3.kajian aplikasi interior rs- septana
DESCRIPTION
mmTRANSCRIPT
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011
KAJIAN APLIKASI WARNA INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PADAPSIKOLOGI PASIEN ANAK
(STUDI KASUS : RSIA HERMINA PANDANARAN)
Ayu Wandira, Septana B Pribadi
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro SemarangJl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131
Abstrak
Warna merupakan unsur penting dalam desain. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitastertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Komposisi dan kombinasi warna pada interior bangunan akanmenciptakan persepsi bagi pengguna bangunan tersebut.
Rumah sakit merupakan fasilitas umum penyembuhan yang vital bagi semua golongan masyarakat. Padarumah sakit, terutama rumah sakit ibu dan anak, stimulus penyembuhan bagi pasien tidak hanya bergantung padaobat-obatan, namun juga kondisi lingkungan dimana pasien tersebut dirawat. Lingkungan menga ndung rangsangyang kemudian ditanggapi oleh manusia dalam bentuk respon tertentu.
Pada studi kasus RSIA Hermina Pandanaran ini dilakukan kajian untuk memperoleh aplikasi warna terbaikbagi sebuah rumah sakit yang memberikan pengaruh terbaik kepada psikologi pasien anak sebagai penggunabangunan. Dari hasil kajian diketahui bahwa warna-warna tertentu dapat memicu psikologis anak, dan padaakhirnya akan menjadi stimulus pada proses penyembuhannya.
Kata Kunci : Warna, RSIA, Anak, Psikologis, Penyembuhan
1. Pengantar
Pemilihan warna pada suatu bangunanmemiliki pengaruh yang kuat pada perasaandan emosi penggunanya. Ada kemungkinan,keadaan fisik penggunapun juga dapatdipengaruhi oleh warna-warna tertentu padaruang yang ditempatinya. Maka dari itu,penggunaan warna harus dipertimbangkandengan matang pada saat mendesain interiorbangunan umum, salah satunya adalahbangunan rumah sakit.
Rumah sakit di Indonesia, yang terdiri darirumah sakit pemerintah dan swasta, padaumumnya masih belum menyadari pentingnyaunsur desain interior dan aplikasi warna didalamnya
Pada kajian ini, diambil studi kasus di RSIAHermina, yang terletak di Jalan PandanaranSemarang. Pada rumah sakit ini, pelayanannyadikhususkan untuk ibu dan anak, oleh karenaitu, aplikasi warna pada interiornya harusdibedakan dengan rumah sakit untuk orang
72
dewasa. Untuk ruang perawatan anak, ruangansebaiknya didesain sedemikian rupa sehinggamenciptakan suasana homy di dalam kamarperawatan anak sehingga tidak ada kesanmenakutkan atau menyeramkan. Suasana yangtercipta karena permainan warna pada interiorrumah sakit akan mempengaruhi kondisipsikologis, terutama pasien anak. Warna-warnatertentu dapat memicu psikologis anak, danpada akhirnya akan menjadi stimulus padaproses penyembuhannya. Sebagai contoh,warna hijau dapat digunakan untuk mengurangirasa sakit, menghilangkan stres(Krisnawati,2005).
2. Rumusan MasalahBagaimana peran warna pada interior yangada pada Rumah Sakit Ibu dan Anakkhususnya penerapan warna padaelemen.
Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak
pembentuk ruang seperti dinding, plafon,beserta elemen estetisnya ?Apakah penerapan warna dapat memenuhipersyaratan ruang yang ada sehubungandengan aktivitas yang terjadi di dalamnya ?Apakah penerapan warna sudah sesuaidengan kaidah desain interior dan memberipengaruh yang baik terhadap psikologispasien anak dalam proses penyembuhannya?
3. Tujuan dan Manfaat
a. Manfaat Teoritis (Keilmuan)Memberikan wawasan bahwa penggunaan
warna pada interior bukan hanya berfungsisebagai elemen estetis namun juga dapatberfungsi sebagai penunjang prosespenyembuhan.
b. Manfaat Praktis (Pemecahan Masalah)Penelitian ini dapat memberikan
pengetahuan tentang warna, apa yangsebaiknya dilakukan dan dihindari dalammenerapkan warna pada interior rumah sakitanak sehingga membantu proses pemeriksaanmedis dan penyembuhan.
4. Metodologi PembahasanMetode penelitian dan pencarian data
dilakukan dengan metode sebagai berikut :
a. Studi LiteraturDengan cara mencari teori ilmiah dalam bentukbuku, majalah, dan pendukung yang lainnya.
b. Metode KualitatifDengan cara mengamati, menganalisa, danmenggambarkan aspek – aspek yangberpengaruh terhadap proses penyembuhanpasien anak di rumah sakit yang dijadikan studikasus.
c. Teknik KomunikasiKomunikasi dilakukan dengan tanya jawabdengan pihak pengelola rumah sakit baik secaralisan maupun secara tertulis. Hal ini dilakukanuntuk memperoleh informasi yang lebih spesifikmengenai objek studi
d. Teknik ObservasiPada teknik ini, dalam pengumpulan informasi,mencari, mencatat sendiri data-data yangsekiranya diperlukan. Kegiatan observasidilakukan melalui pengamatan terhadapkeadaan fisik lapangan dan survey di RumahSakit Hermina, yang akan menjadi studi kasus.
5. Kajian Pustaka5.1.Tinjauan Tentang Sifat dan Karakter Anak
Menurut Anderson dalam Hurlock (1978)anak adalah orang yang tumbuh terus menerus;unit yang terpisah dan mempunyai keleluasaan;berada dalam suatu konteks, baik yangsederhana maupun kompleks.
Sedangkan menurut dr. Kartini Kartono(1990), anak-anak merupakan pribadi yang khasatau unik, yang berbeda sama sekali denganpribadi orang dewasa. Masa anak-anak adalahmasa terpanjang dalam rentang kehidupan, saatdimana individu tidak berdaya dan sangatbergantung pada orang lain, serta merupakanperiode perkembangan antara bayi hinggaremaja, yang secara garis besar berumur 2tahun hingga 12 tahun.
5.2.Konsep Keindahan oleh Anaka. Konsep Keindahan dalam Gambar
Anak tertarik pada hal yang dianggap barubaginya, namun dalam beberapa penelitianterbukti bahwa anak juga menyukai gambarorang yang dikenal dan gambar hewan yangsedang melakukan hal – hal yang tidak asing lagibagi mereka. Mereka menyukai objek sehari –hari.
Gambar yang realistis lebih besar dayatariknya bagi anak dibandingkan yang digambardengan gaya tertentu. Anak juga menyukaikesederhanaan dalam gambar sedangkan anakyang mulai beranjak dewasa mulai menyukaigambar yang lebih rumit.
b. Konsep Keindahan Warna
Anak dalam segala usia selalu menyukaiwarna. Akan tetapi warna apa saja yangdianggap indah bergantung pada selera pribadi
73
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011
dan sikap budaya mereka. Anak kecil menyukaiwarna yang cerah dan menyolok sertamenganggap wana pastel jelek. Namun denganbertambahnya usia sikap mereka akan warna
juga akan berubah (Hurlock, 1978 : 55).
Konsep keindahan pada pakaian atau gambarakan lebih dipengaruhi oleh warna daripadabentuk. Anak – anak lebih menyukai pakaianberwarna kesayangan mereka daripada pakaianyang mengikuti mode namun warnanyabukanlah yang mereka sukai.
Mereka mengartikan warna kuning sebagaicerah dan menggembirakan (warna matahari)dan menganggapnya sebagai warnakebahagiaan. Sebaliknya merekamenghubungkan warna coklat dan hitamdengan kesedihan; bobot emosionaldarikonsep mereka tentang warna tersebutmenyebabkan mereka menganggap warnatersebut “jelek” (Hurlock, 1978 : 56).
Preferensi untuk kombinasi warna sangat tidakmenentu pada anak kecil. Warna merah-birudan merah-hijau merupakan kombinasi warnayang disukai anak yang lebih besar, sedangkanjingga-hijau, merupakan kombinasi warna yangpaling tidak disukai.
5.3.Klasifikasi Warna
Teori yang mengungkapkan mengenai klasifikasiwarna adalah Teori Brewster, pertama kalidikemukakan pada tahun 1831. Teori inimenyederhanakan warna-warna yang ada dialam menjadi empat klasifikasi warna, yaituwarna primer, sekunder, tersier dan warnanetral.
a. Warna primerWarna primer merupakan warna dasar yang
tidak dicampur dengan warna-warna lain.(merah, biru dan kuning).
b. Warna sekunderWarna sekunder merupakan hasil
percampuran dua warna primer denganperbandingan 1:1. Warna yang didapatkan
Gamber 1 : Lingkaran Warna Brewster
Sumber : http://colorindesign.net/2009/11/09/we-see-the-world-in-color
adalah jingga (campuran warna merahdengan kuning), hijau (campuran biru dankuning), dan ungu (campuran warna merah danbiru).
c. Warna TersierWarna Tersier merupakan campuran salah
satu warna primer dengan salah satu warnasekunder.
d. Warna netralWarna netral merupakan hasil campuran
ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warnaini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Hasil pencampuranpigmen warna yang tepat biasanya akanmembentuk warna hitam.
5.4.Terapi Warna dalam Kesehatan
Apabila kita merasa tenang berada di suaturuangan, artinya ruang tersebut dapatmenciptakan suasana yang tepat dengansuasana hati. Sebaliknya, jika merasa jenuh,kemungkinan ruangtersbut tidak dapatmenciptakan suasana yang tidak sesuai mood.Ketidaksesuaian mood ini dapat dipengaruhioleh warna ruangnya (Swasty, 2010).Kemampuan warna dalam menciptakan impresi
74
Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak
mampu menimbulkan efek tertentu. Efeknyaakan berpengaruh pada pikiran, emosi, tubuhdan keseimbangan. Secara psikologis, warnadapat mempengaruhi kelakuan. (Mansyur danLinschoten dalam Swasty, 2010).
Pada proses penyembuhan seseorang yangsedang dirawat di sebuah rumah sakit terdapatbeberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor –faktor ini merupakan satu kesatuan utuh yang
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yanglainnya. Apabila salah satu faktor tersebutdiabaikan maka proses penyembuhan yangdilakukan akan berjalan tidak optimal.
Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut :Faktor lingkungan : 40%Faktor medis : 10%Faktor genetis : 20 %Faktor lain : 30%
Ternyata faktor lingkungan adalah faktordengan prosentase terbesar yang memilikiperan dalam mendukung proses penyembuhan,maka seharusnya faktor lingkungan tersebutmendapat perhatian yang cukup besar padasebuah fasilitas penyembuhan.
Pada lingkungan sebuah rumah sakit, warnadapat diterapkan pada :
a. Penerapan warna pada dindingb. Penerapan warna pada lantaic. Penerapan warna pada plafondd. Penerapan warna pada pintu & jendelae. Penerapan warna pada perabot dan elemen
estetis
6. Kajian Aplikasi Warna pada RSIA Herminaa. Lobby
Warna dominan putih, hijau, dan coklatberupa material kayu. Warna hijau memangcocok untuk membantu proses penyembuhanpasien yang sedang sakit. Namun, untuk lobby,yang lebih banyak mewadahi aktivitas‘penerimaan’ daripada ‘perawatan’, akan lebihbaik apabila diterapkan warna cokelat/gradasinya sehingga tercipta ruangan yangterkesan hangat dan nyaman bagi pengunjung.
Gambar 2 : Lobby RSIA Hermina
Sumber : dokumentasi pribadi, 2011
Menurut teori warna dalam buku TerapiWarna untuk Kesehatan, warna yang cocok danideal diterapkan pada ruang foyer atau pintumasuk adalah warna cokelat, karena memilikikesan hangat dan welcoming karenamemberikan rasa komitmen dan kepercayaan.Dikaitkan dengan warna-warna tanah, cokelatadalah warna yang paling “membumi” sehinggamembuat kita merasa dekat dengan alamcokelat bisa menjadi sumber energi yangkonstan, serta membuat kita merasa kuat.
a. Koridor
Gambar 3 : Koridor RSIA HerminaSumber : dokumentasi pribadi, 2011
Warna dominan hijau. Warna yang diambiluntuk koridor sebaiknya adalah warna yangtidak menimbulkan rasa takut, terutama padawarna plafon. Karena saat pasien dibawamelewati koridor, satu-satunya yang dilihat olehpasien tersebut dari kasur dorong adalahplafon. Kecenderungan bentuk koridor adalahberbentuk lorong, maka warna yang sebaiknyadiaplikasikan adalah warna yang memiliki kesan
75
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011
menenangkan dan tidak menimbulkan rasatakut. Menurut teori warna dalam buku terapiwarna dalam kesehatan, warna putih tanpaadanya detail yang terlalu banyak, ditambahdengan pernik dan tanaman dengan silhouetteyang simpel, dapat memberikan suasana yangmenenangkan. Selain putih, warna yangmenimbulkan ketenangan adalah warna biru.Kesan yang didapat dari penerapan warna biruadalah ketenangan, ketentraman dankenyamanan. Sehingga efeknya dapatmenghapus stress, dan membuat kita dapatbernafas lebih dalam. Selain itu, warna ini jugamemperluas imajinasi dan melancarkankomunikasi.
b. Ruang Rawat Inap Anak
Gambar 4 : Ruang Rawat Anak RSIA HerminaSumber : dokumentasi pribadi, 2011
Warna dominan hijau muda dan putih. Padadasarnya warna putih bisa digunakan padasemua ruangan, dan dapat menjadi latar
belakang yang menarik untuk warna lain.Sedangkan hijau memberikan efek perasaanditerima dan kemantapan. Dengan warna hijauini, diharapkan pasien dapat merasa tenang,dapat beristirahat, sehingga cepat sembuh darisakitnya. Di dinding juga digunakan wallpaperbergambar menarik, sehingga tidakmenimbulkan kesan monoton danmengakibatkan anak cepat bosan berada dikamar tersebut. Warna yang digunakan di RSIAHermina ini sudah tepat dengan teori di manawarna dinding di rumah sakit berpengaruhmemantulkan warna sebesar 40%, sehinggaharus menggunakan warna kalem atau warna
yang tidak mencolok. Selain itu penggunaanwarna lembut / terang akan membuat ruangberkesan lebih besar.
c. Ruang Praktek Dokter
Gambar 5 : Ruang Praktek Dokter RSIA Hermina
Sumber : dokumentasi pribadi, 2011
Warna dominan putih dan hijau pastel.Penggunaan warna hijau pastel pada dindingruang praktek dokter ini telah memenuhi teoriBirren (1982) yang menyatakan bahwapenggunaan warna pada dinding rumah sakitsebaiknya tidak menggunakan warna. Selain itumenurut Verner – Bonds (1989) warna hijaumuda sangat membantu menenangkan syarafdan membantu penyakit-penyakit fisik maupunemosional. Warna ini membantu mengatasishock dan kelelahan, mabuk udara,meringankan sakit kepala, dan meringankankalustrafobia. Penggunaan lis dinding yangbergambar bunga dirasa sudah sesuai dengankonsep keindahan oleh anak-anak. karenabunga merupakan objek sehari-hari yang disukaioleh anak, terutama anak pada usia lebih kecil.
d. Ruang Tunggu
Gambar 6 : Ruang Tunggu RSIA Hermina
Sumber : dokumentasi pribadi, 2011
76
Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak
Warna dominan putih dan hijau. Hal inisesuai dengan kajian literatur yang
banyak alat-alat medis untuk operasi. Olehkarena itu dibutuhkan pengalih perhatian.
menyebutkan bahwa warna putih dan hijaudapat memberikan efek psikologis yaitu
menenangkan syaraf dan membantu penyakit-penyakit fisik maupun emosional. Sedangkanpada lantai yang dominan warna putih yangdipercaya dapat memperbaiki keseimbangan,tetapi bila terlalu lama dalam warna putih dapatmenimbulkan rasa terasing dan mengambil rasadamai dalam hati (Verner-Bonds, 1989 : 80-81).
e. Klinik Tumbuh Kembang AnakGambar 8 : Ruang Operasi RSIA HerminaSumber : dokumentasi pribadi, 2011
Warna-warna terang dapat digunakan untukmengalihkan perhatian. Di ruang operasi di RSIAHermina tidak dibedakan antara ruang operasiibu maupun anak, sehingga operasi apapunyang berlangsung di RSIA Hermina, dilakukan diruang operasi ini.
Di ruang operasi, pelaku kegiatan yang
Gambar 7 : Klinik Tumbuh Kembang Anak RSIA Hermina
Sumber : dokumentasi pribadi, 2011
Warna dominan hijau turquoise (hijaukebiruan) dan putih. Menurut teori Verner –Bonds (1989) secara emosionil turquoisebekerja agak lambat dalam penyembuhan.Namun memberi efek meluruskan masalahdalam hati, mendorong keberanian untukmenyelidiki diri sendiri dan menghilangkankebingungan, Warna ini memberikan efekmenenangkan dan cocok untuk menyembuhkansistem syaraf.
Sedangkan menurut Krisnawati (2005) padabuku terapi warna untuk kesehatan, mengingatfungsi ruangan KTK ini sebagai sarana berlatihdan berkonsentrasi pada anak – anak sebaiknyapenggunaan warna hijau yang digunakan adalahwarna hijau (campuran biru dan kuning,sedangkan turquoise adalah campuran biru danhijau) karena efek warnanya baik bagi anak-
paling menonjol adalah dokter, karena selamaberlangsungnya operasi, pasien akan dibius.Maka, aplikasi warna pada ruang operasi harusmencakup ketiga fungsi di atas, sebagai tempatoperasi ibu, anak, serta tempat bekerja seorangdokter. Benang merah ketiga fungsi tersebut,yaitu warna krem, yang menurut Teori VernerBonds, memiliki sifat membantu orangmenghadapi kenyataan, meyakinkan bahwapada akhirnya semuanya akan baik – baik saja.
Warna gradasi coklat-krem memiliki sifatyang hangat, lembut, dan menghibur. Sifatwarna coklat inilah yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam menghadapi keadaan menjelangoperasi. Sementara, karakter lembut, hangat,dan menghibur, sangat identik dengan karakteribu, yang mana juga menggunakan ruangtersebut.
7. Kajian Warna Hijau sebagai corporateidentity RSIA Hermina
anak yang mengalami kesulitan belajarRSIA Hermina memiliki warna hijau sebagai
f. Ruang OperasiRuang operasi adalah ruang yang paling
corporate identity, sehingga tidak heran apabilawarna ini banyak digunakan secara dominan
ditakuti oleh anak-anak. Karena di dalamnya
77
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011
Setelah dikaji, warna hijau ternyata mempunyaispektrum warna yang sangat luas, ada 168varian warna hijau yang ditemukan. Darikeseluruhan varian tersebut diambil 3 varianwarna yang diterapkan di RSIA Hermina.
a. Hijau daun (#17BF3E)Memudahkan relaksasi,menyeimbangkan emosi, danmemberi rasa aman
b. Hijau Muda (#CCEF95)Penuh ketenangan,menghadirkan keseimbangan,dan menciptakan keyakinan
c. Hijau Pupus (#C2EFE1)Menciptakan suasana tenang,hening, dan elegan.
No Nama Ruang PersyaratanSuasana Ruang
Kombinasiwarna padaRSIA Hermina
Efek SaranWarna
1. Lobby - Suasana yangramah
- Tidakmenimbulkanrasa bosan
Putih, Hijaudan Coklat.
-Memberikankesan tidakmonoton danbersih.-Menyatudengan Alam
Dinding : dapat menggunakan warna coklat / krem,untuk mendapatkan kesan welcoming, dan dapatdipadukan dengan warna hijau sebagai warnacorporate RSIA Hermina
RGB : 151-72-6
RGB: 246-163-97
RGB :137-215-70
Plafond : Putih, memberi kesan bersih dan tenang
Lantai : krem, merupakan gradasi warna coklatsehingga dapat berfungsi sebagai pencipta suasanayang ramah.
RGB: 246-163-97
2. Koridor -Tidakmenimbulkan rasatakut
Kombinasiwarna putihdan hijau.
-Memberikanrasa ketenang
Dinding : putih, dikombinasikan dengan warna hijau,menggunakan lis berupa wallpaper kartun
RGB :137-215-70
Plafon : Warna putih, untuk memberi kesan tenang danbersihLantai : krem, agar tidak monoton karena dinding danplafon dominasi putih
RGB: 246-163-97
3. Ruang RawatInap
-Suasana yangnyaman-TenangTidak menimbulkanrasa bosan
Hijau mudadan Putih.
-Memberikanrasa ketenangan
Dinding : hijau mudabiru mudaturqoise
RGB :137-215-70
RGB: 138-205-248
RGB :98-255-191
Plafond : Putihkuning pastel
RGB : 253-252-86
Lantai : Coklat muda RGB: 246-163-97
4. Ruang PraktekDokter
-Tidakmenimbulkan rasatakut-Suasana yangnyaman danmenenangkan(mengurangi rasacemas karenasakit)
Putih danHijau Pastel
-Memberikanrasa ketenangan
Dinding : hijau pastel,biru pastelkrem
RGB :101-255-100
RGB: 138-205-248
Plafon : putih/ warna yang lebih terang dari dindingdan tidak mencolokLantai : krem,
peach,turquoise muda
RGB: 246-163-97
RGB:255-169-24
RGB :98-255-191
8. Kesimpulan
Dari hasil kajian diperoleh kesimpulanbahwa warna-warna yang disukai oleh anak-anak sekaligus dapat memberikan pengaruhbaik jika diaplikasikan pada rumah sakit adalah :
Biru, sebaiknya menggunakan warna birupastel karena dapat memberi suasana yang
sejuk pada ruangan. Selain itu warna inidapat membantu mengatasi demam,membantu tidur nyenyak dan sebagainya.Pink / Merah muda, warna ini memberiefek menghilangkan rasa takut karenamembuat orang merasa dicintai.Peach / Salem, kuning cerah dan mudaserta krem yang dapat member efekmenenangkan.Hijau muda, mempunyai efek mengurangirasa agresif dan kemarahan anak – anak.
9. Rekomendasi Warna untuk Interior RSISA Hermina
78
Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak
No Nama Ruang PersyaratanSuasana Ruang
Kombinasiwarna padaRSIA Hermina
5. Ruang Tunggu -Tidakmenimbulkan rasabosan-Suasana yangnyaman
Hijau danPutih
-Memberikan .rasa ketenangan
Dinding : putihHijaujingga
RGB :137-215-70RGB:255-169-24
Plafond : putih
Lantai : krem RGB: 246-163-97
6. Klinik TumbuhKembang Anak
-Suasana yangnyaman danmendukungaktivitas belajardan bermain.
HijauTurquoisedan Putih
-Memberikanrasa ketenangan-Menumbuhkankonsentrasi
Pemilihan warna – warna yang mencoloksebaiknya diganti dengan warna yg sama jugatapi jenis pastel.
Dinding : jingga muda/pastelkuning muda
RGB: 248-158-48RGB : 250-255-63
Plafon : putih/ warna yang lebih terang daridinding dan tidak mencolokLantai : krem
Peachturquoise muda
RGB: 246-163-97RGB : 255-187-1RGB :98-255-191
7. Ruang Operasi -Nyaman-Bersih-Suasana yangmenenangkan dantidak membuattakut
Coklat mudadan Putih
-Menghibur-Mengurangidepresi-Memberikanrasa nyaman
Dinding : kremPeachPinkkuning pastel
RGB: 246-163-97RGB: 249-160-58RGB: 253-116-123RGB: 253-254-10
Lantai : kremTurqoiseputihpeach
RGB: 246-163-97RGB : 0-254-255RGB: 255-255-255RGB: 249-160-58
Plafond : putih
8. SudutBermain/PlaylandCorner
-Suasana yangmenyenangkan-Tidakmenimbulkan rasabosan
Putih -Memberikanrasa ketenangan
Dinding : putihnuansa biru muda
RGB :98-255-191
Plafond : putih
Lantai : kremMerahhijau
RGB: 246-163-97RGB : 251-3-0
RGB :101-255-100
Tabel 1 : Rekomendasi Warna untuk RSISA Hermina
79
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.11 No.2 Agustus 2011
10. Daftar Pustaka
Bonds, Lilian Verner. (2000). The Complete Bookof Colour Healing. China. Godsfiel Book.
Hurlock, Elizabeth B. (1995). Perkembangan AnakJilid 1. Jakarta. Erlangga
Kartono, Kartini. (1990). Psikologi Anak (PsikologiPerkembangan). Bandung : mandar maju
Krisnawati, Christina. (2005). Terapi Warnadalam Kesehatan. Jakarta : Curiosita
Swasty,Wirania. (2010). A-Z Warna InteriorRumah Tinggal. Jakarta : Griya Kreasi.
colorindesign.net/2009/11/09/we-see-the-world-in-color
80