5 ektradisi

31
EKTRADISI EKTRADISI Pernyerahan secara formal Pernyerahan secara formal berdasarkan suatu perjanjian berdasarkan suatu perjanjian atau prinsip timbal balik thd atau prinsip timbal balik thd seseorang yang dituduh seseorang yang dituduh melakukan TP (tersangka, melakukan TP (tersangka, terdakwa, terpidana) oleh terdakwa, terpidana) oleh negara dimana seseorang berada negara dimana seseorang berada kepada negara peminta yang kepada negara peminta yang mempunyai yurisdiksi mempunyai yurisdiksi

Upload: galang-windy

Post on 28-Jun-2015

243 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 ektradisi

EKTRADISIEKTRADISI

Pernyerahan secara formal Pernyerahan secara formal berdasarkan suatu perjanjian atau berdasarkan suatu perjanjian atau prinsip timbal balik thd seseorang prinsip timbal balik thd seseorang yang dituduh melakukan TP yang dituduh melakukan TP (tersangka, terdakwa, terpidana) (tersangka, terdakwa, terpidana) oleh negara dimana seseorang oleh negara dimana seseorang berada kepada negara peminta berada kepada negara peminta yang mempunyai yurisdiksi yang mempunyai yurisdiksi

Page 2: 5 ektradisi

Unsur-Unsur EkstradisiUnsur-Unsur Ekstradisi A. Unsur Subyek A. Unsur Subyek - Neg peminta/The Requesting State- Neg peminta/The Requesting State - Neg diminta/The Requested State- Neg diminta/The Requested State B. Unsur ObyekB. Unsur Obyek - Pelaku (trsangka, trdakwa, terpidana)- Pelaku (trsangka, trdakwa, terpidana) - Perlindungan HAM atas kesewenang- Perlindungan HAM atas kesewenang C. Unsur Prosedur (minta, tolak, penyerahan)C. Unsur Prosedur (minta, tolak, penyerahan) D. Unsur Tujuan (Hukum pelaku & kerjasama)D. Unsur Tujuan (Hukum pelaku & kerjasama)

Page 3: 5 ektradisi

Dasar Hukum :Dasar Hukum : - Perjanjian Bilateral/Multilateral- Perjanjian Bilateral/Multilateral - UU nas suatu neg (UU No. 1 Thn - UU nas suatu neg (UU No. 1 Thn

1979)1979)Ekstradisi :Ekstradisi : - Penyerahan dari neg diminta ke - Penyerahan dari neg diminta ke

neg peminta yg lakukan TPneg peminta yg lakukan TP - Melakukan TP di wil neg peminta- Melakukan TP di wil neg peminta - Untuk menjalani hukuman- Untuk menjalani hukuman

Page 4: 5 ektradisi

Asas EkstradisiAsas Ekstradisi

Double CriminalityDouble Criminality

SpesialisSpesialis

Tidak menyerahkan pelaku Tidak menyerahkan pelaku kejhtan politikkejhtan politik

Tidak menyerahkan WN sendiriTidak menyerahkan WN sendiri

Nebis in idemNebis in idem

KadaluwarsaKadaluwarsa

Page 5: 5 ektradisi

Asas Double CriminalityAsas Double Criminality

Perbuatan mrp TP yg Perbuatan mrp TP yg diancam pidana di negara diancam pidana di negara peminta dan negara dimintapeminta dan negara diminta

Abortus di Indonesia mrp Abortus di Indonesia mrp tindak pidana di Hongkong tindak pidana di Hongkong bukan bukan

Page 6: 5 ektradisi

Asas SpesialisAsas Spesialis

Membatasi diadilinya seorang pelaku TPMembatasi diadilinya seorang pelaku TP Penyebutan spesifikasi kejahatannya Penyebutan spesifikasi kejahatannya

sbg dasar permintaan ekstradisisbg dasar permintaan ekstradisi Pengecualian asas spesialis :Pengecualian asas spesialis : - Ada persetujuan dari negara diminta- Ada persetujuan dari negara diminta - Kejahatan diatur dlm perjanjian - Kejahatan diatur dlm perjanjian

ekstradisiekstradisi - Sistem daftar jenis kejahatan- Sistem daftar jenis kejahatan - Persetujuan orang ybs- Persetujuan orang ybs

Page 7: 5 ektradisi

Asas Kejahatan PolitikAsas Kejahatan Politik

Kebebasan berpendapat, berkumpul, Kebebasan berpendapat, berkumpul, berserikat dan berpolitik merupakan HAM berserikat dan berpolitik merupakan HAM yg diakui secara universal dlm UDHR dan yg diakui secara universal dlm UDHR dan ICCPRICCPR

Penentu ada tidaknya TP sbgai kejahatan Penentu ada tidaknya TP sbgai kejahatan politik tergantung neg diminta ekstradisipolitik tergantung neg diminta ekstradisi

Penyerahan tdk dilakukan jika mrp kjhtan Penyerahan tdk dilakukan jika mrp kjhtan politik (Psl 3 Perj Eks Indonesia – politik (Psl 3 Perj Eks Indonesia – Malaysia, Psl 3 (1) Indonesia – Thailand)Malaysia, Psl 3 (1) Indonesia – Thailand)

Page 8: 5 ektradisi

Asas Tdk Serahkan WNAsas Tdk Serahkan WN

Kewajiban negara melindungi Kewajiban negara melindungi WN (Asas Nasional Aktif)WN (Asas Nasional Aktif)

Tidak berlaku absolut thd HAM Tidak berlaku absolut thd HAM berat dimana negara ybs berat dimana negara ybs dapat menyerahkan WN nya dapat menyerahkan WN nya pada Peradilan ad hoc pada Peradilan ad hoc maupun ICCmaupun ICC

Page 9: 5 ektradisi

Asas Nebis In IdemAsas Nebis In Idem

Tidak dapat diadili lebih dari satu kali Tidak dapat diadili lebih dari satu kali atas TP yg samaatas TP yg sama

Negara dapat menolak ekstadisi bila :Negara dapat menolak ekstadisi bila :

- Berkekuatan hukum tetap- Berkekuatan hukum tetap

-- Ybs dlm proses penuntutan, sdg Ybs dlm proses penuntutan, sdg atau telah dituntut/diadili/dibebaskan atau telah dituntut/diadili/dibebaskan atas kejahatan yang dimintakan atas kejahatan yang dimintakan ekstradisiekstradisi

Page 10: 5 ektradisi

Asas KadaluwarsaAsas Kadaluwarsa

Daluwarsa terhadap penuntutan Daluwarsa terhadap penuntutan maupun pelaksanaan pidanamaupun pelaksanaan pidana

Asas universal dlm HP u/ jamin Asas universal dlm HP u/ jamin pasti hkmpasti hkm

Penerapan asas daluwarsa dalam Penerapan asas daluwarsa dalam perjanjian ekstradisi meliputi perjanjian ekstradisi meliputi penuntutan dan pelaksanaan penuntutan dan pelaksanaan pidana atau hukumanpidana atau hukuman

Page 11: 5 ektradisi

Sistem Perjanjian Sistem Perjanjian EkstradisiEkstradisi

Sistem tanpa daftar Sistem tanpa daftar (eliminative system) (eliminative system)

Sistem dengan daftar Sistem dengan daftar (enumerative system)(enumerative system)

Sistem gabunganSistem gabungan

Page 12: 5 ektradisi

Sistem Tanpa DaftarSistem Tanpa Daftar

Jenis kjhtan tdk drumuskan dlm perjanjianJenis kjhtan tdk drumuskan dlm perjanjian

Syaratnya kejahatan yg diancam pidana Syaratnya kejahatan yg diancam pidana dlm batas tertentu yg disetujui kedua dlm batas tertentu yg disetujui kedua negara (maksimum maupun minimunnya)negara (maksimum maupun minimunnya)

Dapat mengikuti perkembangan kejahatanDapat mengikuti perkembangan kejahatan

Hanya dapat diterapkan oleh negara dgn Hanya dapat diterapkan oleh negara dgn sistem hukum yang sama (Pencurian dlm sistem hukum yang sama (Pencurian dlm hkm islam dipotong sedang di KUHP hkm islam dipotong sedang di KUHP penjara)penjara)

Page 13: 5 ektradisi

Sistem Dengan DaftarSistem Dengan Daftar

Terperinci jenis-jenis kejahatannya Terperinci jenis-jenis kejahatannya (Pasal 3 Perjanjian Ekstradisi (Pasal 3 Perjanjian Ekstradisi Indonesia – Malaysia mcantumkan Indonesia – Malaysia mcantumkan 27 jenis kejahatan)27 jenis kejahatan)

Jamin kepastian hukum bagi neg Jamin kepastian hukum bagi neg peminta, diminta maupun pelakunyapeminta, diminta maupun pelakunya

Tidak dapat ikuti perkembangan Tidak dapat ikuti perkembangan jenis kejahatan barujenis kejahatan baru

Page 14: 5 ektradisi

Sistem GabunganSistem Gabungan

Mrp suatu sistem yg mensyaratkan Mrp suatu sistem yg mensyaratkan dapat diekstradisikannya kejahatan dapat diekstradisikannya kejahatan bilamana :bilamana :

- Kejahatan yg dilakukan sesuai - Kejahatan yg dilakukan sesuai dgn jenis kejahatan yg diperjanjikandgn jenis kejahatan yg diperjanjikan

- - Kejahatan tsb memenuhi Kejahatan tsb memenuhi kesamaan dlm batas ancaman kesamaan dlm batas ancaman pidana yg telah ditentukanpidana yg telah ditentukan

Page 15: 5 ektradisi

Kewajiban Kewajiban MengekstradisiMengekstradisi

Tiap negara wajib menyerahkan pelaku Tiap negara wajib menyerahkan pelaku kejahatan yg berada di wilayahnya pd kejahatan yg berada di wilayahnya pd negara yg mempunyai yurisdiksinegara yg mempunyai yurisdiksi

Asas Aut Punere Aut DadereAsas Aut Punere Aut Dadere

Perjanjian ekstradisi maupun asas Perjanjian ekstradisi maupun asas reciprositasreciprositas

Memberantas kejahatan internasionalMemberantas kejahatan internasional

Asas keadilanAsas keadilan

Page 16: 5 ektradisi

Penolakan EkstradisiPenolakan Ekstradisi

Kejahatan politik Kejahatan politik

Kejahatan militerKejahatan militer

Warga negara sendiriWarga negara sendiri

TP terjadi di wilayah teritorial RITP terjadi di wilayah teritorial RI

Dlm proses peradilan Dlm proses peradilan

Sudah berkekuatan hukum tetapSudah berkekuatan hukum tetap

DalurawsaDalurawsa

Diancam pidana mati di negara pemintaDiancam pidana mati di negara peminta

Terkait dengan alasan SARATerkait dengan alasan SARA

Dituntut di luar kejahatan yg dimintakan ekstradisiDituntut di luar kejahatan yg dimintakan ekstradisi

Akan diserahkan pada negara ketigaAkan diserahkan pada negara ketiga

Page 17: 5 ektradisi

Tahapan Proses Tahapan Proses EkstradisiEkstradisi

Tahap ITahap I

(Pencarian, penangkapan, (Pencarian, penangkapan, penahanan) penahanan)

Tahap IITahap II

(Proses permintaan ekstradisi (Proses permintaan ekstradisi sampai dengan keputusan)sampai dengan keputusan)

Tahap III (Pelaksanaan penyerahan) Tahap III (Pelaksanaan penyerahan)

Page 18: 5 ektradisi

Syarat Permintaan Syarat Permintaan EkstradisiEkstradisi

TerpidanaTerpidana

-- Asli/salinan otentik put pengadAsli/salinan otentik put pengad

- Ket u/ tetapkan identitas & WN- Ket u/ tetapkan identitas & WN

-Asli/salinan otentik SP pnhnan-Asli/salinan otentik SP pnhnan

- Syarat lain dari negara diminta- Syarat lain dari negara diminta

Page 19: 5 ektradisi

Terdakwa/TersangkaTerdakwa/Tersangka

- Asli/salinan otentik SP pnkapan/pnhnan- Asli/salinan otentik SP pnkapan/pnhnan

- Uraian kejahatan- Uraian kejahatan

- Ketentuan hkm dilanggar & - Ketentuan hkm dilanggar & ancamannyaancamannya

- Ket saksi dibawah sumpah- Ket saksi dibawah sumpah

- Ket u/ tetapkan identitas & WN- Ket u/ tetapkan identitas & WN

- Permhnan penyitaan BB bila diperlukan- Permhnan penyitaan BB bila diperlukan

- Syarat lain dari negara diminta- Syarat lain dari negara diminta

Page 20: 5 ektradisi

Tugas Polri (Pasal 26 UU No. 1 Thn 1979)Tugas Polri (Pasal 26 UU No. 1 Thn 1979)

- Cari, tangkap, tahan- Cari, tangkap, tahan

- Periksa tersangka/terpidana (identitas)- Periksa tersangka/terpidana (identitas)

- Siapkan berkas perkara- Siapkan berkas perkara

- Kirim ke JPU- Kirim ke JPU

- Laporkan ke Kapolri- Laporkan ke Kapolri

- Monitor perkembangan- Monitor perkembangan

Page 21: 5 ektradisi

Kapolri/Jakgung dpt printahkan pnhanan Kapolri/Jakgung dpt printahkan pnhanan yg dimintakan oleh neg lain atas dasar yg dimintakan oleh neg lain atas dasar alasan yg mendesak sepanjang tidak alasan yg mendesak sepanjang tidak bertentangan dgn HN RI (Psl 18)bertentangan dgn HN RI (Psl 18)

Permintaan pjbat ybw dr neg peminta Permintaan pjbat ybw dr neg peminta kpd Kapolri/Jakgung via interpol kpd Kapolri/Jakgung via interpol RI/saluran diplomatikRI/saluran diplomatik

Pengeluaran SP tangkap/tahan tsb Pengeluaran SP tangkap/tahan tsb berdasar KUHAP kecuali ditentukan lainberdasar KUHAP kecuali ditentukan lain

Page 22: 5 ektradisi

Perjanjian EkstradisiPerjanjian Ekstradisi

Malaysia UU 9 Thn 1974Malaysia UU 9 Thn 1974

Philipina UU 10 Thn 1976Philipina UU 10 Thn 1976

Thailand UU 2 Thn 1978Thailand UU 2 Thn 1978

Australia UU 8 Thn 1994Australia UU 8 Thn 1994

Hongkong UU 1 Thn 2001Hongkong UU 1 Thn 2001

Korea Selatan UU 42 Thn 2007Korea Selatan UU 42 Thn 2007

Singapura Proses RatifikasiSingapura Proses Ratifikasi

RRC proses assesmentRRC proses assesment

Page 23: 5 ektradisi

Mutual Legal Assistance In Criminal Mutual Legal Assistance In Criminal Matters (Bantuan Hkm Timbal Balik Dlm Matters (Bantuan Hkm Timbal Balik Dlm

Masalah Pidana)Masalah Pidana)

Dasar HukumDasar Hukum

- Perj Bilateral/Multilateral- Perj Bilateral/Multilateral

-- UU No. 1 Thn 2006 Ttg UU No. 1 Thn 2006 Ttg Bantuan Timbal Balik Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah PidanaDalam Masalah Pidana

Page 24: 5 ektradisi

RL Permintaan BantuanRL Permintaan Bantuan(Perjanjian & Hub Timbal (Perjanjian & Hub Timbal

Balik)Balik) PenyidikanPenyidikan

PenuntutanPenuntutan

Pemeriksaan di depan Pemeriksaan di depan pengadpengad

Perampasan hasil kejahatanPerampasan hasil kejahatan

(Pasal 3 ayat 1 dan 2)(Pasal 3 ayat 1 dan 2)

Page 25: 5 ektradisi

Prosedur Permintaan Prosedur Permintaan BantuanBantuan(Pasal 9)(Pasal 9)

Kapolri Dari RI Pd Neg LainKapolri Dari RI Pd Neg Lain

Jaksa Agung Menkum Slran Diplm NegJaksa Agung Menkum Slran Diplm Neg

HAM (Deplu/KBRI DmtHAM (Deplu/KBRI Dmt

Ketua KPKKetua KPK

TP KorupsiTP Korupsi

Page 26: 5 ektradisi

Syarat Permintaan Syarat Permintaan (Pasal 10)(Pasal 10)

Identitas institusi yg memintaIdentitas institusi yg meminta

Pokok mslah & hakekat sidik, tuntut, Pokok mslah & hakekat sidik, tuntut, priksa/proses peradilan terkait permitaan priksa/proses peradilan terkait permitaan tsb termasuk nama & fungsi instansinyatsb termasuk nama & fungsi instansinya

Ringkasan fakta-faktaRingkasan fakta-fakta

UU terkait (isi pasal & ancaman pidUU terkait (isi pasal & ancaman pid

Uraian bantuan yg diminta, tuj, prosedurUraian bantuan yg diminta, tuj, prosedur

Tujuan dr bantuan yg diminta & syarat lainTujuan dr bantuan yg diminta & syarat lain

Page 27: 5 ektradisi

Pidana MatiPidana Mati

Persoalan muncul jika TP diancam Persoalan muncul jika TP diancam pidana mati di negara peminta pidana mati di negara peminta sedang di negara diminta tidaksedang di negara diminta tidak

- Diatasi dgn asas Kompromis 2 neg- Diatasi dgn asas Kompromis 2 neg

- Neg peminta dpt mnolak - Neg peminta dpt mnolak prmintaan prmintaan

- Nekan neg pminta u/ tdk hkm mati- Nekan neg pminta u/ tdk hkm mati

Page 28: 5 ektradisi

Kejahatan PolitikKejahatan Politik

Delik politik, agama & militer mrp kjhtan yg tdk Delik politik, agama & militer mrp kjhtan yg tdk dpt dimintakan ekstradisidpt dimintakan ekstradisi

Jenis Kejahatan PolitikJenis Kejahatan Politik

a. Kejahatan Politik Murni adl su/ kjhtan yg a. Kejahatan Politik Murni adl su/ kjhtan yg semata di7kan pd ketertiban politiksemata di7kan pd ketertiban politik

b. Kejahatan Politik Kompleks adl kjhtan b. Kejahatan Politik Kompleks adl kjhtan disamping di7kan pd ketertiban pol jg pd disamping di7kan pd ketertiban pol jg pd ketertiban hak pribadi WN (Bajak pst terbang ketertiban hak pribadi WN (Bajak pst terbang komersial dgn motif politikkomersial dgn motif politik

Page 29: 5 ektradisi

c.c. Kejahatan Politik Bertautan Kejahatan Politik Bertautan adl kjhtan tsb tdk di7kan pd adl kjhtan tsb tdk di7kan pd ketertiban pol ttp py hub dgn ketertiban pol ttp py hub dgn kjhtan lain yg di7kan kjhtan lain yg di7kan ketertiban pol (Penipuan un/ ketertiban pol (Penipuan un/ dptkan surat dokumen yg dptkan surat dokumen yg kmdian dicetak un/ tujuan kmdian dicetak un/ tujuan subversif)subversif)

Page 30: 5 ektradisi

Teori Dlm Kejahatan Teori Dlm Kejahatan PolitikPolitik

Teori Kadar Kjhtn (Preforderence Theory) u/ Teori Kadar Kjhtn (Preforderence Theory) u/ nentukan kjhtan pol/bkn ttg berat mana nentukan kjhtan pol/bkn ttg berat mana kadarnya (Praktek : penentu ttg neg diminta)kadarnya (Praktek : penentu ttg neg diminta)

Teori keseimbangan antara cara & tujuanTeori keseimbangan antara cara & tujuan

Teori objektif/absolut (delik politik di7kan thd Teori objektif/absolut (delik politik di7kan thd negara dan fungsi negaranegara dan fungsi negara

Teori subyektif/relatif (All delik umum yg Teori subyektif/relatif (All delik umum yg dilakukan dgn ltr blkang & tuj pol mrp delik poldilakukan dgn ltr blkang & tuj pol mrp delik pol

Teori predominan (sangat ttg dari Teori predominan (sangat ttg dari dominannya suatu perbuatan)dominannya suatu perbuatan)

Page 31: 5 ektradisi

Klausula AttentatKlausula Attentat

Mrp su perjan yg bertuj hilangkan sifat pol Mrp su perjan yg bertuj hilangkan sifat pol dari tiap pembunuhan/percobaan thd kep dari tiap pembunuhan/percobaan thd kep neg dan keluarganyaneg dan keluarganya

Dirumuskan dlm stiap perjan ekstradisi Dirumuskan dlm stiap perjan ekstradisi maupun dlm UU ekstradisi yg pd maupun dlm UU ekstradisi yg pd prinsipnya nyebutkan kjhtan di atas bkn prinsipnya nyebutkan kjhtan di atas bkn kejahatan polkejahatan pol

Tujuan agar pelakunya dpt diekstradisikan Tujuan agar pelakunya dpt diekstradisikan krn kjhtan tsb sdh dihilangkan sifat pol krn kjhtan tsb sdh dihilangkan sifat pol nyanya