40448461-leaflet-menarik-diri.doc

8
DISUSUN OLEH: ABANG FAIZAL MAOURTHADA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK 20 15 PENGERTIAN Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain yang ditandai dengan isolasi diri dan perawatan diri yang kurang. PENYEBAB MENARIK DIRI 1. Perkembangan Kurangnya sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan individu menyendiri, dan kemampuan berhubungan dengan klien yang tidak adekuatdapat berakhir dengan menarik diri. 2. Komunikasi dalam keluarga Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan anggota keluarga : sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga yang tidak konsisten (kadang boleh, kadang tidak). Sikap ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain. 3. Sosial budaya Dikota besar masing-masing individu memperjuangkan hidup sehingga tidak ada waktu bersosialisasi, individu yang tidak poduktif diasingkan dari orang lain, situasi ini mendukung perilaku menarik diri. TANDA-TANDA MENARIK DIRI

Upload: faizal-maourthada

Post on 24-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: 40448461-leaflet-menarik-diri.doc

DISUSUN OLEH:ABANG FAIZAL MAOURTHADA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAMPONTIANAK

20 15PENGERTIAN

Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain yang ditandai dengan isolasi diri dan perawatan diri yang kurang.

PENYEBAB MENARIK DIRI

1. PerkembanganKurangnya sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan individu menyendiri, dan kemampuan berhubungan dengan klien yang tidak adekuatdapat berakhir dengan menarik diri.

2. Komunikasi dalam keluargaKlien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan anggota keluarga : sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga yang tidak konsisten (kadang boleh, kadang tidak). Sikap ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain.

3. Sosial budayaDikota besar masing-masing individu memperjuangkan hidup sehingga tidak

ada waktu bersosialisasi, individu yang tidak poduktif diasingkan dari orang lain, situasi ini mendukung perilaku menarik diri.

TANDA-TANDA MENARIK DIRI

Tanda-tanda menarik diri dapat dilihat dari berbagai aspek :

1. Aspek fisik Makan dan minum kurang Tidur kurang dan terganggu Penampilan diri kurang Keberanian kurang

2. Aspek emosi Bicara tidak jelas, merengek,

menangis seperti anak kecil Merasa malu, bersalah Mudah panik dan tiba-tiba marah

3. Aspek sosial Duduk menyendiri Selalu tunduk Tampak melamun Tidak peduli lingkungan Menghindar dari orang lain Tergantung pada orang lain

4. Aspek intelektual Putus asa

Page 2: 40448461-leaflet-menarik-diri.doc

Merasa sendiri tidak ada sokongan

Kurang percaya diri

Menarik diri dapatMengakibatkanHalusinasi pada klien

Dan halusinasi dapat mengakibatkan resiko menciderai diri, orang lain dan lingkunganPERAN SERTA KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN

1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari Bantu dan perhatikan pemenuhan

kebutuhan makan dan minum, kebersihan diri dan penampilan

Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari : makan sendiri, cuci pakaian, kebersihan rumah tangga, dll

2. Bantu komunikasi dengan teratur Bicara jelas dan singkat Kontak / bicara secara teratur Pertahankan tatap muka saat

bicara Lakukan sentuhan yang akrab Sabar, lembut tidak terburu-buru Hindari kecemasan pada pasien

3. Libatkan dalam kelompok Beri kesempatan untuk menonton

TV, baca buku/ koran / majalah, dengar musik

Sediakan peralatan pribadi, misal ; tempat tidur, lemari pakaian

Pertemuan keluarga secara teratur

JADWAL HARIANKU

NO JAM KEGIATAN KETERANGAN

Apa yang terjadi jika klien menarik diri

Page 3: 40448461-leaflet-menarik-diri.doc
Page 4: 40448461-leaflet-menarik-diri.doc

Marah adalah perasaan jengkel

sebagai respons terhadap

kecemasan/kebutuhan yang tidak

terpenuhi yang dirasakan sebagai

ancaman.

Perasaan marah merupakan hal

yang normal bagi tiap individu.

Perilaku kekerasan adalah

keadaan seseorang melakukan

tindakan yang dapat

membahayakan secara fisik kepada

diri sendiri, orang lain maupun

lingkungan yang ditujukan

mengungkapkan perasaan kesal

atau marah yang tidak konstruktif.

1. Psikologis

Kegagalan yang dialami

Masa kanak tidak

menyenangkan yaitu:

perasaan ditolak, dihina,

dianiaya atau sanksi

penganiayaan.

2. Perilaku, sering melihat

perilaku kekerasan dirumah

atau diluar rumah.

3. Budaya tertutup dan

membalas secara diam dan

kontrol sosial yang tidak pasti

terhadap perilaku kekerasan.

4. Bioneurologis, kerusakan

sistem limbik otak.

Kelemahan fisik, keputusasaan,

ketidakberdayaan, percaya diri yang

kurang,

Lingkungan ribut

Kritikan yang mengarah pada

penghinaan

Kehilangan orang yang

dicintai/pekerjaan

Interaksi sosial yang provokatif

Konflik

Tampak muka merah

Pandangan tajam

Otot tegang

Nada suara tinggi

Berdebat

Tampak memaksakan kehendak

Merampas makanan

Memukul jika tidak senang

Page 5: 40448461-leaflet-menarik-diri.doc

1. Anjurkan klien untuk

mengungkapkan perasaannya

saat jengkel atau marah

2. Bantu klien mengidentifikasi

penyebab marah/jengkel

3. Bicarakan dengan klien

akibat/kerugian dari cara yang

dilakukan.

4. Bantu klien untuk memilih cara

yang paling tepat dan bantu klien

mengidentifikasi manfaat cara

yang dipilh.

5. Anjurkan klien untuk menarik

nafas dalam, jika sedang

kesal/memukul bantal/kasur atau

olah raga atau melakukan

pekerjaan yang memerlukan

tenaga

6. Anjurkan klien untuk mengatakan

bahwa dirinya sedang

kesal/tersinggung/jengkel

(“saya kesal anda bicara

seperti itu”, “saya marah

karena mama tidak memenuhi

keinginan saya”).

7. Bantu klien melakukan cara-

cara marah yang sehat, latihan

asertif dan latihan manajemen

perilaku kekerasan dalam

kelompok.

8. Bantu klien untuk minum obat

sesuai dengan yang

diprogramkan oleh dokter.

9. Anjurkan klien

beribadah/berdoa: meminta

diberi kesabaran oleh tuhan,

dan mengadu kepada tuhan

tentang kejengkelan yang

dialami.

OLEH:

Asyrofi, Mukhlis, Atiek, Candra,Fida, Indra, Kingkin, Nanik,

Puji, Kumala, Tutik, Rani

STASE KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FK - UNDIP

Page 6: 40448461-leaflet-menarik-diri.doc