4. analisa dan pembahasan · 4. analisa dan pembahasan pada bab ini berisikan hasil wawancara...

38
17 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi di lapangan. Hasil wawancara dari ketiga responden akan dianalisa dan dipilih waste yang memiliki prioritas tinggi dan prioritas sedang berdasarkan pengolahan data WPN (waste priority number) dan CPN (cause priority number), setelah itu mencari countermeasure untuk solusi waste tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pihak internal. Hasil rancangan countermeasure akan ditanyakan kepada pihak internal seberapa efektif untuk diterapkan. 4.1 Identifikasi Waste Dalam dunia kerja pasti membutuhkan sumber daya untuk proses produksi. Namun belum tentu semua hal yang dilakukan dapat menambah nilai di mata konsumen. Seringkali tanpa disadari hal-hal yang dilakukan justru dapat menimbulkan pemborosan sumber daya atau disebut waste. Adanya waste dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan, baik dari tenaga, waktu, hingga biaya produksi. Cara mengidentifikasi waste dilakukan dengan studi literatur terlebih dahulu. Studi literatur diperlukan untuk mengetahui macam-macam waste beserta klasifikasinya yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Hal ini dilakukan dengan membaca dari jurnal, buku, artikel, dan lain sebagainya. Setelah melakukan studi literatur, maka perlu adanya observasi di lapangan yang berguna untuk mengidentifikasi waste yang ada di lantai produksi. Observasi ini dilakukan dengan melakukan checklist waste yang ada di lantai produksi dengan berpedoman pada hasil studi literatur yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Selesai observasi yang dilakukan dalam waktu dua minggu, diperlukan wawancara dengan pihak internal di PT. X. Wawancara dilakukan kepada tiga responden dari divisi produksi. Wawancara dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran adanya waste yang ditemukan pada saat observasi, dan mengonfirmasi apakah dari hasil temuan

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

17

Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal

menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi di lapangan. Hasil

wawancara dari ketiga responden akan dianalisa dan dipilih waste yang memiliki

prioritas tinggi dan prioritas sedang berdasarkan pengolahan data WPN (waste

priority number) dan CPN (cause priority number), setelah itu mencari

countermeasure untuk solusi waste tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara

berdiskusi dengan pihak internal. Hasil rancangan countermeasure akan ditanyakan

kepada pihak internal seberapa efektif untuk diterapkan.

4.1 Identifikasi Waste

Dalam dunia kerja pasti membutuhkan sumber daya untuk proses produksi.

Namun belum tentu semua hal yang dilakukan dapat menambah nilai di mata

konsumen. Seringkali tanpa disadari hal-hal yang dilakukan justru dapat

menimbulkan pemborosan sumber daya atau disebut waste. Adanya waste dapat

menyebabkan kerugian bagi perusahaan, baik dari tenaga, waktu, hingga biaya

produksi.

Cara mengidentifikasi waste dilakukan dengan studi literatur terlebih

dahulu. Studi literatur diperlukan untuk mengetahui macam-macam waste beserta

klasifikasinya yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Hal ini dilakukan dengan

membaca dari jurnal, buku, artikel, dan lain sebagainya.

Setelah melakukan studi literatur, maka perlu adanya observasi di lapangan

yang berguna untuk mengidentifikasi waste yang ada di lantai produksi. Observasi

ini dilakukan dengan melakukan checklist waste yang ada di lantai produksi dengan

berpedoman pada hasil studi literatur yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Selesai observasi yang dilakukan dalam waktu dua minggu, diperlukan wawancara

dengan pihak internal di PT. X.

Wawancara dilakukan kepada tiga responden dari divisi produksi.

Wawancara dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran adanya waste yang

ditemukan pada saat observasi, dan mengonfirmasi apakah dari hasil temuan

Page 2: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

18

Universitas Kristen Petra

observasi dirasa sudah mencakup keseluruhan faktor pemborosan yang ada dalam

proses produksi roller. Setelah mencari bentuk waste, wawancara dilanjutkan

dengan mencari skor WPN oleh masing-masing responden berdasarkan tabel

severity, occurance dan detection, pada lembar kuesioner wawancara yang dapat

dilihat pada Lampiran 4. Pada setiap tabel severity, occurance dan detection

memiliki range antara 1-10 yang dapat dilihat pada Lampiran 1, 2 dan 3.

Wawancara yang pertama dilakukan dengan responden dari kepala produksi

yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dalam kesempatan ini beliau sangat

senang karena dapat menambah wawasan tentang waste yang sangat berguna dalam

dunia kerja. Wawancara yang kedua dilakukan dengan responden dari staf produksi

1 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Sebagai staf produksi beliau merasa

penelitian ini sangat membantu menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan

dapat menekan cost produksi. Wawancara yang ketiga dilakukan dengan responden

dari staf produksi 2 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Dengan adanya

penelitian ini, beliau merasa disadarkan bahwa tidak semua aktivitas dapat

menghasilkan nilai tambah, bahkan dapat menghasilkan kerugian.

WPN = S x O x D (4.1)

Page 3: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

19

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.1 Hasil Checklist Waste

Jenis Waste Bentuk Waste Deskripsi

Defect Produk cacat Produk cacat karena pengiriman saat

estafet kerja

Overproduction Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok

Overproduction Pencetakan dokumen

rangkap

Pencetakan dokumen untuk operator,

kepala produksi, staf produksi, dan untuk

dokumentasi

Waiting Menunggu estafet pengerjaan Menunggu pengiriman produk dari

bagian sebelumnya untuk estafet kerja

Waiting Menunggu peralatan kerja

Menunggu antrian menggunakan

overhead crane untuk mengambil

peralatan kerja dan konsumabel

Non-utilized

Talent

Penempatan karyawan yang

tidak sesuai keahlian

Operator las melakukan pekerjaan

pemotongan plat

Non-utilized

Talent

Penempatan karyawan yang

tidak sesuai keahlian

Operator cat melakukan pekerjaan

cleaning produk

Transportation Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian selanjutnya

untuk estafet kerja

Inventory Stok produk jadi Stok produk roller

Inventory Stok raw material Persediaan bahan baku yang lebih

Motion Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan kerja

Motion Kegiatan berjalan

Operator mengisi ulang cairan pendingin

(bromus) pada mesin bubut karena alat

penyemprot otomatis rusak

Motion Gerakan yang lebih

Membuka dan menutup pintu gerbang

saat pengiriman produk untuk proses

estafet kerja

Extra Processing Kegiatan berulang Mendata dan mengecek mesin dan

peralatan kerja

Extra Processing Langkah-langkah yang tidak

diperlukan

Melakukan packing produk tanpa adanya

permintaan

Page 4: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

20

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Defect

Lubang housing

bearing tidak center

Hasil pelubangan housing

bearing menggunakan mesin

punch tidak center

8 4 6

192 Produk pasti rusak dan tidak

dapat digunakan lagi Sedikit peluang terjadi

Memiliki peluang yang sangat

kecil untuk dideteksi sebelum

waste terjadi

Cat tidak rata Hasil cat tidak rata dan

terdapat sagging

2 4 6

48 Mengurangi tampilan produk Sedikit peluang terjadi

Memiliki peluang yang sangat

kecil untuk dideteksi sebelum

waste terjadi

Produk cacat Produk cacat karena

pengiriman saat estafet kerja

5 4 3

Sebagian produk mungkin harus

dikerjakan ulang Sedikit peluang terjadi

Kemungkinan akan terdeteksi

sebelum waste terjadi 60

Overproduction

Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok

3 3 1

9 Sebagian produk mungkin harus

dikerjakan ulang sebelum

dikirim

Peluang kecil terjadi Pasti akan terdeteksi sebelum

waste terjadi

Pembuatan matras Pembuatan matras untuk

produk dengan model baru

5 5 1

25 Sebagian produk mungkin harus

dikerjakan ulang

Beberapa kejadian saat ada

rencana order customer

Pasti akan terdeteksi sebelum

waste terjadi

Pencetakan dokumen

rangkap

Pencetakan dokumen untuk

operator, kepala produksi,

staf produksi, dan untuk

dokumentasi

2 8 1

16 Perlu waktu untuk mencetak,

arsip, dan membagi dokumen Sangat sering terjadi

Pasti akan terdeteksi sebelum

waste terjadi

Page 5: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

21

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Waiting

Menunggu estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman produk

dari bagian sebelumnya untuk

estafet kerja

7 6 4

168 Menunggu estafet kerja

sehingga proses berhenti Banyak kejadian

Memiliki peluang yang baik

untuk dideteksi sebelum waste

terjadi

Menunggu peralatan

kerja

Menunggu antrian

menggunakan overhead crane

untuk mengambil peralatan

kerja dan konsumabel

7 5 6

210 Operator las berhenti bekerja

sehingga menghambat proses

kerja

Ingat beberapa kejadian

Memiliki peluang yang sangat

kecil untuk dideteksi sebelum

waste terjadi

Non-utilized Talent

Penempatan

karyawan yang tidak

sesuai keahlian

Operator las melakukan

pekerjaan pemotongan plat

2 5 2

20 Ketidaknyamanan untuk pindah

lokasi

Beberapa kejadian saat

butuh percepatan kerja

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Penempatan

karyawan yang tidak

sesuai keahlian

Operator cat melakukan

pekerjaan cleaning produk

2 6 2

24 Ketidaknyamanan untuk pindah

lokasi

Banyak terjadi saat perlu

percepatan kerja

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Transportation

Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian

selanjutnya untuk estafet kerja

7 6 3

98 Memerlukan waktu pengiriman

dan menghambat proses kerja Banyak terjadi

Kemungkinan akan terdeteksi

sebelum waste terjadi

Inventory

Stok produk jadi Stok produk roller

3 3 1

9 Sebagian produk mungkin harus

dikerjakan ulang sebelum

dikirim

Peluang kecil terjadi Pasti akan terdeteksi sebelum

waste terjadi

Page 6: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

22

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Inventory

Stok raw material Persediaan bahan baku yang

lebih

4 4 2

32 Seluruh stok mungkin harus

dibersihkan dan dicek

sebelum digunakan

Sedikit peluang terjadi, hanya

ketika pembelian partai lebih

efektif

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Motion

Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan

kerja

2 9 7

126 Menambah aktivitas kerja Sangat mungkin terjadi

Kemungkinan akan

terdeteksi setelah waste

terjadi

Kegiatan mencari Pencarian stok material

2 7 8

112 Menambah aktivitas kerja Sering terjadi

Kemungkinan kecil

terdeteksi setelah waste

terjadi

Kegiatan berjalan

Operator mengisi ulang cairan

pendingin (bromus) pada

mesin bubut karena alat

penyemprot otomatis rusak

7 6 3

126 Menambah waktu kerja dan

menghambat proses

produksi

Banyak terjadi kemungkinan terdeteksi

sebelum waste terjadi

Gerakan yang lebih

Membuka dan menutup pintu

gerbang saat pengiriman

produk untuk proses estafet

kerja

7 9 2

126 Perlu waktu untuk membuka

dan menutup pintu sehingga

menghambat proses kerja

Sangat mungkin terjadi Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 7: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

23

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Extra Processing

Kegiatan berulang Mendata dan mengecek mesin

dan peralatan kerja

2 4 8

64 Menambah aktivitas kerja

Sedikit peluang terjadi, hanya

dilakukan saat waktu

senggang

Kemungkinan kecil

terdeteksi setelah waste

terjadi

Kegiatan berulang Mendata stok material dan

konsumabel

2 4 7

56 Menambah aktivitas kerja

Sedikit peluang terjadi, hanya

dilakukan saat waktu

senggang

Kemungkinan akan

terdeteksi setelah waste

terjadi

Kegiatan berulang Mendata dan mengecek

pencapaian hasil produksi

2 10 1

20 Menambah aktivitas kerja Hampir pasti terjadi

Pasti akan terdeteksi

sebelum waste terjadi

Langkah-langkah

yang tidak diperlukan

Melakukan packing produk

tanpa adanya permintaan

2 5 2

20 Memerlukan usaha untuk

packing produk Beberapa kejadian

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 8: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

24

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Defect

Lubang housing

bearing tidak center

Hasil pelubangan housing

bearing menggunakan mesin

punch tidak center

8 5 5

200 Produk pasti rusak dan tidak dapat

digunakan Beberapa kali terjadi

Peluang kecil terdeteksi

sebelum waste terjadi

Cat tidak rata Hasil cat tidak rata dan

terdapat sagging

2 5 5

50 Produk terlihat kurang baik Terjadi beberapa kali

Peluang kecil terdeteksi

sebelum waste terjadi

Produk cacat Produk cacat karena

pengiriman saat estafet kerja

6 3 2

36 Seluruh produk mungkin perlu

dikerjakan ulang dan diteliti Peluang kecil terjadi

Mudah dicek sebelum waste

terjadi

Overproduction

Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok

3 3 1

9 Sebagian produk mungkin perlu

pengerjaan kembali sebelum

dikirim

Peluang kecil terjadi Pasti diketahui sebelum waste

terjadi

Pembuatan matras Pembuatan matras untuk

produk dengan model baru

4 7 1

28 Seluruh produk mungkin perlu

pengerjaan ulang

Sering terjadi untuk

estimasi penawaran

harga

Pasti diketahui sebelum waste

terjadi

Pencetakan dokumen

rangkap

Pencetakan dokumen untuk

operator, kepala produksi,

staf produksi, dan untuk

dokumentasi

2 9 1

18 Perlu waktu untuk pencetakan

dokumen Sangat mungkin terjadi

Pasti diketahui sebelum waste

terjadi

Page 9: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

25

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1 (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Waiting

Menunggu estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman

produk dari bagian

sebelumnya untuk estafet

kerja

7 5 5

175 Menunggu suplai produk

sehingga proses berhenti Beberapa kejadian

Kemungkinan kecil terdeteksi

sebelum waste terjadi

Menunggu peralatan

kerja

Menunggu antrian

menggunakan overhead

crane untuk mengambil

peralatan kerja dan

konsumabel

7 4 7

196 Operator las berhenti bekerja

sehingga menghambat proses

kerja

Ingat sedikit kejadian Kemungkinan akan terdeteksi

setelah waste terjadi

Non-utilized Talent

Penempatan karyawan

yang tidak sesuai

keahlian

Operator las mengerjakan

pemotongan plat

3 4 2

24 Sebagian produk mungkin perlu

dikerjakan ulang Sedikit peluang terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Penempatan karyawan

yang tidak sesuai

keahlian

Operator cat melakukan

pekerjaan cleaning produk

2 5 2

20 Berpindah-pindah lokasi Beberapa kali terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Transportation

Perpindahan produk

Pengiriman produk ke

bagian selanjutnya untuk

estafet kerja

7 8 2

112 Memperpanjang waktu dan

menghambat proses kerja Sangat sering terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 10: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

26

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1 (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Inventory

Stok produk jadi Stok produk roller

3 3 1

9 Sebagian produk mungkin perlu

pengerjaan kembali sebelum

dikirim

Jarang terjadi Pasti diketahui sebelum waste

terjadi

Stok raw material Persediaan bahan baku yang

lebih

4 3 3

36 Seluruh stok mungkin harus

dibersihkan dan dicek sebelum

digunakan

Peluang terjadi stok

menumpuk kecil

Kemungkinan akan terdeteksi

sebelum waste terjadi

Motion

Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan

kerja

2 9 8

144 Memerlukan usaha dan waktu

kerja lebih banyak Sangat mungkin terjadi

Kemungkinan kecil terdeteksi

setelah waste terjadi

Kegiatan mencari Pencarian stok material

2 8 8

128 Memerlukan usaha dan waktu

kerja lebih banyak Sangat sering terjadi

Kemungkinan kecil terdeteksi

setelah waste terjadi

Kegiatan berjalan

Operator mengisi ulang

cairan pendingin (bromus)

pada mesin bubut karena alat

penyemprot otomatis rusak

7 7 2

98 Menambah waktu kerja dan

menghambat proses produksi Sering terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Gerakan yang lebih

Membuka dan menutup

pintu gerbang saat

pengiriman produk untuk

proses estafet kerja

7 8 2

112 Perlu waktu untuk membuka dan

menutup pintu sehingga

menghambat proses kerja

Sangat sering terjadi Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 11: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

27

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1 (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Extra Processing

Kegiatan berulang Mendata dan mengecek

mesin dan peralatan kerja

2 4 7

56 Membutuhkan usaha lebih Sedikit peluang terjadi

Kemungkinan akan terdeteksi

setelah waste terjadi

Kegiatan berulang Mendata stok material dan

konsumabel

2 4 6

48 Membutuhkan usaha lebih Sedikit peluang terjadi

Memiliki peluang yang sangat

kecil untuk dideteksi sebelum

waste terjadi

Kegiatan berulang Mendata dan mengecek

pencapaian hasil produksi

2 10 1

20 Membutuhkan usaha lebih Hampir pasti terjadi

Pasti akan terdeteksi sebelum

waste terjadi

Langkah-langkah yang

tidak diperlukan

Melakukan packing produk

tanpa adanya permintaan

2 5 2

10 Perlu usaha dan waktu untuk

packing produk Beberapa kali terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 12: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

28

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Defect

Lubang housing

bearing tidak center

Hasil pelubangan housing

bearing menggunakan mesin

punch tidak center

8 5 4

160 Produk pasti rusak dan tidak

dapat digunakan lagi Beberapa kali terjadi

Memiliki peluang yang baik

untuk dideteksi sebelum waste

terjadi

Cat tidak rata Hasil cat tidak rata dan

terdapat sagging

2 5 6

60 Produk terlihat kurang baik Beberapa kali terjadi

Memiliki peluang yang sangat

kecil untuk dideteksi sebelum

waste terjadi

Produk cacat Produk cacat karena

pengiriman saat estafet kerja

5 4 2

40 Sebagian produk mungkin perlu

pengerjaan ulang Sedikit peluang terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Overproduction

Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok

4 2 1

8 Seluruh produk mungkin perlu

pengecekan sebelum dikirim

Kemungkinan kecil

terjadi

Pasti terdeteksi sebelum waste

terjadi

Pembuatan matras Pembuatan matras untuk

produk dengan model baru

4 6 1

24 Seluruh produk mungkin perlu

pengerjaan ulang

Banyak terjadi untuk

rencana order customer

Pasti terdeteksi sebelum waste

terjadi

Pencetakan dokumen

rangkap

Pencetakan dokumen untuk

operator, kepala produksi,

staf produksi, dan untuk

dokumentasi

2 8 1

16 Perlu waktu untuk mencetak

dokumen Sangat sering terjadi

Pasti terdeteksi sebelum waste

terjadi

Page 13: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

29

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2 (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Waiting

Menunggu estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman

produk dari bagian

sebelumnya untuk estafet

kerja

7 5 4

140 Menghambat proses kerja

karena menunggu Beberapa kali terjadi

Memiliki peluang yang baik

untuk dideteksi sebelum waste

terjadi

Menunggu peralatan

kerja

Menunggu antrian

menggunakan overhead

crane untuk mengambil

peralatan kerja dan

konsumabel

7 4 8

224 Operator las berhenti bekerja

sehingga menghambat proses

kerja

Sedikit peluang terjadi Peluang kecil terdeteksi

setelah waste terjadi

Non-utilized Talent

Penempatan karyawan

yang tidak sesuai

keahlian

Operator las melakukan

pekerjaan pemotongan plat

2 6 2

24 Menambah konsentrasi

Banyak terjadi saat butuh

percepatan estafet

Mudah diketahui sebelum

waste terjadi

Penempatan karyawan

yang tidak sesuai

keahlian

Operator cat melakukan

pekerjaan cleaning produk

2 4 2

16 Menambah konsentrasi Sedikit peluang terjadi

Mudah diketahui sebelum

waste terjadi

Transportation

Perpindahan produk Pengiriman produk ke

bagian selanjutnya untuk

estafet kerja

7 7 2

98 Perlu waktu untuk mengirim

produk sehingga menghambat

proses kerja

Sering terjadi Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 14: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

30

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2 (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Inventory

Stok produk jadi Stok produk roller

4 2 1

8 Seluruh produk mungkin perlu

pengecekan sebelum dikirim

Kemungkinan kecil

terjadi

Pasti terdeteksi sebelum waste

terjadi

Stok raw material Persediaan bahan baku yang

lebih

4 3 2

24 Seluruh stok mungkin perlu

pengecekan sebelum digunakan

Peluang terjadi stok

material berlebih kecil

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Motion

Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan

kerja

2 8 8

128 Menambah aktivitas Sangat sering terjadi

Peluang kecil terdeteksi

setelah waste terjadi

Kegiatan mencari Pencarian stok material

2 7 7

98 Menambah aktivitas Sering terjadi

Kemungkinan akan terdeteksi

setelah waste terjadi

Kegiatan berjalan

Operator mengisi ulang

cairan pendingin (bromus)

pada mesin bubut karena alat

penyemprot otomatis rusak

7 8 2

112 Menambah waktu kerja dan

menghambat proses produksi Sangat sering terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Gerakan yang lebih

Membuka dan menutup

pintu gerbang saat

pengiriman produk untuk

proses estafet kerja

7 9 2

126 Perlu waktu untuk membuka

dan menutup pintu sehingga

menghambat proses kerja

Sangat mungkin terjadi Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 15: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

31

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2 (sambungan)

Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN

Extra Processing

Kegiatan berulang Mendata dan mengecek

mesin dan peralatan kerja

2 5 6

60 Menambah pekerjaan Beberapa kali terjadi

Memiliki peluang sangat kecil

terdeteksi sebelum waste

terjadi

Kegiatan berulang Mendata stok material dan

konsumabel

2 5 5

50 Menambah pekerjaan Terjadi beberapa kali

Memiliki peluang kecil

terdeteksi sebelum waste

terjadi

Kegiatan berulang Mendata dan mengecek

pencapaian hasil produksi

2 10 1

20 Menambah pekerjaan Hampir pasti terjadi

Pasti akan terdeteksi sebelum

waste terjadi

Langkah-langkah yang

tidak diperlukan

Melakukan packing produk

tanpa adanya permintaan

2 4 2

16 Menambah waktu pengerjaan Sedikit peluang terjadi

Mudah dideteksi sebelum

waste terjadi

Page 16: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

32

Universitas Kristen Petra

4.2 Identifikasi Waste yang Kritis

Sebelum dilakukan pencarian countermeasure, hasil wawancara dari ketiga

responden tersebut digabung menjadi satu tabel. Hasil skor severity, occurance dan

detection dari ketiga responden dirata-rata dan dibulatkan keatas. Setelah itu hasil

WPN diurutkan dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah, yang hasilnya

dapat dilihat pada Tabel 4.5. Setelah mengurutkan WPN, dilakukan diskusi dengan

ketiga responden dan pihak internal dari PT. X untuk mencari tahu penyebab dari

waste yang ditemukan. Penyebab tersebut akan digunakan untuk mencari nilai CPN

dan untuk memilah waste dalam kategori prioritas tinggi, prioritas sedang, dan

prioritas rendah yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. Nilai CPN diperoleh

dengan menjumlahkan nilai WPN waste dengan nilai WPN waste lainnya yang

memiliki penyebab waste yang berkaitan.

CPN = ∑ 𝑊𝑃𝑁𝑊𝑀 𝑛 𝑊𝑀=1 (4.2)

Dari hasil analisa didapatkan nilai WPN tertinggi adalah 213 dan nilai WPN

terendah adalah 9. Nilai WPN kemudian dibagi dalam tiga kategori, yaitu :

• Tinggi : 146 – 213

• Sedang : 78 – 145

• Rendah : 9 – 77

Dari hasil analisa didapatkan nilai CPN tertinggi adalah 445 dan nilai CPN

terendah adalah 17. Nilai CPN kemudian dibagi dalam tiga kategori, yaitu :

• Tinggi : 303 – 445

• Sedang : 161 – 302

• Rendah : 17 – 160

Kemudian hasil analisa waste dari WPN dan CPN dibagi dalam tiga kategori

untuk memilah waste berdasarkan prioritasnya (Souza & Carpinetti, 2014), yaitu :

• Prioritas Tinggi : Nilai WPN sedang hingga tinggi dan nilai CPN tinggi

• Prioritas Sedang : Nilai WPN sedang hingga tinggi dan nilai CPN rendah, atau

nilai WPN rendah dan nilai CPN sedang hingga tinggi

• Prioritas Rendah : Nilai WPN dan CPN rendah

Page 17: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

33

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5 Hasil WPN Gabungan Wawancara

Waste Bentuk Waste Deskripsi Severity Occurance Detection

WPN Pembulatan

WPN KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata²

Waiting Menunggu

peralatan kerja

Menunggu antrian

menggunakan over head

crane untuk mengambil

peralatan kerja dan

konsumabel

7 7 7 7 5 4 4 4.3 6 7 8 7 212.3 213

Defect

Lubang housing

bearing tidak

center

Hasil pelubangan housing

bearing menggunakan

mesin punch tidak center

8 8 8 8 4 5 5 4.7 6 5 4 5 186.7 187

Waiting

Menunggu

estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman

produk dari bagian

sebelumnya untuk estafet

kerja

7 7 7 7 6 5 5 5.3 4 5 4 4.3 161.7 162

Motion Kegiatan

mencari

Pencarian tool dan

peralatan kerja 2 2 2 2 9 9 8 8.7 7 8 8 7.7 132.8 133

Motion Gerakan yang

lebih

Membuka dan menutup

pintu gerbang saat

pengiriman produk untuk

proses estafet kerja

7 7 7 7 9 8 9 8.7 2 2 2 2 121.3 122

Transportation Perpindahan

produk

Pengiriman produk ke

bagian selanjutnya untuk

estafet kerja

7 7 7 7 6 8 7 7 3 2 2 2.3 114.3 115

Motion Kegiatan

berjalan

Operator mengisi ulang

cairan pendingin pada

mesin bubut karena alat

penyemprot otomatis rusak

7 7 7 7 6 7 8 7 3 2 2 2.3 114.3 115

Page 18: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

34

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5 Hasil WPN Gabungan Wawancara (sambungan)

Waste Bentuk Waste Deskripsi Severity Occurance Detection

WPN Pembulatan

WPN KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata²

Motion Kegiatan

mencari Pencarian stok material 2 2 2 2 7 8 7 7.3 8 8 7 7.7 112.4 113

Extra

Processing

Kegiatan

berulang

Mendata dan mengecek

mesin dan peralatan kerja 2 2 2 2 4 4 5 4.3 8 7 6 7 60.6 61

Defect

Cat tidak rata

dan terdapat

sagging

Hasil cat tidak rata dan

terdapat sagging 2 2 2 2 4 5 5 4.7 6 5 6 5.7 52.8 53

Extra

Processing

Kegiatan

berulang

Mendata stok material dan

konsumabel 2 2 2 2 4 4 5 4.3 7 6 5 6 52 52

Defect Produk cacat

Produk cacat karena

pengiriman saat estafet

kerja

5 6 5 5.3 4 3 4 3.7 3 2 2 2.3 45.6 46

Inventory Stok raw

material

Persediaan bahan baku

yang lebih 4 4 4 4 4 3 3 3.3 2 3 2 2.3 31.1 32

Overproduction Pembuatan

matras

Pembuatan matras untuk

produk dengan model baru 5 4 4 4.3 5 7 6 6 1 1 1 1 26 26

Non-utilized

Talent

Penempatan

karyawan yang

tidak sesuai

Operator las melakukan

pekerjaan pemotongan plat 2 3 2 2.3 5 4 6 5 2 2 2 2 23.3 24

Extra

Processing

Kegiatan

berulang

Mendata dan mengecek

pencapaian hasil produksi 2 2 2 2 10 10 10 10 1 1 1 1 20 20

Non-utilized

Talent

Penempatan

karyawan yang

tidak sesuai

Operator cat melakukan

pekerjaan cleaning produk 2 2 2 2 6 5 4 5 2 2 2 2 20 20

Page 19: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

35

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5 Hasil WPN Gabungan Wawancara (sambungan)

Waste Bentuk Waste Deskripsi Severity Occurance Detection

WPN Pembulatan

WPN KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata²

Extra

Processing

Langkah-

langkah yang

tidak

diperlukan

Melakukan packing

produk tanpa adanya

permintaan

2 2 2 2 5 5 4 4.7 2 2 2 2 18.6 19

Overproduction

Pencetakan

dokumen

rangkap

Pencetakan dokumen

untuk operator, kepala

produksi, staf produksi,

dan untuk dokumentasi

2 2 2 2 8 9 8 8.3 1 1 1 1 16.6 17

Inventory Stok produk

jadi Stok produk roller 3 3 4 3.3 3 3 2 2.7 1 1 1 1 8.8 9

Overproduction Pembuatan

roller

Pembuatan produk roller

untuk stok 3 3 4 3.3 3 3 2 2.7 1 1 1 1 8.8 9

Page 20: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

36

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6 Hasil Pemilahan Waste

Waste Bentuk Waste Deskripsi Penyebab Dampak WPN CPN Priority

Waiting Menunggu peralatan

kerja

Menunggu antrian

menggunakan over head crane

untuk mengambil peralatan

kerja dan konsumabel

Operator las mengambil

peralatan kerja dan

konsumabel sendiri karena

tidak ada yang melayani

Membutuhkan waktu kerja

yang lebih banyak 213 213 Medium

Defect Lubang housing

bearing tidak center

Hasil pelubangan housing

bearing menggunakan mesin

punch tidak center

Kurangnya pengetahuan dan

pelatihan, penggunaan metode

konvensional yang rawan

kesalahan kerja

Produk rusak dan tidak

dapat digunakan 187 240 Medium

Waiting Menunggu estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman produk

dari bagian sebelumnya untuk

estafet kerja

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang sama

Membutuhkan waktu kerja

yang lebih banyak 162 445 High

Motion Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan

kerja

Kurangnya standarisasi

penataan tool dan peralatan

kerja

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

133 361 High

Motion Gerakan yang lebih

Membuka dan menutup pintu

gerbang saat pengiriman

produk untuk proses estafet

kerja

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang sama

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

122 445 High

Transportation Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian

selanjutnya untuk estafet kerja

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang sama

Membutuhkan alat

transportasi dan waktu kerja

yang lebih banyak

115 445 High

Motion Kegiatan berjalan

Operator mengisi ulang cairan

pendingin pada mesin bubut

karena alat penyemprot

otomatis rusak

Kurangnya standarisasi dalam

melakukan perawatan

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

115 361 High

Page 21: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

37

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6 Hasil Pemilahan Waste (sambungan)

Waste Bentuk Waste Deskripsi Penyebab Dampak WPN CPN Priority

Motion Kegiatan mencari Pencarian stok material Kurangnya standarisasi

penataan stok material

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

113 361 High

Extra

Processing Kegiatan berulang

Mendata dan mengecek mesin

dan peralatan kerja Pendataan dan pengecekan

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

61 133 Low

Defect Cat tidak rata dan

terdapat sagging

Hasil cat tidak rata dan

terdapat sagging

Kurangnya pengetahuan dan

pelatihan, pemahaman jarak

pengecatan yang kurang dan

takaran cat yang kurang pas

Tampilan produk kurang

baik dan penggunaan

material cat menjadi lebih

boros

53 240 Medium

Extra

Processing Kegiatan berulang

Mendata stok material dan

konsumabel Pendataan dan pengecekan

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

52 133 Low

Defect Produk cacat Produk cacat karena

pengiriman saat estafet kerja

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang sama,

sehingga memerlukan

transportasi yang berpotensi

dapat merusak produk

Produk cacat dan

membutuhkan pengerjaan

ulang

46 445 Medium

Inventory Stok raw material Persediaan bahan baku yang

lebih

Harga meterial yang lebih

murah jika pembelian partai

Material membutuhkan

tempat penyimpanan dan

perawatan

32 32 Low

Overproduction Pembuatan matras Pembuatan matras untuk

produk dengan model baru Untuk rencana order customer

Produk perlu pengerjaan

ulang, jika order dibatalkan

maka biaya pembuatan

matras tidak terganti

26 26 Low

Page 22: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

38

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6 Hasil Pemilahan Waste (sambungan)

Waste Bentuk Waste Deskripsi Penyebab Dampak WPN CPN Priority

Non-utilized

Talent

Penempatan

karyawan yang tidak

sesuai

Operator las melakukan

pekerjaan pemotongan plat Kekurangan tenaga kerja

Tidak menggunakan

kemampuan karyawan

secara maksimal

24 44 Low

Extra

Processing Kegiatan berulang

Mendata pencapaian hasil

produksi Pendataan dan pengecekan

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

20 133 Low

Non-utilized

Talent

Penempatan

karyawan yang tidak

sesuai

Operator cat melakukan

pekerjaan cleaning produk Kekurangan tenaga kerja

Tidak menggunakan

kemampuan karyawan

secara maksimal

20 44 Low

Extra

Processing

Langkah-langkah

yang tidak

diperlukan

Melakukan packing produk

tanpa adanya permintaan

Melindungi dan menambah

tampilan produk

Membutuhkan usaha dan

waktu kerja yang lebih

banyak

19 19 Low

Overproduction Pencetakan

dokumen rangkap

Pencetakan dokumen untuk

operator, kepala produksi, staf

produksi, dan untuk

dokumentasi

Untuk sarana kerja dan

dokumentasi

Membutuhkan konsumabel

yang lebih banyak 17 17 Low

Inventory Stok produk jadi Stok produk roller Pemanfaatan stok material

saat belum ada pekerjaan

Produk membutuhkan

tempat penyimpanan dan

perawatan

9 18 Low

Overproduction Pembuatan roller Pembuatan produk roller

untuk stok

Pemanfaatan stok material

saat belum ada pekerjaan

Produk membutuhkan

tempat penyimpanan dan

perawatan

9 18 Low

Page 23: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

39

Universitas Kristen Petra

4.3 Countermeasure Dari Waste yang Ditemukan

Setelah waste dipilah berdasarkan prioritasnya, selanjutnya dilakukan

pencarian countermeasure. Waste yang ditemukan dapat merugikan jika tidak

segera tangani. Bahkan bagi karyawan dan perusahaan, aktivitas yang merupakan

waste ini akan terasa baik-baik saja karena sudah biasa dilakukan. Perancangan

countermeasure dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak internal yang hasilnya

dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8.

Pada studi kasus ini akan membahas waste yang memiliki prioritas tinggi

dan prioritas sedang karena lebih dominan terjadi di lapangan kerja. Terdapat enam

waste dengan prioritas tinggi dan empat waste dengan prioritas sedang yang akan

dicarikan countermeasure. Dengan hal ini diharapkan keberadaan waste dapat

diminimalisir sehingga dapat mengurangi sumber daya produksi dan menambah

produktivitas.

Page 24: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

40

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7 Hasil Diskusi Countermeasure Waste dengan Prioritas Tinggi

No. Waste Bentuk Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure

1 Waiting Menunggu estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman produk dari

bagian sebelumnya untuk estafet

kerja

High Penempatan mesin berdasarkan

jenis yang sama

Merubah layout penataan

mesin berdasarkan estafet

kerja

2 Motion Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan kerja High Kurangnya standarisasi penataan

tool dan peralatan kerja Melakukan metode 5S

3 Motion Gerakan yang lebih

Membuka dan menutup pintu

gerbang saat pengiriman produk

untuk proses estafet kerja

High Penempatan mesin berdasarkan

jenis yang sama

Merubah layout penataan

mesin berdasarkan estafet

kerja

4 Transportation Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian

selanjutnya untuk estafet kerja High

Penempatan mesin berdasarkan

jenis yang sama

Merubah layout penataan

mesin berdasarkan estafet

kerja

5 Motion Kegiatan berjalan

Operator mengisi ulang cairan

pendingin pada mesin bubut karena

alat penyemprot otomatis rusak

High Kurangnya standarisasi dalam

melakukan perawatan mesin

Melakukan preventive

mainteneance

6 Motion Kegiatan mencari Pencarian stok material High Kurangnya standarisasi penataan

stok material Melakukan metode 5S

Page 25: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

41

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8 Hasil Diskusi Countermeasure Waste dengan Prioritas Sedang

No. Waste Bentuk Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure

1 Waiting Menunggu peralatan

kerja

Menunggu antrian menggunakan

overhead crane untuk mengambil

peralatan kerja dan konsumabel

Medium

Operator las mengambil

peralatan kerja dan konsumabel

sendiri karena tidak ada yang

melayani

Menambah tenaga kerja

untuk melayani operator las

dan membuat instruksi kerja

yang baru

2 Defect Lubang housing

bearing tidak center

Hasil pelubangan housing bearing

menggunakan mesin punch tidak

center

Medium

Kurangnya pengetahuan dan

pelatihan, penggunaan metode

konvensional yang rawan

kesalahan kerja

Membuat jig khusus untuk

menghindari kesalahan

kerja

3 Defect Cat tidak rata dan

terdapat sagging

Hasil cat tidak rata dan terdapat

sagging Medium

Kurangnya pengetahuan dan

pelatihan, pemahaman jarak

pengecatan yang kurang dan

takaran cat yang tidak sesuai

Melakukan pembinaan dan

pelatihan kerja

4 Defect Produk cacat Produk cacat karena pengiriman saat

estafet kerja Medium

Penempatan mesin berdasarkan

jenis yang sama, sehingga

memerlukan transportasi yang

berpotensi dapat merusak produk

Merubah layout penataan

mesin berdasarkan estafet

kerja

Page 26: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

42

Universitas Kristen Petra

4.3.1 Penjelasan Secara Detail Terhadap Hasil Countermeasure Waste

dengan Prioritas Tinggi

Berdasarkan hasil diskusi pembuatan countermeasure waste dengan

prioritas tinggi diatas, berikut penjelasan secara detail :

➢ Menunggu estafet pengerjaan

Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,

sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan

jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan pengerjaan produk dengan

sistem lot dan memerlukan pemindahan produk untuk langkah pengerjaan

selanjutnya. Upaya penyelesaian masalah ini adalah dengan membuat layout

penataan mesin yang baru berdasarkan estafet kerja. Mesin-mesin disusun

sesuai jenis dan ukuran yang dibutuhkan untuk membuat produk roller,

sehingga produksi dapat berjalan secara kontinu. Dengan demikian, kegiatan

menunggu saat estafet kerja dapat diminimalisir dan waktu yang ada dapat

dimanfaatkan dengan baik.

➢ Kegiatan mencari tool dan peralatan kerja

Permasalahan terjadi karena penempatan tool dan peralatan kerja tidak

dipisahkan menurut jenis dan ukurannya. Hal ini menyebabkan operator

memerlukan waktu untuk mencari tool dan peralatan yang dibutuhkan. Upaya

penyelesaian masalah ini adalah dengan melakukan metode 5S setiap jam

pulang kerja, sehingga operator akan lebih mudah menemukan tool dan

peralatan kerja yang dicari. Langkah-langkah melakukan metode 5S :

o Sort, menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan

o Systematize, meletakkan tool dan peralatan kerja sesuai posisi yang

ditetapkan, sehingga siap digunakan pada saat dibutuhkan

o Sweep and clean. membersihkan tool, peralatan kerja dan area

penyimpanan, sehingga tool dan peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi

yang baik

o Standardize, mempertanggung jawabkan ketiga tahapan sebelumnya

sehingga menjadi standar kerja

o Self discipline, menjaga kebersihan dan memelihara kedisiplinan untuk

menjalankan seluruh tahapan 5S setiap jam pulang kerja

Page 27: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

43

Universitas Kristen Petra

➢ Gerakan untuk membuka dan menutup pintu gerbang

Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,

sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan

jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan pengerjaan produk

berpindah-pindah lokasi, sedangkan masing-masing lokasi memiliki pintu

gerbang sendiri sehingga karyawan harus membuka dan menutup pintu

gerbang setiap berpindah lokasi. Hal ini memerlukan usaha dan waktu

tambahan hanya untuk membuka dan menutup pintu gerbang. Upaya

penyelesaian masalah waste ini adalah sama dengan waste pertama, yaitu

dengan membuat layout penataan mesin yang baru berdasarkan estafet kerja.

Dengan demikian, gerakan untuk membuka dan menutup pintu gerbang dapat

diminimalisir.

➢ Pemindahan produk

Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,

sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan

jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan pengerjaan produk dengan

sistem lot dan memerlukan alat transportasi untuk langkah pengerjaan

selanjutnya. Upaya penyelesaian masalah waste ini adalah sama dengan waste

pertama dan ketiga, yaitu dengan membuat layout penataan mesin yang baru

berdasarkan estafet kerja. Dengan demikian, pemindahan produk selama

pengerjaan dapat dicegah, dan penggunaan alat transportasi dapat minimalisir.

➢ Kegiatan berjalan untuk mengisi ulang cairan pendingin pada mesin bubut

Permasalahan terjadi karena kurangnya standarisasi untuk merawat mesin

bubut, sehingga menyebabkan alat penyemprot cairan pendingin tidak

berfungsi dan harus dilakukan cara manual dengan botol yang diisi cairan

pendingin yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Keadaan tersebut menyebabkan

operator harus bolak-balik mengisi ulang cairan pendingin, sehingga

memerlukan usaha dan waktu kerja yang lebih. Upaya penyelesaian masalah

ini adalah dengan melakukan preventive maintenance pada setiap jam pulang

kerja dan membuat check list perawatan mesin bubut. Dengan demikian, akan

mencegah kerusakan alat penyemprot dan juga mencegah kerusakan lain pada

mesin bubut, serta meminimalisir kegiatan operator yang tidak diperlukan. Dari

Page 28: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

44

Universitas Kristen Petra

countermeasure pada waste pertama dengan kategori sedang juga berpengaruh

positif untuk meminimalisir waste ini, karena operator dapat lebih fokus dalam

bekerja dan hampir tidak melakukan kegiatan mengisi ulang cairan pendingin

pada mesin bubut.

Gambar 4.1 Penyemprotan cairan pendingin dengan cara manual

Tabel 4.9 Check List Perawatan Mesin Bubut

Check List Perawatan Mesin Bubut

Nama Operator :

Tanggal Pengecekan :

No. Pemeriksaan Kondisi Keterangan

1 Level Oli Mesin

2 Penyemprot Cairan Pendingin

3 Baut Toolpost

4 Handel Transmisi

5 Handel Eretan

6 Rem Motor

7 Kebersihan Mesin

8 Gejala Getaran Tidak Wajar

TTD

F E

Page 29: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

45

Universitas Kristen Petra

➢ Kegiatan mencari stok material

Permasalahan terjadi karena penempatan stok material tidak dipisahkan

menurut jenis dan ukurannya. Hal ini menyebabkan karyawan memerlukan

waktu untuk mencari stok material yang dibutuhkan. Upaya penyelesaian

masalah ini adalah dengan melakukan metode 5S, sehingga karyawan akan

lebih mudah menemukan stok mateial yang dicari. Langkah-langkah

melakukan metode 5S :

o Sort, menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan

o Systematize, meletakkan stok material sesuai posisi yang ditetapkan,

sehingga siap digunakan pada saat dibutuhkan

o Sweep and clean. Membersihkan area penyimpanan stok material, sehingga

stok tetap terjaga dalam kondisi yang baik

o Standardize, mempertanggung jawabkan ketiga tahapan sebelumnya

sehingga menjadi standar kerja

o Self discipline, menjaga kebersihan dan memelihara kedisiplinan untuk

mencatat stok material setiap kali ada penambahan dan pengambilan stok

material

Karena dirasa dapat segera diterapkan, maka countermeasure terhadap waste

ini dapat segera diterapkan. Keadaan sebelum dan sesudah penerapan

countermeasure terhadap waste ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar

4.3.

Gambar 4.2 Keadaan sebelum dilakukan penerapan countermeasure pada

waste kegiatan mencari stok material

Page 30: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

46

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.3 Keadaan setelah dilakukan penerapan countermeasure pada

waste kegiatan mencari stok material

Page 31: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

47

Universitas Kristen Petra

4.3.2 Penjelasan Secara Detail Terhadap Hasil Countermeasure Waste

dengan Prioritas Sedang

Berdasarkan hasil diskusi pembuatan countermeasure waste dengan

prioritas tinggi diatas, berikut penjelasan secara detail :

➢ Menunggu peralatan kerja

Permasalahan terjadi karena operator las mengambil sendiri peralatan kerja dan

konsumabel karena tidak ada yang membantu menyediakan kebutuhan

operator. Hal ini menyebabkan operator las berhenti bekerja, sehingga produksi

ikut berhenti dan membuat waktu produksi menjadi lebih panjang. Upaya

penyelesaian masalah ini adalah dengan menambah tenaga kerja untuk

membantu operator las dan membuat instruksi kerja yang baru. Upaya

penyelesaian tersebut bertujuan untuk mencegah operator las mengambil

sendiri peralatan kerja dan konsumabel, serta kegiatan lain yang sebenarnya

dapat dilakukan oleh pekerja pembantu. Dengan demikian, diharapkan

operator las dapat lebih fokus dan lebih produktif.

➢ Lubang housing bearing tidak center

Untuk membuat lubang pada housing bearing produk roller ini digunakan

mesin punch portable yang dapat dipindah-pindahkan dengan mudah.

Permasalahan terjadi karena pembuatan lubang dilakukan dengan cara

konvensional, yaitu dengan cara memberi tanda pada titik center menggunakan

penitik dan palu, kemudian menjepit housing bearing dengan tang penjepit,

lalu tanda titik center diletakkan pada ujung mata punch untuk dilubangi.

Kegiatan ini memerlukan konsentrasi tinggi dan rawan kesalahan kerja. Upaya

penyelesaian masalah ini adalah dengan membuat alat bantu berupa jig khusus

yang dirakit pada mesin punch untuk tempat peletakan housing bearing yang

akan dilubangi. Dengan demikian, diharapkan hasil pelubangan dapat

konsisten dan waste ini dapat minimalisir. Perancangan alat bantu berupa jig

khusus dapat dilihat pada Lampiran 6.

Page 32: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

48

Universitas Kristen Petra

➢ Cat tidak rata

Permasalahan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan pada

operator cat. Kesalahan yang sering dilakukan adalah jarak pengecatan yang

tidak sesuai dan takaran cat yang tidak sesuai, sehingga hasil cat tidak rata dan

dapat menyebabkan sagging. Hal ini menyebabkan tampilan produk menjadi

kurang baik dan penggunaan material cat menjadi lebih boros. Upaya

penyelesaian masalah ini adalah dengan memberikan pembinaan dan pelatihan

kepada operator cat melalui sebuah training khusus dengan pelatih yang

kompeten dibidangnya. Dengan demikian, diharapkan operator akan memiliki

skill yang lebih baik dan waste ini dapat diminimalisir.

➢ Produk cacat karena pengiriman saat estafet kerja

Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,

sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan

jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan diperlukannya alat

transportasi untuk langkah pengerjaan selanjutnya. Pemindahan produk dari

satu tempat ke tempat lain dapat berpotensi menimbulkan kecacatan pada

produk. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal diantaranya packing produk

yang tidak baik, produk terjatuh saat proses pengiriman, dan hal lainnya. Upaya

penyelesaian masalah waste ini adalah sama dengan waste pertama, ketiga dan

keempat pada kategori waste dengan prioritas tinggi, yaitu dengan membuat

layout penataan mesin yang baru berdasarkan estafet kerja. Dengan demikian,

waste ini dapat diminimalisir sehingga produktivitas bertambah.

Page 33: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

49

Universitas Kristen Petra

4.4 Evaluasi Terhadap Efektivitas Countermeasure

Setelah melakukan penelitian terhadap waste yang ditemukan, dapat

diketahui bahwa penyebab timbulnya waste dapat saling berkaitan, sehingga dalam

satu kegiatan dapat menimbulkan lebih dari satu waste. Hasil dari countermeasure

yang telah dibuat dengan berdiskusi dengan pihak internal PT.X masih belum dapat

terealisasi semuanya, penjelasan mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Realisasi hasil countermeasure akan dilakukan bertahap dengan menyesuaikan

situasi keadaan PT.X. Waste dapat terjadi karena kurangnya kesadaran terhadap

dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan, sehingga dapat mengakibatkan

pemborosan sumber daya. Oleh karena itu, identifikasi 8 waste diperlukan untuk

meminimalisir bahkan mencegah waste terjadi.

Hasil dari evaluasi yang telah didiskusikan dengan pihak internal di PT.X

dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11. Terdapat sepuluh waste yang dibahas

dalam penelitian ini, enam waste dengan kategori prioritas tinggi dan empat waste

dengan kategori prioritas sedang. Salah satu hasil yang paling signifikan terdapat

pada waste dengan kategori prioritas sedang, yaitu pada waste menuggu peralatan

kerja. Waste ini memiliki skor WPN awal 213 dan kini berubah menjadi 40,

penyebab waste ini karena operator las mengambil sendiri peralatan kerja dan

konsumabel. Penyelesaian waste ini adalah dengan manambah tenaga kerja untuk

membantu operator las dan membuat instruksi kerja baru, sehingga akan mencegah

operator las mengambil sendiri peralatan kerja dan konsumabel, serta kegiatan lain

yang sebenarnya dapat dilakukan oleh pekerja pembantu. Dengan demikian, kasus

proses produksi berhenti karena ketidaktersediaan operator las dapat dicegah.

Keberadaan pekerja pembantu ini juga dapat membantu operator lain, sehingga

proses produksi dapat berjalan lebih efisien karena pemberdayaan tenaga kerja

lebih maksimal.

Page 34: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

50

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Countermeasure Waste dengan Prioritas Tinggi

No. Waste Bentuk

Waste Deskripsi S O D

WPN

Awal

WPN

Akhir

1 Waiting

Menunggu

estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman

produk dari bagian

sebelumnya

7 2 4

162 56 Menunggu estafet kerja

sehingga proses

berhenti

Kemungkinan kecil

terjadi

Memiliki peluang yang

baik untuk dideteksi

sebelum waste terjadi

2 Motion Kegiatan

mencari

Pencarian tool dan peralatan

kerja

2 2 2

133 6 Mudah dicari bahkan

dapat diingat, namun

ada kegiatan 5S

Kemungkinan kecil

terjadi

Peluang deteksi ysng

sangat tinggi sebelum

waste terjadi

3 Motion Gerakan

yang lebih

Membuka dan menutup

pintu gerbang saat

pemindahan produk ke

bagian selanjutnya

7 2 2

122 28

Perlu waktu untuk

membuka dan menutup

pintu gerbang sehingga

menghambat proses

kerja

Kemungkinan kecil

terjadi

Peluang deteksi ysng

sangat tinggi sebelum

waste terjadi

4 Transportation Perpindahan

produk

Pemindahan produk untuk

estafet proses kerja

7 2 2

115 28 Perlu waktu untuk

mengirim produk

sehingga menghambat

proses kerja

Kemungkinan kecil

terjadi

Peluang deteksi ysng

sangat tinggi sebelum

waste terjadi

5 Motion Kegiatan

berjalan

Operator mengisi ulang

cairan pendingin (bromus)

pada mesin bubut karena

alat penyemprot otomatis

rusak

2 2 2

115 6 Menambah aktivitas

untuk melakukan

preventive maintenance

pada mesin

Kemungkinan kecil

terjadi

Peluang deteksi ysng

sangat tinggi sebelum

waste terjadi

Page 35: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

51

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Countermeasure Waste dengan Prioritas Tinggi (sambungan)

No. Waste Bentuk

Waste Deskripsi S O D

WPN

Awal

WPN

Akhir

6 Motion Kegiatan

mencari Pencarian stok material

2 3 3

113 18 Mempermudah

pencarian, namun ada

kegiatan 5S

Peluang kecil terjadi

Kemungkinan akan

terdeteksi sebelum

waste terjadi

Page 36: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

52

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Countermeasure Waste dengan Prioritas Sedang

No. Waste Bentuk

Waste Deskripsi S O D

WPN

Awal

WPN

Akhir

1 Waiting

Menunggu

peralatan

kerja

Menunggu antrian

menggunakan overhead

crane untuk mengambil

peralatan kerja dan

konsumabel

2 10 2

213 40

Tidak menunggu

antrian overhead crane,

tetapi ada kegiatan

memberi instruksi

kepada pekerja

pembantu

Tidak menunggu

antrian overhead crane,

tetapi ada kegiatan

memberi instruksi

kepada pekerja

pembantu

Peluang deteksi sangat

tinggi sebelum waste

terjadi, karena mudah

mendeteksi keberadaan

pekerja pembantu

2 Defect

Lubang

houshing

bearing

tidak center

Hasil pelubangan housing

bearing menggunakan mesin

punch tidak center

8 3 2

187 48

Kesalahan pelubangan

dapat dihindari, hanya

perlu memastikan

posisi alat bantu sudah

sempurna saat sebelum

digunakan

Peluang kecil terjadi

Peluang deteksi sangat

tinggi sebelum waste

terjadi

3 Defect

Cat tidak

rata dan

terdapat

sagging

Hasil cat tidak rata dan

terdapat sagging

2 3 3

53 18 Tampilan produk

kurang baik dan

material cat lebih boros

Peluang kecil terjadi

Kemungkinan akan

terdeteksi sebelum

waste terjadi

4 Defect Produk

cacat

Produk cacat karena

pengiriman saat estafet kerja

5 2 2

46 20 Sebagian produk

mungkin perlu

pengerjaan ulang

Kemungkinan kecil

terjadi

Peluang deteksi sangat

tinggi sebelum waste

terjadi

Page 37: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

53

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.12 Penerapan Countermeasure Waste

Waste Bentuk

Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure Penerapan Keterangan

Waiting

Menunggu

estafet

pengerjaan

Menunggu pengiriman

produk dari bagian

sebelumnya untuk

estafet kerja

High

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang

sama

Merubah layout

penataan mesin

berdasarkan estafet

kerja

Belum

dilakukan

Penerapan

countermeasure

memerlukan waktu yang

tidak singkat, sedangkan

untuk saat ini situasi

jadwal perusahaan

sedang padat dan belum

ada order produk roller

dalam jumlah besar.

Sehingga

pelaksanaannya akan

dilakukan saat situasi

perusahaan sudah

memungkinkan, atau

jika ada order produk

roller dengan jumlah

besar.

Defect Produk cacat

Produk cacat karena

pengiriman saat estafet

kerja

Medium

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang

sama, sehingga

memerlukan transportasi

yang berpotensi dapat

merusak produk

Motion Gerakan

yang lebih

Membuka dan menutup

pintu gerbang saat

pengiriman produk

untuk proses estafet

kerja

High

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang

sama

Transportation Perpindahan

produk

Pengiriman produk ke

bagian selanjutnya

untuk estafet kerja

High

Penempatan mesin

berdasarkan jenis yang

sama

Motion Kegiatan

berjalan

Operator mengisi ulang

cairan pendingin pada

mesin bubut karena alat

penyemprot otomatis

rusak

High

Kurangnya standarisasi

dalam melakukan

perawatan mesin

Melakukan

preventive

mainteneance

Sudah

dilakukan

Penerapan

countermeasure sudah

dilakukan

Page 38: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN · 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi

54

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.12 Penerapan Countermeasure Waste (sambungan)

Waste Bentuk

Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure Penerapan Keterangan

Motion Kegiatan

mencari

Pencarian tool dan

peralatan kerja High

Kurangnya standarisasi

penataan tool dan peralatan

kerja

Melakukan

metode 5S

Belum

dilakukan

Penerapan

countermeasure saat

pembuatan laporan ini

sebetulnya sedang dalam

pelaksanaan, namun tahap

pelaksanaan masih dalam

progress pembuatan

tempat tool dan peralatan

kerja yang lebih baik

Motion Kegiatan

mencari Pencarian stok material High

Kurangnya standarisasi

penataan stok material

Melakukan

metode 5S

Sudah

dilakukan

Penerapan

countermeasure sudah

dilakukan

Waiting

Menunggu

peralatan

kerja

Menunggu antrian

menggunakan

overhead crane untuk

mengambil peralatan

kerja dan konsumabel

Medium

Operator las mengambil

peralatan kerja dan

konsumabel sendiri karena

tidak ada yang melayani

Menambah tenaga

kerja untuk

melayani operator

las dan membuat

instruksi kerja

yang baru

Sudah

dilakukan

Penerapan

countermeasure sudah

dilakukan

Defect

Lubang

housing

bearing

tidak center

Hasil pelubangan

housing bearing

menggunakan mesin

punch tidak center

Medium

Kurangnya pengetahuan

dan pelatihan, penggunaan

metode konvensional yang

rawan kesalahan kerja

Membuat jig

khusus untuk

menghindari

kesalahan kerja

Belum

dilakukan

Penerapan

countermeasure masih

dalam perancangan

dimensi jig khusus

Defect

Cat tidak

rata dan

terdapat

sagging

Hasil cat tidak rata dan

terdapat sagging Medium

Kurangnya pengetahuan

dan pelatihan, pemahaman

jarak pengecatan yang

kurang dan takaran cat

yang tidak sesuai

Melakukan

pembinaan dan

pelatihan kerja

Sudah

dilakukan

Penerapan

countermeasure sudah

dilakukan