4 tesis bab iii

14
Bab 3 PROFIL MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HUDA SUKARAJA OKU TIMUR Sejarah Berdiri Madrasah Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja merupakan madrasah di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja yang mengelola pendidikan formal dari jenjang prasekolah/taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan diniyah dari jenjang Taman Pendidikan Al-Qur’an sampai Ma’had Aly, selain itu juga menyelenggarakan pendidikan di asrama pada malam harinya. Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja didirikan pada tahun 1980 oleh KH. Affandi. Untuk tanggal yang tepat sudah tidak dapat ditemukan dokumen tertulisnya. Pada waktu itu di Kecamatan Buay Madang baru ada satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di desa Kurungan Nyawa dengan jarak tempuh sekitar 5 kilo meter dan belum ada madrasah tsanawiyah di wilayah Buay Madang, madasah tsanawiyah baru ada satu, yaitu Madrasah Tsanawiyah Negeri di Martapura dengan jarak tempuh sekitar 25 kilo meter. Anak-anak Sukaraja masih jarang yang mengenyam pendidikan formal, kalaupun ada hanya belajar di pondok pesantren salafiyah seperti di Pondok Pesantren Subulussalam Sriwangi dengan jarak tempuh sekitar 50 kilo meter. Berangkat dari kenyataan tersebut dan beberapa faktor lain menggugah K. H. Affandi untuk membuka madrasah tsanawiyah di Sukaraja (Affandi, wawancara 05-03-2013). Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja didirikan sebagai jawaban tantangan zaman. Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan untuk membentuk generasi penerus yang mampu melanjutkan perjuangan dan cita-cita bangsa, maka diperlukan sebuah lembaga pendidikan yang memadai untuk memberikan

Upload: mts-nurul-huda-sukaraja

Post on 20-Jun-2015

409 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Pembelajaran Fiqih di Madrasah Pondok Pesantren (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR)

TRANSCRIPT

Page 1: 4 tesis bab iii

Bab 3

PROFIL MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HUDA

SUKARAJA OKU TIMUR

Sejarah Berdiri Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja merupakan madrasah di bawah naungan

Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja yang mengelola pendidikan formal

dari jenjang prasekolah/taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan

diniyah dari jenjang Taman Pendidikan Al-Qur’an sampai Ma’had Aly, selain itu juga

menyelenggarakan pendidikan di asrama pada malam harinya.

Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja didirikan pada tahun 1980 oleh KH.

Affandi. Untuk tanggal yang tepat sudah tidak dapat ditemukan dokumen tertulisnya.

Pada waktu itu di Kecamatan Buay Madang baru ada satu Sekolah Menengah Pertama

Negeri (SMPN) di desa Kurungan Nyawa dengan jarak tempuh sekitar 5 kilo meter dan

belum ada madrasah tsanawiyah di wilayah Buay Madang, madasah tsanawiyah baru

ada satu, yaitu Madrasah Tsanawiyah Negeri di Martapura dengan jarak tempuh sekitar

25 kilo meter. Anak-anak Sukaraja masih jarang yang mengenyam pendidikan formal,

kalaupun ada hanya belajar di pondok pesantren salafiyah seperti di Pondok Pesantren

Subulussalam Sriwangi dengan jarak tempuh sekitar 50 kilo meter. Berangkat dari

kenyataan tersebut dan beberapa faktor lain menggugah K. H. Affandi untuk membuka

madrasah tsanawiyah di Sukaraja (Affandi, wawancara 05-03-2013).

Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja didirikan sebagai jawaban

tantangan zaman. Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan

untuk membentuk generasi penerus yang mampu melanjutkan perjuangan dan cita-cita

bangsa, maka diperlukan sebuah lembaga pendidikan yang memadai untuk memberikan

Page 2: 4 tesis bab iii

69

bekal pada generasi muda. Tujuan utama KH. Affandi mendirikan madrasah tsanawiyah

adalah untuk menyebarkan dan menegakkan agama Islam serta berjuang di jalan Allah

(Affandi, wawancara 05-03-2013).

Awal berdiri, mendidik 35 siswa terdiri dari santri yang mukim di asrama dan

beberapa santri dari desa Sukaraja sendiri. Fasilitas gedung yang seadanya menjadi

tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dibimbing oleh dua orang

guru, yaitu K.H. Affandi sendiri dengan dibantu oleh Ustadz Wasiman (alm). K.H.

Affandi mengajar mata pelajaran agama dan Ustadz Wasiman mengajar mata pelajaran

umum. Pernah beberapa tahun setelah madrasah tsanawiyah berdiri, didirikan juga

sekolah menengah pertama, tetapi karena beberapa alasan akhirnya hanya madrasah

tsanawiyah yang dikembangkan. Pembangunan ruang belajar pertama kali melibatkan

peran serta masyarakat baik material maupun tenaga. Material bangunan diperoleh dari

kerja gotong royong santri membuat batu bata dan sumbangan dari masyarakat sekitar,

sementara pengerjaannya dilakukan dengan cara gotong royong melibatkan masyarakat

secara sukarela (Affandi, wawancara 05-03-2013).

Ternyata, usaha K.H. Affandi tidaklah sia-sia, madrasah tsanawiyah yang awal

pendirian hanya seadanya, dari tahun ke tahun terus berkembang. Usaha tersebut

mendapat respon positif dan kepercayaan dari masyarakat Sukaraja dan sekitarnya.

Melihat perkembangan tersebut, maka pada tahun 1990 dibukalah Madrasah Aliyah

(MA) dengan K.H. Drs. Sholeh Hasan sebagai kepala madrasah, tahun 1994 dibuka

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan Ustadzah Rusmiati, S.E. sebagai kepala

sekolah, dilanjutkan dengan pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) pada tahun

1996 yang kemudian pada tahun 2007 berubah status lembaganya menjadi Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dengan H. Cholid Mawardi, M.Si.

sebagai ketuanya (Affandi, wawancara 05-03-2013).

Page 3: 4 tesis bab iii

70

Tahun 1996, Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja memperoleh status

akreditasi dengan predikat DISAMAKAN, nomor: A/Wf/MTs/001/12 tanggal 23

Nopember 1996. Tahun 2007, Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja memperoleh

status akreditasi dengan predikat Terakreditasi Tipe B, nomor: B.KW.06/04/MTs/

007/2007 tanggal 22 Juni 2007. Tahun 2011, Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

Sukaraja kembali memperoleh status akreditasi dengan predikat Terakreditasi B, nomor:

tanggal . Jika pada akreditasi tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan oleh Kementerian

Agama, maka pada tahun 2011 dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah

Provinsi Sumatera Selatan (Sugiyanto, wawancara 06-03-2013).

Sejak awal berdiri sampai sekarang, Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja

telah berkali-kali mengalami pergantian kepala madrasah. Adapun periodesasi kepala

madrasah ditampilkan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1, Periodesasi Kepala Madrasah

No Periode Kepala Madrasah Keterangan

1 1980 – 1990 KH. Affandi, B.A.

2 1990 – 1992 Abdul Wahib, S.H.

3 1992 – 1995 Ali Shodik, B.A.

4 1995 – 2000 Ali Fauzi, B.A.

5 2000 – 2004 Suradi

6 2004 – 2007 Drs. Tasdiq

7 2007 – 2011 Syamsul Hadi, S.Pd.I.

8 2011 – 2015 Sugiyanto, S.Ag. Sumber: Dokumentasi MTs Nurul Huda Sukaraja

Sampai saat ini, Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja terus

melaksanakan berbagai upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan

kuantitasnya untuk menyelenggarakan pendidikan bagi siswa-siswanya yang berasal

bukan hanya dari Kabupaten OKU TIMUR, tetapi juga dari daerah lain seperti Ogan

Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Ogan Komering Ilir (OKI), Pagar Alam, Muara

Enim, Prabumulih, Lahat, Lubuk Linggau, Musi Banyuasin, Jambi, Bengkulu,

Lampung, Riau, dan lain-lain (Sugiyanto, wawancara 06-03-2013).

Page 4: 4 tesis bab iii

71

Visi Misi dan Tujuan Madrasah

Visi, misi, dan tujuan madrasah ditetapkan dalam suatu rapat yang menghadirkan

pengurus yayasan, kepala madrasah, guru, komite madrasah, dan tokoh masyarakat

setempat. Dalam forum rapat tersebut, pihak madrasah memperhatikan setiap masukan

dari peserta rapat.

Visi Madrasah

Visi madrasah diharapkan menjadi orientasi masa depan tentang harapan yang akan

dicapai oleh madrasah. Visi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja adalah:

”Unggul dalam mutu, iman, takwa, dan perilaku” (Dokumentasi MTs Nurul Huda

Sukaraja).

Misi Madrasah

Misi madrasah mendeskripsikan tugas, kewajiban, dan rencana tindakan yang

dirumuskan sesuai dengan visi madrasah dan harus digunakan untuk pengembangan

madrasah ke depannya. Misi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja adalah:

a. Meningkatkan mutu dan profesionalisme guru.

b. Meningkatkan proses belajar mengajar.

c. Menciptakan situasi belajar yang kondusif.

d. Meningkatkan daya serap siswa.

e. Melengkapi sarana dan prasarana belajar.

f. Meningkatkan perolehan nilai Ujian Nasional.

g. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler.

h. Menjalin kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait.

i. Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan.

Page 5: 4 tesis bab iii

72

j. Meningkatkan kesadaran siswa untuk berakhlakul karimah (Dokumentasi MTs Nurul

Huda Sukaraja).

Tujuan Madrasah

Rumusan hasil khusus pendidikan di madrasah yang diharapkan dari lulusannya

tertuang dalam tujuan madrasah. Tujuan yang ingin dicapai Madrasah Tsanawiyah

Nurul Huda Sukaraja adalah:

1. Meningkatkan profesionalisme kerja tenaga pendidik dan tenaga penunjang

kependidikan.

2. Menciptakan situasi dan kondisi madrasah yang aman, nyaman, dan kondusif.

3. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

4. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang pembelajaran di

madrasah.

5. Menumbuhkan jiwa sehat, berbudi luhur dan bertanggungjawab.

6. Mengembangkan kegiatan lomba dan kejuaraan akademik dan non akademik.

7. Membuat jaringan informasi internal madrasah, dengan lembaga pendidikan lain dan

masyarakat di lingkungan madrasah.

8. Melestarikan budaya bangsa dan sumber daya alam yang tersedia guna menunjang

kegiatan pembelajaran di madrasah (Dokumentasi MTs Nurul Huda Sukaraja).

Letak Geografis Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja terletak di Jalan Kotabaru RT 08 RW 02

Desa Sukaraja Kecamatan Buay Madang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Provinsi Sumatera Selatan. Jarak dengan ibukota kecamatan ±5km, jarak dengan ibu

kota kabupaten ± 20km, dan ±216km dari ibukota provinsi. Letak sekolah berada pada

posisi strategis, terletak di tengah desa dan di pinggir jalan akses Martapura-Belitang,

Page 6: 4 tesis bab iii

73

sehingga memudahkan transportasi untuk menjangkaunya, baik dari arah Belitang

maupun dari arah Martapura. Akan tetapi, dengan letaknya di pinggir jalan terkadang

suara bising kendaraan agak mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. Lokasi

madrasah berada tidak jauh dari kompleks asrama pondok pesantren, hanya berjarak

sekitar 100 meter (Observasi 04-03-2013).

Lingkungan sekitar yang merupakan daerah pedesaan dengan mata pencaharian

utama penduduknya sebagai petani sangat mendukung pelaksanaan proses belajar

mengajar. Madrasah berdiri di areal tanah seluas ± 2.750 m2, tanah tersebut merupakan

hal milik Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja yang dibeli dari penduduk

dengan batas-batas tanahnya:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan pekarangan milik Bapak H. Sarim,

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan desa,

3. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan lintas Martapura-Belitang, dan

4. Sebelah Barat berbatasan dengan pekarangan milik Bapak Sutikno (Dokumentasi

MTs Nurul Huda Sukaraja).

Luas tanah yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja

sebenarnya sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan pengembangan khususnya

sarana dan prasarana. Pengembangan yang bisa dilakukan hanyalah dengan membangun

gedung bertingkat, walaupun sekarang semua gedung sudah berlantai dua.

Lokasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja berdampingan dengan

Gereja Katholik ”Santo Petrus” Sukaraja yang menjadi pusat ibadah umat Katholik di

Kecamatan Buay Madang dan Buay Pemuka Peliung. Selain itu, di Desa Sukaraja juga

terdapat lembaga pendidikan lain, yaitu: Raudatul Athfal (RA) Nurul Huda Sukaraja,

Taman Kanak-Kanak (TK) Muhammadiyah Sukaraja, Sekolah Dasar Negeri (SDN)

Sukaraja, Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sukaraja, Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Nurul Huda Sukaraja, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 07 Sukaraja,

Page 7: 4 tesis bab iii

74

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pangudi Luhur Sukaraja, Madrasah Aliyah (MA)

Nurul Huda Sukaraja, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Huda Sukaraja,

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 03 Sukaraja, Sekolah Menengah

Atas (SMA) Pangudi Luhur, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Nurul Huda Sukaraja, dan Ma’had Aly Nurul Huda Sukaraja (Observasi 04-03-2013).

Keadaan Guru dan Pegawai

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar,

keberadaan guru tetap dibutuhkan dalam setiap proses belajar mengajar. Sedikit banyak

guru berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Mengingat kedudukan guru yang

penting, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk menjadi

guru, salah satunya adalah syarat kualifikasi akademik harus berpendidikan minimal

strata satu (S1). Demikian juga dengan guru di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

Sukaraja. Berdasarkan status kepegawaiannya, guru di Madrasah Tsanawiyah Nurul

Huda Sukaraja ada tiga macam, yaitu guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)

yang diberbantukan di madrasah swasta, guru tetap dan guru tidak tetap yayasan yang

diangkat berdasarkan surat keputusan dari yayasan. Berikut keadaan guru di Madrasah

Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja.

Tabel 3.2, Keadaan Guru Berdasarkan Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin

No Status Kepegawaian Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Guru PNS-DPk 1 1 2

2. Guru Tetap Yayasan 10 4 14

3. Guru Tidak Tetap 8 5 13

Jumlah 19 10 29 Sumber: Laporan MTs Nurul Huda Sukaraja bulan September 2013

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa perbandingan antara guru tetap dan tidak tetap

yayasan berimbang. Untuk menjadi guru tetap yayasan ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi, antara lain masa kerja minimal 5 tahun, direkomendasikan oleh kepala

Page 8: 4 tesis bab iii

75

madrasah, kelengkapan administrasi pembelajaran, dan syarat lain yang ditentukan

yayasan (Sugiyanto, wawancara 06-03-2013).

Tabel 3.3, Keadaan Guru Berdasarkan Pendidikan dan Sertifikasi

No Pendidikan

Terakhir

Sertifikasi Guru Jumlah

Sudah Belum

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Lk Pr Lk+Pr

1. SLTA 1 0 6 2 7 2 9

2. D.1 0 0 0 0 0 0 0

3. D.2 0 0 1 0 1 0 1

4. D.3 0 0 0 1 0 1 1

5. S.1 3 2 8 5 11 7 18

Jumlah 4 2 15 8 19 10 29 Sumber: Laporan MTs Nurul Huda Sukaraja bulan September 2013

Melihat Tabel 3.3 diperoleh informasi bahwa dari 14 guru tetap yayasan dan 2

guru PNS, sudah ada 6 guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik profesional.

Keenam guru tersebut adalah guru mata pelajaran Akidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits,

Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, dan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK). Dari enam guru tersertifikasi hanya satu orang guru yang lulus

portofolio, sedangkan lima guru lainnya memperoleh sertifikat mengajar melalui

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), empat orang guru yang mengajar mata

pelajaran agama mengikuti PLPG di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah

Palembang, sedangkan satu orang guru yang mengajar mata pelajaran TIK mengikuti

PLPG di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) (Sugiyanto, wawancara 06-03-2013).

Selain guru, juga dibutuhkan pegawai untuk menunjang kelancaran proses

belajar mengajar, khususnya dalam penyelenggaraan administrasi madrasah.

Tabel 3.4, Keadaan Pegawai

No Jabatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Kepala Tata Usaha 1 0 1

2. Staf Administrasi 1 0 1

3. Staf Keuangan 0 1 1

4. Staf Perpustakaan 1 0 1

5. Keamanan 1 0 1

Jumlah 4 1 5 Sumber: Laporan MTs Nurul Huda Sukaraja bulan September 2013

Page 9: 4 tesis bab iii

76

Sama halnya seperti guru, pegawai juga dituntut untuk bekerja secara

profesional. Pegawai di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja terdiri dari kepala

tata usaha, staf administrasi, staf keuangan, staf perpustakaan, dan keamanan. Semua

pegawai tersebut diangkat dengan surat keputusan dari yayasan.

Keadaan Siswa

Siswa menjadi subjek yang menerima materi pembelajaran dengan berbagai kelebihan

dan kekurangannya, ada siswa pandai, kurang pandai, dan tidak pandai. Siswa hadir

dengan berbagai karakteristik masing-masing yang berbeda-beda. Karakteristik siswa

antara lain ditemukan ada siswa yang pandai, siswa kurang pandai, dan siswa yang tidak

pandai. Siswa yang pandai akan lebih mudah menerima materi pembelajaran

dibandingkan dengan siswa yang kurang pandai dan yang tidak pandai. Belum lagi

perbedaan dalam bakat, emosional, dan sosial. Siswa yang berbakat, emosi stabil, dan

lingkungan sosial yang baik akan lebih mudah mengikuti proses pembelajaran bila

dibandingkan dengan siswa yang tidak berbakat, emosi tidak stabil, dan siswa yang

berasal dari lingkungan sosial yang buruk. Perbedaan karakteristik ini menuntut guru

untuk bersikap arif menyikapinya.

Tabel 3.5, Keadaan Siswa Berdasarkan Kelas

No Kelas Siswa

Jumlah Keterangan (Wali Kelas) Laki-Laki Perempuan

1. VII-1 13 20 33 Lumatul Arif, S.Pd.I.

2. VII-2 20 14 34 Siti Khotimah, S.Pd.

3. VII-3 13 18 31 Mukhtar Lubis, S.Pd.I.

4. VII-4 13 19 32 Nur Khamid, S.Pd.

5. VII-5 18 16 34 Hj. Naimah, B.A.

6. VIII-1 16 16 32 Hj. Kustirin, S.Pd.I.

7. VIII-2 16 16 32 Imam Asy’ari

8. VIII-3 16 16 32 Alfi Sahri

9. VIII-4 18 14 32 Saiful Anwar

10. VIII-5 14 17 31 Zainul Aziz, S.Pd.I.

11. IX-1 14 18 32 Hj. Yuliyati, S.Ag.

12. IX-2 12 20 32 Mukhamad Fathoni, S.Pd.I.

Page 10: 4 tesis bab iii

77

No Kelas Siswa

Jumlah Keterangan (Wali Kelas) Laki-Laki Perempuan

13. IX-3 14 18 32 Ahmad Dawam

14. IX-4 13 20 33 Isriyanto, S.Ag.

15. IX-5 12 20 32 Samsul Hadi, S.Pd.I.

Jumlah 222 262 484 Sumber: Laporan MTs Nurul Huda Sukaraja bulan September 2013

Melihat tabel 3.5 dapat diketahui bahwa banyak siswa setiap kelasnya berkisar

antara 31 orang dan 34 orang. Pengelompokkan siswa tidak dilakukan berdasarkan pada

kemampuan (kecerdasan) siswa dan tidak ada kelas unggulan. Pengelompokkan lebih

heterogen dengan tujuan agar kemampuan siswa lebih merata di setiap kelas, siswa

pandai bisa membantu siswa yang kurang pandai, siswa yang kurang pandai tidak

merasa minder dan termotivasi untuk belajar mengikuti temannya yang pandai

(Sugiyanto, wawancara 06-03-2013).

Tabel 3.6, Keadaan Siswa Berdasarkan Rombongan Belajar

Tingkat VII Tingkat VIII Tingkat IX Jumlah

Rombel Siswa

Rombel Siswa

Rombel Siswa

Rombel Siswa

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

5 77 87

5 80 79

5 65 96

15 222 262

164 159 161 484 Sumber: Laporan MTs Nurul Huda Sukaraja bulan September 2013

Jumlah siswa pertingkat hampir sama, hal ini dapat dikatakan bahwa grafik

penerimaan siswa barunya stabil dalam tiga tahun terakhir. Masing-masing tingkat

terdiri dari lima rombongan belajar. Rombongan belajar sebanyak 15 kelas, dengan

jumlah ini Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja termasuk madrasah besar untuk

lingkungan di Kecamatan Buay Madang. Madrasah tsanawiyah lain hanya memiliki 3 -6

rombongan belajar. Hal ini menuntut yayasan, kepala madrasah, dan guru lebih bekerja

keras untuk menjawab kepercayaan masyarakat melayani kebutuhan belajar semua

siswa (Sugiyanto, wawancara 06-03-2013).

Page 11: 4 tesis bab iii

78

Kurikulum Madrasah

Kurikulum yang dipakai di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006. Struktur kurikulum

pembelajarannya sebagai berikut:

Tabel 3.7, Struktur Kurikulum

No Mata Pelajaran

Kelas/Alokasi Waktu

perminggu Ket

VII VIII IX

1. Pendidikan Agama Islam:

a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2

b. Aqidah Akhlak 2 2 2

c. Fiqih 2 2 2

d. Sejarah kebudayaan Islam 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Arab 2 2 2

5. Bahasa Inggris 4 4 4

6. Matematika 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

9. Seni Budaya 2 2 2

10. Pendidikan Jasmani dan Olahraga 2 2 2

11. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2

12. Muatan Lokal (Diniyah):

a. Aswaja 2 2 2

b. Akhlakul Banin/Ta’limul Muta’alim 2 2 2

c. Mabadi Fiqih 2 2 2

13. Pengembangan Diri *) 2 2 2

Jumlah 45 45 45 Keterangan:

*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran.

Alokasi waktu satu jam pelajaran = 40 menit.

Minggu efektif satu tahun pelajaran = 34 – 38 minggu. Sumber: Kurikulum MTs Nurul Huda Sukaraja

Pengembangan diri yang diselenggarakan oleh Madrasah Tsanawiyah Nurul

Huda Sukaraja yaitu: pramuka, bulu tangkis, bola voli, al-Barjanji, qiro’atul Qur’an,

puisi, pidato Bahasa Indonesia, pidato Bahasa Inggris, pidato Bahasa Arab, kaligrafi,

tahfidzul Qur’an, tahlil/istighotsah, sepak bola, hadroh, dan futsal (Kurikulum MTs

Nurul Huda Sukaraja).

Page 12: 4 tesis bab iii

79

Sarana Prasarana Madrasah

Penyelenggaraan pendidikan harus didukung oleh sarana prasarana yang memenuhi

standar sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. Segala sesuatu yang

digunakan sebagai alat dan menunjang proses belajar harus disediakan oleh madrasah.

Sebagaian besar sarana prasarana di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja

diadakan dengan swadaya oleh yayasan dibantu oleh orang tua siswa melalui komite

madrasah. Walaupun ada juga yang dibantu oleh pemerintah, tetapi bantuan dari

pemerintah tidak bisa dijadikan tumpuan untuk pengembangan sarana prasarana

pendidikan di madrasah swasta.

Tabel 3.8, Keadaan Tanah dan Bangunan

Status Tanah Luas Tanah

Seluruhnya

Penggunaan Ket

Bangunan Lainnya

Milik Sertifikat 2.100M2 665 M

2 1.435 M

2

Belum Sertifikat - - -

Bukan Milik - - - Sumber: Buku Inventaris MTs Nurul Huda Sukaraja

Lahan yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja seluas

2.100M2 dengan ukuran 30m x 70m. Lahan seluas itu tidak mencukupi untuk

menyediakan sarana yang memadai bagi proses belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk

menyiasati hal tersebut sarana olahraga dan ibadah menggunakan sarana milik yayasan

yang berjarak sekitar 50M dari madrasah. Pembangunan ruang kelas barupun hanya bisa

dilakukan dengan membangun gedung bertingkat. Saat ini madrasah bekerja sama

dengan komite madrasah dan yayasan sedang menggalang dana untuk melanjutkan

pembangunan lantai dua 4 ruang kelas baru. Saat ini, perpustakaan dan laboratorium

IPA terpaksa disulap menjadi ruang kelas, karena jumlah siswa melebihi kapasitas yang

dimiliki (Sugiyanto, wawancara 06-03-2013).

Page 13: 4 tesis bab iii

80

Tabel 3.9, Keadaan Ruangan

No Jenis Ruang Milik Bukan Milik

Jumlah Kondisi Jumlah Kondisi

1. Ruang kelas 15 Baik - -

2. Laboratorium IPA - - - -

3. Laboratorium komputer 1 Baik - -

4. Ruang perpustakaan - - - -

5. Ruang UKS 1 Rusak ringan - -

6. Kantin 3 Rusak ringan - -

7. Ruang kepala madrasah 1 Baik - -

8. Ruang guru 1 Baik - -

9. Ruang TU 1 Baik - -

10. Ruang OSIS - - - -

11. WC guru 1 Baik - -

12. WC siswa 8 Baik - -

13. Tempat ibadah 1 Baik - -

14. Parkir 2 Baik - -

15. Lapangan olahraga 4 Baik - -

16. Rumah penjaga 1 Baik - -

17. Pos keamanan 1 Baik - -

18. Gudang 1 Baik - - Sumber: Buku Inventaris MTs Nurul Huda Sukaraja

Tabel 3.9 mendeskripsikan bahwa masih ada beberapa ruang yang belum

dimiliki, antara lain laboratorium IPA, perpustakaan, ruang OSIS, ruang keterampilan,

dan ruang BK. Berbagai upaya telah dilakukan oleh madrasah untuk memenuhi

kekurangan ruang tersebut, antara lain dengan melibatkan komite madrasah,

mengajukan permohonan bantuan dana ke pemerintah melalui Kantor Kementerian

Agama Kabupaten OKU TIMUR, dan mengusulkannya ke yayasan. Beberapa

perbaikan ringan dilakukan dengan memanfaatkan dana dari Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) sesuai alokasinya.

Ketiadaan laboratorium IPA dan perpustakaan akan sangat mengganggu proses

belajar mengajar. Laboratorium IPA menjadi tempat siswa untuk melakukan eksperimen

sains, sedangkan perpustakaan menjadi salah tempat sumber belajar bagi siswa. Di

perpustakaan siswa dapat memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku.

Page 14: 4 tesis bab iii

81

Tabel 3.10, Keadaan Sanitasi

No Jenis Sanitasi Ketersediaan Kondisi

Ada Tidak Baik Rusak

1. Sanitasi untuk memenuhi

keperluan air bersih √ √

2. Saluran air kotor dan air limbah √ √

3. Tempat sampah √ √

4. Saluran air hujan √ √ Sumber: Buku Inventaris MTs Nurul Huda Sukaraja

Hal yang tidak kalah penting adalah sanitasi. Sanitasi diperlukan untuk

menciptakan lingkungan yang sehat sehingga siswa merasa nyaman dan betah berada di

sekolah. Ketika siswa merasa nyaman dan betah berada di sekolah, maka siswa akan

aktif mengikuti semua kegiatan pembelajaran di sekolah. Keaktifan dalam proses

pembelajaran pasti ada yang berbekas dalam diri siswa sehingga diharapkan akan

memperoleh hasil yang baik pula.