3.kajian aplikasi interior rs- septana

11
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011 KAJIAN APLIKASI WARNA INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PADA PSIKOLOGI PASIEN ANAK (STUDI KASUS : RSIA HERMINA PANDANARAN) Ayu Wandira, Septana B Pribadi Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131 Abstrak Warna merupakan unsur penting dalam desain. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Komposisi dan kombinasi warna pada interior bangunan akan menciptakan persepsi bagi pengguna bangunan tersebut. Rumah sakit merupakan fasilitas umum penyembuhan yang vital bagi semua golongan masyarakat. Pada rumah sakit, terutama rumah sakit ibu dan anak, stimulus penyembuhan bagi pasien tidak hanya bergantung pada obat-obatan, namun juga kondisi lingkungan dimana pasien tersebut dirawat. Lingkungan menga ndung rangsang yang kemudian ditanggapi oleh manusia dalam bentuk respon tertentu. Pada studi kasus RSIA Hermina Pandanaran ini dilakukan kajian untuk memperoleh aplikasi warna terbaik bagi sebuah rumah sakit yang memberikan pengaruh terbaik kepada psikologi pasien anak sebagai pengguna bangunan. Dari hasil kajian diketahui bahwa warna-warna tertentu dapat memicu psikologis anak, dan pada akhirnya akan menjadi stimulus pada proses penyembuhannya. Kata Kunci : Warna, RSIA, Anak, Psikologis, Penyembuhan 1. Pengantar Pemilihan warna pada suatu bangunan memiliki pengaruh yang kuat pada perasaan dan emosi penggunanya. Ada kemungkinan, keadaan fisik penggunapun juga dapat dipengaruhi oleh warna-warna terten tu pada ruang yang ditempatinya. Maka dari itu, penggunaan warna harus dipertimbangkan dengan matang pada saat mendesain in terior bangunan umum, salah satunya adalah bangunan rumah sakit. Rumah sakit di Indonesia, yang te rdiri dari rumah sakit pemerintah dan swasta, pada umumnya masih belum menyadari penting nya unsur desain interior dan aplikas i warna di dalamnya Pada kajian ini, diambil studi kas us di RSIA Hermina, yang terletak di Ja lan Pandanaran Semarang. Pada rumah sakit ini, pelayanannya dikhususkan untuk ibu dan anak, oleh kar ena itu, aplikasi warna pada interiornya harus dibedakan dengan rumah sakit untuk orang 72

Upload: muhammad-riza

Post on 24-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mm

TRANSCRIPT

Page 1: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011

KAJIAN APLIKASI WARNA INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PADAPSIKOLOGI PASIEN ANAK

(STUDI KASUS : RSIA HERMINA PANDANARAN)

Ayu Wandira, Septana B Pribadi

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro SemarangJl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131

Abstrak

Warna  merupakan  unsur  penting  dalam  desain.  Setiap  warna  mampu  memberikan  kesan  dan  identitastertentu  sesuai   kondisi  sosial   pengamatnya.   Komposisi   dan   kombinasi   warna   pada   interior   bangunan   akanmenciptakan persepsi bagi pengguna bangunan tersebut.

Rumah sakit merupakan fasilitas umum penyembuhan yang vital bagi semua golongan masyarakat. Padarumah sakit, terutama rumah sakit ibu dan anak, stimulus penyembuhan bagi pasien tidak hanya bergantung padaobat-obatan, namun juga kondisi lingkungan dimana pasien tersebut dirawat.   Lingkungan menga ndung rangsangyang kemudian ditanggapi oleh manusia dalam bentuk respon tertentu.

Pada studi kasus RSIA Hermina Pandanaran ini dilakukan kajian untuk memperoleh aplikasi warna terbaikbagi  sebuah  rumah  sakit  yang  memberikan  pengaruh  terbaik  kepada  psikologi  pasien  anak  sebagai  penggunabangunan.  Dari  hasil  kajian  diketahui  bahwa  warna-warna  tertentu  dapat  memicu  psikologis  anak,  dan  padaakhirnya akan menjadi stimulus pada proses penyembuhannya.

Kata Kunci : Warna, RSIA, Anak, Psikologis, Penyembuhan

1. Pengantar

Pemilihan warna pada suatu bangunanmemiliki   pengaruh   yang   kuat   pada   perasaandan   emosi   penggunanya.   Ada kemungkinan,keadaan fisik penggunapun juga dapatdipengaruhi   oleh   warna-warna   tertentu   padaruang yang ditempatinya. Maka dari itu,penggunaan warna harus dipertimbangkandengan  matang  pada  saat  mendesain  interiorbangunan umum, salah satunya adalahbangunan rumah sakit.

Rumah  sakit  di  Indonesia,  yang  terdiri  darirumah sakit pemerintah dan swasta, padaumumnya  masih  belum  menyadari  pentingnyaunsur   desain   interior   dan   aplikasi   warna   didalamnya

Pada  kajian  ini,  diambil  studi  kasus  di  RSIAHermina,   yang   terletak   di   Jalan   PandanaranSemarang.  Pada  rumah  sakit  ini,  pelayanannyadikhususkan  untuk  ibu  dan  anak, oleh  karenaitu, aplikasi warna pada interiornya harusdibedakan   dengan   rumah   sakit   untuk   orang

72

dewasa.  Untuk  ruang  perawatan  anak,  ruangansebaiknya   didesain   sedemikian   rupa   sehinggamenciptakan   suasana   homy   di   dalam   kamarperawatan    anak    sehingga    tidak    ada    kesanmenakutkan  atau  menyeramkan.  Suasana  yangtercipta  karena  permainan  warna  pada  interiorrumah     sakit     akan     mempengaruhi   kondisipsikologis,  terutama  pasien  anak.  Warna-warnatertentu   dapat   memicu   psikologis   anak,   danpada    akhirnya    akan    menjadi    stimulus    padaproses   penyembuhannya.     Sebagai     contoh,warna hijau dapat digunakan untuk mengurangirasa         sakit,              menghilangkan             stres(Krisnawati,2005).

2.    Rumusan MasalahBagaimana  peran  warna  pada  interior  yangada    pada    Rumah    Sakit    Ibu    dan    Anakkhususnya         penerapan         warna         padaelemen.

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak

Page 2: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

pembentuk  ruang  seperti  dinding,  plafon,beserta elemen estetisnya ?Apakah  penerapan  warna  dapat  memenuhipersyaratan   ruang   yang   ada   sehubungandengan aktivitas yang terjadi di dalamnya ?Apakah penerapan warna sudah sesuaidengan kaidah desain interior dan memberipengaruh yang baik terhadap psikologispasien anak dalam proses penyembuhannya?

3. Tujuan dan Manfaat

a. Manfaat Teoritis (Keilmuan)Memberikan  wawasan  bahwa  penggunaan

warna   pada   interior   bukan   hanya   berfungsisebagai elemen estetis namun juga dapatberfungsi sebagai penunjang prosespenyembuhan.

b. Manfaat Praktis (Pemecahan Masalah)Penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan tentang warna, apa yangsebaiknya dilakukan dan dihindari dalammenerapkan  warna  pada  interior  rumah  sakitanak  sehingga  membantu  proses  pemeriksaanmedis dan penyembuhan.

4. Metodologi PembahasanMetode penelitian dan pencarian data

dilakukan dengan metode sebagai berikut :

a. Studi LiteraturDengan cara mencari teori ilmiah dalam bentukbuku, majalah, dan pendukung yang lainnya.

b. Metode KualitatifDengan cara mengamati, menganalisa, danmenggambarkan aspek – aspek yangberpengaruh terhadap proses penyembuhanpasien anak  di  rumah sakit yang dijadikan studikasus.

c. Teknik KomunikasiKomunikasi dilakukan dengan tanya jawabdengan pihak pengelola rumah sakit baik secaralisan  maupun  secara  tertulis.  Hal  ini  dilakukanuntuk memperoleh informasi yang lebih spesifikmengenai objek studi

d. Teknik ObservasiPada  teknik  ini,  dalam  pengumpulan  informasi,mencari,     mencatat     sendiri     data-data     yangsekiranya      diperlukan.       Kegiatan       observasidilakukan    melalui       pengamatan    terhadapkeadaan   fisik   lapangan   dan   survey   di   RumahSakit Hermina, yang akan menjadi studi kasus.

5.    Kajian Pustaka5.1.Tinjauan Tentang Sifat dan Karakter Anak

Menurut   Anderson   dalam   Hurlock   (1978)anak adalah orang yang tumbuh terus menerus;unit yang terpisah dan mempunyai keleluasaan;berada     dalam     suatu     konteks,     baik     yangsederhana maupun kompleks.

Sedangkan    menurut    dr.    Kartini    Kartono(1990), anak-anak merupakan pribadi yang khasatau   unik,   yang   berbeda   sama   sekali   denganpribadi  orang  dewasa.  Masa  anak-anak  adalahmasa terpanjang dalam rentang kehidupan, saatdimana    individu    tidak    berdaya    dan    sangatbergantung  pada  orang  lain,  serta  merupakanperiode     perkembangan    antara    bayi     hinggaremaja,   yang   secara   garis   besar   berumur   2tahun hingga 12 tahun.

5.2.Konsep Keindahan oleh Anaka.    Konsep Keindahan dalam Gambar

Anak  tertarik  pada  hal  yang  dianggap  barubaginya,    namun    dalam    beberapa    penelitianterbukti   bahwa   anak   juga   menyukai   gambarorang   yang   dikenal   dan   gambar   hewan   yangsedang melakukan hal – hal yang tidak asing lagibagi  mereka.  Mereka  menyukai  objek  sehari  –hari.

Gambar    yang    realistis    lebih    besar    dayatariknya bagi anak dibandingkan yang digambardengan    gaya   tertentu.   Anak   juga   menyukaikesederhanaan  dalam  gambar  sedangkan  anakyang   mulai   beranjak   dewasa   mulai   menyukaigambar yang lebih rumit.

b.    Konsep Keindahan Warna

Anak   dalam   segala   usia   selalu   menyukaiwarna.    Akan    tetapi    warna    apa    saja    yangdianggap indah bergantung pada selera pribadi

73

ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011

dan sikap  budaya  mereka.  Anak  kecil  menyukaiwarna yang cerah dan menyolok sertamenganggap  wana  pastel  jelek.  Namun  denganbertambahnya  usia  sikap   mereka   akan  warna

Page 3: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

juga akan berubah (Hurlock, 1978 : 55).

Konsep  keindahan  pada  pakaian  atau  gambarakan   lebih   dipengaruhi   oleh   warna   daripadabentuk.   Anak   –  anak  lebih  menyukai   pakaianberwarna kesayangan mereka daripada pakaianyang mengikuti mode namun warnanyabukanlah yang mereka sukai.

Mereka mengartikan warna kuning sebagaicerah   dan   menggembirakan   (warna  matahari)dan menganggapnya sebagai warnakebahagiaan. Sebaliknya merekamenghubungkan warna coklat dan   hitamdengan kesedihan; bobot   emosionaldarikonsep   mereka tentang warna tersebutmenyebabkan mereka menganggap warnatersebut “jelek” (Hurlock, 1978 : 56).

Preferensi  untuk  kombinasi  warna  sangat  tidakmenentu   pada   anak   kecil.   Warna   merah-birudan  merah-hijau  merupakan  kombinasi  warnayang  disukai  anak  yang  lebih  besar,  sedangkanjingga-hijau,  merupakan  kombinasi  warna  yangpaling tidak disukai.

5.3.Klasifikasi Warna

Teori yang mengungkapkan mengenai klasifikasiwarna adalah Teori Brewster, pertama kalidikemukakan pada tahun 1831. Teori inimenyederhanakan   warna-warna   yang   ada   dialam   menjadi   empat   klasifikasi   warna,   yaituwarna primer, sekunder, tersier dan   warnanetral.

a. Warna primerWarna primer merupakan warna dasar yang

tidak dicampur dengan warna-warna lain.(merah, biru dan kuning).

b. Warna sekunderWarna sekunder merupakan hasil

percampuran   dua warna primer denganperbandingan 1:1. Warna yang didapatkan

Gamber 1 : Lingkaran Warna Brewster

Sumber : http://colorindesign.net/2009/11/09/we-see-the-world-in-color

adalah    jingga    (campuran    warna    merahdengan    kuning),    hijau    (campuran    biru    dankuning), dan ungu (campuran warna merah danbiru).

c.     Warna TersierWarna  Tersier  merupakan  campuran  salah

satu   warna   primer   dengan   salah   satu   warnasekunder.

d.    Warna netralWarna   netral   merupakan   hasil   campuran

ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warnaini  sering  muncul  sebagai  penyeimbang  warna-warna    kontras    di    alam.    Hasil    pencampuranpigmen     warna     yang     tepat     biasanya     akanmembentuk warna hitam.

5.4.Terapi Warna dalam Kesehatan

Apabila kita merasa tenang berada di suaturuangan,      artinya      ruang    tersebut      dapatmenciptakan     suasana     yang     tepat     dengansuasana   hati.   Sebaliknya,   jika   merasa   jenuh,kemungkinan     ruangtersbut        tidak         dapatmenciptakan  suasana  yang  tidak  sesuai  mood.Ketidaksesuaian   mood   ini   dapat   dipengaruhioleh       warna     ruangnya       (Swasty,    2010).Kemampuan warna dalam menciptakan impresi

74

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak

mampu   menimbulkan   efek   tertentu.   Efeknyaakan  berpengaruh  pada  pikiran,  emosi,  tubuhdan   keseimbangan.   Secara   psikologis,   warnadapat  mempengaruhi  kelakuan.  (Mansyur  danLinschoten dalam Swasty, 2010).

Pada  proses  penyembuhan  seseorang  yangsedang  dirawat  di  sebuah rumah  sakit  terdapatbeberapa  faktor  yang  mempengaruhi.  Faktor  –faktor  ini  merupakan  satu  kesatuan  utuh  yang

Page 4: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yanglainnya. Apabila salah satu faktor tersebutdiabaikan maka proses penyembuhan yangdilakukan akan berjalan tidak optimal.

Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut :Faktor lingkungan : 40%Faktor medis : 10%Faktor genetis : 20 %Faktor lain : 30%

Ternyata   faktor   lingkungan   adalah   faktordengan prosentase terbesar yang memilikiperan dalam mendukung proses penyembuhan,maka   seharusnya   faktor   lingkungan   tersebutmendapat   perhatian   yang   cukup   besar   padasebuah fasilitas penyembuhan.

Pada lingkungan sebuah rumah sakit, warnadapat diterapkan pada :

a.   Penerapan warna pada dindingb.   Penerapan warna pada lantaic.   Penerapan warna pada plafondd.   Penerapan warna pada pintu & jendelae.   Penerapan warna pada perabot dan elemen

estetis

6. Kajian Aplikasi Warna pada RSIA Herminaa. Lobby

Warna   dominan   putih,   hijau,   dan   coklatberupa   material   kayu.   Warna   hijau   memangcocok   untuk   membantu  proses   penyembuhanpasien  yang  sedang  sakit.  Namun,  untuk  lobby,yang lebih banyak mewadahi aktivitas‘penerimaan’  daripada  ‘perawatan’,  akan  lebihbaik apabila diterapkan warna cokelat/gradasinya sehingga tercipta ruangan yangterkesan hangat dan nyaman bagi pengunjung.

Gambar 2 : Lobby RSIA Hermina

Sumber : dokumentasi pribadi, 2011

Menurut   teori   warna   dalam   buku   TerapiWarna untuk Kesehatan, warna yang cocok danideal   diterapkan  pada  ruang  foyer  atau  pintumasuk  adalah  warna  cokelat,  karena  memilikikesan       hangat        dan        welcoming       karenamemberikan  rasa  komitmen  dan  kepercayaan.Dikaitkan   dengan  warna-warna   tanah,  cokelatadalah warna yang paling “membumi”  sehinggamembuat    kita    merasa    dekat    dengan    alamcokelat    bisa    menjadi    sumber    energi    yangkonstan, serta membuat kita merasa kuat.

a.    Koridor

Gambar 3 : Koridor RSIA HerminaSumber : dokumentasi pribadi, 2011

Warna  dominan  hijau.  Warna  yang  diambiluntuk   koridor   sebaiknya   adalah   warna   yangtidak  menimbulkan  rasa  takut,  terutama  padawarna    plafon.    Karena    saat    pasien    dibawamelewati koridor, satu-satunya yang dilihat olehpasien    tersebut    dari    kasur    dorong    adalahplafon.   Kecenderungan   bentuk   koridor  adalahberbentuk  lorong,  maka  warna  yang  sebaiknyadiaplikasikan adalah warna yang memiliki kesan

75

ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011

menenangkan dan tidak menimbulkan rasatakut.  Menurut  teori  warna  dalam  buku  terapiwarna   dalam   kesehatan,   warna   putih   tanpaadanya   detail   yang   terlalu   banyak,   ditambahdengan  pernik  dan  tanaman  dengan  silhouetteyang  simpel,  dapat  memberikan  suasana  yangmenenangkan. Selain putih, warna yangmenimbulkan   ketenangan   adalah   warna   biru.Kesan  yang  didapat  dari  penerapan  warna  biruadalah ketenangan, ketentraman dankenyamanan. Sehingga efeknya dapatmenghapus   stress,   dan   membuat   kita   dapatbernafas  lebih  dalam.  Selain  itu,  warna  ini  jugamemperluas imajinasi dan melancarkankomunikasi.

b. Ruang Rawat Inap Anak

Gambar 4 : Ruang Rawat Anak RSIA HerminaSumber : dokumentasi pribadi, 2011

Warna dominan hijau muda dan putih. Padadasarnya warna putih bisa digunakan padasemua ruangan, dan dapat menjadi latar

Page 5: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

belakang yang menarik untuk warna lain.Sedangkan   hijau   memberikan   efek   perasaanditerima  dan  kemantapan.  Dengan  warna  hijauini,   diharapkan   pasien   dapat   merasa   tenang,dapat  beristirahat,  sehingga  cepat  sembuh  darisakitnya.  Di  dinding  juga  digunakan  wallpaperbergambar menarik, sehingga tidakmenimbulkan kesan monoton danmengakibatkan   anak   cepat   bosan   berada   dikamar  tersebut.  Warna  yang  digunakan  di  RSIAHermina  ini  sudah  tepat  dengan  teori  di  manawarna dinding di rumah sakit berpengaruhmemantulkan warna sebesar 40%, sehinggaharus  menggunakan  warna  kalem  atau  warna

yang   tidak   mencolok.   Selain   itu   penggunaanwarna  lembut  /  terang  akan  membuat   ruangberkesan lebih besar.

c.     Ruang Praktek Dokter

Gambar 5 : Ruang Praktek Dokter RSIA Hermina

Sumber : dokumentasi pribadi, 2011

Warna   dominan   putih   dan   hijau   pastel.Penggunaan   warna   hijau   pastel   pada   dindingruang  praktek  dokter  ini  telah  memenuhi  teoriBirren      (1982)       yang      menyatakan      bahwapenggunaan   warna   pada   dinding   rumah   sakitsebaiknya  tidak  menggunakan  warna.  Selain itumenurut   Verner   –   Bonds   (1989)   warna   hijaumuda   sangat   membantu  menenangkan   syarafdan  membantu  penyakit-penyakit  fisik  maupunemosional.    Warna    ini    membantu    mengatasishock     dan        kelelahan,        mabuk     udara,meringankan    sakit    kepala,    dan   meringankankalustrafobia.  Penggunaan     lis     dinding     yangbergambar  bunga  dirasa  sudah  sesuai  dengankonsep     keindahan     oleh     anak-anak.     karenabunga merupakan objek sehari-hari yang disukaioleh anak, terutama anak pada usia lebih kecil.

d.    Ruang Tunggu

Gambar 6 : Ruang Tunggu RSIA Hermina

Sumber : dokumentasi pribadi, 2011

76

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak

Warna   dominan   putih   dan   hijau.   Hal   inisesuai dengan kajian literatur yang

banyak   alat-alat   medis   untuk   operasi.   Olehkarena itu dibutuhkan pengalih perhatian.

menyebutkan   bahwa   warna   putih   dan   hijaudapat memberikan efek psikologis yaitu

Page 6: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

menenangkan  syaraf  dan  membantu  penyakit-penyakit   fisik   maupun   emosional.   Sedangkanpada   lantai   yang   dominan   warna   putih   yangdipercaya   dapat   memperbaiki   keseimbangan,tetapi bila terlalu lama dalam warna putih dapatmenimbulkan rasa terasing dan mengambil rasadamai dalam hati (Verner-Bonds, 1989 : 80-81).

e. Klinik Tumbuh Kembang AnakGambar 8 : Ruang Operasi RSIA HerminaSumber : dokumentasi pribadi, 2011

Warna-warna   terang   dapat   digunakan   untukmengalihkan perhatian. Di ruang operasi di RSIAHermina  tidak  dibedakan  antara  ruang  operasiibu   maupun   anak,   sehingga   operasi   apapunyang berlangsung di  RSIA Hermina,  dilakukan diruang operasi ini.

Di ruang operasi, pelaku kegiatan yang

Gambar 7 : Klinik Tumbuh Kembang Anak RSIA Hermina

Sumber : dokumentasi pribadi, 2011

Warna dominan hijau turquoise (hijaukebiruan)   dan   putih.   Menurut   teori   Verner   –Bonds (1989) secara emosionil turquoisebekerja agak lambat dalam penyembuhan.Namun memberi efek meluruskan masalahdalam hati, mendorong keberanian untukmenyelidiki diri sendiri dan menghilangkankebingungan, Warna ini memberikan efekmenenangkan dan cocok untuk menyembuhkansistem syaraf.

Sedangkan menurut Krisnawati (2005) padabuku  terapi  warna  untuk  kesehatan, mengingatfungsi  ruangan  KTK  ini  sebagai  sarana  berlatihdan berkonsentrasi pada anak – anak sebaiknyapenggunaan warna hijau yang digunakan adalahwarna hijau (campuran biru dan kuning,sedangkan turquoise adalah campuran biru danhijau)   karena   efek   warnanya   baik   bagi   anak-

paling  menonjol  adalah  dokter,  karena  selamaberlangsungnya    operasi,    pasien    akan    dibius.Maka,  aplikasi  warna  pada ruang  operasi  harusmencakup ketiga fungsi di  atas, sebagai tempatoperasi ibu, anak, serta tempat bekerja seorangdokter.   Benang  merah  ketiga   fungsi  tersebut,yaitu  warna  krem,  yang  menurut  Teori  VernerBonds,      memiliki       sifat      membantu      orangmenghadapi     kenyataan,    meyakinkan    bahwapada akhirnya semuanya akan baik – baik saja.

Warna   gradasi   coklat-krem   memiliki   sifatyang    hangat,    lembut,    dan    menghibur.    Sifatwarna coklat inilah yang dibutuhkan oleh anak-anak   dalam   menghadapi   keadaan   menjelangoperasi.   Sementara,   karakter   lembut,   hangat,dan menghibur, sangat  identik  dengan karakteribu,    yang    mana    juga    menggunakan    ruangtersebut.

7.    Kajian    Warna    Hijau    sebagai    corporateidentity RSIA Hermina

anak yang mengalami kesulitan belajarRSIA  Hermina  memiliki  warna  hijau  sebagai

f.   Ruang OperasiRuang   operasi   adalah   ruang   yang   paling

corporate identity, sehingga tidak heran apabilawarna ini banyak digunakan secara dominan

ditakuti   oleh   anak-anak.   Karena   di   dalamnya

77

ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011

Setelah dikaji, warna hijau ternyata mempunyaispektrum   warna   yang   sangat   luas,   ada   168varian warna hijau yang ditemukan. Darikeseluruhan   varian   tersebut   diambil   3   varianwarna yang diterapkan di RSIA Hermina.

a. Hijau daun (#17BF3E)Memudahkan relaksasi,menyeimbangkan emosi, danmemberi rasa aman

b. Hijau Muda (#CCEF95)Penuh ketenangan,menghadirkan keseimbangan,dan menciptakan keyakinan

c. Hijau Pupus (#C2EFE1)Menciptakan suasana tenang,hening, dan elegan.

No Nama Ruang PersyaratanSuasana Ruang

Kombinasiwarna padaRSIA Hermina

Efek SaranWarna

1. Lobby - Suasana yangramah

- Tidakmenimbulkanrasa bosan

Putih, Hijaudan Coklat.

-Memberikankesan tidakmonoton danbersih.-Menyatudengan Alam

Dinding : dapat menggunakan warna coklat / krem,untuk mendapatkan kesan welcoming, dan dapatdipadukan dengan warna hijau sebagai warnacorporate RSIA Hermina

RGB : 151-72-6

RGB: 246-163-97

RGB :137-215-70

Plafond : Putih, memberi kesan bersih dan tenang

Lantai : krem, merupakan gradasi warna coklatsehingga dapat berfungsi sebagai pencipta suasanayang ramah.

RGB: 246-163-97

2. Koridor -Tidakmenimbulkan rasatakut

Kombinasiwarna putihdan hijau.

-Memberikanrasa ketenang

Dinding : putih, dikombinasikan dengan warna hijau,menggunakan lis berupa wallpaper kartun

RGB :137-215-70

Plafon : Warna putih, untuk memberi kesan tenang danbersihLantai : krem, agar tidak monoton karena dinding danplafon dominasi putih

RGB: 246-163-97

3. Ruang RawatInap

-Suasana yangnyaman-TenangTidak menimbulkanrasa bosan

Hijau mudadan Putih.

-Memberikanrasa ketenangan

Dinding :  hijau mudabiru  mudaturqoise

RGB :137-215-70

RGB: 138-205-248

RGB :98-255-191

Plafond :  Putihkuning pastel

RGB : 253-252-86

Lantai : Coklat muda RGB: 246-163-97

4. Ruang PraktekDokter

-Tidakmenimbulkan rasatakut-Suasana yangnyaman danmenenangkan(mengurangi rasacemas karenasakit)

Putih danHijau Pastel

-Memberikanrasa ketenangan

Dinding  : hijau pastel,biru pastelkrem

RGB :101-255-100

RGB: 138-205-248

Plafon    : putih/ warna yang lebih terang dari dindingdan tidak mencolokLantai    : krem,

peach,turquoise muda

RGB: 246-163-97

RGB:255-169-24

RGB :98-255-191

Page 7: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

8.    Kesimpulan

Dari     hasil     kajian     diperoleh     kesimpulanbahwa   warna-warna   yang   disukai   oleh   anak-anak    sekaligus    dapat   memberikan    pengaruhbaik jika diaplikasikan pada rumah sakit adalah :

Biru,   sebaiknya   menggunakan   warna   birupastel  karena  dapat memberi  suasana  yang

sejuk   pada   ruangan.   Selain   itu   warna   inidapat      membantu      mengatasi      demam,membantu tidur nyenyak dan sebagainya.Pink   /   Merah   muda,   warna   ini   memberiefek     menghilangkan    rasa     takut     karenamembuat orang merasa dicintai.Peach   /   Salem,   kuning   cerah   dan   mudaserta     krem     yang    dapat    member     efekmenenangkan.Hijau  muda,  mempunyai  efek  mengurangirasa agresif dan kemarahan anak – anak.

9. Rekomendasi Warna untuk Interior RSISA Hermina

78

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak

No Nama Ruang PersyaratanSuasana Ruang

Kombinasiwarna padaRSIA Hermina

5. Ruang Tunggu -Tidakmenimbulkan rasabosan-Suasana yangnyaman

Hijau danPutih

-Memberikan      .rasa ketenangan

Dinding : putihHijaujingga

RGB :137-215-70RGB:255-169-24

Plafond : putih

Lantai : krem RGB: 246-163-97

6. Klinik TumbuhKembang Anak

-Suasana yangnyaman danmendukungaktivitas belajardan bermain.

HijauTurquoisedan Putih

-Memberikanrasa ketenangan-Menumbuhkankonsentrasi

Pemilihan warna – warna yang mencoloksebaiknya diganti dengan warna yg sama jugatapi jenis pastel.

Dinding : jingga muda/pastelkuning muda

RGB: 248-158-48RGB : 250-255-63

Plafon   : putih/ warna yang lebih terang daridinding dan tidak mencolokLantai    : krem

Peachturquoise muda

RGB: 246-163-97RGB : 255-187-1RGB :98-255-191

7. Ruang Operasi -Nyaman-Bersih-Suasana yangmenenangkan dantidak membuattakut

Coklat mudadan Putih

-Menghibur-Mengurangidepresi-Memberikanrasa nyaman

Dinding : kremPeachPinkkuning pastel

RGB: 246-163-97RGB: 249-160-58RGB: 253-116-123RGB: 253-254-10

Lantai : kremTurqoiseputihpeach

RGB: 246-163-97RGB : 0-254-255RGB: 255-255-255RGB: 249-160-58

Plafond : putih

8. SudutBermain/PlaylandCorner

-Suasana yangmenyenangkan-Tidakmenimbulkan rasabosan

Putih -Memberikanrasa ketenangan

Dinding : putihnuansa biru muda

RGB :98-255-191

Plafond : putih

Lantai   :   kremMerahhijau

RGB: 246-163-97RGB : 251-3-0

RGB :101-255-100

Page 8: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

Tabel 1 : Rekomendasi Warna untuk RSISA Hermina

79

ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011

10. Daftar Pustaka

Bonds, Lilian Verner. (2000). The Complete Bookof Colour Healing. China. Godsfiel Book.

Hurlock, Elizabeth B. (1995). Perkembangan AnakJilid 1. Jakarta. Erlangga

Kartono, Kartini. (1990). Psikologi Anak (PsikologiPerkembangan). Bandung : mandar maju

Krisnawati, Christina. (2005). Terapi Warnadalam Kesehatan. Jakarta : Curiosita

Swasty,Wirania. (2010). A-Z Warna InteriorRumah Tinggal. Jakarta : Griya Kreasi.

colorindesign.net/2009/11/09/we-see-the-world-in-color

Page 9: 3.Kajian Aplikasi Interior Rs- Septana

80