4.kb suntik progestin dgn efek samping densitas pd tulang
DESCRIPTION
KB SUNTIKTRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK PROGESTIN DENGAN EFEK SAMPING
DENSITAS PADA TULANG
A. LANDASAN TEORI1. Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :a. Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA,
yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intra muskular (di daerah bokong).
b. Depo Noritesteron (Depo Noristerat), yang mengandung 250 mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara suntik intra muskular.
2. Cara kerja
a. Mencegah ovulasib. Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
spermac. Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofid. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
3. EfektifitasKedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan / 100 perempuan / tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4. Keuntungan a. Sangat efektifb. Pencegahan kehamilan pada hubungan suami istric. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istrid. Tidak berdampak serius pada penyakit jantung dan gangguan pembekuan
darah.e. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.f. Sedikit efek sampingg. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.h. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.i. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudarah.k. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.l. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
1
5. Keterbatasana. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
Siklus haid yang memendek atau memanjang Perdarahan yang banyak atau sedikit Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) Tidak haid sama sekali.
b. Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
c. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, karena
belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).g. Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.h. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan
tulang (densitas).i. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat.
2
6. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin.Usia reproduksi, nulipara, menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi, menyusui, setelah melahirkan dan tidak menyusui, setelah abortus, telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomie, perokok, TD < 180 / 110 mmHg, masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit, menggunakan obat epylepsy atau obat tuberkolosis (rifampicin), tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen, sering lupa menggunakan pil kontrasepsi, anemia defisiensi besi, mendekati usia menopause yan tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi Kombinasi.
7. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestinHamil atau dicurigai hamil, perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya, tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenorrhea, menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara, diabetes mellitus disertai Komplikasi.
8. Efek samping yang sering timbula. Amonerheab. Perdarahanc. Meningkatnya / menurunnya berat badand. Densitas / kepadatan tulang berkurang (pemakaian jangka panjang)
9. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestina. Setiap saat selama Siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamilb. Mulai hari pertama sampai hari ke- 7 siklus haidc. Pada ibu yang tidak haid / perdarahan tidak teratur, asal tidak hamil.d. Ibu yang menggunakan dengan jenis kontrasepsi hormonal lain, non
hormonal dan AKDR dan ingin mengganti dengan jenis kontrasepsi suntikan.
3
DENSITAS1. Pengertian
Densitas (atau osteoporosis) adalah penurunan kepadatan tulang yang dapat mempengaruhi tulang kerangka (skeleton) sehingga dapat terjadi pada trauma yang minimal, umumnya dijumpai pada wanita menopause.
2. Etilogia. Absorbsi kalsium dan fosfor yang berlebihan darah dalam tulangb. Kehilangan matriks protein tulang yang dalam keadaan normal
mengandung timbunan kalsium.c. Pemakaian kontrasepsi progestin dalam jangka panjang.
3. Therapy, mencakup :a. Therapy subtitusi dengan hormone estrogenb. Suplemen kalsium.
4
B. PELAKSANAAN MANAJAMEN KEBIDANANTanggal : Pengkajian : 21-02-2010, di Puskesmas Abepura
LANGKAH IA. DATA SUBYEKTIF
1. BiodataNama Ibu : Ny. SiskaUmur : 25 ThnSuku / Bangsa : Serui/IndonesiaAgama : Kristen ProtestanPendidikan : SMPPekerjaan : Ibu Rumah TanggaNikah Ke : IAlamat : Jl. YahimNama Suami : Tn. RobertUmur : 30 ThnSuku / Bangsa : Serui/IndonesiaAgama : Kristen ProtestanPendidikan : SMPPekerjaan : Tukang OjekNikah Ke : ILama Nikah : 4 tahunAlamat : J. Yahim
2. Data Biologi Fisiologia. Keluhan utama : Nyeri pada tulang terutama
daerah pinggang dan kaki sejak 2 bulan terakhir.
b. Riwayat :c. Riwayat :
1. Riwayat menstruasi- Menarche : 14 tahun- Siklus : 20 hari- Durasi : 3-5 hari- Warna darah : Merah- Bau : Amis
d. Riwayat kesehatan lalu- P II AO : Kehamilan I
Dan II normal- Riwayat kehamilan : Persalinan I
Dan II normal (spontan)- Riwayat nifas : Nifas I dan II
biasa (normal)- Riwayat ginekologi :
Gangguan sistem reproduksi : tidak ada Section caesaria : tidak ada
5
Abortus : tidak ada- Riwayat KB : Pakai KB
Kombinasi : Pakai suntikan selama tahun.
e. Riwayat kesehatan lalu- Penyakit yang pernah diderita : Malaria- Riwayat opname : tidak pernah- Riwayat operasi : tidak pernah
f. Riwayat keluarga :- Penyakit menular : tidak ada- Penyakit menahan : tidak ada- Penyakit keturunan : tidak ada
g. Keadaan psykososial : Hubungan dengan lingkungan di sekitar berjalan baik.
h. Latar belakang sosial budaya : dari pihak keluarga dan suami tidak melarang ikut KB.
i. Keadaan sosial ekonomi : baik j. Keadaan keagmaan : ibadah di gereja tiap hari minggu.k. Masalah-masalah reproduksi : tidak adal. Pola kegiatan sehari-hari :
- Nutrisi : cukup teratur (nasi + sayuran + lauk pauk + buah)
- Keluhan : nafsu makan berkurang.- Kebiasaan yang mempengaruhi :
Merokok : tidak Obat penenang : tidak Minuman keras : tidak Jamu : tidak
- Eliminasia. BAB :
Frekwensi : 4-5 kali sehariBau : pesingWarna : kuning kecoklatanKonsistensi : lunakGangguan : tidak ada
b. BAK :Frekwensi : 4-5 kaliBau : pesingWarna : kunig mudaKonsistensi : cairGangguan : tidak ada
m. Pola tidur dan istirahat :Tidur siang : 1-2 jamTidur malam : 6-7 jam
n. Olah raga dan rekreasi : - tiap hari Jumat senam di kantor.- rekreasi sebulan sekali.
6
o. Hygiene perorangan :- Frekwensi mandi : 2 kali sehari- Sikat gigi : 2 kali sehari- Cuci rambut : 2-3 kali seminggu- Kebersihan kuku : cukup ( potong kuku 1 kali
seminggu )- Pakaian dalam : ganti 2 kali sehari
p. Pekerjaan tambahan : sehari-hari sebagai ibu rumah tangga
B. DATA OBYEKTIF1. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum Kesadaran : compos mentis Keadaan : stabil Berat badan : 58 kg Tinggi badan : 155 cm
Tanda vital Tekanan darah : 120 / 90 mmHg Suhu badan : 36,8oC Nadi : 78 x/m Resipirasi : 24 x/m
Kepala Rambut : keriting – kuat Warna : hitam Kebersihan : baik
Wajah Ekspresi : berseri Simetris : Simetris Oedema : tidak Bentuk : bulat telur
Mata Simetris : Simetris Kebersihan : bersih Konjungtiva : tidak pucat Sclera : tidak ikterik Penglihatan : jelas
Hidung Secret : tidak ada Polip : tidak ada Kebersihan : bersih
Kulit Kebersihan : cukup Turgor : kenyal
Mulut dn gigi Stomatitis : tidak ada Caries : tidak ada
7
Lidah : basah, lembab Mukosa mulut : kemerahan
Telinga Simetris : Simetris Canalis : bersih Keadaan telinga : bersih Pendengaran : jelas
Leher Inspeksi, kel. Tyroid, kel. Limfe : tidak ada pembesaran Palpasi, kel. Tyroid, kel. Limfe : tidak ada pembesaran
Payudara Pembesaran : tidak ada Kebersihan : bersih Benjolan : tidak ada
Paru-paru Bentuk : Simetris Frekwensi pernafasan : 24 x/m
Jantung Bunyi jantung : Lup-dup Bunyi tambahan : tidak ada
Abdomen Inspeksi : tidak ada pembesaran Palpasi : tidak ada pembesaran
Aksila Inspeksi : tidak ada pembesaran Palpasi : tidak ada pembesaran
Ekstrimitas Atas : Simetris, gerakan normal Bawah : Simetris, gerakan normal
8
2. Pemeriksaan Ginekologi Inspeksi : tidak ada tanda-tanda kehamilan Palpasi : tidak ada tanda-tanda kehamilan Inspekulo : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : tidak dilakukan
LANGKAH II : INTERPRESTASIKAN DATA DASAR Ibu P II AO, akseptro KB suntik progestin, dengan densitas
Dasar : - Ikut KB suntik sejak tanggal 3-10-2001- Timbul keluhan nyeri pada tulang sejak 2 bulan terakhir
LANGKAH III: MASALAH POTENSIAL DAN MENGANTISIPASI PENANGANAN Potensial penurunan BB
Dasar : - Keluhan nafsu makan berkurang Kebutuhan :
- Cukup istirahat- Vitamin / penambahan nafsu makan
LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERATidak ada
LANGKAH V : PERENCANAAN1. Beri penjelasan tentang keluhan yang dirasakan2. Jelaskan tentang kontrasepsi non hormonal dan motivasi untuk memakainya.3. Beri pelayanan kontrasepsi4. Rencanakan tanggal kembali pelayanan
LANGKAH VI : PELAKSANAANTanggal 21-2-20101. Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri tulang yang dirasakannya merupakan efek
samping dari pemakaian suntik progestin dalam jangka panjang.Jadi yang ibu lakukan : Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium misalnya : susu Cukup istirahat dan kurangi aktifitas berat.
2. Menjelaskan tentang kontrasepsi non hormonal dan memotivasi ibu untuk memakainya.
3. Memberikan injeksi Depo progestin 150 mg 91M) di bokong4. Menganjurkan ibu kembali suntik tanggal 15-5-2005
LANGKAH VII : PELAKSANAANTanggal 21-2-20101. Kecemasan pada ibu berkurang setelah diberi penjelasan2. Ibu memahami dan menerima penjelasan kontrasepsi yang diberikan.3. Ibu diinjeksi Depo progestin 150 mg (1M) di bokong.4. Ibu berjanji akan kembali suntik tanggal 15-5-2010, jika mungkin ganti alat
kontrasepsi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta, 2003.
Sue Hinchliff, Kamus Keperawatan, Edisi 17, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999.
Purnawan Junaidi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Kedua, Penerbit Media Acsculapius, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1982.
10