlindungansosial
E. Lanjutusiapotensial yang
mendapatkankesejahteraansosialtidakpotensial
E. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Bagaimanahasil test formatif yang sudahandakerjakan? Apakahjawaban
"Benar" andasudahdiatas 70?
Bagussekali, jikajawabanandasudahmencapaidiatas 70,
halinimenunjukkanbahwaandasudahmempelajarimateritersebutdenganbaik.
Jikabelummencapainilaitersebut, janganputusasacobabaca dan
pelajarikembalimateri di atas dan cobaulangikembaliuntukmengisi test
formatifdiatas, sampaiberhasil.
Yakinlahbahwaandabisa!
Selamat! Anda telahmenyelesaikanmodul 1.
Silakanlanjut pada modulberikutnya!
65
KUNCI JAWABAN TEST Test 1 Test 2 Test 3 Test 4 1. B 1. B 1. C 1. A 2. D 2. D 2. B 2. D 3. D 3. B 3. A 3. B 4. C 4. C 4. A 4. A 5. E 5. A 5. E 5. B
66
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Indonesia [BPS]. (2019). Statistikpenduduklanjutusia 2019. Eliapoulos, C. (2018). Gerontological nursing 9th Ed. Philadelphia: Wolters
Kluer. Maryam, E., Ekasari, M. F., Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. (2008).
Mengenalusialanjut dan perawatannya. Jakarta: SalembaMedika. Stanley, M., &Beare, P. G. (2009). Bukuajar keperawatangerontik Ed. 2. Jakarta:
EGC. Undang-UndangNo 13 tahun 1998 tentangKesejahteraanLanjutUsia. World Health Organization [WHO]. (2002, n.d). Proposed working definition of
an older person in Africa for the MDS Project. Retrieved April 24, 2020 from https://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/
67