4 tahap pencegahan penyakit

8
4 tahap pencegahan penyakit : PENCEGAHAN PREMORDIAL Jenis pencegahan yang paling akhir diperkenalkan, adanya perkembangan pengetahuan dalam epidemiologi penyakit kardiovaskular dalam hubungannya dengan diet dll. Pencegahan ini sering terlambat dilakukan terutama di negara-negara berkembang karena sering harus ada keputusan secara nasional PENCEGAHAN PRIMER Bertujuan mengurangi incidence dengan mengontrol penyebab dan faktor-faktor risiko. Misal : penggunaan kondom dan jarum suntik disposable pada pencegahan infeksi HIV, imunisasi dll. Biasanya merupakan Population Strategy sehingga secara individual gunanya sangat sedikit : penggunaan Seat-belt, program berhenti merokok dll. PENCEGAHAN SEKUNDER Tujuannya untuk menyembuhkan dan mengurangi akibat yang lebih serius lewat diagnosis & pengobatan yang dini. Tertuju pada periode diantara timbulnya penyakit dan waktu didiagnosis & usaha ↓ prevalensi. Dilaksanakan pada penyakit dengan periode awal mudah diindentifikasi dan diobati sehingga perkembangan kearah buruk dapat di stop, Perlu metode yang aman & tepat untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium preklinik. Misal : Screening pada kanker cervik, pengukuran tekanan darah secara rutin dll PENCEGAHAN TERSIER Untuk mengurangi komplikasi penting pada pengobatan & rehabilitasi, membuat penderita cocok dengan situasi yang tak dapat disembuhkan. Misal pada rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke, kecelakaan dll 5 TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT HEALTH PROMOTION Saat pejamu sehat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan atau memelihara kesehatan :

Upload: drdewanti

Post on 23-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 tahap pencegahan penyakit

4 tahap pencegahan penyakit :

PENCEGAHAN PREMORDIAL

Jenis pencegahan yang paling akhir diperkenalkan, adanya perkembangan pengetahuan dalam epidemiologi penyakit kardiovaskular dalam hubungannya dengan diet dll. Pencegahan ini sering terlambat dilakukan terutama di negara-negara berkembang karena sering harus ada keputusan secara nasional

PENCEGAHAN PRIMER

Bertujuan mengurangi incidence dengan mengontrol penyebab dan faktor-faktor risiko. Misal : penggunaan kondom dan jarum suntik disposable pada pencegahan infeksi HIV, imunisasi dll. Biasanya merupakan Population Strategy sehingga secara individual gunanya sangat sedikit : penggunaan Seat-belt, program berhenti merokok dll.

PENCEGAHAN SEKUNDER

Tujuannya untuk menyembuhkan dan mengurangi akibat yang lebih  serius lewat diagnosis & pengobatan yang dini. Tertuju pada periode diantara timbulnya penyakit dan waktu didiagnosis & usaha ↓ prevalensi. Dilaksanakan pada penyakit dengan periode awal mudah diindentifikasi dan diobati sehingga perkembangan kearah buruk dapat di stop, Perlu metode yang aman & tepat untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium preklinik. Misal : Screening pada kanker cervik, pengukuran tekanan darah secara rutin dll

PENCEGAHAN TERSIER

Untuk mengurangi komplikasi penting pada pengobatan & rehabilitasi, membuat penderita cocok dengan situasi yang tak dapat disembuhkan. Misal pada rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke, kecelakaan dll

5 TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT

HEALTH PROMOTION

Saat pejamu sehat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan atau memelihara kesehatan :

# Penyuluhan/pendidikan kesehatan

# Rekreasi sehat

# Olahraga teratur

# Perhatian terhadp perkembangan kepribadian

SPECIFIC PROTECTION

Mencegah pada pejamu (Host) dengan menaikkan daya tahan tubuh :

# imunisasi

Page 2: 4 tahap pencegahan penyakit

# Pelindung khusus : Helm, tutup telinga

# Perbaikan lingkungan

# Mengurangi penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan : pengawet, pewarna dll.

EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT

Dilakukan bila pejamu sakit, setidak – tidaknya diduga sakit (penyakitnya masih ringan)

Mencegah orang lain tertular. Misal : Case finding, skrining survei penyakit asymtomatis, deteksi dini pencemaran dll

DISABILITY LIMITATION (Pembatasan kecacatan / kelemahan )

Dilakukan waktu pejamu sakit / sakit berat de ngan tujuan mencegah cacat lebih lanjut, fisik, sosial maupun mental. Misal : Amputasi pada ganggren karena DM, pada penyakit-penyakit menahun diatasi gang guan mental maupun sosialnya

REHABILITATION

Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat maupun bagi diri nya sendiri, mencegah cacat total setelah terjadi perubahan anatomi/fisiologi. Misal : Fisioterapi pada kelumpuhan supaya ti dak timbul kontraktur/atropi, psikoterapi pada gangguan mental, latihan ketrampilan tertentu pada penderita cacat, prothesa post amputasi, penyediaan fasilitas khusus pada penderita.

Upaya Pencegahan (Preventive) Menurut Leavel and Clark

Usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Leavell dan clark dalam bukunya “Preventive Medicine for the doctor in his community” Usaha-usaha pencegahan itu adalah :

A. Masa sebelum sakit

1. Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)2. Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection).

B. Pada masa sakit3.      Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal,serta mengadakan pengobatan yang tepat

dan segera. (Early diagnosis and treatment).4.      Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja

yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation).5.      Rehabilitasi (Rehabilitation).

Page 3: 4 tahap pencegahan penyakit

Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan

berdasarkan lima tingkatan (five levels of prevention) dari Leavel and Clark, sebagai

berikut :

1.      Promosi kesehatan ( health promotion)

Dalam tingkat ini dilakukan pendidikan kesehatan, misalnya dalam peningkatan gizi,

kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan seperti penyediaan air rumah tangga yang

baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, air limbah, hygiene perorangan, rekreasi,

sex education, persiapan memasuki kehidupan pra nikah dan persiapan menopause.

Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.Beberapa usaha di antaranya :

-  Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.-  Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga yang

baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.-  Pendidikan kesehatan kepada masyarakat-  Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

2. Perlindungan khusus (specific protection)

Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus, pendidikan kesehatan

sangat diperlukan terutama di Negara-negara berkembang. Hal ini karena kesadaran

masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit pada

dirinya maupun anak-anaknya masih rendah. Selain itu pendidikan kesehatan diperlukan

sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan baik ditempat-tempat umum maupun tempat kerja.

Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung tangan dan

masker saat bekerja sebagai tenaga kesehatan

Beberapa usaha lain di antaranya :-     Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.-     Isolasi penderitaan penyakit menular .-     Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.

3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)

Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit,

maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-

kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat

menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatn yang layak. Oleh sebab itu

pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam tahap ini.

Page 4: 4 tahap pencegahan penyakit

Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara mendeteksi dini penyakit

kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan maka segera dilakukan pemeriksaan

diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi

atau kolposcopy

Tujuan utama dari usaha ini adalah :1)  Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga

tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.2)  Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.

3)  Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.

     Beberapa usaha deteksi dini di antaranya :-     Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan

darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan-    Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah

berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.

-    Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.

   Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :-     Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya

pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.-     Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.-     Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.-     Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.

4. Pembatasan cacat (disability limitation)

Oleh karena kurangnyaa pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan

penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan

kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap

penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang

bersangkutan cacat atau ketidak mampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga

diperlukan pada tahap ini.

Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi menjegah terjadinya

infertilitas.

5. Rehabilitasi (rehabilitation)

Page 5: 4 tahap pencegahan penyakit

Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk

memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Oleh karena

kurangnya pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan melakukan latihan-

latihan yang dianjurkan. Disamping itu oorang yang cacat stelah sembuh dari penyakit,

kadang-kadang malu untik kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau

menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan

kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu

pendidikan kesehatan pada masyarakat.

Pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.

Rehabilitasi ini terdiri atas :

1)   Rehabilitasi fisikyaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.

2)  Rehabilitasi mentalyaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke dalam masyarakat.

3)  Rehabilitasi sosial vokasionalyaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.

4)  Rehabilitasi aesthesisusaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu.

Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang.Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang berdasarkan unsur kemanusiaan yang sekarang ini. Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan semata-mata,melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.

Usaha pencegahan dan kejadian penyakit

Page 6: 4 tahap pencegahan penyakit

Bila seseorang seseorang jatuh sakit; dengan pengobatan akan terjadi tiga kemungkinan yaitu :

a.      Sembuh sempurna.b.      Sembuh dengan cacatc.        Tidak sembuh lagi (meninggal)

yang terbaik yaitu bila terjadi kesembuhan secar sempurna seandainya terjadi kecacatan, maka alat tubuh yang cacat ini akan tetap dimilikinya dan seringkali merupakan beban (penderitaan) untuk selama-lamanya.Bila alat-alat mobil rusak,kit adapt membeli yang baru untuk menggantinya,dan ia akan berfungsi lagi dengan baik,seolah-olah mobil tersebut dalam keadaan baru kembali.Lain halnya dengan alat tubuh manusia, bila rusak (sakit) kita hanya berusaha untuk memperbaikinya (mengobatinya)dengan segala daya, dan tetap memakainya lagi, walaupun perbaikannya tidak mencapai kesempurnaan (cacat).Penggantian dengan alat buatan (prothese),tidak akan menjadi sebaik seperti asalnya.Karena itu sangatlah bijaksana, bila kita selalu serprinsip lebih baik mencegah timbulnya penyakit dari pada mengobati maupun merehabilitasinya