5. bardan

5
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425 Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Sekolah Favorit Tingkatan Sekolah Menengah Pertama Swasta Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Oleh : Bardansyah 21 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SEKOLAH FAVORIT TINGKATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Bardansyah (0911671) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id //[email protected] ABSTRAK AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Analitycal Hierarchy Prosess(AHP). 1. Pendahuluan Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial. Sedangkan lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan. Jadi lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi siswa. Dalam pengambilan pemilihan sekolah menengah pertama yang baik dan benar bagi siswa Sekolah Dasar yang akan melanjutan pendidikannya , banyak sekali kriteria-kriteria yang harus dilihat dari banyaknya sekolah Negri dan sekolah Suasta yang beredar di pasaran saat ini, yaitu salah satu faktor menentukan kualitas dari sekolah tersebut, lokasi sekolah tersebut dan sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka penulis menyusun Skripsi ini dengan tujuan untuk membuat Sistem Pendukung Keputusan dengan metode AHP (analitycal hierarchy process). Metode ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan berbagai macam faktor yang ada seperti kualitas sekolah, lokasi sekolah dan sebagainya. Sehingga diharapkan dapat dihasilkan suatu solusi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita dalam mengambil suatu kebijakan atau keputusan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada aplikasi yang telah dibuat didapatkan hasil bahwa metode dengan didukung data polling akan menghasilkan suatu pandangan yang dapat dipercaya dalam mengambil suatu kebijakan atau keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode AHP(analitycal hierarchy process) dapat bekerja dengan baik. Adanya aplikasi ini dapat diharapkan bermanfaat dan memberi nilai tambah bagi semua pihak. Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mengimplementasikan kejadian-kejadian yang ada. 2. Landasan Teori 2.1 Defenisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output)(Kusrini, 2007).Suatu sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Pendekatan sistem merupakan suatu filsafat atau persepsi tentang struktur yang mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan atau operasi- operasi dalam suatu organisasi dengan cara yang efisien dan yang paling baik.

Upload: hanya-firdausa-saja

Post on 04-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

5. Bardan aku sauang kam skarakha aku saakjgk

TRANSCRIPT

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Sekolah Favorit Tingkatan Sekolah Menengah Pertama Swasta Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Oleh : Bardansyah

    21

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SEKOLAH FAVORIT TINGKATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    SWASTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

    Bardansyah (0911671)

    Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan

    Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id //[email protected]

    ABSTRAK

    AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model

    pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis

    Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain.

    Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Analitycal Hierarchy Prosess(AHP). 1. Pendahuluan

    Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial.

    Sedangkan lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan. Jadi lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi siswa.

    Dalam pengambilan pemilihan sekolah menengah pertama yang baik dan benar bagi siswa Sekolah Dasar yang akan melanjutan pendidikannya , banyak sekali kriteria-kriteria yang harus dilihat dari banyaknya sekolah Negri dan sekolah Suasta yang beredar di pasaran saat ini, yaitu salah satu faktor menentukan kualitas dari sekolah tersebut, lokasi sekolah tersebut dan sebagainya.

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka penulis menyusun Skripsi ini dengan tujuan untuk membuat Sistem Pendukung Keputusan dengan metode AHP (analitycal hierarchy process).

    Metode ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan berbagai macam faktor yang

    ada seperti kualitas sekolah, lokasi sekolah dan sebagainya. Sehingga diharapkan dapat dihasilkan suatu solusi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita dalam mengambil suatu kebijakan atau keputusan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada aplikasi yang telah dibuat didapatkan hasil bahwa metode dengan didukung data polling akan menghasilkan suatu pandangan yang dapat dipercaya dalam mengambil suatu kebijakan atau keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode AHP(analitycal hierarchy process) dapat bekerja dengan baik. Adanya aplikasi ini dapat diharapkan bermanfaat dan memberi nilai tambah bagi semua pihak. Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mengimplementasikan kejadian-kejadian yang ada.

    2. Landasan Teori 2.1 Defenisi Sistem

    Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output)(Kusrini, 2007).Suatu sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Pendekatan sistem merupakan suatu filsafat atau persepsi tentang struktur yang mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan atau operasi-operasi dalam suatu organisasi dengan cara yang efisien dan yang paling baik.

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Sekolah Favorit Tingkatan Sekolah Menengah Pertama Swasta Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Oleh : Bardansyah

    22

    2.2 Keputusan Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan suatu masalah. Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas suatu suatu yang disebut pengambilan keputusan. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan. (Kusrini, 2007).

    2.3 Sistem Pendukung Keputusan(SPK) Dalam buku terjemahannya Scott Morton pada tahun 1970-an yang berjudul Decision Support system pertama kali mengartikulasikan konsep pentingsistem pendukung keputusan. Ia mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistemberbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan datadan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur. Definisi klasik lainnya yaitu Sistem pendukung keputusanmemadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untukmeningkatkan kualitas keputusan. 2.4 Analytical Hierarchy Process Pada dasarnya,proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif.Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia.Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub sub masalah,lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki. AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan.Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

    2.4.1. Prinsip Dasar AHP Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami,diantaranya adalah: 1. Membuat hierarki Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan

    memecahnya menjadi elemen elemen pendukung,menyusun elemen secara hierarki,dan menggabungkannya atau mensintensisnya.

    2. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dilakukan dengan

    perbandingan berpasangan.Menurut Saaty (1998), untuk berbagai persoalan,skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut.

    Tabel 1 : Skala Penilaian Perbandingan Pasangan

    Intensitas Kepentingan

    Keterangan

    1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih

    penting dari pada elemen lainnya

    5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya

    7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen lainnya

    9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya

    2,4,6,8 Nilai nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

    Kebalikan Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j, maka i memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i

    3. Synthesis of Priority ( menentukan

    prioritas ) Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan ( pairwise Comparisons ). Nilai nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesain persamaan matematika.

    4. Logical Consistency ( Konsistensi Logis ) Konsistensi memiliki dua makna.Pertama,objek objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relavansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan anar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

    2.4.2. Prosedur AHP Pada dasarnya, prosedur atau langkah langkah dalam metode AHP meliputi: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan

    solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.

    2. Menentukan prioritas elemen a. Langkah pertama dalam menentukan

    prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

    b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Sekolah Favorit Tingkatan Sekolah Menengah Pertama Swasta Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Oleh : Bardansyah

    23

    merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainya.

    3. Sintesis Pertimbangan pertimbangan terhadap

    perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : a. Menjumlahkan nilai nilai dari setiap

    kolom pada matriks b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan

    total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.

    c. Menjumlahkan nilai nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata rata

    4. Mengukur Konsistensi Dalam pembuatan keputusan,penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama

    dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya

    b. Jumlahkan setiap baris c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi

    dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan

    d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut maks.

    5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus CI = ( maks- n)/n

    Dimana n = banyaknya elemen 6. Hitung Rasio Konsistensi/Consistency

    Ratio(CR) dengan rumus: CR = CI/RC

    Dimana CR= Consistency Ratio CI = Consitency Index IR = Indeks Random Consistency

    7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilain data judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/CR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.

    3 Analisa Dan Perancangan 3.1 Analisa Masalah Pemilihan sekolah negeri favorit tingkatan sekolah menengah pertama dikota Medan ditentukan oleh beberapa kriteria yaitu prestasi sekolah tersebut, sarana prasarana sekolah, kegiatan,dan lokasi sekolah. Setiap calon siswa akan memilih berdasarkan empat kriteria tersebut. Kriteria tersebut dinilai dengan istilah linguistik yaitu sangat layak, layak, cukup layak, dan kurang layak. Untuk itu, metode AHP digunakan

    untuk membantu para siswa dalam menentukan kelayakan calon sekolah yang akan dipilih. Metode AHP digunakan sebagai pendukung Keputusan. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang mencolok metode AHP dengan metode lainnya terletak pada jenis inputnya. 3.2. Pemecahan Masalah dengan Metode

    Analytical Hierarchy Process Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jenis-jenis kriteria Sekolah.

    Dalam penelitian ini, kriteria-kriteria yang dibutuhkan calon sekolah adalah prestasi sekolah tersebut, sarana prasarana sekolah, kegiatan,dan lokasi sekolah.

    2. Menyusun kriteria-kriteria Kelayakan sekolah dalam matriks berpasangan seperti Tabel 2.

    Tabel 2 : Tabel Nilai kelayakan Sekolah Sebutan Angka Bobot

    Sangat Layak 90.51 - 100.00 7 Layak 80.51 - 90.50 5

    Cukup Layak 70.51 - 80.50 3 Kurang Layak 70.50 1

    Cara pengisian elemen-elemen matriks pada Tabel 4.2, adalah sebagai berikut: a. Elemen a[i,j] = 1, dimana i = 1,2,3,.....n. Untuk penelitian ini, n = 5. b. Elemen matriks segitiga atas sebagai input. c. Elemen matriks segitiga bawah mempunyai

    rumus a[j,i] = untuk i j 3. Menjumlah setiap kolom pada Tabel 4. Menentukan nilai elemen kolom kriteria dengan

    rumus tiap-tiap sel pada Tabel 4.2 dibagi dengan masing-masing jumlah kolom pada langkah 3.

    5. Menentukan prioritas kriteria pada masing-masing baris pada Tabel dengan

    rumus jumlah baris dibagi dengan banyak kriteria.

    6. Memasukkan data-data nama Sekolah dalam bentuk matriks berpasangan.

    Tabel 3 : Data No

    Nama Sekolah

    Alamat Fasilitas Kegiatan

    1. SMP Sutomo

    JL. Letkol Martinus Lubis No. 7

    Lab. Kompute

    r, Lab. IPA

    Renang, Karate

    2. SMP Tunas Gajah

    JL. Tilak No.

    Lab. Kompute

    r

    Paskibra, Renang

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Sekolah Favorit Tingkatan Sekolah Menengah Pertama Swasta Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Oleh : Bardansyah

    24

    Mada 95/97 3. SMP

    W.R. Supratman 1

    JL. Asia No. 43

    Lab. Kompute

    r

    Karate

    4. SMP TPI

    JL. Pelajar No. 4

    Lab. Kompute

    r

    Paskibra

    5. SMP Hang Kesturi

    JL. Sutomo No. 144 A

    Lab. IPA Renang

    6. SMP Alwasliyah 29

    JL. Gedung Arca

    Lab. IPA Karate

    7. SMP Dwi Warna

    JL. Gedung Arca No. 52

    Lap. IPA Renang

    8. SMP Wiyata Dharma

    JL. Wahidin No. 31

    Lab. Kompute

    r

    Paskibra

    9. SMP MM UISU Medan

    JL. S.M. Raja (Komp. Uisu)

    Lab. IPA Paskibra

    10.

    SMP Swata Eria Medan

    JL.S.M. Raja No. 195

    Lab. IPA Renang

    11.

    DLL

    7. Menjumlah setiap kolom pada Tabel . 8. Menentukan nilai elemen kolom siswa dengan rumus tiap-tiap sel pada Tabel

    4.3 dibagi dengan jumlah kolom pada langkah 7.

    9. Menentukan prioritas sekolah pada masing-masing baris pada Tabel dengan rumus jumlah baris dibagi dengan banyak calon sekolah.

    10. Menguji konsistensi matriks berpasangan. 11. Menghitung lamda maksimum, CI dan CR. 4. Algoritma Dan Implementasi 4.1 Algoritma

    Algorima adalah kumpulan urutan perintah yang menentukan operasi-operasi tertentu yang diperlukan untuk menyeleksi suatu masalah ataupun mengerjakan suatu tugas tertentu. Algoritma juga merupakan urutan langkah instruksi yang logis dalam setiap langkah mengerjakan suatu tindakan aksi.

    Adapun urutan langkah-langkah dalam menyelesaikan penentuan seleksi dengan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) Adalah :

    Input : C1 = Nama Sekolah C2 = Alamat C3 = Sarana dan Prasarana C4 = Kegiatan C5 = Prestasi Output : Nama Sekolah, Alamat, Sarana dan Prasarana, Kegiatan, Prestasi Proses :

    1. Nilai lamda maksimum dengan rumus

    2. Nilai index konsistensi, dengan rumus : c1

    = 3. Nilai rasio konsistensi, dengan rumus : cR

    = Nilai harus konsistensi yaitu CR< 0.1 Nilai prioritas global adalah berupa nilai total dan kriteria yang dimasukkan oleh user.

    5 Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis lakukan mengenai Pemilihan Sekolah Favorit Tingkat Sekolah Menengah Pertama Swasta dengan Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) untuk Sistem Pendukung Keputusan pemilihan Sekolah Favorit Tingkat Sekolah Menengah Pertama Swasta yang telah dirancang, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kita dapat mengetahui sekolah swasta

    tingkat sekolah menengah pertama yang bersumber dari dinas pendidikan kota Medan.

    2. Menerapakan Metode AHP yang digunakan pada sistem pendukung keputusan ini pada dasarnya adalah metode yang mengakumulasikan keputusan pemilihan sekoah yang bagus dan berkualitas.

    3. Merancang aplikasi Sistem pendukung keputusan untuk Sekolah Favorit Tingkat Sekolah Menengah Pertama Swasta ini, menggunakan program visual basic 6.0 dan memakai database MySQL.

    5.2 Saran

    Setelah dilakukan pengembangan terhadap sistem yang sedang berjalan menjadi sistem baru dan setelah melihat hasil dari penelitian yang dilakukan, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan. Adapun saran-saran tersebut adalah : 1. Sistem pendukung keputusan pemilihan

    Sekolah Favorit Tingkat Sekolah Menengah Pertama Swasta dengan Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dapat

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Sekolah Favorit Tingkatan Sekolah Menengah Pertama Swasta Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Oleh : Bardansyah

    25

    dikembangkan lagi dengan menambah kriteria lain yang dapat mendukung pengambilan keputusan.

    2. Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) diharapkan dapat diimplementasikan ke dalam perangkat lunak yang lebih baik atau menambah metode lain sehingga mendapatkan hasil yang lebih akurat.

    3. Adanya penggantian sistem yang lama ke system yang baru dan diperlukan waktu unutk penyesuaian dalam melaksanakan perubahan yang terjadi pada system yang lama. Penggantian system dilakuakan secara bertahap.

    Daftar Pustaka [1]. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem

    Pendukung Keputusan. Yogyakarta. Penerbit Andi.

    [2]. Andi,Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0,Andi Offset,2005

    [3]. Jogianto. 2005. Sistem Tehnik Informasi. Yogyakarta. Penerbit Andi.

    [4]. Supriyatno. 2010. MySQL. Jakarta. Penerbit Media Kita.

    [5]. wikipedia.org/Wiki/MySQL