5. isi lakip lakip.pdf · seksi serealia 2. seksi kacang ... dampa k adanya gejala perubahan iklim...

31
I.1. Tugas dan Fun Sesuai dengan dan Kehutanan Kabu urusan pemerintahan kehutanan. Adapun tug a. menyelengg b. menyelengg c. menyelengg d. menyelengg e. melaksanak I.2. Struktur Organ Satuan Kerja Kabupaten Kulon Progo Progo Nomor 3 Tahun Dinas Daerah. Bera Kehutanan memiliki su a. Kepala Dinas b. Sekretariat terd 1. Sub Bagian 2. Sub Bagian 3. Sub Bagian c. Bidang Tanam 1. Seksi Sere 2. Seksi Kaca d. Bidang Hortiku BAB I PENDAHULUAN Laporan Kinerja Insta Dinas Pertanian dan Kehuta ngsi n Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 upaten Kulon Progo mempunyai fungsi daerah dan tugas pembantuan di bida gas Dinas Pertanian dan Kehutanan adala garakan kegiatan di bidang tanaman panga garakan kegiatan di bidang hortikultura; garakan kegiatan di bidang kehutanan; garakan kegiatan di bidang perkebunan; kan kegiatan ketatausahaan; nisasi a Perangkat Daerah Dinas Pertanian o dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah n 2008 tentang Pembentukan Organisas adasarkan Peraturan daerah tersebut, Din usunan organisasi sebagai berikut: diri dari: n Umum dan Kepegawaian n Perencanaan n Keuangan man Pangan terdiri dari: ealia ang-kacangan dan Umbi-umbian ultura terdiri dari : N ansi Pemerintah anan Tahun 2015 1 8, Dinas Pertanian penyelenggaraan ang pertanian dan ah sebagai berikut: an; dan Kehutanan h Kabupaten Kulon si dan Tata Kerja nas Pertanian dan

Upload: vancong

Post on 31-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

I.1. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Per

dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di

kehutanan. Adapun tugas

a. menyelenggarakan ke

b. menyelenggarakan kegiatan di bidang hortikultura;

c. menyelenggarakan kegiatan di bidang kehutanan;

d. menyelenggarakan kegiatan di bidang perkebunan;

e. melaksanakan kegiatan ketatausahaan;

I.2. Struktur Organisasi

Satuan Kerja

Kabupaten Kulon Progo

Progo Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Dinas Daerah. Beradasarkan Peraturan daerah tersebut,

Kehutanan memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Perencanaan

3. Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Tanaman Pangan terdiri dari:

1. Seksi Serealia

2. Seksi Kacang

d. Bidang Hortikultura terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008

dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan

tugas Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah

menyelenggarakan kegiatan di bidang tanaman pangan;

menyelenggarakan kegiatan di bidang hortikultura;

menyelenggarakan kegiatan di bidang kehutanan;

menyelenggarakan kegiatan di bidang perkebunan;

melaksanakan kegiatan ketatausahaan;

nisasi

Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Kulon Progo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon

Progo Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan

Beradasarkan Peraturan daerah tersebut, Dina

Kehutanan memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

Sekretariat terdiri dari:

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Keuangan

Bidang Tanaman Pangan terdiri dari:

Seksi Serealia

Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

Bidang Hortikultura terdiri dari :

PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

1

Nomor 3 Tahun 2008, Dinas Pertanian

dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan

bidang pertanian dan

Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah sebagai berikut:

giatan di bidang tanaman pangan;

Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Kehutanan

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon

ganisasi dan Tata Kerja

Dinas Pertanian dan

Page 2: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

1. Seksi Sayuran dan Tanaman Obat

2. Seksi Buah

e. Bidang Kehutanan terdiri dari :

1. Seksi Konservasi dan Rehabilitasi

2. Seksi Perhutanan Sosial dan Aneka Usaha

f. Bidang Perkebunan terdiri dari :

1. Seksi Produksi dan Perlindungan

2. Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (diatur lebih lanjut dalam Per

Nomor 5 Tahun 2008)

1. UPTD Perbibitan Tanaman Pangan dan Hortikultura

2. UPTD Perbibitan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional yang berada di Dinas Pertanian dan

Kehutanan adalah

1. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)

dalam Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 54 Tahun 2006.

2. Analisis Pasar Hasil Pertanian (APHP), diatur dalam Peraturan

Bupati Kulon Progo Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 42 Tahun 2012 tentang

Kualifikasi JFT pada Pemerintah Daerah

Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian

disajikan pada Lampiran 2

I.3. Issu Strategis dan Permasalahan

1.3.1. Issu Strategis

Isu-isu strategis yang mempengaruhi pembangunan pertanian

kehutananadalah :

1. Terjadinya alih fungsi

pertanian.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Seksi Sayuran dan Tanaman Obat

Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias

Bidang Kehutanan terdiri dari :

Seksi Konservasi dan Rehabilitasi

Seksi Perhutanan Sosial dan Aneka Usaha

Perkebunan terdiri dari :

Seksi Produksi dan Perlindungan

Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha

Unit Pelaksana Teknis Dinas (diatur lebih lanjut dalam Per

5 Tahun 2008)

UPTD Perbibitan Tanaman Pangan dan Hortikultura

UPTD Perbibitan Kehutanan dan Perkebunan

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional yang berada di Dinas Pertanian dan

Kehutanan adalah

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)

dalam Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 54 Tahun 2006.

nalisis Pasar Hasil Pertanian (APHP), diatur dalam Peraturan

Bupati Kulon Progo Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 42 Tahun 2012 tentang

Kualifikasi JFT pada Pemerintah Daerah

Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan

disajikan pada Lampiran 2

. Issu Strategis dan Permasalahan

.1. Issu Strategis

isu strategis yang mempengaruhi pembangunan pertanian

alih fungsi lahan pertanian akibat pembangunan sektor non

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

2

Unit Pelaksana Teknis Dinas (diatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerah

UPTD Perbibitan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kelompok jabatan fungsional yang berada di Dinas Pertanian dan

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), diatur

dalam Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 54 Tahun 2006.

nalisis Pasar Hasil Pertanian (APHP), diatur dalam Peraturan

Bupati Kulon Progo Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 42 Tahun 2012 tentang

dan Kehutanan selengkapnya

isu strategis yang mempengaruhi pembangunan pertanian dan

akibat pembangunan sektor non-

Page 3: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

2. Peningkatan Kebutuhan bahan pangan karena peningkatan jumlah

penduduk dan peningkatan penggunaan bahan pangan untuk

kepentingan lain

3. Penurunan kualitas sumber daya alam akibat kerusakan lingkungan

4. Dampak adanya gejala perubahan iklim

5. Berlakunya pasar bebas yang berakibat membanjirnya produk impor

termasuk produk pertanian ke pasar domestik.

1.3.2. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian dan kehutanan

adalah :

1. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian

Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian (pemukiman,

industri, jasa) menyebabkan berkurangnya luas lahan pertanian.Hal ini

berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

juga menurunkan produksi pertanian.

2. Infrastruktur pertanian yang belum memadai

Kondisi infrastruktur (jalan pertanian/perkebunan dan jaringan irigasi)

yang belum memadai menyebabkan terjadinya peningkatan biaya

produksi.Hal tersebut menyebabkan inefisiensi

dilaksanakan.Dalam hal infrastruktur jalan tidak memadai, menyebabkan

biaya angkut sarana produksi dan produk pertanian menjadi

mahal.Jaringan irigasi yang tidak memadai menyebabkan biaya

pengairan meningkat disebabkan adanya alokasi biaya

dan BBM.

3. Sarana Prasarana yang belum memadai

Sarana prasarana (alat mesin pertanian, benih/bibit, pupuk) yang belum

memadai menyebabkan penerapan teknologi belum sesuai rekomendasi

4. Sumber Daya Manusia

a. Petani

Rendahnya tingkat pendidikan pet

menyebabkan rendahnya adopsi teknologi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Peningkatan Kebutuhan bahan pangan karena peningkatan jumlah

penduduk dan peningkatan penggunaan bahan pangan untuk

kepentingan lain (Bio Fuel)

Penurunan kualitas sumber daya alam akibat kerusakan lingkungan

k adanya gejala perubahan iklim dan pemanasan

Berlakunya pasar bebas yang berakibat membanjirnya produk impor

termasuk produk pertanian ke pasar domestik.

.2. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian dan kehutanan

Terjadinya alih fungsi lahan pertanian

Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian (pemukiman,

industri, jasa) menyebabkan berkurangnya luas lahan pertanian.Hal ini

berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

juga menurunkan produksi pertanian.

Infrastruktur pertanian yang belum memadai

Kondisi infrastruktur (jalan pertanian/perkebunan dan jaringan irigasi)

yang belum memadai menyebabkan terjadinya peningkatan biaya

produksi.Hal tersebut menyebabkan inefisiensi usaha tani yang

dilaksanakan.Dalam hal infrastruktur jalan tidak memadai, menyebabkan

biaya angkut sarana produksi dan produk pertanian menjadi

mahal.Jaringan irigasi yang tidak memadai menyebabkan biaya

pengairan meningkat disebabkan adanya alokasi biaya

Sarana Prasarana yang belum memadai

Sarana prasarana (alat mesin pertanian, benih/bibit, pupuk) yang belum

memadai menyebabkan penerapan teknologi belum sesuai rekomendasi

Sumber Daya Manusia

Rendahnya tingkat pendidikan petani, umur yang relatif lanjut

menyebabkan rendahnya adopsi teknologi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

3

Peningkatan Kebutuhan bahan pangan karena peningkatan jumlah

penduduk dan peningkatan penggunaan bahan pangan untuk

Penurunan kualitas sumber daya alam akibat kerusakan lingkungan

dan pemanasan global

Berlakunya pasar bebas yang berakibat membanjirnya produk impor

Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian dan kehutanan

Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian (pemukiman,

industri, jasa) menyebabkan berkurangnya luas lahan pertanian.Hal ini

berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Kondisi infrastruktur (jalan pertanian/perkebunan dan jaringan irigasi)

yang belum memadai menyebabkan terjadinya peningkatan biaya

usaha tani yang

dilaksanakan.Dalam hal infrastruktur jalan tidak memadai, menyebabkan

biaya angkut sarana produksi dan produk pertanian menjadi

mahal.Jaringan irigasi yang tidak memadai menyebabkan biaya

pengairan meningkat disebabkan adanya alokasi biaya sewa pompa air

Sarana prasarana (alat mesin pertanian, benih/bibit, pupuk) yang belum

memadai menyebabkan penerapan teknologi belum sesuai rekomendasi

ani, umur yang relatif lanjut

Page 4: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

b. Petugas

Sebagian p

yang dibutuhkan

5. Kelembagaan Tani

Kelembagaan tani yang ada (Kelompok Tani, Gapoktan, P3A dan GP3A

belum berfungsi

6. Penurunan kualitas sumberdaya lahan dan air

Penurunan kualitas sumber daya lahan yang disebabkan oleh erosi,

penggunaan pupuk kimia berlebihan dan pencemaran lingkungan

menyebabkan penurunan produksi dan mutu produk pertanian

7. Anomali iklim,

Tanaman (OPT)

Anomali iklim, bencana (banjir, kekeringan) dan serangan OPT

mengakibatkan gagal panen dan penurunan produksi

8. Rendahnya posisi tawar (pemasaran)

Rendahnya posisi tawar petani menye

dikendalikan oleh pedagang/tengkulak

9. Fluktuasi harga komoditas pertanian

Fluktuasi harga komoditas pertanian yang disebabkan adanya panen

raya dan sifat komoditas pertanian terutama hortikultura yang mudah

rusak.

10. Akses permodalan

Akses permodalan yang rendah menyebabkan kurangnya ketersediaan

modal usaha tani.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Sebagian petugas teknis belum memenuhi formasi dan kualifikasi

yang dibutuhkan

Kelembagaan Tani

Kelembagaan tani yang ada (Kelompok Tani, Gapoktan, P3A dan GP3A

belum berfungsi optimal.

Penurunan kualitas sumberdaya lahan dan air

Penurunan kualitas sumber daya lahan yang disebabkan oleh erosi,

penggunaan pupuk kimia berlebihan dan pencemaran lingkungan

menyebabkan penurunan produksi dan mutu produk pertanian

Anomali iklim, bencana alam, serangan Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT)

Anomali iklim, bencana (banjir, kekeringan) dan serangan OPT

mengakibatkan gagal panen dan penurunan produksi serta mutu produk

Rendahnya posisi tawar (pemasaran)

Rendahnya posisi tawar petani menyebabkan harga di tingkat petani

dikendalikan oleh pedagang/tengkulak

Fluktuasi harga komoditas pertanian

Fluktuasi harga komoditas pertanian yang disebabkan adanya panen

raya dan sifat komoditas pertanian terutama hortikultura yang mudah

odalan

Akses permodalan yang rendah menyebabkan kurangnya ketersediaan

modal usaha tani.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

4

etugas teknis belum memenuhi formasi dan kualifikasi

Kelembagaan tani yang ada (Kelompok Tani, Gapoktan, P3A dan GP3A

Penurunan kualitas sumber daya lahan yang disebabkan oleh erosi,

penggunaan pupuk kimia berlebihan dan pencemaran lingkungan

menyebabkan penurunan produksi dan mutu produk pertanian

, serangan Organisme Pengganggu

Anomali iklim, bencana (banjir, kekeringan) dan serangan OPT

serta mutu produk

babkan harga di tingkat petani

Fluktuasi harga komoditas pertanian yang disebabkan adanya panen

raya dan sifat komoditas pertanian terutama hortikultura yang mudah

Akses permodalan yang rendah menyebabkan kurangnya ketersediaan

Page 5: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

II.1. Visi dan Misi

Sebagai penjabaran Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati yang tercantum

dalam RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011

dan misi 5 maka visi

Tahun 2011 – 2016 adalah sebagai beriku

Progo sebagai penghasil komoditas

yang berdaya saing dan berkelanjutan”

Adapun yang dimaksud dengan :

kehutananyang berdaya saing dan berkelanjutan

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan kehutanan yang diusahakan di

wilayah Kabupaten Kulon Progo, yang memiliki kemampuan untuk bersaing

dengan produk sejenis dari luar daerah baik di dalam wilayah Kabupaten Kul

Progo maupun dalam pasar regional dan nasional, dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan sehingga produksi dapat dilaksanakan berkelanjutan.

Misi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011

2016 adalah:

1. Meningkatkan kualitas dan

pemasarankomoditas

2. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan

II.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pert

sebagaimana tertuang dalam Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan

Kehutanan Tahun 2011

BAB II PERENCANAAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Sebagai penjabaran Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati yang tercantum

dalam RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016, terutama pada misi 3

visi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo

2016 adalah sebagai berikut :“Terwujudnya Kabupaten Kulon

Progo sebagai penghasil komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan

yang berdaya saing dan berkelanjutan”

Adapun yang dimaksud dengan :Komoditas pertanian/

kehutananyang berdaya saing dan berkelanjutan adalah hasil produksi pertanian

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan kehutanan yang diusahakan di

wilayah Kabupaten Kulon Progo, yang memiliki kemampuan untuk bersaing

dengan produk sejenis dari luar daerah baik di dalam wilayah Kabupaten Kul

Progo maupun dalam pasar regional dan nasional, dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan sehingga produksi dapat dilaksanakan berkelanjutan.

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011

Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil serta pengolahan dan

pemasarankomoditas pertanian/ perkebunan dan kehutanan

Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan

. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian dan Kehutanan

tertuang dalam Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan

Kehutanan Tahun 2011-2016 selengkapnya disajikan pada tabel II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

5

Sebagai penjabaran Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati yang tercantum

2016, terutama pada misi 3

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo

Kabupaten Kulon

perkebunan dan kehutanan

pertanian/perkebunan dan

adalah hasil produksi pertanian

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan kehutanan yang diusahakan di

wilayah Kabupaten Kulon Progo, yang memiliki kemampuan untuk bersaing

dengan produk sejenis dari luar daerah baik di dalam wilayah Kabupaten Kulon

Progo maupun dalam pasar regional dan nasional, dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan sehingga produksi dapat dilaksanakan berkelanjutan.

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-

kuantitas hasil serta pengolahan dan

perkebunan dan kehutanan

Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan

anian dan Kehutanan

tertuang dalam Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan

2016 selengkapnya disajikan pada tabel II-1.

KINERJA

Page 6: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Tujuan, Sasaran, Strategi

MISI I : Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil serta pengolahan dan

pemasaran komoditas

Tujuan

Terwujudnya

peningkatan

produksi komoditas

pertanian/

perkebunan dan

kehutanan

1.

2.

MISI II : Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Tujuan

Terwujudnya

peningkatan

pemanfaatan

sumber daya alam

secara

berkelanjutan dan

lestari

Menurunnya luas

lahan kritis

II.3. Perencanaan Kinerja

Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

dengan memperhatikan Dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun

2011-2016 dan dalam hal ini sudah sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) Tahun 2015. Perjanjian Kinerja

Tahun 2015 disajikan pada Tabel II

Tahun 2015 secara lengkap terlampir pada Lampiran 1.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Tabel II-1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian dan Kehutanan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil serta pengolahan dan

pemasaran komoditas pertanian/ perkebunan dan kehutanan

Sasaran Strategi

1. Meningkatnya

produktivitas

komoditas

strategispertanian/

perkebunan

2. Meningkatnya

produksi kayu

yang lestari

Peningkatan

penerapan teknologi

budidaya, panen ,

pasca panen dan

pengolahan

komoditas

pertanian/perkebunan

dan kehutanan

MISI II : Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Sasaran Strategi

Menurunnya luas

lahan kritis

Peningkatan daya

dukung lahan untuk

pemanfaatan sumber

daya alam yang

berkelanjutan

II.3. Perencanaan Kinerja

Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

dengan memperhatikan Dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun

2016 dan dalam hal ini sudah sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan

. Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Pertanian dan Kehutanan

disajikan pada Tabel II-2 sedangkan Dokumen Perjanjian Kinerja

secara lengkap terlampir pada Lampiran 1.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

6

Dinas Pertanian dan Kehutanan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil serta pengolahan dan

perkebunan dan kehutanan

Kebijakan

penerapan teknologi

pertanian/perkebunan

Fasilitasi

ketersediaan

teknologi

budidaya, sarana

prasarana dan

permodalan untuk

usaha budidaya,

panen dan pasca

panen.

MISI II : Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Kebijakan

pemanfaatan sumber

Fasilitasi

Pengelolaan

sumberdaya

lahan dan air

serta sumberdaya

hutan

Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015disusun

dengan memperhatikan Dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun

2016 dan dalam hal ini sudah sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan

Dinas Pertanian dan Kehutanan

2 sedangkan Dokumen Perjanjian Kinerja

Page 7: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Perjanjian Kinerja Perubahan

Sasaran

Strategis Indikator

1

Meningkatnya

produktivitas

komoditas

strategis

pertanian/

perkebunan

1. Produktivitas

Padi

2. Produktivitas

Jagung

3. Produktivitas

Kedelai

4. Produktivitas

Cabe

5. Produktivitas

Bawang

Merah

6. Produktivitas

Melon

7. Produktivitas

Durian

8. Produktivitas

Jahe

9. Produktivitas

Cengkeh

10 Produktivitas

Kakao

11 Produktivitas

Tebu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Tabel II-2

Perubahan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

Indikator Satuan Target Program/Kegiatan

2 3 4

Produktivitas

Padi

Ku/Ha 63,23 Program Peningkatan Produksi Pertanian/n 1. Penyelenggaraan

Pembibitan Tanamandan Hortikultura

2. Penyelenggaraan Pembibitan Tanaman Perkebunan dan Kehutanan

3. Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan

4. Peningkatan Produksi BuahBuahan dan Tanaman Hias

5. Peningkatan Produksi Tanaman Serealia

6. Peningkatan Produksi Tanaman Kacangdan Umbi

7. Peningkatan Produksi SayurSayuran dan Tanaman Obat

Program Penyediaan

Sarana dan Prasarana

Pertanian/Perkebunan

1. Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Tanaman Pangan

2. Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Hortikultura

3. Pengembangan

Sarana Prasarana

Produktivitas

Jagung

Ku/Ha 60,42

Produktivitas

Kedelai

Ku/Ha 14,49

Produktivitas

Cabe

Ku/Ha 81,15

Produktivitas

Bawang

Merah

Ku/Ha 81,88

Produktivitas

Melon

Ku/Ha 204,19

Produktivitas

Durian

Kg/

Pohon

64,60

Produktivitas

Jahe

Kg/m2 2,10

Produktivitas

Cengkeh

Ku/Ha 2,51

Produktivitas

Kakao

Ku/Ha 4,49

Produktivitas

Tebu

Ku/Ha 612,58

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

7

ehutanan Tahun 2015

Program/Kegiatan Anggaran

(Rp)

5 6

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebuna

Penyelenggaraan Pembibitan Tanaman Pangan dan Hortikultura Penyelenggaraan Pembibitan Tanaman Perkebunan dan Kehutanan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan Peningkatan Produksi Buah-Buahan dan Tanaman Hias Peningkatan Produksi Tanaman Serealia Peningkatan Produksi Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian Peningkatan Produksi Sayur-Sayuran dan Tanaman Obat

Program Penyediaan

Sarana dan Prasarana

Pertanian/Perkebunan

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Tanaman Pangan

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Hortikultura

Pengembangan

Sarana Prasarana

601.490.200

22.000.000

15.000.000

83.300.000

107.829.800

231.543.500

50.000.000

91.816.900

8.338.325.480

6.247.741.950

560.263.400

1.239.863.730

Page 8: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Meningkatnya

produksi kayu

yang lestari

Produksi Kayu

Bulat

Menurunnya

luas lahan

kritis

Luas Lahan Kritis

II.4. Program dan Kegiatan Untuk Mencapai

Program dan kegiatan

strategis adalah sebagai berikut :

II.4.1. Sasaran Strategis 1 (Meningkatnya produktivitas komoditas strategis

pertanian/perkebunan)

1. Program Peningkatan Produksi

a. Kegiatan

Hortikultura

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Perkebunan

4. Penetapan Lahan

Pertanian Pangan

Berkelanjutan

Program Peningkatan

Mutu dan Pemasaran

Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

1. Penanganan

Pasca Panen dan

Pengolahan Hasil

Tanaman Pangan

2. Penanganan

Pasca Panen,

Pengolahan dan

Pemasaran Hasil

Perkebunan

3. Penanganan

Pasca Panen,

Pengolahan dan

Pemasaran Hasil

Hortikultura

Produksi Kayu

m3 45.000.,00 Program

Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan1. Pengelolaan dan

Pemanfaatan Hutan

2. Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan

Luas Lahan Kritis Ha 5.013,50 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan1. Konservasi dan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan

II.4. Program dan Kegiatan Untuk Mencapai Sasaran Strategis

Program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung sasaran

strategis adalah sebagai berikut :

II.4.1. Sasaran Strategis 1 (Meningkatnya produktivitas komoditas strategis

pertanian/perkebunan)

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Kegiatan Penyelenggaraan Pembibitan Tanaman Pangan dan

Hortikultura

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

8

Perkebunan

Penetapan Lahan

Pertanian Pangan

Berkelanjutan

Program Peningkatan

Mutu dan Pemasaran

Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Penanganan

Pasca Panen dan

Pengolahan Hasil

Tanaman Pangan

Penanganan

Pasca Panen,

Pengolahan dan

Pemasaran Hasil

Perkebunan

Penanganan

Pasca Panen,

Pengolahan dan

Pemasaran Hasil

Hortikultura

290.456.400

246.404.900

115.140.000

84.820.000

46.444.900

Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan

Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan

165.000.000

107.250.000

57.750.000

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Konservasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

1.490.503.734

1.490.503.734

Sasaran Strategis

yang dilaksanakan untuk mendukung sasaran

II.4.1. Sasaran Strategis 1 (Meningkatnya produktivitas komoditas strategis

Pertanian/Perkebunan

Penyelenggaraan Pembibitan Tanaman Pangan dan

Page 9: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

b. Kegiatan

Kehutanan

c. Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan

d. Kegiatan Peningkatan Produksi Buah

e. Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Serealia

f. Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Kacang

Umbi-Umbian

g. Kegiatan Peningkatan Produksi Sayur

2. Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan

a. Kegiatan

b. Kegiatan

c. Kegiatan

d. Kegiatan Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

3. Program Peningkatan Mutu dan

Pertanian/Perkebunan

a. Kegiatan

Pangan

b. Kegiatan

Hasil Perkebunan

c. Kegiatan Penanganan Pasca Panen , Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Hortikultura

II.4.2. Sasaran Strategis 2 (Meningkatnya Produksi Kayu yang Lestari)

1. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan

a. Kegiatan

b. Kegiatan

Hasil Hutan

II.4.3. Sasaran Strategis 3 (Menurunnya Luas Lahan Kritis)

1. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

a. Kegiatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Kegiatan Penyelenggaraan Pembibitan Tanaman Perkebunan dan

Kehutanan

Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan

Kegiatan Peningkatan Produksi Buah-Buahan dan Tanaman Hias

Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Serealia

Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Kacang

Umbian

Kegiatan Peningkatan Produksi Sayur-Sayuran dan Tanaman Obat

Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan

atan Pengembangan Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan

Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Hortikultua

Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkebunan

Kegiatan Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Kegiatan Penanganan Pasca panen dan Pengolahan Hasil Tanaman

Kegiatan Penanganan Pasca panen , Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Perkebunan

Kegiatan Penanganan Pasca Panen , Pengolahan dan Pemasaran

Hortikultura

II.4.2. Sasaran Strategis 2 (Meningkatnya Produksi Kayu yang Lestari)

Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan

Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan

Kegiatan Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran

Hasil Hutan

Sasaran Strategis 3 (Menurunnya Luas Lahan Kritis)

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

9

Penyelenggaraan Pembibitan Tanaman Perkebunan dan

Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan

Tanaman Hias

Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Kacang-Kacangan dan

Sayuran dan Tanaman Obat

Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan

Pengembangan Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan

Pengembangan Sarana dan Prasarana Hortikultua

Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkebunan

Kegiatan Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Pemasaran Hasil Produksi

engolahan Hasil Tanaman

, Pengolahan dan Pemasaran

Kegiatan Penanganan Pasca Panen , Pengolahan dan Pemasaran

II.4.2. Sasaran Strategis 2 (Meningkatnya Produksi Kayu yang Lestari)

Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran

Konservasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Page 10: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

III.1 Capaian Kinerja Tah

enilaian kinerja Dinas Pertanian dan

berdasarkan penetapan kinerja yang telah ada. Penilaian dilaksanakan

untuk mengevaluasi dan mengukur capaian kinerja yang selanjutnya dapat

memberikan gambaran keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan

sasaran. Katagorisasi kinerja dilaksanakan sesuai dengan tingkat capaian kinerja.

Adapun skala nilai peringkat kinerja

Nomor 54 Tahun 2010

No Interval Nilai Realisasi Kinerja

1. 91 ≤ 100

2. 76 ≤ 90

3. 66 ≤ 75

4. 51 ≤ 65

5. ≤ 50

Capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh

Pertanian dan Kehutanan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja

dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari

tujuan dan sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan beserta target

capaian realisasinya disajikan pada Tabel III

sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan sama dengan Indikator Kinerja

Utama (IKU).

P

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

III.1 Capaian Kinerja Tahun 2015

enilaian kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan dilaksanakan

berdasarkan penetapan kinerja yang telah ada. Penilaian dilaksanakan

untuk mengevaluasi dan mengukur capaian kinerja yang selanjutnya dapat

memberikan gambaran keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan

isasi kinerja dilaksanakan sesuai dengan tingkat capaian kinerja.

Adapun skala nilai peringkat kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

disajikan pada Tabel III-1

Tabel III-1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh

Pertanian dan Kehutanan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja

dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari

tujuan dan sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan beserta target

nya disajikan pada Tabel III-2. Dalam hal ini Indikator Kinerja

sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan sama dengan Indikator Kinerja

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

10

Kehutanan dilaksanakan

berdasarkan penetapan kinerja yang telah ada. Penilaian dilaksanakan

untuk mengevaluasi dan mengukur capaian kinerja yang selanjutnya dapat

memberikan gambaran keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan

isasi kinerja dilaksanakan sesuai dengan tingkat capaian kinerja.

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Kriteria Penilaian Realisasi Kriteria/

Kode

Capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas

Pertanian dan Kehutanan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja

dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari

tujuan dan sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan beserta target

. Dalam hal ini Indikator Kinerja

sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan sama dengan Indikator Kinerja

Page 11: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

Sasaran

Strategis Indikator

1

Meningkatnya

produktivitas

komoditas

strategis

pertanian/

perkebunan

1. Produktivitas

Padi

2. Produktivitas

Jagung

3. Produktivitas

Kedelai

4. Produktivitas

Cabe

5. Produktivitas

Bawang

Merah

6. Produktivitas

Melon

7. Produktivitas

Durian

8. Produktivitas

Jahe

9. Produktivitas

Cengkeh

10 Produktivitas

Kakao

11 Produktivitas

Tebu

Meningkatnya

produksi kayu

yang lestari

Produksi Kayu

Bulat

Menurunnya

luas lahan

kritis

Luas Lahan Kritis

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 201

Dari tabel III-2

dituangkan ke dalam 13 (tiga belas) indikator sasaran

(IKU). Pencapaian indikator kinerja pada tahun 201

1. Dari 13 (tiga belas) indikator kinerja, semua

Produktivitas Padi, Produktivitas Jagung,

Produktivitas Cabe, Produktivitas Bawang Merah, Produktivitas Melon,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Tabel III-2 Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2 3 4 5

Produktivitas

Padi

Ku/Ha 63,23 64,69

Produktivitas

Jagung

Ku/Ha 60,42 60,56

Produktivitas

Kedelai

Ku/Ha 14,49 14,51

Produktivitas

Cabe

Ku/Ha 81,15 82,10

Produktivitas

Bawang

Merah

Ku/Ha 81,88 95,14

Produktivitas

Melon

Ku/Ha 204,19 210,74

Produktivitas

Durian

Kg/Pohon 64,60 64,61

Produktivitas

Jahe

Kg/m2 2,10 2,11

Produktivitas

Cengkeh

Ku/Ha 2,51 3,30

Produktivitas

Kakao

Ku/Ha 4,49 5,22

Produktivitas

Tebu

Ku/Ha 612,58 612,59

Produksi Kayu

meter3 45.000,00 45.305,00

Luas Lahan Kritis Ha 5.013,50 5.013,00

as Pertanian dan Kehutanan, 2015

2 dapat dilihat adanya 3 (tiga) sasaran strategis yang

dituangkan ke dalam 13 (tiga belas) indikator sasaran atau Indikator Kinerja Utama

. Pencapaian indikator kinerja pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Dari 13 (tiga belas) indikator kinerja, semua dapat mencapai target

Produktivitas Padi, Produktivitas Jagung, Produktivitas Kedelai,

Produktivitas Cabe, Produktivitas Bawang Merah, Produktivitas Melon,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

11

Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Persentase

(%)

Kriteria/

Kode

6

102,31

100,23

100,14

101,17

116,21

103,21

100,01

100,48

131,56

116,28

100,00

100,68

100,01

dapat dilihat adanya 3 (tiga) sasaran strategis yang

atau Indikator Kinerja Utama

adalah sebagai berikut :

dapat mencapai target yaitu

Produktivitas Kedelai,

Produktivitas Cabe, Produktivitas Bawang Merah, Produktivitas Melon,

Page 12: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Produktivitas Durian, Produktivitas Jahe, Produk

Produktivitas Kakao, Produktivitas Tebu

Lahan Kritis

2. Capaian Indikator kinerja

3,30 Ku/Ha (tingkat capaian 13

Tebu yaitu 612,59 Ku/Ha

Dilihat dari skala nilai peringkat kinerja berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

capaian semua indikator kinerja

Pencapaian sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan dicerminkan

dalam capaian indikator kinerja. Evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja

menurut sasaran strategis adalah sebagai berikut :

III.1.1 Sasaran

strategispertanian/perkebunan)

Capaian sasaran

produktivitas komoditas strategis pertanian/perkebunan

disajikan dalam Tabel III

Formula atau rumus yang digunakan untuk menghitung Produktivitas

sebelas komoditas tersebut di atas adalah :

dibagi Luas Panen) .

Produktivitas Padi sebesar 6

target dengan capaian 10

mengalami peningkatan sebesar

(tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 9

produktivitas Padi DIY sebesar 5

sebesar 52,89 Ku/Ha maka capaian produktivitas Padi Kabupaten Kulon Progo

masih berada di atasnya.

Produktivitas Jagung sebesar 60,

mencapai target dengan capaian 10

2014 mengalami peningkatan sebesar

Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 9

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Produktivitas Durian, Produktivitas Jahe, Produk

Produktivitas Kakao, Produktivitas Tebu, Produksi Kayu Bulat

Indikator kinerja tertinggi adalah untuk Produktivitas Cengkeh yaitu

Ku/Ha (tingkat capaian 131,56%) dan terendah adalah Produktivitas

12,59 Ku/Ha (tingkat capaian 100,00%).

skala nilai peringkat kinerja berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 seperti yang tertuang dalam Tabel III

capaian semua indikator kinerja termasuk dalam katagori sangat

Pencapaian sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan dicerminkan

dalam capaian indikator kinerja. Evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja

menurut sasaran strategis adalah sebagai berikut :

ke-1 (Meningkatnya produktivitas komoditas

strategispertanian/perkebunan)

Capaian sasaran ke- 1 diukur melalui 11 (sebelas) indikator kinerja

produktivitas komoditas strategis pertanian/perkebunan yang secara lengkap

disajikan dalam Tabel III-3.

atau rumus yang digunakan untuk menghitung Produktivitas

sebelas komoditas tersebut di atas adalah : Produksi/Luas Panen

Produktivitas Padi sebesar 64,69 Ku/Ha pada tahun 2015

target dengan capaian 102,31% dan apabila dibandingkan dengan tahun 201

mengalami peningkatan sebesar 1,68%. Dibandingkan dengan target akhir Renstra

(tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 98,19%. Dibandingkan dengan

produktivitas Padi DIY sebesar 59,64Ku/Ha dan produktivitas tingkat nasional

Ku/Ha maka capaian produktivitas Padi Kabupaten Kulon Progo

masih berada di atasnya.

Produktivitas Jagung sebesar 60,56 Ku/Ha pada tahun 201

mencapai target dengan capaian 100,23% dan apabila dibandingkan dengan

mengalami peningkatan sebesar 1,96%. Dibandingkan dengan target akhir

Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 98,26

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

12

tivitas Cengkeh,

, Produksi Kayu Bulat dan Luas

tertinggi adalah untuk Produktivitas Cengkeh yaitu

%) dan terendah adalah Produktivitas

skala nilai peringkat kinerja berdasarkan Peraturan Menteri

seperti yang tertuang dalam Tabel III-1,

termasuk dalam katagori sangat tinggi.

Pencapaian sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan dicerminkan

dalam capaian indikator kinerja. Evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja

(Meningkatnya produktivitas komoditas

1 diukur melalui 11 (sebelas) indikator kinerja berupa

yang secara lengkap

atau rumus yang digunakan untuk menghitung Produktivitas

Produksi/Luas Panen(Produksi

5 dapat mencapai

dan apabila dibandingkan dengan tahun 2014

%. Dibandingkan dengan target akhir Renstra

%. Dibandingkan dengan

tas tingkat nasional

Ku/Ha maka capaian produktivitas Padi Kabupaten Kulon Progo

Ku/Ha pada tahun 2015 dapat

% dan apabila dibandingkan dengan tahun

%. Dibandingkan dengan target akhir

8,26%.Dibandingkan

Page 13: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

dengan produktivitas Jagung DIY sebesar 4

nasional sebesar 51,39

Kulon Progo masih berada di atasnya.

Capaian Indikator

N0 Indikator Capaian

tahun

1. Produktivitas Padi (Ku/Ha)

2. Produktivitas Jagung (Ku/Ha)

3. Produktivitas Kedelai (Ku/Ha)

4. Produktivitas Cabe (Ku/Ha)

5.

Produktivitas Bawang Merah (Ku/Ha)

6. Produktivitas Melon (Ku/Ha)

7. Produktivitas Durian (Kg/pohon)

8. Produktivitas Jahe (Kg/m2)

9. Produktivitas Cengkeh (Ku/Ha)

10 Produktivitas Kakao (Ku/Ha)

11 Produktivitas Tebu (Ku/Ha)

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 201

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

dengan produktivitas Jagung DIY sebesar 44,85 Ku/Ha dan produktivitas tingkat

,39 Ku/Ha maka capaian produktivitas Jagung Kabupaten

Kulon Progo masih berada di atasnya.

Tabel III-3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-1 Tahun 201

Capaian tahun 2014

2015 Capaian

(%) Renstra Target Realisasi

63,62 63,23 64,69 102,31

59,40 60,42 60,56 100,23

14,64 14,49 14,51 100,14

81,75 81,15 82,10 101,17

92,43 81,88 95,14 116,21

204,07 204,19 210,74 103,21

64,59 64,60 64,61 100,01

2,10 2,10 2,11 100,48

3,29 2,51 3,30 131,56

5,21 4,49 5,22 116,28

606,42 612,58 612,59 100,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2015

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

13

Ku/Ha dan produktivitas tingkat

Ku/Ha maka capaian produktivitas Jagung Kabupaten

ahun 2015

Target Akhir

Renstra (2016)

Capaian s.d 2015 terhadap 2016 (%)

65,88 98,19

61,63 98,26

14,58 99,52

81,43 100,82

82,04 115,97

204,27 103,17

64,62 99,98

2,14 98,60

2,63 125,48

4,51 115,74

626,85 97,73

Page 14: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Produktivitas Kedelai

mencapai target dengan capaian 10

tahun 2014 mengalami pen

akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar

99,52%.Dibandingkan dengan produktivitas Kedelai DIY sebesar 1

maka capaian produktivitas Kedelai Kabupaten Kulo

atasnya akan tetapi apabila dibandingkan dengan produktivitas Nasional sebesar

15,73 Ku/Ha maka produktivitas Kedelai Kabupaten Kulon Progo berada di

bawahnya.

Tercapainya target indikator kinerja

(sebelas) komoditas dan peningkatan produktivitas dari tahun 201

(sepluh) komoditas tersebut di atas disebabkan oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara intensif, terkenda

serangan OPT serta penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam

serta adanya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana produksi . Di samping itu

peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan relatif memberikan

kontribusi terhadap pencapaian target tahun 201

tahun 2014.Penurunan produktivitas Komoditas Kedelai dibandingkan Tahun 2014

dikarenakan musim kemarau yang relatif panjang dan penggunaan sebagian benih

yang kurang bagus.

Perbandingan target dan

tanaman pangan Tahun 201

perbandingan realisasi produktivitas komoditas strategis tanaman pangan

2014 dan Tahun 2015 disajikan pada Gambar III

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Produktivitas Kedelai sebesar 14,51 Ku/Ha pada tahun 201

dengan capaian 100,14% dan apabila dibandingkan dengan

mengalami penurunan sebesar 0,87%. Dibandingkan dengan target

akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar

Dibandingkan dengan produktivitas Kedelai DIY sebesar 1

roduktivitas Kedelai Kabupaten Kulon Progo masih berada di

atasnya akan tetapi apabila dibandingkan dengan produktivitas Nasional sebesar

Ku/Ha maka produktivitas Kedelai Kabupaten Kulon Progo berada di

Tercapainya target indikator kinerja pada tahun 2015 untuk semua atau 11

dan peningkatan produktivitas dari tahun 201

) komoditas tersebut di atas disebabkan oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara intensif, terkenda

serangan OPT serta penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam

serta adanya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana produksi . Di samping itu

peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan relatif memberikan

pencapaian target tahun 2015 dan peningkatan capaian dari

Penurunan produktivitas Komoditas Kedelai dibandingkan Tahun 2014

dikarenakan musim kemarau yang relatif panjang dan penggunaan sebagian benih

Perbandingan target dan realisasi produktivitas komoditas strategis

tanaman pangan Tahun 2015 disajikan pada Gambar III

perbandingan realisasi produktivitas komoditas strategis tanaman pangan

disajikan pada Gambar III-2

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

14

pada tahun 2015 dapat

apabila dibandingkan dengan

Dibandingkan dengan target

akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar

Dibandingkan dengan produktivitas Kedelai DIY sebesar 13,37 Ku/Ha

n Progo masih berada di

atasnya akan tetapi apabila dibandingkan dengan produktivitas Nasional sebesar

Ku/Ha maka produktivitas Kedelai Kabupaten Kulon Progo berada di

untuk semua atau 11

dan peningkatan produktivitas dari tahun 2014 untuk 10

) komoditas tersebut di atas disebabkan oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara intensif, terkendalinya

serangan OPT serta penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam

serta adanya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana produksi . Di samping itu

peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan relatif memberikan

dan peningkatan capaian dari

Penurunan produktivitas Komoditas Kedelai dibandingkan Tahun 2014

dikarenakan musim kemarau yang relatif panjang dan penggunaan sebagian benih

realisasi produktivitas komoditas strategis

disajikan pada Gambar III-1 sedangkan

perbandingan realisasi produktivitas komoditas strategis tanaman pangan Tahun

Page 15: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas Strategis Tanaman Pangan Tahun 201

Komoditas Strategis Tanaman Pangan

Produktivitas Cabe

target dengan capaian 1

mengalami peningkatan sebesar 0,

produktivitas pada tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Gambar III-1 Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Strategis Tanaman Pangan Tahun 2015

Gambar III-2

Perbandingan realisasi Produktivitas Komoditas Strategis Tanaman Pangan Tahun 2014 dan Tahun 2015

Produktivitas Cabe sebesar 82,10 Ku/Ha pada tahun 2015

dengan capaian 101,17% dan apabila dibandingkan dengan tahun 201

mengalami peningkatan sebesar 0,43%. Tercapainya target

pada tahun 2015sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

15

Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Tahun 2014 dan Tahun 2015

5 dapat mencapai

dan apabila dibandingkan dengan tahun 2014

ercapainya target dan peningkatan

sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

Page 16: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

adalah sebesar 100,82

sebesar 60,80 Ku/Ha

Ku/Ha maka capaian produktivitas Cabe Kabupaten Kulo

atasnya.

Produktivitas Bawang Merah

mencapai target dengan capaian

2014 mengalami peningkatan sebesar

produktivitas pada tahun

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

adalah sebesar 115,97

DIY sebesar 106,84 Ku/Ha dan produktivitas tingkat nasional

Ku/Ha maka capaian produktivitas Bawang Merah Kabupaten Kulon Progo masih

berada di bawahnya.

Produktivitas Melon

mencapai target dengan capaian 10

2014 mengalami peningkatan sebesar

produktivitas pada tahun

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian i

adalah sebesar 103,17

sebesar 182,76 Ku/Ha Ku/Ha dan produktivitas tingkat nasional sebesar 174,30

Ku/Ha maka capaian produktivitas Melon Kabupaten Kulon Progo jauh berada di

atasnya.

Produktivitas Durian

mencapai target dengan capaian 100,0

tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar

peningkatan produktivitas

peningkatan penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas

sarana produksi. Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian

indikator ini adalah sebesar 99,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

100,82%. Dibandingkan dengan produktivitas cab

dan dengan produktivitas tingkat nasional

Ku/Ha maka capaian produktivitas Cabe Kabupaten Kulon Progo masih berada di

Produktivitas Bawang Merah sebesar 95,14 Ku/Ha pada tahun 201

dengan capaian 116,21% dan apabila dibandingkan dengan tahun

mengalami peningkatan sebesar 2,93%. Tercapainya target

pada tahun 2015sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

97%. Dibandingkan dengan produktivitas Bawang Merah untuk

DIY sebesar 106,84 Ku/Ha dan produktivitas tingkat nasional

n produktivitas Bawang Merah Kabupaten Kulon Progo masih

Produktivitas Melon sebesar 210,74 Ku/Ha pada tahun 201

dengan capaian 103,21% dan apabila dibandingkan dengan tahun

mengalami peningkatan sebesar 3,27%. Tercapainya target

pada tahun 2015sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian i

103,17%.Dibandingkan dengan produktivitas Melon untuk DIY

sebesar 182,76 Ku/Ha Ku/Ha dan produktivitas tingkat nasional sebesar 174,30

Ku/Ha maka capaian produktivitas Melon Kabupaten Kulon Progo jauh berada di

vitas Durian sebesar 64,61 Kg/Pohon pada tahun 201

dengan capaian 100,01% dan apabila dibandingkan dengan

mengalami peningkatan sebesar 0,02%. Tercapainya target

peningkatan produktivitas pada tahun 2015sangat dipengaruhi oleh adanya

peningkatan penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian

indikator ini adalah sebesar 99,98%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

16

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

%. Dibandingkan dengan produktivitas cabe untuk DIY

an produktivitas tingkat nasional sebesar 81,61

n Progo masih berada di

pada tahun 2015 dapat

dan apabila dibandingkan dengan tahun

ercapainya target dan peningkatan

sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

%. Dibandingkan dengan produktivitas Bawang Merah untuk

DIY sebesar 106,84 Ku/Ha dan produktivitas tingkat nasional sebesar 102,16

n produktivitas Bawang Merah Kabupaten Kulon Progo masih

pada tahun 2015 dapat

dan apabila dibandingkan dengan tahun

ercapainya target dan peningkatan

sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

%.Dibandingkan dengan produktivitas Melon untuk DIY

sebesar 182,76 Ku/Ha Ku/Ha dan produktivitas tingkat nasional sebesar 174,30

Ku/Ha maka capaian produktivitas Melon Kabupaten Kulon Progo jauh berada di

pada tahun 2015 dapat

dan apabila dibandingkan dengan

ercapainya target dan

dipengaruhi oleh adanya

peningkatan penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian

Page 17: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Produktivitas Jahe

target dengan capaian 100,

mengalami peningkatan sebesar

produktivitas pada tahun

penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Peningkatan produktivitas Jahe yang termasuk komoditas biofarmaka atau

tanaman obat sangatdidukung oleh

dan juga kondisi agroklimat Kabupaten Kulon

Kabupaten Kulon Progo sebagai Kabupaten Herbal juga memberikan kondisi yang

cukup kondusif bagi berkembangnya komoditas tanaman obat

dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah se

98,60%.

Secara keseluruhan

target yang telah ditentukan dan terjadi peningkatan dibanding Tahun 201

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam

produktivitas adalah pemenuhan/

unggul, pupuk dan sarana budidaya lainnya. Di samping hal tersebut

dampak perubahan iklim

pengganggu tanaman (OPT)

Perbandingan target dan realisasi produktivitas komoditas strategis

hortikultura Tahun 201

realisasi produktivitas komoditas

2015disajikan pada Gambar III

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Produktivitas Jahe sebesar 2,11 Kg/m2pada tahun 2015

dengan capaian 100,48% dan apabila dibandingkan dengan tahun 201

mengalami peningkatan sebesar 0,72%. Tercapainya target

pada tahun 2015sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

knologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Peningkatan produktivitas Jahe yang termasuk komoditas biofarmaka atau

didukung oleh berkembangnya industri obat obatan herbal

dan juga kondisi agroklimat Kabupaten Kulon Progo yang relatif sesuai. Penetapan

Kabupaten Kulon Progo sebagai Kabupaten Herbal juga memberikan kondisi yang

cukup kondusif bagi berkembangnya komoditas tanaman obat

dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah se

keseluruhan produktivitas komoditas hortikultura dapat mencapai

target yang telah ditentukan dan terjadi peningkatan dibanding Tahun 201

hal yang perlu mendapat perhatian dalam kaitannya dengan peningkatan

pemenuhan/ ketersediaan sarana produksi seperti benih/bibit

unggul, pupuk dan sarana budidaya lainnya. Di samping hal tersebut

dampak perubahan iklim dan bencana alam sertapengendalian

(OPT) juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Perbandingan target dan realisasi produktivitas komoditas strategis

hortikultura Tahun 2015 disajikan pada Gambar III-3 sedangkan perbandingan

realisasi produktivitas komoditas strategis hortikultura Tahun 201

disajikan pada Gambar III-4

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

17

dapat mencapai

dan apabila dibandingkan dengan tahun 2014

ercapainya target dan peningkatan

sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan

knologi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sarana produksi.

Peningkatan produktivitas Jahe yang termasuk komoditas biofarmaka atau

berkembangnya industri obat obatan herbal

Progo yang relatif sesuai. Penetapan

Kabupaten Kulon Progo sebagai Kabupaten Herbal juga memberikan kondisi yang

cukup kondusif bagi berkembangnya komoditas tanaman obat Dibandingkan

dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar

produktivitas komoditas hortikultura dapat mencapai

target yang telah ditentukan dan terjadi peningkatan dibanding Tahun 2014.

kaitannya dengan peningkatan

ketersediaan sarana produksi seperti benih/bibit

unggul, pupuk dan sarana budidaya lainnya. Di samping hal tersebut, antisipasi

pengendalian organisme

hal yang penting untuk diperhatikan.

Perbandingan target dan realisasi produktivitas komoditas strategis

sedangkan perbandingan

Tahun 2014 dan Tahun

Page 18: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Perbandingan realisasi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Gambar III-3 Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Strategis Hortikultura Tahun 2015

Gambar III-4 erbandingan realisasi Produktivitas Komoditas Strategis Hortikultura

Tahun 2014 dan Tahun 2015

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

18

Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Strategis Hortikultura

Page 19: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Produktivitas Cengkeh

mencapai target dengan capaian

2014 mengalami peningkatan

Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar

Tercapainya target dan p

tahun 2015 sangat dipengaruhi oleh adanya

terutama pemupukan yang bertujuan untuk memulihkan kondisi tanaman dan

meningkatkan produktivitasnya.

Produktivitas Kakao

target dengan capaian 116,

mengalami peningkatan

(tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar

Peningkatan produktivitas

disebabkan oleh adanya peningkatan penerapan teknologi maupun peningkatan

kualitas dan kuantitas sarana produksi

memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas adalah teknologi sambung

samping kakao (side grafting

untuk mengatasi permasalahan tanaman yang sudah tua sebelum dilakukan

peremajaan tanaman melalui penanaman tanaman baru.

Produktivitas Tebu

target dengan capaian 100,

mengalami peningkatan

(tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 9

Adanya peningkatan produktivitas dan ter

disebabkan oleh adanya intensifikasi tebu yang dilaksanakan terutama melalui

pemupukan. Di samping hal tersebut,

pengelolaan melalui kerjasama dengan PT. Madukismo berpengaruh terhadap

peningkatan minat masyarakat terhadap budidaya

intensif.

Perbandingan target dan realisasi produktivitas komoditas strategis

perkebunan Tahun 201

realisasi produktivitas komoditas strategis perkebunan

2015 disajikan pada Gambar III

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Produktivitas Cengkeh sebesar 3,30 Ku/Ha pada tahun 201

dengan capaian 131,56% dan apabila dibandingkan dengan tahun

ingkatan sebesar 0,42%. Dibandingkan dengan target akhir

Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 125,48

Tercapainya target dan peningkatan produktivitas komoditas Cengkeh pada

sangat dipengaruhi oleh adanya penerapan teknologi intensifikasi

terutama pemupukan yang bertujuan untuk memulihkan kondisi tanaman dan

meningkatkan produktivitasnya.

Produktivitas Kakao sebesar 5,22 Ku/Ha pada tahun 201

dengan capaian 116,28% dan apabila dibandingkan dengan tahun 201

ingkatan sebesar 0,3%. Dibandingkan dengan target akhir Renstra

(tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 115,74%.

produktivitas Kakaodan tercapainya target pada tahun 201

oleh adanya peningkatan penerapan teknologi maupun peningkatan

kualitas dan kuantitas sarana produksi.Penerapan teknologi yang cukup

memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas adalah teknologi sambung

side grafting). Teknologi ini dapat digunakan sebagai alternatif

untuk mengatasi permasalahan tanaman yang sudah tua sebelum dilakukan

peremajaan tanaman melalui penanaman tanaman baru.

Produktivitas Tebu sebesar 612,59 Ku/Ha pada tahun 201

dengan capaian 100,00%dan apabila dibandingkan dengan tahun 201

ingkatan sebesar 1,02%. Dibandingkan dengan target akhir Renstra

(tahun 2016) capaian indikator ini adalah sebesar 97,73%.

Adanya peningkatan produktivitas dan tercapaianya target pada tahun 201

isebabkan oleh adanya intensifikasi tebu yang dilaksanakan terutama melalui

pemupukan. Di samping hal tersebut, perbaikan harga tebu serta management

kerjasama dengan PT. Madukismo berpengaruh terhadap

peningkatan minat masyarakat terhadap budidaya tebu yang dilaksanakan secara

Perbandingan target dan realisasi produktivitas komoditas strategis

perkebunan Tahun 2015 disajikan pada Gambar III-5 sedangkan pe

produktivitas komoditas strategis perkebunanTahun 201

disajikan pada Gambar III-6

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

19

pada tahun 2015 dapat

apabila dibandingkan dengan tahun

%. Dibandingkan dengan target akhir

48%.

ditas Cengkeh pada

penerapan teknologi intensifikasi

terutama pemupukan yang bertujuan untuk memulihkan kondisi tanaman dan

pada tahun 2015 dapat mencapai

dan apabila dibandingkan dengan tahun 2014

Dibandingkan dengan target akhir Renstra

dan tercapainya target pada tahun 2015

oleh adanya peningkatan penerapan teknologi maupun peningkatan

Penerapan teknologi yang cukup

memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas adalah teknologi sambung

ni dapat digunakan sebagai alternatif

untuk mengatasi permasalahan tanaman yang sudah tua sebelum dilakukan

pada tahun 2015 dapat mencapai

apabila dibandingkan dengan tahun 2014

Dibandingkan dengan target akhir Renstra

capaianya target pada tahun 2015

isebabkan oleh adanya intensifikasi tebu yang dilaksanakan terutama melalui

perbaikan harga tebu serta management

kerjasama dengan PT. Madukismo berpengaruh terhadap

tebu yang dilaksanakan secara

Perbandingan target dan realisasi produktivitas komoditas strategis

5 sedangkan perbandingan

Tahun 2014 dan Tahun

Page 20: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Perbandingan realisasi Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan

Tercapaianya Indikator Kinerja Pr

Pertanian/Perkebunan

penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara intensif, terkendalinya

serangan OPT serta penanganan dampak perubahan iklim dan bencana alam

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Gambar III-5 Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Strategis Perkebunan Tahun 2015

Gambar III-6 Perbandingan realisasi Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan

Tahun 2014 dan Tahun 2015

Tercapaianya Indikator Kinerja Produktivitas Komoditas Strategis

secara umum disebabkan oleh adanya peningkatan

penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara intensif, terkendalinya

serangan OPT serta penanganan dampak perubahan iklim dan bencana alam

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

20

Perbandingan Target dan Realisasi Produktivitas Komoditas

Perbandingan realisasi Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan

oduktivitas Komoditas Strategis

adanya peningkatan

penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara intensif, terkendalinya

serangan OPT serta penanganan dampak perubahan iklim dan bencana alam

Page 21: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

serta adanya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana produksi . Di samping itu

peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan relatif memberikan

kontribusi terhadap pencapaian target tahun 201

tahun 2014.Terkait dengan penggunaan sumber daya, s

Pertanian dan Kehutanan

sangat mendukung dalam pencapaian kinerja. Dalam hal ini terjadi efisiensi

Sumberdaya karena sesuai dengan Peraturan Bupati Kulon Progo

Tahun 2008 tentang Kualifikasi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsion

pada Pemerintah Daerah dan Peraturan Bupati Nomor

Kualifikasi Jabatan Fungsional Tertentu pada Pe

kebutuhan pegawai adalah 126 orang sementara kondisi riil yang ada

(62,70%).

Pencapaian Indikator Kinerja tersebut

meningkatnya produkt

merupakan tujuan ke

pertanian/perkebunan dan kehutanan serta mendukun

Dinas Pertanian dan Kehutanan yaitu Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil

serta pengolahan dan pemasaran komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan.

Dalam hal ini keberhasilan pencapaian kinerja

pelaksanaan Program

1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Melalui program ini dilaksanakan berbagai kegiatan yang secara umum

merupakan pembinaan/pendampingan dan fasilitasi sarana produksi

pertanian (benih, pupuk) baik

maupun perkebunan. Selain itu dalam program ini juga dilaksanakan

kegiatan yang berkaitan dengan upaya

Pengganggu Tanaman (OPT)

2. Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan

Melalui Program ini dilaksanakan kegiatan

memfasilitasi pemenuhan infrastruktur pertanian baik berupa jalan

pertanian maupun jaringan irigasi. Pemenuhan infrastruktur pertanian

sangat mendukung pencapaian kinerja peningkatan p

pertanian/perkebunan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

serta adanya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana produksi . Di samping itu

an ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan relatif memberikan

kontribusi terhadap pencapaian target tahun 2015 dan peningkatan capaian dari

Terkait dengan penggunaan sumber daya, sumberdaya manusia Dinas

Pertanian dan Kehutanan pada Tahun 2015 berupa pegawai sejumlah

sangat mendukung dalam pencapaian kinerja. Dalam hal ini terjadi efisiensi

Sumberdaya karena sesuai dengan Peraturan Bupati Kulon Progo

Tahun 2008 tentang Kualifikasi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsion

pada Pemerintah Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 20

Jabatan Fungsional Tertentu pada Pemerintah

kebutuhan pegawai adalah 126 orang sementara kondisi riil yang ada

Indikator Kinerja tersebut merupakan pencapaian dari sasaran

duktivitas Komoditas Strategis Pertanian/Perkebunan

merupakan tujuan ke-1 yaitu terwujudnya peningkatan produksi komoditas

pertanian/perkebunan dan kehutanan serta mendukung perwujudan Misi ke

Dinas Pertanian dan Kehutanan yaitu Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil

serta pengolahan dan pemasaran komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan.

Dalam hal ini keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ke

sebagai berikut :

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Melalui program ini dilaksanakan berbagai kegiatan yang secara umum

merupakan pembinaan/pendampingan dan fasilitasi sarana produksi

pertanian (benih, pupuk) baik untuk tanaman pangan, hortikultura

maupun perkebunan. Selain itu dalam program ini juga dilaksanakan

kegiatan yang berkaitan dengan upaya-upaya pengendalian Organisme

Pengganggu Tanaman (OPT)

Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan

Melalui Program ini dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk

memfasilitasi pemenuhan infrastruktur pertanian baik berupa jalan

pertanian maupun jaringan irigasi. Pemenuhan infrastruktur pertanian

sangat mendukung pencapaian kinerja peningkatan p

pertanian/perkebunan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

21

serta adanya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana produksi . Di samping itu

an ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan relatif memberikan

dan peningkatan capaian dari

umberdaya manusia Dinas

sejumlah 79 orang

sangat mendukung dalam pencapaian kinerja. Dalam hal ini terjadi efisiensi

Sumberdaya karena sesuai dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 107

Tahun 2008 tentang Kualifikasi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Umum

Tahun 2014 tentang

Daerah , jumlah

kebutuhan pegawai adalah 126 orang sementara kondisi riil yang ada 79 orang

merupakan pencapaian dari sasaran

vitas Komoditas Strategis Pertanian/Perkebunan yang

1 yaitu terwujudnya peningkatan produksi komoditas

g perwujudan Misi ke- 1

Dinas Pertanian dan Kehutanan yaitu Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil

serta pengolahan dan pemasaran komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan.

sasaran ke-1 ditunjang oleh

Melalui program ini dilaksanakan berbagai kegiatan yang secara umum

merupakan pembinaan/pendampingan dan fasilitasi sarana produksi

untuk tanaman pangan, hortikultura

maupun perkebunan. Selain itu dalam program ini juga dilaksanakan

upaya pengendalian Organisme

Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan

kegiatan yang bertujuan untuk

memfasilitasi pemenuhan infrastruktur pertanian baik berupa jalan

pertanian maupun jaringan irigasi. Pemenuhan infrastruktur pertanian

sangat mendukung pencapaian kinerja peningkatan produktivitas

Page 22: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

3. Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan

Melalui program ini dilaksanakan kegiatan

penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Adanya keberhasilan

penanganan pas

dalam peningkatan produktivitas pertanian.

III.1.2 Sasaran ke- 2 (Meningkatnya produksi kayu yang lestari)

Capaian sasaran ke

lengkap disajikan dalam Tabel III

Tabel III-4 menunjukkan bahwa

sebesar 45.305,00 m

apabila dibandingkan dengan tahun 201

Dibandingkan dengan

adalah sebesar 95,38%.

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke

N0 Indikator Capaian

tahun 201

1. Produksi

kayu bulat

(m3)

43.300,00

Perbandingan target dan realisasi produksi kayu bulat Tahun 201

perbandingan realisasi Tahun 201

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Melalui program ini dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung

penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Adanya keberhasilan

penanganan pasca panen dan pengolahan hasil akan memotivasi petani

dalam peningkatan produktivitas pertanian.

(Meningkatnya produksi kayu yang lestari)

Capaian sasaran ke-2 diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yang secara

dalam Tabel III-4.

4 menunjukkan bahwa Produksi Kayu bulat pada tahun 201

,00 m3 dapat mencapai target dengan capaian 100,

a dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

%.

Tabel III-4 Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-2 tahun 201

Capaian tahun 2014

2015 Capaian

(%)

Target

Renstra (2016)

Target Realisasi

43.300,00 45.000,00 45.305,00 100,68 47.500,00

Perbandingan target dan realisasi produksi kayu bulat Tahun 201

rbandingan realisasi Tahun 2014 dan Tahun 2015 disajikan pada Gambar III

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

22

Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

kegiatan yang mendukung

penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Adanya keberhasilan

ca panen dan pengolahan hasil akan memotivasi petani

(Meningkatnya produksi kayu yang lestari)

2 diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yang secara

Produksi Kayu bulat pada tahun 2015

dapat mencapai target dengan capaian 100,68% dan

mengalami peningkatan sebesar 4,65%.

target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

2 tahun 2015

Target Akhir

Renstra (2016)

Capaian s.d 2015 terhadap

2016

47.500,00 95,38

Perbandingan target dan realisasi produksi kayu bulat Tahun 2015 serta

disajikan pada Gambar III-7

Page 23: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat Tahun 201

Tercapainya target

Tahun 2014 untuk produksi kayu bulat disebabkan oleh keberhasilan penanaman

tanaman kehutanan. Dalam hal ini target produksi kayu bulat yang merupakan

tujuan ekonomis dapat tercapai tanpa mengesampingkan tujuan konservasi.

Upayai pengendalian penebangan tanaman kehutanan

pendekatan perhitungan etat tebang. Etat tebang yang diartikan sebagai volume

penebangan kayu yang masih diperkenankan untuk pengelolaan hutan secara

lestari di Kabupaten Kulon Progo Tahun 201

produksi kayu bulat sebe

bahwa pengelolaan hutan di Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan sesuai kaidah

kaidah kelestarian.

Seiring dengan upaya konservasi yang tetap menjadi prioritas, produksi

kayu bulat dapat ditingkatkan me

intensif (Silviculture Intensif).

volume kayu (riap) di hutan rakyat

Tercapaianya Indikator Kinerja Produksi Kayu Bulat merupakan pencapaia

dari sasaran meningkatnya produksi kayu yang lestari yang merupakan tujuan ke

1 yaitu terwujudnya peningkatan produksi komoditas pertanian/perkebunan dan

kehutanan serta mendukung perwujudan Misi ke

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Gambar III-7 Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat Tahun 201

Serta Realisasi Tahun 2014

Tercapainya target pada Tahun 2015 dan peningkatan capaian kinerja dari

untuk produksi kayu bulat disebabkan oleh keberhasilan penanaman

utanan. Dalam hal ini target produksi kayu bulat yang merupakan

tujuan ekonomis dapat tercapai tanpa mengesampingkan tujuan konservasi.

i pengendalian penebangan tanaman kehutanan dilaksanakan

pendekatan perhitungan etat tebang. Etat tebang yang diartikan sebagai volume

penebangan kayu yang masih diperkenankan untuk pengelolaan hutan secara

lestari di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 adalah57.703,55

produksi kayu bulat sebesar 45.305,00 m3 (di bawah etat tebang), dapat dikatakan

bahwa pengelolaan hutan di Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan sesuai kaidah

Seiring dengan upaya konservasi yang tetap menjadi prioritas, produksi

kayu bulat dapat ditingkatkan melalui teknis budidaya tanaman kehutanan secara

Silviculture Intensif). Melalui hal tersebut diharapkan tingkat pertumbuhan

di hutan rakyat akan meningkat.

Tercapaianya Indikator Kinerja Produksi Kayu Bulat merupakan pencapaia

dari sasaran meningkatnya produksi kayu yang lestari yang merupakan tujuan ke

1 yaitu terwujudnya peningkatan produksi komoditas pertanian/perkebunan dan

kehutanan serta mendukung perwujudan Misi ke- 1 Dinas Pertanian dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

23

Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat Tahun 2015

dan peningkatan capaian kinerja dari

untuk produksi kayu bulat disebabkan oleh keberhasilan penanaman

utanan. Dalam hal ini target produksi kayu bulat yang merupakan

tujuan ekonomis dapat tercapai tanpa mengesampingkan tujuan konservasi.

dilaksanakan melalui

pendekatan perhitungan etat tebang. Etat tebang yang diartikan sebagai volume

penebangan kayu yang masih diperkenankan untuk pengelolaan hutan secara

57.703,55 m3. Dengan

,00 m3 (di bawah etat tebang), dapat dikatakan

bahwa pengelolaan hutan di Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan sesuai kaidah-

Seiring dengan upaya konservasi yang tetap menjadi prioritas, produksi

lalui teknis budidaya tanaman kehutanan secara

hal tersebut diharapkan tingkat pertumbuhan

Tercapaianya Indikator Kinerja Produksi Kayu Bulat merupakan pencapaian

dari sasaran meningkatnya produksi kayu yang lestari yang merupakan tujuan ke-

1 yaitu terwujudnya peningkatan produksi komoditas pertanian/perkebunan dan

1 Dinas Pertanian dan

Page 24: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Kehutanan yaitu Meningk

pemasaran komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan.

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ke

ProgramPemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.

dilaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan hutan serta

kegiatanPengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan

III.1.3 Sasaran ke- 3 (Menurunnya

Capaian sasaran ke

Lahan Kritis yang secara lengkap disajikan dalam Tabel III

Capaian

N0 Indikator Capaian

tahun

1. Luas lahan

kritis (Ha) 5.107,52

Luas lahan kritis mengalami penurunan sebesar

5.107,52 Ha pada tahun 201

target tahun 2015, indikator ini dapat memenuhi target dengan capaian 100,

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

adalah sebesar 97,97%.

rehabilitasi hutan dan lahan. Dalam h

Pemerintah maupun swasta (CSR)

kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi dan rehabilitasi juga sangat

mendukung dalam pencapaian target kinerja.

Perbandingan target dan realisasi Luas lahan kritis Tahun 201

perbandingan realisasi Tahun 201

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Kehutanan yaitu Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil serta pengolahan dan

pemasaran komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan.

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ke-2 ditunjang oleh pelaksanaan

Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. Melalui program ini

dilaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan hutan serta

Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan

(Menurunnya luas lahan kritis)

Capaian sasaran ke-3 diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja

yang secara lengkap disajikan dalam Tabel III-5

Tabel III-5

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-3 Tahun 201

Capaian tahun 2014

2015 Capaian

(%) Renstra Target Realisasi

5.107,52 5.013,50 5.013,00 100,01 4.913,23

Luas lahan kritis mengalami penurunan sebesar 94,52

Ha pada tahun 2014 menjadi 5.013,00 Ha pada tahun 201

, indikator ini dapat memenuhi target dengan capaian 100,

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

%. Capaian tersebut disebabkan oleh keberhasilan kegiatan

rehabilitasi hutan dan lahan. Dalam hal ini fasilitasi serta dukungan dana baik dari

Pemerintah maupun swasta (CSR) sangat memberikan kontribusi. Di samping itu

kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi dan rehabilitasi juga sangat

mendukung dalam pencapaian target kinerja.

target dan realisasi Luas lahan kritis Tahun 201

perbandingan realisasi Tahun 2014 dan Tahun 2015 disajikan pada Gambar III

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

24

atkan kualitas dan kuantitas hasil serta pengolahan dan

2 ditunjang oleh pelaksanaan

Melalui program ini

dilaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan hutan serta

Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan.

3 diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Luas

ahun 2015

Target Akhir

Renstra (2016)

Capaian s.d 2015 terhadap

2016

4.913,23 97,97

94,52 Ha yaitu dari

Ha pada tahun 2015 . Dilihat dari

, indikator ini dapat memenuhi target dengan capaian 100,01%.

Dibandingkan dengan target akhir Renstra (tahun 2016) capaian indikator ini

Capaian tersebut disebabkan oleh keberhasilan kegiatan

al ini fasilitasi serta dukungan dana baik dari

sangat memberikan kontribusi. Di samping itu

kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi dan rehabilitasi juga sangat

target dan realisasi Luas lahan kritis Tahun 2015 serta

disajikan pada Gambar III-8

Page 25: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Perbandingan Target dan Realisasi Luas Lahan Kritis Tahun 201 Serta Perbandingan Realisasi Tahun 201

Permasalahan yang

Kabupaten Kulon Progo adalah kondisi topografi Kabupaten Kulon Progo terutama

di wilayah utara dengan kemiringan lahan yang cukup tinggi. Hal tersebut

berpotensi menjadikan lahan kritis yang hanya dapat diintroduksi melalui

pembuatan bangunan konservasi tanah dan air, sementara untuk pembuatannya

diperlukan biaya yang relatif besar. Solusi untuk permasalahan tersebut antara lain

melalui metode vegetatif (penanaman) unt

30% dan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air baik secara swadaya

maupun melalui fasilitasi dana dari pemerintah.

Tercapaianya Indikator Kinerja Luas lahan kritis merupakan pencapaian

dari sasaran menurunnya

terwujudnya peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam serta

mendukung perwujudan Misi ke

meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanj

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ke

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Hutan dan Lahan. Melalui program ini dilaksanakan

lahan dan air baik secara

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Gambar III-8 Perbandingan Target dan Realisasi Luas Lahan Kritis Tahun 201

rbandingan Realisasi Tahun 2014 dan Tahun 201

Permasalahan yang masih dihadapi dalam upaya penurunan lahan kritis di

Kabupaten Kulon Progo adalah kondisi topografi Kabupaten Kulon Progo terutama

di wilayah utara dengan kemiringan lahan yang cukup tinggi. Hal tersebut

adikan lahan kritis yang hanya dapat diintroduksi melalui

pembuatan bangunan konservasi tanah dan air, sementara untuk pembuatannya

diperlukan biaya yang relatif besar. Solusi untuk permasalahan tersebut antara lain

melalui metode vegetatif (penanaman) untuk lahan dengan kelerengan kurang dari

30% dan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air baik secara swadaya

maupun melalui fasilitasi dana dari pemerintah.

Tercapaianya Indikator Kinerja Luas lahan kritis merupakan pencapaian

dari sasaran menurunnya luas lahan kritis yang merupakan tujuan ke

terwujudnya peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam serta

mendukung perwujudan Misi ke- 2 Dinas Pertanian dan Kehutanan yaitu

meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan.

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ke-3 ditunjang oleh pelaksanaan

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi

Hutan dan Lahan. Melalui program ini dilaksanakan berbagai upaya pengelolaan

lahan dan air baik secara vegetatif (penanaman) maupun pembuatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

25

Perbandingan Target dan Realisasi Luas Lahan Kritis Tahun 2015 dan Tahun 2015

dihadapi dalam upaya penurunan lahan kritis di

Kabupaten Kulon Progo adalah kondisi topografi Kabupaten Kulon Progo terutama

di wilayah utara dengan kemiringan lahan yang cukup tinggi. Hal tersebut

adikan lahan kritis yang hanya dapat diintroduksi melalui

pembuatan bangunan konservasi tanah dan air, sementara untuk pembuatannya

diperlukan biaya yang relatif besar. Solusi untuk permasalahan tersebut antara lain

uk lahan dengan kelerengan kurang dari

30% dan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air baik secara swadaya

Tercapaianya Indikator Kinerja Luas lahan kritis merupakan pencapaian

luas lahan kritis yang merupakan tujuan ke-2 yaitu

terwujudnya peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam serta

2 Dinas Pertanian dan Kehutanan yaitu

utan.

3 ditunjang oleh pelaksanaan

kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi

berbagai upaya pengelolaan

vegetatif (penanaman) maupun pembuatan bangunan

Page 26: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

sipil teknis di mana dalam hal ini telah memberikan kontribusi nyata dalam upaya

penurunan luas lahan kritis.

III.2.Realisasi Anggaran

Secara keseluruhan target dan realisasi kinerja serta target dan

anggaran Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

Perjanjian Kinerja disajikan pada Tabel III

Tabel III-6 menunjukkan bahwa rata

ke-1 adalah 106,51% sedangkan dilihat dari

Untuk sasaran ke-2 pencapaian kinerja adalah 100,

anggaran sebesar 96,72

100,01% dan realisasi anggaran 86,

kinerja adalah 102,40% dengan realisasi anggaran sebesar 9

berarti terjadi efisiensi penggunaan anggaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

sipil teknis di mana dalam hal ini telah memberikan kontribusi nyata dalam upaya

penurunan luas lahan kritis.

Anggaran

Secara keseluruhan target dan realisasi kinerja serta target dan

anggaran Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 sesuai dengan Dokumen

Perjanjian Kinerja disajikan pada Tabel III-6.

6 menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian kinerja untuk sasaran

% sedangkan dilihat dari realisasi anggaran adalah 9

2 pencapaian kinerja adalah 100,68% dengan realisasi

96,72% . Untuk sasaran ke-3 pencapaian kinerja sebesar

% dan realisasi anggaran 86,87%. Secara keseluruhan rata

% dengan realisasi anggaran sebesar 95,52

berarti terjadi efisiensi penggunaan anggaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

26

sipil teknis di mana dalam hal ini telah memberikan kontribusi nyata dalam upaya

Secara keseluruhan target dan realisasi kinerja serta target dan realisasi

sesuai dengan Dokumen

rata pencapaian kinerja untuk sasaran

anggaran adalah 96,93%.

% dengan realisasi

3 pencapaian kinerja sebesar

%. Secara keseluruhan rata-rata pencapaian

5,52%. Dalam hal ini

Page 27: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Target dan Realisasi Kinerja serta Target dan Realisasi Keuangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

SASARAN STRATEGIS

KINERJA

Indikator

Meningkatnya produktivitas komoditas strategis pertanian/ perkebunan

1. Produktivitas Padi (Ku/Ha)

2. Produktivitas Jagung (Ku/Ha)

3. Produktivitas Kedelai (Ku/Ha)

4. Produktivitas Cabe (Ku/Ha)

5. Produktivitas Bawang Merah (Ku/Ha)

6. Produktivitas Melon (Ku/Ha)

7. Produktivitas Durian (Kg/Pohon)

8. Produktivitas Jahe (Kg/m2

9. Produktivitas Cengkeh (Ku/Ha)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Tabel III-6

Target dan Realisasi Kinerja serta Target dan Realisasi Keuangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

KINERJA

Target Realisasi % Program

Produktivitas Padi (Ku/Ha) 63,23 64,69 102,31 1. Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

2. Penyediaan Sarana

dan Prasarana Pertanian/ Perkebunan

3. Peningkatan Mutu

dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

Produktivitas Jagung (Ku/Ha) 60,42 60,56 100,23

Produktivitas Kedelai (Ku/Ha) 14,49 14,51 100,14

Produktivitas Cabe (Ku/Ha) 81,15 82,1 101,17

Produktivitas Bawang Merah 81,88 95,14 116,21

Produktivitas Melon (Ku/Ha) 204,19 210,74 103,21

64,6 64,61 100,01

2) 2,1 2,11 100,48

2,51 3,3 131,56

Target dan Realisasi Kinerja serta Target dan Realisasi Keuangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

KEUANGAN

Target Realisasi %

601.490.200

8.338.325.480

246.404.900

555.852.205

8.116.963.510

231.597.700

92,41

97,35

93,99

Page 28: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

10. Produktivitas Kakao (Ku/Ha)

11. Produktivitas Tebu (Ku/Ha)

Meningkatnya Produksi kayu yang Lestari

Produksi Kayu Bulat (m3)

Menurunnya Luas Lahan Kritis

Luas Lahan Kritis (Ha)

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 201

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Produktivitas Kakao (Ku/Ha) 4,49 5,22 116,28

Produktivitas Tebu (Ku/Ha) 612,58 612,59 100,00

106,51

45.000,00 45.305,00 100,68 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

100,68

5.013,50 5.013,00 100,01 Rehabilitasi Hutan dan Lahan

100,01

102,40

Pertanian dan Kehutanan, 2015

9.186.220.580 8.904.413.415 96,93

165.000.000 159.580.514 96,72

165.000.000 159.580.514 96,72

1.490.503.734 1.291.758.750 86,67

1.490.503.734 1.291.758.750 86,67

10.841.724.314 10.355.752.679 95,52

Page 29: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian dan

Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 201

tujuanuntuk memberikan gambaran tingkat

instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan

tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

program dan kebijakan yang ditetapkan

terhadap sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak

indikator.

Hasil Laporan K

disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari 13 (tiga belas) indikator kinerja, semua

a. Produktivitas Padi sebesar 6

b. Produktivitas Jagung sebesar 60,

c. Produktivitas Kedelai sebesar 14,

d. Produktivitas Cabe sebesar 8

e. Produktivitas Bawang Merah sebesar 9

target)

f. Produktivitas Melon sebesar 2

g. Produktivitas Durian sebesar 64,

h. Produktivitas Jahe sebesa

i. Produktivitas Cengkeh sebesar 3,

j. Produktivitas Kakao sebesar 5,2

k. Produktivitas Tebu sebesar 6

l. Produksi Kayu Bulat sebesar 4

m. Luas Lahan kritis sebesar 5.

L

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian dan

Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015

untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan

instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan

tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan

program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pe

terhadap sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak

Kinerja Dinas Pertanian dan KehutananT

disimpulkan sebagai berikut:

Dari 13 (tiga belas) indikator kinerja, semua dapat mencapai target yaitu :

Produktivitas Padi sebesar 64,69 Ku/Ha (2,31% di atas target)

Produktivitas Jagung sebesar 60,56 Ku/Ha (0,23% di atas target)

Produktivitas Kedelai sebesar 14,51 Ku/Ha (0,14% diatas target)

Produktivitas Cabe sebesar 82,10 Ku/Ha (1,17% diatas target)

Produktivitas Bawang Merah sebesar 95,14 Ku/Ha (1

Produktivitas Melon sebesar 210,74 Ku/Ha (3,21% di atas target)

Produktivitas Durian sebesar 64,61 Kg/Pohon (0,01

Produktivitas Jahe sebesar 2,11 Kg/m2 (0,48% di atas target)

Produktivitas Cengkeh sebesar 3,30 Ku/Ha (31,56% di atas target)

Produktivitas Kakao sebesar 5,22 Ku/Ha (16,28% di atas target)

Produktivitas Tebu sebesar 612,59 Ku/Ha (sesuai target

Produksi Kayu Bulat sebesar 45.305 m3 (0,68% di atas target)

Luas Lahan kritis sebesar 5.013,00 Ha (0,01 di atas target)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

29

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian dan

disusun dengan

pencapaian sasaran maupun tujuan

instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan

kegiatan sesuai dengan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja

terhadap sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 13 (Tiga belas)

Tahun 2015 dapat

dapat mencapai target yaitu :

% di atas target)

% di atas target)

% diatas target)

% diatas target)

Ku/Ha (16,21% di atas

% di atas target)

1% di atas target)

% di atas target)

% di atas target)

% di atas target)

sesuai target)

% di atas target)

Ha (0,01 di atas target)

Page 30: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

2. Capaian Indikator kinerja tertinggi adalah untuk Produktivitas Cengkeh yaitu

3,30 Ku/Ha (tingkat capaian 13

Tebu yaitu 612,59

3. Dilihat dari skala nilai peringkat kinerja berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 , capaian semua indikator kinerja

termasuk dalam katagori sangat tinggi.

4. Faktor-faktor yang mendukung dalam keberhasi

adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara

intensif

b. Terkendalinya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

serta penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam

c. Peningkatan kuantit

d. Peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan

e. Peningkatan pengelolaan lahan dan air baik secara vegetatif

(penanaman tanaman kehutanan) maupun pembuatan bangunan

sipil teknis

5. Berdasarkan uraian pada butir 4 mak

serta dalam upaya pencapaian/ peningkatan target kinerja Tahun 201

ditrekomendasikan hal

a. Penerapan teknologi sesuai rekomendasi agar terus dilaksanakan

secara intensif

b. Pengendalian OPT dan Dampak

dilaksanakan melalui Gerakan Pengendalian OPT, Sekolah Lapang

Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan pelaksanaan

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) serta SL

c. Pemenuhan sarana produksi pertanian baik dari segi kuantitas

maupun kulaitas

d. Fasilitasi ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan serta

mendorong swadaya masyarakat untuk berperan serta dalam

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur tersebut.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Capaian Indikator kinerja tertinggi adalah untuk Produktivitas Cengkeh yaitu

Ku/Ha (tingkat capaian 131,56%) dan terendah adalah Produktivitas

12,59 Ku/Ha (tingkat capaian 100,00%).

Dilihat dari skala nilai peringkat kinerja berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 , capaian semua indikator kinerja

termasuk dalam katagori sangat tinggi.

faktor yang mendukung dalam keberhasilan pencapaian kinerja

adalah sebagai berikut :

Peningkatan penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara

Terkendalinya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

serta penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam

Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana produksi

Peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan

Peningkatan pengelolaan lahan dan air baik secara vegetatif

(penanaman tanaman kehutanan) maupun pembuatan bangunan

sipil teknis

Berdasarkan uraian pada butir 4 maka untuk pelaksanaan program/kegiatan

serta dalam upaya pencapaian/ peningkatan target kinerja Tahun 201

ditrekomendasikan hal-hal sebagai berikut :

Penerapan teknologi sesuai rekomendasi agar terus dilaksanakan

secara intensif

Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim agar tetap

dilaksanakan melalui Gerakan Pengendalian OPT, Sekolah Lapang

Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan pelaksanaan

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) serta SL-Iklim

Pemenuhan sarana produksi pertanian baik dari segi kuantitas

n kulaitas

Fasilitasi ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan serta

mendorong swadaya masyarakat untuk berperan serta dalam

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur tersebut.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

30

Capaian Indikator kinerja tertinggi adalah untuk Produktivitas Cengkeh yaitu

%) dan terendah adalah Produktivitas

Dilihat dari skala nilai peringkat kinerja berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 , capaian semua indikator kinerja

lan pencapaian kinerja

Peningkatan penerapan teknologi sesuai rekomendasi teknis secara

Terkendalinya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

serta penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam

as dan kualitas sarana produksi

Peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan

Peningkatan pengelolaan lahan dan air baik secara vegetatif

(penanaman tanaman kehutanan) maupun pembuatan bangunan

a untuk pelaksanaan program/kegiatan

serta dalam upaya pencapaian/ peningkatan target kinerja Tahun 2016

Penerapan teknologi sesuai rekomendasi agar terus dilaksanakan

Perubahan Iklim agar tetap

dilaksanakan melalui Gerakan Pengendalian OPT, Sekolah Lapang

Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan pelaksanaan

Pemenuhan sarana produksi pertanian baik dari segi kuantitas

Fasilitasi ketersediaan infrastruktur pertanian/perkebunan serta

mendorong swadaya masyarakat untuk berperan serta dalam

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur tersebut.

Page 31: 5. ISI LAKIP Lakip.pdf · Seksi Serealia 2. Seksi Kacang ... Dampa k adanya gejala perubahan iklim 5. ... berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen sehingga berpotensi

e. Fasilitasi kegiatan pengelolaan lahan dan air serta mendorong

swadaya

konservasi dan rehabilitasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 201

diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi

pihak yang membutuhkan, peny

akan datang, penyempurnaan pelaksanaan progra

datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Demikian semoga dapat memberikan gambaran yang komprehensif

terhadap kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

pelaksanaan program dan kegiatan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat serta bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Fasilitasi kegiatan pengelolaan lahan dan air serta mendorong

swadaya masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya

konservasi dan rehabilitasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 201

diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi

pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang

akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan

serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Demikian semoga dapat memberikan gambaran yang komprehensif

inas Pertanian dan Kehutanan Tahun 201

pelaksanaan program dan kegiatan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat serta bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

31

Fasilitasi kegiatan pengelolaan lahan dan air serta mendorong

masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 ini

diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi

empurnaan dokumen perencanaan periode yang

m dan kegiatan yang akan

serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Demikian semoga dapat memberikan gambaran yang komprehensif

inas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 dalam rangka

pelaksanaan program dan kegiatan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat serta bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.