mediagram #9

58

Upload: rendi-jamz

Post on 23-Mar-2016

239 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

MediaGram #9 - Pahlawan Issue

TRANSCRIPT

Page 1: MediaGram #9
Page 2: MediaGram #9
Page 3: MediaGram #9
Page 4: MediaGram #9
Page 5: MediaGram #9
Page 6: MediaGram #9
Page 7: MediaGram #9
Page 8: MediaGram #9

Bandung adalah salah satu kota yang syarat dengan sejarah perjuangan ke-merdekaan Indonesia.

Bandung adalah saksi betapa para pemudanya dengan gagah bera-ni mempertahankan kemerdekaan Bangsanya dari cengkraman penjaja-han Bangsa asing. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mem-berikan segalanya bagi bangsa ini—terkhusus Bandung— maka beberapa Monumen dan Bangunan telah didiri-kan untuk mengenang jasa para pahl-awan, antara lain Monumen Bandung Lautan Api; Monumen Perjuangan Jawa Barat; Monumen Penjara Ban-ceuy; Monumen Kereta Api, serta Ta-man Makam Pahlawan Cikutra.

Untuk nama yang disebut terakhir di atas adalah ‘tempat terakhir’ untuk mengenang sekaligus menghorma-ti Perjuangan para pahlawan yang

semuanya tak berakhir dengan cerita kemenangan. Cerita perlawanan dan perjuangan juga tak pelak dengan banyaknya korban yang gugur demi kemerdekaan Bangsa ini. Taman Makam Pahlawan Cikutra didirkan untuk persemayaman terakhir para pejuang yang sudah mendahului kita.

Mungkin para pahlawan yang telah gugur dan sekarang tertidur dengan tenang di pusaranya dalam haribaan kandungan tanah ibu perti-wi yang dahulu mereka perjuangkan kedaulatannya. Mungkin di sana—di bawah teduhnya payung nisan yang menaungi mereka— mereka masih terus menyaksikan perjalanan para penerus perjuangan bangsa yang da-hulu mereka impikan dan perjuang-kan, yang pada akhirnya telah ber-hasil meraih kemedekaannya hingga detik ini.

Sejarah Taman Makam PahlawanCikutra Bandung

Taman Makam Pahlawan Ci-kutra terletak di Kelurahan Cikutra, Cibeunying Kidul,

Bandung. Berdiri di atas lahan sel-uas 8,7 Hektare, TMP Cikutra diba-ngun pada tahun 1958 atas prakasa H. Mashudi yang juga masih menja-bat sebagai pimpinan TMP tersebut. Pembangunan TMP Cikutra pada mulanya didirikan atas dana sukarela bersama-sama dan pemotongan gaji para anggota TNI yang pada perjala-nannya TMP Cikutra dikelola oleh pemerintahan kota Bandung dengan menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi kompleks pemakaman pahla-wan dan lokasi tempat wisata sejarah Kota Bandung.

Taman Makam Pahlawan Cikutra pertama-tama banyak memakamkan

TAMAN MAKAM PAHLAWANSebuah identitas dari suatu tempat

Page 9: MediaGram #9

para pejuang sebelum kemerdekan hingga para pejuang setelah ke-merdekaan. Banyak pahlawan besar di negeri ini yang umumnya ber-domisili di Bandung dan sekitarnya dimakamkan di TMP Cikutra, antara lain seperti Danudirja Setiabudi atau biasa kita kenal juga dengan nama Douwes Dekker, yang dimakaman di TMP Cikutra pada tanggal 28 Agus-tus 1950; ia adalah pahlawan nasi-onal, bersama Sowardi Soerjaningrat dan Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker dikenal dengan julukan tiga serangkai. Selain juga Douwes Dek-ker, di TMP Cikutra juga bersemayam pahlawan Nasional Indonesia lainn-ya, seperti Abdul Moeis, Alex Kawila-rang, Mayjen TNI Prof DR Moestopo, Emma Puradiredja, Ema Sumanega-ra, Domitin Aritonang, Yogie S Me-met, MA Sentot, dan terakhir adalah Prof Dr Haryanto Danutirto, man-tan Menteri Perhubungan di Kabinet Pembangunan VI(1993-1998), serta makam para pahlawan lainnya yang tak dikenali namanya.

Keberadaan Taman Makam Pahlawan Cikutra sekarang ini

Taman Makam pahlawan Ci-kutra mulanya adalah kom-pleks pemakaman umum

yang bisa dimasuki oleh siapa saja setiap harinya, namun seiring per-jalanan TMP ini banyak mengalami perubahan fungsi. Pemerintah Jawa Barat menetapkan TMP Cikutra se-bagai tempat lokasi wisata sejarah dengan memagari dan menjaga loka-si sekitar pemakaman. Banyak unsur di sekitar TMP diperbaiki, mulai dari sarana jalan menuju TMP, kebersihan dan juga keindahan makam. Semakin banyaknya warga yang bermukim di sekitar pemakaman membuat pe-mandangan di TMP begitu semer-awut, angkutan umum yang diparkir disembarang tempat, para pedagang kaki lima yang tidak teratur menaruh lapak dagangannya. Belum lagi ulah oknum dan segelintir orang yang ti-dak bertanggung jawab terhadap keberadaan TMP dengan menggu-

nakannya sebagai tempat yang ku-rang terpuji.

Sementara dari dalam lokasi pe-makaman, tata dan kerapihan makam mulai diatur serapi mungkin. Seperti yaang kita tahu, sebelum tahun 2000-an belum banyak para pahlawan yang telah gugur dipindahmakamkan ke TMP Cikutra, hanya beberapa saja nama Pahlawan besar dan mereka yang berjuang di Jawa Barat khusunya yang telah dimakamkan di sana.

Diperkirakan, hingga januari 2009 sekitar 7133 pahlawan telah dimak-amkan di TMP Cikutra. Dari jumlah tersebut, pahlawan yang bejuang di sekitar tahun kemerdekaan Republik Indonesia paling banyak dimakam-kan di TMP Cikutra.

Pemandangan di dalam komplek pemakaman para pahlawan terlihat begitu rapih teratur, pohon-pohon pinus yang berjajar di sekitar makam membagi makam dalam dua blok makam; hal ini bukan untuk mem-bedakan siapa atau apa jabatannya, melainkan hanya sebagai tanda bagi

Page 10: MediaGram #9

mereka yang beragama Islam dan bagi mereka yang beragama Kristen. Keindahan, kebersihan TMP Cikutra juga tak lepas dari para pekerja yang setiap harinya selalu membersihkan dan memotong rumput. Di antara kedua blok makam tersebut terdapat jalan yang cukup lebar yang diten-gahnya terdapat tembok besar; tem-bok tersebut memuat nama para pahlawan yang dimakamkan di TMP Cikutra. Tembok tersebut baru selesai pengerjaannya pada tahun 2005 yang lalu.

Sementara di tengah-tengah tem-bok yang menuliskan nama para pahlawan terdapat tiang bendera yang selalu mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah gugur. Di sekeliling tiang inilah yang sekarang akhirnya dijadikan sebagai tempat upacara untuk setiap peringatan hari kemerdekaan Repub-lik ini ataupun dalam rangka mem-peringati Hari pahlawan yang jatuh setiap 10 November.

Semoga kelestarian, keberadaan Taman Makam Pahlawan di mana-pun berada di negeri ini umumnya, dan TMP Cikutra khusunya di Kota Bandung bisa kita jaga bersama se-bagai bakti bagi penghormatan yang dalam terhadap para pahlawan yang sudah memberikan segalanya bagi Negeri ini.

Bukankah Bangsa yang besar ada-lah Bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Seperti juga da-lam peringatan Hari Pahlawan yang lalu, Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Sonny Widjaja pernah beru-cap “tidak ada bangsa yang besar dan makmur tanpa mengetahui dan mem-pelajari sejarah bangsanya sendiri”.

Setiap tempat dan perjuangan di belahan bumi mana pun mempunyai makna dan bahasanya sendiri, tak terkecuali Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. Di bawah tanah Ci-kutra terdapat banyak jasad bagi mer-

eka yang telah memberikan tumpah darahnya bagi mimpi dan cita-cita kemerdekaan yang mereka perjuang-kan, tak lain tak bukan, mimpi dan ci-ta-cita itu adalah kenyataan yang kita rasakan sekarang ini.

Sejarah begitu syarat dengan nama dan angka, semuanya tak hanya seke-dar nama ataupun angka, tetapi juga merupakan proses yang syarat den-gan makna; angka dan mama mem-perlihatkan betapa waktu yang mere-ka jalani setiap detiknya mengandung sebuah makna, yaitu sebuah perjuan-gan yang tiada henti sampai akhir hayatnya. Nama dan makna dalam sebuah proses sejarah penuh akan makna syarat yang mencerminkan siapa, apa, kapan, berapa atau di mana proses sejarah itu telah berlangsung.

Namun, siapa yang menyebabkan angka dan nama itu muncul? Siapa di balik angka dan nama itu? Apa yang diperbuat oleh “siapa-siapa” dalam angka dan nam itu? Untuk menjawab tentang siapa dan apa yang dikerja-kannya, tidaklah sederhana. Namun, sesederhana apapun, riset bisa dilaku-kan untuk mengungkap hal tersebut. TMP Cikutra, salah satu di antaranya, merupakan saksi sejarah berdirinya Republik Indonesia yang jika diajak “berdialog” akan banyak bertutur.

Lantas, siapa tak hendak berdi-alog? Sekali lagi, bukankah bangsa yang besar merupakan bangsa yang bisa menghargai para pahlawannya? Di depan TMP Cikutra itu tertulis peringatan “Ingat ....! Berikan peng-hormatan pada ’pahlawanmu’ saat memasuki/meninggalkan pintu ger-bang TMP. Tum TNI Pasal 120 2B.” *gebe, foto : app

Page 11: MediaGram #9

Sejarah Gedung Indonesia Menggugat

Apa yang mungkin kita ingat jika menye-but nama Indonesia Menggugat? Apa pula

yang kita ingat dari nama Landraad (tempat pengadilan)? Seperti banyak gedung yang sarat makna di Kota Bandung, Gedung Indonesia Meng-gugat mungkin salah satu dari gedung tersebut. Gedung yang menjadi saksi bisu dari salah satu babak perjuangan bangsa Indonesia adalah episentrum pergerakan nasional Bangsa Indone-sia.

Diberi nama Gedung Indone-sia Menggugat karena di gedung ini pada 18 agustus – 22 Desember 1930, Bung Karno yang kemudian menjadi Founding Father Bangsa Indonesia di-adali atas tuduhan memberi hasutan dan berbuat makar terhadap pemer-intahan kolonial Belanda. Bersama

tiga teman lain yang juga ditahan ber-sama Bung Karno di penjara Banceuy Bandung; yaitu, Gatot Mangkoeprad-ja, Maskoen Somadiredja dan Soepri-adinata, mereka memberikan pledoi atas tuntutan Belanda, dalam pledo-inya tersebut Bung Karno memberi judul “Indonesia Menggugat”, pledoi yang juga ternyata mampu menyebar dan memberi inspirasi bagi tokoh-to-koh kemerdekaan lain di Asia untuk menggelorakan dan memercikkan semangat kemerdekaan bagi bang-sanya. Sementara di Belanda sendiri, Partai Buruh bergolak mendukung pledoi tersebut dan juga mendukung kemerdekaan Indonesia. Akan teta-pi, karena pledoinya tersebut, Bung Karno dijatuhi hukuman selama em-pat tahun penjara, hukuman terse-but lebih lama dua tahun dari ketiga temannya, walaupun begitu, dalam perjalanannya Bung Karno akhirnya mendapat remisi dua tahun penjara.

Gedung Indonesia Menggugat yang terletak di Jalan Perintis Ke-merdekaan, Bandung, awalnya adalah rumah biasa yang didirikan pada seki-tar tahun 1907 oleh Wolf Schoemaker yang konon pembangunnya juga ikut dirancang oleh Sukarno yang juga murid dari Wolf Schoemaker . Kemu-dian pada 1917 gedung ini dijadikan Landraad oleh pemerintah Kolonial Belanda. Di dalam gedung tersebut terdapat ruangan yang luasnya han-ya sekitar 3x6 meter, dan di ruangan tersebut Bung Karno bersama ketiga temannya yang lain mendapatkan pu-tusan pengadilan yang akhirnya turut memenjarakan dirinya di gedung yang dulunya ia turut ikut memban-gunnya.

Di masa kolonial hingga saat saat ini, sebenarnya gedung ini banyak be-rubah fungsi, selain sebagai Gedung Pengadilan Belanda (1917), pada 1947-1949, gedung ini menjadi kan-

Gedung Indonesia MenggugatGedung yang menggugat kemerdekaan bagi tanah di mana ia berdiri.

Page 12: MediaGram #9

tor Palang Merah Indonesia, di tahun berikutnya hingga 1955, gedung ini menjadi kantor KPP pusat, kemudi-an menjadi Kantor Keuangan Negara (CKC), hingga 1970, lalu di masa se-karang gedung ini pernah juga men-jadi Kantor Dinas Meteorologi hingga 2003.

Gedung Indonesia Menggugat saat ini

Perubahan fungsi yang terus terjadi pada perjalanan ge-dung ini akhirnya mengem-

balikan gedung ini sebagai saksi pembelajaran yang sarat makna bagi perjalanan bangsa. Dan akhirnya Ge-dung Indonesia Menggugat dijadikan museum kecil yang berfungsi sebagai ruang publik, tempat wisata sejarah yang sangat sarat makna dan perjuan-gan, tempat diskusi terbuka dan berb-agai acara dari beberapa komunitas.

Nama Indonesia Menggugat sendiri sebenarnya diberikan oleh H.C Mashudi pada tahun 2005, demi mengenang pidato pledoi Bung Karno di masa lalu tersebut. Saat ini tanggu-ng jawab perawatan dan terpeliharnya Gedung Indonesia Menggugat sejak 1999 diserahkan kepengurusannya kepada LSM Jurnal Bandung. Setelah mengalami beberapa perbaikan dan pemugaran tempat, Pada tanggal 18 Juni 2007 gedung ini diresmikan se-bagai ruang publik oleh pemerintah Jawa Barat, dan disaksikan oleh ket-ua MPR saat itu, yakni, Hidayat Nur Wahid.

Diharapkan Gedung Indonesia Menggugat merupakan tempat yang

independen bagi perkembangan kes-ejarahan Indonesia, diharapakan pula bukan hanya sebagai gedung tua yang hanya memamerkan barang-barang bersejarah yang sampai sekarang ma-sih tertata apik di tempatnya, tetapi juga sebagai tempat yang kembali menimbulkan semangat rasa nasion-aisme bagi kaum muda di negeri ini yang mulai terkikis arus modernisme asing yang tidak baik.

Ruang dan Fasilitas Gedung Indonesia Menggugat

Jika kita berkunjung ke gedung Indonesia Menggugat, kita akan merasakan romantisme

sejarah masa lalu di tempat tersebut. Bagaimana tidak, rekonstruksi ruang tempat pengadilan Bung Karno dulu masih tertata apik, dengan kursi dan meja hakim yang masih kokoh. Ge-dung ini memiliki beberapa ruangan, salah satunya pada ruangan yang ter-letak di sebelah sayap kanan gedung, di ruangan ini disuguhkan banyak salinan surat kabar tua yang salah satunya adalah “Persatoean Indone-sia”, surat kabar di mana Bung Karno pernah menjadi pemimpin redaksi. Sementara pada sebelah kiri depan pintu depan kita akan mendapati ruang tamu tempat berdiskusi para seniman, budayawan dan penggiat diskusi, karena saat ini sering diper-gunakan untuk event-event publik yang banyak mengundang partisipasi masyarakat. Pada salah satu ruangan, di setiap sisi dindingnya terdapat ban-yak sekali gambar, sketsa, ilustrasi dan lukisan suasana persidangan saat-saat Bung Karno diadili dulu.

Sementara pada bagian luar ge-dung ini masih terdapat pohon beringin tua yang tepat tumbuh menghadap pintu utama gedung. Po-hon yang masih berdiri tegak, mem-beri suasana sejuk bagi siapa saja yang berkunjung, tempat yang kaya akan

pembelajaran dan sejarah Bangsa ini.Inilah beberapa fasilitas publik

yang disediakan oleh para pengelola gedung, antara lain:

Aula UtamaRuang utama dengan kapasitas

lebih kurang 200 orang, sangat tepat untuk memperingati momen sejarah, bagaimana sebuah kegiatan yang me-ngundang masyarakat banyak dapat di laksanakan dan didiskusikan den-gan baik di ruangan ini

Ruang Pamer IndonesiaMungkin di antara ruang yang ada di dalam Gedung Indonesia Mengugat, Ruang Pamer Indonesia lah yang paling luas, ruang ini direka bentuk dengan pencahayaan dan panggung kecil, diharapkan gedung ini dapat memberi pembelajaran bagi setiap pergelaran bagi setiap “rekonstruksi sejarah” yang digelar di sana.

Ruang Audio VisualRuang apresiasi dokumentasi (film) sejarah bagi masyarakat umum, pe-lajar, mahasiswa, dalam bentuk audio visual.

Perpustakaan MashudiPerpustakaan Mashudi merupa-kan perpustakaan sejarah Indone-sia Merdeka, Indonesia Menggugat, Indonesia Muda, serta dokumentasi sejarah kebangkitan nasional. Perpus-takaan Mashudi menerima sumban-gan buku, serta sumber sejarah dalam bentuk lain untuk kepentingan mas-yarakat luas.

Kedai LandraadKedai Landraad berfungsi sebagai Ruang Jamuan Publik yang bersifat terbuka akomodatif terhadap bentuk kegiatan informal atau santai.

Gedung Indonesia Menggugat ini dibuka setiap hari, kecuali pada hari selasa. *gebe, berbagai sumber

Page 13: MediaGram #9
Page 14: MediaGram #9

14 MediaGram November 2012 mediagram.co.id

Culinary

Anggapan bahwa steak adalah makanan mahal dan hanya dapat dinikmati oleh kalangan gedongan kini sudah tidak berlaku lagi. Hidangan yang pertama kali diperkenalkan oleh tentara Inggris di Perancis setelah perang Waterloo, ini memang kerap dianggap sebagai makanan mewah. Anggapan tersebut tidak

salah, karena bahan dasar dari steak adalah daging, baik daging sapi, kambing, bahkan ayam yang memiliki harga cukup mahal dibandingkan dengan sayuran. Namun kini, hampir semua restoran mempunyai menyediakan menu steak, bahkan tidak sedikit pula restoran yang mengusung tema steak.

Suis Butcher salah satunya. Restoran ini sudah berdiri sejak 25 tahun yang lalu di Jalan Setiabudhi, Bandung. Kini Suis Butcher sudah memiliki lima gerai yang tersebar di kota Bandung, yaitu di Jalan Setiabudi, Jalan R.E. Martadinata (Riau), Trans Sudio Mall (TSM), Dago Plaza, dan Festival City Link Bandung. Suis Butcher adalah steak house yang mendobrak anggapan yang menyatakan bahwa steak adalah hidangan yang mahal.

Sepintas, Suis Butcher tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan restoran steak pada umumnya. Menu steak yang disuguhkan oleh Suis Butcher pun tidak jauh berbeda dengan menu-menu steak lainnya, yaitu tenderloin, sirloin, cordon bleu, dan lainnya. Yang membedakan Suis Butcher dari restoran steak lainnya adalah dari segi selling point nya. Suis Butcher memiliki keunggulan dari pelayanan yang cepat, tempat yang nyaman dan hommy, serta tentu saja harga yang terjangkau.

Selain keunggulan-keunggulan tersebut, Suis Butcher selalu memiliki menu spesial yang berganti-ganti. Menurut head chef dari Suis Butcher, Chef

Yus, menu spesial di restoran steak ini akan berganti kurang-lebih per-enam bulannya. Kini Suis Butcher memiliki menu spesial yang bernama Santory Beef Steak. Hidangan spesial dari Suis Butcher ini berbahan dasar daging sapi lokal pilihan yang dipanggang dengan cara medium grill. Daging sapi yang memiliki ketebalan kurang-lebih 1,5 cm ini dilengkapi dengan gravy sauce yang disajikan terpisah, sehingga pelanggan bisa menuangkan saus sesuai takaran sendiri. Kelebihan lainnya dari Santory Beef Steak ini adalah pelanggan bisa memilih sendiri jenis sayuran dan kentang sebagai pelengkap gizinya.

Ketika Santory Beef Steak mencapai pangkal lidah, akan terasa kualitas daging sapi pilihan yang dipanggang secara apik. Kenikmatannya belum mencapai puncak sebelum daging yang dipanggang secara medium tersebut disiram menggunakan gravy sauce serta café de paris, nama lain dari butter sauce, yang disajikan secara hangat. Empuknya daging sapi akan terasa lebih mewah dengan siraman saus tersebut. Belum lagi jika dipadukan dengan sayuran dan kentang yang dipilih sesuai dengan selera sendiri. Kenikmatan Santory Beef Steak yang kaya rasa ini merupakan hidangan yang sangat mewah dengan harga yang sangat terjangkau.

Selain menyediakan steak, restoran bernuansa bangunan Belanda ini menghidangkan spaghetti, salmon, burger, dan salad. Daging yang disediakan oleh Suis Bucther kebanyakan menggunakan daging sapi lokal. Meskipun daging impor dinilai lebih nikmat, namun Suis Butcher membuat daging sapi lokal menjadi tidak kalah nikmatnya. Meskipun begitu, Suis Butcher juga menyediakan daging sapi impor. Nama “Suis” sendiri adalah akronim dari Sapi Unggulan Indonesia. *app, foto : app

Kaya Rasa dengan Daging Lokal

Where??

RiauJl. RE Martadinata (Riau) No. 201, Bandung 40114(022) 7205778WiFi availableCredit and debit card payment available Private parking

SetiabudiJl. Setiabudi No. 174, Bandung 40141(022) 2033172Credit and debit card payment available Private parking

Suasana restoran Kitchen Hidangan yang disediakan

Santory Beef Steak

Page 15: MediaGram #9

15MediaGramNovember 2012mediagram.co.id

Culinary

Begitu banyak hal yang bisa ditawarkan oleh Kota Bandung. Anda yang ada tinggal di Bandung atau pun pendatang mau tidak mau diberikan kepuasan oleh beragam fasilitas dalam kota ini. Mengobati kelelahan Anda setelah seharian beraktivitas atau

berwisata keliling Bandung, kota ini pun menawarkan sejum-lah tempat yang bisa Anda kunjungi. Bagi Anda yang memilih untuk mengobati rasa lelah di tempat makan, café, atau bar, maka daftar tempat tujuan Anda pun terbentang panjang.

Salah satu yang bisa mungkin menjadi pilihan yang tepat bagi Anda adalah Gianni’s Café. Lokasinya yang berada di tengah kota – Jl. Cihampelas – membuat café ini jadi tujuan banyak orang ketika malam hari. Sayangnya, meskipun terletak di salah satu jalan paling ramai di Bandung, Gianni’s Café minim petunjuk, sehingga Anda perlu sedikit usaha untuk mencari. Namun jejeran ramai mobil pengunjung café tentu akan membantu Anda mengenali tempat ini.

Gianni’s Café, seperti kebanyakan café pada umumnya, menata bangu-nannya senyaman mungkin agar pengunjung betah nongkrong di sini. Interior dengan dominasi aksen kayu tentu mengentalkan kesan nyaman tersebut. Café ini terdiri dari dua lantai. Bagi Anda yang datang dengan keluarga besar atau kerabat dengan jumlah yang banyak, lantai dua adalah tempat yang dire-komendasikan. Meja kayu besar praktis mampu menampung Anda. Beberapa set yang ditata dengan konsep berbeda juga bisa menjadi pilihan Anda di tem-pat ini, baik outdoor maupun indoor.

Dilihat dari namanya, Gianni’s, kita bisa merasakan kes-an Italia yang kental. Benar saja, begitu Anda melihat buku menu, berbagai makanan Italia merajalela dan mendominasi pilihan. Namun tentu tidak hanya masakan Italia yang ada di café ini. Berbagai masakan dari Indonesia pun bisa Anda nikmati.

Salah satu makanan yang menjadi andalan di tempat ini adalah Spaghetti Aglio Olio. Masakan asal Italia ini menjadi salah satu menu yang paling banyak dipesan oleh pengun-

jung. Menu lainnya yang juga bisa menjadi pilihan Anda adalah creamy corn soup, atau fettucini carbonara yang juga menjadi favorit.

Selain itu juga ada beberapa menu yang tidak Anda temukan di tempat lain. Salah satunya adalah Tofu Amseuhah. Tahu yang dipotong tipis dan disa-jikan dengan rasa yang pedas. Untuk pilihan minuman, Gianni’s menyediakan berbagai teh dengan pilihan rasa, dan juga tentu saja pilihan minuman beral-kohol bagi Anda.

Jika Anda berkunjung ke café ini, Anda bisa melihat keramahan dari pe-layan-pelayannya. Anda bahkan tak jarang akan melihat pemilik café ber-jalan-jalan dan menyapa ramah pengunjung. Lebih dari itu, Anda tidak perlu bersusah payah jika ingin memanggil pelayan. Pasalnya tiap meja di café ini dilengkapi dengan bell yang memudahkan Anda dalam menghubungi pelayan café. *fyk

BEGITU ANDA MELIHAT BUKU MENU, BERBAGAI MAKANAN ITALIA MER-

AJALELA DAN MEN-DOMINASI PILIHAN

[GIANNI’S]cafe

Address : Jl. Cihampelas No. 205, BandungPhone : (022) 203-7702Business hour: Sun-Thu 11.00-24.00 & Fri-Sat 11.00-02.00Parking : Private ParkingPayment : Credit Card available

Page 16: MediaGram #9

16 MediaGram November 2012 mediagram.co.id

Culinary

B egitu banyak pilihan restoran di kota Bandung yang bisa Anda kunjungi. Kebanyakan mengusung tujuan yang sama; untuk memuaskan pengunjung dengan pelayanan serta makanan-nya. Semakin maraknya restoran dan café di kota Bandung membuat mereka berlomba-lomba menyajikan makanan-

makanan unggulan dengan dilengkapi tata ruang yang nyaman serta mengi-kuti kemajuan zaman. Masalah kepuasan pengunjung menjadi hal yang paling dipikirkan.

Begitu juga dengan restoran yang satu ini. Atmosphere. Terletak di tengah keramaian Kota Bandung, menjadi salah satu nilai yang diunggulkan oleh restoran ini. Berdiri sejak 2002, Atmosphere menyajikan segala penawaran yang mampu diberikan oleh restoran-restoran lain. Bangunan megah dengan konsep minimalis bercampur etnik Bali yang cukup kental. Di mana-mana Anda akan melihat furnitur-furnitur berbahan kayu menghiasi ruangan. Dilengkapi pula dengan meja dan kursi kayu yang menimbulkan kesan elegan. Anda bisa memilih duduk di kursi kayu, atau lesehan yang terletak di lantai atas restoran ini.

Atmosphere mengusung konsep café dengan gaya restoran. Untuk uku-ran café, Atmosphere memiliki kapasitas yang cukup besar. Restoran ini bisa menampung hingga 500 sampai 700 pengunjung. Luas bangunan serta pe-nataan ruangan yang cukup padat membuat kapasitas Atmosphere menjadi sangat besar. Tidak heran bila di sudut-sudut ruangan kita bisa menemukan furnitur-furnitur yang luput dari perawatan.

Dari segi makanan, Atmosphere mengusung konsep Western yang di-padukan dengan Asian food, dan ditambah dengan beberapa pilihan menu nusantara. Jika melihat bangunannya, kebanyakan pengunjung mungkin akan

lebih mengenal Atmosphere dengan western food-nya, padahal justru Asian food-lah yang menjadi keunggulan Atmosphere.

Untuk menu makanan barat, yang menjadi unggulan dari Atmosphere ini adalah Australian Wagyu Beef. Sementara untuk makanan asia, Atmosphere memiliki menu favorit yaitu Iga Sapi Bakar Rica. Anda bisa memilih berbagai menu makanan yang cukup lengkap dari menu appetizer, main course, hing-ga dessert. Menu yang ditawarkan oleh Atmosphere terbilang cukup lengkap variannya.

Kelengkapan varian juga bisa dilihat dari menu minumannya. Anda bisa menikmati menu minuman dari yang non-alcohol hingga yang ber-alcohol. Anda juga bisa menikmati aneka pilihan wine yang ditawarkan di restoran ini. Jenis wine yang tersedia di Atmosphere adalah red wine, rose, dan white wine.

Atmosphere sering mengadakan event-event regular di tempatnya. Dari mulai New Year’s Eve, Christmas, Imlek, hingga perayaan Valentine’s Day. At-mosphere juga sering kali mengadakan event untuk menarik pengunjung, yang biasa diadakan pada April atau November. Atmosphere juga secara ru-tin mengundang penyanyi ternama untuk merayakan hari ulang tahunnya yang jatuh pada bulan Juli. Dengan kapasitas yang besar dan tata ruang yang menarik, mungkin restoran ini bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin merayakan hari spesial Anda.

Atmosphere juga gencar melakukan promosi bagi pelanggan premi-um-nya, terutama pelanggan yang memiliki member card. Daya tarik lain dari restoran ini adalah live music yang rutin digelar tiap hari, kecuali hari Minggu dan Senin, dari pukul 20.00 – 22.30. Meskipun terkesan glamour, restoran ini tidak hanya cocok untuk makan malam, namun juga untuk pilihan makan siang Anda. *fyk, foto : gs

ATMOSPHEREcafé & resto

Page 17: MediaGram #9

17MediaGramNovember 2012mediagram.co.id

Culinary

Terlihat dari balik kaca mobil sekumpulan anak muda berbon-dong-bondong sudah tak sabar ingin berpesta, yang pria ber-dandan necis perlambang mereka yang sarat akan pergaulan, dan yang wanita sudah berdandan seindah mungkin dengan menggunakan gaun pesta dan semerbak wewangian tercium

saat melewati mereka. Di suatu sabtu malam di saat hujan telah meng-guyur selama sehari penuh, di mana kota Bandung sedang dalam tem-peratur yang begitu dingin dan malam pun masih belia, tim MediaGram berkesempatan datang ke sebuah klab malam yang berlokasi di bagian sebuah mall Cihampelas Walk atas undangan dari seorang kawan.

Setelah berbincang sejenak di depan sebuah pintu masuk Embassy Bandung, tampak beberapa petugas keamanan sudah mulai mempersi-lakan tamu masuk ke ruang pesta para tamu dan terlihat antrian mereka yang menyertakan identitasnya sebagai bukti bahwa ia dalam keadaan di atas 20 tahun, semuanya sudah bersiap untuk menikmati pesta hingga larut malam. Hingga dirasa waktunya tiba, segenap tim MediaGram pun memutuskan untuk masuk ke dalam.

Waktu masih terlalu pagi untuk sebuah pesta, musik sudah mulai bergemuruh, namun belum ada keramaian yang berarti. Tim menunggu sambil menikmati komplimen berupa bir dan berbincang kecil dengan mengenai Embassy Bandung dengan Tria yang bertugas menjadi marketing di klab malam ini, “klab ini berdiri sejak 2004, sejak pertama berdiri sampai hari ini kami banyak melakukan komunikasi secara terbuka dengan masyarakat sekitar, untuk menjaga hubungan dengan mereka,

sehingga dukungan dari masyarakat tetap ada untuk Embassy ini”, pungkas Tria.

Malam mulai sudah larut, pengunjung pun berdatangan, sebagian mengisi meja dan memesan berbotol-botol minuman, sebagian memilih untuk berdiri-berdiri santai meneguk segelas minuman untuk menghangatkan badan sembari menunggu atmosfir pesta memanas. “Walaupun ini malam minggu dan special event, malam ini tak seperti malam minggu biasanya. Hujan deras seharian tadi membuat mereka telat untuk datang ke pesta”, tutur Tria.

Semakin larut, lantai dansa mulai dipenuhi mereka yang sedari tadi menunggu momentum ini. Meja mulai penuh oleh mereka yang senang menikmati minuman sambil bersuka ria dengan kawanannya. Riuh tawa, kegaduhan, rasa gembira, semuanya tercurah dalam pesta di bawah tata cahaya yang semarak dan musik yang begitu mengguncang malam itu di Embassy Bandung.

Pesta di Embassy Bandung ini setiap malamnya digalakan dari mulai pukul 10 malam hingga pukul 4 pagi. Harga tiket untuk memasuki Embassy Bandung ini terbilang cukup terjangkau oleh semua kalangan ditambah dengan first drink yang disediakan oleh mereka. Siapapun yang ingin meluruhkan rasa penat, ingin bersenang-senang dan larut dalam pesta, atau sekadar bersosialisasi mencari kenalan baru, Embassy Bandung adalah salah satu dari sekian klab malam yang menyediakan ruang untuk itu semua. Semua bergembira, semua senang, dan penat pun hilang. *lafagreen, foto : gs

Page 18: MediaGram #9

MediaGram mediagram.co.id18 Oktober 2012

Semua orang pasti kenal dengan tanggal `10 November, selain itu adalah hari pahlawan, hari itu juga di mana uang gajian sudah habis dan sedang menatap tanggal muda untuk ga-

jihan berikutnya.Tapi biasanya hari pahlawan itu adalah hari di mana

secara kompakan banyak ceremonial dengan kostum baju-baju pejuang jaman revolusi, dandanan lengkap dengan senjata dan topi pejuang bahkan dengan bawa bambu runcing yang diujungnya ada bendera merah putih kecil.

Pahlawan itu dinamis, karena tidak hanya zaman perjuangan saja melulu. Jaman modern seperti saat ini kata-kata PAHLAWAN menjadi sangat subjektif, Tanya deh supir angkot siapa pahlawan bagi mereka, jawaban-nya adalah polisi yang tidak pernah memberikan tilang.

Bahkan betapa subjektifnya seorang pahlawan bisa ditinjau dari sudut pandang anak-anak kecil yang baru belajar sejarah, coba aja iseng tanya siapa pahlawan fa-voritnya, dan kal mau jujur dua tokoh pahlawan di In-donesia yang paling sering disebut anak-anak sekolah adalah Bung Karno, Jenderal Soedirman, dan jika anak perempuan yang ditanya pasti R.A. Kartini.

Naaah…!!! Konteksnya di jaman sekarang ini, bisakah seseorang menjadi pahlawan? Bisaaaaa bangeeeet…!!! Orang jahat aja bisa jadi pahlawan asal punya duit kok.

Misalkan ada seseorang yang rajin banget ngambil duit Negara, bahkan kerugian Negara bisa sampai trilyunan rupiah. Akan tetapi ujug-ujug bisa jadi dikagumi ban-yak orang, dipuja-puja banyak orang bahkan dianggap sangat berjasa pada bangsa dan Negara ini.

Sekarang itu banyak sekali yang namanya pahla-wan, bukan hanya pahlawan revolusi, pahlawan ke-merdekaan, akan tetapi sekarang banyak versinya, mulai dari pahlawan pembangunan yang memang dia sering membangun-bangunkan orang lain.

Ada juga pahlawan reformasi yaitu mahasiswa yang gugur waktu demo tahun 98 dan selanjutnya hasil refor-masi itu diisi oleh orang-orang yang tabiatnya sama saja.

Ada juga pahlawan tanpa tanda jasa yang artinya seorang pejuang yang gak pernah diberi tanda dan gak pernah diberi balas jasa.

Selain itu ada juga yang disebut pahlawan buruh yang rela diburuhin berapa aja oleh perusahaan.

Lebih tragis adalah pahlawan Hak Asasi Manusia, dia yang rajin membela HAM, rajin memprotes kebi-jakan publik yang tidak sesuai dengan HAM, namun akhirnya Hak Asasi Manusia dirinya sendiri hilang di dalam pesawat.

Selamat hari pahlawan. Tetaplah cinta pada tanah air Indonesia, tetaplah cinta pada ibu pertiwi dan jadilah pahlawan menurut versi masing-masing.

Page 19: MediaGram #9
Page 20: MediaGram #9

MediaGram mediagram.co.id20 Oktober 2012

Apakah kepahlawanan itu? apakah arti sebuah perjuangan seorang pahlawan bagi kita? apakah arti mimpi dan cita-cita seorang pahlawan bagi kita sekarang ini? Setidakn-ya, inilah kenyataan dari semua mimpi dan

cita-cita para pahlawan Bangsa yang sudah memberikan segalanya bagi tumpah darah dan negara kita; Indonesia. “Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”, kutipan Presiden pertama Indonesia yang juga sebagai Bapak Bangsa, Ir. Soekarno yang diucapkan ketika memperingati hari Pahlawan pada 1961 itulah yang akan selalu kita ingat bahwa kita jangan sekali-kali melupakan jasa para pahlawan Bangsa ini yang sudah merelakan segalanya bagi tumpah darah negeri ini.

Sejarah singkat seputar kemerdekaan Bangsa Indonesia

Sudah lebih dari 67 tahun bangsa ini merdeka, menentu-kan nasibnya sendiri untuk terbebas dari segala bentuk penjajahan bangsa lain. Sudah banyak tenaga, pikiran,

harta, bahkan jiwa dan raga diberikan para pahlawan untuk udara kemerdekaan yang bisa kita hirup sedalam-dalamnya hingga saat sekarang ini.

Setelah dinyatakan menyerah tanpa syarat terhadap Jepang pada 8 maret 1942. Maka dengan resmi, setelahnya Indonesia di bawah pendudukan Jepang. Kemudian pada 6 agustus 1945 Jepang dinyatakan kalah oleh sekutu, setelah peledakan bom atom di kota Hiroshima dan Nagashaki, dan pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyatakan kalah terhadap sekutu.

Setelah peristiwa itu, dengan cepat para pemuda di Indo-nesia merespon hal itu dan mempersiapkan pembacaan teks proklamasi di Jakarta pada 17 Agustus 1945, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, di kediaman Sang Proklamator Re-publik Indonesia, Ir. Soekarno tepat pada pukul 10.00.

Setelah kekalahan Jepang dan pembacaan teks proklamasi yang menjadi dasar berdaulatnya bangsa Indonesia, kemudian Inggris datang dan mendarat di Jakarta pada 15 September dan di Surabaya pada 25 Oktober 1945 mengatasnamakan AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) dengan persetujuan Blok Sekutu. Adapun perihal kedatangan Inggris ini untuk menerima penyerahan dari tangan Jepang, dan melucuti senjata tentara Jepang.

Kedatangan AFNEI (baca: Inggris) pada mulanya disambut baik oleh rakyat Indonesia, tapi ternyata setelah itu pihak Inggris rupanya ingin mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan sipil Belanda yang menganggap bahwa Indonesia masih sebagai negeri jajahan Belanda. Tanpa sepengetahuan penduduk, kedatangan AFNEI di Indonsia ternyata ditumpangi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Tentu saja hal ini membuat geram dan marah bangsa Indonesia karena menganggap sudah dikhianati oleh Inggris. Tak pelak hal ini juga membuat terjadinya perlawanan-perlawanan terhadap AFNEI dan NICA hampir di seluruh pelosok tanah air.

10 November: perjalanan panjang dari cita-cita para pejuang di negeri ini untuk kemerdekaan Bangsanya dari cengkraman penja-

jahan bangsa asing

HARI PAHLAWAN

Bung Tomo

Prasasti 10 November

Page 21: MediaGram #9

21MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Peristiwa 10 November

H ari pahlawan di Indonesia tidak lepas dari sejarah ter-jadinya pertempuran antara

para pejuang dan penjajah di kota Sura-baya. Sebelumnya, pada 1 September 1945, Pemerintah Indonesia di Jakarta menyerukan agar bendera Merah Putih dikibarkan di seluruh pelosok Indonesia, tak terkecuali di Kota Surabaya. Pada 18 September 1945, sekelompok orang Be-landa dengan sengaja mengibarkan ben-dera Belanda dan melakukan ‘pelecehan’ terhadap kedaulatan Indonesia dengan cara menurunkan bendera Merah Putih pada salah satu tiang di Hotel Yamato/ Yamato Hoteru (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye di saat masa kolonial Belanda. Sekarang Hotel ini bernama Hotel Majapahit). Terletak di Jalan Tun-jungan No. 65 Surabaya. Sejak saat itu juga peristiwa ini disebut dengan Ins-iden Yamato. Setelah peristiwa tersebut, pertempuran pun tak terelakkan dan terjadi selama tiga hari (27-29 Okto-ber), pertempuran ini banyak memakan korban, baik dari pihak sekutu ataupun dari pihak Indonesia. Tak pelak, pertem-puran di Surabaya menjadi salah satu pertempuran yang paling besar Bangsa Indonesia terhadap bangsa asing setelah kedaulatan kemerdekaan Indonesia.

Setelah tiga hari, pertempuran dapat direda, sebelum kembali terjadinya sebuah insiden yang mematikan Brigadir Jendral Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa timur) pada 30 Oktober 1945 kembali memicu terjadinya perang susulan. Hal ini memicu kemarahan dari pihak Inggris.

Melalui Juru bicaranya; Mayor Jendral Robert Mansergh mengultimatum para pejuang dan seluruh rakyat Indonesia yang memegang senjata agar menyerahkan diri kepada pihak Inggris setidaknya pada pukul 06.00 pagi di tanggal 10 November 1945.

Tentu saja ultimatum tersebut dianggap melecehkan oleh para pemuda di Surabaya yang pada akhirnya menolak hal tersebut karena rakyat menganggap Bangsa Indonesia telah berdaulat, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR, TNI waktu itu) sudah terbentuk sebagai pasukan negara.

Dengan terus mengangkat senjata dan memberikan perlawanan terhadap Inggris, dengan semangat yang berko-bar-kobar pula, Bung Tomo sebagai tokoh muda yang dianggap mampu membakar api perlawanan kepada pen-jajah mampu menggerakan kembali se-mangat para pemuda Surabaya untuk bahu-membahu bersama pejuang demi menaklukan penjajah.

Inggris yang mengira mampu menaklukan Surabaya, selama tiga hari dibuat berpikir ekstra untuk menak-lukan barisan rakyat dengan semangat mengusir penjajah dan menjaga kedau-latan Indonesia. Perlawanan terhadap penjajah juga mendapat sokongan para kaum ulama, semisal Kiyai Hasyim Asy’ari dan juga Kiyai Wahab Hasbullah untuk menggerakakkan para santrinya di Surabaya dan sekitarnya untuk juga turut bertempur di medan perang.

Walau pada akhinya Surabaya berhasil dikuasai kembali oleh Inggris, dengan membombardir Kota itu dari berbagai sisi, dan berhasil membumihanguskan Kota Surabaya

dengan meminta banyak korban yang kurang lebih berjumlah 6.000-16.000 dari pihak Indonesia, hampir 200.000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya, sementara korban dari pihak Inggris diperkirakan mencapai 600-2.000 tentara. Semangat pantang menyerah arek-arek Suroboyo inilah yang akhirnya dijadikan sebagai momentum penting di Indonesia dengan dijadikannya Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan, dan tanggal 10 November ditetapkan sebagai momentum Hari Pahlawan.

Walaupun momentum 10 November dijadikan sebagai Hari pahlawan, kita juga tidak begitu saja lantas melupakan banyak peristiwa-peristiwa perlawanan para pemuda Bangsa yang ‘heroik’ terhadap penjajahan di negeri ini; sebut saja peristiwa Palagan Ambarawa di Ambarawa; Semarang, perjuangan gerilya Jendral Soedirman di Jawa Tengah dan Jawa Timur; Bandung Lautan Api di Jawa Barat; Pertempuran Medan Area, di Medan dan sekitarnya; Pertempuran Margarana di Bali; Serangan umum 1 Maret di Yogyakarta dan Solo; pertempuran lima hari lima malam di Palembang. Atau peristiwa-peristiwa lainnya yang sudah diperjuangkan oleh generasi-generasi muda sebelum kita.

Sepatutnya pula kita menghargai jasa para pahlawan di negeri ini yang sekali lagi sudah memberikan segalanya bagi cita-cita kemerdekaan dan pembebasan terhadap penjajahan di atas bumi yang sekarang kita pijak ini, yang udaranya dengan bebas kita hirup, tanahnya sudah sangat subur kita tanami, yang sudah bersama-sama pula kita beri nama: In-donesia. *gebe, berbagai sumber

Rakyat & TKR

Page 22: MediaGram #9

FashionLifestyle

22 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

Nintendo bisa dibilang berhasil menjalankan strategi dengan merilis konsol game terbarunya yakni Wii U bertepatan dengan perayaan hari Thanksgiving yang begitu

sakral bagi warga Amerika Serikat dan Kanada. Nintendo tercatat menjual Wii U sebanyak 400 ribu unit pada hari peluncurannya tersebut, bahkan kabarnya Nintendo Wii U terjual habis di semua toko retail yang memperdagangkannya.

Jika dibandingkan dengan pendahulunya yakni Nintendo Wii yang terjual 600 ribu unit dalam waktu enam hari penjualannya di tahun 2006, diyakini bah-wa kali ini Wii U akan menjual lebih banyak lagi dan bahkan memecahkan rekor sebelumnya. Nintendo yakin karena menurutnya hingga saat ini permintaan pasar akan konsol tersebut masih sangat tinggi dan tanggapan positif memang sudah terlihat sejak tahun lalu.

Terobosan baru yang dilakukan Nintendo dengan menambahkan con-troller bernama GamePad. Digadang sebagai ekperimen paling unik selama sejarah Nintendo, karena jika biasanya sebuah controller hanya memiliki tombol-tombol standar pada umumnya, lain halnya dengan GamePad. Con-troller buatan Nintendo ini dilengkapi dengan layar sentuh berukuran 6.2 inci, sebuah stylus, kamera VGA, mikrofon, giroskop, speaker stereo, akseler-ometer, dan teknologi teknologi near-field communication (NFC).

Kelengkapan fitur yang terdapat pada controller tersebut juga bisa dibilang menjadi sebuah nilai jual bagi konsol Nintendo Wii U, karena

dengan fitur yang disediakan saat ini memungkinkan para pengembang untuk mengeksplorasi interaksi baru antara pengguna dan game-nya.

GamePad juga memiliki fungsi untuk memberikan informasi lain atau pilihan tambahan yang berhubungan dengan game yang sedang dimainkan tanpa harus melihat layar TV. Namun tidak semua game menggunakan fitur GamePad karena keunggulan lainnya yang akan didapat adalah pada saat layar TV sedang digunakan untuk keperluan lain, pemain dapat tetap memainkan permainannya menggunakan layar pada GamePad itu sendiri. *lafagreen, berbagai sumber

CONSOLE GAME TERUNIK SEPANJANG SEJARAH NINTENDO

Specification

Page 23: MediaGram #9

FashionLifestyle

23MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Setelah album ke-tiganya yang berjudul Chamber Music Society yang dirilis di tahun 2010, hingga menoreh penghargaan Grammy sebagai Best New Artist. Secara telak membuat seorang Justin Bieber ‘gigit jari’, kini Esperanza Spalding mungkin telah

siap mengulang kesuksesannya atau setidaknya memberikan sebuah kontribusi besar bagi ranah musik mainstream dengan merilis album Radio Music Society.

Album ke-empat yang direkam selama pertengahan 2011 ini mengundang perhatian yang cukup besar di minggu pertama perilisannya, dengan penjualan sebanyak 25 ribu kopi, di bulan maret 2012. Radio Music Society tentu menjadi sebuah penantian bagi para penggemarnya, mengingat rencana perilisan album ini telah diumumkan secara resmi lewat website miliknya setahun sebelumnya.

Radio Music Society adalah sebuah album yang berisi 12 track, dengan jenis musik modern jazz yang bersahabat dengan telinga, sehingga sudah bukan lagi pertanyaan, apakah album ini akan menjadi langganan pemutaran radio yang notabene berderet musik pop? Single Black Gold yang frasa-frasa nadanya begitu menawan, diawali dengan solo vokal yang mengambang-ambang. Kemudian diikuti dengan komposisi musik yang begitu rupawan, musik ini memiliki sebuah kenikmatan tersendiri untuk diputar berulang-ulang hingga puas. Track Radio Song dapat dijadikan terapi pendengaran yang begitu mengasyikkan. Land of The Free yang bernuansa soul dan ballads menjadi track favorit untuk memanjakan telinga dengan

alunan suara Spalding yang begitu bercahaya diiringi oleh instrumen pipe organ yang begitu syahdu, hanya sayangnya track ini terlalu pendek, karena waktu yang tersedia kurang dari dua menit saja.

Secara keseluruhan, Radio Music Society adalah bentuk penyempurnaan dari album Esperanza Spalding yang berjudul Esperanza di tahun 2008 silam. Komposisi musiknya yang wahid dengan sejumlah eksperimental tanpa mengesampingkan harmoni, betotan bass yang berkelas Spalding dengan vokalnya yang begitu lembut namun selalu terdengar prima adalah kunci utama yang menjadikan Black Radio tidak serumit musik jazz kontemporer umumnya. Album ini adalah karya terpilih yang memang tidak sembarangan orang bisa mendengarnya terlebih menikmatinya. Ada semacam peraturan tak tertulis untuk mendengarkan album ini, yaitu, mendengarkan Radio Music Society harus memiliki tingkat intelektualitas yang tidak menengah apalagi rendah.

Walau demikian, bukan berarti Radio Music Society mengandung musik yang seberat itu. Justru, album ini adalah pilihan musik berkelas yang begitu bersahabat dengan telinga, terlebih jika telinga pemiliknya menggemari musik jazz. Akan ada sensasi menarik apabila memutar berulang kali seluruh isi albumnya, sensasi seperti rasa apresiasi diri bisa menikmati musik yang demikian baiknya. Sensasi yang amat unik, namun memang begitulah adanya. Jika diberi angka, satu hingga sepuluh, maka album ini memiliki nilai mutu 12. *lafagreen, berbagai sumber

Pilihan Musik Kelas Satu Yang Bersahabat

ESPERANZA SPALDING – RADIO MUSIC SOCIETY

Page 24: MediaGram #9

FashionLifestyle

24 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.

Perpustakaan Goethe Bandung, sebuah perpustakaan yang mengedepankan perkembangan dunia pustaka. Beralamat di Jl. L.L.R.E. Martadinata 48, Bandung, 40115.

Pada masa mendatang, di Pusat Informasi dan Perpustakaan, akan mendapatkan media cetak dan audiovisual Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing serta informasi kebudayaan Jerman dalam bahasa Jerman. Selain itu, di ruang multimedia terdapat beberapa komputer dengan program-program khusus untuk melatih bahasa Jerman anda.

Perpustakaan Goethe menyediakan, buku-buku dengan tema pilihan dalam bahasa Jerman, sebagian kecil terdapat buku-buku dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, koran dan majalah-majalah Jerman terbaru, CD

Musik, film fiksi dan dokumentasi Jerman dalam bentuk DVD, sebagian dengan subtitle bahasa Inggris, buku-buku referensi dan kamus-kamus, dan software untuk belajar bahasa Jerman, Perpustakaan Goethe juga menyediakan koleksi tambahan yang dititikberatkan pada tema bahasa Jerman sebagai bahasa asing, arsitektur, komik dan seni kontemporer.

Perpustakaan terbuka untuk umum dan untuk penggunaan buku serta media di dalam perpustakaan tidak dikenakan biaya. Hari buka dari Senin hingga Sabtu, dari pukul 12.00 hingga pukul 18.00. Untuk peminjaman diperlukan kartu perpustakaan. Silakan Anda menyertakan Kartu Tanda Penduduk atau dokumen jati diri lain yang dilengkapi keterangan tempat tinggal, misalnya SIM, ditambah 2 pas photo. Pelajar/mahasiswa menyerahkan kartu pelajar/mahasiswa. Peserta Kursus menyerahkan kartu peserta kursus. Peminjaman berlaku hanya bagi mereka yang berdomisili di Bandung dan daerah sekitarnya.

Selama media tidak dipesan, masa peminjaman dapat diperpanjang melalui surat, fax, atau e-mail, karena lama peminjaman empat minggu untuk buku, dan dua minggu untuk CD-Rom, CD, DVD dan Majalah. Perpanjangan melalui telepon tidak dilayani. Di Goethe, Anda akan mendapatkan jadwal kegiatan, informasi khusus dan layanan kerjasama bagi pustakawan. Goethe mengadakan kerjasama dengan beberapa Perpustakaan, Perhimpunan Pus-takawan, Balai Pendidikan dan Institusi di dalam dan luar negeri dengan tu-juan untuk meningkatkan dialog dan pertukaran informasi khusus. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menghubungi langsung Goethe Bandung.

Jadikan perpustakaan kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengeta-huan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manu-sia. *gs, berbagai sumber

Goethe BandungLintas Pertukaran Informasi Khusus

Page 25: MediaGram #9

FashionLifestyle

25MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Bukan maksud terlalu memuji, berlebihan, atau mengecilkan karya yang lain, namun dalam konteks tertentu novel/ antologi cerpen 9 Dari Nadira sangat menohok. Rasanya novel ini menyisakan kesan bolong, agak menyesakkan, barang kali amat kecut, terutama bagi para pembaca yang lapar dengan sesuatu yang membahagiakan.

Tapi toh bagusnya suatu karya bukan dinilai dari bahagia atau tidaknya ending cerita, melainkan kesan yang ditimbulkan bagi pembacanya. Leila S. Chudori sangat sukses memberikan kesan yang dalam.

Novel yang berjudul 9 Dari Nadira ini terdiri dari sembilan bab yang masing-masing bab mengkonstruksi kehidupan Nadira, seperti mozaik yang disusun perlahan untuk mendapatkan gambaran yang utuh pada akhirnya. Novel ini memang agak kurang umum, sedikit eksperimental, dan alur ceritanya tidak melulu linier. Gaya penuturan dan plotnya menjadi salah satu daya tarik dari novel ini. Pembaca dipaksa menyusun puzzle cerita hidup Nadira, beserta para tokoh di sekelilingnya: Nina dan Arya sebagai dua kakaknya, Kemala ibunya, Bramantiyo sang ayah, dan Utara Bayu sosok lelaki yang mendamba Nadira.

Cerita bermula pada kematian Kemala. Kemala tewas setelah menegak obat tidur. Sebuah cara mengakhiri hidup. Kematian tersebut menyisakan goncangan yang hebat dalam keluarga Bramantiyo; termasuk anak-anaknya, Nina, Aryo dan Nadira. Lewat sepenggal-sepenggal kisah dari buku harian Kemala yang ditemukan di gudang, Nadira mencoba menengok masa lalu sang bunda juga ayahnya; sejoli yang merepresentasikan generasi pasca kemerdekaan yang terbuka pada pendidikan Barat. Bram dan Kemala

membangun impian sebagai suami-istri di negeri yang jauh dari tanah air, yaitu Belanda, tepatnya di Amsterdam. Bram dan Kemala adalah pasangan terpelajar dari dunia yang berbeda: Kemala seorang campuran Lampung-Palembang dari keluarga kaya raya yang cenderung sekuler. Adapun Bram adalah pemuda cerdas yang memperoleh beasiswa di Belanda, lahir dari keluarga Sunda-Jawa yang kuat pada agama. Bram kemudian menjadi wartawan, hidup dan menghidupi istri dan anak-anaknya. Di tengah benturan dan latar belakang sosial berbeda antara Kemala dan keluarga/orang tua Bram, Nina, Arya, dan Nadira dibesarkan dengan berbagai problematika keluarga di era modern; pertautan antara tradisi, moral, benturan ideologis, dan prinsip. Juga tak lupa mengenai masalah romantika yang kelam dan tidak terlalu manis.

Leila menyajikan narasi dengan tidak lazim dan unik. Saat mulai membaca mungkin kita akan dibingungkan oleh sudut pandang si pencerita. Kadang dengan sudut pandang orang ketiga, kemudian sudut pandang silih berganti pada tokoh dalam cerita. Penguatan tokoh dan konflik batin yang terjadi dibangun seiring dengan rangkaian bab demi bab. Sekalipun penuturannya tidak linier, kedalaman karakter tokohnya tertuang dengan sempurna.

Pembaca dihadapkan dengan Nadira, tokoh sentral dalam cerita. Nadira dibesarkan dari lingkungan intelektual sang ayah yang seorang wartawan dan di bawah naungan sang ibu cenderung terbuka dan sekuler. Nadira bebas secara ideologis, maka ia menambatkan karirnya sebagai seorang wartawan yang penuh dengan gairah keingintahuan dan petualangan intelektual. Hingga suatu hari, tewasnya Kemala mempengaruhi kehidupan Nadira sebagai seorang anak, seorang wartawan, seorang kekasih, juga berpengaruh ketika ia menjadi seorang Istri. Kisah dalam novel ini penuh dengan tragedi yang menggoncang,

Novel ini juga memasukan konflik-konflik yang berat secara psikologis. Nampaknya Leila memang berusaha menyuguhkan konflik keluarga bukan semacam masalah remeh-temeh dan klise macam sineteron di televisi. Nuansa feminis juga terasa dari pembangunan karakter Nina juga Nadira yang tidak terikat dengan tradisi lokal dan bebas menggapai pendidikan. Isu-isu politis pun disisipkan secara tersirat dalam lantunan kisah novel ini, mulai dari demo mahasiswa ’66, Malari, tentang NKK/BKK, premanisme/ mafioso di era orde baru, hingga isu hangat seputar 9/11 serta wacana Wars Againts Terorism. Tak luput pula masalah keluarga di era metropolitan, di mana ego suami-istri banyak berbenturan.

Sebetulnya banyak poin yang bisa dikupas dari novel ini, termasuk pula kajian dari sudut pandang filsafat semisal dengan menyuguhkan wacana psikoanalisisnya Freud tentang bawah sadar, nuansa kelam ala Camus, juga tentang ekstensialisme yang tergambar dari Nadira yang melarutkan kecemasan dengan menggeluti karir.

Di balik semua wacana yang disuguhkan, justru romantika “pahit” antara Utara Bayu sang redaktur majalah Tera dengan anak buahnya; Nadira menjadi daya tarik tersendiri. Hubungan rumit antara Nadira yang tak sadar akan rasa kasih Utara Bayu, Nadira yang lebih banyak tenggelam dengan gelapnya goncangan batin, sementara Utara Bayu yang tak kuasa bicara, lebih banyak mendiam, hingga Nadira pun digondol pria lain. Mengutip pernyataan Seno Gumira Ajidarma, Leila tak hanya berkisah tentang hubungan romantik, melainkan betapa manusia menjalani kehidupannya dengan rasa, dengan hati, yang tak selalu dimanjakan oleh dunia kita sekarang ini. *gebe

Judul : 9 dari NadiraPengarang : Leila S. ChudoriPenerbit : KPGUkuran : 200 x 135 mmHalaman : 290 halaman

Page 26: MediaGram #9

SENTRA INDUSTRI

26 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

Jika mendengar nama Sumedang, pastilah kebayakan orang akan te-ringat akan tahu. Sumedang memang terkenal akan produksi tahun-ya yang sudah berlangsung sejak lama. Namun siapa sangka, selain tahu, Sumedang memiliki produksi khusus terhadap senapan angin

yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu pula. Memang, senapan angin tidak begitu terkenal seperti tahu Sumedang, tetapi bisnis senapan angin tidak bisa dilupakan.

Daerah Cipacing, Kabupaten Sumedang terkenal akan produksi senapan anginnya. Toko-toko yang menjual senapan angin akan segera terlihat berderet jika memasuki daerah Cipacing. Meskipun tidak diketahui oleh kebanyakan orang, sentra bisnis senapan angin ini sudah cukup dikenal bagi masyarakat sekitar, dan pecinta senapan angin. Tidak sulit mencari toko penjual senapan angin di Cipacing, karena reklame bergambar senapan bisa dipastikan menghiasi sepanjang jalan di daerah Cipacing.

Simbol lainnya tentang sentra bisnis senapan angin Cipacing ini ialah se-buah patung pemuda yang tengah membidik melalui senapan. Meskipun kini patung tersebut terkesan kumal dan tidak terawat, namun patung tersebut tetaplah menandakan simbol kejayaan bisnis senapan angin di Cipacing yang sudah berlangsung puluhan tahun lalu.

Era senapan angin di Cipacing sudah berlangsung sejak satu abad silam. Usaha produksi senapan angin dirintis pertama kali oleh Raden Nata Dimadja pada tahun 1854. Namun, setelah itu tidak ada kabar lagi mengenai

keberadaan senapan angin. Barulah pada tahun 1960-an, terdapat catatan resmi dari generasi keturunan Raden Nata Dimadja. Ketika itu senapan angin belum menjadi komoditi utama sebagai bisnis di Cipacing, hanya terbatas pada perbaikan dan jasa perakitan senapan angin luar negeri. Namun, pada akhirnya para perajin senapan angin memutuskan untuk memproduksi dan menjual senapan angin milik sendiri.

Raden Sa’ud dan Raden Momon merupakan salah satu perintis usaha produksi senapan angin di Cipacing. Mereka berdua memberikan ilmunya dalam perakitan senapan angin kepada masyarakat sekitar, sehingga sema-kin banyak perajin senapan angin di Cipacing. Seiring berkembangnya zaman, pengetahuan akan perakitan senapan angin kian berkembang dan modern. Puncak menjamurnya industri senapan angin di Cipacing terjadi antara tahun 1980 hingga 1997. Kemudian bisnis ini sempat meredup ketika krisis ekonomi melanda Indonesia.

Kini industri senapan angin Cipacing kembali semarak. Saat ini perajin senapan angin di Cipacing sudah mencapai ratusan jumlahnya, dan penjual-nya mencapai hingga puluhan toko. Senapan asli Cipacing merupakan rakitan rumahan, meski ada beberapa bahan khusus yang dipesan dari PT Pindad. Senapan yang dijual di Cipacing beragam, ada yang jenis pompa, gas, atau per. Beberapa senapan angin produksi Cipacing ini sudah ada yang menembus pasar luar negeri, bahkan ada yang menjadi merek terkenal. *app, foto : app

Senapan Angin Cipacing

Sumedang Bukan Sekadar Tahu

Page 27: MediaGram #9

SENTRA INDUSTRI

27MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Bunga sengaja diciptakan memang untuk menghiasi dunia ini. Dengan bentuk dan warnanya yang elok, beberapa memiliki aroma yang khas yang akan mestimulus suasana hati, beberapa juga dijadikan terapi dan beberapa dijadikan lambang kasih sayang, terutama untuk

mereka yang hatinya tengah berbunga-bunga.Bandung sebagai kota yang memiliki julukan ‘Kota Kembang’, sudah tentu

memiliki sebuah pusat dari bermekarannya bunga di kota ini. Pasar bunga Wastu Kencana adalah sebuah pusat para florist terbaik di kota Bandung menjajakan bunga. Pusat penjualan bunga yang sudah kesohor hingga ke segala penjuru Bandung ini terletak di sebuah kawasan yang strategis dan berada di tengah kota, yaitu di Jalan Wastu Kencana dan sudah ada sejak tahun 70an.

Pasar bunga ini biasanya akan mengalami peningkatan pengunjung pada menjelang tahun baru dan hari valentine, juga beberapa hari penting lainnya. Pasar Wastu Kencana terdiri dari sejumlah toko bunga yang dikelola oleh para florist yang juga sekaligus akan menjadi konsultan Anda dalam memilih bunga yang tepat untuk momen yang tepat dan untuk situasi yang tepat. Seperti misalnya, jika Anda seorang pria ingin memberikan bunga kepada pasangan atau calon kekasih Anda, maka sang florist tidak akan sungkan untuk memberi arahan tentang bunga yang cocok dengan suasana hati yang diinginkan, jika ingin memberikan bunga mawar, maka mawar dengan warna tertentu memiliki makna dan filosofi tertentu juga.

Selain itu, Anda juga memiliki banyak pilihan untuk rangkaian bunga seperti untuk ucapan selamat, rangakaian bunga untuk menjenguk kerabat yang sedang sakit, juga bunga ucapan bela sungkawa, dan sejumlah rangkaian bunga lainnya. Jika Anda adalah pengunjung dari luar kota, jika sempat waktu, tak ada salahnya untuk menyambangi pasar ini dan merasakan langsung sensasi kembang dari Kota Kembang. *lg, berbagai sumber

Pasar Bunga Wastu Kencana

Page 28: MediaGram #9

PROFILE

Page 29: MediaGram #9

29MediaGramNovember 2012mediagram.co.id

PROFILE

tepat tanggal 10 November kemarin, Indo-nesia memperingati Hari Pahlawan. Perin-gatan tersebut ditujukan untuk mengenang jasa pahlawan yang berjuang membebaskan Bangsa Indonesia dari penjajahan. Sebenarn-

ya, gelar pahlawan tidak hanya disandang oleh mereka yang berjuang di medan perang, arti kata “pahlawan” lebih dari itu. Banyak orang yang memiliki jiwa kepahlawanan meski-pun tidak memiliki gelar pahlawan.

Salah satu orang yang memiliki sikap kepahlawanan meskipun tanpa gelar pahlawan adalah Bapak Ugan. Pak Ugan merupakan salah satu pengurus dan penjaga Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung. Meskipun tanpa gelar pahlawan, Pak Ugan memiliki jiwa kepahlawanan dengan mendedikasikan dirinya untuk merawat makam para pahla-wan yang gugur di Kota Bandung. Di usianya yang mengin-jak 51 tahun, Pak Ugan masih setia merawat dan menjaga Taman Makam Pahlawan dengan alasan sebagai penghor-matan dan rasa terima kasih terhadap jasa pahlawan.

Sudah berapa lama Pak Ugan menjadi pengurus Taman Makam Pahlawan ini?

Saya menjadi pengurus di sini sejak tahun 1982, berarti sudah 30 tahun saya bekerja di sini.

Pekerjaan semacam apa yang bapak lakukan di sini?Ya, pekerjaan yang utama adalah perawatan terhadap

makam, menjaga kebersihan dan keindahan dari Taman Makam Pahlawan ini. Selain itu saya juga menjaga kea-manan di sini, agar tidak rusak oleh tangan-tangan jahil. Pokonya, semuanya, aktivitas mulai dari merawat, menjaga kebersihan, dan menjaga keamanan,

Pengunjung dari mana sajakah yang sering mengunjungi Taman Makam Pahlawan Cikutra ini?

Pengunjung utama adalah keluarga-keluarga para pahlawan. Pengunjung selain keluarga pahlawan, paling ketika acara 17 Agustus-an. Banyak pesertanya yang bukan merupakan keluarga pahlawan, atau ulang tahun kesatuan, datang pengunjung dari kesatuan tersebut.

Siapa pahlawan nasional yang dikebumikan di sini?Pahlawan nasional, paling Bapak Abdul Muis, dan Bapak

Setiabudhi atau Douwes Dekker. Selain mereka ada banyak pahlawan yang tidak begitu dikenal, mereka kebanyakan yang terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api.

Mendedikasikan diri UntukMembalas Jasa Pahlawan

Page 30: MediaGram #9

30 MediaGram November 2012 mediagram.co.id

Apakah ada acara tersendiri di Taman Makam Pahlawan Cikutra ketika memperingati Hari Pahlawan?

Ya, kalau Hari Pahlawan jelas ada upacara untuk mempe-ringati jasa pahlawan. Biasanya TNI yang melakukan acara tersebut di sini. Selain itu, setiap ulang tahun kemerdekaan, atau Hari Angkatan Bersenjata juga sering diperingati di sini. Yang datang juga banyak, dari anggota keluarga, sering juga dari organisasi kepemudaan, dan lain-lain.

Lalu, Taman Makam Pahlawan ini dinaungi oleh lembaga apa?

Ini di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dikelola oleh Dinas Sosial. Jika ada upacara pemakaman, dan aca-ra-acara militer, baru dilaksanakan oleh TNI, dan perawatan oleh Dinas Sosial. Jadi ada dua kepengurusan di Taman Makam Pahlawan ini, kepengurusan oleh Dinas Sosial, dan tata-tertib oleh TNI.

Menurut Bapak, perhatian pemerintah terhadap Taman Makam Pahlawan ini bagaimana?

Ya Alhamdulillah, pemerintah memberi perhatian yang baik untuk Taman Makam Pahlawan Cikutra.

Luas wilayah dan jumlah makam yang ada di sini?Jika tidak salah, luasnya 8,7 hektare, dan kurang-lebih

ada 5.468 makam.

Persyaratan bagi seseorang yang akan dimakamkan sebagai pahlawan apa saja?

Persyaratannya ada banyak, diantaranya bagi mereka yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Presiden, orang yang mempunyai salah satu tanda jasa penghargaan berupa; Bintang Republik Indonesia, Bintang Sakti, Bintang Maha-putra, dan Bintang gerilya. Lalu ada juga bagi mereka yang gugur atau tewas dalam menjalankan tugas atau operasi tempur.

Mengapa Bapak dapat bertahan begitu lama menjadi pen-jaga makam pahlawan?

Ini sebagai bentuk menghormati dan rasa terima kasih saya bagi jasa pahlawan yang telah gugur. Saat ini, ban-yak orang yang melupakan jasa-jasa para pahlawan, maka dari itu, saya ingin menghormatinya dengan cara merawat makamnya.

Menurut Bapak, bagaimana cara menghormati pahlawan yang sudah dikebumikan di sini?

Ya, caranya dengan merawat dan peduli kepada mer-eka. Jangan sampai pahlawan dilupakan karena jika tidak ada mereka, maka kita tidak akan bisa hidup enak seperti ini, mungkin masih dijajah. Saya bekerja di sini pun karena menghormati jasa pahlawan, saya ingin memberikan balas jasa kepada mereka.

Menurut Bapak sendiri, apa arti pahlawan?Pahlawan adalah orang yang berjuang demi kepentin-

gan masyarakat luas. Tidak hanya berperang, apa saja asal memberikan sumbangsih kepada orang banyak. Guru juga termasuk pahlawan.

Harapan Bapak terhadap penghormatan pahlawan untuk ke depannya bagaimana?

Ya, jangan dilupakan lah. Bagaimanapun mereka sudah memberikan jasanya yang besar bagi Indonesia. Caranya, tidak perlu sulit, cukup dengan menghormatinya, dan mem-perbaiki diri sendiri agar bisa meneruskan dan mempertah-ankan perjuangan para pahlawan.

*app, foto : app

PROFILE

Pak Ugan merupakan salah satu pengurus dan penjaga Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Page 31: MediaGram #9
Page 32: MediaGram #9

EntertainmentEntertainment

32 MediaGram Oktober 2012 medigram.co.id

Bukan Quentin Tarantino namanya jika membuat sebuah film yang bernuansa serupa dengan film kebanyakan, atau tak beda dengan deretan film lain di kelas yang sama. Bukan, itu bukan tipikal Quentin Tarantino. Ia memiliki sesuatu yang khas yang tidak dimiliki film maker

lainnya, begitu pekat dan kental sehingga terlalu sulit untuk menyamai kejeniusannya. Adalah Pulp Fiction yang digarapnya di tahun 1994 yang menjadi sebuah karya memukau pula sekaligus menjadi primadona dunia sinematografi di tahun itu bahkan hingga detik ini.

Film yang diperankan oleh sederet nama besar seperti John Travolta sebagai Vincent Vega, Samuel L Jackson sebagai Jules Winnfield, Uma Thurman sebagai Mia Wallace dan juga Bruce Willis sebagai Butch Coolidge ini berhasil mengisi daftar film-film terbaik sepanjang masa. Film dengan struktur cerita yang tidak biasa ini dikemas apik oleh Tarantino. Alur cerita yang non-linear ala Tarantino dan penokohan yang khas menjadi sebuah kekuatan dari Pulp Fiction.

Film ini dibagi ke dalam tiga bagian besar dan secara spesifik untuk membentuk alur non-linear film ini yang dibagi ke dalam tujuh bagian kecil, yaitu Prologue-The Diner, Prelude to Vincent Vega and Marsellus Wallace’s Wife, Vincent Vega and Mia Wallace, Prelude to The Gold Watch (flashback), The Gold Watch, The Bonnie Situation, Epilogue-The Diner. Ketujuh bagian itu membentuk sebuah alur yang tidak beraturan dan menjadikan ceritanya misterius, sekaligus menjadikannya berada di luar jangkauan para penerka alur cerita film. Jika ketujuh sequence itu diurutkan dalam sebuah kronologi yang beraturan, maka menurut kekuatan ceritanya menjadi tidak gereget. Ketidakteraturan adalah sesuatu yang memikat, memukau, seru dan artifisial.

Karena memang pada masa itu John Travolta adalah seorang aktor wahid yang dielu-elukan, maka Vincent Vega yang diperankan oleh John Travolta menjadi tokoh yang sangat sentral dalam Pulp Fiction dan ia memainkan perannya dengan cukup baik tanpa noda sebagaimana Travolta biasanya. Namun jauh lebih tertarik pada karakter Jules Winnfield (Samuel L. Jackson) yang dalam aksinya acap kali meracau membaca ayat bible sekaligus menafsirkannya berdasarkan versinya sendiri, lalu kemudian di saat setelah meracau, Winnfield kemudian membantai korbannya secara kejam. Sebuah karakter dengan watak yang kontradiktif, kontroversial, pula esensial di saat yang bersamaan.

Pulp Fiction merupakan film fiksi dengan nuansa realistis. Hampir semua kejadian yang ada di dalam Pulp Fiction memang hal-hal yang terjadi dalam kehidupan nyata, dalam dunia yang demikian. Di dalamnya terdapat sense of humor yang berkelas, filosofi, pandangan sosial, pandangan hidup dari masing-masing karakternya yang tergambar lewat setiap dialog dan monolognya. Tarantino mengemasnya dengan aneh, jika unik tidak cukup menggambarkan betapa keluar jalurnya film ini. Film yang meraih sederet penghargaan ini kemudian menjadi tolak ukur, inspirasi, pengaruh, dan contoh bagi film-film lain setelahnya, dengan genre yang serupa. Sebuah film berdurasi 154 menit yang merevolusi wajah perfilman selama berpuluh-puluh tahun ke depannya. *lafagreen, berbagai sumber

Directed by : Quentin TarantinoWritten by : Quentin Tarantino, Roger AvaryCast : John Travolta, Samuel L. Jackson, Uma Thurman, Bruce WillisDuration : 154 min.

Famous Scene on Pulp Fiction

Page 33: MediaGram #9

TIME : 19.00 WIB, 1 November 2012 LOCATION : Sabuga (Sasana Budaya Ganesha),Jl. Tamansari no. 73ORGANIZED BY : Sarasvati MusicDjarum BlackCONTACT : @SARASVATIMUSIC

TIME : 9 November 2012 LOCATION : Lapangan Parkir FISIP UNPAD,Jatinangor.ORGANIZED BY : FISIP UNPADCONTACT : @FisipFolkFest

TIME : 17 November 2012 LOCATION : Monumen Perjuangan JABAR,Jl. DipatiukurORGANIZED BY : UNPADCONTACT : @MahadharmaFest

TIME : 12 Desember 2012 LOCATION : Sasana Budaya Ganesha (SABUGA)BandungORGANIZED BY : Atap PromotionsCONTACT : @Coklat_Xtraligi

CONTACT US FOR MEDIA PARTNER@MediaGramMgz

MediaGram [email protected]

Page 34: MediaGram #9

EntertainmentEntertainment

34 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

Mengambil tajuk konser “Welcome Home Noah”, Atap Promotion bersama Berlian Entertainment mempersembahkan konser Noah di Bandung pada 12 November 2012 bertempat di Convention Center The Trans

Luxury Hotel, Bandung.Konser ini adalah kelanjutan konser Noah yang sebelumnya telah

melakukan rangkaian tur ke berbagai kota besar di Indonesia. Konser ini juga diberikan untuk para ‘Sahabat’ NOAH di Bandung, dan kembalinya NOAH ke “rumah”. Atap Promotion sebagai Event Organizer (EO) lokal terlihat mempersiapkan konser ini dengan matang, tampak persiapan tersebut membuahkan hasil yang utuh. Karena berbeda dengan konser yang sebelumnya, mulai dari konser instrumental, lima negara dua benua, dan “born to make a history”. EO bersama NOAH ingin konser kali ini punya nilai historical dan cultural sendiri dari kota asal mereka.

Terlihat pula dalam konser ini tidak hanya Noah yang show, tetapi unsur pendukung lainnya, seperti lighting dan sound-nya juga ikut show, hal ini selayak seperti konser berstandar internasional. Konsep dekorasi panggung pun tepat, detail-detail setiap panggung cukup diperhatikan, antara Noah dan sahabatnya pun seperti tak ada jarak. Apiknya penampilan NOAH tak lepas didukung oleh unsur-unsur tersebut.

Dalam penampilannya, NOAH, Ariel dan kawan-kawan berkolaborasi

dengan alat musik tradisional. Pada kesempatan itu, terdengar alunan nada dari alat musik angklung yang mengiringi konser. Suara angklung muncul di tembang pembuka ‘’Langit Tak Mendengar’’ dan lagu berikutnya, ‘’Khayalan Tingkat Tinggi’’. Noah sengaja mengusung alat musik angklung agar konsernya lebih bernuansa sejarah dan budaya Jawa Barat.

Setelah dua lagu awal diperdengarkan dengan alat musik angklung, pada lagu ketiga ‘’Walau Habis Terang’’, Ariel bermain gitar akustik. Dua gitaris Noah - Lukman dan Uki, mengapitnya, sementara drummer Reza dan pemain keyboard David di belakangnya.

Tampak penuh sesak oleh penonton kelas festival dan kelas VIP yang ditempatkan di sisi arena dan seberang panggung. Seribu lebih penonton yang didominasi kaum hawa memadati area konser di kawasan Jalan Gatot Subroto ini. Kurang lebih sebanyak 20 lagu dibawakan Noah dengan deretan tembang yang menjadi hits Noah.

Ariel tampil maksimal pada konser yang pertama kali digelar di tanah kelahirannya ini. Untuk konser ini, Noah menggaet sejumlah artis dan dipadukan dengan kelompok musik tradisional, yakni Karinding Attack. Yang sangat membuat terkejut Sahabat Noah dalam konser kali ini adalah tampilnya personel eks-Peterpan, Indra (basist), dan Andika (keyboardist). Ini membuat konser terasa lebih spesial. Konser ditutup dengan lagu “Topeng”. *gs, foto : ctrl-z, jay

TIDAK ADA YANG LEBIH MENYENANGKANDARIPADA PULANG KE RUMAH

Page 35: MediaGram #9

EntertainmentEntertainment

35MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Bertepatan dengan hari ulang tahun Café Halaman yang ke 13, band asal Jakarta berdarah Sunda ini memproklamasikan bahwa album perdana mereka yang di berjudul “Hope Is a Dangerous Thing” akan segera diluncurkan. Pemilihan yang tepat pula bagi Suave memilih Café Halaman saat ini, karena

selain Suave, ada acara bertajuk Halaman Mounthly Jazz, dengan teman ethnicjazz, selaku perayaan ulang tahun Café Halaman yang ke 13. Pengisi acara lain di dalam acara tersebut, antara lain; Rio Moreno Trio, B-Duo, Jazzy Juice, dan Indonesia Nu Progressive.

Awal mula pembentukan two-man line up ini terinspirasi oleh pendahulunya seperti Humania, duo legendaris Eki Puradiredja dan Rediyanto Heru Nurcahyo, juga seperti Steely Dan, Simon & Garfunkel, Savage Garden. Dengan semangat bermusik lewat dua kepala itulah akhirnya Suave dibentuk secara resmi pada bulan September 2011 oleh Aldi Nada Permana & Lafa Green. Pemberian nama Suave adalah sebuah gagasan yang dicetus begitu saja oleh seorang sutradara, konseptor, inspirator, Richard Buntario yang dalam hal ini berperan sebagai executive producer bagi Suave itu sendiri.

Musik yang dimainkan oleh Suave adalah musik yang berada dalam pengaruh musik acid jazz, crossover, experimental, funk, dance music, electronic, dll. Musisi seperti Robert Glasper, Mark De Clive Lowe, Jazzinvaders, Jazzin Park, M-Flo, Cro Magnon, Jamiroquai, Mayer Hawthrone adalah sederet sajian musik yang menjadi konsumsi dua personil Suave yang kemudian menjadi sumber inspirasi bagi karya-karyanya.

Setelah melalui penggodokan dalam masa tiga bulan lamanya, Aldi

Nada Permana dan Lafa Green akhirnya usai membuat album pertamanya. Dikerjakan di sebuah studio dengan pencahayaan yang temaram, yaitu Menyentak Studio milik Richard Buntario, album yang diberi judul Hope Is A Dangerous Thing ini berisi 10 track dengan sajian musik sebut saja Crossover Jazz. “Ini adalah album yang dibuat berdasarkan kebebasan mereka dalam melakukan eksperimentasi terhadap musik. Hasilnya sangat mencengangkan! Sayapun tidak percaya bahwa dua anak semuda ini, berada di negeri ini bisa membuat musik yang seperti ini”, pungkas Richard Buntario.

Hope is a Dangerous Thing adalah sebuah bentuk gagasan yang berlawanan terhadap dunia sekitar. Jika banyak orang bilang “jangan berhenti berharap!” atau “setidaknya masih ada harapan!” maka sebaliknya, Suave melihat harapan di sisi yang berlainan adalah sesuatu yang berbahaya, sesuatu yang bisa memakan balik sang pengharapnya, sesuatu yang bahkan sia-sia untuk dipelihara. Jadi seperti itulah gambaran dari ide tentang Hope Is A Dangerous Thing.

Suave pun sebenarnya bukan band yang benar-benar baru untuk mengisi keragaman musik tanah air, single mereka pernah booming, “make it up”. Dari Café Halaman, SUAVE mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para pengunjung, tak hanya applauses yang didapatkan, kontak langsung dengan para sahabat tak ada jarak. Dengan kemampuan beretorika di setiap masing-masing personilnya, tak hanya bermain dengan apik, Suave dapat membangun suasana hangat selama aksi panggung mereka. *gs, foto : gs

HOPE IS A DANGEROUS THING

Page 36: MediaGram #9

36 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

THE VIEWS

Ini sebuah klab malam. Di klab ini masih pukul sebelas malam. Masih terlalu pagi untuk bertemu seseorang yang aku cari. Aku

tak perlu menyiapkan busana yang terlalu rapi, sepatu jutaan Rupiah, gaya rambut terkini, atau apapun yang para manusia berperadaban tinggi gunakan di sini. Sepatu kulit coklat usang, kemeja lapangan bermotif kotak-kotak, rambut yang belum keramas pun tak mungkin ditolak keberadaannya di tempat ini.

Aku tak lagi muda, juga belum menua. Karena itu lah, tak begitu canggung aku datang ke sini. Seorang pramusaji rupawan berperawakan tinggi, menghampiri ku.”Mau minum apa nih mas hari ini,” ujar pramusaji itu. “Jus gandum biasa mas, yang dingin ya,” ujarku tanpa pikir panjang. “Oke, yang bintang ya,” balas si pramusaji dan aku hanya mengangguk

saja. Saat sang pramusaji akan pergi aku berkata sambil menepuk pundaknya, “panggil saja saya Pur atau Purnama, tidak perlu pakai mas,” ujarku. “Siap Pur,” timpalnya seraya mengacungkan jempol dan melenggang menjauh. Ya, namaku Purnama Harjadibrata. Konon nama ini merupakan pemberian asli orang tuaku yang tak pernah ku tahu siapa, apa, bagaimana rupa mereka. Aku dibesarkan di sebuah panti asuhan terbesar di kota ini. Jadi, aku tak suka dipanggil mas, pak, bang, bos. Aku lebih suka namaku tanpa kata sandang.

Meja tempat aku duduk hanya memiliki empat kursi. Semuanya kosong. Letak meja ini berada tepat di sudut ruangan klab ini. Sudut ini gelap. Jaraknya hanya sekitar satu meter dari tata suara yang tertanam di dinding. Barang siapa duduk di sini, dipastikan ia tak akan bisa mendengar apapun kecuali dentuman

musik dansa elektronika, bahkan suara hati pun tak terdengar di sini. Lampu-lampu sorot aneka warna pun enggan menyentuh meja persegi bergaya modern ini. Kelebihan meja ini hanya satu, barang siapa yang memilih tempat ini, tak akan ada yang menyadari keberadaannya. Namun, ia dapat melihat keseluruhan gerak-gerik di dalam klab. Ini keuntungan yang memang aku cari. Aku mulai memerhatikan seisi klab yang mulai sesak. Seluruh tubuh mulai meliuk liar-teratur mengikuti ketukan dari dentuman musik yang diputar oleh sang pemandu pesta malam.

“P ur, ini pesanannya,” sebuah suara terdengar di dekat telinga ku. Entah

datang dari mana si pramusaji. Ia telah membawakanku satu gelas besar minuman dingin berwarna kuning berbuih. “Terimakasih ya,” ujarku sambil mengeluarkan dompet. Aku lalu mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu Rupiah. “’Kembaliannya ambil saja,” kataku kepada si pramusaji. “Wah, terimakasih ya Pur,” ujar si pramusaji. Aku kembali memperhatikan kerumunan di lantai dansa, dan sang pramusaji pun kembali menjauh.

“Itu Mahrani cicit ku,” terdengar suara parau dari sebelah ku. Entah kenapa suara ini begitu jelas, mengalahkan degup raung musik yang termuntahkan dari pengeras suara sebesar gajah di dekatku. “Ah, kau ku cari dari tadi. Ini hari yang tepat ternyata,” timpal ku sambil menoleh ke arah sumber suara. Tampak sesosok tubuh lesu berkulit gelap sedang terduduk. Lelaki muda ini berwajah tampan. Seragam hijau rumputnya lusuh dihiasi noda-noda darah kering di dadanya. Di dada sebelah kiri terdapat emblim bertuliskan

HANTUDILANTAIDANSAOLEH : SIGIT AGUNG PRAMUDITA

Page 37: MediaGram #9

37MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

THE VIEWS

Soedibjo.H. Pemandangan ini tetap jelas, meski sosok itu sedikit tembus pandang.

Pria bergaya militer tempo dulu itu menunjuk seorang wanita muda jelita. Wanita itu duduk di sudut ruangan lainnya. Mejanya diterangi lampu minyak dalam gelas berbentuk futuristik, khas tempat komersil modern. Ia duduk sendiri ditemani lima sloki kosong. Sudah kelima kalinya ia menenggak cairan dalam sloki itu. Asap rokok mengepul dari bibir bergincu jingga miliknya. Semenjak tadi, beberapa pria berusaha mendekati Mahrani, sesering itu pula pula ia menolaknya. Ia tampak berusaha menikmati malam, tetapi dibalik wajah mandirinya terdapat keengganan yang kentara. Ia nampak menunggu seseorang. Ia hanya belum memastikan siapa orangnya.

“Oke Yo, apa yang kau ingin aku sampaikan pada dia? Aku bisa melakukan ini.

Asalkan kau berjanji untuk berhenti menggangguku. Sebagai seorang perwira, kemarin kau keterlaluan dan kekanak-kanakan. Kau ganggu tidurku. Banyak makhluk penasaran sepertimu yang minta bantuanku, hanya kau yang berulah seperti ini. Asal kau tahu, aku menderita penyakit sulit tidur,” kataku.

“Maaf, caraku memang agak keterlaluan dengan menampakkan diri di sebelahmu, tapi toh sosok ku tak terlalu mengerikan bukan? Tak ada cara lain untuk membangunkan ku. Lagipula mana aku tahu kau sulit tidur. Aku akui, itu merupakan cara berkenalan yang buruk,” ujarnya. Aku menimpali,”ada cara yang lebih berbudaya Yo. Sudah untung aku mau menolongmu. Makhluk macam kau bisa saja kuusir, jika memperlakukan ku seperti itu. Apalagi pada

pertemuan pertama seperti minggu lalu. Aku ingin menolongmu hanya karena kau seorang abdi negara”. Ia hanya mengangguk. “Jasa-jasa mu saat Agresi Militer di Ambarawa-lah yang meluluhkanku. Kau tewas saat tugas suci bela negara. Hal itu lah yang jadi pertimbanganku, bahwa kau wajib aku bantu. Karena itulah aku mau bantu kau hal apapun,” kataku. Soedibjo dengan wajah memelas bertanya, “kau mau bantu aku apapun?” “Ya, apa pun,” kataku. Mungkin ini berdasar pada nasionalisme buta yang membara di dadaku. Ia bertanya kembali, “hal apa pun kan?” “Apa perlu ku ulang sekali lagi,” jawabku kesal. Ia hanya menganggukan kepala.

Aku memang diberi kutukan sekaligus karunia Tuhan, yakni berupa kemampuan melihat para jiwa penasaran. Mereka sering memaksaku untuk membantu mereka menyelesaikan urusan duniawi yang menahan mereka di dunia ini. Hanya satu dari seratus yang aku tolong. Salah satunya adalah Soedibjo.

Musik di dalam klab masih menjewer telingaku. Aku mulai menikmati buih dalam gelasku. Soedibjo mulai mengoceh,”dosa ku meninggalkan istri ku, Roslina, buyut Mahrani, membuatku tak tenang. Aku tewas di medan laga meninggalkan Roslina. Ia lebih memilih Indraga sahabatku untuk menggantikan posisiku sebagai suaminya. Roslina

tengah mengandung saat ku tinggal mati. Ia mengandung Kenanga, nenek Mahrani. Jalan hidup Kenanga, juga berantakan. Ia dijadikan istri kedua, sebelum akhirnya bercerai dengan suaminya yang berdarah Jerman, Hermann. Kenanga punya anak tunggal perempuan, buah pernikahannya dengan Hermann, namanya Suci. Itu ibunya Mahrani. Entah kenapa hanya Mahrani lah anak semata wayang Suci. Baru empat bulan lalu Suci menyusul Roslina, dan Kenanga ke alam baka. Suci meninggal karena kanker rahim akut. Suami Suci, Kosasih malah main gila dengan sahabat anaknya sendiri Siska. Mahrani memergokinya ayahnya bersama Siska, sepulang ia kerja rodi jadi pramuria. Itu yang membuat jiwa Mahrani semakin remuk. Mahrani sekarang tinggal di sebuah rumah susun sederhana, sendirian. Kasihan Mahrani, anak tunggal, keluarganya kacau, ayahnya seekor ular. Ini semua salahku. Tahu begini lebih baik aku tak ikut merdekakan negara ini dari penjajahan. Kemerdekaan di negara ini sudah kebablasan. Bahkan gadis cantik macam Mahrani pun, kelewat bebas memilih pekerjaan sebagai pramuria kelas atas. Mau kelas atas atau bawah, pekerjaan itu tetap menyakiti hatiku,” ujar Soedibjo. “Cuma Mahrani satu-satunya keturunan ku yang tersisa, lainnya sudah dipanggil Sang Khalik, baik nenek dan ibunya,” keluh Soedibjo.

Aku menghela nafas. “Lalu kau pikir aku bisa mengingat semua nama-nama itu? Apa pentingnya buat ku? Lagi pula itu pilihan Mahrani menjadi pramuria. Sama seperti kau memilih membela negara. Tipis mulianya, tipis pula buruknya”. Soedibjo tersenyum sinis, “kau akan mengerti kenapa kuceritakan ini semua......

Bersambung.

“Aku memang diberi kutukan

sekaligus karunia Tuhan, yakni berupa kemampuan

melihat para jiwa penasaran”.”

Page 38: MediaGram #9

ADVENTURES of THE BACKPACKERS

38 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

Setiap perjuangan akan meninggalkan bukti atau saksi, karena dari sanalah kita berangkat untuk tahu dan mengerti arti sebuah sejarah dan masa lalu, arti sebuah perjuangan yang pernah dikobarkan bagi masa depan. Sebagai bukti sejarah dan masa lalu yang pernah ada di

kota Bandung. Maka, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan bukti dan saksi rekonstruksi sejarah yang ada di Bandung, Jawa Barat.

Pembangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat“Nanoman, kiwari nya giliran aranjeun nu kasih nugrahan wawangi sajarah

bral tandang bari paheuyeuk-heuyeuk leungeun Kalawan rido matenna di unggal lengkah impian demi impian bakal ngajirim beberkeun bandera pikeun sagala topan sebabnya taktak aranjeun pisan nu bajkal nyangga gelaring pajar pikeun langit anyar, pikeun jaman nu akbar.”

“Orang muda, kini giliranmu telah tiba untuk menerima anugerah sejarah. Rapatkan barisan, langkah tegap ke depan. Dengan karunia-Nya sepanjang jalur jejakmu. Impian demi impian akan terwujud. Julang panji, kibarkan bagi segala taufan karena di bahumu akan diletakkan fajar bagi cakrawala baru, bagi zaman yang besar”. Kurang lebih itulah bunyi sepenggal syair puisi yang ditullis oleh sastrawan Jawa Barat (Saini Km), yang tertulis di dinding relief Monumen Perjuangan rakyat Jawa Barat.

Syair yang tertulis tersebut memperlihatkan bagaimana seharusnya generasi muda, generasi yang menerima dan melanjutkan sejarah perjuangan bangsanya menghargai dan melanjutkan tonggak kontinuitas pejalanan bangsa.

Didirikan atas dasar penghormatan dan pengabdian kepada para pejuang; khususnya rakyat dan pejuang di Jawa barat. Monumen Perjuangan Rakyat

Jawa Barat juga merupakan warisan dari bukti perjuangan di masa lalu untuk generasi di masa depan. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, terletak persis di bagian utara Gedung Sate sebagai icon Kota Badung. Antara monumen dan Gedung Sate, terdapat Taman Kota Jl. Surapati, Lapangan Gasibu, dan Jl. Diponegoro. Monumen ini dekat juga dengan Kampus Universitas Padjajaran di Jalan Dipati Ukur, Bandung. Namun, jika dilihat lagi secara garis lurus keseluruhan, maka pandangan kita akan sampai pada ujung yang paling utara, yakni Gunung Tangkuban Parahu yang juga merupakan icon Provinsi Jawa Barat.

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat didirikan di atas tanah seluas ± 72.040 m2 dengan luas bangunan yang mencapai ± 2.143 m2. Dirancang oleh arsitek asal Bandung sendiri yakni Slamet Wirasonjaya dan juga seorang perupa yang bernama sunaryo. Monumen ini dirancang dengan mengambil bentuk bambu runcing yang disimbolkan sebagai senjata untuk mengusir penjajah, serta menaruh lambang negara Indonesia yaitu Burung garuda yang digambarkan sebagai simbol pemersatu bangsa.

Sebenarnya rancangan dan pembangunan monumen ini sudah berjalan bertahap dari 1991, hingga rampung pembangunannya pada 1995. Akhirnya pada tahun yang sama, tepatnya di bulan Agustus pada tanggal 23, monumen ini diresmikan dan dibuka oleh bapak Try Sutrisno yang pada saat itu masih menjabat sebagai wakil presiden Republik Indonesia, serta bapak R. Nuriana yang pada saat itu juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Melalui peraturan pemerintah No. 19 tahun 1995, yang menyatakan bahwa Museum mempunyai tugas pokok untuk menyimpan, merawat dan memanfaatkan benda-benda bukti hasil sejarah.

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Page 39: MediaGram #9

ADVENTURES of THE BACKPACKERS

39MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Memperkaya Khazanah pengetahuan generasi muda di Jawa BaratKeberadaan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat semakin

memperkaya khazanah pengetahuan kita sekarang ini, bagaimana tidak, jika kita berkunjung ke sana kita akan mendapati banyaknya relief ‘rekonstruksi’ sejarah yang diceritakan pada dinding-dinding yang mengitari gedung tersebut, kata-kata bijak, hingga gambar-gambar yang menggambarkan pejuangan rakyat Jawa Barat mulai dari masa kerajaan, masa kolonial, masa-masa perjuangan sebelum kemerdekaan, hingga saat peristiwa Bandung Lautan Api.

Selain Monumen yang megah beserta relief gambar yang ada di sekitarnya, kawasan Monumen ini juga mempunyai Museum pada bagian bawah tanahnya. Pada dasarnya Museum ini akan dijadikan sebagai Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, tapi pengerjaannya masih belum sempurna. Di dalam museum sendiri akan banyak kita temui bukti-bukti sejarah, di antaranya terdapat tujuh buah diorama yang menggambarkan perjuangan Bangsa Indonesia, seperti:

Diorama pada masa perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa di Banten bersama pasukan dan rakyatnya yang bahu membahu mengusir penjajah pada tahun 1658, ada juga diorama yang memperlihatkan partisipasi masyarakat Sumedang atas pembangunan jalan raya Daendels yang sekarang kita kenal dengan nama Cadas Pangeran. Diorama suasana di ruang perjanjian Linggarjati pada 1946, diorama peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946, diorama Long March pasukan Siliwangi pada januari 1949, diorama Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang sedang memberikan pidato pada pembukaan KTT Asia-Afrika di Gedung Merdeka, Bandung pada 18-24April 1955, pada KTT ini kurang lebih 29 delegasi dan kepala negara hadir

di sana, terakhir adalah diorama Operasi pagar Betis pada (Operasi Brata Yuda) pada 1962.

Sebagai ruang publik yang terbuka bagi masyarakat umum, selayaknyalah bersama kita manfaatkan monumen ini sebagai sarana atau tempat yang bermanfaat, karena selain museum, sejatinya di monumen ini juga tersedia ruang audio visual dan perpustakaan. Namun sayangnya untuk sarana audio visual masih belum bisa dipergunakan dengan baik.

Selain ruang bawah tanah yang kaya akan pengetahuan dan nilai sejarah, Monumen ini juga dikeliilngi oleh halaman yang luas, taman-taman yang asri bagi siapa saja yang datang untuk menikmati suasana yang tenang.

Letak monumen yang persis di tengah kota membuat monumen ini mudah untuk didatangi dari arah mana saja di Kota Bandung. Area monumen ini tak pernah sepi dengan mereka yang memang datang untuk mengunjunginya, atau bagi mereka yang sengaja terbiasa menghabiskan waktu di sana, karena di sekitar halaman monumen sering sekali diadakan acara, baik acara yang bersifat resmi, atau acara-acara kemasyarakatan yang bersifat umum. Keberadaan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat sejak April 2010 telah dikelola oleh Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional (BPKSNT), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat

Selain instansi pemerintahan, sudah selayaknya juga tanggung jawab kita untuk melestarikan dan turut menjaga cagar budaya dan situs-situs berharga sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan di masa lalu yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita sekarang ini. *gebe, berbagai sumber

Diorama Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang sedang memberikanpidato pada pembukaan KTT Asia-Afrika di Gedung Merdeka,Bandung pada 18-24April 1955

Relief Indonesia Menggugat Views dari Monumen Perjuangan ke arah selatan

Salah satu sastra yang ada di Monumen Perjuangan

Page 40: MediaGram #9

ADVENTURES of THE BACKPACKERS

40 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

Banyak cara untuk mengenang jasa para pahlawan kita, salah satunya adalah berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, seperti museum, bangunan bersejarah, makam pahlawan, ataupun menikmati monumen pahlawan.

Daerah Bandung Selatan, kita memiliki Tugu Juang Baleendah. Tugu Juang terletak di Jln. Siliwangi Baleendah, Kabupaten Bandung. Tugu ini dibangun sekitar tahun 1974, dan diresmikan setahun kemudian, tepatnya pada hari ulang tahun Kodam VI Siliwangi ke-29 dan Hari kebangktan Nasional ke-67, pada tanggal 20 Mei 1975.

Tugu ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, H. Aang Kunaefi dan Pandam VI Silwangi Mayjen TNI Himawan Susanto.

Nikmat Kemerdekaan adalah suatu berkah, suatu anugerah, sekaligus merupakan hak bagi segenap bangsa di dunia. Manakala kemerdekaan suatu bangsa ada yang merampas, maka serentak rakyat akan membela dan mempertahankannya. Rakyat Kabupaten Bandung telah menjadi saksi dan terlibat langsung dalam setiap fase perjuangan untuk melawan penjajahan dan mepertahankan kemerdekaan.

Sejarah mencatat, perlawanan rakyat Kabupaten Bandung telah dimulai sejak awal-awal kedatangan bangsa asing menancapkan kakinya di negeri tercinta. Sekitar abad ke-17, awal pergerakan dimulai ketika penguasa Tatar Ukur, Adipati Wangsanatakusumah, atau yang lebih terkenal dengan julukan Dipati Ukur mengadakan pemberontakan terhadap benteng pertahanan VOC di Batavia. Dan Konon, beliau berhasil menewaskan Komandan VOC, sehingga VOC balik membalas serangan dengan mengerahkan pasukan sebanyak 2.866.

Perjuangan perlawanan rakyat Kabupaten Bandung terus berlangsung

hingga tercapainya kemerdekaan. Bahkan perjuangan itu tidak berhenti sampai proklamasi kemerdekaan, melainkan ikut dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari berbagai rongrongan bangsa asing yang ingin kembali berkuasa di tanah air. Tidak hanya kaum pria, kaum wanita pun ikut berjuang secara fisik melalui pergerakan Laskar Wanita Indonesia (Laswi). Bagi rakyat Kabupaten Bandung lebih baik hancur berkalang tanah daripada harus hidup terjajah. Perjuangan dan pengorbanan heroik Mohammad Toha dan Mohammad Ramdan, para pahlawan Bandung Selatan, merupakan api semangat yang berpegang teguh pada jati diri anak bangsa.

Tugu Juang Baleendah, yang berada di di pintu gerbang Bandung Selatan ini merupakan simbol perlawanan dan nilai-nilai heroik masyarakat Kabupaten Bandung yang tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip budaya lokal. Karakter inilah yang mewarisi rakyat Kabupaten Bandung khususnya, masyarakat Indonesia umumnya yang disimbolkan pembangunan Tugu Juang Baleendah, sebagai salah satu palagan perjuangan anak bangsa dalam mencapai cita-cita kemerdekaan yang seutuhnya.

Akan tetapi, semangat juang tersebut terasa lapuk jika kita melihat keadaan Tugu Juang saat ini. Kondisi yang sangat memprihatinkan tampak jelas. Area Tugu Juang tidak dirawat, seperti banyaknya coretan, sampah berserakan, aksi vandalisme lainnya, kurangnya menjaga kebersihan. Sejumlah patung pejuang juga banyak yang hancur bagian tangan maupun kakinya. Tugu Juang bukannya kurang mendapat perawatan saja, tetapi minimnya kesadaran masyarakat, terutama kalangan generasi muda. Menurutnya, generasi muda kurang menghargai jasa para pahlawan yang diabadikan dalam Tugu Juang. *gs, berbagai sumber

TUGU JUANG BALEENDAHBerkah, Anugerah, dan Hak Bagi Segenap Bangsa

Page 41: MediaGram #9

ADVENTURES of THE BACKPACKERS

41MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Tidak cukup jari ini jika diharuskan menghitung jumlah jajanan khas kota Bandung. Dimulai dari makanan tradisional hingga modern dapat ditemui di Bandung. Salah satunya adalah mie kocok yang merupakan salah satu dari banyaknya pilihan kuliner berbahan mie. Mie kocok, atau

lebih sering dilafalkan sebagai mih kocok merupakan makanan khas yang ber-asal dari Kota Kembang, Bandung.

Penjual mie kocok tersebar hampir di seluruh pelosok kota Bandung. Mulai dari penjual kecil dalam pikulan atau gerobak, hingga restoran yang mewah. Salah satu penjual mie kocok yang terkenal di Bandung adalah Mih Kocok Mang Dadeng.

Seolah tidak ingin ambil pusing, nama Mih Kocok Mang Dadeng diambil dari nama pelopornya, yaitu Mang Dadeng. Awalnya Mang Dadeng hanyalah seorang penjual mie kocok keliling menggunakan pikulan sejak tahun 1958. Nama Mang Dadeng sudah terkenal semenjak berjualan keliling di sekitar daerah Jalan Buah Batu, Bandung. Ketekunannya dalam berjualan mie kocok membuahkan hasil. Sejak tahun ’90-an, akhirnya Mang Dadeng membuka se-buah kedai yang diberi nama Mih Kocok Mang Dadeng, yang terletak di Jalan Banteng (KH Ahmad Dahlan) No. 67, Bandung.

Sepintas, tidak ada yang spesial dari Mih Kocok Mang Dadeng ini. Warungnya tidak terlalu besar, dan mencolok. Tampilan mie kocoknya sama seperti kebanyakan mie kocok lainnya. Meskipun begitu, warung Mih Kocok Mang Dadeng tidak pernah terlihat sepi pengunjung.

Meski tampilan warung dan mie kocoknya tidak terlihat istimewa, Mih Kocok Mang Dadeng mempunyai cita rasa tinggi dalam setiap mangkuk mie

kocok hidangannya. Mih Kocok Mang Dadeng berbahan dasar mie kuning dan tauge, yang diracik apik dalam rendaman kuah dari kaldu sapi, dan diberi po-tongan kikil (daging pada kaki sapi). Tidak hanya itu, Mih Kocok Mang Dadeng memiliki keistimewaan lainnya. Mang Dadeng meracik 27 bumbu rempah-rempah dalam mie kocok buatannya. Bumbu-bumbu tersebut di antaranya daun salam, serai, jahe, bawang putih, bawang merah, hingga udang kering. Selain itu, kikil yang digunakannya merupakan daging segar dari kaki sapi pi-lihan.

Keistimewaan yang dipertahankan selama puluhan tahun tersebutlah yang menjadikan nama Mih Kocok Mang Dadeng terus melejit. Dua puluh tu-juh bumbu yang digunakan Mang Dadeng tidak pernah ketinggalan satupun agar rasa dari mie kocoknya dapat terjaga. Mie kocok karya Mang Dadeng ti-dak hanya terkenal bagi warga Bandung saja, turis dari luar kota Bandung pun mengetahui kenikmatan dari Mih Kocok Mang Dadeng. Sehingga tidak heran jika setiap harinya, warung Mih Kocok Mang Dadeng selalu dipenuhi oleh pe-langgan yang ingin menikmati mie kocoknya.

Kini, Mih Kocok Mang Dadeng mempunyai cabang di Jalan Cilaki Bandung dan Rawa Mangun Jakarta. Hidangan yang tersedia di kedai Mih Kocok Mang Dadeng tidak hanya mie kocok saja, ada juga sop kaki sapi, hingga mie baso. Harga yang dipatok untuk semangkuk mie kocok racikan Mang Dadeng ini se-banding dengan kenikmatan yang didapat. *app, foto : app

Mih Kocok Mang DadengMEMPERTAHANKAN BUMBU SEJAK PULUHAN TAHUN

Page 42: MediaGram #9

42 MediaGram Oktober 2012 mediagram.co.id

Penat dengan rutinitas di kota, atau bosan menghabiskan liburan di daerah perkotaan? Berlibur di daerah pegunungan merupakan pilihan yang sangat tepat. Daerah Bandung dan sekitarnya yang dikelilingi oleh gunung tentunya memiliki banyak objek wisata

yang berlokasi di perbukitan atau pegunungan. Melihat pemandangan alam dengan dominasi warna hijau dapat membuat kepenatan selama beraktifitas di kota hilang seketika.

Salah satu lokasi wisata yang berada di daerah pegunungan adalah Bumi Kahyangan. Bumi Kahyangan berlokasi di daerah Jatinangor, Sumedang. Bumi Kahyangan mungkin memang tidak begitu banyak diketahui masyarakat. Itu karena letaknya yang sangat jauh dari pusat keramaian, lebih tepatnya di kaki gunung Manglayang. Bumi Kahyangan berjarak sekitar 6 km dari gerbang tol Cileunyi, dengan waktu tempuh kurang-lebih 30 menit. Meskipun begitu, Bumi Kahyangan merupakan lokasi wisata yang patut diperhitungkan untuk mengisi liburan, sekadar gathering, atau meeting.

Bumi Kahyangan merupakan sebuah lokasi wisata yang terbilang lengkap. Lokasi wisata ini dilengkapi puluhan vila bernuansa etnik sunda yang diperuntukkan bagi tamu yang ingin menginap. Selain itu, lokasi wisata yang memiliki luas tanah kurang-lebih 2 hektare ini menyediakan berbagai fasilitas seperti arena outbond, restoran, kolam pancing, camping ground, lokasi paint ball, lapangan futsal, arena off road, aula untuk mengadakan pertemuan, hingga ratusan permainan. Penginapan yang dimiliki oleh Bumi Kahyangan memiliki kapasitas untuk 400 orang.

Fasilitasnya yang lengkap menjadikan Bumi Kahyangan sebagai lokasi berlibur atau tempat mengadakan pertemuan yang banyak dicari pelancong.

Pemandangan gunung Manglayang yang masih asri menjadikan nilai tambah tersendiri bagi lokasi wisata ini. Suasana sunyi dan sejuk yang merupakan hal langka di perkotaan dapat ditemukan di Bumi Kahyangan.

Hal unik lainnya dari lokasi wisata ini adalah adanya teater untuk pertunjukan seni sunda, seperti wayang golek dan karawitan. Tamu dapat memesan pertunjukan dari kedua jenis kesenian yang ditawarkan tersebut untuk menemani makan di restoran yang menyediakan kuliner khas sunda pula. Selain memberikan jasa bagi para tamu, Bumi Kahyangan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar pula untuk menjadi dalang atau seniman karawitan. Kesenian dan kuliner sunda tersebut menjadi identitas tersendiri bagi Bumi Kahyangan.

Sayangnya, Bumi Kahyangan tidak terletak di lokasi yang strategis. Jalanan yang masih buruk menjadi kendala untuk menuju Bumi Kahyangan. Selain itu, tidak adanya papan petunjuk arah menuju lokasi Bumi Kahyangan menjadikan lokasi wisata ini kurang diketahui keberadaannya. Tidak banyak orang yang tahu akan keberadaan lokasi wisata ini dikarenakan tidak adanya papan reklame atau spanduk yang menunjukkan eksistensinya. Selain itu, lokasi wisata ini masih kalah pamor oleh bumi perkemahan Kiara Payung yang merupakan jalan masuk menuju Bumi Kahyangan.

Meskipun sistem promosi yang dilakukannya kurang giat, Bumi Kahyangan justru banyak dikunjungi oleh pelancong dari Jakarta. Banyak keluarga atau perusahaan-perusahaan besar mengadakan gathering di Bumi Kahyangan. Hal tersebut dikarenakan informasi lokasi wisata yang memiliki potensi besar ini tersebar melalui mulut ke mulut. *app, foto : app

Arena Outbond Pemandangan asri yang disuguhkan Panggung pertunjukkan Tempat bersantap dengan udara yang sejuk

Bumi Kahyangan Adventure Camp

Call Center0815906299008112251963

08180907033302270901201

Bumi Kahyangan, Adventure Camp

WISATA KELUARGA DI KAKI GUNUNG MANGLAYANG

Page 43: MediaGram #9

Oddities

43MediaGramOktober 2012mediagram.co.id

Siapa yang menyangka, serangga berkaki delapan dan bermata empat dapat menjadi sebuah obat penumbuh rambut. Keban-yakan orang akan bergidik ngeri atau jijik jika mendengar kata laba-laba, apalagi jika menemuinya. Selain penampilannya yang seram, laba-laba juga memiliki bisa yang cukup berba-

haya. Oleh karena itu, banyak orang yang menganggap laba-laba adalah salah satu serangga yang perlu dijauhi.

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi para penjual minyak laba-laba. Salah satunya Ade, penjual minyak laba-laba di Jalan Dewi Sartika, Bandung. Ade sama sekali tidak menganggap laba-laba sebagai serangga yang menger-ikan, melainkan sebagai sumber penghidupannya. Ade sudah 32 tahun meng-gantungkan hidupnya pada laba-laba. Alih-alih menghindarinya, justru ia dengan sengaja mencari serangga tersebut untuk dijadikan minyak laba-laba.

Minyak yang terbuat dari laba-laba ternyata bisa digunakan sebagai obat yang mujarab untuk menumbuhkan rambut pada tubuh manusia. Menumbuh-kan rambut memang menjadi kebutuhan bagi orang-orang tertentu. Misalkan menumbuhkan kumis, janggut, atau cambang dinilai sebagian orang sebagai lambang kejantanan, atau menumbuhkan rambut yang botak untuk mening-katkan kepercayaan diri.

Minyak laba-laba sudah tidak menjadi resep rahasia untuk menumbuh-kan rambut. Banyak orang yang menggunakan minyak laba-laba ketimbang menggunakan minyak firdaus. Meskipun memiliki fungsi yang sama, namun minyak firdaus mengandung bahan-bahan kimia yang memiliki efek samping. Lain halnya dengan minyak laba-laba yang terdiri dari bahan-bahan herbal seutuhnya, dan tidak memiliki efek samping.

Minyak laba-laba sudah dikenal sebagai penumbuh rambut sejak puluhan tahun yang lalu. Laba-laba yang digunakan adalah lancah maung dalam baha-sa Sunda, atau lebih tenar dengan nama Tarantula. Laba-laba jenis ini dapat banyak ditemui di daerah pegunungan, seperti Lembang, Pangalengan, atau gunung Manglayang. Berbeda dengan laba-laba pada umumnya yang tinggal pada sarangnya yang terbuat dari jaring, lancah maung justru tinggal di dalam tanah. Mereka membuat lubang pada tanah dan memangsa serangga tanah lainnya seperti jangkrik, belalang, hingga kalajengking.

Laba-laba yang hendak dijadikan minyak laba-laba terlebih dulu dibakar atau dioseng. Setelah kering, laba-laba tersebut ditumbuk hingga halus, kemu-dian dicampurkan dengan ramuan lainnya seperti minyak kelapa, daun urang aring, minyak kemiri, dan lidah buaya. Karena proses dan bahan pembuatan-nya yang alami (tradisional) tersebutlah, minyak laba-laba lebih dipercaya ke-timbang minyak penumbuh rambut lainnya yang mengandung bahan kimia.

Selain berfungsi sebagai penumbuh rambut, ternyata minyak laba-laba dapat digunakan sebagai obat pula, yaitu untuk mengobati sesak nafas. Se-lain itu, kabarnya jika sering terkena gigitan lancah maung, maka badan akan menjadi imun dan efeknya dapat meningkatkan daya vitalitas bagi pria. Na-mun kedua hal tersebut belum dapat dibuktikan secara medis.

Terlepas dari itu semua, minyak laba-laba tetaplah berfungsi sebagai obat penumbuh rambut yang dipercaya sangat ampuh. Khasiatnya dalam menumbuhkan bulu sudah dipercaya oleh lintas generasi. Jadi, percaya atau tidak, serangga yang dianggap menakutkan dan menjijikan tersebut dapat membantu seseorang untuk meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri. *app, foto : app

Pak Ade salah satu penjual minyak laba-laba Kemasan minyak laba-laba

Minyak Laba-laba,Penumbuh Bulu Lintas Generasi

Resep Moyang untuk Meningkatkan Penampilan

Page 44: MediaGram #9
Page 45: MediaGram #9
Page 46: MediaGram #9
Page 47: MediaGram #9
Page 48: MediaGram #9
Page 49: MediaGram #9
Page 50: MediaGram #9
Page 51: MediaGram #9
Page 52: MediaGram #9
Page 53: MediaGram #9
Page 54: MediaGram #9
Page 55: MediaGram #9
Page 56: MediaGram #9
Page 57: MediaGram #9
Page 58: MediaGram #9