proposal tesis bab iii

26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan data yang ingin diperoleh jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, di mana data yang diperoleh dari sample populasi penelitian kemudian dianalisis sesuai metode statistik yang digunakan lalu diinterpretasikan (Sugiono, 2003 13-14). Pemilihan jenis penelitian kuantitatif karena pada penelitian ini bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis yang menjelaskan tentang efektifitas fenomena model pembelajaran e-learning berbasis moodle. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori atau hipoesis yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau bukti- bukti empiris atau tidak, bila bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung, maka teori atau hipotesis tersebut dapat diterima atau sebaliknya, jika tidak mendukung maka tertolak dan perlu diadakan kajian kembali. 25

Upload: juny-triana

Post on 13-Aug-2015

135 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Tesis

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Tesis Bab III

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan data yang ingin diperoleh jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif, di mana data yang diperoleh dari sample populasi penelitian

kemudian dianalisis sesuai metode statistik yang digunakan lalu diinterpretasikan

(Sugiono, 2003 13-14).

Pemilihan jenis penelitian kuantitatif karena pada penelitian ini bertujuan untuk

menguji suatu teori atau hipotesis yang menjelaskan tentang efektifitas fenomena model

pembelajaran e-learning berbasis moodle. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk

mengetahui apakah teori atau hipoesis yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau

bukti-bukti empiris atau tidak, bila bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung, maka teori

atau hipotesis tersebut dapat diterima atau sebaliknya, jika tidak mendukung maka tertolak

dan perlu diadakan kajian kembali.

Menurut bidang yang diteliti penelitian yang dilakukan termasuk di dalam jenis

penelitian pengembangan model pembelajaran. Adapun berdasarkan teknik yang

digunakan penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian observasi dan tes, di mana

peneliti melakukan perlakuan khusus terhadap variable yang diteliti.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:108).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

25

Page 2: Proposal Tesis Bab III

26

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2003:72). Penelitian ini menggunakan

populasi seluruh siswa kelas X SMA Krista Mitra Semarang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiono, 2003 : 73). Karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka tidak semua

siswa kelas X diteliti, sehingga diambil sampel untuk dijadikan obyek penelitian dengan

teknik random sampling. Penentuan ukuran sampel menggunakan formula yang

dikemukakan oleh Cohen (1977) dengan asumsi bahwa penelitian bersifat korelasional

dan populasi berdistribusi normal dengan mempertimbangkan besarnya taraf signifikasi

(), power (1-), jumlah ubahan bebas (u), dan effect size (f2). Adapun formula Cohen

(1977: 439) adalah sebagai berikut :

N= L

f 2+u+1

Keterangan :N = ukuran sampelL = parameter non sentralisasif2 = efek pengukuranu = banyaknya prediktor

3.3 Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan tujuan penelitian ini, maka

penelitian ini bersifat eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menguji

cobakan suatu teori pada suatu obyek/subyek kemudian dilakukan pengamatan dan

evaluasi terhadap uji coba yang telah dilakukan untuk mendapatkan data kemudian

dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2001). Variabel-variabel yang diteliti

dalam penelitian ini dikendalikan atau dimanipulasi.

Page 3: Proposal Tesis Bab III

Pemahaman Konsep ( x2 )

Prestasi Belajar ( y )

Pemecahan Masalah ( x3 )

Motivasi Belajar ( x1 ) Rx1

y

Rx2y

Rx3y

Rx12y

Rx23y

Rx13y

Pemahaman Konsep ( x2 )

Prestasi Belajar ( y )

Pemecahan Masalah ( x3 )

Motivasi Belajar ( x1 )

Rx123y

27

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran

Ada 4 (empat) macam variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini yang terdiri

atas tiga variabel bebas (independent variable) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent

variable). Keempat variabel tersebut adalah :

1. Variabel bebas (x), terdiri atas tiga variabel yaitu :

a. Motivasi Belajar (x1)

b. Pemahaman Konsep (x2)

c. Pemecahan Masalah (x3).

2. Variabel terikat (y), yaitu Prestasi Belajar.

Pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan

sebagai berikut :

Page 4: Proposal Tesis Bab III

28

Keterangan :

Rx1y = Regresi x1 terhadap y

Rx2y = Regresi x2 terhadap y

Rx3y = Regresi x3 terhadap y

Rx12y = Regresi x1 dan x2 terhadap y

Rx23y = Regresi x2 dan x3 terhadap y

Rx13y = Regresi x1 dan x3 terhadap y

Rx123y =Regresi x1 , x2 dan x3 terhadap y

3.4 Rancangan Eksperimen

Variable yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

3.4.1 Motivasi Belajar.

Kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh

faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak

kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah

kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel

Goleman (2004: 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi

kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain,

diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni

kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,

mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.

Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi

mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan

melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar;

Page 5: Proposal Tesis Bab III

29

seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil

dengan maksimal.

Motivasi belajar yang akan diukur dalam penelitian ini adalah :

a. Motivasi intrinsik, yang timbul dari dalam diri individu yaitu : keinginan untuk

mendapat pengetahuan/ketrampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian,

mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi materi pembelajaran, keinginan

diakui oleh guru dan teman.

b. Motivasi ekstrinsik, yang timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu yaitu :

kompetisi, komunitas belajar, metode, media pembelajaran, kebiasaan belajar,

pujian/hadiah, tugas/suruhan sehingga dengan keadaan demikian siswa mau

melakukan sesuatu untuk belajar. (Tabrani, 1992: 120)

3.4.2 Pemahaman Konsep

Gagne menggolongkan konsep ke dalam dua golongan, yaitu :

a. Konsep berdasarkan pengamatan, yaitu konsep yang berasal dari dunia empiric

(pengalaman) yang merupakan abstraksi. Dipelajari dari persepsi terhadap obyek-

obyek yang dikuatkan oleh pengalaman yang telah dimiliki dan kemampuan

struktur kognitif yang telah dicapainya.

b. Konsep berdasarkan definisi, yaitu konsep berbentuk rumusan verbal yang

menggunakan kata-kata atau kalimat, konsep ini dipahami apabila komponennya

yaitu gramatika bahasa, operator logic dan operator matematika benar.

Konsep matematika sebagai ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang pola

umum bentuk / model matematika. Simbol-simbol itu diperlukan untuk membantu

manipulasi aturan-aturan dengan operasi yang ditetapkan. Simbol-simbol itu dapat

Page 6: Proposal Tesis Bab III

30

menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk membentuk

konsep baru. Konsep baru tersebut terbentuk karena adanya pemahaman terhadap

konsep sebelumnya sehingga matematika itu konsep-konsepnya tersusun secara

hirarkis. Simbol-simbol itu barulah berarti bila suatu symbol itu dilandasi oleh suatu

ide.

3.4.3 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa.

Bahkan tercermin dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi.  Tuntutan  akan 

kemampuan  pemecahan masalah  dipertegas  secara eksplisit dalam kurikulum

tersebut yaitu, sebagai  kompetensi dasar yang harus dikembangkan  dan

diintegrasikan pada sejumlah materi yang sesuai.

Pentingnya kemampuan penyelesaian masalah oleh siswa dalam matematika

ditegaskan juga oleh Branca (1980),

a. Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum   pengajaran

matematika.

b. Penyelesaian masalah yang meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan

proses inti dan utama dalam kurikulum matematika .

c. Penyelesaian masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika.

Walaupun kemampuan pemecahan masalah merupakan kemam-puan yang tidak

mudah dicapai, akan tetapi oleh karena kepentingan dan kegunaannya maka

kemampuan pemecahan masalah ini hendaknya diajarkan kepada siswa pada semua

tingkatan. Berkaitan dengan hal ini, Ruseffendi (1991b) mengemukakan beberapa

Page 7: Proposal Tesis Bab III

31

alasan soal-soal tipe pemecahan masalah diberikan kepada siswa :

a. Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi, menumbuhkan sifat

kreatif.

b. Di samping memiliki pengetahuan dan keterampilan (berhitung dan lain-lain),

disyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pernyataan

yang benar;

c. Dapat menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam, serta dapat

menambah pengetahuan baru;

d. Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya;

e. Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis

dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi tehadap hasil pemecahannya;

f. Merupakan kegiatan yang penting  bagi siswa yang melibatkan bukan saja satu

bidang studi tetapi mungkin bidang atau pelajaran lain.

3.4.4 Prestasi Belajar

Prestasi belajar dalam penelitian ini yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa

hasil mengerjakan tes yang diujikan. Hal ini merupakan kemampuan kognitif siswa

pada materi trigonometri. Teknik tes yang dilakukan adalah tertulis. Penilaian

dilakukan melalui ulangan harian dari beberapa kompetensi dasar.

Page 8: Proposal Tesis Bab III

32

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan variabel yang diteliti, maka pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan metode observasi, angket dan tes. Observasi dan angket digunakan

untuk mendapatkan data motivasi belajar. Tes digunakan untuk mendapatkan data

pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan prestasi belajar.

Angket yang digunakan adalah model semi terbuka. Angket semi terbuka artinya

sampel adakalanya harus memilih alternatif jawaban yang telah disediakan, tetapi ada

juga yang harus mengisi di tempat yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

Penggunaan angket ini dengan asumsi bahwa subyek penelitian merupakan orang

yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Daftar pertanyaan yang diberikan sudah

cukup jelas dan mudah difahami sehingga responden dapat melakukan wawancara

dengan dirinya sendiri.

Teknik tes yang digunakan adalah tertulis berupa pilihan ganda dan uraian,

digunakan untuk mendapatkan data pemahaman konsep, pemecahan masalah dan

prestasi.

Page 9: Proposal Tesis Bab III

33

Tabel 3.1Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Observasi

Variabel Indikator No Item

Motivasi Belajar

a. Ingin tahu 1 – 5

b. Sikap untuk berhasil 6 – 10

c. Kompetisi 11 – 15

d. Metode pembelajaran 16 – 20

e. Media pembelajaran 21 – 25

f. Tugas 25 – 30

Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Angket

Variabel Indikator No Item

Motivasi Belajar

a. Ingin tahu 1 – 5

b. Sikap untuk berhasil 6 – 10

c. Menyenangi materi 11 – 15

d. Ingin diakui guru dan siswa 16 – 20

e. Kompetisi 21 – 25

f. Komunitas belajar 25 – 30

g. Metode pembelajaran 31 – 35

h. Media pembelajaran 36 – 40

i. Kebiasaan belajar 41 – 45

j. Tugas 46 – 50

Page 10: Proposal Tesis Bab III

34

Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tes Pilihan Ganda

Variabel Indikator No Item

1. Pemahaman Konsep

a. Manipulasi aljabar perbandingan trigonometri

1 – 5

b. Manipulasi aljabar fungsi trigonometri

6 – 10

c. Manipulasi aljabar persamaan trigonometri

11 – 15

d. Manipulasi aljabar identitas trigonometri

16 – 20

2. Pemecahan Masalah

a. Menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri

1 – 5

b. Menyelesaikan masalah fungsi trigonometri

6 – 10

c. Menyelesaikan masalah persamaan trigonometri

11 – 15

d. Menyelesaikan masalah identitas trigonometri

16 – 20

3. Prestasi Belajar

a. Manipulasi aljabar perbandingan trigonometri

1 – 3

b. Manipulasi aljabar fungsi trigonometri

4 – 6

c. Manipulasi aljabar persamaan trigonometri

7 – 10

d. Manipulasi aljabar identitas trigonometri

11 – 15

e. Menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri

16 – 18

f. Menyelesaikan masalah fungsi trigonometri

19 – 21

g. Menyelesaikan masalah persamaan trigonometri

21 – 25

h. Menyelesaikan masalah identitas trigonometri

26 – 30

Page 11: Proposal Tesis Bab III

35

Tabel 3.4Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tes Uraian

Variabel Indikator No Item

1. Pemahaman Konsep

a. Manipulasi aljabar perbandingan trigonometri

21

b. Manipulasi aljabar fungsi trigonometri

22

c. Manipulasi aljabar persamaan trigonometri

23 – 24

d. Manipulasi aljabar identitas trigonometri

25

2. Pemecahan Masalah

a. Menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri

21

b. Menyelesaikan masalah fungsi trigonometri

22

c. Menyelesaikan masalah persamaan trigonometri

23 – 24

d. Menyelesaikan masalah identitas trigonometri

25

3. Prestasi Belajar

a. Manipulasi aljabar persamaan trigonometri

31

b. Menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri

32

c. Menyelesaikan masalah fungsi trigonometri

33

d. Menyelesaikan masalah persamaan trigonometri

34

e. Menyelesaikan masalah identitas trigonometri

35

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Agar instrumen dapat difungsikan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan,

maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diuji cobakan

sebelum digunakan untuk menjaring data. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk

mendapatkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan

Page 12: Proposal Tesis Bab III

36

yang berlaku. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur

dengan tepat. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama denga hasil yang konsisten. (Sugiyono,

2001: 97). Oleh karena itu sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen diuji cobakan

terlebih dahulu.

Uji coba dilakukan terhadap responden yang dijadikan uji coba diambil dari

populasi yang tidak dijadikan sampel. Selanjutnya data dari hasil uji coba di analisis untuk

mengetahui validiatas dan reliabilitasnya.

Uji Validitas Instrumen

Validitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada validitas konstruk.

Validitas konstruk mengarah pada seberapa jauh faktor-faktor yang menjadi bagian

instrumen, yaitu butir-butir mampu mengukur sifat bangun pengertian atau konstruk teori

yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk mengetahui validiatas konstruk dalam

penelitian ini, digunakan analisis faktor. Dengan analisis faktor ditemuukan hubungan

antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain

(interelationship) sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih

sedikit dari jumlah variabel awal. Proses analisis faktor menggunakan bantuan program

SPSS 15.0 for Windows.

Oleh karena itu prinsip utama dari analisis faktor adalah korelasi, maka dalam

analisis faktor diperlukan asumsi-asumsi yang terkait dengan korelasi, yaitu: a) besarnya

korelasi atau korelasi antar variabel bebas (independent variable) harus cukup kuat yaitu

diatas 0,3, b) besarnya korelasi parsial justru harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap

Page 13: Proposal Tesis Bab III

37

korelasi parsial diberikan lewat pilihan Anti-Image Correlation; c) pengujian seluruh

matrik korelasi (korelasi antar variabel) diukur dengan Measure Sampling Adequancy

(MSA) dengan besaran Barlets Test of Spericity. (Singgih, 2002: 94).

Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan atas internal consistency,

dan untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus koefisien Alpha dari Cronbach, karena

data dari instrumen menggunakan skala Likert. Adapun rumusnya sebagai berikut :

r11=[− kk−1 ] [1−

∑ σb2

σt2 ]

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan

∑ь2 = jumlah varian butir

t2 = varian total

Kriteria instrumen yang reliabel adalah apabila nilai koefisien Alpha sekurang-

kurangnya 0,7, sebagai batas terendah. (Kaplan, 1982: 106). Perhitungan reliabilitas

dilakukan setelah perhitungan validitas, sehingga hanya butir instrumen yang valid yang

dianalisis. Proses analisis menggunakan bantuan program SPSS for Windows 15.0.

3.6 Analisis Data

Page 14: Proposal Tesis Bab III

38

3.6.1 Uji Persyaratan

a. Uji Normalitas

Untuk menghitung normalitas terhadap distribusi data dari masing-masing variabel

dengan menggunakan komputer program SPSS versi 15 for Windows yaitu analisis

Kolmogorov Smirnov. Apabila hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi dari

masing-masing data variabel > 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Untuk menghitung homogenitas terhadap distribusi data dari masing-masing

kelompok dengan menggunakan komputer program SPSS versi 15 for Windows

yaitu analisis Tes of Homogeneity of Variances. Apabila hasil pengujian diperoleh

nilai signifikansi dari masing-masing data kelompok > 0,05 dapat disimpulkan

bahwa data masing-masing kelompok mempunyai varian yang sama / homogen.

3.6.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi :

a. Uji Banding Satu Sampel ( One-Sample Test / T-Test )

Rataan setiap variabel, yaitu motivasi, pemahaman konsep, pemecahan masalah,

dan prestasi belajar mencapai nilai ketuntasan 70.

a.1 Rataan Motivasi (x̄1 )

» Hipotesis Uji Banding Satu Sampel

HO : μ = 70 ( rataan motivasi sama dengan 70 )

H1 : μ ≠ 70 ( rataan motivasi tidak sama dengan 70 )

» Rancangan Analisis

Page 15: Proposal Tesis Bab III

39

Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.

a.2 Rataan Pemahaman Konsep ( x̄2 )

» Hipotesis Uji Banding Satu Sampel

HO : μ = 70 ( rataan pemahaman konsep sama dengan 70 )

H1 : μ ≠ 70 ( rataan pemahaman konsep tidak sama dengan 70 )

» Rancangan Analisis

Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.

a.3 Rataan Pemecahan Masalah (x̄3 )

» Hipotesis Uji Banding Satu Sampel

HO : μ = 70 ( rataan pemecahan masalah sama dengan 70 )

H1 : μ ≠ 70 ( rataan pemecahan masalah tidak sama dengan 70 )

» Rancangan Analisis

Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.

a.4 Rataan Prestasi Belajar ( y )

» Hipotesis Uji Banding Satu Sampel

HO : μ = 70 ( rataan prestasi belajar sama dengan 70 )

H1 : μ ≠ 70 ( rataan prestasi belajar tidak sama dengan 70 )

» Rancangan Analisis

Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.

Apabila pada hasil table One-Sample Test diperoleh nilai sig > 5% maka rataan

variabel sama dengan 70, sehingga dapat dibenarkan variabel tersebut tuntas.

b. Analisis Regresi Tunggal

Page 16: Proposal Tesis Bab III

40

Analisis regresi tunggal ini dilakukan satu persatu antara variabel

- motivasi belajar ( x1 ) terhadap prestasi belajar ( y )

- pemahaman konsep ( x2 ) terhadap prestasi belajar ( y )

- pemecahan masalah ( x3 ) terhadap prestasi belajar ( y )

Model regresi yang diprediksi yaitu:

- y = a1 + b1 x1…………………………………(1)

- y = a2 + b2 x2 …………………………………(2)

- y = a3 + b3 x2 …………………………………(3)

c. Analisis Regresi Ganda

Pengujian secara simultan digunakan untuk menguji signifkansi regresi ganda

adalah analisis tentang pengaruh antara dua variabel atau lebih variabel bebas

(independent variable) dengan satu variabel terikat (dependent variable). Analisis

regresi ganda bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel

bebas terhadap satu variabel terikat, yaitu :

- motivasi belajar (x1) dan pemahaman konsep (x2) terhadap prestasi belajar (y)

- motivasi belajar (x1) dan pemecahan masalah (x3) terhadap prestasi belajar (y)

- pemahaman konsep (x2) dan pemecahan masalah (x3) terhadap prestasi belajar

(y)

- motivasi belajar (x1), pemahaman konsep (x2) dan pemecahan masalah (x3)

terhadap prestasi belajar (y)

Model regresi yang diprediksi yaitu:

Page 17: Proposal Tesis Bab III

41

- y = a4 + b1 x1+ b2 x2 ........…………………(4)

- y = a5 + b1 x1 + b3 x3 ...……………………(5)

- y = a6 + b2 x2 + b3 x3 ...……………………(6)

- y = a7 + b1 x1+ b2 x2 + b3 x3 ........................(7)

Ketujuh model regresi tersebut diuji kebermaknaannya pada table anovab apabila

diperoleh nilai sig < 0,05 berarti bahwa ketujuh model regresi tersebut signifikan /

ketiga variabel independen baik secara terpisah maupun ganda mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen.

d. Uji Banding Independent t Test

Variabel dependen ( prestasi belajar ) pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.» Hipotesis uji banding dua sampel

HO : μ1=μ2 ( rataan kedua sampel sama )

H1 : μ1≠μ2 ( rataan kedua sampel berbeda )

» Formulasi Rancangan Analisis :

Uji dua pihak taraf kesalahan 5 %.

Apabila pada table Independent Samples Test nilai sig < 5% maka rataan variabel

dependen pada kelas eksperimen berbeda dengan kelas control. Untuk melihat

seberapa besar perbedaannya dilihat pada table Group Statistics.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Proposal Tesis Bab III

42

Hariwijaya, M, Metodologi dan teknik penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, elMatera

Publishing, Yogyakarta, 2007

Hasanbegovic, Jasmina. 2004. Integrated Model of Multimedia Learning and Motivation Journal of Educational Multimedia and Hypermedia , Vol. 13.

Satria Wahono, Romi. 2003. Pengantar E-Learning dan Pengembangannya.http://www.ilmukomputer.com.

Shirley M. Yates. 2007. Teachers’ Perceptions of Their Professional Learning Activities. Flinders University, School of Education [email protected]. International Education Journal, 2007, 8(2), 213-221.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Penerbit Alfa Beta.

Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Edisi revisi. Jakarta, Rineka Cipta.

Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang. Unnes.

Surjono Dwi, Herman. 2008. Pengembangan E-Learning dengan Moodle. http://herman.elearning-jogja.org.