5. materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

Upload: addri-muhtarom

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    1/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 1

    MUSLIM PEMBELAJAR DAN MANAJEMEN WAKTU

    Pembelajar Sejati (Ilmu)

    Rasulullah SAW bersabda :

    “ Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

    Pengertian

    Munculnya ilmu tidak lepas dari suatu pengetahuan yang diperoleh sebelumnya. Ilmu

    dinyatakan sebagai sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan

    sebagai hasil pemerikasaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan metode-metode

    tertentu. Ilmu juga didefinisikan sebagai sistem dari berbagai pengetahuan, yang masing-

    masing mengenai suatu pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-

    asas tertentu, hingga menjadi kesatuan

    Urgensi ilmu

    Ilmu merupakan kebutuhan manusia yang sangat urgen bagi kehidupan manusia, karena :

    1.  Ilmu merupakan sarana untuk membedakan (furqan) antara yang haq dan yang bathil,

    dengan sebuah landasan yang pijak, dalil dan argumnetasi yang kokoh

    2.  Ilmu merupakan satu-satunya sarana untuk membedakan yang disyari’atkan dengan

    yang tidak, antara yang halal dengan yang haram, antara yang sunnah dengan bid’ah.

    3.  Ilmu merupakan satu-satunya sarana untuk memberikan tingkatan amal dan kewajiban

    sari’at secara tepat. Ada yang wajib, sunnah, makruh. Ada yang halal, haram, syubhat,

    ada dosa besar, dosa kecil atau dosa yang paling besar.4.  Ilmu merupakan sarana menghukum secara adil, baik bersifat pribadi maupun jama’ah,

    antara sikap dan kasus, agar terhindar dari berlebih-lebihan atau menyepelakan

    Ilmu dalam islam adalah sarana untuk meraih kemulian di dunia dan akhirat. Sebab ahli

    ilmulah yang bisa menempatkan diri dengan baik, baik pada saat berdiri, duduk maupun

     berbaring. Baik pada saat kaya atau miskin. Ia rela menerima kenyataan bahkan menambah

    imannya. (Q.S. 3: 190-191)

    Adab-Adab Mendapatkan Ilmu Bermanfaat

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    2/14

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    3/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 3

    6.  Mendapat kemudahan jalan untuk masuk surga, Rasulullah SAW bersabda :

    “ barangsiapa meniti jalan mencari ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan jalan

     baginya ke surga (HR. Muslim)

    7. 

    Orang yang mati saat mencari ilmu, akan digolongkan orang mati syahid di jalan Allah

    SWT, “barangsiapa didatangi kematian pada saat dia mencari ilmu, yang dengan ilmu

    itu ia hendak menghidupkan islam, maka ia bersama para nabi satu derajat di surga”

    (HR. Thabrani, hadits hasan mursal)

    8.  Mengajarkan ilmu mendapatkan pahala yang sangat besar, Rasulullah SAW bersabda :

    “barangsiapa menunjuki orang lain pada kebaikan baginya pahala sebagaimana orang

    yang mengamalkannya” (HR. Bukhari Muslim)9.  Mendapat perlindungan dan penjagaan dari malaikat, Rasulullah SAW bersabda :

    “sesungguhnya para malaikat benar-benar menghamparkan sayapnya kepada orang-

    orang yang mencari ilmu, karena ridlo terhadap apa yang dicarinya.” (HR. Ahmad dan

    Ibnu Majah)

    10.  Mendapat ketenteraman, curahan rahmat dan penjagaan malaikat, serta dibanggakan

    oleh Allah SWT di hadapan para malaikat-Nya.

    Manajemen Waktu

    Waktu adalah salah satu nikmat tertinggi yang diberikan Allah kepada Manusia.

    Sudah sepatutnya manusia memanfaatkannya seefektif dan seefisien mungkin untuk

    menjalankan tugasnya sebagai makhluk Allah di bumi ini. Karena pentingnya manajemen

    waktu ini maka Allah swt telah bersumpah pada permulaan berbagai surat dalam al-quran

    yang turun di mekkah dengan berbagai macam bagian dari waktu. Misalnya bersumpah:

    demi waktu malam, demi waktu siang, demi waktu fajar, demi waktu dhuha, dan demi

    masa. Semisal dalam surat Al-Lail ayat 1-2, Allah berfirman : “Demi malam apabila

    menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang.”

    Menurut pengertian yang popular di kalangan para mufassirin dan juga dalam

     perasaan kaum muslimin, apabila Allah bersumpah dengan sesuatu dari ciptaan-Nya,

    maka hal itu mengandung maksud agar kaum muslimin memperhatikan kepada-Nya dan

    agar hal tersebut mengingatkan mereka akan besarnya manfaat dan impressinya. Oleh

    karena itu, barang siapa terluput atau terlena dari suatu amal perbuatan pada salah

    satunya, maka hendaklah ia berusaha menggantikannya pada saat yang lain.

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    4/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 4

    Sementara itu sunnah nabawiah juga mengukuhkan nilai waktu, dan menetapkan

    adanya tanggung jawab manusia terhadap waktu di hadapan ALLAH kelak di hari

    kiamat. Terlebih, ada empat pertanyaan pokok yang akan dihadapkan kepada setiap

    mukallaf di hari perhitungan kelak, dan ada dua pertanyaa dasar yang khusus berkenaan

    dengan waktu. Tentang hal tersebut telah diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal ra, bahwa

     Nabi saw telah bersabda: “Tiada tergelincir kedua telapak kaki seorang hamba di hari

    Kiamat, sehingga ditanya tentang empat hal, yaitu tentang umurnya di mana ia habiskan,

    tentang masa mudanya di mana ia binasakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan ia

     belanjakan, dan tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya.”

    Begitulah, bahwa manusia bakal ditanya tentang umurnya secara umum dantentang masa mudanya secara khusus. Sesungguhnya masa mudamemang bagian daripada

    usia manusia. Namun, masa itu mempunyai nilai istimewa dilihat dari segi usia, yaitu

    kehidupan yang penuh pancaran cahaya, keteguhan yang masih dapat berkelanjutan, dan

    merupakan suatu masa kuat di antara dua ancaman kelemahan, yaitu kelemahan masa

    kanak-kanak dan kelemahan masa tua. Sebagaimana disinyalir dalam firman Allah SWT

    surat Ar Ruum ayat 54 : “Allah, dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,

    kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian

    Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan berubah.”

    Kewajiban-kewajiban dan etika Islam telah menetapkan adanya makna yang

    agung, yaitu nilai waktu dan upaya memperhatikan setiap tingkatan dan setiap bagiannya.

    Kewajiban ini menyadarkan dan mengingatkan manusia agar menghayati pentingnya

    waktu, dan irama gerak alam, peredaran cakrawala, perjalanan matahari, planet-planet

    lain serta pergantian malam dan siang. Sebagaimana ditentukannya waktu-waktu untuk

    shalat, zakat, puasa, dan haji. Hal ini merupakan memberikan pelajaran bagi setiap

    muslim harus senantiasa sadar terhadap perputaran masa dan mengawasi gerak

     pergantiannya, sehingga tidak menunda-nunda waktu terhadap ibadah-ibadah yang telah

    ditentukan dan agenda-agenda harian yang telah direncanakan.

    Waktu mempunyai karakteristik khusus yang istimewa. Kita wajib mengerti

    secara sungguh-sungguh dan wajib mempergunakannya sesuai dengan pancara

    cahayanya. Di antara karakteristik waktu adalah sebagai berikut:

    a. 

    Cepat habis.

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    5/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 5

    Waktu itu berjalan laksana awan dan lari bagaikan angin, baik waktu senang atau suka

    ria maupun saat susah datau duka cita. Apabila yang sedang dihayati itu hari-hari

    gembira, maka lewatnya masa itu terasa lebih cepat, sedangkan jika yang dihayati itu

    waktu prihatin, amaka lewatnya masa-masa itu terasa lambat. Namun, pada

    hakikatnya tidaklah demikian, karena perasaan tersebut hanyalah perasaan orang yang

    sedang menghayati masa itu sendiri. Kendati umur manusia dalam kehidupan dunia

    ini cukup panjang, namun pada hakikatnya umur manusia hanya sebentar, selama

    kesudahan yang hidup itu tibalah saat kematian. Dan tatkala mati telah merenggut,

    maka tahun-tahun dan masa yang dihayati manusia telah selesai, hingga laksana

    kejapan mata yang lewat bagaikan kilat yang menyambar. b.  Waktu yang telah habis tak akan kembali dan tak mungkin dapat diganti.

    Inilah ciri khas waktu dari berbagai karakteristik khusus waktu. Setiap hari yang

     berlalu, setiap jam yang habis dan setiap kejapan mata yang telah lewat, tidak

    mungkin dapat dikembalikan lagi dan tidak mungkin dapat diganti.

    c.  Modal terbaik bagi manusia.

    Oleh karena waktu sangat cepat habis, sedangkan yang telah lewat tak akan kembali

    dan tidak dapat diganti dengan sesuatu pun, maka waktu merupakan modal terbaik.

    Modal yang paling indah dan paling berharga bagi manusia. Keindahan waktu itu

    dapat diketahui melalui fakta bahwa waktu merupakan wadah bagi setiap amal

     perbuatan dan segala produktivitas. Karena itulah, maka secara realistis waktu itu

    merupakan modal yang sesungguhnya bagi manusia, baik secara individu

    (perorangan) maupun kolektif atau kelompok masyarakat.

    Kiat yang benar untuk menyikapi waktu menurut Islam, ialah pandangan yang

    mencakup masa lalu, masa sekarang dan masa depan secara keseluruhan. Oleh karena itu,

    manusia wajib melihat, mengisi, dan mempersiapkan ketiga masa tersebut.

    a. 

    Wajib melihat masa lalu.

    Melihat ke masa lalu, dimaksudkan untuk mengambil pealjaran dengan segala

     peristiwa yang terjadi pada masa tersebut. Menerima nasehat dengan kejadian yang

    dialami umat saat itu dan sunnatullah terhadapa mreeka, sebab masa lalu merupakan

    wadah peristiwa dan khazanah pelajaran.

     b. Melihat masa depan.

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    6/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 6

    Melihat ke masa depan memang hal wajib, sebab manusia itu sesuai dengan

    fitrahnya senantiasa terikat ke masa depan. Ia tak akan dapat melupakannya atau

    menyembunyikannya di balik kedua telinganya. Sebagaimana manusia itu diberi

    rezeki ingatan yang menghubungkannya dengan masa lalu dan apa yang terjadi di

    dalamnya, maka iapun deberi rezeki upaya menggambarkan masa depan dan apa

    yang akan diharapkan.

    c. Memperhatikan masa kini.

    Apabila seorang mukmin berkewajiban melihat ke masa lalu untuk mengambil

     pelajaran, mengambil manfaat, dan mawas diri. Di samping itu, juga perlu melihat ke

    masa depan untuk mempersiapkan perbekalan. Maka, ada kewajiban untukmemperhatikan masa kini, yaitu masa di mana secara nyata kita sedang menjalani

    dan menghayatinya, agar kita dapat menggunakannya sebelum lepas dan tersia-sia.

    Selain itu, memenej waktu untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan

    kegiatan-kegiatan yang ada haruslah memiliki landasan-landasan berikut.

    1. Pengetahuan kaidah yang rinci tentang optimalisasi waktu

    Setiap muslim, hendaknya memahami dan mengetahui kaidah-kaidah yang

    rinci tentang cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan

    kemaslahatan dirinya dan orang lain. Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnul Jauzi, Imam

     Nawawi, dan Imam Suyuthi adalah orang-orang yang menjadi teladan bagi orang-

    orang yang bisa mengoptimalkan waktu semasa hidupnya.

    2. Memiliki manajemen hidup yang baik

    Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik,

    menghindari kebiasaan yang tak jelas, matang dalam pertimbangan dan mempunyai

     perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Ia harus berpikir, membuat program,

    mempersiapkan, mengatur dan melaksanakannya.

    3. 

    Memiliki Wudhuhul Fikrah

    Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir,

    seperti mampu berpikir benar sebelum bertindak, berpengetahuan luas, mampu

    memahami substansi pemikiran dan paham. Hal itu penting sebagai dasar

     pengembangan berpikir ilmiah.

    4. Visioner

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    7/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 7

    Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa

    mengantisipasi berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang.

    5. 

    Melihat secara utuh setiap persoalan

    Setiap orang yang dapat mengatur waktunya secara optimal, tidak melihat

    masalah secara parsial. Karena bisa jadi, persoalan itu memiliki kaitan dengan yang

    lainnya.

    6. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas

    Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai

    masalah adalah faktor penting dalam mengatur waktu agar menghasilkan kerja yang

    optimal. Dengan membuat skala prioritas, akan menghindarkan dari ketidakteraturankegiatan.

    7. Tidak Isti’jal dalam mengerjakan sesuatu

    Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan

     jiwa yang stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang

    lebih baik.

    Sementara, orang yang musta’jil menginginkan agar dalam waktu singkat ia

    mampu melakukan hal-hal yang terpuji, sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak

    terpuji. Hal ini jelas tidak sesuai dengan sunah kauniyah, yaitu hukum alam dan

    kebiasaan.

    8. Berupaya seoptimal mungkin

    Jika kita menginginkan terwujudnya aktivitas amal shalih, maka secara

    optimal kita harus mengarahkan diri pada persoalan itu sesuai kemampuan yang ada

     pada diri kita.

    9. 

    Spesialisasi dan pembagian pekerjaan

    Setiap muslim haruslah memiliki keahlian tertentu. Ia boleh memiliki

     pengetahuan luas, tetapi ia juga perlu memfokuskan pada keahlian tertentu.

    Beberapa contoh kebiasaan menggunakan waktu sebaik mungkin :

    a.  Menyibukkan diri setiap waktu pada aktivitas yang memberikan

    manfaat terbesar di akhirat

    Penafsiran Abdullah Gymnastiar mengenai surat Al-Ashr :

    “Setiap waktu harus digunakan untuk meningkatkan iman,

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    8/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 8

    meningkatkan amal shaleh, nasihat-menasihati dalam menaati

    kebenaran dan nasihat-menasihati dalam menetapi kesabaran”

    “Sebesar-besar keuntungan di dunia adalah menyibukkan

    dirimu setiap waktu pada aktivitas yang akan memberikan manfaat

     paling banyak di hari akhir. Menyia-nyiakan waktu dapat memutusmu

    dari Allah dan hari akhir, sedangkan kematian memutusmu dari dunia

    dan penghuninya.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah).

    Umur adalah mutiara indah yang tidak ternilai maka hendaklah

    umur itu disimpan dalam lemari yang abadi di akhirat. (Umar bin

    ‘Ubayd).“Gunakah waktu luangmu sebelum engkau sibuk., gunakan

    waktu sehatmu sebelum engkau sakit, gunakan waktu hidupmu

    sebelum engkau mati. Dan hisab dirimu sebelum engkau dihisab.”

    (Umar ibnul Khatab) 

     b.  Menjaga ketepatan waktu

    “Ketepatan waktu dalam kehidupan dan kerja Islam adalah sama

     pentingnya dengan menunaikan kewajiban agama dan moral. Setiap Muslim

     perlu mengingat akan waktu, dan menggunakannya secara bersungguh-

    sungguh. Apa pun aktifitas yang dijalankan, Muslim mesti bersedia menepati

    waktu. Kehidupan ini bertujuan, dan manusia bertanggung jawab untuk setiap

    waktu. Jadi selama ada waktu untuk aktifitas, Anda perlu berada di situ bukan

    saja tepat pada waktu, tapi sebelum waktunya. Kegagalan untuk memulai

    tanggung jawab tepat pada waktunya adalah kegagalan dalam keislaman Anda,

    dalam iman Anda.” (Hisham Al-Talib)

    “Seorang muslim yang terpercaya selalu menjaga waktunya dan waktu

    saudaranya. Oleh karena itu, ia harus teliti akan janji, tidak mendahului atau

    mengakhirkan waktu. Dia selalu memperhatikan janji pertemuannya sehingga

    tidak menghambat yang lain. Berapa banyak kemaslahatan yang terbuang

    habis, berapa banyak bahaya yang menimpa dikarenakan tidak disiplin dalam

     janji. Berapa banyak pekerjaan yang sukses, dan berapa banyak kerusakan

    dapat dicegah jika saja ada kedisiplinan dalam janji.” (Muhammad Abdul

    Halim Mahmud).

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    9/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 9

    Keteladanan Hasan al-Banna : Ustadz Hasan Al Banna berjanji dengan

    sebagian anggota ikhwan, untuk bertemu di sebuah kawasan taman. Seorang

    datang sebelum waktunya, lalu yang lain datang tepat pada waktunya. Maka ia

    menjabat tangan pada ikhwan tersebut sambil tersenyum, kecuali kepada yang

    datang terlebih dahulu. Ia menjabat tangannya dengan cemberut sambil

     berkata, “Kamu sekalian betul, kecuali seorang saudaramu.” Untuk diketahui,

     bahwa datang sebelum waktunya sama seperti datang terlambat setelah

    waktunya, kedua-duanya tidak bisa diterima.

    Keteladanan Hasan Hudaibi  : Dalam pertemuan pertama Al Ustadz

    Hasan Hudaibi dengan ikhwannya setelah pengangkatannya sebagai pimpinanIkhwanul Muslimin, ia datang dalam acara beberapa menit sebelum dimulai. Ia

     berdiri diam di depan pintu sehingga jam tepat menunjukkan waktu untuk

    memulai acara. Ia pun masuk, lalu menyuruh menutup pintu dan melarang

    masuk seorangpun setelah itu.

    c.  Tidak pernah menunda sampai esok pekerjaan yang dapat

    dikerjakan hari ini

    Jika Anda menangguhkan suatu pekerjaan, tugas Anda akan

     bertimbun. Anda tidak tahu apakah yang akan terjadi pada esok

    hari. Adalah sesuatu yang melegakan jika Anda memulai kerja hari

    ini tanpa ada pekerjaan kemarin yang masih tertinggal. Latihan

    yang baik adalah melakukan tugas dengan serta merta jika tugas itu

    hanya 5 menit atau kurang. Jika tugas itu lebih dari 5 menit,

     jadwalkan menurut prioritasnya. Peraturan yang berharga ini jika

    dituruti dapat menjadikan Anda orang yang hebat. Coba bayangkan

    Anda dapat melakukan dua belas tugas dalam satu jam. Jika ada

    sepuluh orang seperti Anda dalam organisasi, efektivitas tugas

    Anda sungguh menakjubkan. (Hisham Al-Talib)

    d.  Mengurangi kebiasaan membuang waktu

    “Satu desah nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan

    langkah menuju kubur. Alangkah ruginya kita disaat menjalani sesuatu yang

     berharga kemudian kita sia-siakan. Orang yang bodoh adalah jika diberikan

    modal maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu juga kita jika sudah

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    10/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 10

    diberi modal waktu, kemudian waktunya kita hambur-hamburkan maka kita

    termasuk orang yang bodoh. (KH Abdullah Gymnastiar).

    Beberapa kebiasaan membuang waktu : Obrolan sia-sia Acara

    televisi dan radio Keisengan dan kesenangan tiada arti Hobby tiada arti

    Lamunan sia-sia Hati yang busuk

    e.  Efektif dalam memanfaatkan waktu

    “Keunggulan sangat dekat dengan orang yang paling efektif dalam

    memanfaatkan waktunya. Setiap detik adalah peluang bagi peningkatan

    kemampuan; kemampuan keilmuan, kemampuan diri, kemampuan kelapangan

    dada, kemampuan ibadah.” (KH Abdullah Gymnastiar).Menyikapi waktu  : “Barang siapa yang hari ini sama dengan hari

    kemarin maka dia termasuk dalam orang-orang yang merugi” (H.R. Dailami).

    Segala aktivitas bisa digolongkan menurut penting maupun gentingnya,

    serta dapat masuk ke dalam satu di antara empat kuadran Matriks Manajemen

    Waktu.

    Suatu aktifitas adalah penting jika kita menganggapnya berfaedah dan

    menunjang misi, nilai-nilai dan sasaran-sasaran kehidupan kita yang

     berprioritas tinggi. Suatu aktifitas adalah genting jika kita atau orang lain

    merasa ia menuntut diberi perhatian segera.

    Pemakaian terbaik dari waktu kita berfokus pada kuadran-kuadran

    yang menekankan unsure “penting” (kuadran I dan II). Di antara dua

    GENTING TIDAK

    GENTING

    I II

       P   E   N   T   I   N

     

    III IV

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    11/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 11

    kuadran ini, fokus utama kita harus pada Kuadran II. Manusia yang efektif

    itu :

     

    Menghabiskan banyak waktu mereka di Kuadran II, mengembangkan

     peluang-peluang serta memelihara sumberdaya yang ada.

      Mengantisipasi aktifitas-aktifitas Kuadran I dan mengalihkannya ke

    Kuadran II.

      Mencegah atau bersiap-siap menghadapi aktifitas Kuadran I dan

    karenanya mengurangi atau menghilangkan kegentingannya.

      Menentukan dan menghilangkan berbagai aktifitas yang tidak

    mendukung perwujudan misi kita.f.  Memenage waktu agar dapat memenuhi hak kepada yang berhak

    “Muslim adalah manusia sempurna yang memberikan seluruh hak

    kepada yang berhak. Ia menunaikan kewajibannya secara total. Inilah salah

    satu sisi dari ‘ubudiyah kepada Allah. Muslim adalah manusia yang tidak

    meninggalkan satu pun kewajibannya. Manusia yang tidak ada yang

    menandingi keutuhan kemanusiaannya.” (Sa’id Hawwa).

    Maka penggunaan waktu bagi seorang Muslim akan ia kelola

    sedemikian rupa guna memenuhi seluruh hak-hak tersebut. Secara lebih rinci,

    Sa’id Hawwa menyebutkan bahwa kewajiban-kewajiban yang ada dalam diri

    kita meliputi penunaian hak Allah, hak kedua orang tua, hak kaum kerabat, hak

    tetangga, hak kerja, hak Muslim, hak nonmuslim, hak negara dan hak makhluk

    lain.

    g. 

    Mengarahkan kerja pada kehidupan pribadi agar lebih produktif

     

    Kiat-kiat praktis untuk meningkatkan produktifitas pemanfaatan

    waktu (versi Abdullah Gymnastiar) :

    1.  Biasakan tertib dan teratur :

    a.  Tahu dan taat aturan.

     b.  Tertib mengambil dan menyimpan.

    c.  Selalu rapih dan bersih.

    d.  Segalanya mudah dikenal.

    e. 

    Lalu lintas lancar

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    12/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 12

    2.  Selalu terencana

    a.  Harus ada target

     b. 

    Rencana cadangan

    c. 

    Disiplin dalam rencana

    d.  Program harus adil

    3.  Biasa dengan data dan informasi akurat

    a.  Selalu jelas dan akurat

     b.  Bukan tahu tapi paham

    4. 

    Sedia perlengkapan dan peralatan memadai

    a. 

    Belilah sesuai kebutuhan dan kemampuan b.  Awali tahu aturan pakai

    c.  Pergunakan oleh ahlinya

    d.  Ready to combat

    e.  Siapkan cadangan

    f.  Rawat berkala

    5.  Biar cepat dan ringkas asal selamat

    a.  Buatlah standar waktu

     b.  Berlatih agar gesit dan tangkas

    6. 

    Biasakan check and Re-check

    a.  Buatlah check-list

     b.  Re-check

      Kiat-kiat praktis untuk meningkatkan produktifitas pemanfaatan

    waktu (versi Hisham Al-Talib):

    1. 

    Rancang aktivitas harian Anda pada setiap pagi dengan mencatat hal-

    hal yang akan dikerjakan, dan tandai dengan coretan kalau sudah

    dikerjakan

    2.  Jangan mengunjungi teman tanpa menelponnya terlebih dahulu

    3.  Senantiasa membawa pensil dan kertas atau nota kecil dalam

    kantong Anda sehingga Anda mampu mencatat rencana dan ide pada

    waktu yang terluang

    4.  Rancang waktu istirahat dan coba menyesuaikannya dengan waktu

    shalat

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    13/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 13

    5.  Manfaatkan waktu terluang dengan membaca, menghafal, atau

    melakukan sesuatu yang konstruktif (membangun)

    6. 

    Jika Anda mempunyai janji, pastikan kedua pihak mengerti

    waktunya yang jelas

    7.  Aturlah waktu perjalanan Anda sesuai dengan jarak yang akan

    ditempuh, jatahkan untuk biaya yang tidak terduga agar Anda tiba ke

    tempat tujuan pada waktu yang direncanakan

    8.  Siapkan semua benda yang diperlukan sebelum melakukan suatu

     pekerjaan

    9. 

    Jauhi orang yang berpikiran dangkal dan tamak untuk mencuri waktuAnda

    10. Jangan melakukan perjalanan sendiri, jika Anda dapat

    menyelesaikannya dengan mengirimkan surat atau telepon

    11. Jika Anda membawa pesan dari seseorang atau berbelanja, tuliskan

    semua barang, dan rencanakanlah perjalanan Anda dengan baik

    supaya tidak menempuh jalan yang berjarak dua kali lipat, tetapi

    tempuhlah jarak yang tersingkat

    12. Cobalah selalu berusaha lebih keras. Kita bisa meningkatkan hasil

    antara 10 hingga 15 % dengan melakukan usaha sedikit lebih. Jika

    Anda berencana untuk membaca sejumlah halaman tertenu atau

     bekerja hingga jam tertentu, Anda bisa memaksa diri melakukan

    sesuatu lebih sedikit dari itu. Kebiasaan ini dapat meningkatkan

     produksi dan membantu keberhasilan. Karena tugas selalu lebih

     banyak dari waktu yang tersedia, kebiasaan ini bisa membuat kita

    lebih produktif dan menguntungkan.

    Kita tidak harus menghindari beristirahat atau rekreasi. Yang kita

    hindari adalah membuang waktu. Rekreasi itu sendiri berarti

    menciptakan kembali. Salah satu tragedi terbesar dalam kehidupan

    modern ialah kehidupan kita yang tergesa-gesa, kita sering membiarkan

    diri kita melesat terlalu jauh dari rohani sehingga diragukan apakah

    keduanya dapat bertemu kembali di dunia. Bayangkan bagaimana

  • 8/18/2019 5. Materi muslim pembelajar dan waktu.pdf

    14/14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI UNSOED Semester 1/2014 14

    indahnya rohani kita berjalan seiring dengan jasmani. Ambillah waktu

    sejenak untuk shalat, bertafakur, berfikir dan menguatkan keimanan.

    A.  Maraji’ : 

    Manajemen Waktu Islami karangan Yusuf Qardhawi

    http://hendragalus.wordpress.com/2011/06/11/manajemen-waktu-dalam-islam/