34008-9-642425008300
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
Ekonomika
Model Ekonomi Tertutup
FakultasProgram StudiTatap MukaKode MKDisusun Oleh
EKONOMI DAN BISNISMANAJEMEN S-109MK 84024Yusman, SE., MM.
AbstractKompetensi
Pengertian model perekonomian tertutup : Model ekonomi dua sektor (Y = C + I dan Y = C + s), nilai-nilai keseimbangan model dua sektor serta benntuk kufrva-nya. Model ekonomi tiga sektor (Y = C + I + G dan Y = C + S + Tx Tr), sistem ang-garan, peranan pemerintah dan nilai-nilai keseimbangan model tiga sektor serta angka pengganda. Kebijaksanaan fiscal ekspansif dan kontraktif.Diharapkan mahasiswa dapat mema-hami tentang pengertian Pengertian model perekonomian tertutup : Model ekonomi dua sektor (Y = C + I dan Y = C + s), nilai-nilai keseimbangan model dua sektor serta benntuk kufrva-nya. Model ekonomi tiga sektor (Y = C+I+G dan Y = C+S+TxTr), sistem ang-garan, peranan pemerintah dan nilai-nilai keseimbangan model tiga sektor serta angka pengganda. Kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif.
A.Pendapatan Nasional Model Ekonomi Dua SektorYang dimaksud dengan model ekonomi dua sektor adalah bahwa pelaku ekonomi diasumsikan hanya ada dua yaitu rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Jadi belum ada campur tangan pemerintah dalam bentuk pemungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah dan belanja pemerintah, maupun sektor luar negeri dalam bentuk transaksi ekspor dan impor.
Dalam ekonomi model dua sektor, pendapatan nasional dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, pendapatan nasional dilihat dari sisi pengeluaran. Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dibentuk oleh variabel pengeluaran konsumsi masyarakat pada tiap tahunnya (C) dan pengeluaran investasi dunia usaha (I). Sehingga dari sisi pengeluaran pendapatan nasional dapat dituliskan sebagai :
Y = C + I .............................. 9.1
Di samping dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional juga dapat dilihat dari sisi suntikan dan kebocoran. Dari sisi suntikan dan kebocoran, pendapatan nasional dibentuk oleh variabel konsumsi masyarakat (C) dan tabungan masyarakat atau saving (S) dan dapat dituliskan sebagai :
Y = C + S .... 9.2
1.Fungsi Konsumsi
Pengeluaran konsumsi masyarakat dalam literatur makroekonomi umumnya disimbolkan dengan C sebagai singkatan dari kata consumption expenditure.
Secara teori, konsumsi dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang bersifat mengurangi atau menghabiskan nilaiguna (utilitas) barang atau jasa. Dalam makroekonomi, konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan masyarakat dengan jalan membelanjakan sebagian atau keselurhan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang menjadi kebutuhannya. Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang turut mempengaruhi besarnya konsumsi, namun dalam model yang kita pakai ini, kita menggunakan asumsi bahwa besar kecilnya konsumsi semata-mata tergantung atau dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat pendapatan. Sehingga dapat dituliskan bahwa :
C = f (Y) ...... 9.3Dibaca sebagai besar kecilnya konsumsi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan. Dari bentuk fungsi konsumsi di atas, kita dapat menurunkan persamaan fungsi konsumsi sebagai berikut :
C = a + b Y ........ 9.4
Dimana :
C=
Besarnya konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan
a=
Konsumsi autonomos (intersep konsusmsi) yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan (Y) = 0
b=
MPC = C/Y = Marginal Propensity to Consume atau hasrat pertambahan konsumsi (C) sebagai akibat adanya pertambahan pendapatan (Y). MPC ini juga memperlihatkan nilai kemiringan kurva konsumsi, dimana 0 MPC 1.
Y=
Tingkat pendapatan nasional.
2.Fungsi Tabungan
Secara makroekonomi, tabungan diartikan sebagai bagian pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan. Tabungan dianggap sebagai bentuk kebocoran dalam ekonomi karena dengan adanya bagian pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan, hal ini akan mengurangi pendapatan nasional. Bila pendapatan nasional dilihat dari sisi suntikan dan kebocoran dapat dituliskan seperti pada persamaan 9.2 :
Y = C + S
dan karena C = a + b Y, maka Y = a + b Y + S
S = -a + Y b Y
S = -a + (1 b) Y ...... 9.5
Dimana :
S=
Besarnya tabungan (saving) pada berbagai tingkat pendapatan.
- a=
Tabungan autonomos (intersep tabungan) yaitu memperlihatkan besarnya tabungan pada saat pendapatan (Y) = 0
(1-b)=MPS = S/Y = Marginal Propensity to Saving atau hasrat pertambahan tabungan (S) sebagai akibat adanya pertambahan pendapatan (Y), dimana nilai 0MPS1.
Y=
Tingkat pendapatan nasional.
Hubungan MPC dengan MPS dan APC dengan APS :
Pembuktian :
3.Fungsi Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh pengusaha atau investor dalam menanamkan dana atau modal ke dalam suatu kegiatan bisnis atau pengeluaran yang dilakukan oleh para pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan pendirian industri. Dalam statistik penghitungan pendapatan nasional, investasi agregat meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan pengeluaran untuk pendirian industri.
b.Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
c.Penambahan stok barang-barang modal seperti bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.
Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Yang dimaksud dengan investasi riil adalah investasi terhadap barang-barang yang tahan lama terutama barang-barang modal yang akan digunakan dalam proses produksi. Investasi riil ini dapat dipilah lagi menjadi : investasi tetap perusahaan (Business Fixed Investment), investasi untuk perumahan (Residential Construction) dan investasi perubahan bersih persediaan perusahaan (Net Change in Business Inventory). Sedangkan investasi finansial adalah merupakan investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, valas dan lain sebagainya.
Dalam analisis pendapatan nasional, investasi dapat dibedakan menjadi investasi autonomos (autonomous investment) yang merupakan variabel eksogen dan investasi terpengaruh (induced investment) yang merupakan variabel endogen. Investasi autonomos adalah investasi yang besarnya ditetapkan sedemikan rupa dan tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain, sering disimbolkan dengan :
atau Io ..... 9.6
Sementara investasi terpengaruh atau induced investment besarnya dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti tingkat bunga (r) atau tingkat pendapatan nasional (Y) dan dapat dituliskan sebagai :
I = f (r, Y) ......... 9.7
Bila investasi dipengaruhi oleh suku bunga (r)
I = f (r) = Io i r .......... 9.7.a
Bila investasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional :
I = f (Y) = Io + i Y ............................................ 9.7.b
Bentuk kurva investasinya sebagai berikut :
Gambar 9.1 Investasi Sebagai Fungsi Pendapatan Nasional (Y)
dan Tingkat Bunga (r)B.Cara Menurunkan Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan
1.Cara Menurunkan Persamaan Fungsi Konsumsi
Persamaan fungsi konsumsi dapat diturunkan melalui dua cara :
a.Cara Eliminasi :
Contoh :
TahunYCSYCSMPCMPS
20031.000900100-----
20041.5001.2752255003751250,750,25
C = a + b Y
900 = a + b (1.000)
1.275 = a + b (1.500) _
- 375 = - 500 b
b =
subsitusikan nilai b ini ke salah satu persamaan di atas,
900 = a + (0,75) (1.000) = a + 750 a = 150Jadi persamaan fungsi konsumsinya berbentuk C = 150 + 0,75 Y
b. Cara Bikoordinat :
dengan perkalian silang kita peroleh :
500 C 450.000 = 375 Y - 375.000
500 C = 75.000 + 375 Y
C = 150 + 0,75 Y
2.Cara menurunkan persamaan fungsi tabungan
Untuk menurunkan persamaan fungsi tabungan dapat dilakukan cara di atas dengan menggunakan data pendapatan dan tabungan. Tetapi ada cara lain yang lebih mudah, yaitu dengan mengikuti cara membentuk persamaan fungsi tabungan itu sendiri (lihat persamaan 9.2)
Y = C + S karena C = 150 + 0,75 Y maka
Y = 150 + 0,75 Y + S
S = - 150 + Y 0,75 Y = -150 + (1 0,75 ) Y
S = -150 + 0,25 Y
C.Pendapatan Nasional Keseimbangan
Pendapatan nasional keseimbangan model dua sektor dapat diturunkan dengan cara menyamakan persamaan pendapatan nasional dari sisi pengeluaran dengan persamaan pendapatan nasional dari sisi suntikan dan kebocoran.
Y = C + I pendapatan nasional dari sisi pengeluaran
Y = C + S pendapatan nasional dari sisi suntikan dan kebocoran
Dalam kondisi keseimbangan :
C + I = Y = C + S
C + I = C + S
I = S ...... 9.8
Persamaan 9.8 merupakan syarat keseimbangan model dua sektor. Karena S = -a + (1-b) Y maka persamaan di atas dapat kita tulis sebagai :I = - a + (1 b) Y
(1 b) Y = a + I
maka persamaan pendapatan nasional keseimbangannya dapat ditulis sebagai :
YEQ = ....... 9.9
dan konsumsi keseimbangan dan tabungan keseimbangannya dapat ditulis sebagai :
CEQ = a + b (YEQ) ............... 9.9.a
S = -a + (1 b) (YEQ) ..... 9.9.b
Cara lain untuk menurunkan pendapatan nasional keseimbangan dapat dilakukan dengan menurunkannya dari persamaan pendapatan nasional dari sisi pengeluaran :
Y = C + I karena C = a + b Y maka
Y = a + b Y + I
Y b Y = a + I
Y (1 b) = a + I
YEQ =
Contoh 1:
Diketahui C = 150 + 0,75 Y, bila investasi autonomos I = 250 tentukan pendapatan nasional keseimbangan berikut konsumsi dan tabungan keseimbangannya
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan pendapatan nasional dari sisi pengeluaran :
Y = C + I
Y = 150 + 0,75 Y + 250
Y 0,75 Y = 400
0,25 Y = 400
YEQ = 1.600
CEQ = 150 + 0,75 (1.600) = 1.350 dan SEQ = - 150 + 0,25 (1.600) = 250Bila menggunakan syarat keseimbangan model dua sektor (pers. 3.8)
S = I , karena S = - 150 + 0,25 Y , dan I = 250 maka
- 150 + 0,25 Y = 250
0,25 Y = 400 YEQ = 1.600D.Cara Menggambarkan Kurva
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menggambar kurva pendapatan nasional keseimbangan model dua sektor ini (langkah-langkah ini pada umumnya juga berlaku untuk model ekonomi tiga atau empat sektor yang akan dibahas kemudian). Langkah-langkah tersebut adalah :
1.Buatlah sumbu vertikal yang mewakili variabel C, S, I dan sumbu horizontal yang mewakili variabel Y.
2.Buatlah garis dengan sudut 45o yang mencerminkan garis Y = E di mana E = expenditure.3.Gambarkan fungsi konsumsinya dengan cara membuat titik potong pada sumbu C dan sumbu Y. Kurva konsumsi ini akan memotong garis Y = E pada suatu titik, pada titik perpotongan antara garis C dengan garis Y = E ini mencerminkan besarnya Y = C dan titik potong tersebut dinamakan titik Break even level of income atau sering disebut juga dengan YBEP.
4.Proyeksikan titik Break even level of income tersebut ke sumbu Y yang mencerminkan besarnya YBEP. Pada titik ini besarnya S = 0.
5.Gambarkan fungsi tabungannya dengan cara membuat titik potong pada sumbu S (intersep tabungan). Tarik garis dari titik intersep tabungan tersebut melalui titik YBEP maka diperoleh kurva tabungannya.
6.Gambarkan kurva investasinya melalui sumbu I. Karena investasi berbentuk autonomos (konstanta) maka kurva investasinya membentuk garis horizontal sejajar sumbu Y. Kurva investasi tersebut akan memotong kurva S pada suatu titik. Inilah titik dimana S = I dan bila titik potong S = I diproyeksikan ke sumbu Y akan diperoleh pendapatan nasional keseimbangan (YEQ).
7.Gambarkan garis Y = C + I yang sejajar kurva C dengan intersep pada sumbu tegak sebesar (a + I).
Atau bila secara keseluruhan kurva tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
YBEP Y = C karena C = a + b Y
Y = a + b YY b Y = a
Y (1 b) = aYBEP ... 9.10Dari contoh di atas maka nilai YBEP =
E.Model Ekonomi Tiga SektorDalam model ekonomi tiga sektor telah terdapat campur tangan pemerintah, sehingga pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen dan rumah tangga pemerintah. Keterlibatan pemerintah dalam perekonomian model tiga sektor dapat dilihat dari kegiatannya memungut pajak kepada masyarakat, melakukan belanja pemerintah atau juga memberikan subsidi atau pembayaran transfer kepada masyarakat.
1.Sistem dan Peranan Anggaran Pemerintah
a.Sistem Anggaran.
Anggaran belanja pemerintah (Government expenditure = G) merupakan pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk membiayai kegiatannya (anggaran rutin) dan untuk membiayai pelaksanaan roda pembangunan (anggaran pembangunan).
Secara teori dikenal ada tiga bentuk sistem anggaran yang lazim diterapkan oleh pemerintahan suatu negara :
1).Sistem anggaran defisit (deficit spending) yaitu sistem anggaran dimana pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, terutama penerimaan dari sektor pajak (G>Tx). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah dalam menutupi defisit anggaran yang dilaksanakannya. (i) dapat dilakukan dengan mencetak uang baru (printing money). Bila kebijakan ini yang ditempuh, maka jumlah uang beredar akan meningkat dan pada gilirannya akan mendorong tekanan inflasi. (ii) untuk menutupi defisit anggaran yang terjadi pemerintah dapat menciptakan hutang publik, yaitu dengan menerbitkan obligasi pemerintah. Bila cara ini yang ditempuh, maka biasanya tingkat bunga cenderung naik, karena pemerintah melakukan kontraksi moneter dan pemerintah harus menanggung pembayaran bunga obligasi yang nantinya akan dibebankan ke dalam anggaran belanja negara (APBN). (iii) melalui penciptaan hutang luar negeri. Penciptaan hutang luar negeri guna menutupi defisit anggaran belanja pemerintah merupakan metoda yang paling banyak diterapkan oleh pemerintahan negara berkembang. Cara ini dianggap yang paling mudah untuk mengatasi masalah defisit anggaran tersebut. Namun demikian, cara ini bukan berarti tidak ada risiko. Bila hutang luar negeri yang diciptakan tidak dikelola dengan seksama, dan terutama bila hutang luar negeri tersebut tidak diarahkan untuk menghasilkan output yang dapat mendatangkan devisa. Maka risiko yang akan muncul adalah semakin beratnya beban yang ditanggung oleh neraca pembayaran luar negeri (Balance Of Payment) yang pada gilrannya dapat menyebabkan depresiasi mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing lainnya serta keterpurukan ekonomi negara tersebut.
2).Sistem anggaran berimbang (Blance Budget) yaitu sistem anggaran dimana pengeluaran pemerintah sama dengan penerimaannya (G = Tx). Sistem anggaran inilah yang diterapkan oleh pemerintahan Orde baru selama masa kekuasaannya meski sebenarnya pengertian berimbang di sini tidak seperti yang dimaksudkan.
2).Sistem anggaran surplus (Surplus Budget) yaitu sistem anggaran dimana pengeluaran pemerintah lebih rendah dari sumber penerimaan negara (G Tx Yd > Y YEQ < CEQ + SEQBila Tr = Tx Yd = Y YEQ = CEQ + SEQ
Bila Tr < Tx Yd < Y YEQ > CEQ + SEQContoh :
Diketahui : C = 100 + 0,75 Yd dengan Tr = 50 ; Tx = 30 ; I = 210 ; G = 300
Tentukan YEQ ; CEQ dan SEQJawab :
Y = C + I + G
Y = 100 + 0,75 (Y +50 -30) + 210 + 300
Y = 100 + 0,75 Y + 37,5 22,5 + 210 + 300
Y 0,75 Y = 100 + 15 + 210 + 300
0,25 Y = 625
YEQ =
CEQ = 100 + 075 (2.500 + 50 30) = 1990
SEQ = - 100 + 0,25 (2.500 + 50 30) = 530
G.Deflationary Gap dan Inflationary gap
Kondisi yang ideal adalah apabila dalam suatu perekonomian berlaku pendapatan nasional aktual (YEQ) sama dengan pendapatan nasional potensial atau pendapatan nasional pada penggunaan tenaga kerja penuh (full employment national income = Yf). Namun kondisi seperti ini tidak selalu dapat terwujud di dalam realitasnya, yang sering terjadi adalah YEQ < Yf atau YEQ > Yf. Kondisi ketidakseimbangan antara pendapatan nasional aktual dengan pendapatan nasional potensial dapat dijelaskan dengan konsep celah deflasi (deflationary gap) dan celah inflasi (inflationary gap).
1.Celah Deflasi (deflationary gap) : yaitu suatu kondisi perekonomian dimana pendapatan nasional aktual yang terjadi lebih rendah dibanding pendapatan nasional potensialnya (YEQ < Yf). Kondisi ini ditandai dengan : tingkat output bersifat under employment, permintaan agregat masyarakat lebih rendah daripada penawaran agregatnya (AD < AS) dan banyaknya sumber daya yang menganggur.2. Celah Inflasi (inflationary gap) : yaitu suatu kondisi perekonomian dimana pendapatan nasioal aktual yang terjadi lebih tinggi daripada pendapatan nasional potensialnya (YEQ > Yf). Kondisi ini ditandai dengan : tingkat output yang dihasilkan bersifat over employment, permintaan agregat masyarakat leih besar darpada penawaran agregatnya (AD > AS) dan tingginya tekanan inflasi.
Untuk mengatasi kondisi di atas dapat digunakan konsep angka pengganda.
H.Konsep Angka Pengganda (Multiplier Effect).
Konsep angka pengganda (multiplier effect) pada dasarnya mencoba menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar (Y) sebagai akibat perubahan variabel-variabel yang membentuk pendapatan nasional itu sendiri baik secara parsial maupun secara simultan.
Secara teori dikenal ada beberapa angka pengganda :
1.Angka pengganda Konsumsi : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar Y sebagai akibat perubahan konsumsi autonomos sebesar a, yang dirumuskan sebagai :
kC = ...... 9.13.aCara Penurunan rumus :
Dalam kondisi keseimbangan model tiga sektor diperoleh :
YEQ =
Bila konsumsi autonomos berubah sebesar a maka pendapatan nasional akan berubah sebesar Y. Maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
Y + Y = +
Bila kedua ruas dikurangi dengan Y maka,
Y = atau
2.Angka Pengganda Investasi : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar Y sebagai akibat perubahan investasi autonomos sebesar I.
kI = ....... 9.13.b3.Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar Y sebagai akibat perubahan pengeluaran pemerintah sebesar G.
kG = ......... 9.13.c4.Angka Pengganda Tabungan : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar Y sebagai akibat perubahan tabungan autonomos sebesar - a.
kS = .... 9.13.d5.Angka Pengganda Transfer : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar Y sebagai akibat perubahan transfer sebesar Tr.
kTr = ....... 9.13.e6.Angka Pengganda Pajak : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar Y sebagai akibat perubahan pajak sebesar Tx.
kTx = ....... 9.13.fCara Penurunan rumus :
Dalam kondisi keseimbangan model tiga sektor diperoleh :
YEQ =
Bila pajak autonomos berubah sebesar Tx maka pendapatan nasional akan berubah sebesar Y. Maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
Y + Y = -
Bila kedua ruas dikurangi dengan Y maka,
Y = atau
7.Angka Pengganda Anggaran Belanja Yang Seimbang : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar Y sebagai akibat perubahan pengeluaran pemerintah sebesar G dan perubahan pajak sebesar Tx.
kB = ... 9.13.gPenggunaan angka pengganda :
Dengan menggunakan contoh data di atas, misalkan pemerintah menghendaki pendapatan nasional naik mencapai tingkat pendapatan nasional full employment Yf = 2.550, berapa pengeluaran pemerintah harus diubah ?
Jawab :
Y = Yf YEQ = 2.550 2.500 = 50
kG = =
Jadi untuk meningkatkan pendapatan nasional sebesar 50 diperlukan tambahan pengeluaran pemerintah (G ) sebesar 12,5 sehingga pengeluaran pemerintah yang baru adalah 312,5
Pembuktian :
Dengan memasukkan nilai G = 312,5 ke dalam persamaan di atas diperoleh :
Y = C + I + G
Y = 100 + 0,75 (Y +50 -30) + 210 + 312,5
Y = 100 + 0,75 Y + 37,5 22,5 + 210 + 312,5
Y 0,75 Y = 100 + 15 + 210 + 312,5
0,25 Y = 637,5
YEQ =
Dengan cara yang sama kita dapat menggunakan angka pengganda lainnya, misalnya angka pengganda pajak, angka pengganda transfer atau yang lain.
Bila perubahan variabel-variabel yang membentuk pendapatan nasional berubah secara simultan (serempak), maka perubahan pendapatan nasional yang terjadi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Y = kC . a + kI . I + kG . G + kTr . Tr + kTx . TX....... 9.13.hContoh, berdasarkan data soal di atas, bila a = 20, I = -10, G = 15, Tr = 5 dan TX = 15. Tentukan perubahan pendapatan nasional yang terjadi.
Berdasarkan data soal di atas, maka
kC = kI = kG = =
kTr =
dan kTx =
Maka Y = kC . a + kI . I + kG . G + kTr . Tr + kTx . TX
Y = 4 (20) + 4 (-10) + 4 (15) + 3 (5) + (-3) (15) = 70
Jadi nilai pendapatan nasional yang baru berdasarkan perubahan variabel-variabel tersebut di atas adalah Y = Y + Y = 2.500 + 70 = 2.570I.Model Ekonomi Tiga Sektor dengan Induced Investment dan Aoutonomous Tax
Dalam analisis ini, investasi diperlakukan sebagai variabel endogen, yaitu variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lainnya sementara pajak bersifat autonomos. Dengan demikian pendapatan nasional model tiga sektor dapat dirumuskan sebagai :
Y = C + I + G ............ 9.11Dimana :
C = f (Yd) = a + b YdYd= Y + Tr - TxI = f (Y) = Io + i Y
G = G
Tr = TrTX = TX
Sehingga persamaan 9.11 dapat dituliskan menjadi :
Y = a + b (Y + Tr Tx) + Io + i Y + G
Y = a + bY + bTr bTx + Io + i Y + G
Y bY iY = a + bTr bTx + Io + G
Y (1 b i) = a + bTr bTx + Io + G
YEQ = ..... 9.14CEQ = a + b (YEQ + Tr Tx) ......... 9.14.a
SEQ = - a + (1 b) (YEQ + Tr Tx) ...... 9.14.b
IEQ = Io + i (YEQ) ....... 9.14.c
Contoh 1:
Diketahui : C = 80 + 0,6 Yd , Tr = 50, Tx = 25, I = 255 + 0,2 Y dan G = 300
Tentukan : YEQ , CEQ , SEQ dan IEQJawab :
Y = C + I + G
Y = 80 + 0,6 (Y + 50 25) + 255 + 0,2 Y + 300
Y = 80 + 0,6 Y + 30 15 + 255 + 0,2Y + 300
Y 0,6 Y 0,2 Y = 650
0,2 Y = 650
YEQ =
CEQ = 80 + 0,6 (3.250 + 50 25) = 2.045
SEQ = -80 + 0,4 (3250 + 50 25) =1.230
IEQ = 255 + 0,2 (3.250) = 905Angka Pengganda Model Tiga Sektor dengan Induced Investment dan Autonomous Tax :
1.Angka Pengganda Konsumsi kC = ... 9.15.a2.Angka Pengganda Investasi kI = ... 9.15.b3.Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah kG = ... 9.15.c4.Angka Pengganda Pajak kTx = .... 9.15.d5.Angka Pengganda Transfer kTr = ... 9.15.e6.Angka Pengganda Tabungan kS = ... 9.15.fContoh,
Berdasar data di atas (contoh 1) bila Yf = 3.210 berapa pajak harus diubah guna menghilangkan gap tersebut.
Jawab :
Y = Yf YEQ = 3.210 3.250 = - 40
kTx =
Jadi untuk menghilangkan gap tersebut pajak harus dinaikkan sebesar 13,333 sehingga besarnya pajak yang baru adalah 38,333
Pembuktian :
Dengan memasukkan nilai Tx = 38,33 ke dalam persamaan di atas diperoleh :
Y = C + I + G
Y = 80 + 0,6 (Y + 50 38,33) + 255 + 0,2 Y + 300
Y = 80 + 0,6 Y + 30 23 + 255 + 0,2Y + 300
Y 0,6 Y 0,2 Y = 642
0,2 Y = 642
YEQ =
J.Model Ekonomi Tiga Sektor dengan Aoutonomous Investment dan Proportional Tax:
Dalam analisis ini, pajak diperlakukan sebagai variabel endogen, yaitu variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lainnya sementara investasi bersifat variabel eksogen atau autonomos. Dengan demikian pendapatan nasional model tiga sektor dapat dirumuskan sebagai :
Y = C + I + G ................................................................. 9.11Dimana :
C = f (Yd) = a + b YdYd = Y + Tr - TxTx = f (Y) = To + t Y TO = autonomous tax denganTo < 0, t = rate of tax
I = I
G = G Tr = TrSehingga persamaan 4.1 dapat dituliskan menjadi :
Y = a + b + I + G
Y = a + b(Y + Tr To t Y ) + I + G
Y = a + b Y + bTr bTo btY + I + G
Y bY + btY = a + b Tr b To + I + G
Y (1 b + bt) = a + bTr bTo + I + G
YEQ = ...... 9.16CEQ = a + b (YEQ + Tr To - tYEQ) ... 9.16.a
SEQ = - a + (1 b) (YEQ + Tr To - tYEQ) ...... 9.16.bTxEQ = To + t (YEQ) . 9.16.c
Contoh 2. Diketahui : C = 80 + 0,8 Yd , Tr = 50, Tx = -25 + 0,25 Y, I = 200 dan G = 300
Tentukan : YEQ , CEQ , SEQ dan TxEQJawab :
Y = C + I + G
Y = 80 + 0,8 (Y + 50+ 25 0,25 Y) + 200 + 300
Y = 80 + 0,8 Y + 40 + 20 0,2 Y + 200 + 300
Y 0,8 Y + 0,2 Y = 640
0,4 Y = 640
YEQ =
CEQ = 80 + 0,8 (1.600 + 50 + 25 0,25 (1.600)) =1.100
SEQ = -80 + 0,2 (1.600 + 50 + 25 0,25 (1.600)) = 175
TxEQ = -25 + 0,25 (1.600) = 375
Angka Pengganda Model Tiga Sektor dengan Autonomous Investment dan Proportional Tax :
1.Angka Pengganda Konsumsi kC = ... 9.17.a2.Angka Pengganda Investasi kI = . 9.17.b3.Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah kG = .. 9.17.c4.Angka Pengganda Pajak kTx = ..... 9.17.d5.Angka Pengganda Transfer kTr = .... 9.17.e6.Angka Pengganda Tabungan kS = .............. 9.17.fContoh,
Berdasar data di atas (contoh 2) bila Yf = 1.650 berapa Transfer harus diubah guna menghilangkan gap tersebut.
Jawab :
Y = Yf YEQ = 1.650 1.600 = 50
kTr =
Jadi untuk menghilangkan gap tersebut transfer harus dinaikkan sebesar 25 sehingga besarnya transfer yang baru adalah 75
Pembuktian :
Dengan memasukkan nilai Tr = 75 ke dalam persamaan di atas diperoleh :
Y = C + I + G
Y = 80 + 0,8 (Y + 75 + 25 0,25 Y) + 200 + 300
Y = 80 + 0,8 Y + 60 + 20 -0,2 Y + 200 + 300
Y 0,8 Y + 0,2 Y = 660
0,4 Y = 660
YEQ =
K.Model Ekonomi Tiga Sektor dengan Induced Investment dan Proportional Tax
Dalam analisis ini, pajak dan investasi diperlakukan sebagai variabel endogen, yaitu variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dengan demikian pendapatan nasional model tiga sektor dapat dirumuskan sebagai :
Y = C + I + G .......................................................................................... 9.11Dimana :
C = f (Yd) = a + b YdYd = Y + Tr - TxTx = f (Y) = To + t Y dengan To < 0
I = f (Y) = Io + iY
G = G
Tr = TrSehingga persamaan 9.11 dapat dituliskan menjadi :
Y = a + b + Io + iY + G
Y = a + b(Y + Tr To t Y ) + Io + iY + G
Y = a + b Y + bTr bTo btY + Io + iY + G
Y bY + btY - iY = a + b Tr b To + Io + G
Y (1 b + bt - i) = a + bTr bTo + Io + G
YEQ = ..... 9.18CEQ = a + b (YEQ + Tr To - tYEQ) ...... 9.18.aSEQ = - a + (1 b) (YEQ + Tr To - tYEQ) ...... 9.18.bTxEQ = To + t (YEQ) ..... 9.18.cIEQ = Io + i (YEQ) ...... 9.18.dContoh 3. Diketahui : C = 150 + 0,75 Yd , Tr = 50, Tx = - 30 + 0,2 Y, I = 250 +0,2 Y, dan G = 300
Tentukan : YEQ , CEQ , SEQ, TxEQ dan IEQJawab :
Y = C + I + G
Y = 150 + 0,75 (Y + 50 +30 0,2 Y) + 250 + 0,2 Y + 300
Y = 150 + 0,75 Y + 37,5 + 22,5 0,15 Y + 250 + 0,2 Y + 300
Y 0,75 Y + 0,15 Y 0,2 Y = 760
0,2 Y = 760
YEQ =
CEQ = 150 + 0,75 (3.800 + 50 + 30 0,2 (3.800)) =2.490 SEQ = -150 + 0,25 (3.800 + 50 + 30 0,2 (3.800)) = 630
TxEQ = -30 + 0,2 (3.800) = 730 dan IEQ = 250 + 0,2 (3.800) = 1.010
Angka Pengganda Model Tiga Sektor dengan Induced Investment dan Proportional Tax :
1.Angka Pengganda Konsumsi kC = ... 9.19.a2.Angka Pengganda Investasi kI = .... 9.19.b3.Angka Pengganda Pengeluaran PemerintahkG = 9.19.c4.Angka Pengganda Pajak kTx = ..... 9.19.d5.Angka Pengganda Transfer kTr = 9.19.e6.Angka Pengganda Tabungan kS = ...... 9.19.fPenggunaan angka pengganda : Berdasarkan data di atas (contoh 3), bila pendapatan nasional full employment (Yf) = 4.000, berapakah transfer harus diubah.
Jawab :
= Yf YEQ = 4.000 3.800 = 200
kTr =
EMBED Equation.3 Jadi nilai Tr yang baru adalah 103,333. Dengan memasukkan nilai Tr = 103,333 ke dalam persamaan Y = C + I + G, akan diperoleh nilai pendapatan nasional sebesar 4.000.
L.Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah salah satu kebijakan makroekonomi yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian (pendapatan nasional) dengan cara mempengaruhi pasar barang atau sektor riil.
Ada dua bentuk kebijakan fiskal, yaitu :
1.Kebijakan Fiskal Ekspansif : yaitu kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian/ pendapatan nasional dengan cara meningkatkan pengeluaran pemerintah (G), meningkatkan pembayaran transfer (Tr ), mengurangi pungutan pajak (Tx ).
Kebijakan ini dilakukan apabila perekonomian berada dalam kondisi deflationary gap, yang ditandai dengan perekonomian berada dalam kondisi under employment, tingkat pengangguran yang tinggi, pendapatan nasional aktual (Yeq) < pendapatan nasional potensial (Yf)
Bila kebijakan ini yang dilakukan, maka akan mengakibatkan kurva IS bergeser ke kanan bawah.
2.Kebijakan Fiskal Kontraktif : yaitu kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk menurunkan gangguan perekonomian yang ada dengan cara menurunkan pengeluaran pemerintah (G ), mengurangi pembayaran transfer (Tr ), meningkatkan pungutan pajak (Tx ).
Kebijakan ini dilakukan apabila perekonomian berada dalam kondisi inflationary gap, yang ditandai dengan perekonomian berada dalam kondisi over employment, permintaan agregat melebihi penawaran agragatnya (AD > AS), tingkat inflasi yang tinggi
Bila kebijakan ini yang dilakukan, maka akan mengakibatkan kurva IS bergeser ke kiri bawah.
Buku Referensi :
-Ari Sudarman, (1992), Teori Ekonomi Mikro, Buku 1 dan 2, Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE.-Guritno Mangkoesoebroto dan Algifari, Teori EkonomiMmakro, Edisi 2, Yogyakarta, YKPN.
-Hamdi Hady, Ekonomi Internasional: Buku 1 dan 2, Jakarta, Ghalia Indonesia.-Lipsey Richard G and Peter O Steiner, Economics, 8 th Eds, New York, harper & Row Publisher.
-Pindyck, Robert S. and Daniel L. Rubinfeld (1995) Mikroekonomi, Alih Bahasa : Aldi Jenie, Edisi Keempat, Jakarta ; PT Prenhalindo.
Pratama Raharja dan Mandala Manurung, Teori EkonomiMakro : Suatu Pengantar, Jakarta : LPFE-UI.
, (2000), Teori Ekonomi Mikro : Suatu Pengantar, Cetakan Ketiga, Jakarta : LPFE-UI.
-Sadono Sukirno, Pengantar Makroekonomi, Jakarta, UPI Press. , Pengantar MIkroekonomi, Jakarta, UPI Press.
R. Soediyono, Ekonomi Makro Pengantar Analisa Pendapatan Nasional, Edisi Revisi, Yogyakarta, Liberty.___________, Ekonomi Makro Analisa IS LM dan Permintaan Penawaran Agregatif, -Yogyakarta, Liberty.
Soal-soal latihan :
A.Esai :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan konsumsi dalam makroekonomi, apa yang dimaksud dengan fungsi konsumsi?
2. Apa yang dimaksud dengan saving ? Berapa besarnya tabungan (saving) pada saat YBEP.
3. Apa artinya autonomos saving bertanda negatif ?
4. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah, mana yang lebih besar antara MPC dan MPS ?
5. Buktikan bahwa MPC + PMS = 1 dan APC + APS = 1. Apa saja syarat-syaratnya.
6. Apakah yang terjadi pada saat S = I.
7. Apa nama titik perpotongan antara kurva C dengan garis 45o8. Pada saat Y = 0 besarnya konsumsi 150. Setiap terjadi tambahan pendapatan, sebesar 80% -nya akan diterjemahkan sebagai tambahan konsumsi.
Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungs C dan Sc. YBEPd. Nilai-nilai keseimbangan (YEQ, CEQ, dan SEQ) bila I = 250e. Gambarkan kurvanya.
9. Pada saat S = 0 besarnya Y = 300 dan pada saat Y = 0 besarnya konsumsi = 75. Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungs C dan Sc. Nilai-nilai keseimbangan (YEQ, CEQ, dan SEQ) bila I = 250d. Gambarkan kurvanya.10. Perhatikan gambar dibawah ini :
Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungs C dan Sc. Nilai investasi autonomosnya bila YEQ = 1.200d. Besarnya CEQ, dan SEQe. Lengkapi gambar kurvanya.11.Jelaskan peran pemerintah dalam perekonomian.
12.Jelaskan fungsi-fungsi pajak, jenis dan bentuk-bentuk pajak.
13.Jelaskan sistem anggaran pemerintah yang dikenal secara teori.
14.Apa dampak sistem anggaran defisit yang dilakukan pemerintah ORLA dan dampak sistem anggaran pemerintah ORBA.
15.Apa yang dimaksud dengan perekonomian dalam kondisi deflationary gap dan inflationary gap ? Perlihatkan secara grafis.
16.Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal yang ekspansif dan kontraktif , bilakah kebijakan itu dilakukan dan apa dampaknya ?
17.Apa yang dimaksud dengan angka pengganda (multiplier efek).
18.Data perekonomian hipotetis suatu Negara sebagai berikut :
C = 80 + 0,6 YD, Tr = 50, Tx = 20, I = 220, G = 150. Tentukan :
a.
YEQ, CEQ, dan SEQ
b.
Berapa Tr harus diubah bila Yf 10% lebih tinggi dari YEQ19.Sehubungan dengan soal di atas, berapa G harus diubah apabila Yf = 1.100.
20.
Berdasarkan data soal no. 8, berapa perubahan pendapatan nasional yang terjadi bila : a 25%, Tr 20%, Tx tetap, I turun 20, G naik 10%.APC + APS = 1
APC = 1 APS dan
APS = 1 APC
Dengan syarat :
0 APC 1 dan 0 APS 1
APC = C/Y dan APS = S/Y
MPC + MPS = 1
MPC = 1 MPS dan
MPS = 1 MPC
Dengan syarat :
0 MPC 1 dan 0 MPS 1
MPC = EMBED Equation.3 C/ EMBED Equation.3 Y dan MPS = EMBED Equation.3 S/ EMBED Equation.3 Y
Dengan cara yang hampir sama kita dapat membuktikan bahwa APC + APS = 1
Y = C + S bila kedua ruas dibagi dengan Y maka
Y/Y = C/Y + S/Y
1 = APC + APS terbukti
Y = C + S bila kedua ruas
dikali dengan maka
Y = C + S bila kedua ruas
dibagi dengan Y maka
Y/Y = C/Y + S/Y
1 = MPC + MPS terbukti
r
Y
I = f (Y)
r2
Y2
r1
Y1
I
I = f (r)
0
I
0
I2
I1
I2
I1
Y=E
C = 150 + 0,75Y
Y=E
S, I
C, I
Y = C + I
S = - 150 + 0,25Y
400
I
250
I
150
250
Y
YEQ
-150
YEQ
Y
45o
0
45o
0
C, S, I
Y=E
Y = C + I
C = 150 + 0,75Y
Y > C
S = - 150 + 0,25Y
400
I
Y = C
S = 0
250
YEQ = 1.600
Y
YBEP = 600
S > 0
S < 0
45o
Y < C
0
150
S = I
- 150
Yf
Yf = E
YEQ
DG
IG
0
YEQ
r
Kontraktif
Ekspansif
IS
IS
IS
Y
0
C, S, I
400
100
45o
Y = E
0
Y
C = a + b Y
1328EkonomikaPusat Bahan Ajar dan eLearning
Yusman, SE., MM.http://www.mercubuana.ac.id
_377309333.unknown
_377321583.unknown
_1250496192.unknown
_1296208158.unknown
_1296208388.unknown
_1303654322.unknown
_1296210323.unknown
_1296210356.unknown
_1296210383.unknown
_1296210292.unknown
_1296208289.unknown
_1293275207.unknown
_1296208124.unknown
_1293275763.unknown
_1250499620.unknown
_1250499814.unknown
_1250498727.unknown
_377322668.unknown
_1072378212.unknown
_1072384121.unknown
_1072384962.unknown
_1072384702.unknown
_1072378635.unknown
_377324158.unknown
_377324893.unknown
_377324968.unknown
_377324833.unknown
_377323159.unknown
_377321967.unknown
_377322087.unknown
_377321885.unknown
_377315654.unknown
_377319364.unknown
_377319518.unknown
_377321456.unknown
_377321554.unknown
_377320010.unknown
_377320302.unknown
_377319856.unknown
_377319431.unknown
_377319492.unknown
_377319411.unknown
_377318042.unknown
_377318824.unknown
_377319324.unknown
_377316049.unknown
_377316466.unknown
_377317504.unknown
_377315997.unknown
_377314073.unknown
_377315281.unknown
_377315301.unknown
_377314204.unknown
_377314487.unknown
_377309767.unknown
_377313858.unknown
_377312380.unknown
_377313829.unknown
_377309391.unknown
_377302608.unknown
_377307538.unknown
_377308856.unknown
_377309008.unknown
_377307984.unknown
_377308270.unknown
_377308531.unknown
_377308095.unknown
_377307688.unknown
_377305834.unknown
_377306883.unknown
_377307057.unknown
_377307151.unknown
_377306373.unknown
_377306501.unknown
_377302640.unknown
_377304509.unknown
_377300531.unknown
_377301237.unknown
_377302340.unknown
_377302386.unknown
_377301280.unknown
_377301225.unknown
_377300811.unknown
_377298852.unknown
_377299682.unknown
_377299884.unknown
_377298795.unknown