33 binatang khas seluruh propinsi di indonesia

21
33 BINATANG KHAS SELURUH PROPINSI DI INDONESIA 1. CEUMPALA KUNENG (Trichixos pyrropygus) KHAS NANGGROE ACEH DARUSSALAM Ceumpala Kuneng atau kucica ekor kuning adalah seekor spesies burung dalam keluarga Muscicapidae . Burung ini dapat ditemukan di Brunei , Indonesia , Malaysia dan Thailand . Habitat alaminya yaitu di hutan dataran rendah yang lembab dan rawa-rawa di daerah subtropis atau tropis. Burung ini merupakan fauna daerah Aceh yang dikenal dengan nama cémpala kunèng dalam bahasa Aceh . Saat ini burung ini berstatus hampir terancam . Burung ini tersebar di Semenanjung Thailand , Semenanjung Malaya , Brunei dan Indonesia . Di Indonesia burung ini hanya ditemukan di Sumatera dan Kalimantan . Burung ini berukuran sedang (21 cm), berekor panjang hitam dan jingga. Jantan menyerupai kucica hutan tetapi ekornya yang merah karat jauh lebih pendek, lebih banyak berwarna abu-abu gelap daripada hitam, alis pendek putih dan tunggir merah karat. Betina lebih coklat dan tidak punya alis putih. Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam. Kicauannya tidak semerdu kucica hutan. Seri panjang terdiri dari siulan merdu, nada tunggal dan ganda, “pi-uuu”, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap. 2. BEO NIAS (Gracula religiosa robusta ) KHAS SUMATERA UTARA Beo nias merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara. Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar

Upload: fadil-saya

Post on 18-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ilmu Pengetahuan Sosial

TRANSCRIPT

Page 1: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

33 BINATANG KHAS SELURUH PROPINSI DI INDONESIA

1. CEUMPALA KUNENG (Trichixos pyrropygus) KHAS NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Ceumpala Kuneng atau kucica ekor kuning adalah seekor spesies burung dalam keluarga Muscicapidae . Burung ini dapat ditemukan di Brunei , Indonesia , Malaysia dan Thailand . Habitat alaminya yaitu di hutan dataran rendah yang lembab dan rawa-rawa di daerah subtropis atau tropis. Burung ini merupakan fauna daerah Aceh yang dikenal dengan nama cémpala kunèng dalam bahasa Aceh . Saat ini burung ini berstatus hampir terancam . Burung ini tersebar di Semenanjung Thailand , Semenanjung Malaya , Brunei dan Indonesia . Di Indonesia

burung ini hanya ditemukan di Sumatera dan Kalimantan . Burung ini berukuran sedang (21 cm), berekor panjang hitam dan jingga. Jantan menyerupai kucica hutan tetapi ekornya yang merah karat jauh lebih pendek, lebih banyak berwarna abu-abu gelap daripada hitam, alis pendek putih dan tunggir merah karat. Betina lebih coklat dan tidak punya alis putih. Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam. Kicauannya tidak semerdu kucica hutan. Seri panjang terdiri dari siulan merdu, nada tunggal dan ganda, “pi-uuu”, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap.

2. BEO NIAS (Gracula religiosa robusta ) KHAS SUMATERA UTARA

Beo nias merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara. Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung beo lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia. Beo Nias ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Sumatera Utara. Subspesies beo yang mempunyai nama latin Gracula religiosa robusta ini sering disebut juga sebagai Ciong atau Tiong. Dalam bahasa Inggris, burung endemik ini biasa

disebut Common Hill Myna. Ciri dan Tingkah Laku Beo Nias. Beo nias (Gracula religiosa robusta) termasuk burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Ukuran beo nias lebih besar dari pada jenis beo lainnya. Bagian kepala burung beo nias berbulu pendek. Sepanjang cuping telinga beo nias menyatu di belakang kepala yang bentuknya menggelambir ke arah leher. Gelambir cuping

Page 2: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

telinga ini berwarna kuning mencolok. Di bagian kepala beo nias juga terdapat sepasang pial yang berwarna kuning dan terdapat di sisi kepala. Iris mata burung endemik ini berwarna coklat gelap. Paruhnya runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir seluruh badan beo nias tertutup bulu yang berwarna hitam pekat, kecuali pada bagian sayap yang berbulu putih.

3. KUAU RAJA (Argusianus argus ) KHAS SUMATERA BARAT

Kuau Raja atau dalam nama ilmiahnya Argusianus argus adalah salah satu burung yang terdapat di dalam suku Phasianidae . Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan kulit kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 200 cm. Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman. Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, panjangnya sekitar

75 cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan. Bulu ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli. Populasi Kuau Raja tersebar di Asia Tenggara . Spesies ini ditemukan di hutan tropis Sumatra , Borneo dan Semenanjung Malaysia.

4. SERINDIT (Loriculus galgulus ) KHAS RIAU

Serindit melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus . Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12 cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah. Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan. Populasi Serindit melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1.300 m di negara Brunei , Indonesia , Malaysia , Singapura dan Thailand .

Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan

Page 3: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. Pakannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil.

5. IKAN KAKAP (Lutjanus sanguineus ) KHAS KEPULAUAN RIAU

Ikan kakap adalah ikan laut dasaran yang hidup secara berkelompok di dasar-dasar karang atau terumbu karang. Mempunyai ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang punggung. Jenis ikan kakap yang banyak ditemui di Indonesia adalah jenis Kakap merah (L. campechanus) beberapa jenis yang lain yang juga banyak ditemui adalah Kakap kuning , Kakap hitam dan kakap merah. Ikan ini umumnya memangsa ikan-ikan kecil, udang. Bila kita memancing, biasanya umpan-umpan itu yang

biasa digunakan. Walau kadang juga dengan umpan jig, suka terpancing. Bentuk tubuhnya bulat pipih memanjang dengan mempunyai sirip di bagian punggung. Di bawah perut juga terdapat sirip. Di bagian dekat anal juga terdapat sirip analnya.

6. IKAN BELIDA (Chitala lopis ) KHAS SUMATERA SELATAN

Ikan lopis atau ikan Belida merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Ikan ini lebih populer dengan nama ikan belida/belido, yang diambil dari nama salah satu sungai di Sumatera Selatan yang menjadi habitatnya. Orang Banjar menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di Sumatra , Kalimantan , Jawa , dan Semenanjung Malaya , meskipun sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang

yang dikenal sebagai kemplang . Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan pempek namun sekarang diganti dengan tenggiri . Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan hias. Karena berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun teknologi budidayanya. Hingga 2005, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, di Kalimantan Selatan telah mencoba membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak benih ikan belida. Dalam bahasa Inggris ikan ini dinamakan ‘clown knife fish’. Diberi atribut ‘clown’ karena di badan ikan ada corak bulat-

Page 4: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

bulat menyerupai pakaian badut, dan disebut ‘knife fish’ karena bentuk tubuhnya yang panjang pipih menyerupai pisau.

7. MENTILIN (Tarsius bancanus ) KHAS BANGKA BELITUNG

Tarsius bancanus atau Mentilin merupakan salah satu spesies tarsius . Primata endemik Sumatera dan Kalimantan , Indonesia ini ditetapkan sebagai Fauna identitas provinsi Bangka Belitung . Tarsius bancanus dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Horsfield’s Tarsier atau Western Tarsier. Tarsius bancanus atau Horsfield’s Tarsier mempunyai ciri-ciri dan perilaku seperti jenis-jenis tarsius lainnya. Panjang tubuhnya sekitar 12-15 cm dengan berat tubuh sekitar 128 gram

(jantan) dan 117 gram (betina). Bulu tubuh Tarsius bancanus berwarna coklat kemerahan hingga abu-abu kecoklatan. Tarsius bancanus tersebar di Indonesia (pulau Kalimantan, Sumatera, dan pulau-pulau sekitar seperti Bangka, Belitung, dan Karimata), Malaysia (Sabah dan Serawak) dan Brunei Darussalam.

Terdapat 4 (empat) subspesies Tarsius bancanus, yaitu:

· Tarsius bancanus bancanus

· Tarsius bancanus borneanus

· Tarsius bancanus natunensis

· Tarsius bancanus saltator

8. BERUANG MADU (Helarctos malayanus) KHAS BENGKULU

Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan . Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50-65 kg. Bulu beruang madu cenderung

Page 5: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

pendek, berkilau dan pada umumnya hitam , matanya berwarna cokelat atau biru ,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong. Jenis bulu beruang madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang dipercaya menggambarkan matahari terbit. Penyebarannya terdapat di pulau Borneo , Sumatera , Indocina , Cina Selatan, Burma , serta Semenanjung malaya.

9. GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus ) KHAS LAMPUNG

Gajah Sumatera adalah subspesies dari gajah Asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera . Gajah Sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah India . Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000-2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83% habitat gajah Sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif untuk perkebunan. Gajah sumatera adalah

mamalia terbesar di Indonesia , beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 m pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun.

10. BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicus ) KHAS BANTEN

Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1-3,2 m dan tinggi 1,4-1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam . Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya. Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak

menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara , sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok . Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun

Page 6: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40 - 50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa , Indonesia . Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien , Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007 . Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok , dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap . Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada resiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami , letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi , populasi badak jawa akan langsung punah.

Terdapat tiga subspesies, yang hanya dua subspesies yang masih ada, sementara satu subspesies telah punah:

* Rhinoceros sondaicus sondaicus, tipe subspesies yang diketahui sebagai badak Jawa Indonesia' yang pernah hidup di Pulau Jawa dan Sumatra. Kini populasinya hanya sekitar 40-50 di Taman Nasional Ujung Kulon yang terletak di ujung barat Pulau Jawa.

* Rhinoceros sondaicus annamiticus, diketahui sebagai Badak Jawa Vietnam atau Badak Vietnam, yang pernah hidup di sepanjang Vietnam , Kamboja , Laos , Thailand dan Malaysia . Annamiticus berasal dari deretan pegunungan Annam di Asia Tenggara , bagian dari tempat hidup spesies ini. Kini populasinya diperkirakan lebih sedikit dari 12, hidup di hutan daratan rendah di Taman Nasional Cat Tien , Vietnam.

* Rhinoceros sondaicus inermis, diketahui sebagai Badak jawa india, pernah hidup di Benggala sampai Burma (Myanmar), tetapi dianggap punah pada dasawarsa awal tahun 1900-an . Inermis berarti tanpa cula, karena karakteristik badak ini adalah cula kecil pada badak jantan, dan tak ada cula pada betina. Spesimen spesies ini adalah betina yang tidak memiliki cula.

11. ELANG BONDOL (Haliastur indus ) KHAS DKI JAKARTA

Elang bondol atau dalam nama ilmiahnya adalah Haliastur Indus adalah spesies dari genus dari Haliastur. Burung Elang Bondol berukuran sedang (45 cm), berwarna putih dan coklat pirang. Elang bondol yang remaja berkarakter seluruh tubuh kecoklatan dengan coretan pada dada. Warna berubah putih keabu-abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga. Ujung ekor bundar.Iris coklat, paruh dan sera abu-abu

kehijauan, kaki dan tungkai kuning suram. Ketika dewasa, karakter tubuhnya adalah kepala, leher, dada putih. Sayap, punggung, ekor dan perut coklat terang. Kontras dengan bulu primer yang hitam.

Page 7: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

Makanannya adalah hampir semua binatang, hidup atau mati. Di perairan, makanannya berupa kepiting dan di daratan memakan anak ayam , serangga dan mamalia kecil . Sarang berukuran besar, dari ranting pada puncak pohon. Telur berwarna putih, sedikit berbintik merah, jumlah 2-3 butir. Berkembang biak pada bulan Januari - Agustus dan Mei - Juli. India, Cina selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia. Di Indonesia, penyebarannya ada di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.

12. MACAN TUTUL JAWA (Panthera pardus melas ) KHAS JAWA BARAT

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa , Indonesia . Ia memiliki dua variasi: berwarna terang dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa Barat . Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada

umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengkilap dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Ia lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , meskipun di semua taman nasional di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, mulai dari Ujung Kulon hingga Baluran.

13. KEPODANG EMAS (Oriolus chinensis ) KHAS JAWA TENGAH

Kepodang emas adalah burung berkicau (Passeriformes ) yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi dan bersih termasuk dalam membuat sarang . Kepodang merupakan salah satu jenis burung yang sulit dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk fisiknya. Burung kepodang termasuk jenis burung kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini masuk dalam komoditas

perdagangan yang membuat populasinya semakin kecil. Burung kepodang berasal dari daratan China

Page 8: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

dan penyebarannya mulai dari India , Asia Tenggara , kepulauan Philipina , termasuk Indonesia yang meliputi Sumatera , Jawa , Bali , Kalimantan , Sulawesi dan Nusa Tenggara . Burung ini hidup di hutan-hutan terutama di daerah tropis dan sedikit di daerah sub tropis dan biasanya hidup berpasangan. Burung ini menghuni hutan terbuka, hutan mangrove , hutan pantai, di tempat-tempat tersebut dapat dikenali dengan kepakan sayapnya yang kuat, perlahan, mencolok dan terbangnya menggelombang.

14. PERKUTUT (Geopelia striata ) KHAS DI YOGYAKARTA

Perkutut Jawa (Geopelia striata, familia Columbidae ) adalah sejenis burung berukuran kecil, berwarna abu-abu yang banyak dipelihara orang karena keindahan suaranya. Dalam tradisi Indonesia , terutama Jawa , hingga keadaannya di alam mulai terancam. Perkutut masih berkerabat dekat dengan Tekukur Biasa , Dederuk Jawa , dan merpati . Burung perkutut bertubuh kecil. Panjangnya berkisar antara 20-25 cm. Kepalanya membulat kecil, berwarna abu-abu. Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-abuan. Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan. Lehernya agak panjang dan

ditumbuhi bulu-bulu halus. Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan putih. Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna kecokelatan.

15. AYAM BEKISAR (Gallus varius ) KHAS JAWA TIMUR

Ayam bekisar atau ayam hutan hijau (bahasa Latin = Gallus varius) adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae , yakni keluarga ayam, puyuh , merak , dan sempidan . Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara . Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar (Sd. ), ayam alas (Jw. ), ajem allas atau tarattah (Md. ). Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw , 1798), ayam ini dalam bahasa Inggris dikenal

sebagai Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl, merujuk pada warna dan asal tempatnya. Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput , tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai . Ayam-hutan Hijau diketahui menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali . Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian

Page 9: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

1.500 m diatas permukaan laut, di Jawa Timur hingga 3.000 m diatas permukaan laut dan di Lombok hingga 2.400 m diatas permukaan laut. Ayam hutan merah yang menyebar luas mulai dari Himalaya , Tiongkok selatan, Asia Tenggara , hingga ke Sumatra dan Jawa. Pada pihak lain, ayam-hutan hijau tersebar di Jawa, Bali dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.

16. JALAK BALI (Leucopsar rotschildi ) KHAS BALI

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae . Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa. Endemik Indonesia , Jalak Bali hanya ditemukan di hutan

bagian barat Pulau Bali . Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali . Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang. Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910 . Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris , Walter Rothschild , sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912 . Jenis ini aktif mencari makan di antara pohon dan tumbuhan bawah di hutan. Populasinya yang sangat sedikit di alam, membuat IUCN menetapkan statusnya Kritis (Critically Endangered/CR).

17. RUSA TIMOR (Cervus timorensis ) KHAS NUSA TENGGARA BARAT

Rusa Timor atau Rusa Sunda Sambar (Rusa timorensis) adalah rusa asli pulau Jawa , Bali dan Timor (bersama dengan Timor Leste). Ini juga merupakan spesies dikenali di Irian Jaya, Kalimantan (Kalimantan), Kepulauan Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi , Australia , Mauritius , Kaledonia Baru , Selandia Baru , Papua Nugini dan Réunion . Ini menempati habitat yang sama dengan yang ada pada Chital of India membuka hutan kering dan campuran gugur, taman, dan sabana. Ini adalah kerabat dekat yang lebih besar

Rusa Sambar . Hal ini cukup diburu di Australia timur. Rusa ini telah membentuk populasi di daerah

Page 10: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

terpencil pulau , mungkin dibawa ke sana oleh nelayan Indonesia. Mereka beradaptasi dengan baik, hidup nyaman di semak kering Australia seperti yang mereka lakukan di tanah air tropis mereka. Sifat ini ditunjukkan dengan baik lebih seringnya ditemukan di pinggiran Wollongong dan Sydney dan khususnya di Royal National Park. Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. Rusa timor (Cervus timorensis) mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada dipenangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Ukuran rusa timor ini meskipun kalah besar dari sambar (Cervus unicolor) namun dibandingkan dengan rusa jenis lainnya seperti rusa bawean , dan menjangan, ukuran tubuh rusa timor lebih besar.

Subspesies Rusa Timor. Whitehead (Schroder dalam Nugroho, 1992; Semiadi, 2002) membagi jenis rusa timor (Cervus timorensis) menjadi 8 subspesies (anak jenis), yaitu:

· Cervus timorensis russa (Mul.&Schl., 1844) biasa ditemukan di Pulau Jawa.

· Cervus timorensis florensis (Heude, 1896) biasa ditemukan Pulau Lombok dan Pulau Flores.

· Cervus timorensis timorensis (Martens, 1936) biasa ditemukan P. Timor, P. Rate, P. Semau, P. Kambing, P. Alor, dan P. Pantai.

· Cervus timorensis djonga (Bemmel, 1949) biasa ditemukan P. Muna dan P. Buton.

· Cervus timorensis molucensis (Q.&G.,1896) biasa ditemukan Kep. Maluku, P. Halmahera, P. Banda, dan P. Seram.

· Cervus timorensis macassaricus (Heude, 1896) biasa ditemukan P. Sulawesi.

· Cervus timorensis renschi (Sody, 1933).

· Cervus timorensis laronesietes (Bemmel, 1949)

Page 11: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

33 FLORA KHAS SELURUH PROVINSI DI INDONESIA

Sumatera Barat – Pohon Andalas (Morus macroura)

Andalas atau bebesaran atau murbei (Latin: Morus) adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–16

spesies pohon tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis di Asia, Afrika dan

Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia. Salah satunya yang terkenal adalah di desa Andaleh,

kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang telah mencapai usia lebih dari 120

tahun. Bebesaran tumbuh cukup cepat pada saat masih muda, namun kemudian tumbuh lambat dan

tingginya jarang melebihi 10-15 m. Daun bebesaran merupakan daun sederhana berbentuk cuping

dan menggergaji di bagian tepi. Buah murbei merupakan buah majemuk dengan panjang 2-3 cm,

berwarna merah bila masih mudah dan ungu tua bila ranum, dan dapat dimakan.

Bebesaran terutama terkenal karena dedaunannya digunakan sebagai makanan ulat sutra. Selain itu,

andalas (Morus macroura), salah satu spesies bebesaran, sering digunakan kayunya untuk lantai

rumah atau mebel karena kuat dan keras.

Page 12: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

Jambi – Palem Merah (Cyrtostachys renda)

Palem merah adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di

pekarangan rumah. Nama merah diambil dari warna pelepah daunnya

yang merah pekat menyala. Palem merah sekarang menjadi salah satu

tumbuhan langka karena eksploitasi besar-besaran di hutan Sumatra dan

Malaya, tempat asalnya. Terdapat varian yang sekarang dianggap sebagai

varietas, yang dikenal sebagai palem jingga (C. renda Blume).

Palem merah adalah flora maskot Provinsi Jambi.

Banten – Kokoleceran (Vatica bantamensis)

Kokoleceran merupakan pohon yang mampu mencapai tinggi

hingga 30 m. Pada bagian batang yang muda memiliki bulu-bulu

halus dan lebat. Daun Kokoleceran menjorong atau melanset,

dengan tangkai daun yang panjangnya mencapai 2.2 cm.

Perbungaannya malai dan terdapat di ujung daun atau di ketiak

daun.

Bunga kokoleceran panjangnya mencapai 7 cm. Buah tanaman

endemik ini agak bulat dan mempunyai tangkai yang pendek

sekitar 5 mm panjangnya. Pada buahnya terdapat biji yang

berdiameter mencapai 1 cm. Pohon Kokoleceran (Vatica

bantamensis) merupakan tanaman endemik yang hanya terdapat

di Taman Nasional Ujung Kulon. Cara perkembangbiakan pohon

misterius ini adalah dengan biji. Tanaman ini berkerabat dekat

dengan Resak Hiru (Vatica rassak) Yang batangnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan

dan pembuatan kapal.

Populasi tumbuhan yang menjadi flora identitas provinsi Banten ini sampai sekarang masih misterius

dan tidak diketahui dengan pasti. Yang pasti IUCN Redlist memasukkan Kokoleceran (Vatica

bantamensis) dalam status konservasi “Terancam” (EN; Endangered).

Page 13: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

Jawa Timur – Sedap malam (Polyanthes tuberosa)

Sedap malam (Polianthes tuberosa, bahasa Melayu: sundal malam) adalah tumbuhan hijau abadi dari

suku Agavaceae. Minyak dari bunga ini digunakan dalam pembuatan parfum. Nama tuberosa

menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki umbi (tuber). Saat ini dikenal sekitar 12 spesies dari genus

Polianthes.

Bunga sedap malam biasa mekar di malam hari. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Meksiko.

Bangsa Astek mengenalnya dengan nama omixochitl, “bunga tulang”.

Nama bunga ini di India bagian timur adalah ratkirani, yang berarti “ratu malam”. Di Singapura bunga

ini dinamakan xinxiao, yang berarti “tempat ngengat hinggap”. Di Persia, bunga ini disebut maryam,

yang merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii untuk

pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan. Harum bunga ini

digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.

Page 14: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

Bengkulu – Suweg Raksasa (Amorphophallus titanum)

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif),

Amorphophallus titanum, merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari

Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia,

meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat

menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti

bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat

penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga

bangkai dengan “Rafflesia arnoldii” mungkin karena orang sudah mengenal bahwa Rafflesia sebagai

bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.

Page 15: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

BUNGA CEMPAKA (KHAS PROVINSI ACEH)

Cempaka adalah tumbuhan atau bunga khas provinsi Aceh (Bungong jeumpa gadeng). Bunga yang mempunyai ciri diantaranya yaitu berwarna putih dan ada juga yang berwarna kuning,baunya harum,bunga berbentuk lonjong menyerupai payung,daunya berbentuk menjari dan pohonya berwarna hijau.

BUNGA PADMA RAKSAKSA (KHAS PROVINSI BENGKULU)

Dari corak bunga yang berciri khas bak kulit macan,anggrek yang satu ini terkenal dengan nama Anggrek Macan (Grammatophyllum Speciosum) yang terdapat di papua dan telah menjadi bunga endemic pulau tersebut. Bunga ini mempunyai cirri diantaranya yaitu warnanya mencolok,mempunyai jumlah bunga yang banyak,bisa mencapai 100 kuntum dan mekar cukup tahan lama berkisar antara 2-6 minggu,jumlah daun 2-3 jelai dengan ukuran 60 x 5 cm dan memiliki umbi semu.

BUNGA ANGGREK HITAM (KHAS KALIMANTAN)

Adalah bunga yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Namun sangat di sayangkan karena habitat asli bunga anggrek hitam ini mengalami penurunan jumlah karena penyusutan hutan yang ada di provinsi Kalimantan tersebut. Bunga ini mempunyai cirri diantaranya yaitu memiliki labellum berwarna hitam dengan kombinasi garis berwarna hijau dan berbulu,bunganya harum dan mekar berkisar antara bulan maret hingga juni dan memiliki daun yang

menyerupai tunas kelapa muda.

Page 16: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

SIRIH (KHAS KEPULAUAN RIAU)

Piper betle atau sirih merupakan tanaman asli indonesia, tumbuhan ini tumbuh merambat dan bersandar pada batang pohon yang ada di sekelilingnya. Sebagaian orang biasa menggunakan daun dan buahnya untuk nginang,selain itu tumbuhan sirih juga biasa digunakan untuk upacara adat melayu. Sirih ini mempunyai cirri diantaranya yaitu :

batangnya berwarna coklat kehijauan (berbentuk bulat,beruas dan disitulah akar akan keluar

daunya berbentuk menyerupai gambar hati yang terbalik atau jantung,tumbuh beselang seling,bertangkai dan mengeluarkan bau khas sirih jika diremas.

Bunganya majemuk berbentuk bulir.

Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau dan akarnya berwarna coklat kekuningan.

DUKU (KHAS PROVINSI SUMATERA SELATAN)

Duku adalah identitas provinsi sumatera selatan ini mempunyai cirri diantaranya yaitu pohon tinggri mencapai 30 meter,kulit kayu berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan jingga mengandung getah

Page 17: 33 Binatang Khas Seluruh Propinsi Di Indonesia

kental berwarna susu yang lengket,daun majemuk menyirip ganjil,bunga terletak di dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang sudah besar dan posisi menggantung,buah berbentuk buni bulat berwarna kekuning-kuningan.

LONGUSEI (KHAS PROVINSI SULAWESI UTARA)

Sulawesi utara Jenis ini tergolong pohon yang berukuran sedang, tingginya sekitar 15 m. Percabangannya cukup banyak dan lebat, sehingga tampak rindang. Permukaan kulit batangnya halus dan kulit tersebut mudah terkelupas yang bila kering akar, tampak serat-seratnya yang halus. Daunnya kecil-kecil berbentuk bulat telur dengan ujung lancip. Perbungaannya muncul dari batangnya, sering dimulai dari dekat tanah sampai pada cabang-cabang utamanya. Perbungaan itu tersusun menjuntai ke bawah panjangnya bisa lebih dari 1 m. Bunga-bunganya membentuk bongkol, tampak seperti buahnya. Bunganya sebenarnya ada di dalam dan bisa tampak bila dipotong secara melintang. Setelah terjadi pembuahan bongkol itu berubah menjadi buah dan tidak akan gugur sampai buah tersebut masak. Di dalam buah tersebut terdapat bijinya yang kecil-kecil.