4, terapi cairan pada anestesi,86-100

20

Click here to load reader

Upload: nila-hermawati

Post on 13-Jul-2016

336 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

Terapi Cairan Pada Anestesi

TRANSCRIPT

Page 1: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan

TERAPI CAIRAN pada anestesi

TUJUAN TERAPI CAIRAN

• Mengganti kekurangan air dan elektrolit

• Memenuhi kebutuhan

• Mengatasi syok

• Mengatasi kelainan yg ditimbulkan akibat terapi yg diberikan.

CAIRAN YANG DIGUNAKAN

☞ Elektrolit atau kristaloid

☞ Non elektrolit

☞ Koloid

CAIRAN ELEKTROLIT ( KRISTALOID )

Dibagi menjadi beberapa golongan:

• Untuk Pemeliharaan

• Untuk Pengganti

• UntukTujuan Khusus

1.Cairan pemeliharaan

✈ Tujuan : mengganti kehilangan air tubuh melalui urin, paru, feses dan keringat.

✈ Jumlah kehilangan air tubuh sesuai dengan umur

Dewasa 1,5-2 ml/kg/jam

Anak 2 -4 ml/kg/jam

Bayi 4 -6 ml/kg/jam

Neonatus 3 ml/kg/jam

✈ Berupa cairan hipotonik, dgn perhatian khusus natrium :D5 NaCl 0,45

2.Cairan pengganti

Tujuan : mengganti kehilangan cairan tubuh o.k sequestrasi / proses patologi lain

Berupa cairan isotonis, dgn perhatian khusus natrium :

D5 RL

NaCl 0,9 %

D5 NaCl

3.Cairan dgn tujuan khusus

Cairan kristaloid yg digunakan khusus :

- NaBic 7,5 %

- NaCl 3 %

CAIRAN NON ELEKTROLIT

Befan W Dzr, Collection 86

Page 2: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan Tujuan :

• Memenuhi kebutuhan air dan kalori

• Cairan pemeliharaan

Macam :

- D5 %

- D10 %

CAIRAN KOLOID

Digunakan utk mengganti kehilangan cairan intra-vaskular

Disebut jg plasma ekspander krn dpt mempertahankan volume intra-vaskular

Misal :

-Dekstran - Albumin

-Haemacel - Plasma dan darah

PENATALAKSANAAN

PRABEDAH

✈ Gangguan air dan elektrolit yg tjd disebabkan oleh intake <<, muntah, penumpukan cairan pd third

space.

✈ Defisit cairan yg tjd diukur bdsrkan derajat dehidrasi.

✈ Dehidrasi ringan:defisit cairan ekstra sel 4% BB

✈ Dehidrasi sedang :defisit cairan 6% BB

✈ Dehidrasi berat : defisit cairan 8% BB

✈ Defisit cairan:

Vol.drh N Vol.drh N x Hct.N

(7-8%BB) Hct Px

✈ Cairan yg digunakan:

-plasma - koloid - kristaloid:RL 2,5 x defisit cairan

✈ Pd px shock diatasi dgn pemberian cairan 1L I dlm 20 mnt, separuhnya dlm 1 jam pertama.

✈ Derajat dehidrasi pd bayi dan anak:

-ringan:defisit cairan 5%BB

-sedang:defisit cairan 10%BB

-berat:defisit cairan 15%BB

✈ Cairan yg digunakan:NaCl 0,9%,RL,koloid k.p

✈ Pemberian dlm 1 jam pertama 40 ml/kgBB, selanjutnya diturunkan sesuai kondisi C.V dan defisit dlm

waktu 4-6 jam.

SELAMA PEMBEDAHAN

✈ Harus diperhatikan:

• Kekurangan cairan prabedahBefan W Dzr, Collection 87

Page 3: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan• Kebutuhan utk pemeliharaan

• Bertambahnya insensible loss

• Terjadinya translokasi cairan

• Terjadinya perdarahan

✈ Defisit cairan pd translokasi pembedahan tgt jenis operasinya:

❀ Operasi degan trauma min. : 4ml/kg/jam

❀ Operasi degan trauma sedang: 6ml/kg/jam

❀ Operasi dengan trauma besar : 8ml/kg/jam

Cairan yg digunakan: D5RL,RL

✈ Pada bayi dan anak:

Operasi kecil:2ml/kg/jam

Operasi sedang:4ml/kg/jam

Operasi besar:6ml/kg/jam

Cairan yg digunakan:D5RL,D5 1/4NS

✈ Perdarahan <10% kristaloid

✈ Perdarahan >10% darah/cairan koloid

PASCA BEDAH

❀ Bl sdh bisa minum, cairan diberikan p.o

❀ Px tdk dpt minum,p.e diteruskan sesuai pengeluaran (urine + insensible loss)

❀ Pemberian Natrium pd hari I pasca bedah

❀ Pemberian Kalium hr II pasca bedah

❀ Glukosa diberikan 100g/hari

❀ Pada bayi dan anak :

-Kebutuhan pemeliharaan ditambah o.k bertambahnya insensible loss

❀ Cairan :D5% + RD5% dgn perbandingan 4:1 atau 3:2

Kebutuhan cairan serta keseimbangan cairan dan elektrolit penting bagi kelangsungan hidup pada

orang sakit. Terapi cairan merupakan terapi wewenang dokter, sesuai indikasi dan tujuan.

Perawat merupakan mitra dokter yang harus ikut berperan pada pemberian dan monitoringnya.

Masalah yang sering ditemukan pada pre operatif adalah

1. Hipovolemia

a. Aktual

1) Perdarahan.

2) Dehidrasi.

Befan W Dzr, Collection 88

Page 4: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairanb. Potensial

Puasa

2. Hipervolemia

Cara mengganti cairan penderita puasa

1. Jumlah cairan yang diberikan.

a. Dewasa 50 cc/kg BB/ 24 jam.

Contoh : Pasien BB 50 kg rencana operasi besok pk 07.00, puasa mulai pk 24.00 perhitungan

jumlah cairan yang diberikan ?

= 50 x 50

= 2500 / 24 jam

= 100 cc / jam

oleh karena puasa 7 jam maka sesuai rencana cairannya

= 100 cc x 7 jam = 700 cc dalam 7 jam (s.d pk 07.00) atau 1 jam 100 cc. Cairan yang

diberikan RD 5%, RL, Asering, D5% dll. Cairan, elektrolit dan kalori dipakai sebagai pengganti

defisit cairan.

b. Anak

Berat badan Kebutuhan cairan 24 jam Kebutuhan cairan 1 jam

0-10 kg 100 cc/kg BB 4 cc/kg BB

10-20 kg 1000 cc + 50 cc/kg tiap > 10 kg 40 cc + 2 cc/kg tiap > 10 kg

20-30 kg 1500 cc + 20 cc/kg tiap > 20 kg 40 cc + 2 cc/kg tiap > 20 kg

Contoh:

Anak 10 th BB 12 kg rencana operasi besok pukul 07.00, puasa terakhir makan pk 24.00 dan

terakhir minum air putih pk 01.00 maka jumlah cairan yang diberikan ?

12 kg = 1000 cc + (2x50)

1000 cc + 100

1100 cc/24 jam ( 1100 cc : 24 jam = 45,8 cc/jam)

atau 45-46 cc/jam diberikan selama 6 jam

= 270 cc dari pk 01.00 s.d pk 07.00

Jenis cairan yang diberikan adalah D 10%, NS, D5 ¼ Salin, D5 ½ Salin dll

Disesuaikan dengan kebutuhan penderita (kalori, elektrolit, osmolaritas).

Befan W Dzr, Collection 89

Page 5: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi CairanNB: Pemberian cairan pada anak maksimal 2

KEBUTUHAN CAIRAN PADA BAYI

EBV bayi 85 ml/kgBB Hb 12 - 13 gr%

EBV dewasa 65 ml/kgBB

Kebutuhan cairan

Maintenance (rumatan) : 40 - 50 ml/kgBB

-Keringat - Respirasi/pernafasan

-Ekskresi - Pertumbuhan

Replacement (pengganti)

Rumus 4 – 2 – 1

✈ 10 kg I = 4 ml/kgBB/jam~ 100 cc/24 jam/ cc✈ 10 kg II = 2 ml/kgBB/jam~ 50 cc/24 jam/ cc✈ > 20 kg berikut = 1 ml/kgBB/jam~ 20 cc/24 jam/ cc

KEBUTUHAN ELEKTROLIT Natrium 2 - 4 meq/kg/hari

Kalium 1 - 3 meq/kg/hari

Clorida 2 - 3 meq/kg/hari

Calsium 40 – 80 meq/kg/hari

Phospat 20 – 45 meq/kg/hari

Magnesium 6 – 10 meq/kg/hari

Dehidrasi (dewasa)- Illeus (paralitik, obstruction)

- Hernia incercerata

- Perforasi GIT

Causa dehidrasi/ECF DEF.- Third space loss - Usus

- CV abdomen - Edema

Dehidrasi berat RL/PC 20 cc/kg start, sampai tanda syok (-), tensi, nadi, perfusi periver/CAP piling

time normal

CVP - 7 - 15 cmH2O (dengan respirator)

- 3 - 10 cmH2O (tanpa respirator)Befan W Dzr, Collection 90

Page 6: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan0 cc /kgbb/jam

2. Pada pemberian cairan perlu diperhatikan komposisi Na+, K+ disesuaikan dengan kebutuhaan

kalori sesuai umur penderita.

PERSIAPAN OPERASI

1. Dengan problem perdarahan (aktual)

a. Perhatikan / pasang infus (kalau perlu pasang infus 2 line).

b. Ketahui berapa banyak perdarahan yang keluar

c. Ketahui perfusi sirkulasi dengan melihat keadaan kulit (normal kulit hangat, kering, merah

HKM)

Cara menghitung berapa banyak perdarahan

1) Hitung Estimasi Blood Volume (EBV)

a) Orang dewasa laki-laki 70 cc/kgbb

b) Orang dewasa perempuan 65 cc/kgbb

c) Anak 80 cc/kgbb

d) Bayi prematur 95-100 cc/kgbb

e) Bayi full term 85-90 cc/kgbb

Contoh

Dewasa BB 50 kg

EBV 70 cc x 50 kg = 3500 cc

2) Lihat tanda-tanda pada pasien disesuaikan dengan prosentase EBV yang hilang:

TANDANYA

Tensi systole 120 mmhg 100 mmhg < 90 mmhg < 60-70 mmhg

Nadi 80 x/mnt 100 x/mnt > 120 x/mnt > 140 x/mnt

Perfusi Hangat Pucat Dingin Basah

Estimasi perdarahan

Minimal 600 ml 1200 ml 2100 ml

Estimasi infus Minimal 1-2 liter 2-4 liter 4-8 liter

Cairan pengganti perdarahan

1) Kristaloid (RL, Asering, NaCl 0,9%) diberikan 2-4 kali jumlah perdarahan.

2) Koloid (Dextran, Hemohaes, Haes) diberikan sesuai dengan jumlah perdarahan.

3) Darah (WB) diberikan sesuai dengan jumlah perdarahan.

2. Dengan problem dehidrasi.

Tindakan yang dilakukan

a. Tentukan tingkat dehidrasi.

Befan W Dzr, Collection 91

Page 7: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi CairanRingan, sedang, berat.

b. Temukan tanda klinis dan sesuaikan dengan prosentase defisit.

Tanda Ringan Sedang Berat

Defisit 3-5 % dari BB 6-8 % dari BB 10 % dari BB

Hemodinamik - Tachycardia - Tachycardia - Hipotensi ortostatik - Nadi lemah - Vena kolaps

- Tachycardia.- Cyanosis.- Nadi sulit diraba- Akral dingin.

Jaringan - Mukosa lidah kering

- Turgor kulit normal

- Lidah lunak- Keriput - Turgor menurun

- Atonia, mata cowong- Turgor sangat menurun

Urine - Pekat - Pekat, produksi / jumlah menurun

- oligouria

SSP Tak ada kelainan - Apatis - Sangat menurun / coma

c. Terapi rehidrasi

Dengan rehidrasi cepat / lambat

1) Rehidrasi cepat untuk resusitasi cairan.

2) Rehidrasi lambat untuk maintenance atau maintenance + defisit.

Contoh

Penderita 1,5 th BB 11 kg. Perkiraan defisit 10%

Caranya

1) Hitung defisit cairan

= 10% x 11 kg

= 10 : 100 x 11.000 gr

= 1100 cc

Jadi defisit cairannya = 1100 cc,BB dlm kg dijadikan gram dulu sebab 1 gr = 1cc

2) Lakukan resusitasi cepat I, 20 cc/kgbb dalam ½ -1 jam

= 20 x 11 kg

= 220 cc

jadi resusitasi cairan ½ -1 jam pertama = 220 cc, setelah selesai sakukan observasi !!

a) Bila hemodinamik belum stabil

Lakukan resusitasi ulang tahap II 20 cc/kgbb dalam waktu ½ - 1 jam.

b) Bila hemodinamik stabilBefan W Dzr, Collection 92

Page 8: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan Lakukan penghitungan sisa defisit sbb

= 1100 cc – 220 cc

= 880 cc

jadi sisa defisit setelah resusitasi cepat = 880 cc total sisa defisit tersebut diberikan dalam 2

tahap. Pemberian cairannya sbb;

c) Pemberian sisa defisit dalam 8 jam I

Total sisa defisit dibagi 2 pemberian dan ditambahkan dengan kebutuhan cairan perjam

(selama 8 jam)

= 880 : 2

= 440 cc

ditambah kebutuhan cairan per jam

kebutuhan cairan perjam:

= 1000 + (1 x 50 cc)

= 1050 cc / 24 jam

= 1050 cc / 24 jam

= 43.75 cc/jam

pemberian cairan selama 8 jam

= 43.75 cc x 8 jam

= 350 cc

jadi pemberian cairan defisit + maintenance I pada 8 jam pertama

= 440 cc + 350 cc

= 790 cc

= 800 cc / 8jam 100 cc / jam

d) Pemberian sisa defisit dalam 16 jam ke II

= 440 cc + 700 cc

= 1140 per 16 jam

= 70 cc per jam

NB: cairan maintenance ini

= 11 x 100

= 1100 cc / 24 jam

Befan W Dzr, Collection 93

Page 9: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan= 45 cc / 1 jam

3. Problem puasa

a. Pada keadaan normal kehilangan cairan berupa

Insesible water losses (IWL)

Sensible water losses (SWL)

Pada orang dewasa kehilangan 2250 cc yang terdiri atas

1) IWL

700 ml / 24 jam (suhu lingkungan 25 oC kelembaban 50-60 %, suhu badan 36-37 oC). Orang

Indonesia 1,5 m2

2) SWL

Urine 1 cc / kgbb / jam (24 cc / kg / bb / 24 jam)

b. Kebutuhan elektrolit tidak terpenuhi

Kebutuhan normal

Na+ 2-4 mEq / kgbb / 24 jam

K+ 1-2 eEq / kgbb / 24 jam

c. Kebutuhan kalori tidak terpenuhi

Kebutuhan normal

25 Kcal / kgbb / jam

d. Pada operasi elektif yang dipuasakan, penggantian cairan hanya untuk maintenance saja (lihat

didepan)

e. Pemberian cairan pre operasi adalah untuk mengganti bila ada

1) Kehilangan cairan akibat puasa.

2) Kehilangan cairan akibat perdarahan.

3) Kehilangan cairan akibat dehidrasi.

f. Pemberian darah pre operasi di dasarkan atas pertimbangan yang matang dan apabila perlu

dilakukan pemeriksaan darah lebih dahulu.

4. Terapi cairan pada kasus Emergency.

Lihat kasus terlebih dahulu.

a. Trauma hypovolemia karena perdarahan

b. Non trauma

✈ Hypovolemia karena perdarahan seperti KET, Solusio plasenta, plasenta previa, hemorragic

post partum.

✈ Hypovolemia karena dehidrasi, seperti ileus obstruktif, hiperemesis gravidarum, diare.

Befan W Dzr, Collection 94

Page 10: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi CairanSyok hipovolemia

Terapi cairan yang diberikan

Kristaloid

Koloid

Darah (WB)

Indikator terjadinya syok hipovolemia lihat klinis, lalu sesuaikan dengan indikator standar lalu,

segera lakukan terapi sbb

TANDANYA

Tensi systolic 120 mmhg 100 mmhg < 90 mmhg < 60-70 mmhg

Nadi 80 x/mnt 100 x/mnt > 120 x/mnt > 140 x/mnt

Perfusi Hangat Pucat Dingin Basah

Estimasi perdarahan

Minimal 600 ml 1200 ml 2100 ml

Estimasi infus Minimal 1-2 liter 2-4 liter 4-8 liter

Contoh kasus

Pasien laki, 60 th bb 50 kg dengan OF femur, untuk dilakukan tindakan debridement siapkan

pasien!!

Tindakan yang dilakukan adalah

1. Katakan pada operator “Saya siapkan dulu pasiennya”

2. ABC

Oksigenasi paling awal untuk keadekuatan perfusi O2 kejaringan,Pasang infus sambil ambil

sampel darah,Hitung EBV sambil evaluasi klinis pasien.Berikan cairan resusitasi sesuai

dengan jumlah perdarahan dan tingkat dehidrasiHentikan perdarahan, Stabilisasi femur.

3. Ada hasil

T 90/60 mmHg, N 110 x/mnt, Perfusi Dingin Basah Pucat.

Pasien sadar

Raba nadi radialis < 80 systolik

Pasien tidak sadar

Raba nadi karotis < 80 systolik

Befan W Dzr, Collection 95

Rumus cepat menghitung kebutuhan cairan

2 cc / kgbb = kebutuhan cairan per jam

Page 11: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi CairanDURANTE OPERASI

Pada proses pembedahan banyak faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan yang

mempengaruhi perubahan hemodinamik. Durante operasi sering terjadi perubahan hemodinamik dengan

masalah terbanyak berupa perdarahan dan interaksi obat anestesi.

Perawat sebagai mitra dokter perlu mengetahui prinsip terapi cairan khususnya pada durante

operasi.Peranan perawat dimulai sejak dari persiapan pasien di ruang operasi sampai dengan operasi

selesai, melakukan evaluasi pertama saat induksi dan selama durante operasi dilakukan evaluasi kembali.

Pada saat durante operasi yang perlu diperhatikan

1. Kondisi pasien apakah sudah stabil.

Dehidrasi apakah sudah ter rehidrasi.

Perdarahan apakah sudah ter replace.

2. Jenis pembedahan (menurut MK Sykes)

a. Pembedahan kecil / ringan

- Pembedahan rutin kurang dari 30 menit.

- Pemberian anestesi dapat dengan masker.

b. Pembedahan sedang.

- Pembedahan rutin pada pasien yang sehat.

- Pemberian anestesi dengan pipa endotracheal.

- Lama operasi kurang dari 3 jam.

- Jumlah perdarahan kurang dari 10% EBV

c. Pembedahan besar.

- Pembedahan yang lebih dari 3 jam.

- Perdarahan lebih dari 10% EBV

- Pembedahan di daerah saraf pusat, laparatomi, paru dan kardiovaskuler.

3. Terapi cairan durante operasi

a. Mengganti cairan maintenance operasi.

✈ Operasi ringan 4 cc / kgbb / jam

✈ Operasi sedang 6 cc / kgbb / jam

✈ Operasi berat 8 cc / kgbb / jam

Cairan yang digunakan untuk me replace adalah cairan RL

b. Mengganti akibat perdarahan (pengganti cairan yang hilang) dengan cara

menghitung.

Befan W Dzr, Collection 96

Page 12: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan- Perdarahan yang tertampung, seperti pada botol penampung, kasa / sejenisnya dan ceceran di

lapangan operasi.

- EBV pasien dan prosentase perdarahan.

CAIRAN PENGGANTI

- Kristaloid 2-4 kali dari jumlah perdarahan.

- Koloid 1 kali dari jumlah perdarahan

- Darah (WB) 1 kali dari jumlah perdarahan

Penggantian darah (WB) pada pasien selama operasi dipertimbangkan apabila

- Operasi sedang berlangsung dan telah kehilangan darahDewasa > 25% dari EBV

Bayi dan anak > 10% dari EBV

- Anemia berat.

- Kelainan faktor pembekuan.

- Sepsis.

-

Penggantian darah selama operasi digunakan Whole Blood (WB) yang sesuai dengan hasil

pemeriksaan golongan darah. Kecuali pada kasus-kasus yang sangat darurat dimana tidak tersedia

darah yang sesuai dengan golongan darah pasien, maka pada kasus ini darah yang digunakan adalah

golongan darah O dengan ketentuan tranfusi selanjutnya selama 2 minggu tetap menggunakan

golongan darah O.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat-saat durante operasi

a. Observasi tanda-tanda vital tiap 3-5 menit.

b. Observasi perdarahan.

c. Observasi balance cairan.

d. Observasi tetesan infus.

POST OPERASIKeseimbangan cairan dan elektrolit merupakan faktor penunjang metabolisme tubuh. Pada proses

pembedahan terkadang nutrisi / pemberian cairan tidak optimal. Perawat sebagai mitra kerja dokter harus

mampu mengelola instruksi dan memberi pertimbangan agar perawatan penderita optimal.

Pemberian cairan pasca operasi (post op) didasarkan atas beberapa pemikiran,

1. Masalah aktual yang ada seperti hipovolemia, anemia dll.

2. Kebutuhan pasien oleh karena tidak bisa / tidak boleh makan (dipuasakan)

Befan W Dzr, Collection 97

Catatan: Pada pasien dewasa dengan Hb normal, perdarahan s.d 25%

dari EBV dapat ditolelir dan tidak perlu di lakukan transfusi. Perdarahan 10-20% harus hati-hati mungkin perlu darah.

Page 13: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan- Maintenance / pemeliharaan

- Keseimbangan cairan dan elektrolit.

3. Jenis operasi

- Reseksi usus.

- Trepanasi dll

4. Penyakit penyerta

- Edema pulmonum.

- Decompensasi cordis

- Diabetes mellitus.

5. Jalur pemberian cairan

- Parenteral.

- Enteral.

- Kombinasi parenteral dan enteral

6. Komposisi nutrisi dalam cairan

- Karbohidrat

- Lemak.

- Asam amino.

Pemberian cairan post operasi

1. Pasien puasa post operasi.

Selama pasien masih puasa kebutuhan cairan diberikan hanya berupa cairan maintenance yang

didasarkan atas perhitungan sbb

Pasien anak (bayi) / dewasa.

Jumlah cairan.

Kebutuhan kalori.

Kebutuhan elektrolit.

Osmolaritas cairan.

Kelainan / penyakit penyerta.

a. Kebutuhan cairan (air) post operasi.

Anak

BB 0-10 kg 1000 cc / 24 jam

BB 10-20 kg 1000 cc + 50 cc tiap > 1 kg

BB > 20 kg 1500 cc + 20 cc tiap > 1 kg

Dewasa50 cc / kgbb/ 24 jam.

b. Kebutuhan elektrolit anak dan dewasaBefan W Dzr, Collection 98

Page 14: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi CairanNa+ 2-4 mEq / kgbb

K+ 1-2 mEq / kgbb

c. Kebutuhan kalori basal Dewasa

BB (kg) x 20-30

Anak berdasarkan umurUmur (tahun) Kcal / kgbb / hari

< 1 80-95

1-3 75-90

4-6 65-75

7-10 55-75

11-18 45-55

d.Osmolaritas cairan dan pemilihan vena

Vena perifer menerima osmolaritas cairan sampai maksimal 900 mOsm

Osmolaritas tinggi menyebabkan mudahnya terjadi kerusakan di dinding vena

perifer (thrombophlebitis).

Sebaiknya menggunakan vena sentral, bila pemberian cairan dengan osmolaritas

lebih dari 900 mOsm.

2. Pasien tidak puasa post operasi.

Pada pasien post op yang tidak puasa, pemberian cairan diberikan berupa cairan maintenance selama

di ruang pulih sadar (RR). Apabila keluhan mual, muntah dan bising usus sudah ada maka pasien

dicoba untuk minum sedikit-sedikit. Setelah kondisi baik dan cairan peroral adekuat sesuai

kebutuhan, maka secara perlahan pemberian cairan maintenance parenteral dikurangi. Apabila sudah

cukup cairan hanya diberikan lewat oral saja.

Pemberian kalori post operasi

Kalori didapatkan dari karbohidrat dan lemak. Bentuk karbohidrat seperti; dextrose, maltose, sorbitol dll.

Bentuk lemak seperti sediaan yang mengandung lemak.

1. Dextrose.

Selalu harus ada oleh karena otak dan eritrosit memerlukan setiap saat.

2. Lemak.

Keuntungannya adalah membantu mengurangi peningkatan gula darah (hiperglikemia), apabila kalori

semata-mata diberikan dari Dextrose.

Befan W Dzr, Collection 99

Dosis aman glukosa (dextrose) 6 gr / kgbb / hari

Page 15: 4, Terapi Cairan Pada Anestesi,86-100

Terapi Cairan3. Protein (asam amino)

a. Menghitung kebutuhan protein secara langsung sangat mahal. Dalam hal ini diperlukan

pemeriksaan lab untuk menghitung Nitrogen (N2) dalam darah.

b. Menghitung kebutuhan protein secara tidak langsung dengan rumus sbb

Menghitung konsumsi nitrogen.

Rumus yang memperkirakan besar kecilnya stress metabolik yang terjadi

Cara lain menurut Long Et all (1979)

Contoh

Bila kebutuhan kalori 1500 Kkal / hari, maka kebutuhan protein (AA) adalah

= 1500 x 16%

= 240 Kkal / hari.

Oleh karena per gram protein mengandung 4 Kkal energi maka

= 240 : 4

= 60 gr

sehingga dibutuhkan 60 gr asam amino.

Befan W Dzr, Collection 100

Kebutuhan protein = Konsumsi Nitrogen x 6,25

Konsumsi Nitrogen per 24 jam = Ureum urine / 24 jam + 28 + 4000

Tanpa stress metabolik Protein (AA) = 1 gr / kgbb / hariDengan stress metabolikProtein (AA) = 2 gr / kgbb / hari

Kebutuhan protein (AA) = 16 % dari kebutuhan energi total dari protein