37779611-makalah-1

55
Makalah MODUL 1 KEHILANGAN GIGI BELAKANG Disusun oleh : KELOMPOK III Kartika Sari J11108123 Sutini Lismono J11108124 A Isra Febrianti J11108125 Ian Budi Akbar J11108126 Ayu Dwi Andhira J11108127 Praprimadani Mursyid J11108129 Ainun Bazira J11108130 Daranita Jamaris J11108131 Farida Irianti Kosman J11108132 Andi Marini Adil J11108133 Rahmawaty J11108134 Ismail Saleh J11108135 Amanah Pertiwi J11108136 Blok Stomatognatik-2 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010

Upload: fani-eka-hidayati

Post on 09-Aug-2015

40 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 37779611-makalah-1

Makalah

MODUL 1KEHILANGAN GIGI BELAKANG

Disusun oleh :KELOMPOK III

Kartika Sari J11108123Sutini Lismono J11108124A Isra Febrianti J11108125Ian Budi Akbar J11108126Ayu Dwi Andhira J11108127Praprimadani Mursyid J11108129Ainun Bazira J11108130Daranita Jamaris J11108131Farida Irianti Kosman J11108132Andi Marini Adil J11108133Rahmawaty J11108134Ismail Saleh J11108135Amanah Pertiwi J11108136

Blok Stomatognatik-2FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2010

Page 2: 37779611-makalah-1

PENDAHULUAN

Page 3: 37779611-makalah-1

TINJAUAN PUSTAKA

1. pengertian gigi tiruan

Gigi tiruan adalah suatu alat yang dapat dilepas dan ditempatkan (dipasang)

sendiri oleh pemakainya untuk menggantikan gigi yang telah hilang.1

2. macam-macam gigi tiruan

1. Jenis jenis gigi tiruan

a. Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture 2 : Gigi palsu lepasan sebagian

menggantikan sebagian gigi yang hilang sedangkan gigi palsu penuh

menggantikan semua gigi yang hilang baik pada rahang atas ataupun bawah. 3

Jenis gigi ini adalah tipe yang konvensional atau sudah lama dipakai

oleh sebagian besar orang, kelemahan dari gigi tiruan jenis ini adalah

mudah fraktur atau patah bila terjadi benturan yang terlalu keras, dan

juga terkadang stain atau noda yang berasal dari makanan bisa

menempel ke plat gigi jenis ini. 5

- Flexidenture/valpalst 5

Jenis gigi ini yang banyak dipakai

sekarang, valpalst lebih tahan

pecah dan tidak memerlukan

kawat bila ia berfungsi sebagai

Page 4: 37779611-makalah-1

gigi tiruan sebagian lepasan (gtsl).

Kelemahannya adalah diperlukan

support yang memadai dari tulang

rahang atau processus alveolaris

karena valplast ini bersifat lentur,

dengan demikian diperlukan

ridge/landasan dari tulang rahang

yang harus bagus kondisinya

- Jenis yang ketiga adalah kedua jenis gigi tiruan yang telah disebut diatas

dikombinasikan dengan metal (metal frame). Frame atau kerangka dari

metal diperlukan sebagai tambahan sebagai stabilisasi denture didalam

mulut. 5

b. Gigi tiruan cekat/Fixed denture 2 :

- Mahkota tiruan (dental crown)

Crown dibuat pada kasus dimana mahkota gigi sudah rusak, atau pada

gigi yang sudah dirawat saluran akar. Crown menutupi seluruh bagian

mahkota gigi yang sebelumnya sudah diasah terlebih dahulu. 

Ilustrasi mahkota tiruan penuh

pada gigi depan rahang atas. Gigi

yang akan dipasang crown

Page 5: 37779611-makalah-1

terlebih dulu diasah, kemudian

crown dilekatkan dengan

menggunakan semen khusus

kedokteran gigi

- Mahkota jembatan (dental bridge)

Bridge dibuat untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang,

dengan  menggunakan gigi di sebelah gigi yang hilang sebagai

penjangkaran. Gigi di sebelah gigi yang hilang akan diasah, lalu

dipasangkan mahkota tiruan.

Crown dapat terbuat dari logam

(all metal), porselen (all

porcelain), resin akrilik, atau

paduan logam dengan porselen

(porcelain-fused-to-metal

crown/PFM) atau bahan resin

komposit dengan penguatan fiber.

Yang paling sering digunakan

adalah PFM crown, karena paling

menyerupai tampilan gigi asli

dengan kekuatan yang baik untuk

menahan tekanan kunyah.

c. Gigi tiruan lengkap/Full denture 2

Yaitu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi dalam satu lengkung rahang

maupun seluruh rahang di dalam rongga mulut 4

Page 6: 37779611-makalah-1

PEMBAGIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN4

A. Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat

a. vulcanite denture -dibuat dari vulkanit

b. acrylic denture-dibuat dari akrilik

c. frame denture-dibuat dari logam

B. Dilepas/tidak dapat dilepas

a. removable partil denture= GTS Lepasan

b. fixed denture/bridge= GTC

C. Saat pemasangan

a. convesional-dipasang setelah gigi hilang

b. immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut

D. Jaringan pendukung

a. tooth borne-didukung oleh gigi

b. mucosa / tissue borne-didukung mukosa

c. mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa

E. Letak daerah tak bergigi / sadel

a. anterior tooth suported case

b. all tooth suported case

c. free and supotred case

Page 7: 37779611-makalah-1

F. Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak

a. open face:GTS yg dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat

apabila

1. keadaan prosessus aleolaris masih baik

2. biasa pada gigi anterior

3. pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar

b. close face:GTS yg dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat

apabila

1. prosessus alveolaris telah mengalami absorbs

2. perbaikan profil

3. Pengaruh usia dan jenis kelamin6

Pada kelompok umur seperti ini selain telah terjadi berbagai degradasi

fisiologis yang banyak berpengaruh terhadap kondisi fisik, sering pula ditemukan

perubahan temperamen emosi, misalnya sifat pasien kembali berubah kekanak-

kanakan, dan juga kemungkinan adanya penyakit sistemik yang menyertai usia lanjut.

Proses penuaan tentunya tidak dapat dihindari. Segi patologis dari penuaan ialah:

1. Proses dekstruksi yang kemungkinan berkaitan dengan reaksi autoimun

2. Akumulasi dari pengaruh trauma- trauma minor yang terjadi sepanjang hidup.

Di dalam rongga mulut, perubahan otot- otot terjadi baik disebabkan oleh sel-

sel otot dan juga karena perubahan pada system saraf pusat. Terjadi pergantian serta-

serat kontraktil otot- otot oleh jarigan ikat kolagen. Akibatnya terjadi kemunuran

kekuatan, stamina, kelenturan dan tonus otot. Perubahan pada control saraf dan

proprioseptif menyebabkan kekenyalan otot, kaku, dan tidak begitu terkendali.

Selain itu, Perubahan yang terjadi pada rongga mulut mirip dengan yang

terjadi pada kulit dan wajah. Dijumpai keadaan atropi, pengurangan ketebalan mukosa

dan submukus, demikian juga dengan kelenturan jaringan ikat lidah. Berkurangnya

vaskularisasi menyebabkan memburuknya nutrisi dan pemberian oksigen ke jaringan.

Mukosa menjadi peka terhadap iritasi mekanis, khemis, dan bakteri.

Page 8: 37779611-makalah-1

Kondisi penuaan dan kelainan yang dijumpai pada mukosa mulut mempunyai

pengaruh terhadap teknik pembuatan gigi tiruan. Hilangnya elasititas jaringan sangat

mempengaruhi kemungkinan pencetakan akir yang terlalu menekan.

Meskipun perubahan minor pada struktur tulang alveolar secara klinis tidak

mudah terlihat, adanya perubhan yang banyak dan terjadi relative cepat hendaknya

menjadikan suatu kecurigaan kemungkinan adanya kelainan sstemik. Faktor local

yang berperan pada perubahan tulang termasuk pemasangan gigi tiruan yang tidak

benar dan basis yang terlalu pendek, oklusi yang tidak sempurna, serta pemakaian gigi

tiruan secara terus- menerus (24 jam).

Kaitan dengan lambung pada usia ialah system pengunyahan sebenarnya tidak

berpengaruh langsung pada penuaan, namun deikian secara gradual terjadi juga

penurunan sekresi asam dan enzm. Dinding usus (interstinal) menjadi kurang

permeable terhadap nutrisi. Sebagai akibatnya, terjadinya berkurangnya pencernaan

makanan dan absorbsi molecular.

Penyakit sistemik yang mungki diderita pasien dan berpengaruh pada

pemakaian gigi tiruan ialah diabetes mellitus, jantung, dan pernapasan.

Pada pasien diabetes mellitus yang tidak terkontrol menurunkan batas ambang

resistensi terhadap stress semua jaringan rongga mulut dan proses penyembuhan

menjadi sangat lambat. Keadaan xerostomia pada pasien DM disebabkan oleh

gangguan fisik kalenjar saliva. Jumlah produksi saliva berkurang sehingga mukosa

terasa kering, hipersensitif terhadap rangsang, mudah teriritasi, dan mengalami infeki

oleh kerja bakteri dan jamur.

4. Bagaimana cara mendiagnosis kasus pada scenario?

Dalam bidang prostodontik, yang dimaksud dengan diagnosis adalah proses yang

dilakukan untuk mengenali terdapatnya keadaan tidak wajar atau alamiah, meneliti

adanya abnormalitas, serta menetapkan penyebabnya. 7

Anamnesis

Anamnesis adalah riwayat yang lalu dari suatu penyakit atau kelainan, berdasarkan

ingatan penderita pada waktu dilakukan wawancara dan pemeriksaan medic/dental.

Page 9: 37779611-makalah-1

Ditinjau dari cara penyampaian, anamnesis dikenal ada 2 macam: 7

- Auto Anamnesis: cerita mengenai keadaan penyakit disampaikan sendiri oleh

pasien

- Allo Anamnesis: cerita mengenai keadaan pasien tidak disampaikan oleh pasien

melainkan melalui bantuan orang lain1

Dari segi inisiatif penyampaian:

- Anamnesis pasif: pasien sendiri yang menceritakan keadaannya kepada pemeriksa

- Anamnesis aktif: penderita perlu dibantu pertanyaan-pertanyaan dalam

menyampaikan ceritanya.

Pada saat anamnesis, biasanya ditanyakan hal-hal berikut: 7

1. Nama Penderita: untuk membedakan seorang penderita dari yang lainnya.

2. Alamat: untuk memudahkan pemanggilan kembali pasien dan informasi

mengenai latar belakang lingkungan hidup pasien.

3. Pekerjaan: modifikasi jenis perawatan.

4. Jenis kelamin: untuk pemenuhan fungsi dari gigi tiruan.

5. Usia: proses menua mempengaruhi toleransi jaringan kesehatan mulut,

koordiasi otot, mengalirnya saliva, ukuran pulpa gigi, panjang mahkota

klinis. Usia juga menentukan bentuk, warna serta ukuran gigi seseorang.

6. Pencabutan terakhir gigi: untuk mengetahui kapan akan dilakukan

tindakan.

7. Pengalaman memakai gigi tiruan: Adaptasi akan lebih mudah dan cepat

pada orang yang sudah pernah memakai gigi tiruan.

8. Tujuan pembuatan gigi tiruan: penderita perlu ditanyai mengenai apakah ia

lebih memntingkan pemenuhan factor estetik atau fungsional. Biasanya

konstruksi disesuaikan degan kebutuhan penderita.

9. Keterangan lain: Penderita ditanya apakah mempunyai kebiasaan buruk,

dsb.

Pemeriksaan Status Umum7

Riwayat penyakit umum ditanyakan kepada pasien dengan mengajukan pertayaan-

pertanyaan terpilih. Penderita sebainya ditanya apakah ia sedang berada dalam

perawatan seorang dokter umum/lain dan bila demikian, obat-obat apa saja yang

sedang minum. Hal ini perlu diketahui, karena penyakit dan pengobatan tertentu dapat

mempengaruhi jaringan yang terlibat dalam perawatan dental, seperti diabetes

Page 10: 37779611-makalah-1

melitus, penyakit kadiovaskular, tuberculosis, lies, anemia, depresi memtal,

kecanduan alcohol, dsb.

Pemeriksaan Status local7

Luar Mulut (Ekstra Oral) 7

1. Kepala: cara pemeriksaan kepala dilakukan dengan meminta penderita

duduk tegak, kemudian dilihat dari arah belakang atas. Dikenal macam-

macam bentuk kepala, yaitu persegi (square), lonjong (oval), dan lancip

(tapering). Kadang-kadang ditemukan pula kepala berbentuk omega dan

lyra. Permukaan labial gigi biasanya sesuai dengan bentuk muka dilihat

dari depan dalam arah terbalik.

2. Profil: bentuk muka penderita dilihat dari arah samping (sagital) meruapak

indikasi hubungan rahang atas dan rahang bawah. Terdapat 3 macam

profil: lurus, cembung dan cekung.

3. Mata: untuk menentukan garis interpupil, bidang Horizontal Frankfurt

(FHP), garis Tragus-Canthus, garis tengah wajah penderita.

4. Hidung: Dari pernapasan penderita yang diperiksa sesaat sebelum

pencetakan rahang dapat diketahui apakah ia bernafas melalui hidung atau

mulut.

5. Telinga: telinga diperiksa simetri atau tidak. Peranan telingan dalam proses

pembuatan geligi tiruan adalah: untuk menentukan garis Camper, untuk

menentukan garis yang ditarik dari tragus ke sudut mata (canthus), untuk

menentukan garis yang ditarik dari tragus ke sudut mulut, untuk

menentukan Bidang Horizontal Frankfurt (FHP)

6. Bibir: digunakan sebagai pedoman untuk menentukan panjang atau tinggi

galengan gigit rahang atas dan menentukan ukuran atau lebar gigi depan

atas.

7. Kelenjar getah bening: Yang diperiksa adalah kelenjar getah bening

disekitar rahang ayitu kelenjar-kelenjar Submandibularis/submaksilaris.

Untuk mengetahui adanya peradangan dalam mulut.

Dalam keadaan normal, kelejar-kelenjar tersebut hampir tidak teraba. Bila terjadi

peradangan , kelenjar ini akan membengkak dan terasa sakit. Dapat dibedakan

beberapa perabaan:

- Perabaan yang lunak dan sakit, menunjukkan adanya peradangan akut.

Page 11: 37779611-makalah-1

- Perabaan yang keras dan tidak sakit, menujukkan adanya atau pernah

terjadinya peradangan kronis atau adanya neoplasma.

- Bila perabaannya yang keras dan sakit, berarti terjadi peradangan kronis

dengan eksaserbasi akut.

8. Sendi rahang: diperiksa untuk mengetahui adanya pegerakan sendi yang

mulus(smooth), kasar(unsmooth), bunyi keletuk sendi(clicking) atau

keretek sendi (crepitation)

Dalam Mulut (Intra Oral) 7

a. Keadaan umum1

Kebersihan mulut: pemeriksaan meliputi adanya kalkulus, debris, plak, stain, dan

halitosis.

Mukosa mulut: adanya kelainan, iritasi atau keadaan patologik pada jaringan mukosa

mulut hendaknya diperiksa dengan seksama

Frekuensi karies: tinggi rendahnya frekuensi karies mempengaruhi pemilihan desain

geligi tiruan.

b. Status gigi: pada tahap ini diteliti adanya gigi karies, bertambal, mahkota, dan

jembatan, migrasi, ekstrusi, goyang, dsb.1

Miller mengklasifikasikan bergeraknya gigi sebagai berikut:1

Kelas I: tanda pergerakan pertama yang terlihat lebih besar dari pada

pergerakan normal.

Kelas II: suatu pergerakan mahkota klinis 1 mm ke arah mana saja.

Kelas III: pergerakan lebih dari 1 mm ke arah mana saja. Gigi-gigi yang dapat

berputar atau ditekan dianggap termasuk mobilitas Klas III.

c. Foto rontgen1

Guna foto ini adalah:1

- Melihat atau memeriksa struktur tulang yang akan menjadi pendukung.

Tulang yang pada akan memberikan dukungan yang baik.

- Melihat bentuk, panjang, dan jumlah akar gigi.

- Melihat kelainan bentuk pada ‘residual ridge’, umpamanya bila terdapat

suau tonjolan pada prosesus alveolaris

- Melihat adanya sisa akar gigi

- Meneliti keadaan vitalitas gigi

Page 12: 37779611-makalah-1

- Memeriksa adanya kelainan periapikal

Teknik radiografi yang digunakan adalah:2

Periapikal radiografi

Bitewing radiografi

d. Oklusi

Pemeriksaan oklusi meliputi gigi-gigi 6/6 , 3/3 , 12/12

6/6 , 3/3 , 12/12

e. Artikulasi: diperiksa untuk mengetahui adanya hambatan (blocking) Caranya

dengan meminta pasien mengoklusikan gigi-giginya, kemudian rahangnya

diartikulasikan ke kiri dan kanan, serta ke depan dan belakang. Jika ada gigi

yang tidak berkontak, berarti ada gigi-gigi yang mengalami hambatan.

f. Eugnathi yaitu hal-hal mengenai rahang berkembang dengan baik dan dalam

hubungan betul satu sama lain; dalam hal ini keadaan idela dari susunan gigi-

gigi dan hubungan yang baik antara rahang atas dan rahang bawah.

g. Vestibulum: dilakukan dengan kaca mulut no.3. dalam atau dangkalnya

mempengaruhi retensi dan stabilisasi gigi tiruan. Disebut dalam bila kaca

mulut terbenam lebih dari setengahnya, disebut sedang bila kaca mulut

terbenam setengahnya, dan disebut dangkal apabila kaca yang terbenam

kurang dari setengahnya.

h. Frenulum

Letak perlekatan frenulum dapat digolongkan:

Tinggi: bia perlekatannya hampir sampai ke puncak residual ridge.

Sedang: bila perlekatannya kira-kira ditengah antara puncak ridge dan fornix.

Rendah: bila perlekatannya dekat dengan fornix.

i. Kelainan gigi: kemungkinan adanya kelainan bentuk dan warna gigi seperti

Hutchinson teeth, peg shape, mottled enamel, gigi berlebih, dsb.

j. Macam gigi: apakah gigi pasien sedah semuanya permanen atau masih ada

gigi sulung.

k. Bentuk gigi: yang dilihat dalam hal ini adalah bentuk gigi incsisivus sentral

atas yang masih ada: persegi, lonjong atau lancip.

l. Kedudukan prosesus alveolaris: kedudukan prosesus alveolaris rahang atas

dan bawah dilihat dalam jurusan sagital dan transversal.

m. Bentuk palatum: bentuk palatum keras dibagi menjadi bentuk quadratic,

ovoid, dan tapering. Bentuk lengkung palatum seperti huruf U/quadratic

Page 13: 37779611-makalah-1

adalah yang paling menguntugkan. Bentuk ini memberikan stabilitas dalam

jurusan vertical maupun horizontal, sebaliknya dari bentuk palatum seperti

huruf v/ tapering yang retensinya paling buruk.

n. Torus Palatinus: tonjolan ini digolongkan menjadi torus yang besar dan yang

kecil. Torus terletak pada tempat-tempat tertentu dan biasanya simetris.

o. Tahanan jaringan: pemeriksaan ini meliputi tahanan jaringan pada bagian

palatum dan prosesus alveolaris atas maupun bawah. Bila tahanan jaringan

tinggi, berarti lapisan mukosa yang menutupi tulang tebal.

p. Selaput lender mulut: pengamatan ditujukan pada selaput lendir diatas

prosesus alveolaris. Selaput lender mulut atau mukosa ini memberi dukungan

bagi geligi tiruan dan bertindak sebagai bantalan anatar geligi tiruan dan

tulang.

q. Tuber Maksilaris: mempunyai peranan pentng dalam memberikan retensi

kepada suatu geligi tiruan.

r. Exostosis: tonjolan tulang yang tajam pada prosesus alveolaris dan

menyebabkan rasa sakit pada pemakaian protesa. Pada tonjolan yang tajam

dan besar, sehingga rilif tidak dapat mengatasinya maka perlu tindakan bedah.

s. Lidah: Pemeriksaan lidah meliputi ukuran dan aktivitasnya. Ukuran lidah bisa

normal, mikro- atau makrodontia. Ada yang lidah pasif, ada pula yang luar

biasa aktifnya.

Lidah normal: cukup besarnya tetapi tidak berlebihan mengisis dasar mulut,

dengan ujungnya berada sedikit dibawah tepi insisal gigi-gigi anterior bawah.

Makroglossia: menutupi dasar mulut dan juga prosesus alveolar yang telah

ditinggalkan geligi.

Mikroglossia: lidah yang kecil juga tidak memberikan penutupan tepi yang

memadai untuk protesa rahang bawah.

t. Retomylohyoid: daerah ini penting untuk retensi geligi tiruan. Pemeriksaannya

dilakuakan pada daerah lingual dibelakang gigi-gigi molar 2 dan 3 rahang

bawah dengan kacamulut no.3.

u. Keterangan-keterangan lain: diperiksa kepekatan saliva dan kemugkinan

adanya pigmentasi.

Penegakan Diagnosis7

Page 14: 37779611-makalah-1

Setelah semua data terkumpul melalui pemeriksaan klinis objektif, anamnesis

maupun model diagnostic, maka diagnosis dapat ditegakkan. Rencana perawatan

kemudian disusun berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan secara

tuntas. Rencana perawatan harus dirinci selengkap dan sebaik mungkin, sehingga

terlihat jelas tahapan-tahapan yang akan dilakukan.

Rencana Perawatan7

Sebelum menentukan langkah perawatan prostodontik, hendaknya semua aspek

ditinjau dan dipertimbangkan. Keberhasilan atau kegagalan perawatan dengan

geligi tirua sebagian lepasan langsung berkaitan dengan kecermatan preparasi

mulut. Meskipun seluruh prosedur teknis telah diselesaikan oleh dokter gigi

maupun tekniker, hasilnya tidaklah selalu memuaskan, bila hal ini tidak ditunjang

degan persiapan atau preparasi mulut yag cermat sesuai rencana perawatan yang

telah disusun.

Preparasi Mulut

Secara garis besar, ada dua tahapan preparasi mulut. Pertama dalam proses ini

biasanya langkah-langkah pendahuluan seperti tindakan bedah, perawatan

periodontal, konservatif termasuk endodontic, bahkan orthodontic perlu

dilaksanakan untuk mempersiapkan mulut pasien menerima geligi tiruan yang

akan dipakainya. Tahapan pertama ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan

mulut yang sehat. Kedua, mulut pasien perlu dipersiapkan untuk pemasangan

geligi tiruan yang akan dibuat. Dalam tahapan ini dilakukan proses pengubahan

kontur gigi untuk mengurangi hambatan, mencari bidang bombing, membuat

sandaran oklusal, dan bila perlu menciptakan daerah-daerah untuk retensi

mekanis. Permukaan jaringan yang akan dipreparasi ditandai pad amodel

diagnostic. Model dipakai sebagai peta atau petunjuk untuk melaksanakan

perubahan-perubahan

Informed Consent untuk Gigitiruan Penuh dan / atau Gigitiruan Sebagian

Lepasan8

Tujuan dokumen ini adalah untuk memberikan informasi kepada Anda

mengenai hal-hal yang diharapkan selama perawatan prosthodontic lepasan yang

berhubungan dengan keuntungan dan resiko potensial atau masalah yang mungkin

dialami sebelum, selama, atau setelah perawatan.

Page 15: 37779611-makalah-1

Tolong baca dokumen ini secara hati-hati dan tanyakan pertanyaan apapun

yang ingin didiskusikan dengan kami. Anda akan diminta untuk menandatangani

sebuah duplikat dokumen ini sebelu perawatan dimulai.

1. Tujuan sebuah prothesi lepasan adalah untuk menggantikan gigi yang hilang

dengan gigitiruan yang dapat dilepaskan dari mulut. Sebanyak 3 kategori

utama prosthetic lepasan adalah:

a. Gigitiruan penuh (didukung oleh gingiva dan jaringan tulang),

b. Gigitiruan sebagian lepasan (didukung oleh gingiva dan jaringan

tulang, serta gigi-geligi),

c. Overdenture (didukung oleh gingiva dan jaringan tulang, serta akar

gigi atau implant).

2. Prosthetic lepasan secara umum dipilih sebagai sebuah pilihan pergantian gigi

dibandingkan implant dan dibandingkan prosthetic non-lepasan untuk

keterbatasan keuangan atau keterbatasan anatomis. Dengan kata lain,

prosthetic lepasan secara umum merupakan sebuah pilihan yang cukup ideal.

3. Lepasan – Hal ini merupakan sebuah kenyataan, tetapi hal ini penting untuk

diketahui bahwa gigi Anda dapat dilepas dan gigi Anda harus dilepas untuk

dibersihkan dan pada malam hari sampai paling tidak direkomendasikan. Hal

ini dapat memberikan gingiva dan jaringan tulang untuk “bernafas” dan

menghilangkan tekanan dari tulang, terutama selama tidur ketika sebagian

besar orang mengalami tekanan yang tidak biasa pada gigi mereka.

4. Efisiensi pengunyahan – Hal ini telah cukup didokumentasikan bahwa dengan

peningkatan kehilangan gigi, terdapat sebuah korespondensi pada efisiensi

pengunyahan. Hal ini berarti bahwa dengan gigitiruan Anda yang baru, Anda

mungkin tidak mampu untuk memakan makanan-makanan yang sebelumnya

dapat Anda makan. Seiring berjalannya waktu, kebanyakan orang dapat

mengakomodasikan dan mampu untuk memakan kebanyakan makanan,

namun demikian, makanan yang keras dan butuh pengunyahan yang lama sulit

untuk dimakan. Sebagai spesialis, kami mampu untuk memberikan Anda

teknik-teknik dan material yang dapat memaksimalisasi efisiensi pengunyahan

gigitiruan. Efisiensi pengunyahan juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan

implant gigi.

Page 16: 37779611-makalah-1

5. Kehilangan tulang di asa depan- Penelitian jangka panjang menunjukkan

ketika terjadi kehilangan gigi, tulang yang sebelumnya pernah mendukung

gigi tersebut juga akan hilang. Kehilangan tulang ini akan ebrlanjut sepanjang

waktu dengan kehilangan tulang mayoritas terjadi pada tahun pertama

kehilangan gigi dan sebuah kelanjutan kehilangan tulang secara gradual

sepanjang hidup. Hal ini benar adanya terjdi pada rahang bawah ketika

kehilanga tulang terjadi 4 kali lebih cepat daripada rahang bawah. Kehilangan

tulang ini menyebabkan penggunaan gigitiruan menadji sebuah masalah yang

dapat bertambah parah dalam setiap tahun. Sebagai spesialis, kami

menggunakan teknik pembuatan cetakan yang menggantika tekanan gigitiruan

pada area mulut yang paling tepat untuk menahan tekanan gigitiruan dan

meminimalisasi kehilangan tulang. Penempatan implant gigi juga akan

terminimalisasi jika tidak mengeliminasi kehilangan tulang ini. Implan gigi

membutuhkan sebuah kuantitas dan kualitas adekuat untuk kesuksesan jangka

panjang dan lebih menguntungkan untuk menempatkan implant lebih cepat

daripada penempatan implant yang ditunda-tuda untuk mencegah kebutuhan

grafting tulang.

6. Diskriminasi thermal- Karena bagian basis acrylic sebuah prosthesis lepasan

mungkin menutupi jaringan gingiva yang tidak pernah terututpi sebelumnya,

penting untuk mengetahui Anda mungkin tidak mampu untuk merasakan

panas dan dingin seperti yang Anda pernah rasakan sebelumnya. Beberapa

pasien kecewa dengan item seperti kopi, sup, es krim, dan item lain yang telah

hilang rasanya karena mereka tidak mampu lagi merasakan suhu item tersebut.

7. Stereognosis- Hal ini mengacu pada kemampuan untuk merasakan bentuk

makanan dan objek pada mulut. Item seperti es batu, permen yang keras, dan

sebagainya memiliki sebuah ukuran dan bentuk yang dapat dikenali. Karena

gigituran menutupi sebagian besar jaringan gingiva dan fungsi mereka sebagai

mechano-reseptor, kemampuan untuk mengenali bentuk objek di dalam mulut

akan menurun.

8. Propriosepsi- Hal ini mengacu pada kemampuan Anda untuk mengetahui di

mana gigi dan rahang Anda dalam bentuk ruang 3 dimensi. Ketika gigi atau

implant. Ketika gigi atau implant berada di dalam rongga mulut, sistem

neuromuscular mampu untuk mengetahui ketika gigi nampak akan

bertumbukan satu sama lain. Hal ini dikarenakan ketika Anda akan menggigit

Page 17: 37779611-makalah-1

sesuatu yang terlalu keras atau berpotensial mencederai, otak Anda

memberitahukan rahang Anda untuk berhati-hati dan untuk melambat atau

berhenti. Ketika gigi hilang, maka ligamentum yang meregulasi kemampuan

keamanan ini. Oleh karena itu, kadang ketika menggunakan gigitiruan, rasa

pertama yang Anda akan mengigit sesuau yang keras atau tumbukan pada gigi

Anda walaupun sebenarnya Anda telah mengalami sebuah kontak gigi.

Penempatan implant akan meregenerasi sebuah jumlah mekanisme

proprioceptive yang hilang secara signifikan.

9. Rasa- Pengecap rasa terletak pad alidah yang tidak tertutupi oleh gigitiruan

lepasan. Berkebalikan dengan pandangan umum, tidak terdapat pengecap rasa

pada palatum. Namun demikian, resin acylic dan gigitiruan berbasis metal,

dapat mempengaruhi rasa makanan, terutama jika gigitiruan tidak dibersihkan

dengan tepat.

10. Retenti dan stabilitas- Stabilitas adalah kemampuan sebuah gigitiruan untuk

tetap stabil selama fungsi. Retensi aadlah kemampuan sebuah gigitiruan untuk

menahanpergerakan. Stbilitas dan retensi sebuah gigitiruan bergantung pada

berbagai macam faktor terutama: kuantitas dan distribusi gingiva dan jaringan

tulang, kuantitas dan kualitas saliva, koordinasi muscular pasien, kesesuaian

permukaan jaringan gigitiruan sama halnya dengan ksesuaian gigitiruan yang

di-polish atau permukaan terluar gigitiruan. Seringkali, gigi yang terganggu

oleh bibir atau lidah akan bergerak karena aksi otot. Pelatihan kontrol otot dan

berbicara mungkin perlu untuk mendapatkan retensi dan stabilitas yang penuh

dari gigitiruan Anda. Sebagai tambahan, kehilangan tulang akan

menyebabjkan retensi dan stabilitas menjadi sulit seiring bertambahnya waktu

dan relining mungkin perlu untuk dilakukan. Implan gigi secara substansial

meningkatkan retensi dan stabilitas bukan hanya karena retensi fisik dari

gigitiruan, tetapi secara sekunder karena keuntungan dari kehilangan tulang

yang minimal.

11. Berbicara- Lidah, palatum, dan gigi secara umum bertanggung jawab untuk

pengucapan kata-kata. Gigitiruan lepasa menutupi area rahang dan palatum

yang secara normal tidak tertutupi. Awalnya, lidah Anda tidak akan digunakan

pada tambahan kecembungan acrylic atau metal yang dibutuhkan untuk

sebuah prosthesis yang kuat. Kebanyakan pasien akan beradaptasi dengan

prsothesis yang baru dalam 2 minggu. Bberapa mungkin membutuhkan waktu

Page 18: 37779611-makalah-1

tambahan yang dapat dibantu oleh ahli patologis berbicara. Biasanya,

membaca secara ringan atau menyanti selama beberapa hari cukup untuk

melatih mulut untuk dapat memberikan akomodasi terhadap gigi yang baru.

12. Penampilan- Gigitiruan yang secara tepat telah sesuai harus terlihat sangat

alami. Posisi gigi dapat dideterminasikan oleh sebuah jumlah fonetik yang

berbeda (karena posisi gigi bertanggung jawab untuk suara huruf “f” dan “v”)

dan penuntun estetik. Masukan Anda sebagai pasien akan sangat penting

dalam pemilihan warna, bentuk, ukuran, dan posisi komponen gigi-geligi

tiruan. Pembuatan kontur bagian basis merah muda gigitiruan juga membantu

dalam menciptakan bibir alami dan dukungan wajah. Namun demikian,

penting untuk diketahui bahwa ketika gigi dan tulang skeletal facial hilang,

terdapat beberapa tone otot facial. Hal ini dapat mengakibatkan pada

sindrom”kehilangan bibir saya – loosing my lip.” Hal ini berarti di samping

seluruh usaha terbaik kami, nampaknya bibir Anda telah berubah menurun.

13. Perawatan dan follow-up- Jika Anda tidak memiliki gigi apapun dan memiliki

gigitiruan, kami meminta Anda untuk melakukan kunjungan kembali pada

kami 1 kali selama 1 tahun untuk sebuah kunjungan kerja. Hal ini akan

memberikan sebuah evaluasi mendalam mengenai jaringan lunak dank eras

dan juga sebuah pemeriksaan kanker oral secara utuh. Hal ini dapat

memberikan sebuah evaluasi kesesuaian gigitiruan Anda dan kemungkinan

kebutuhan relining. Gigitan Anda juga dapat dievaluasi dan derajat keausan

komponen geligi gigitiruan dapat diperiksa.

14. Relining, perbaikan, gigi baru, dan gigitiruan baru- Sewaktu-waktu, Anda

akan kehilangan tulang di bawah gigitiruan Anda seperti yang dijelaskan pada

#5 di tas. Hal ini akan menyebabkan gigitiruan Anda terasa longgar. Sebuah

prosedur relining merupakan sebuah prosedur yang dapat menyesuaikan

kembali gigitiruan Anda dengan melakukan re-surfacing di bagian dalam

untuk mengisi pada bagian tulang yang telah hilang. Relining biasanya

direkomendasikan setiap 5 tahun dan secepatnya ketika terdapat gigi yang

baru-baru diekstraksi.

15. Tanda tangan- Anda akan kami minta untuk membubuhi tanda tangan pada

dokumen ini sebagai bukti tanda persetujuan Anda untuk kami rawat, dan juga

kami pun akan membubuhkan tanda tangan di dalam dokumen ini sebagai

bentuk tanggung jawab kami sebagai pelaksana perawatan.

Page 19: 37779611-makalah-1

Dari waktu ke waktu, sebuah komponen geligi gigitiruan mungkin patah atau retak.

Jika hal ini terjadi, tolong hubungi praktik kami dan membawa gigitiruan Anda,

sehingga gigi yang mengalami kerusakan tersebut dapat diperbaiki atau diganti. Hal

ini mungkin membutuhkan sebuah pekerjaan laboratorium di luar mulut dan oleh

karena itu, Anda mungkin tiadk menggunakan gigitiruan selam sehari.

Sewaktu membesihkan gigtiruan Anda dengan medium bak, tolong tempatkan

sebuah handuk di dalam bak tersebut.

5. langkah-langkah prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan

6. apa yang dimaksud dengan surveyor dan apa fungsinya

Surveyor adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan kesejajaran

relative antara dua atau lebih permukaan gigi dan atau bagian lain pada suatu

model rahang.7

9

Manfaat survey:7

Merupakan tahap penting dalam proses pembuatan protesa, survey merupakan

prosedur diagnostic yang dapat menganalisis hubungan dimensional antara

jaringan lunak dna keras dalam mulut. Hal ini perlu untuk menetapkan gigi

yang akan dijadika penahan, dimaa cengkeram akan ditempatkan dan lain-lain.

Selesai analisis ini, akan ditentukan arah pemasangan (path of insertion)

terbaik geligi tiruan yang akan dibuat.

Page 20: 37779611-makalah-1

Survey memungkinkan pembuatan geligi tiruan yang mudah dipasang dan

dilepas oleh pemakainya, enak dilihat, dapat menahan gaya-gaya yang

cenderung melepas protesa dari tempatnya, serta tidak menjadi jebakan sisa

makanan.

Penggunaan surveyor dimaksudkan untuk menyigi model studi, menentukan

batas dan bentuk pola malam, mengukur kedalama gerong, menempatkan

retainer intrakoronal, membuat restorasi tuang serta meyigi dan menutupi

model kerja.1

Tujuan survey pada model studi: 7

- Menentukan arah pemasangan terbak, sehingga hambatan pada saat

pemasangan dan pengeluaran protesa minim.

- Menemukan permukaan proksimal yang bisa disejajarkan sehingga bisa

dipakai sebagai bidang bimbing.

- Menetapkan apakah daerah-daerah hambatan pada tulang maupun gigi

perlu dibuang atau cukup dengan pemilihan arah pemasangan lain saja.

- Menentukan dan mengukur daerah yang dapat dimanfaatkan sebagai

retensi

- Memungkinkan pemberian tanda bagi persiapan mulut yang akan

dilaksanakan, termasuk pemotongan jaringan proksimal dan kontur gigi

berlebih untuk mengurangi hambatan.

- Menggambar garis kontur terbesar pada gigi pendukung dan menentukan

gerong tak diharapkan yang perlu ditutupi, dihindari atau dibuang.

- Merekam hubungan posisi model terhadap arah pemasangan yang sudah

ditetapkan, dengancara ini hubungan yang telah ditetapkan dapat

dikembalikan pada surveyor seperti keadaan semula.

Menyigi model kerja, pada tahap ini survey dilakukan untuk; 7

- Memilih arah pemasangan yang paling sesuai sesuadah memperhatikan

bidang bombing, hambatan, retensi, dan estetik.

- Mengukur daerah retensi dan menetapkan lokasi ujung lengan cengkeram,

sesuai fleksibilitas cengkeram yang akan dipakai.

- Menentukan gerong yang tak diharapkan yang mungkin masih terdapat

pada modle kerja

Page 21: 37779611-makalah-1

- Merapikan bahan penutupan sampai benar-benar sejajar dengan arah

pemasangan seperti sebelum duplikasi model.

7. Bagaimana tahap-tatahap dalam mendesain gigi tiruan pada kasus.10

            Prinsip pembuatan desain gigi tiruan, baik yang tebuat dari resin akrilik

maupun kerangka logam tidaklah terlalu berbeda

Dalam pembuatan desain dikenal empat tahap yaitu:

Tahap I   : Menentukan kelas dari masing-masing daerah tek bergigi (sadel)

Tahap II  : Menentukan macam dukungan dari setiap sadel

Tahap III : Menentukan macam penahan

Tahap IV : Menentukan macam konektor

 

TAHAP I

Menentukan Kelas dari Masing-masing Daerah TAk Bergigi

            Daerah tak bergigi pada suatu lengkungan gigi dapat bervariasi, dalam hal

panjang, macam, jumlah dan letaknya. Semua ini akan mempengaruhi rencana

pembuatan desain gigi tiruan, baik dalam bentuk sadel, konektor maupun

dukungannya. Menurut Applegate, daerah tak bergigi (DTG) dapat dibagi atas enam

kelas dengan masing-masing indikasi protesanya  (IP)

TAHAP II

Menentukan Macam Dukungan dari Satiap Sadel

Page 22: 37779611-makalah-1

            Bentuk daerah tak bergigi ada dua macam yaitu daerah tertutup (paradental)

dan daerah berujung bebas (free end). Sesuai dengan sebutan ini, bentuk sadel dari

gigi tiruan dibagi dua macam juga dan dikenal dengan sebutan serupa, yaitu sadel

tertutup atau paradental (paradental saddle) dan sadel berujung bebas (free end

saddle).

            Ada tiga pilihan untuk dukungan sadel paradental, yaitu dukungan dari gigi,

dari mukosa, atau dari gigi dan mukosa (kombinasi). Sebaliknya, untuk sadel

berujung bebas, dukungan bias berasal dari mukosa, atau dari gigi dan mukosa

(kombinasi).

            Dukungan terbaik untuk protesa sebagian lepasan hanya dapat  diperoleh bila

faktor-faktor berikut ini diperhatikan dan dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut

adalah keadaan jaringan pendukung, panjang sadel, jumlah sadel, dan keadaan rahang

yang akan dipasangi gigi tiruan.

1.      Keadaan Jaringan Pendukung

Bila jaringan gigi sehat, dukungan sebaiknya berasal dari gigi, tetapi bila

keadaan gigi sudah meragukan, sebaiknya dukungan dipilih dari mukosa, dengan

memperhatikan bahwa :

a. Jaringan mukosa dibawah sadel sehat dan cukup tebal.

b. Bagian plat kortikal dari tulang alveolar di bawah sadel padat dan terletak

diatas tulang trabekula dan konselus yang sehat.

c. Pasien tidak pernah menderita penyakit atau kelainan yang berkaitan dengan

terjadinya resorpsi tulang secara cepat.

Idealnya, dukungan untuk sadel berujung bebas sebaiknya berasal dari mukosa

untuk mencegah penerimaan beban kunyah yang tidak seimbang antara gigi dan

mukosa, meskipun dukungan kombinasi masih dimungkinkan dengan syarat gigi yang

akan dijadikan penyangga ini sehat dan baik.

 

Page 23: 37779611-makalah-1

2.      Panjang Sadel

Untuk sadel yang pendek dengan gigi tetangga kuat, dukungan sebaiknya berasal dari

gigi. Namun bila sadelnya panjang dan gigi tetangga serta gigi asli lainnya kurang

kuat, untuk rahang atas sebaiknya dipilih dukungan dari mukosa.

3.      Jumlah Sadel

Untuk rahang atas dengan jumlah sadel multiple perlu diperhatikan keadaan gigi-gigi

yang masih ada serta jaringan mukosa dan upaya semaksimal mungkin sehingga

desain tidak perlu komplek.

4.      Keadaan Rahang

Untuk rahang bawah dengan sadelberujung tertutup, sebaiknya dipilih dukungan dari

gigi, mengingat lebih kecilnya luas perukaan jaringan mukosa pada rahang bawah.

Sebaliknya ada tiga pilihan untuk dukungan pada rahang atas.

TAHAP III

Menentukan Jenis Penahan

            Ada 2 macam penaha (retainer) untuk gigi tiruan yaitu :

1.      Penahan langsung (Direct Retainer), yang diperlukan untuksetiap gigi tiruan.

2.      Penahan Tak Langsung (Indirect Retainer), yang tidak selalu dibutuhkan untuk

setiap gigi tiruan

 

Untuk menentukan penahan mana yang akan dipilih, maka perlu diperhatikan faktor

sebagai berikut:

a.       Dukungan dari Sadel

Hal ini berkaitan dengan indikasi dari macam sengkeram yang akan dipakai dan gigi

penyangga yang ada atau diperlukan

Page 24: 37779611-makalah-1

b.      Stabilitasi dari gigi tiruan

Ini berhubungan dengan jumlah dan macam gigi pendukung yang ada dan yang akan

dipakai

c.       Estetika

Ini berhubungan dengan bentuk atau tipe cengkeram serta lokasi dari gigi penyangga.

TAHAP IV

Menentukan Jenis Konektor

            Untuk protesa resin, konektor yang dipakai biasanya berbentukpelat. Pada gigi

tiruan kerangka logam, bentuk konektor bervariasi dan dipilih sesuai indikasinya.

Dasar pertimbangan penggunaan lebih dari satu konektor adalah:

1.      Pengalaman pasien

Pembuatan protesa yang baru biasanya disesuaikan dengan desai protesa yang lama,

agar adaptasi pasien lebih mudah.

2.      Stabilitasi

Agar protesa lebih stabil, kadang-kadang diperlukan konektor tambahan yang selain

berfungsi untuk memperkuat gigi tiruan, juga berfungsi sebagai penahan tak langsung.

3.s      Bahan gigi tiruan

Untuk gigi tiruan resin, bahan tidak menjadi masalah karena umumnya berupa pelat

dari bahan yang berkekuatan hampir sama, lain halnya dengan bahan protesa

kerangka logam yang modulus elastisitasnya berbeda-beda.

            Khusus untuk kasus berujung bebas, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan.

1.      Perlu diusahakan adanya penahan tak langsung

Page 25: 37779611-makalah-1

2.      Desain cengkeram harus dibuat sedemikian sehingga tekanan kunyah yang

bekerja pada gigi penahan jadi seminimal mungkin.

3.      Sandaran oklusal hendaknya diletakkan menjauhi daerah tak bergigi.

4.      Perlu dilakukan pencetakan ganda, agar keseimbangn penerimaan beban kunyah

antar gigi dan mukosa dapat dicapai

5.      Dalam pembuatan desain perlu dipikirkan kemungkinan perlunya pelapisan atau

penggantian basis dikemudian hari. Dan hal ini harus mudah dilakukan.

8. Bahan apa yang dapa digunakan pada pembuatan gigi tiruan

9. Macam – macam gaya pada gigi tiruan. 10

Berbagai gaya yang terjadi pada sebuah geligi tiruan yang berlangsung selama

fungsi yaitu meliputi Gaya Oklusal atau vertikal, Gaya lateral, Gaya Antero-posterior

dan gaya perpindahan.

1.) Gaya Oklusal

Gaya oklusal yang sering pula disebut gaya vertikal, merupakan gaya

yang timbul pada waktu bolus makanan berada dioermukaan oklusal geligi

tiruan sebelum dan pada saat berfungsi atau oklusi.

Pada kasus geligi tiruan berujung bebas ( free end ) sebagian gaya

oklusal akan diterima oleh gigi penyangga, sedangkan sisanya oleh jaringan

mukosa di bawah basis protesa.

Gaya oklusal yang diterima elemen pada waktu mastikasi akan

diteruskan basis protesa ke jaringan dibawahnya secara kompresif. Untuk

mengurangi gaya oklusal yang diterima jaringan penyangganya dapat

diupayakan melalui :

Pengurangan gaya oklusal yang bisa dicapai dengan pengurangan jumlah

atau luas permukaan elemen.

Penyaluran gaya oklusal secara merata pada jaringan pendukung yang

dapat dilakukan dengan cetakan fungsional atau mukokompresi.

Distribusi gaya seluas mungkin dengan memperbesar basis atau konektor

utama agar besar gaya persatuan luas menjadi lebih kecil.

Page 26: 37779611-makalah-1

2.) Gaya Lateral

Gaya lateral timbul pada saat rahang bawah bergerak dari posisi kontak

oklusi eksentrik ke posisi sentrik atau sebaliknya. Gaya ini merupakan gaya

yang paling merusak gigi asli maupun tulang alveolar pada daerah tak bergigi,

karena hanya sebagian serat periodontal atau mukosa saja yang berfungsi

menyangganya.

Untuk mencegah kerusakan gigi asli dan resorpsi tulang alveolar

berlebih, gaya lateral harus diimbangi dengan kombinasi dari beberapa cara

berikut ini :

Penyaluran gaya lateral sebanyak mungkin kepada gigi asli

Pengurangan sudut tonjol gigi.

Pengurangan luas permukaan bidang oklusal elemen tiruan.

Pemakaian desai cengkeram bilateral

Penyusunan oklusi dan artikulasi yang harmonis.

3.) Gaya Antero-posterior

Gaya ini terjadi padapergerakan rahang dimana gigi depan ada pada

posisi edge to edge atau oklusi protrusive ke oklusi sentrik dan sebaliknya.

Pada pergerakan ini ada kecenderungan gigi tiruan rahang bawah bergerak

kearah posterior dan gigi tiruan rahang atas ke anterior.

Pergerakan antero-posterior ini pada protesa rahang bawah dapat diatasi

dengan :

Penempatan lengan cengkeram sampai ke permukaan mesial, jika

cengkeram berasal dari sandaran distal.

Penempatan sandaran dari konektor minor disisi mesila gigi

penyagga.

Perluasan basis sampai retromolar pad

Pengurangan sudut tonjol gigi

Penyusunan oklusi dan artikulasi harmonis.

Pada rahang atas, pergerakan antero-posterior dapat diatasi dengan :

- Perluasan basis sampai tuber maksilaris

Page 27: 37779611-makalah-1

- Penempatan cengkeram pada gigi posterior atau sandaran dan

konektor minor pada permukaan distal

- Perluasan konektor utama sampai gigi anterior

- Pengurangan sudut tonjol gigi

- Penyusunan oklusi dan artikulasi harmonis.

4.) Gaya Pemindah

Gaya pemindah atau pelepas (displacing or dislodging forces) timbul

karena pada saat mastikasi, makanan lengket melekat pada permukaan oklusal

geligi tiruan pada saat mulut terbuka protesa akan tertarik kea rah oklusal.

Selanjutnya pergerakan otot perifer, kekuatan tak terkontrol seperti

batuk, bersin dan gaya berat untuk protesa rahang atas, termasuk kedalam

kelompok gaya-gaya ini.

10. Mempertimbangkan prinsip biomekanik dalam penempatan cangkolan

GTSL berujung bebas

a. penahan langsung

salah satu aspek yang penting dalam desain gigi tiruan sebagian lepasan

berujung bebas adalah peranan penahan langsung. Penahanan langsung adalah

komponen gigi tiruan sebagian lepasan yang dapat menahan tekanan pergeseran

yang bekerja di sepanjang arah pemasangan. Tiga fungsi dari penahan langsung

adalah:

- pendukung : yaitu menahan pergerakan gigitiruan kearah jaringan lunak

dengan menggunakan sandaran oklusal

- stabilisai: yaitu menahan pergerakan horizontal dan rotasi dengan

menggunakan lengan resiprokal dan bagian yang kaku dari lengan

retentive

- retensi : yaitu enahan pelepasan kearah oklusal dengan menggunakan

bagian yang lebih fleksibel dari lengan retentive

gigitiruan didesain dengan menempatkan cangkolan disebelah mesial gigi penyangga

dengan cangkolan berjalan dari mesial ke distal dan ujung cangkolan terletak dibawah

garis survei.lengan resiprokal pada sisi yang berseblahan dan berada diatas garis

survei, hal ini untuk menetralisir daya yang timbul oleh lengan retentive. Sedangkan

lengan retentive dan lengan resiprokal gigi penyangga pada satu sisi harus terletak

sam tinggi yang bersebrangan.

Page 28: 37779611-makalah-1

Penempatan cangkolan pada bagian mesial gigi penyangga dianjurkan pada gigitiruan

sebagian lepasan berujung bebas untuk mengurangi ungkitan pada gigi penyangga.

Penempatan cangkolan pada bagian mesial akan memberikan keuntungan yaitu:

- memberikan retensi dan tahanan pada gigitiruan

- pengaruh standar tidak terletak pada pusat gigi penyangga

- menghilangkan pengaruh gaya ungkit klas I

- arah perggerakan basis tagak lurus linggir sisa

- menahan gigitiruan bergerak kedistal

b.penahan tidak langsung

pada gigitiruan yang didukung oleh gigi, pergerakan basisi ke arah linggir

dapat dicegah dengan menggunakan sandaran oklusal, sehingga tekanan oklusi

dapat disalurkan pada kedua gigi penyangga. Selannjutnya pergerakan kearah

horizontal dicegah oleh bagian pengimbang.

Pada gigitiruan sebagian lepasan berujung bebas, tidak seluruh gaya yang

doterima didukung oleh gigi penyangga karena tidak adanya gigi penyangga pada

bagian posterior. Pada keadaan ini sering terjadi gerakan rotasi, salah satu cara

untuk mencegah terjadinya gerakan tersebut adalah dengan membuat penahan

tidak langsung .

Fungsi penahan tidak langsung antara lain:

- mencegah pergerakan basis berujung bebas menjahui linggir sisa

- membuat splinting gigi anterior yang turut mendukung penahan tidak

langsung terhada kemungkinan bergesernya gigi kea rah lingual

- mencegah konektor utama terletak pada jaringan, karena penahan tidak

langsung dapat bertindak sebagai sandaran oklusi tambahan

- mengurangi daya torsional dalam arah anterioposterior pada gigi

penyangga utama

- kontak konektor tambahan akan menambah stabilisasi terhadap pergerakan

horizontal yang mungkin terjadi pada gigitiruan.

Macam-macam sandaran oklusal:

a. sandaran oklusal tambahan (secondary occlusal rest)

sandaran ini letaknya bukan pada gigi penyangga utama tetapi ditempatkan

pada bagian gigi yang diperasi dan menjahui garis fulcrum. Pada kasus klas I

kennedy, sandaran ini diletakkan pada bagian mesial ridge premolar namun

penempatannya cukup efektif

Page 29: 37779611-makalah-1

b.sandaran oklusal diperluas kekaninus (caninus extension form occlusal rest)

sandaran ini dipakai untuk mempengaruhi efektivitas penahan tidak langsung

dengan memperbesar lengan pengungkit terutama pada gigi premolar satu

yang berfungsi sebagai penyangga utama sekaligus pendukung penahan tidak

langsung.

c. sandaran kaninus

letak mesial marginal ridge premolar satu yang terlalu dekat dengan garis

fulcrum atau posisi gigi yang tidak menguntungkan sebagian pendukung

penahan tidak langsung maka biasanya dipakai sandaran kaninus dengan

menempatkan konektor tambahan pada embreasur antara gigi insisivus dan

kaninus

11. Bentuk surat perintah kerja

Surat perintah kerja disarankan merupakan surat tulis dengan singkat,sederhana,jelas

dan berisi informasi lengkap mengenai apa yang diinginkan. Surat perintah kerja bias

berupa formulir yang bias dibuat sendiri oleh dokter gigi,tetapi pada umumnya

disediakan oleh Laboratorium Tehnik gigi yang kemudian dibagikan kepada para

dokter. Dianjurkan juga untuk membuat surat perintah sebanyak dua rangkap,dimana

satu diserahkan kepada laboratorium dan satu lagi untuk arsip dokter pengirim

pekerjaan.

Sebuah surat perintah kerja,meliputi :

1. Nama dan alamat laboratorium tehnik gigi

2. Nama dan alamat dokter gigi pemesan

3. Tanggal pengiriman

4. Tanggal selesai pekerjaan yang diinginkan

5. Kolom untuk cirri-ciri pasien

6. Kolom untuk instruksi khusus

7. Gambar gigi serta lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah

8. Tanda tangan dokter gigi

12. Indikasi surat rujukan

Menurut kode etik kedokteran gigi indonesia, pasal 12 Ayat 2, mengatakan bahwa:

“Dalam hal ketidakmampuan melakukan pemeriksaan atau pengobatan, dokter gigi

wajib merujuk pasien kepada dokter gigi atau profesional lainnya dengan kompetensi

Page 30: 37779611-makalah-1

yang sesuai.”

Dalam ayat diatas dijelaskan sangat jelas bila dokter gigi tidak mampuh merawat

pasien maka dokter gigi tersebut wajib merujuk ke dokter gigi lainnya yang dia

anggap lebih mampuh mengobati pasien tersebut.

Dalam penulis surat rujukan pun di atur dalam kode etik kedokteran gigi Indonesia

yaitu pasal 15 ayat 6:

“Dalam menulis surat rujukan seyogianya memperhatikan tata krama dengan isi

meliputi : Teman sejawat yang dituju, identitas pasien, kondisi / masalah

pasien dan bantuan yang diharapkan serta ucapan terima kasih.”

Taman sejawat yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah dokter gigi yang kita

percayai untuk mengobati pasien yang akan dirujuk,jadi nama dokter gigi yang kita

tuju harus tercantum didalam surat rujukan tersebut.

13. Instruksi pasien

Cara merawat gigi palsu

Pembersihan

Pasien harus sikat gigi palsu dengan sikat gigi lembut untuk mengelurakan makanan

dn plak.

Hal yang sama berlaku untuk paisen gusi dan lidah

Penanganan

Gigi tiruan sangat palsu dan mudah pecah jika terjatuh. Ketika menangani gigi tiruan

pasien, selalu menjaga gigi tiruan dengan memegangnya dengan handuk lembut atau

mencucinya dengan wastafel.

Penyimpanan

Gigi tiruan dapat menyusut jika menjadi kering atau melengkung jika ditempatkan

dalam air panas. Bila tidak menggunakannya, gigi tiruan pasien harus selalu disimpan

Page 31: 37779611-makalah-1

dalam air (tidak panas) atau dalam laruta gigi tiruan yang direkomendasikan dokter

gigi

TIPS

- Pasien tidak boleh membungkus gigi tiruan dengan kertas karena mudah

terbuang

- Janga gunakan produk rumah tangga selain sabun hidangan ringan atau sabun

cair tangan

- Selalu menjaga gigi palsu dri jangkauan anak- anak dan hewan peliharaan.

14. Akibat-Akibat Kehilangan Gigi Tanpa Penggantian

1. Migrasi dan rotasi gigi

Hilangnya kesinambungan pada lengkung gigi dapat menyebabkan pergeseran,

miring atau berputarnya gigi. karena gigi ini tidak lagi menempati posisi normal

untuk menerima beban yang terjadi pada saat pengunyahan, maka akan

mengakibatkan kerusakan struktur periodontal. Gigi yang miring lebih sulit

dibersihkan, sehingga aktivitas karies dapat meningkat.

2. Erupsi Berlebih

Bila gigi sudah tidak mempunyai antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi

berlebih (overeruption). Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai

pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini terjadi tanpa pertumbuhan tulang

alveolar, maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi

mulai ekstrusi. Bila terjadinya hal ini disertai pertumbuhan tulang alveolar

berlebih, maka akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari penderita perlu

dibuatkan geligi tiruan lengkap.

3. Penurunan efisiensi kunyah

Page 32: 37779611-makalah-1

Mereka yang sudah kehilangan cukup banyak gigi, apalagi yang belakang, akan

merasakan betapa efisiensi kunyahnya menurun. Pada kelompok orang yang

dietnya cukup lunak, hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh.

4. Gangguan pada Sendi Temporo-Mandibula

Kebiasaan mengunyah yang buruk, penutupan berlebih (over closure), hubungan

rahang yang eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan gangguan pada

struktur sendi rahang.

5. Beban Berlebih pada Jaringan Pendukung

Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih ada

akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan yang

berlebih (over loading). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan membran

periodontal dan lama kelamaan gigi tadi menjadi goyang dan akhirnya terpaksa

dicabut.

6. Kelainan Bicara

Kehilangan gigi depan atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara,

karena gigi-khususnya yang depan- termasuk bagian organ fonetik.

7. Memburuknya Penampilan

Menjadi buruknya penampilan (loss of appearance) karena kehilangan gigi depan

akan mengurangi daya tarik wajah seseorang, apa lagi dari segi pandang manusia

modern.

8. Terganggunya Kebersihan Mulut

Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan tetangganya,

demikian pula gigi yang kehilangan lawan gigitnya. Adanya ruang interproksimal

tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi sisa makanan.

Dengan sendirinya kebersihan mulut jadi terganggu dan mudah terbentuknya

plak. Pada tahap berikut terjadinya karies gigi dapat meningkat

Page 33: 37779611-makalah-1

PEMBAHASAN

Macam macam gigi tiruan yaitu:

1. Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture

2. Gigi tiruan cekat/Fixed denture

- Mahkota tiruan (dental crown)

- Mahkota jembatan (dental bridge)

3. Gigi tiruan lengkap/Full denture

Yg diindikasikan pada kasus yaitu gigi tiruan sebagian lepasan, karena hanya

jenis gigi tiruan ini yang memungkinkan digunakan pada kasus. Gigi tiruan cekat,

mahkota tiruan, tidak dapat digunakan karena mahkota tiruan hanya digunakan pada

gigi anterio. Mahkota jembatan juga tidak dapat digunakan karena gigi yang hilang

tidak diantarai oleh gigi dan gigi tiruan penuh juga tidak dapat digunakan karena gigi

yang hilang hanya sebagian.

Tahapan diagnosis dalam kasus sangat penting untuk dilakukan karena dalam

tahap ini sangat berpengaruh pada rencana perawatan. Dalam diagnosis ada

anamnesis dimana dokter gigi dapat menemukan informasi-informasi dan keluhan

atau penyebab datangnya pasien. Hal-hal penting ini dapat diketahui dengan tanya

jawab yang dilakukan oleh dokter gigi ataupun dengan inisiatif atau keterbukaan dari

pasien. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh dokter gigi sebaiknya merupakan

pertanyaan terpilih.

Selain anamnesis juga terdapat pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat

dilakukan oleh dokter gigi seperti pemeriksaan status umum dan pemeriksaan status

local. Pemeriksaan ini kemudian dapat ditunjang dengan rontgen foto untuk melihat

atau memeriksa struktur tulang dan gigi yang tidak dapat dilihat langsung. Teknik

radiografi yang dapat dipakai adalah periapikal dan bitewing.

Setelah semua data terkumpul maka dokter gigi dapat menegakkan diagnosis

dan menentukan rencana perawatan yang kemudian harus dituliskan pada kartu status

pasien secara lengkap dan jelas sesuai tahapan-tahapan perawatan yang akan

dilakukan.

Dalam pembuatan geligi tiruan harus dilakukan dengan cermat agar hasilnya

akan baik, sebaliknya keadaan mulut setiap orang berbeda-beda dengan bentuk gigi

Page 34: 37779611-makalah-1

yang beragam baik ukuran dan bentuknya. Hal-hal tersebut dapat menyulitkan dalam

pembuatan geligi tiruan oleh karena itu untuk memudahkan maka dilakukan survey

dengan alat bantu yaitu surveyor..

Survey adalah prosedur penentuan lokasi dan garis luar (outline) dari kontur dan

posisi geligi dan jaringan sekitarnya pada model rahang, sebelum membuat desain

geligi tiruan. Dengan melakukan survey maka akan memungkinkan pembuatan gigi

tiruan sebagian lepasan yang mudah dilepas dan dipasang oleh pemakainya, enak

dilihat, dapat retensi yang baik atau dapat menahan gaya-gaya yang cenderung

melepas protesa dari tempatnya dan juga tidak menjadi food impaksi.

Adapun tahap-tahap dalam menetukan desain gigi tiruan.

A.    Tahap I

Menentukan Kelas dari Masing-masing Daerah Tak Bergigi

Sesuai pada kasus dijelaskan bahwa pasien mengalami edentulous region

posterior rahang atas dan bawah, maka kelompok kami mengklasifikasikan pada

kasus ini temasuk dalam kelas 1 Keneedy dimana daerah yang tak bergigi

terletap pada bagian posterior dari gigi yang ada dan berada pada kedua sisi

rahang.

B.     Tahap II

Menentukan Macam Dukungan dari setiap Sadel

      Telah diketahui bahwa pada kasus temasuk klasifikasi kelas 1 Keneedy

dimana bentuk daerah tak bergigi termasuk daerah berujung bebas makan sadel

yang digunakan yaitu sadel berujung bebas (free end saddle).

      Adapun untuk mendapatkan hasil dukungan yang tebaik pada protesa

sebagian lepasan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu; keadaan

jaringan pendukung, panjang sadel, jumlah sadel, dan keadaan rahang yang akan

dipasangi gigi tiruan.

C.     Tahap III

Page 35: 37779611-makalah-1

Menentukan Jenis Penahan

Sesuai pada kasus bahwa sadel yang digunakan yaitu sadel berujung bebas

maka penahan yang sesuai yaitu penahan tak langsung (Indirect Retainer), yang

tidak selalu dibutuhkan untuk setiap gigi tiruan hanya pada gigi tiruan yang

membutuhkan penahan.

 

Ada beberapa faktor untuk menetukan penahan mana yang akan dipilih

yaitu; dukungan dari sadel, stabilitasi dari gigi tiruan, dan estetika.

D.    Tahap IV

Menetukan Jenis Konektor

      Untuk menentukan konektor pada gigi tiruan harus disesuaikan dengan

bahan yang digunakan. Dimana apabila menggunakan protesa dari resin,

konektor yang dugunakan biasanya berbentuk pelat sedangkan bila terbuat dari

kerangka logam, maka bentuk konektor bervariasi dan dipilih sesuai indikasi.

Kadang-kadang pada giigi tiruan kerangka logam ini digunakan lebih dari satu

konektor.

      Adapun dasar pertimbangan penggunaan lebih dari satu konektor yaitu;

Pengalaman pasien, Stabilitasi dan bahan gigi tiruan.

akibat kehilangan gigi tanpa penggantian

1. Migrasi dan rotasi gigi

2. Erupsi berlebih dari gigi sehingga menybabkan gigi ekstrusi

3. Penurunan efisiensi kunyah

4. Gangguan pada TMJ

5. Beban berlebihan pada jaringan pendukung

6. Gangguan berbicara karena kehilangan beberapa gigi

7. Gangguan estetik

8. Terganggunya kebersihan mulut.

Page 36: 37779611-makalah-1

Pengaruh biomekanik dalam menentukan desain gigitiruan sangat penting di

perhatikan terutama mencega agah pergeseran gigitiruan yang bekerja

sepanjang arah pemasangan . Adapun penahan langsung yaitu komponen gigi

tiruan sebagaian lepasan yang dapat menahan tekanan. Fungsi penahan

langsung yaitu sebagai pendukung, stabilissi dan retensi.

Penahan tidak langsung adalah gigitiruan yang di dukung oleh gigi dan

pergerakan dapat dicegah dengan menggunakan sandaran oklusal yang dapat

disalurkan pada kedua gigi penyangga, dan pergerahkan kea rah horizontl

dicegah oleh bagian pengimbang.

Page 37: 37779611-makalah-1

DAFTAR PUSTAKA

1. Suryatenggara, F, et al. Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. Edisi 2.

Jakarta: Hipokrates; 1991. p. 80, 91-2, 106-33.

2. Carr, AB, McGivney, GP, Brown, DT. McCracken’s Removable Partial

Prosthodontics-11th ed. p. 166, 209.

3. Gunadi H.A, dkk. 1995. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan

jilid 1. Jakarta. Hipokrates

4. GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN. Available at www.gigi-tiruan-

sebagian-lepasan.html

5. GIGI PALSU. Available at http:// www. poligigi.com

6. GIGI PALSU. Available at http://www.gigi-palsu.htm

7. JENIS JENIS FULL DENTURE. Available at http://www. jenis-jenis-full-

denture-gigtiruan.html

8. Informed Consent For Complete Denture Prosthetics And/or Removable

Partial Denture Prosthetics. p 1-5 [available at

http//www.dimitridental.com/completeDentureConsent.pdf. diakses pada

tanggal 24 Agustus 2010]

9. Pertimbangkan Prinsip Biomekanik Dalam Penentuan Desain Gigitiruan

Sebagian Lepasan. (available at

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8439/1/940600053.pdf)

Page 38: 37779611-makalah-1

DAFTAR PUSTAKA