5 cara selamat dari kecelakaan pesawat

65
5 Cara Selamat dari Kecelakaan Pesawat http://jadiberita.com/52088/5-cara-selamat-dari-kecelakaan- pesawat.html Pesawat terbang adalah transportasi massal yang paling sering dipilih publik untuk melakukan perjalanan ke luar kota maupun luar negeri. Tak sedikit orang yang memilih naik pesawat terbang lantaran kemudahan yang diberikan, baik dari segi layanan dan fasilitas. Namun, hendaknya kamu harus bermawas diri dengan dampak buruk yang sewaktu-waktu muncul. Misalnya terjadinya kecelakaan pesawat, entah itu pesawatnya jatuh, dan lain sebagainya. Sebagaimana diketahui, belum lama ini, pesawat terbang maskapai AirAsia QZ8501 hilang kontak saat hendak menuju rute Surabaya – Singapura. Namun, kabar baik akhirnya datang terkait musibah hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 itu. Setelah melakukan dua hari pencarian, akhirnya AirAsia QZ 8501 telah berhasil ditemukan oleh Basarnas di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Saat ini, pihak Basarnas baru menemukan serpihan-serpihan yang diduga merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ 8501. Terkait hal ini dan untuk berjaga-jaga, sebaiknya kamu harus tahu bagaimana cara menyelamatkan diri dari kecelakaan pesawat. Hal ini dimaksudkan agar nyawa setiap penumpang setidaknya bisa diselamatkan dengan baik. Dilansir berbagai sumber, inilah 5 cara selamat dari kecelakaan pesawat. 1. Selalu gunakan sepatu Saat naik pesawat terbang, usahakan kamu harus memakai sepatu. Jangan pernah melepas sepatu meski berada di dalam pesawat. Pasalnya, kaki yang terbungkus kaus kaki dan sepatu bisa membantu

Upload: ptandreamartha

Post on 18-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Safety

TRANSCRIPT

Page 1: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

5 Cara Selamat dari Kecelakaan Pesawathttp://jadiberita.com/52088/5-cara-selamat-dari-kecelakaan-pesawat.html

Pesawat terbang adalah transportasi massal yang paling sering dipilih publik untuk melakukan perjalanan ke luar kota maupun luar negeri. Tak sedikit orang yang memilih naik pesawat terbang lantaran kemudahan yang diberikan, baik dari segi layanan dan fasilitas.

Namun, hendaknya kamu harus bermawas diri dengan dampak buruk yang sewaktu-waktu muncul. Misalnya terjadinya kecelakaan pesawat, entah itu pesawatnya jatuh, dan lain sebagainya. Sebagaimana diketahui, belum lama ini, pesawat terbang maskapai AirAsia QZ8501 hilang kontak saat hendak menuju rute Surabaya – Singapura.

Namun, kabar baik akhirnya datang terkait musibah hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 itu. Setelah melakukan dua hari pencarian, akhirnya AirAsia QZ 8501 telah berhasil ditemukan oleh Basarnas di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Saat ini, pihak Basarnas baru menemukan serpihan-serpihan yang diduga merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ 8501.

Terkait hal ini dan untuk berjaga-jaga, sebaiknya kamu harus tahu bagaimana cara menyelamatkan diri dari kecelakaan pesawat. Hal ini dimaksudkan agar nyawa setiap penumpang setidaknya bisa diselamatkan dengan baik. Dilansir berbagai sumber, inilah 5 cara selamat dari kecelakaan pesawat.

1. Selalu gunakan sepatu

Saat naik pesawat terbang, usahakan kamu harus memakai sepatu. Jangan pernah melepas sepatu meski berada di dalam pesawat. Pasalnya, kaki yang terbungkus kaus kaki dan sepatu bisa membantu kamu menyelamatkan diri lebih cepat. Selain itu, sepatu bisa membantu kamu terhindar dari benda tajam.

2. Latihan membuka seatbelt

Ketika kamu sedang duduk di kursi pesawat, sebaiknya kamu berlatih membuka seatblet selama beberapa kali. Hal ini dilakukan agar kamu tidak panik ketika muncul sesuatu yang tak diinginkan.

3. Punya plan A dan B

Saat sudah masuk ke dalam pesawat, pastikan kamu tahu di mana saja letak pintu maupun jendela darurat. Kalau bisa, kamu harus bisa mengukur jarak antara kursi menuju pintu darurat. Selain itu, kamu juga wajib punya rencana cadangan apabila pintu darurat yang dituju ternyata tidak bisa dibuka atau rusak. Terakhir, kamu pun juga harus menyimak baik-baik arahan dari pramugara dan pramugari.

Page 2: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

4. Jangan tunggu instruksi dari kru kabin

Selain pilot, pramugara maupun pramugari, kru kabin juga berperan penting dalam mengatur kondisi selama penumpang berada di dalam pesawat. Namun, saat keadaan genting, kamu jangan menunggu instruksi dari kabin. Sebab, bisa saja pilot dan kru kabin sedang menyelamatkan penumpang lain dan tidak bisa memberi instruksi pada kamu. Untuk itu, segera selamatkan diri dengan rencana yang sudah kamu miliki ketika kondisi genting di dalam pesawat.

5. Lupakan barang bawaan Anda

Dalam melakukan perjalanan, umumnya penumpang selalu membawa barang bawaan penting misalnya dompet, ponsel, dan lain sebagainya. Sebaiknya, satukanlah barang-barang berharga ke dalam dompet seperti KTP, uang tunai, paspor, dan dokumen penting lainnya. Sehingga, ketika keadaan genting, kamu tak sibuk membereskan barang bawaan. Sisanya, tinggalkan saat evakuasi pesawat.

Tips Selamat dari Kecelakaan PesawatPerjalanan menggunakan pesawat memang cukup efektif dan efisien, tetapi resiko kecelakaan pesawat terlalu besar. Berikut beberapa tips agar Anda bisa mempersiapkan diri dan lebih waspada dalam perjalanan menggunakan pesawat terbang

http://id.theasianparent.com/tips-selamat-dari-kecelakaan-pesawat/

Kita tetap berharap yang terbaik tapi bagaimanapun juga kita harus mempersiapkan hal terburuk.

Tips berikut bisa kita lakukan untuk persiapan dan kewaspadaan agar memperbesar peluang selamat dari kecelakaan pesawat :

Pilih rute tanpa transit

Kecelakaan biasanya terjadi saat lepas landas ataupun saat mendarat, sehingga dengan memilih rute tanpa transit akan memperkecil kemungkinan kecelakaan karena rute tanpa transit hanya melakukan lepas landas dan proses pendaratan sekali saja.

Pilih pesawat dengan kapasitas penumpang besar

Pesawat jenis badan besar ini secara sertifikasi dan sistem keamanan lebih diutamakan dan diawasi lebih ketat. Semakin besar badan pesawat yang mampu menampung penumpang lebih

Page 3: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

banyak cenderung lebih stabil dan nyaman. Selama ini banyak kecelakaan terjadi pada pesawat-pesawat kecil penerbangan lokal. Jarang terdengar (walaupun ada) kecelakaan pesawat badan besar yang biasanya untuk rute internasional.

Pilih tempat duduk yang tepat

Sebaiknya pilih tempat duduk terdekat dengan pintu darurat atau pilih tempat duduk dibagian ekor pesawat. Berdasarkan penelitian sebagian besar penumpang pesawat yang selamat 40% nya duduk di bagian ekor pesawat. Umumnya kecelakaan pesawat yang hancur adalah bagian depan pesawat ataupun terbelah di tengah badan pesawat, sehingga posisi paling aman adalah di bagian ekor pesawat. Sehingga peluang selamat dari kecelakaan pesawat cukup besar.

Perhatikan letak pintu darurat

Kadang kita merasa bosan mendengarkan instruksi dari pramugari mengenai aturan keselamatan penumpang yang seakan berulang-ulang tapi sebaiknya Anda sudah benar-benar memahami aturan tersebut, khususnya saat pramugari menginfokan letak pintu darurat. Pastikan bahwa Anda tahu bahwa pintu darurat terletak di depan ataukah belakang tempat duduk Anda, sehingga sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan, Anda sigap untuk melakukan penyelamatan.

Bukan berarti melawan takdir, namun masih ada cara untuk selamat dari sebuah kecelakaan. Perhatikan 7 cara ini, dan ketahui hal apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan diri pada kecelakaan pesawat.

Page 4: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Dirangkum dari Smarter Travel, Selasa (11/2/2014), inilah 7 cara selamat dari kecelakaan pesawat:

1. Selalu gunakan sepatu

Satu hal sederhana yang bisa menyelamatkan Anda adalah selalu mengenakan kaus kaki beserta sepatu Anda. Memang, saat penerbangan panjang, alangkah menyenangkannya bisa membuka sepatu dan melipat kaki.

Tapi, kaki yang terbungkus sempurna bisa membantu Anda menyelamatkan diri lebih cepat. Lagipula, saat ada api atau benda tajam, kaki takkan terluka.

2. Latihan membuka seatbelt

Satu lagi hal sederhana yang mungkin akan sulit dilakukan saat keadaan terdesak, membuka seatbelt. Bukannya tidak bisa, namun saat panik orang cenderung lupa melakukan apa-apa.

Selagi duduk, tak ada salahnya membuka dan menutup seatbelt selama beberapa kali. Sehingga otak sudah terbiasa dengan kegiatan ini. Jadi saat terjadi hal yang tidak diinginkan, respon otak jadi lebih cepat.

3. Punya plan A dan B

Saat masuk pesawat, pastikan Anda mengetahui di mana saja pintu atau jendela darurat. Jangan lewatkan juga penjelasan keselamatan dari pramugara atau pramugari. Hitung berapa langkah Anda bisa mencapai pintu darurat.

Jadi, saat keadaan gelap, Anda sudah tahu akan melangkah ke mana. Pastikan pula Anda memiliki rencana cadangan. Kalau-kalau pintu darurat yang Anda tuju ternyata tidak bisa dibuka atau rusak.

4. Jangan tunggu instruksi dari kru kabin

Saat pesawat dalam keadaan baik-baik saja, sudah seharusnya Anda mendengarkan instruksi dari para kru kabin. Mereka yang akan mengatur Anda selama berada di dalam pesawat. Namun lain halnya saat dalam keadaan genting.

Karena bisa saja pilot dan para kru kabin sedang menyelamatkan penumpang lain dan tidak bisa memberi instruksi pada Anda. Jadi, saat dalam keadaan genting, segera selamatkan diri dengan rencana yang sudah Anda miliki.

5. Lupakan barang bawaan Anda

Menurut data dari NTSB (National Transportation Safety Board), 68% korban kecelakaan pesawat meninggal karena menyelamatkan barang bawaan mereka. Saat pesawat sudah jatuh dan mereka sudah selamat, banyak dari penumpang yang memaksa masuk ke dalam untuk

Page 5: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

menyelamatkan barang bawaan mereka.

Sayangnya, banyak yang tidak tahu bahwa pesawat yang jatuh mungkin saja meledak dalam waktu yang tidak pasti diketahui. Daripada menyelamatkan harta yang akhirnya tak berguna karena nyawa juga hilang, lebih baik merelakannya saja. Harta masih bisa dicari, nyawa tak bisa diganti.

6. Perhatikan 11 menit penting ini

Menurut Ben Sherwood, Presiden dari ABC News, 80% kecelakaan pesawat terjadi pada 3 menit pertama saat lepas landas dan 8 menit sebelum mendarat. Jadi, pastikan Anda memperhatikan keadaan sekeliling di 11 menit tersebut.

Jika kebetulan duduk di jendela, tak ada salahnya memperhatikan sayap pesawat dan sekitarnya. Dengan memperhatikan sekeliling, kerusakan kecil bisa langsung dilaporkan ke kru kabin atau pilot.

7. Jauhi bangkai pesawat

Saat sudah berhasil keluar dari pesawat yang terjatuh, segeralah menjauhi bangkai pesawat. Karena mungkin saja pesawat akan meledak, atau mengeluarkan sesuatu yang membahayakan.

Tapi ingat, jangan terlalu jauh. Karena para tim SAR akan menyisir kawasan yang dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat terlebih dahulu. Apalagi jika Anda terluka, pastikan berada di area aman namun masih dalam jangkauan pencarian SAR.

https://www.bersosial.com/threads/tips-cara-selamat-dari-kecelakaan-pesawat.5884/

How to Survive a Plane CrashCommercial airlines around the world now carry nearly 2.5 billion passengers a year, and despite the inherent dangers of rocketing through the sky miles above the Earth in a very heavy piece of metal, these travelers are amazingly safe. In fact, the odds of dying on a commercial airline flight are as low as 9 million to 1! That said, a lot can go wrong at 33,000 feet (10,058.4 m) above the ground, and if you’re unlucky enough to be aboard when something does, the decisions you make could mean the difference between life and death. Keep in mind that about 95% of airplane crashes have survivors, so even if the worst does happen, your odds aren't as bad as you might think.

Page 6: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

1. Wear long pants, a long-sleeve t-shirt, and sturdy, comfortable, lace-up shoes. Although you may want to be comfortable or professional-looking on a flight, sandals or high heels make it hard to move quickly within the wreckage. High heels are not allowed on the evacuation slides and you can cut your feet and toes on glass or get flammable liquids on or in your sandals if you wear them. Loose or elaborate clothing also poses a risk, as it can get snagged on obstacles in the

close confines of a plane. If you know you’re going to be flying over cold areas, dress appropriately, and consider keeping a jacket on your lap. You’ll need to be able to stay warm if you survive a crash. Even if that is not a consideration, the more of your body is covered during impact, the less likely you are to receive serious injuries or burns. Cotton or wool clothing is also preferable as it is less flammable. Wool is preferable to cotton when flying over water, as wool does not lose its insulating properties to the degree cotton does when wet.

Page 7: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

2. Book the right seats. Because the initial impact is most often survivable, the key to living to tell about a crash is frequently how quickly you can get out. To this end, it’s best to get seats as close as possible to an exit, and aisle seats are generally preferable. In addition, try to sit in the back of the plane. Passengers in the tail of the aircraft have 40% higher survival rates than those in the first few rows.

Page 8: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

3. Read the safety information card and pay attention to the pre-flight safety speech. Yes, you’ve heard it all before, and you’ll probably never need it, but if you keep your headphones on during the pre-flight instructions or ignore the safety card, you’ll be missing out on information that could be vital in the event of a crash. Don’t assume you know it all already, either. Every type of airplane has different safety instructions. If you're sitting in an exit row, study the door and make sure you know how to open it if you need to. In normal circumstances the flight attendant will open the door, but if they are dead or injured, you'll need to do it.

Page 9: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

4. Make a plan. If the plane is going to crash, you almost always have several minutes to prepare before impact. Use this time to once again review where the exits are, and try to count the number of seats between your row and the exit row—that way you’ll know when you’ve reached the exit even if you can’t see it. Assess the situation as well as possible. Try to determine what surface the plane will land on so you can customize your preparations. If you’re going to be landing in water, for example, you’ll want to put your life vest on—don’t inflate it until you’re out of the plane—and if you’re going to be landing in cold weather, you should try to get a blanket or jacket to keep you warm once outside.

Page 10: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

5. Keep your seat belt securely fastened at all times. If the plane crashes while you’re sleeping, you’ll be glad you kept your seat belt on. In any case, make sure it is placed around you snugly before impact. Every centimeter of slack in your seat belt triples the G-Force you'll experience in the crash, so keep it snug! Also, push that snug seat belt down as low over your pelvis as possible. You should be able to feel the upper ridge of the pelvis above the upper edge of the belt. Why? The pelvis is a very strong structure that handles force well. However, if your belt slides up into your stomach, you have a greater chance of sustaining dangerous internal injuries. (Note: this also applies to car seat belts.)

Page 11: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

6. Brace yourself for impact. If you know you’re going to crash, brace yourself. Return your seat back to its full upright position and assume one of two "brace positions."

If the seat or bulkhead in front of you is close enough to easily reach, place one hand palm-down on the back of that seat, cross the other hand palm-down over the first hand, and rest your forehead against your hands (don’t lace your fingers). It is also sometimes recommended to put your head directly against the seat in front of you and lace your fingers behind your head, tucking your upper arms against the sides of your head.

Page 12: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

If you don’t have a seat close in front of you, bend forward and put your chest on your thighs and your head between your knees. Cross your wrists in front of your lower calves, and grab your ankles. In either position, your feet should be flat on the floor and further back than your knees to reduce injuries to your feet and legs, which you will need in order to successfully exit the craft after impact. Place your legs as far under the seat as possible to avoid breaking your shin bones

Page 13: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat
Page 14: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

7. Remain calm. It can be easy to get swept up in the pandemonium immediately preceding and following a crash. Keep a cool head, though, and you’re more likely to get out alive. Remember that even in the worst wrecks, you do have a chance of survival. You’ll need to be able to think methodically and rationally to maximize that chance.

Page 15: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

8. Put your oxygen mask on before assisting others. You’ve probably heard this on every commercial flight you’ve been on, but it’s worth repeating. If the integrity of the cabin is compromised, you have only about 15 seconds (often less if you’re a smoker or have circulatory or respiratory problems) to start breathing through your oxygen mask before you are rendered unconscious.

While you may feel an impulse to first help your children or the elderly passenger sitting next to you, you’ll be no good to anyone if you don’t remain conscious.

Page 16: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

You can put somebody else's oxygen mask on even if they're unconscious.

Page 17: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat
Page 18: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

9. Protect yourself from smoke. Fire and, more commonly, smoke is responsible for a large percentage of crash fatalities. The smoke in an airplane fire can be very thick and highly toxic, so cover your nose and mouth with a cloth to avoid breathing it in. If possible, moisten the cloth to provide extra protection.

Page 19: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

10. Get out of the airplane as quickly as possible. It’s critical to get out of the aircraft without delay—if fire or smoke is present, you will generally have less than two minutes to safely exit the plane.

Obey the flight attendants’ post-crash instructions. Flight attendants undergo rigorous training to make sure they know what to do in the event of a crash. If a flight attendant is able to instruct or assist you—sometimes they won’t be able to do so after a crash—listen to him or her, and cooperate to increase everyone’s chances of survival.

Page 20: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Don’t try to rescue your belongings. It’s common sense, but still some people don’t seem to get it. Leave everything behind. Rescuing your belongings will only slow you down.

Page 21: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Make sure the exit you choose is safe. Look through the window to determine if there is fire or some other hazard outside of an exit. If there is, try the exit across the plane, or proceed to another set of exits.

Page 22: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat
Page 23: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

11. Get at least 500 feet (152.4 m) upwind from the wreckage. If you’re stranded in a remote area, the best thing to do usually is to stay close to the aircraft to await rescuers. You don’t want to be too close, though. Fire or explosion can happen at any time after a crash, so put some distance between you and the plane. If the crash is in open-water, swim as far away from the plane wreckage as possible.

http://www.wikihow.com/Survive-a-Plane-Crash

https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fwww.wikihow.com%2FSurvive-a-Plane-Crash

http://keepo.me/hot-news-channel/11-langkah-untuk-bertahan-hidup-saat-terjadi-kecelakaan-pesawat

Page 24: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Tips While it’s essential to stay calm after a crash, you also need to be careful not to succumb to

“negative panic.” Negative panic is a strange inability to react assertively and appropriately to the situation. For example, a person may just remain in his or her seat instead of heading toward the exit. Watch out for this in your fellow passengers or traveling companions.

Place your baggage beneath the seat in front of you. It can help prevent your legs from snapping under the seat.

Listen to the instructions and don't over think anything, this could risk your life. Do as the hostess says, and only get up when it is safe and you are told to.

Remove sharp objects—pens, pencils, etc.—from your pockets before a crash. Better yet, don’t carry them at all. Nearly any loose object on a plane can become a deadly projectile in the event of a crash.

If you have nothing to moisten a cloth with (in order to protect yourself from smoke inhalation), you can use urine. This sort of breach of decorum is perfectly acceptable in such a situation.

If you have no time to prepare for the crash and you forget some of these instructions, you can find much of the most important information in the safety card in the seat back pocket in front of you.

Remain in the brace position until the plane comes to a complete stop, a secondary impact or bounce will often follow the initial impact.

If you can find a pillow or something similarly soft to protect your head during impact, use it.

In the event of a water landing, remove your shoes and excess clothes before or immediately after entering the water. This will make swimming and floating easier.

It’s quite common for people to forget how to unbuckle their seat belts after a crash. It seems easy enough, but in your dazed condition the first instinct is often to try to push a button as you would for a car seat belt. When that doesn’t work, it’s easy to panic. Before impact, make a mental note to remember how to quickly and easily unbuckle your seat belt.

Warnings Don’t push other passengers. An orderly exit increases everybody’s chance of survival, and if you

panic and start shoving, you may be faced with retaliation. Avoid wearing synthetic fabrics while traveling by plane. If a fire breaks out in the cabin, these

materials will melt to your skin.

Never hold your infant or toddler on your lap. While it may be cheaper than buying a seat, your child is almost guaranteed not to survive if you are holding him or her. Get a seat for your child and use an approved child restraint system.

Don’t get down on the floor of the plane. If there is smoke in the cabin, try to stay low, but do not crawl. You will likely be trampled or injured by other passengers attempting to escape in the low-visibility conditions.

Page 25: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

When landing in water, do not inflate your life vest until you are outside of the aircraft. If you do, you run the risk of becoming trapped when the aircraft fills with water.

Avoid excessive alcohol consumption before or during a flight. Alcohol impairs your ability to quickly and methodically react to the crash and evacuate the plane.

http://blog.tiket.com/post/106688764698/11-langkah-bertahan-hidup-saat-terjadi-kecelakaan

11 Langkah Bertahan Hidup Saat Terjadi Kecelakaan PesawatKini pesawat menjadi salah satu alat transportasi dan bisnis yang sudah menjadi kebutuhan primer. Tidak menampik rawannya kecelakaan, baik maskapai yang berbasis low cost maupun yang full service, sangat penting sekali untk ditumbuhkan rasa kewaspadaan dari setiap penumpang.

Memang, tak satupun yang berharap kematian menjemput mereka saat bepergian menggunakan pesawat. Namun, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, berikut langkah-langkah bertahan hidup saat kecelakaan pesawat terjadi.

1. Pakailah pakaian yang nyaman.

Celana panjang, atasan lengan panjang, serta sepatu tebal yang cukup melindungi tubuh kita tentunya.Meski mungkin Anda mengadakan perjalanan dalam rangka kunjungan bisnis ataupun dalam rangka berlibur, cobalah hindari sandal dan sepatu berhak tinggi. Sepatu berhak tinggi

Page 26: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

akan membuat Anda sulit bergerak di antara reruntuhan. Sedangkan sandal tak dapat melindungi kaki Anda dengan baik dari pecahan kaca dan cairan yang mudah terbakar.

Pakaian longgar juga dapat menimbulkan risiko tersangkut puing-puing pesawat. Jika Anda tahu Anda akan terbang di atas tempat dingin, pertimbangkanlah membawa jaket di pangkuan Anda. Hindari pakaian berbahan dasar katun dan wol yang mudah terbakar. Semakin tubuh Anda tertutup, semakin kecil kemungkinan Anda cedera serius atau luka bakar akibat kecelakaan.

2. Pilihlah bangku yang tepat.

Kunci untuk selamat saat kecelakaan terjadi adalah seberapa cepat Anda bisa keluar dari pesawat. Oleh karena itu, usahakan untuk duduk di bangku yang paling dekat dengan pintu. Bangku di bagian lorong juga cukup baik jika Anda tak bisa mendapatkan bangku dekat pintu. Selain itu, cobalah untuk duduk di bagian belakang pesawat. Penelitian membuktikan penumpang di bagian ekor pesawat memiliki tingkat ketahanan hidup 40% lebih tinggi dibanding dengan bagian depan.

3. Bacalah panduan keselamatan serta dengarkan instruksi keselamatan sebelum terbang.

Mungkin Anda sudah sering mendengarnya tiap Anda menggunakan jasa penerbangan. Namun jika Anda lebih memilih menggunakan headphone saat instruksi keselamatan dijabarkan, Anda akan kehilangan informasi penting yang berguna saat kecelakaan terjadi. Tiap pesawat mempunyai instruksi keselamatan berbeda pula. Pelajari bagaimana membuka pintu pesawat apabila pramugari tewas atau terluka saat kecelakaan terjadi.

4. Membuat rencana.

Saat pesawat mengalami gangguan, Anda hampir selalu memiliki waktu beberapa menit untuk mempersiapkan diri. Gunakan waktu tersebut untuk meninjau jalan keluar serta meninjau situasi. Apabila pesawat mendarat di air, jangan kembangkan pelampung sampai Anda berada di luar pesawat karena hanya akan menghambat Anda keluar. Jika Anda mendarat di tempat yang dingin, gapai selimut/jaket untuk membuat Anda tetap hangat nantinya.

5. Pakailah selalu sabuk pengaman.

Dalam kasus apapun, pastikan Anda memakai sabuk pengaman dengan baik. Pastikan sabuk pengaman terletak di atas bagian panggul. Panggul adalah bagian tubuh yang sangat kuat menahan tubuh saat terjadi hentakan.

6. Kokohkan posisi tubuh Anda dari dampak guncangan.

Jika Anda tahu pesawat yang Anda tumpangi akan jatuh, bungkukkan tubuh Anda. Jika bangku bagian depan cukup dekat untuk dijangkau, tempatkan satu tangan di bagian belakang kursi sedangkan tangan lain di atasnya. Tempelkan dahi Anda di atas tangan dan jangan rangkai jari-jari Anda.

Page 27: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Jika bangku bagian depan terlalu jauh, bungkukkan badan Anda dan tempatkan dada sejajar dengan paha serta kepala berada di antara lutut. Silangkan pergelangan tangan di depan betis dan peluk pergelangan kaki. Kaki Anda juga harus memijak dengan baik berada jauh dari lutut untuk mengurangi cedera kaki. Tempatkan kaki sejauh mungkin dari kursi untuk menghindari patah tulang kering.

7. Tetap tenang.

Sangat mudah untuk panik saat berada dalam suasana yang kacau sebelum dan sesudah kecelakaan. Jaga kepala Anda tetap dingin dan pikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan. Anda harus tetap berpikir secara metodis dan rasional untuk memanfaatkan setiap detik kesempatan yang ada untuk menyelamatkan diri.

8. Pakailah masker oksigen Anda sebelum membantu orang lain.

Jangan biarkan diri Anda yang terancam bahaya. Anda biasanya hanya memiliki waktu sekitar 15 detik untuk bernapas sebelum kecelakaan merenggut kesadaran Anda. Meski mungkin Anda mempunyai dorongan untuk menolong anak-anak atau keluarga di sebelah Anda, jagalah diri Anda sebaik mungkin.

9. Lindungi diri Anda dari asap.

Asap akibat api yang membakar badan pesawat sangat tebal dan sangat beracun. Karenanya, tutupi hidung dan mulut dengan kain untuk menghindari dampak dari menghirup asap tersebut. Akan lebih baik jika kain yang Anda gunakan sudah dibasahi.

10. Keluarlah dari pesawat secepat mungkin.

Sangatlah penting untuk keluar dari pesawat tanpa menunda-nunda. Biasanya Anda hanya memiliki waktu sekitar dua menit untuk keluar dengan selamat dari pesawat.

Patuhi instruksi dari pramugari/pramugara. Mereka telah menjalani banyak latihan untuk memastikan mereka mengetahui apa yang harus dilakukan saat kecelakaan terjadi. Anda harus bekerja sama dengan seseorang yang dapat membantu Anda dengan baik.

Jangan coba-coba menyelamatkan barang-barang Anda. Jika Anda masih mempunyai akal sehat, menyelamatkan barang-barang yang Anda bawa hanya akan memperlambat Anda.

Pastikan Anda memilih pintu keluar yang tepat. Intiplah melalui jendela untuk menentukan apakah ada bahaya lain di luar jalan keluar yang Anda pilih. Jika ada, pilih pintu keluar yang lain.

11. Berlarilah sejauh mungkin dari reruntuhan.

Paling baik adalah Anda berada minimal 152,4 meter dari reruntuhan pesawat. Anda harus memikirkan kemungkinan kebakaran dapat menimbulkan ledakan lain pada pesawat tersebut.

Page 28: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Jika kecelakaan terjadi di perairan terbuka, berenanglah sejauh mungkin dari puing-puing pesawat.

Persiapkan diri sebelum kecelakaan pesawat terjadi lebih baik. Jangan lupa berdoa yang utama. Safe Flight!

Jatuhnya pesawat AirAsia QZ-8501 bisa menjadi pembelajaran bagi kita untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melakukan perjalanan lewat jalur udara. Pengetahun tentang menyelamatkan hidup pun sangat diperlukan untuk mengantisipasi jika seandainya terjadi kecelakaan.

Hidup atau mati memang bukan kita yang menentukan, tapi setidaknya kita berhak melakukan segala upaya penyelamatan agar tetap bertahan hidup jika terjadi kecelakaan.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencoba bertahan hidup jika seandainya terjadi kecelakaan pesawat, seperti yang sudah kami rangkum dari Vamshare.

10. Naik pesawat besar

Semakin besar tubuh pesawat, maka pesawat tersebut akan menyerap lebih banyak energi dari dampak potensial. Hal itu akan memungkinkan penumpang untuk tidak menerima dampak hantaman yang terlalu besar sehingga kemungkinan untuk hidup lebih besar.

9. Orang muda dan kurus memiliki kesempatan hidup yang besar

Menurut statistik yang dikumpulkan oleh FAA, umur, jenis kelamin, dan berat badan merupakan hal utama yang menentukan seberapa cepat seseorang bisa mengevakuasi dirinya saat pesawat jatuh. Semenatara itu, pria yang masih muda memiliki kesempatan hidup yang lebih besar, dan wanita yang memiliki masalah berat badan ditambah dengan usia memiliki kesempatan hidup yang kecil.

Meskipun demikian, ini hanya penilaian saja belum tentu hal ini bisa menyelamatkan seseorang dari kecelakaan pesawat.

8. Pakaian simpel

Menggunakan setelan bisnis, atau sepatu hak tinggi saat naik di dalam pesawat mungkin terlihat modis, tapi sebenarnya hal itu bisa mempersulit orang bersangkutan dalam proses penyelamatan ketika terjadi kecelakaan pesawat.

Jadi, cukup gunakan pakaian biasa-biasa saja namun sopan dan tidak ribet. Jangan sampai pakaian yang dikenakan terlalu ribet dan bisa mempersulit proses penyelamatan diri sendiri.

7. Dengarkan dengan baik pembicaraan tentng keselamatan

Page 29: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Ketika naik pesawat, biasanya salah satu awak pesawat akan menerangkan kepada penumpangnya tentang keselamatan selama penerbangan. Maka jangan anggap remeh arahan tersebut walaupun Anda sudah sering mendengarkannya.

Dengan begitu diharapkan penumpang tahu di mana pintu darurat serta peralatan keselamatan lainnya yang akan membantu untuk bertahan hidup.

6. Duduk di kursi yang tepat

Masih ada sedikit perdebatan tentang tempat yang paling aman untuk duduk di dalam pesawat. Namun, duduk di dekat pintu keluar bisa menjadi pilihan yang tepat. Tapi jika duduk di barisan ke lima dari pintu keluar, maka tempat duduk yang dipilih terlalu jauh.

5. Segera menggunakan masker oksigen

Ketika masker oksigen sudah keluar, segera gunakan masker tersebut jangan sampai didiamkan terlebih dahulu. Setidaknya Anda memiliki waktu 60 detik sebelum kekurangan oksigen yang dapat mengancam keselamatan Anda.

4. Gunakan sabuk pengaman

Jangan anggap remeh sabuk pengaman. Selama penerbangan guncangan pesawat akibat turbulensi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Sabuk pengaman akan menjaga tubuh agar tidak terbanting jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

3. Gunakan posisi brace

Posisi ini perlu dilakukan untuk menghindari cedera yang serius terutama pada bagian kepala. Meskipun belum terbukti, tapi setidaknya posisi ini diasumsikan dapat melindungi lengan, kaki, dan cedera kepala yang serius.

Posisi ini dilakukan dengan membungkukkan punggung hingga kepala mencapai lutut saat dalam duduk di kursi pesawat. Anda juga bisa memodifikasinya dengan menaruh tangan di atas kepala dengan tujuan untuk melindungi dari cedera.

2. Anda memiliki waktu 90 detik

Ketika pesawat jatuh, mungkin Anda hanya memiliki waktu 90 detik untuk menyelamatkan diri sebelum asap dan reruntuhan pesawat merenggut nyawa Anda. Jangan berpikir untuk menyelamatkan barang-barang Anda, karena hal itu tidak berguna jika Anda meninggal.

1. Aturan Plus 3 dan Minus 8

Sebenarnya ini aturan untuk pilot, tapi penumpang juga harus tahu makna dari aturan ini. Saat yang berbahaya dalam penerbangan yaitu tiga menit setelah lepas landas dan delapan menit sebelum mendarat. Dengan mengetahui makananya, diharapkan penumpang untuk selalu

Page 30: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

waspada selama waktu ini dan bersiap melakukan hal-hal yang tak terduga jika seandainya terjadi kesalahan.

Itulah beberapa hal yang mungkin bisa menyelamatkan nyawa seseorang jika seandainya terjadi kecelakaan. Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa hidup dan mati itu bukan kita yang menentukan, tapi setidaknya kita berusaha untuk bertahan hidup.

Dari berbagai sumber, saya merangkum dan menyimpulkan jika pesawat terbang merupakan salah satu moda transportasi teraman di dunia karena rasio kecelakaan pesawat jauh lebih kecil dibanding moda transportasi darat. Memang sih kita mungkin merasa takut karena tidak bisa memegang kendali atas pesawat tersebut. Berbeda dengan moda transportasi darat, yang walaupun rasio kecelakaannya lebih banyak dibanding pesawat, namun ada perasaan aman karena kita punya “sense of control” atas kendaraan yang melaju di darat. Berbeda dengan pesawat terbang maupun kapal laut yang melaju di udara dan laut, yang notabene bukan tempatnya manusia untuk hidup.

 

Pertanyaan selanjutnya, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir resiko kecelakaan, dan langkah apa yang harus kita ambil untuk survive dari kecelakaan pesawat? Pertanyaan yang paling penting adalah, bisakah kita selamat dari kecelakaan pesawat?

 

Jika ditanya bisa atau nggak, lebih baik kita mengacu pada angka perbandingan yang nyata saja. Saya mengambil data dari web ini dan ini, berdasarkan laporan kecelakaan pesawat antara tahun 1980 an hingga tahun 2000 an, tingkat survival rate dari kecelakaan pesawat adalah 95,7 %. Jika dihitung dengan jumlah kecelakaan yang sangat serius, kira-kira survival rate-nya menjadi 76,6%. Yang lebih mengejutkan, ternyata sebanyak 40% kondisi fatal yang menyebabkan kematian bukan disebabkan oleh kecelakaan tersebut, namun karena keadaan paska pesawat hancur. Itu berarti, walau kita tak bisa menghindari kecelakaan pesawat, namun kita bisa meningkatkan persentase keselamatan kita dengan mengetahui langkah apa yang harus diambil untuk survive dari kecelakaan pesawat. Dan inilah beberapa yang bisa saya kumpulkan, yang sebagian sudah ditulis dalam thread ini: Langkah untuk Selamat dari Kecelakaan Pesawat,  namun saya kembangkan lebih lanjut.

 

Page 31: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Pertama, untuk meminimalisir resiko kecelakaan pesawat, adakah yang bisa kita lakukan? Sayang sekali, dari berbagai sumber yang saya baca, tidak ada yang bisa memberikan jawaban pasti untuk menghindari kecelakaan pesawat, karena semua itu adalah rahasia Tuhan. Namun sebuah web pernah menyebut tentang jenis pesawat berdasarkan investigasi FAA. Semakin besar badan pesawat, resiko untuk selamat paska kecelakaan akan semakin besar. Itu karena pesawat yang besar memiliki absorbsi energi yang lebih besar, yang berarti kemungkinan penumpang untuk langsung terluka saat kecelakaan pesawat jauh lebih kecil, yang berarti meningkatkan survival rate penumpang.

 

Kedua, untuk mempertinggi kemungkinan untuk selamat dari kecelakaan pesawat, kenali rules 90 detik. Menurut survey, kemungkinan untuk selamat akan lebih tinggi jika kita bisa keluar pesawat dalam waktu 90 detik setelah kecelakaan terjadi. Tentunya beda kasusnya jika pesawat langsung tenggelam maupun langsung hancur. Namun, seperti yang sudah saya singgung di atas, 40% lebih kematian dalam kecelakaan bukan disebabkan oleh kecelakaan itu, melainkan karena dampak paska kecelakaan seperti kebakaran, asap, dan lain-lain.

 

Ketiga, untuk memudahkan menyelamatkan diri, kuncinya adalah tetap tenang. Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar tetap tenang dan terkendali:

 

- Selalu dengarkan prosedur keselamatan yang dijelaskan oleh awak pesawat sebelum take off dan jangan malas membaca brosur panduan keselamatan. Biasanya, frequent flyer cenderung mengabaikan hal-hal seperti itu, dan itulah yang membuat panik saat terjadi kecelakaan.

 

- Ketahui pintu keluar terdekat dari tempat duduk kita, dan pelajari rutenya. Jangan takut untuk merencanakan prosedur penyelamatan diri seandainya terjadi kecelakaan.

 

Page 32: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

- Saat pesawat kekurangan oksigen, otomatis masker akan meluncur turun. Segera kenakan masker dan usahakan untuk tetap tenang. Jangan lupa untuk mengenakan masker sendiri sebelum membantu orang lain. Semakin kita kekurangan oksigen, kita akan semakin mudah panik.

 

- Jika bepergian bersama keluarga, rencanakan prosedur evakuasi bersama pasangan dan bagi tugas siapa yang bertanggung jawab atas anak yang mana.

 

Keempat, kenali kursi yang tinggi kemungkinannya untuk selamat dalam kecelakaan pesawat. Pertanyaannya, ada nggak kursi yang seperti itu? Jawabannya, nggak ada, karena setiap kecelakaan pesawat memiliki karakteristik yang berbeda. Namun, menurut artikel yang ditulis dalam Popular Mechanics (dilansir via artofmanliness.com), kursi di bagian belakang pesawat memiliki prosentase selamat yang paling tinggi. Pernyataan tersebut didapat setelah mewawancarai beberapa penumpang yang selamat dalam berbagai kecelakaan pesawat. Tambahan lainnya, menurut penelitian, kursi yang berada 5 baris dari pintu exit memiliki peluang lebih cepat untuk keluar dari pesawat;

dan mereka yang duduk di dekat lorong punya survival rate yang lebih tinggi dibanding mereka yang duduk di dekat jendela.

 

Kelima, kenali kapan potensi terbesar terjadinya kecelakaan. Menurut dunia aviasi, waktu 3 menit setelah take-off dan 8 menit sebelum landing merupakan waktu yang paling penting, karena 80% kecelakaan terjadi pada waktu tersebut. Pada waktu tersebut, sebaiknya bersiagalah dan jangan tidur.

 

Keenam, jangan mengandalkan awak pesawat saat terjadi kecelakaan. Awak pesawat memang terlatih untuk memberikan pengarahan saat terjadi kecelakaan, namun terkadang ada kondisi dimana mereka tidak bisa memberikan pengarahan. Jadi sangatlah penting bagi setiap traveler untuk mengetahui caranya bertahan dari kecelakaan pesawat.

Page 33: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

 

Berikut beberapa tambahan lain yang cukup penting:

 - Menurut sebuah survey, pria muda berbadan langsing memiliki prosentase selamat yang lebih besar dibanding wanita berumur dan punya tubuh berisi. Itu karena pria langsing lebih bisa melewati lorong pesawat untuk mencapai pintu keluar.

 

- Saat akan keluar dari pintu exit, sebelumnya pastikan dulu apakah pintu yang dipilih cukup aman. Caranya bisa dengan mengintip melalui jendela kaca.

 

- Ingat, jangan pikirkan barang bawaan kalian! Ingat rules 90 detik! Ipad bisa dibeli setelah selamat, namun tidak dengan nyawa kalian!

 

- Terakhir, jika kalian berhasil keluar dari pesawat paska kecelakaan, segera menjauh untuk menghindari kemungkinan terjadinya ledakan; namun jangan terlalu jauh agar tak sulit untuk ditemukan. Jarak ideal untuk menjauh dari pesawat kira-kira 150 meter.

 

Semoga informasinya bermanfaat, walau saya berdoa dengan sepenuh hati semoga setiap traveler yang membaca ini tidak memerlukan instruksi ini dan selalu selamat saat naik pesawat (dan moda transportasi lainnya). Aamiin!

 

Page 34: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Intisari-Online.com – Hilangnya pesawat Malaysia Airlines, Sabtu (8/3/2014) ini mungkin memantik kembali ingatan buruk Anda, saat membayangkan perasaan terjebak dalam ruangan sempit berkapasitas 400 penumpang, yang jatuh dari ketinggian 35,000 kaki menuju Bumi dengan kecepatan 800 km/jam.

Memang tak dapat disangkal jika dalam kondisi tersebut tidak banyak yang bisa Anda lakukan selain berdoa. Meski demikian, peluang untuk menyelamatkan diri masih tetap ada. Salah satunya dengan mencoba tips selamat dari kecelakaan pesawat berikut ini.

(Baca juga: Ujung Sayap Malaysia Airlines Patah) 

Duduk di bagian belakang

Semakin anda duduk di belakang, semakin tinggi kemungkinan untuk Anda bisa selamat. Menurut pendapat ahli, persentase keselamatan dari penumpang yang duduk di belakang ekor lebih besar 40%. Persentase ini diukur berdasarkan studi Popular Mechanics yang meneliti kecelakaan pesawat komersial di Amerika Serikat, kurun waktu 1971.

Akhirnya Popular Mechanics menyimpulkan persentase tiap bagian dari kabin penumpang. Kabin tengah (yang berada diantara sayap) mendapat 56% tingkat keselamatan, kabin belakang 69%, dan yang paling kecil, kabin depan yang biasanya merupakan kelas bisnis, hanya mendapat 49%.

Gunakan objek di sekitar

Sebelum momen benturan itu terjadi, pastikan Anda memakai sepatu dan melipat meja di depan Anda. Ahli keselamatan juga menganjurkan untuk menempatkan barang yang Anda bawa di bawah kaki Anda, hal itu akan berguna untuk mencegah kaki membentur kursi depan.

Page 35: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Posisi juga penting, dalam menghadapi benturan, usahakan Anda melindungi kepala dengan menunduk, sambil memeluk kaki. Anda juga harus memperhatikan agar tidak membawa benda tajam, seperti pensil dan kunci di kantong, karena berisiko menusuk saat momen benturan. (Berbagai sumber)

Intisari-Online.com – Hilangnya pesawat Malaysia Airlines, Sabtu (8/3/2014) ini mungkin memantik kembali ingatan buruk Anda, saat membayangkan perasaan terjebak dalam ruangan sempit berkapasitas 400 penumpang, yang jatuh dari ketinggian 35,000 kaki menuju Bumi dengan kecepatan 800 km/jam.

Memang tak dapat disangkal jika dalam kondisi tersebut tidak banyak yang bisa Anda lakukan selain berdoa. Meski demikian, peluang untuk menyelamatkan diri masih tetap ada. Salah satunya dengan mencoba tips selamat dari kecelakaan pesawat berikut ini.

90 detik pertama sangat krusial

Sembilan puluh detik setelah tabrakan adalah hal yang sangat penting. Anda harus bersikap tenang dan berusahalah keluar dari pesawat secepatnya. Itu akan membuat kemungkinan Anda selamat meningkat. Kepanikan adalah hal yang harus dihindari, hal itu dapat membuat Anda tidak bisa membuka sabuk pengaman. Laporan NTSB (National Transportation Safety Board) mengungkapkan jika beberapa korban kecelakaan, ditemukan dalam keadaan sabuk pengaman terpasang.

Jangan melawan gravitasi

Jika skenario terburuk adalah terlempar dari pesawat di ketinggian 35,000 kaki, yang harus dilakukan pertama kali adalah, tenang. Anda mungkin terkena hipoksia, keadaan pingsan yang ditimbulkan oleh langkanya oksigen dan kuatnya momentum saat Anda terjun bebas, yang mencapai kecepatan 100 mil/jam.

Pada ketinggian 20,000 kaki, Anda mulai tersadar. Di sini Anda harus memposisikan badan. Untuk sedikit memperlambat, rentangkan lebar-lebar kaki dan tangan Anda, dengan dada menghadap bawah dan kepala menghadap depan, sehingga terjadi gesekan untuk membantu Anda bermanuver. Gunakan manuver itu dalam menentukan tempat Anda mendarat.

(Baca juga: Sudah Banyak Benda Dilihat, Puing Pesawat Malaysia Airlines Masih Belum Ditemukan) 

Hindari mendarat di air, pilih pohon atau rumput tebal, jika memungkinkan, salju. Setelah Anda menemukan tempat mendarat, ubahlah gaya mendarat anda. Lebih baik anda menirukan gaya penyelam, rapatkan kaki, tumit naik, juga menekuk lutut dan pinggul. (berbagai sumber)

Page 36: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

kecelakaan pesawat di laut terbuka, perhatian pertama adalah keselamatan diri. Dan ternyata kemungkinan selamat dari pesawat yang kecelakaan di air justru bagus.

Di dalam air, seseorang tanpa pelampung atau perangkat yang bisa membuat mengapung tentu akan membuatnya lelah dalam hitungan jam, terutama dalam air dingin. Belum lagi ancaman hiu, meskipun serangan hiu tak biasa.

Masalah yang lebih serius adalah hipotermia, kondisi mematikan yang dapat terjadi dalam air hangat 60 derajat Fahrenheit (16 derajat Celcius). Untuk suhu air permukaan berkisar 27 derajat Celcius bisa meningkatkan kemungkinan bertahan hidup bagi setiap orang yang mengambang di dalamnya.

Menurut Cynthia Corbett dari Federal Aviation Administration (FAA), kepada WebMD, 90 detik pertama setelah kecelakaan itu yang paling penting. Apabila Anda bisa tetap tenang dan keluar dari pesawat dengan cepat, peluang Anda untuk bertahan hidup jauh lebih besar.

Laporan dari NTSB, beberapa penumpang dalam keadaan panik membuatnya tak bisa melepaskan sabuk pengaman. NTSB menemukan banyak korban kecelakaan yang ditemukan di kursi mereka dengan sabuk pengaman.

"Itulah mengapa penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, bahkan tanpa perintah," ujar Corbett.

"Beberapa orang duduk dan menunggu perintah dan jika mereka tak mendengar apapun, kemudian mereka duduk melewati bencana," katanya lagi.

Para ahli mencatat ada beberapa hal yang perlu penumpang lakukan untuk meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup seperti mengenakan sepatu dan pakaian.

Page 37: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

"Bayangkan harus melarikan diri dari pesawat yang terbakar," kata Corbett.

"Apabila Anda harus melakukannya, seberapa baik sendal Anda? Seberapa baik yang dilakukan sepatu hak tinggi Anda?," katanya lagi.

Merdeka.com - Kecelakaan pesawat AirAsia penerbangan QZ8501 di Laut Jawa, dekat perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, yang diperkirakan menewaskan seluruh penumpangnya kembali mengingatkan pentingnya keselamatan bagi penumpang, terutama saat pesawat mendarat darurat, baik di darat maupun laut. Hampir sebagian besar penumpang pesawat mengabaikan arahan maupun petujuk yang telah diberikan awak kabin.

Sikap abai ini membuat sebagian besar dilanda kepanikan ketika pesawat mengalami guncangan, atau menukik ke bawah. Tak terkecuali ketika pesawat berhasil mendarat darurat, kepanikan bisa menyebabkan kematian yang seharusnya tidak terjadi.

Terkait kejadian beberapa kecelakaan udara, termasuk yang menimpa AirAsia, pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, setiap penumpang yang akan memasuki pesawat harus memperhatikan petunjuk-petunjuk keamanan dan keselamatan yang diberikan pihak maskapai maupun awak kabin. Selain itu, penumpang disarankan agar tidak panik ketika terjadi gangguan pada pesawat.

"Penumpang sejak masuk pesawat harus perhatikan pengarahan dari awak kabin. Jadi kalau ada peragaan kondisi darurat diperhatikan," ujar Alvin saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (1/1).

Selain memperhatikan instruksi awak kabin, penumpang juga diharapkan untuk mengetahui jarak dari tempat duduknya menuju pintu darurat, caranya dengan menghitung jumlah kursi dari pintu darurat hingga ke kursi penumpang yang bersangkutan. Langkah ini sangat penting dilakukan, mengingat keadaan darurat membuat penerangan di pesawat dimatikan.

"Walau di lantai pesawat ada lampu yang menuju ke arah pintu atau jendela darurat pesawat, ada baiknya tetap di hitung karena bisa saja lampu itu mati karena kondisi tertentu," lanjut Alvin.

Page 38: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Menurut Alvin tidak ada kursi dalam pesawat yang menjamin penumpang bisa selamat jika terjadi kecelakaan, sebab semua jenis pesawat sudah diatur jumlah pintu darurat yang disediakan. Hal itu bertujuan jika terjadi kondisi darurat, seisi pesawat bisa segera dievakuasi dalam waktu maksimal 60 detik.

Selain kondisi pesawat yang sudah diatur sedemikian rupa, jumlah awak pesawat juga ditentukan sesuai jumlah penumpang. Tiap satu awak kabin memiliki tanggung jawab terhadap maksimal 50 orang penumpang. "Sehingga saat kondisi darurat semua awak kabin sudah tahu tanggung jawabnya masing-masing," imbuhnya.

Alvin juga mengatakan, tidak ada batas waktu pasti bagi korban yang selamat untuk bertahan hidup dalam pendaratan darurat di laut. "Tergantung kondisi laut dan sebagainya," tutupnya.

http://www.discoveryuk.com/web/survival-zone/how-to-survive/sea/how-to-survive-a-plane-crash/

Down at Sea

If you are in an aircraft that goes down at sea, take the following actions once you clear the aircraft. Whether you are in the water or in a raft —

Get clear and upwind of the aircraft as soon as possible but stay in the vicinity until the aircraft sinks.

Get clear of fuel-covered water in case the fuel ignites.

Try to find other survivors.

A search for survivors usually takes place around the entire area of and near the crash site. Missing survivors may be unconscious and floating low in the water.

The best technique for rescuing individuals from the water is to throw them a life preserver attached to a line. Another is to send a swimmer (rescuer) from the raft with a line attached to a flotation device that will support the rescuer's weight. This device will help conserve a rescuer's energy while recovering the survivor. The least acceptable technique is to send an attached swimmer without flotation devices to retrieve a survivor. In all cases, the rescuer wears a life preserver. A rescuer should not underestimate the strength of a panic-stricken person in the water. A careful approach can prevent injury to the rescuer.

Page 39: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

When the rescuer approaches a survivor in trouble from behind, there is little danger the survivor will kick, scratch or grab him. The rescuer swims to a point directly behind the survivor and grasps the life preserver's backstrap. The rescuer uses the sidestroke to drag the survivor to the raft.

If you are in the water, make your way to a raft. If no rafts are available, try to find a large piece of floating debris to cling to. Relax; a person who knows how to relax in ocean water is in very little danger of drowning. The body's natural buoyancy will keep at least the top of the head above water but some movement is needed to keep the face above water. Floating on your back takes the least energy. Lie on your back in the water, spread your arms and legs, and arch your back. By controlling your breathing in and out, your face will always be out of the water and you may even sleep in this position for short periods. Your head will be partially submerged but your face will be above water. If you cannot float on your back or if the sea is too rough, float facedown in the water.

The following are the best swimming strokes during a survival situation:

Dog paddle. This stroke is excellent when clothed or wearing a life jacket. Although slow in speed, it requires very little energy. Breaststroke. Use this stroke to swim underwater, through oil or debris or in rough seas. It is probably the best stroke for long-range swimming: it allows you to conserve your energy and maintain a reasonable speed. Sidestroke. It is a good relief stroke because you use only one arm to maintain momentum and buoyancy.

Backstroke. This stroke is also an excellent relief stroke. It relieves the muscles that you use for other strokes. Use it if an underwater explosion is likely.

If you are in an area where surface oil is burning —

Discard your shoes and buoyant life preserver. Note: If you have an uninflated life preserver, keep it.

Cover your nose, mouth and eyes, and quickly go underwater.

Swim underwater as far as possible before surfacing to breathe.

Before surfacing to breathe and while still underwater, use your hands to push burning fluid away from the area where you wish to surface. Once an area is clear of burning liquid, you can surface and take a few breaths. Try to face downwind before inhaling. Submerge feet first and continue as above until clear of the flames.

If you are in oil-covered water that is free of fire, hold your head high to keep the oil out of your eyes. Attach your life preserver to your wrist and then use it as a raft. If you have a life preserver, you can stay afloat for an indefinite period. In this case, use the ""HELP"" body position: Heat Escaping Lessening Posture (HELP). Remain still and assume the fetal position to help you retain body heat. You lose about 50 percent of your body heat through your head. Therefore, keep your head out of the water. Other

Page 40: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

areas of high heat loss are the neck, sides and groin.

If you are in a raft —

Check the physical condition of all on board. Give first aid if necessary. Take seasickness pills if available. The best way to take these pills is to place them under the tongue and let them dissolve. There are also suppositories or injections against seasickness. Vomiting, whether from seasickness or other causes, increases the danger of dehydration. Try to salvage all floating equipment — rations; canteens, thermos jugs and other containers; clothing; seat cushions; parachutes; and anything else that will be useful to you. Secure the salvaged items in or to your raft. Make sure the items have no sharp edges that can puncture the raft. If there are other rafts, lash the rafts together so they are about 7.5 meters apart. Be ready to draw them closer together if you see or hear an aircraft. It is easier for an aircrew to spot rafts that are close together, rather than scattered.

Remember, rescue at sea is a cooperative effort. Use all available visual or electronic signaling devices to signal and make contact with rescuers. For example, raise a flag or reflecting material on an oar as high as possible to attract attention. Have signaling devices ready for instant use. If you are in enemy territory, avoid using a signaling device that will alert the enemy. However, if your situation is desperate, you may have to signal the enemy for rescue if you are to survive.

Check the raft for inflation, leaks and points of possible chafing. Make sure the main buoyancy chambers are firm (well rounded) but not overly tight. Check inflation regularly. Air expands with heat; therefore, on hot days, release some air and add air when the weather cools.

Decontaminate the raft of all fuel. Petroleum will weaken its surfaces and break down its glued joints.

Throw out the sea anchor or improvise a drag from the raft's case, bailing bucket or a roll of clothing. A sea anchor helps you stay close to your ditching site, making it easier for searchers to find you if you have relayed your location. Without a sea anchor, your raft may drift over 160 kilometers in a day, making it much harder to find you. You can adjust the sea anchor to act as a drag to slow down the rate of travel with the current or as a means to travel with the current. You make this adjustment by opening or closing the sea anchor's apex. When open, the sea anchor acts as a drag that keeps you in the general area. When closed, it forms a pocket for the current to strike and propels the raft in the current's direction.

Additionally, adjust the sea anchor so that when the raft is on the wave's crest, the sea anchor is in the wave's trough.

Wrap the sea anchor rope with cloth to prevent its chafing the raft. The anchor also helps to keep the raft headed into the wind and waves. In stormy water, rig the spray and windshield at once. In a 20-person raft, keep the canopy erected at all times. Keep your raft as dry as possible. Keep it properly balanced. All personnel should stay seated, the heaviest one in the center.

Page 41: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Calmly consider all aspects of your situation and determine what you and your companions must do to survive. Inventory all equipment, food and water. Waterproof items that salt water may affect. These include compasses, watches, sextant, matches and lighters. Ration food and water.

Assign a duty position to each person: for example, water collector, food collector, lookout, radio operator, signaler and water bailers.

Note: Lookout duty should not exceed two hours. Keep in mind and remind others that cooperation is one of the keys to survival.

Keep a log. Record the navigator's last fix, the time of ditching, the names and physical condition of personnel, and the ration schedule. Also record the wind, weather, direction of swells, times of sunrise and sunset, and other navigational data. If you are down in unfriendly waters, take special security measures to avoid detection. Do not travel in the daytime. Throw out the sea anchor and wait for nightfall before paddling or hoisting sail. Keep low in the raft; stay covered. Be sure a passing ship or aircraft is friendly or neutral before trying to attract its attention.

Decide whether to stay in position or to travel. Ask yourself, ""How much information was signaled before the accident? Is your position known to rescuers? Do you know it yourself? Is the weather favorable for a search? Are other ships or aircraft likely to pass your present position? How many days supply of food and water do you have?""

KECELAKAAN PESAWAT TERBANG

Sebelum kita membahas topik utama mari kita membahas alasan mengapa seseorang bisa terdampar dan apa yang membuatnya dapat bertahan dari hal tersebut. Salah satu alasan mengapa seseorang bisa terdampar di lautan lepas adalah kecelakaan pesawat. Ternyata tingkat keselamatan seseorang dari kecelakaan pesawat itu sendiri sangatlah besar. Dilansir dari NTSB (National Transportation Safety Board), Amerika, mereka menemukan bahwa tingkat keselamatan tersebut sangatlah tinggi, yakni 95% orang yang mengalami kecelakaan pesawat

Page 42: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

akan dapat bertahan hidup dari kecelakaan tersebut namun itu tidak melihat apa yang terjadi sesudahnya.

Untuk dapat selamat dari kecelakaan pesawat terbang itu ternyata salah satu yang menentukan adalah pakaian dan sepatu yang dikenakan si penumpang. Sebagai contoh Anda tentu tidak dapat berlari dengan baik jika mengenakan sandal flip-flop atau sepatu high-heel. Penentu kedua adalah dimana posisi penumpag duduk, ternyata mereka yang duduk di bagian belakang pesawat memiliki kemungkinan 40% lebih tinggi untuk selamat dari kecelakaan tersebut.

Untuk dapat selamat dari kecelakaan pesawat itu, seseorang harus tetap tenang khususnya selama 90 detik pertama. Berusahalah untuk keluar dari pesawat secepat mungkin karena mereka yang panik ditemukan kesulitan melepaskan ikat pinggang keamanan mereka.

Apa saja ancaman dari terdampar di lautan lepas?Ada banyak sekali ancaman yang dapat terjadi saat seseorang terdampar di lautan lepas. Kita tahu bahwa air laut itu asin, oleh karena itu tidaklah memungkinkan seseorang dapat bertahan hidup dengan meminum air laut. Hal itu mengarah ke dehidrasi. Ancaman lain adalah kelaparan, hipotermia karena dinginnya laut, kelelahan, terbakar matahari (heatstroke), dan serangan hiu.

Melihat ancaman-ancaman ini, sebagian besar ancaman tersebut dapat dihindari jika Anda terdampar di lautan lepas dengan kapal. Kemungkinan seseorang dapat bertahan hidup di lautan lepas menjadi jauh lebih tinggi jika ia terdampar dengan kapal, namun jika tidak maka harapan kecil yang dapat dilakukan hanyalah menemukan pulau atau diselamatkan sebelum berbagai ancaman di atas terjadi.

Berapa lama seseorang dapat bertahan hidup tanpa ada air yang dapat diminum?Air adalah salah satu kunci terpenting dari bertahan hidup. Ketahanan seseorang jika ia tidak bisa mendapatkan air yang dapat diminum berbeda-beda tergantung dari temperatur cuaca dan keringat yang keluar. Namun pada umumnya seseorang hanya dapat bertahan selama 1 minggu tanpa ada air minum sebelum ia mengalami dehidrasi tinggi.

Untuk mendapatkan air bersih di lautan lepas, seseorang hanya dapat mengandalkan sedikit hal yakni air hujan atau darah dari burung dan kura-kura. Namun darah dari ikan tidaklah bisa diandalkan karena sangat asin, sama halnya seperti air laut berbeda halnya dari burung dan kura-kura. Meminum urine atau air seni sendiri sangat tidak dianjurkan karena itu berarti Anda meminum garam dan berbagai racun yang diproses ginjal Anda.

Berapa lama seseorang dapat bertahan hidup jika ada air namun tidak ada makanan?Ancaman paling umum lainnya adalah kelaparan. Umumnya, seorang manusia dapat bertahan tanpa makan selama 5-6 minggu atau sekitar 45 hari sebelum ia kelaparan dan tidak lagi dapat melakukan apapun.

Pada saat seseorang terdampar dengan kapal, maka terkadang burung laut akan dapat ditemukan mendarat di kapal tersebut. Jika orang itu cukup pintar maka ia akan dapat menangkap burung tersebut, apalagi jika ia memiliki ikan. Tentunya menangkap ikan adalah hal yang sangat sulit

Page 43: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

dan kalaupun orang tersebut memiliki alat memancing, kemungkinan itu tetap kecil. Lebih baik berusaha menangkap burung atau kura-kura kecil yang berenang di samping kapal.

Apakah ada ancaman jika memakan daging mentah?Jika terdampar di lautan lepas, memakan daging mentah bukan lagi menjadi pilihan namun keharusan untuk bertahan hidup. Tapi apakah hal itu dapat menjadi ancaman berikutnya? Untungnya kebanyakan kura-kura, burung, dan ikan cukup aman untuk dimakan tanpa dimasak. Tentunya hal itu juga tergantung atas kondisi daerah dan musim, apakah tingkat polusi di daerah tersebut tinggi atau tidak.

Berapa lamakah seseorang dapat bertahan dalam cuaca yang panas?Hal ini berbeda-beda tergantung atas panasnya cuaca tersebut. Namun pada umumnya suhu tubuh manusia normal adalah sekitar 36,1oC-37,2oC, apabila suhu tubuh itu menyentuh 42oC maka heat stroke akan terjadi dan berakibat fatal. Jikapun hal ini tidak terjadi, cuaca panas tersebut akan membuat Anda kehilangan banyak air dan mengarah ke dehidrasi yang dapat berakibat buruk jika tidak mendapatkan asupan air selama 1 minggu. 

Bagaimana jika orang tersebut terdampar hanya dekat jaket pelampung?Jika seseorang terdampar tidak disertai dengan kapal, maka kemungkinan selamat menjadi sangat kecil. Namun tetap saja bertahan hidup harus diutamakan, hal itu dapat dilakukan dengan mencari barang-barang sekitar yang dapat dijadikan sandaran atau pegangan untuk menghemat energi. Hal kedua yang dapat dilakukan adalah mencari pulau.

Apabila kedua hal itu tidak memungkinkan, maka Anda hanya dapat mengandalkan jaket pelampung dan kemungkinan Anda diselamatkan. Dengan jaket pelampung cobalah untuk mempertahankan panas tubuh Anda dengan membentuk sebuah posisi yang dikenal dengan nama HELP (Heat Escape Lessening Posture). Yakni sebuah posisi yang melipatkan kedua kaki Anda mendekati dada Anda. Hal ini untuk mencegah hiportemia karena berada di laut.

Lalu bagaimana dengan situasi terburuk yaitu tidak berpelampung? Usahkanlah membuat tubuh Anda serelaks mungkin dan jangan bersandar pada punggung Anda karena itu membutuhkan banyak energi. Posisikan diri Anda seperti orang tenggelam dan buat semua tubuh Anda relaks termasuk kepala Anda berada di dalam air (dengan mulut tertutup tentunya). Hanya keluarkan kepala jika Anda ingin menghirup udara kembali. Lalu tunggulah regu penyelamat menyelamatkan Anda.

Page 44: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

How to Survive a Plane Crash: 10 Tips That Could Save Your Life

We often think that plane crashes are catastrophic and unsurvivable events. Thanks to movies and 24/7 news channels, the enduring image of a plane crash usually involves an aircraft plummeting to the ground from 30,000 feet and obliterating everyone on board in a terrifying fireball.

Thankfully, that isn’t the case. In a report analyzing airline accidents from 1983 to 2000, the National Transportation Safety Board found that the survival rate of crashes was 95.7%. Sure, there are some accidents where everyone, or nearly everyone, died, but those are much rarer than you’d guess based on what you see in the news. The NTSB found that even in serious accidents where fire and substantial damage occurred, 76.6% of passengers still survived.

Page 45: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Combine those stats with the relative rarity of airplane accidents even happening in the first place (the average American’s chances of being killed in an airplane crash are about 1 in 11 million), and you can see that flying is actually the safest form of transportation there is. Taking to the road on an average day is far more dangerous — it just doesn’t feel like it because you have four (or two) wheels on the ground and a sense of control.

But it’s important to take note of another interesting tidbit that the FAA and NTSB found in their research on plane crashes: 40% of fatalities that did occur happened in crashes that were survivable. Close to half of all airplane crash fatalities might have been prevented had passengers taken proper action.

While the odds of being involved in a plane crash may be slim, they’re not zero. If it happened to you, would you know what to do to increase your chances of walking away? In today’s post we’re going to offer research-backed advice from Ben Sherwood’s The Survivor’s Club on what you can do to make it out of a plane crash alive.

You’ve Only Got 90 Seconds to Get Out

Understanding this is the key ingredient to surviving, and will frame all the other tips in this post. If you’ve survived the crash landing, you have a pretty good chance of getting out of the airplane alive. But, you only have 90 seconds to do so.

You see, the thing that kills most passengers in a plane crash isn’t the actual impact, it’s the fire that typically engulfs the plane afterwards. Folks may be surprised they survived the impact, and become complacent about other dangers. People vastly underestimate how quickly a fire can spread and consume an airplane. Surveys show that most people think they actually have about 30 minutes to get out of a burning plane. The reality is that it takes, on average, just 90 seconds for a fire to burn through the plane’s aluminum fuselage and consume everything and everyone in it. If that sounds scary, it should; you need to be motivated to get your rear end out of the plane!

Be Fit

The FAA has rigorously studied and crunched the numbers on airplane crash survivors, as well as tested nearly 2,500 people in simulated evacuations to find out the type of person who typically survives. Their results?

Young, slender men have the best odds of surviving a plane crash. (Old, fat women have the worst odds — sorry Aunt Myrtle.)

The FAA has found that differences in age, gender, and girth account for 31% of the difference between people’s evacuation times. Escaping a plane crash requires you to maneuver quickly through narrow aisles with luggage and wreckage strung about. You may even have to throw blockages out of your way. You then have to slip through an emergency exit that may only be twenty inches wide. Kind of hard to do if you’re fat and out of shape.

Page 46: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Not only can being out of shape reduce your chances of survival, it could also put other people’s lives at risk because they have to wait for you to exit safely. Hold-ups at the exit due to passengers having trouble deplaning has caused many unnecessary deaths. In a runway collision that occurred in 1991, investigators found the charred remains of 10 passengers lined up in the aisle waiting to leave the wing exit; folks who froze up and had trouble squeezing through the exit had created a fatal bottleneck.

If you’re on the rotund side, make it a goal to shed some of that table muscle so you’ll be fit enough to save your own life and perhaps the lives of others (and not just on a plane, either, but in all kinds of survival situations). We’ve got plenty of workouts on our site to choose from to get started. If you’re looking for more practical and accessible exercise and diet tips, I highly recommend Nerd Fitness.

Fly in Bigger Planes if Possible

If you have the choice between flying in a puddle jumper or a 737, choose the 737. According to FAA investigations, larger planes have more energy absorption in a crash which means you’re subjected to less deadly force, and that may equate to a better survival rate. This fact alone is why I try to fly on Southwest — whose fleet consists only of 737s — whenever possible. The carrier is also rated as the third safest in the world (their recent landing gear malfunction notwithstanding). (Landing gear malfunctions aren’t actually a big deal, by the way.) Also avoid regional carriers if possible — they have an accidents and incidents rate double that of national carriers and their pilots are often less experienced and overworked. Note that national airlines frequently use a regional carrier for some of the routes that fly under their name.

Remember the Five Row Rule

A few years ago, Popular Mechanics put out an article that analyzed every commercial plane crash in the U.S. and where survivors were sitting in each accident. The article’s author

Page 47: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

concluded that in the event of a crash, the safest place to be sitting was in the back of the plane. After reading that article, I started to sit in the back of airplanes. Come to find out, Popular Mechanics’ conclusion isn’t well supported by expert research.

According to the folks who dedicate their lives to studying plane crashes, the statistics are inconclusive because every plane crash is different. Sure, many crashes are nose-first, thus making the back of the plane safer, but several are tail-first (as with the recent incident in San Francisco) or wing-first. You just don’t know what kind of crash you’ll be in. Instead of worrying about whether your seat is near the back, focus on finding a seat near an exit. According to researcher Ed Galea, those who survive a plane crash typically only have to move an average of five rows to escape. Beyond five rows the chance of getting out alive decreases.

The best seat to have is in the exit row as you’d be the first one out should you need to exit. If you can’t snag that seat, go for the aisle. Not only do you have easier access to the lavatory during flight, you also have a 64% chance of survival compared to the 58% chance you’d have sitting in a window seat. Also avoid bulkhead rows. Sure, you have more leg room, but the walls don’t “give” as much as seats when you collide with them in a crash.

Galea admits that there are exceptions to the Five Row Rule; he’s found people that successfully moved 19 rows to get to an exit. Moreover, even if you’re just two rows away from an exit, there’s always the chance that the exit door will be blocked or jammed. Overall, though, your chances of survival will increase if you’re within five rows of an exit.

Overcome the Normalcy Bias With an Action Plan

As we discussed in detail in our post on why we’re hardwired for sheepdom, we’re all naturally affected by the Normalcy Bias. The Normalcy Bias causes our brains to assume that things will be predictable and normal all the time. When things aren’t normal, it takes our brain a long time to process this. Instead of springing to action when something unexpected happens, our brain kind of shrugs and figures that what is going on can’t be so bad, because truly bad events are so out of the ordinary.

Investigators have discovered that normalcy bias has caused many unnecessary deaths in plane crashes. Instead of taking immediate action after a crash, people sort of mill around. Many will even start looking for their carry-on luggage before getting to the exit.

Normalcy bias manifested itself in dramatic fashion during a plane collision in 1977 that killed 583 people — the worst aircraft disaster in history. Two 747 jumbo jets collided with each other just above the runway on the small island of Tenerife (part of the Canary Islands off of Morocco). After the collision, one jet tumbled to the ground and exploded, killing all 248 passengers on board.

The other jet crash-landed, but didn’t explode. The collision sheared away the top of the jet and flames began to take over the aircraft. Passengers who survived the initial collision could have escaped unharmed, but they had to act fast. Paul Heck, a passenger on the burning plane (who

Page 48: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

was 65, by the way), sprung to action. He unbuckled his seatbelt, grabbed his wife’s hand, and hightailed it to the nearest exit. They, along with 68 other passengers, survived, while 328 died.

In an interview after the disaster, Mr. Heck noted how most people just sat in their seats acting like everything was fine even after colliding with another plane and seeing the cabin fill with smoke. Researchers believe that passengers had a little over a minute to escape before being consumed by the flames, and are convinced that if more people had taken immediate action instead of remaining in their seats pretending like things were okay, the survival rate would have been much, much higher.

To overcome the normalcy bias, you need to have an action plan on what you’re going to do in the event of an accident every single time you get on the plane. Know where the exits are. When you’ve spotted the nearest exit, count the number of rows between yourself and that row. Should it be nighttime, or the interior lights fail, you won’t have to succumb to confusion because you’ll know right where to go. Size up the passengers around you to see who could be potential roadblocks to your exit. If you’re traveling with kids, talk to your wife about who will be responsible for which kid in the event of an accident. Mentally rehearse quickly springing to action as soon as the plane comes to a stop.

Another reason it’s important to have an action plan is that there’s a good chance you won’t have too much assistance from the flight crew. One study found that 45 percent of the flight attendants in survivable crashes are incapacitated in some way. You need to be ready to take action without direction from anyone.

Page 49: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Read the Safety Card and Listen to the Flight Attendants

Another thing you can do to overcome the Normalcy Bias is to read through the safety card as well as listen to the flight attendants when they give their pre-flight safety spiel. Just because you’ve amassed enough frequent flier miles to circumnavigate the globe 1,000 times, you’re definitely not off the hook. You may think you’re justifiably confident, but you’re probably complacent; in a report published a few years ago, the FAA found that frequent fliers were the least informed on what to do and most susceptible to the normalcy bias in the event of a plane crash.

Re-reading the safety card will remind you where the nearest exits are and what to do during a crash landing. As you read through the safety guidelines, formulate your action plan.

Page 50: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Remember the Plus 3/Minus 8 Rule

In the aviation world, Plus 3/Minus 8 refers to the first three minutes after takeoff and the last eight minutes before landing. According to flight crash investigators, close to 80% of all plane crashes occur during this timeframe (the events leading up to the recent Asiana plane crash happened during the last 8 minutes of descent). In between those times, the chances of a plane crash occurring drop dramatically. Thus, if you want to up your chances of survival, you need to be extra vigilant and ready to take action during the first 3 minutes after takeoff and the last 8

Page 51: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

minutes before landing. Here are some suggestions from The Survivor’s Club on what to do and not do during Plus 3/Minus 8:

Don’t sleep. Make sure your shoes are on and secured. If you’re traveling with your wife or girlfriend, make

sure she’s wearing flats and not high heels. It’s hard to run in stilettos.

Don’t drink before getting on a plane. You want to be fully present in the event of a crash.

Make sure your seatbelt is securely fastened — low and tight.

Go over your action plan.

You don’t need to be paranoid during this time, just vigilantly relaxed.

Put on Your Oxygen Mask as Soon as It Drops

Airplane cabins are pressurized so you can breathe normally at 30,000 feet. When a cabin loses pressure, there’s so little air at high altitudes that getting oxygen to your bloodstream is next to impossible. That’s where oxygen masks come in. They pump pure oxygen into your nose and mouth so that you can get the air you need.

In an event where the mask drops from above, put it on as soon as it drops. According to passenger studies, most folks think they can survive an hour without a mask after a plane loses pressure. You actually just have a few seconds. Just a few seconds of oxygen deprivation can cause mental impairment. If you want get out of a crashed airplane alive, you’ll want all your mental faculties intact when it lands. Also, follow the safety guidelines of securing your mask first before helping others secure theirs. You’re pretty much useless to others if you’re not getting oxygen to your brain.

Page 52: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Assume Brace Position

I always thought the brace positions were kind of silly. There’s no way that curling up in a ball would help you survive in a plane crash. But research has shown that brace positions do indeed up the chances of survival in an emergency crash landing. The positions help reduce the velocity of your head when it inevitably slams into the seat in front of you. Moreover, they help minimize limb flailing.

Also, make sure your seatbelt is securely fastened — low and tight — over your lap. Those bad boys are designed to withstand 3,000 pounds of force, which is about three times as much as your body could handle without passing out. You can trust ‘em.

Forget Your Carry On Luggage, Remember the Kids

Alright. The plane has crash landed and you’re still alive. Time to get to those exits as fast as you can. Remember, you only have 90 seconds.

Believe it or not, you need to be reminded to forget your carry-on luggage! It will slow you down and block others’ escape, and it may injure you or someone else if you try to get down the very steep inflatable slides with it. You can get another iPad when you return safely to your home.

In your rush to get out of the plane, don’t forget your kids. That actually happens. Your brain does stupid things in disasters. Keep reminding yourself, “I have kids. I have kids. I have kids.” Ideally, you should have a plan with your wife and kids on who goes with who in case of an emergency exit.

Page 53: 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Have any of you been involved in a plane crash? Did you notice normalcy bias take hold of passengers? What do you think helped you escape alive? Share with us in the comments!