ototus

ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2013-2018

Oleh :DR.Drs. MUHAMMAD MUSAAD, M.SiKEPALA BAPPEDA PROVINSI PAPUAJayapura, 11 Maret 2014

VISI PAPUA TAHUN 2013-2018

PAPUA

SEJAHTERA

PAPUA BANGKIT

PAPUAMANDIRI

PRINSIP DASAR:Kasih Menembus

Perbedaan

3

GAMBARAN UMUM WILAYAH PROVINSI PAPUA

3

KONDISI UMUM

Luas Wilayah Daratan: 317.641 km2 13 Kab/Kota memiliki pantai

Administrasi Pemerintahan Kota: 1 Kabupaten: 28 Distrik: 467 Kampung/Kel: 4.766/91

Penduduk (SP 2012) Total: 3,1 jiwa Pertumbuhan 5,55% (1,4%) Bahasa lokal: 325 Kepadatan Penduduk:

9 org/km23

PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI PAPUA HASIL SENSUS 2010

Penduduk Papua berjumlah 2.8 juta jiwa atau rata-rata mengalami pertumbuhan 5,24% per tahun. LPP ini adalah tertinggi di Indonesia selama kurun waktu 2000-2010. Komposisi penduduk usia muda (0 – 14 tahun) masih lebih banyak dibandingkan usia dewasa (14 tahun ke atas). Tingginya angka kelahiran bayi, tingginya angka kematian ketika memasuki usia tua, terutama di atas 60 tahun. Rasio ketergantungan penduduk cukup tinggi yaitu 48,3%

5

PERKEMBANGAN IPM PAPUA MENGALAMI PENINGKATAN DARI TAHUN KE TAHUN NAMUN PERKEMBANGANNYA CENDERUNG LAMBAT ATAU RATA2 PERTUMBUHAN 1,2/TAHUN DIBANDINGKAN NTB: 1,9/TAHUN

TAHUN 2004 PAPUA BERADA DIURUTAN 32 DI ATAS NTB SELANJUTNYA TAHUN 2005 S/D 2011 PAPUA BERADA DIURUTAN TERBAWAH DARI 33 PROVINSI

Kecenderungan Komponen-Komponen IPM Tahun 2006 – 2011

Tahun Harapan

Hidup (Tahun)

Angka Melek Huruf

(Persen)

Lama Sekolah (Tahun)

Pengeluaran Perkapita (Ribu

Rp) IPM

Provinsi

2006 67,60 75,41 6,30 589,30 62,75 2007 67,90 75,41 6,52 593,42 63,41 2008 68,10 75,41 6,52 599,65 64,00 2009 68,35 75,58 6,57 603,88 64,53 2010 68,60 75,60 6,66 606,38 64,94 2011 68,85 75,81 6,69 609,18 65,36

Sumber: Indikator Penting, BPS Provinsi Papua, 2011 sampai 2012

Perkembangan Angka Melek Aksara di Papua tidak mengalami perkembangan yang

menggembirakan, dan cenderung tetap pada 75%. Hal ini dimungkinkan karena para

pelaksana terjebak dalam paradigma salah dalam pengelolaan program KF karena

berorientasi pada tuntas garapan dan tidak cukup menyiapkan program keberlanjutan

dengan fungsionalisasi keaksaraan yang telah didapatkan

Kecenderungan Komponen-Komponen IPM Tahun 2006 – 2011

Tahun Harapan

Hidup (Tahun)

Angka Melek Huruf

(Persen)

Lama Sekolah (Tahun)

Pengeluaran Perkapita (Ribu

Rp) IPM

Provinsi

2006 67,60 75,41 6,30 589,30 62,75 2007 67,90 75,41 6,52 593,42 63,41 2008 68,10 75,41 6,52 599,65 64,00 2009 68,35 75,58 6,57 603,88 64,53 2010 68,60 75,60 6,66 606,38 64,94 2011 68,85 75,81 6,69 609,18 65,36

Sumber: Indikator Penting, BPS Provinsi Papua, 2011 sampai 2012

Rata-rata lama sekolah tahun 2011 adalah 6,69 tahun artinya rata-rata

orang Papua menyelesaikan pendidikan pada kelas 7 dan putus pada

semester 1. Capaian ini masih jauh dari amanat Undang-undang

otonomi khusus dengan rata-rata lama pendidikan orang Papua adalah

12 tahun

Kesenjangan IPM

khususnya diwilayah

Pegunungan Tengah Papua

9

10

PETA RATA-RATA LAMA SEKOLAHPROVINSI PAPUA TAHUN 2011

11

AMH berkontribusi Erat dengan Kesenjangan IPM, nampak

Kab yang AMH rendah diikuti dengan IPM yang rendah khususnya di DOB dan Wil.

Pemb. La Pago, Mee Pago dan

Ha Anim

12

RLS berkontribusi Erat dengan Kesenjangan IPM, nampak Kab yang RLS

Rendah diikuti dengan IPM yang rendah khususnya di DOB dan Wil.

Pemb. La Pago, Mee Pago dan

Ha Anim

13

KONDISI PEREKONOMIAN Perekonomian tumbuh tapi fluktuatif Pertumbuhan ekonomi belum optimal, kontribusi dalam perekonomian nasional masih

kecil. PDRB non tambang tumbuh cukup bagus, namun masih bisa ditingkatkan.

21.59

77.77

6.71

41.59

-30

-10

10

30

50

70

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

PDRB Total PDRB Non-Tambang Laju PDRB Laju PDRB Non Tambang

KONDISI PEREKONOMIAN Kemiskinan dan TPT menurun, meskipun dalam beberapa tahun terakhir sedikit melambat

Ketimpangan pendapatan cenderung meningkat

KONDISI PEREKONOMIAN

Sebagian besar masyarakat miskin bekerja di sektor pertanian. Kesejahteraan petani meskipun membaik, pertumbuhannya sangat

lambat

Sektor 2000 2005 2012Pertanian 13,0 10,4 12,6Pertambangan 68,2 71,6 46,5Industri 1,9 1,6 1,9LGA 0,1 0,2 0,2Kontruksi 3,5 3,5 13,0Perdagangan 3,7 4,0 6,8Transportasi 2,5 3,4 6,5Keuangan 1,9 0,8 3,0Jasa-Jasa 5,1 4,3 9,5PDRB 100,0 100,0 100,0

Struktur Perekonomian Papua, 2000-2012 Transformasi Struktur Ekonomi

Share PDRB

Tersier

Sekunder

Primer

KONDISI PEREKONOMIANo Transformasi struktur ekonomi berjalan lambat, sektor pertambangan masih mendominasi

kegiatan ekonomi PAPUAo Keterkaitan antar kegiatan ekonomi masih berjalan lambat, hilirisasi belum optimalo Pembangunan infrastruktur menunjukkan kemajuan yang pesat.

Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Papua tahun 1999-2013

Gini Rasio

KONDISI PEREKONOMIANKemiskinan menurun, namun ketimpangan pendapatan cenderung meningkat.....

KONDISI PEREKONOMIANStruktur ekonomi imbalances, beban sektor pertanian terlalu berat.Sebagian besar pekerja di sektor pertanian hanya sebagai buruh/karyawan

Buruh/Karyawan/Pegawai48,9%

PETA SEBARAN PENDUDUK MISKIN PERKABUPATEN/KOTA TAHUN 2011

Sumber BPS Papua 2010 (Susenas)

Ketimpangan antar-wilayah di Provinsi Papua terlihat dalam hal

angka kemiskinan. Persentase penduduk miskin pada

Kabupaten di Wil. Pembangunan Mamta, Ha Anim dan Saereri

rata-rata kurang dari 30 persen. Pada kabupaten di Wil. Pemb. La Pago dan Mee Pago rata-rata di

atas 30 persen penduduk miskin. Masih banyaknya daerah terisolir disertai fasilitas transportasi yang

buruk menjadi penyebab mengapa daerah-daerah

tersebut masih tertinggal.

20

PETA PENDUDUK MISKIN DAN IPM TAHUN 2011

21

Peta Rumahtangga Tanpa Akses Ke Air Bersih

Masalah Kelistrikan di Provinsi Papua :

Kapasitas Terpasang

Distribusi penyebaran yang tidak merata

PETA RUMAH TANGGA DENGAN LISTRIK(%) TAHUN 2011

26

PETA RUMAH TANGGA DENGAN LISTRIK (%) TERHADAP IPM PROVINSI PAPUA TAHUN 2011

27

IIIGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

28

Derajat Otonomi Fiskal dan Rata-Rata Provinsi

Tahun Provinsi Papua DOFD Provinsi PAD Total Pendapatan DOFD

2007 268.238.544.645 5.652.952.662.906 4,75% 43,76% 2008 357.741.754.696 5.757.078.135.237 6,21% 41,81% 2009 369.727.113.036 6.012.822.338.439 6,15% 44,32% 2010 380.025.633.524 5.661.736.548.920 6,71% 37,63% 2011 363.100.749.954 6.227.545.144.534 5,83% 41,31%

Rata-rata 5,93% 41,76%

Proyeksi PAD, Total Pendapatan dan DOFD Provinsi Papua Tahun 2013 s/d 2018

TANTANGAN UTAMA PENGURANGAN KESENJANGAN ANTAR DAN INTER WILAYAH

Terbatasnya Dukungan Infrastruktur

• Masyarakat terisolasi• Ketimpangan Bidang Ekonomi• Ketimpangan Bidang Sosial dan

Budaya• Potensi Konflik sosial.

ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PAPUA 5 TAHUN KEDEPAN (1/3)

• RENDAHNYA IPM PAPUA SERTA KESENJANGAN ANTAR DAERAH DAN WILAYAH DIAKIBATKAN RENDAHNYA KONEKTIVITAS ANTAR ANTAR DAERAH SERTA TERBATASNYA KETERSEDIAAN ENERGI LISTRIK BAGI MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

• MASIH TINGGINYA PROSENTASE ANGKA KEMISKINAN, KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN; BELUM OPTIMALNYA PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DAERAH BERBASIS KAMPUNG DAN RENDAHNYA KETAHANAN PAGAN DAERAH

• MASIH RENDAHNYA ANGKA KEMANDIRIAN FISKAL AKIBAT BELUM OPTIMALNYA PEMANFAATAN SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI PRODUK UNGGULAN DAERAH NON MIGAS DIANTARANYA PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, KEHUTANAN, DAN PARIWISATA

32

ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PAPUA 5 TAHUN KEDEPAN (2/3)

• RENDAHNYA DAN TIDAK MERATANYA AKSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TERMASUK NON-FORMAL YANG SESUAI DENGAN KONDISI GEOGRAFIS, POLA PERMUKIMAN DAN BUDAYA MASYARAKAT

• RENDAHNYA DAN TIDAK MERATANYA AKSES PELAYANAN KESEHATAN, MASIH TINGGINYA AKI DAN ANAK, KEKURANGAN GIZI DAN TINGGINYA PREVALENSI PENYAKIT MENULAR

• MASIH TINGGINYA KESENJANGAN SOSIAL DAN POTENSI KONFLIK HORIZONTAL DI MASYARAKAT

• TERABAIKANNYA PERAN MASYARAKAT ADAT TERMASUK PEREMPUAN PAPUA YANG SECARA KETERWILAN OLEH MRP (MAJELIS RAKYAT PAPUA) SELAKU MITRA UTAMA PEMERINTAH SEHINGGA PROSES PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BANYAK YANG BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP DASAR DAN HAK DASAR MASYARAKAT ADAT

33

• BELUM OPTIMALNYA TATANAN BIROKRASI PEMERINTAH DAN IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS YG BERDAMPAK PADA PELAYANAN PUBLIK YANG BELUM OPTIMAL

• PENATAAN RUANG UNTUK PEMBANGUNAN BELUM DILAKSANAKAN DENGAN BAIK AKIBAT KURANGNYA KOORDINASI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA MAUPUN PEMANGKU KEPENTINGAN

• BELUM OPTIMALNYA PENGEMBANGAN POTENSI OLAHRAGA PRESTASI DAN PERLINDUNGAN NYATA ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL SERTA KEBUDAYAAN LUHUR ASLI PAPUA TERMASUK SUMBERDAYA HAYATI DAN PLASMA NUTFAH ASLI PAPUA

ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PAPUA 5 TAHUN KEDEPAN (3/3)

REFORMASI BIROKRASI

GERBANGMASHASRAT PAPUA

GENERASI EMAS PAPUA

PEMBERDAYAAN EKONOMI

INFRASTRUKTUR & PRASARANA

DASAR

• Restrukturisasi• Refungsionalisasi• Revitalisasi

• Tuntas Buta Aksara &Wajar 9 thn

• Jaminan 1000 hr pertama kehidupan

• Prestasi Olah raga, Seni & Budaya

• Pengembangan Daya Saing SDM Papua

• Prospek (Prog Strategis Pemb. Ek. &Kelembagaan Kampung)

• Pengwilayahan Komoditas

• Tanam ,petik, olah,jual

• Transportasi (Darat, Laut, Udara,ASDP)

• Penyediaan Energi Listrik

• Perumahan Layak Huni

• Penyediaan Air Bersih

PENUTUP KITA TETAPKAN BAHWA PERIODE 2013-2018

ADALAH FASE “MEMBANGUN FONDASI,

MENATA MASA DEPAN PAPUA”KAMI MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DAN

KERJASAMA

35

PEMERINTAH DAN SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI PAPUA

TERIMA KASIH