3. sirkulasi.ppt
DESCRIPTION
jantungTRANSCRIPT
Fungsi Sirkulasi
• Transport nutrien ke jaringan tubuh• Transport sampah metabolisme dari jaringan
tubuh• Transport hormon dari satu jar tubuh ke jar
lain• Mempertahankan cairan jaringan tubuh
dalam mendukung “optimal survival” dan fungsi sel
Perlu dipelajari• Mengontrol aliran darah ke jaringan sesuai
kebutuhan jaringan• Mengontrol jantung dan sirkulasi untuk
menghasilkan cardiac output (c.o) dan tekanan darah arteri yang menyebabkan aliran darah jaringan yang sesuai kebutuhan
• Mekanisme pengontrolan volume dan aliran darah
Karakteristik Fisik dari Sirkulasi
• Arteri transpor darah dengan tekanan tinggi• Arteriola mengontrol darah yang masuk kapiler• Kapiler pertukaran cairan, nutrien, elektrolit,
hormon dan substansi lain antara darah dan cairan interstisial
• Venula mengumpulkan darah dari kapiler, diteruskan ke vena yang lebih besar
• Vena transpor darah dari venula ke jantung, juga sebagai reservoir darah
Darah Dalam Berbagai Bagian Sirkulasi danVol Tabel Cross Sectional Pembuluh Darah
Area Penampang Lintang dan Kecepatan Aliran Darah
• Penampang lintang vena > arteri• Kecepatan aliran berbanding terbalik dengan
penampang lintang (aorta 33 cm/det, kapiler 0,3 mm/det)
• Darah berada dalam kapiler 1 – 3 det (panjang kapiler 0,3 – 1 mm)
Tekanan pada berbagai bagian dari sirkulasi
• Tekanan darah rata-rata pada aorta : 100 mmHg• Pompa bersifat pulsatik t.d sist 120 mmHg, t.d.
diast 80 mmHg• Sirkulasi sistemik : tek darah menurun sampai 0
mmHg pada ujung vena cava• Tek darah kapiler 35 – 10 mmHg rata-rata 17
mmHg• Sirkulasi pulmonal : t.d sist a pulm 25 mmHg, t.d
diast 8 mmHg, t.d darah rata-rata 16mmHg, t.d kapiler 7 mmHg
Teori dasar fungsi sirkulasi
1. Kecepatan aliran darah jaringan dikontrol secara persis sesuai kebutuhan jaringan
• Jaringan aktif : 20 – 30 x istirahat• CO : tidak lebih 4 – 7 x• Sirkulasi mikro : dilatasi / kontriksi• Dibantu kontrol oleh saraf
2. CO terutama dikontrol oleh jumlah aliran darah lokal
• Jantung akan merespon alirah darah dari jaringan dengan memompa darah ke arteri automaton
• Jantung dibantu oleh saraf dalam memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan
3. Tekanan darah umum dikontrol oleh aliran darah lokal dan CO
• Tekanan darah turun (<100mmHg) respon sist saraf dalam bbrp det
a. Kekuatan pompa tinggib.Kontraksi vena yang besarc. Konstriksi arteriola• Setelah bbrp jam/hari respons ginjal
Hubungan antara Tekanan, Aliran dan Resistensi
• Aliran darah ditentukan oleh1) Perbedaan tekanan (gradien tekanan) antara 2 ujung
pembuluh darah2) Resistensi vaskuler• Hukum Ohm : F = ΔP / R• Bentuk aljabar lain : ΔP = F x R
R = ΔP / F• Aliran darah : sejumlah darah yang melewati point
tertentu dari pemb darah dalam waktu tertentu ( ml/men, L/men, mel/dt)
• Seluruh aliran darah dalam sirkulasi total manusia dalam keadaan istirahat kira-kira 5000 ml/men cardiac output
• Macam-macam aliran darah1.Aliran laminar : kecepatan aliran membentuk
parabola2.Aliran turbulen : “eddy current”Kecepatan aliran terlalu tinggiMelalui obstruksi pada pemb darahAliran berbalikMelalui dinding pembuluh yg kasar
Aliran turbulen meningkat sebanding dengan kecepatan aliran, diameter pemb darah dan densitas darah
Aliran turbulen berbanding terbalik dengan viskositasRe (Reynolds number) = v.d.p / nv : cm/det, d : diantara n : 1/30 poise p=densitas
Re > 200 – 400 : percabangan pemb drhRe > 2000 : bisa terjadi pada pemb darah
lurus dan licin
Re meningkat bbrp ribu : pd bag prox aorta dan a. pulmonalis karena :
1)Kecepatan aliran yang tinggi2)Aliran bersifat pulsatil3)Penambahan diameter secara tiba-tiba4)Pemb darah dengan diameter besar
Tekanan darah
• Kekuatan darah terhadap (menekan) dinding pembuluh darah
• Ukuran mmHg atau cmH2O
1 mmHg = 1,36 cm H2O
Resistensi thd aliran darah
• Resistensi rintangan thd aliran darah yg tidak dapat diukur secara direk melalui “pressure difference”
• Bila press diff = 1 mmHg dan aliran =1 ml/det, maka resistensi = 1 PRU
• Total resistensi perifer dan Total resistensi pulmonal
Darah yang mengalir dalam sel sist sirkulasi = CO – 100 ml/det
Press diff dari sist arteri sp sist vena = 100mmHgTotal resist perifer = 100/100 = 1 PRUKonstriksi kuat (PRU = 4), dilatasi (PRU = 0,2)Sist pulmonal : m pulm ap = 16 mmHg dan m left
atrial p = 2 mmHg press diff – 14 mmHg =1/7 m a p (PRK=0,14)
“Conductance”• Ukuran aliran darah dalam pembuluh yang press diff
tertentu• ml/det per mmHg ; L/det per mmHg• Cond = 1 / R• Pemb diameter sedikit saja perub cord sangat
besar• Diameter 1,2,4 conductance 1, 16, 256• Cond ~ Diameter 4
• F = ΠΔΡr4 / 8 nL• Resistensi arteriola yang kecil = 2/3 total resistensi
sistemik
Resistensi Pemb Darah dalam susunan seri dan paralel
• Susunan seriResistensi aorta, arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena R total = R1 + R2 + R 3 + R4 + ...
• Susunan paralel : pemb darah bercabang secara paralel. Misal : otak, ginjal, otot, G7 tract, kulit dll. Maka conductance total adalah C total = C1 + C2 + C3 + C4 + ...
Efek hematokrit dan viskositas thd resistensi dan aliran darah
• Makin tinggi viskositas, makin lemah aliran darah
• Viskositas darah 3 x viskositas air• Makin besar suspensi b.d.m viskositas
makin tinggi• Makin tinggi hematokrit makin tinggi
viskositas• Viskositas plasma = 1,5 x viskositas air
Efek tekanan thd resist vaskular dan aliran darah jaringan
• Peningkatan tekanan arteri• Mendorong darah• Distensi pemb darah• Resist vaskuler turun• Aliran darah pada tek 100 mmHg = 4 – 6 x aliran
darah pada tek 50 mmHg• Inhibisi simpatis dilatasi pemb darah aliran
darah naik 72 x• Stimuli simpatis konstriksi pemb darah aliran
darah turun sampai 0
Distensibilitas vaskular dan fungsi sist arterial dan vena
Distensibilitas vaskuler
• Semua pemb darah distensibel• Tek darah naik dilatasi pemb darah, resistensi
turun aliran darah naik 2x• Distensibilitas dapat mengakomodasi output jantung
yang pulsatil sehingga timbul aliran yang halus dan kontinu dalam pemb kecil jaringan
• Vena = pemb darah paling distensibel tek vena naik sedikit vena menyimpan darah 0,5 – 1 L berfungsi sebagai reservoir
• Unit distensibilitas vaskulerDistens vaskuler= Peningkatan volume = 10% /mmHg Peningkatan tek x vol original
• Distensibilitas vena = 8x distensibilitas arteri• Distensibilitas arteri sist pulmonal = 6 x distens
arteri sistemik
Compliance vaskuler = kapasitans vaskuler
• Cl : istilah yang dipakai untuk menunjukkan seberapa mudah suatu struktur dapat ditegangkan
• Makin tinggi compliance dari suatu struktur, makin mudah struktur itu untuk diregangkan
• Compliance vask = Δ vol / Δ tekanan• Compl vena sistemik 24 x > compl art sistemik
(dist 8 x + vol 3x)
Kurva “Vol TekananL dari sirkulasi arteri dan vena
• Bila art besar + art kecil + arteriola terisi 700 cc tek darah rata-rata = 100 mmHg
• Bila 400 cc tek drh 0• Dalam seluruh sist vena sistemik : vol = 2000-
3500 ml dan perubahan bbrp ratus ml hanya membutuhkan perubahan tek drh 4 – 5 mmHg transfusi darah bisa sampai 500 ml dalam bbrp menit dengan tidak mempengaruhi sirkulasi
• Perangsangan simpatis tonus vask naik tek art dan vena naik pada setiap volume
• Inhibisi simpatis tek drh turun pd setiap volume
• Kontrol simpatis terhadap kapasitas vask penting pada waktu terjadi perdarahan
• Peran simpati pada vena (reservoir) sirkulasi tetao normal pada perdarahan sampai 25%
Pulsasi Tekanan Arteri
• Pd waktu ventrikel kontraksi (sistol), darah yang keluar (stroke volume = isi sekuncup) tidak semuanya meninggalkan arteri, tetapi hanya 1/3 isi sekuncup
• 2/3 isi sekuncup tetap dalam arteri meregangkan dinding arteri tekanan arteri naik
• Kontraksi ventrikel berhenti recoil pemb drh darah mengalir ke arteriola selama diastol tekanan turun (tdk sampai 0) kontr ventrikel berikutnya tekanan pulsasi
• Normal : makin ke perifer pulsasi tekanan ini makin berkurang aliran darah jaringan kontinu (sedikit pulsasi)
• Tek sistolik : tek max yang terjadi pada puncak ejeksi ventr
• Tek diastolik : tek yang terjadi tepat sebelum ejeksi ventrikel berikutnya
• Tek nadi (pulse pressure) = perbedaan tek sist dan tek diast
• Faktor yang mempengaruhi tek nadi1.Isi sekuncup2.Compliance arteri• Mean Arterial Pressure (MAP) : bukan ½ (SP +
DP), karena waktu diastolik lebih besar dari sistolik
MAP = DP + 1/3 (SP – DP)
Kontur pulsasi tekanan yang abnormal
• Stenosis aorta : tekanan darah aorta turun• Paten duktus arteriorus : tekanan diastolik
turun cepat• Regurgitasi aorta : antara 2 detak jantung tek
aorta menurun sampai 0 dan tidak ada insisna• Arterioselerasis : tidak ada compliance
Fungsi vena
• Sifat vena : mampu konstriksi dan dilatasi sehingga dapat
1.Menyimpan darah2.Pompa vena3.Regulasi CO• Tekanan vena1.Tekanan atrium kanan = tek vena sentral2.Tekanan vena perifer
Tekanan atrium kanan• Diatur oleh balans antara1. Kemampuan jantung memompa darah dari atrium ka
dan ventrikel ke paru-paru2. Tendensi aliran darah dari vena perifer ke atrium ka• Faktor yang menungkatkan venous return
(meningkatkan tek atr ka)1. Peningkatan vol darah2. Peningkatan tonus pemb darah besar ke seluruh
tubuh peningkatan tekanan v perifer3. Dilatasi arteriola
• Peningkatan venous return peningkatan CO• Normal tek atr ka = 0• Tek atr ka meningkat 20-30 mmHg pada
keadaan1.Gagal jantung yang serius2.Setelah transfusi darah yang masif• Limit tek atr ka plg bawah : -3 sampai -5
mmHg terjadi pada1.Pompa jantung yang kuat sekali2.Aliran darah ke jantung menurun cepat
(perdarahan)
Resistensi dan tekanan perifer vena
• Vena besar dalam keadaan distensi mempunyai resistensi mendekati 0 kurang penting
• Kebanyakan vena yang besar yang masuk thorax mendapat konjugasi dari jaringan sekitar
1.Vena dari tangan 2.Vena dalam leher3.Vena yang melintas abdomen
Pompa Vena
• Vena memp valvula yang menghadap ke jantung
• Setiap menggerakan kaki kontraksi otot kompresi vena darah mengalir ke jantung pompa vena (=pompa otot) ) = 20 mmHg
• Berdiri pompa vena tidak aktif tek kapiler naik cairan keluar pemb darah kaki bengkak vol darah turun (10-20% dalam waktu 15-30 menit)
• Valvula inkompetens varices• Pengukuran tek vena atau tek atrium direk
dng memasukan jarum yang dihubungkan dg manometer
• Jantung bertindak sbg feedback regulator tekanan pada valvula trikuspidalis (60% dari tebal dada pada waktu berbaring zero pressure reference level)
Fungsi vena sbg reservoir darah• Dapat menampung darah 60% dari yg terdapat
dalam tubuh• Compliance tinggi• Perdarahan 20% fungsi sist sirkulasi normal• Reservoir darah spesifik• Limpa : mengeluarkan 100 cc darah• Hepar : darah keluar dari sinus bbrp ratus cc• Vena abdominalis yg besar : 300 cc• Plexus venosus dibawah kulit : bbrp ratus cc• Jantung dan paru (rangs simpatis 50-100 cc dan 100-
200 cc)
Regulasi sirkulasi dan kontrol tekanan darah melalui saraf
I. Regulasi Sirkulasi Melalui Saraf• Regulasi sirkulasi secara umum1.Redistribusi aliran darah ke berbagai area
tubuh2.Meningkatkan/menurunkan akvititas pompa
jantung3.Kontak tek darah sistemik scr cepat• Inervasi simpatis pemb darah• Saraf simpatis untuk jantung• Saraf parasimpatis untuk jantung
Sistem vasokontriksi simpatis yang dikontrol oleh SSP (CNS)
• Efek vasokonstriktor paling berat terdapat pada : ginjal, usus, impa dan kulit. Yg kurang kuat : otot skelet dan otak
• Aktivitas pusat vasomotor dalam otak1.Area vasokonstriktor2.Area vasodilator3.Area sensoris• Tonus vasokonstriktor simpatis
• Kontrol aktivitas jantung oleh pusat vasomotor
Pusat vasomotor lat : frekuensi tinggi, kontraktilitas tinggi
Pusat vasomotor med : frekuensi rendah, kontraktilitas rendah
• Kontrol pusat vasomotor oleh pusat saraf yang lebih tinggi :
1.Subst retikuler, pens mesensefalen dan disensefalen eksitasi/inhibisi pusat vasomotor
2. Lat + sup subs reticuler : eksitasi Med + inf subs reticuler : inhibisi
3. Posterolateral hipothal : eksitasi4. Anterior hipothal : sedikit eksitasi / inhibisi5. Cortex cerebri : eksitasi /inhibisi6. Korteks motorik7. Temporal ant ; korteks frontal (area orbital) ,
gyrus conjulated ant, amigdala, septum dan hipokompres : eksitasi / inhibisi
• Epinefrin dan norepinefrinα adrenergik reseptor : vasokonstriksi β adregernik reseptor : vasodilatasi• Pingsan pada emosi yang hebat (vagovagal
syncope)Cortexcerebri pusat vasodilasator pusat
n vagus jantungCortexcerebri pusat vasodilasator med
spinalis simpatis vasodilasator otot
II. Peranan Sistem Saraf Pada Regulasi Tek Darah Secara Cepat
• Disini fungsi vasokontriktor dan kardioaselerator pada sist simpatis bersama-sama terangsang
• Pada waktu yang sama terjadi inhibisi sinyal vagal parasimpatis
• Serentak terjadi 3 macam aktivitas :1. Hampir semua arteriola sistemik konstriksi resistensi
perifer naik tekanan darah naik2. Konstriksi vence kuat venous return naik vol jantung
naik pompa jantung naik CO naik tek drh naik3. Frekuensi jantung naik (bisa sampai 3 x) dan kontraktolitas
naik (2x) pompa jantung naik CO naik tekanan darah naik
• Kecepatan saraf dalam mengontrol tek darahDimulai hanya dalam hitungan detik
meningkat 2x dalam 5 – 10 detikInhibisi tiba-tiba menurunkan tekanan
darah sampai ½ x dalam 10 – 40 det
Peningkatan Tekanan Arteri pada latihan fisik dan stress yang lain
• Aktivitas fisik yang kuat aliran darah lokal meningkat (krn metab otot meningkat)
• Peningkatan tambahan terjadi bersamaan : stimuli simpatis utk seluruh sirkulasi (30-40%) aliran darah meningkat 2 x
• Stress yang lain (ketakutan yang hebat) tek darah naik 2 x dalam bbrp dtk “alarm reaction”
• Tek drh meningkat suplai darah ke otak naik kontraksi otot yang kuat untuk lari dari bahaya
Mekanisme reflex untuk mempertahankan tek darah normal
1. Refleks baroreseptor• Dimulai rangsang peningkatan tekanan darah -
baroreceptor (pressoreseptor)• Phys anatomi baroreseptor Arteri besar pada regio thorax dan leher Terutama :1) Sinus caroticus ( a car int diatas bifurkasi)2) Dinding arcus aorta
• Baroreseptor carotis n Hering n glasopharyngens traktus solitarius
• Baroreseptor aorta n vagus tract salitarius
• Respons baroreseptor terhadap tekananSinus caroticus : respons mulai tek 50-60
mmHg meningkat sampai 80 mmHgArens aorta : respons mulai tek 30 mmHg
meningkat sampai 180 mmHg• Kisaran tek darah normal 100 mmHg
• Perubahan tek darah sedikit saja mekanisme feedback baroreseptor yang kuat tek darah yang dikehendaki
• Perubahan postur tubuh dari berbaring ke berdiri tek drh turun refleks baroresepor mengembalikan tek drh pada kepala dan bag atas tubuh ke semula
• Sistem buffer tekanan – saraf buffer• Baroreceptor normal : MAP/hari 85 – 115
mmHg 100 mmHg• Denurasi baroreceptor : MAP/hari 50 – 160
mmHg• Percobaan menunjukkan baroreceptor
berkontribusi dalam regulasi tek drh jangka panjang melalui pengaruhnya thd sist saraf simpatis ginjal meningkatkan sekresi Na dan air
Kontrol tek arteri melalui kemoreseptor carotid dan aortic
• Refleks kemoreseptor• kemoreceptor : sel yg sensitif thd (1)
penurunan O2, (2) ekses CO2 dan (3) ekses ion H+
• Lokasi hemoreceptor : bifurkasi a car 60 mnt + aortic bodies n Hearing dan n vagus pusat vasomotor
• Kemoreseptor pd kontrol respirasi lebih penting drpd kontrol tekanan darah
Refleks atrial dan a pulmonalis
• Mempunyai low pressure receptors yang merespons perub vol darah
• Infus 300 cc darah pada anjing tek arteri naik 15 mmHg
• Denervasi arterial baroreceptor tek arteri naik 40 mmHg denervasi low pressure reseptor tek arteri naik 100 mmHg
• Low press rec tidak bisa dideteksi tek arteri sistemik reflex paralel dng reflex baroreseptor
• Aktivasi ginjal oleh reflex atrial = “Volume reflex”
Peregangan atrium 1. refleks dilatasi arteriola aff dan 2. sekresi ADH (1 + 2 sekresi mine naik)
Peregangan atrium sekresi ANP natriuresis + diuresis
• Reflex brainbridgeAtrial vol meningkat :1.Peregangan nodus sinoaurikular denyut
jantung naik 15%2.Reflex brainbridge denyut jantung naik 40%
dan kontraktilitas naik
Kontrol tek arteri oleh pusat vasomotor thd penurunan aliran darah
• Iskemia cerebri eksitasi neuron vasokontriktor dan cardioacelerator tek arteri sistemik naik sampai tingkat kemampuan memompa paling tinggi
• Iskemia CO2 naik eksitasi pusat vasomotor sompatis
• Faktor lain : as laktar dan asam lain tek lain naik
• Peningkatan tek arteri = CNS iskemia response (250 mmHg dlm 10 men)
• Derajat vasokontriktor sangat intens oklusi pembuluh darah perifer hampir total, produksi urine menurun tajam
• CNS iskemia respons terjadi penurunan tek arteri sampai 60 mmHg, sampai 15-20 mmHg emergency pressure control system
• Cusking reaction : tipe CNS isekomic respons yg khusus disebabkan oleh peningkatan tek cerebrospinal
III. Gambaran Khusus Kontrol Tekanan Arteri oleh Saraf (Peran Saraf Skelet dan Otot Skelet)
1. Refleks kompresi abdominal• Refleks baroreceptor / kemoreceptor
transmisi sinyal ke saraf skelet otot skeler (abdomen) kompresi vena reervoir v.r naik CO naik tek darah naik
•Efek ini sama dengan efek vasokontriktor simpatis•Hal ini penting pada keadaan paralisa otot
skelet2.Peningkatan CO dan tek arteri karena
kontraksi otot skelet waktu latihan fisik•Kontraksi otot kompresi pembuluh darah
otot skelet dan abdomen CO naik ( 5-7 x) tek darah naik (130 – 160 mmHg)
Gelombang respirasi pd tek darah• Selama permulaan ekspirasi : tek darah naik• Selama sisa ekspirasi + inspirasi tek drh
naik• Selama respirasi dalam : tek darah naik/turun
20 mmHg
• Gelombang ini sebagai efek dari :1.Sinyal pernafasan yang timbul pada pusat
pernafasan diteruskan ke pusat vasomotor2.Inspirasi tek intrathirax lebih neg pemb
darah meregang vr kebag kiri jantung turun CO2 turun tek arteri turun
3.Perubahan tek darah pd pemb darah thorax waktu respirasi eksitasi strech reseptor pada pemb darah dan atrium
Peran Ginjal Dalam Regulasi Tekanan Darah Dalam Jangka
Panjang Pada Hipertensi
Sistem ginjal – cairan tubuh untuk kontrol tekanan arteri
• Simpel : cairan ekstrasel naik vol darah naik tek darah naik ekskresi kelebihan cairan ekstrasel tek darah kembali normal
• Peningkatan bbrp mmHg ekskresi air 2x (pressure diuresis) dan ekskresi NaCl juga 2x (pressure natriuresis)
• Yang penting juga : mekanisme renin - angiotensin
Pressure diuresis sebagai dasar untuk mengontrol tek arteri
• Pd manusia : tek arteri 50 mmHg output urine 0
• Pd 100 mmHg output urine normal• Pd 200 mmHg output urine 6 – 8 x• Yg meningkat bukan hanya volume, juga NaCl
(pressure natriuresis)• Anjing yang diblok sarafnya :• Infus 400 cc tek darah naik 205 mmHg dan
CO 2x, output urine 12x bbrp jam normal lg
Infinitive feedback gain
1. Kurva output air dan garam oleh ginjal sbg respon thd peningkatan tek arteri
2. Kurva (garis) intake air dan garam• Lama-lama output = intake equilibrium
point• Tek arteri naik 150 mmHg output = 3 x
intake vol darah turun tek arteri turun sampai equilibrium point
• Tek arteri turun dibawah eq point intake akan > output vol cairan tubuh naik tek arteri naik sampai eq point
• 2 determinan yang menentukan level tek arteri dalam jangka panjang
1.Kurva output air dan garam2.Kurva intake air dan garam• Perubahan eq point dapat terjadi karena1.Derajat pergeseran tekanan dari kurva output
air dan garam2.Level garis intake air dan garam
Peningkatan vol cairan tubuh dapat meningkatkan CO dan total perif resist
• Cairan tubuh naik vol darah naik mean circulating filling pressure naik VR naik CO naik tekanan arteri naik
• CO naik tekanan arteri naik 1) direk dan 2) indirek
• Indirek : aliran darah ke jaringan naik vasokontriksi total tahanan perifer naik tek arteri naik
• Tek arteri = CO x Total tahanan perifer• Peningkatan C 0,5 – 10% Tek arteri 100 -
150 mmHg• Intake garam peningkatan tek arteri >
intake air1.Intake garam naik osmolalitas cairan tubuh
naik merangsang pusat haus minum c.ekstrasel naik
2.Intake garam naik osmolalitas cairan tubuh naik ADH naik vol urine turun, cairan ekstrasel naik
Hipertensi kronik• MAP > normal (>90 mmHg) MAP >
110mmHg atau Diast > 90 mmHg dan sist >135mmHg ; yg berat MAP 150 – 170 mmHg, Diast > 130 mmHg dan sist bisa mencapai 250 mmHg
• Efek letal hipertensi disebabkan oleh :1.Beban jantung bertambah berat gagal
jantung dan peny jantung koroner2.Kerusakan pemb darah otak infark cerebri3.Kerusakan ginjal gagal ginjal
Percobaan Volume Leading Hypertension yang disebabkan pengurangan massa ginjal dan
bersamaan dng naiknya intake garam
• Mula-mula kedua pole salah satu ginjal dibuang, kemudian seluruh ginjal yang satunya lagi dibuang massa ginjal 30%
• Terjadi peningkatan tek arteri 6 mmHg
• Diberi larutan garam gagal menghilangkan haus minum 2 - 4 x normal bbrp hari tek arteri meningkat 40 mmHg
• Setelah 2 mgg diberi air biasa tek arteri turun sampai normal (dlm 2 hari)
• Akhir percobaan : diberi NaCl lagi tek arteri meningkat > cepat ke level yang lebih tinggi karena telah belajar toleransi terhadap larutan garam minum lebih banyak lagi
Urutan perubahan fungsi sirkulasi selama timbulnya volume loading hypertension
• Mula-mula intake air dan garam naik 6 x• C ekstrasel vol darah dari CO naik 20 – 40 %• Bersamaan tek arteri mulai naik tidak sama
dng c tubuli karena tekanan perifer turun (reflex baroreseptor)
• Stlh 2 – 4 hr : tek art naik penuh, tekanan perifer normal
• Perubahan kedua : tahanan perifer naik, CO turun hampir normal ( autoregulasi aliran darah)
• Vol loading hypertension dibagi dalam 2 fase1.Vol c tubuh meningkat CO meningkat
hipertensi2.Tek arteri naik dan tahanan perifer naik Co
kembali ke normal
Hipertensi disebabkan Primary Aldosteronism
• Termasuk tipe volume liading hypertensia• Aldosteron meningkat reabsorpsi Na
meningkat c ekstrasel meningkat tekanan arteri meningkat
• Bila ineke garam naik tekanan arteri meningkat tajam perubahan patologis ginjal retensi air dan garam letal hipertensi
Peranan sistem Renin–Angiotensin pada regulasi hipertensi
• Dihasilkan dalam bentuk prorenin oleh se JG• Tek arteri ginjal turun prorenin renin
pemb darah seluruh tubuh• Sebagian kecil renin tetap di cairan lokal ginjal• Renin menrubah angiotensinogen
angiotensin I (vase konstriktor ringan) angiotensin II (paru oleh converting enzyme ; vasokontriktor kuat, 1-2 menit, inaktif oleh angiotensonase)
• Efek angiotensin II1. Vasokontruksi tekanan perifer naik tekanan
arteri naikVasokontriksi secara cepat pada sebagian besar
tubuhVasokontriksi yg intens pada arteriolaVasokontriksi ringan pada vena VR naik
membantu pompa jantung terhadap tekanan arteri meningkat
2.a. Menurunkan sekresi air dan garam volume loading hypertension (dlm jangka panjang)
2.b. Merangsang korteks adrenal aldosteron retensi air dan garam
• Efek langsung angiotensin thd ginjal1. Konstriksi arteriola ginjal filtrasi menurun
tekanan kap peritubuler menurun2. Reabsorpsi cairan tubuli3. Reabsorpsi air dan garam meningkat secara direk
pada tubuli• Efek perdarahan terhadap sistem renin – angiotensin1. Sist r.ang berfungsi baik tek arteri meningkat 83
mmHg2. Sist r.ang tidak berfungsi baik tek arteri
meningkat 60 mmHg, sist r.ang membutuhkan waktu 20 menit
• Efek perubahan angiotensin thd tek arteri dng intake garam normal
1.Sistem r.ang diblok (oleh captropil)2.Infus angiotensin II (2,5 x) secara kontinu
Peran sist ren-ang dlm mempertahankan tek arteri thd variasi
intake garam1. Intake garam naik vol c ekstrasel naik
aliran darah ginjal naik sekresi renin turun retensi air dan garam turun
2. Intake garam turun terjadi sebaliknya• Intake garam naik 50 X tek arteri 4-6 mmHg• Intake garam naik 50 x + sist ren-ang diblok
tek arteri naik 10 x sampai 50 -60 mmHg
One Kidney Goldblatt Hypertension• 1 ginjal diambil, satunya lagi : a.renalis diklem• A.renalis turun tek arteri sistemik naik (dlm
detik) trs berlangsung (bbrp hari) tek arteri sistemik stabil tek a renalis kembali ke normal
• Hipertensi ini “One Kidney” Goldblatt Hypertension
• Peningkatan tek darah1.Renin vasoconstrictor mechanism2.Retensi air dan garam
Two Kidney Goldblatt Hpertension
• Salah satu a renalis diklem• Konstriksi a renalis aliran darah turun
renin naik retensi air dan garam• Ginjal yg normal retensi garam dan air
karena renin tekanan arteri naik
Hipertensi disebabkan kombinasi volume loading + vasocontriction
• Hipertensi bag atas tubuh karena “c aorta”• Blokade aorta setelah percab arteri ke kepala
dan tangan, proximal dari a renalis• Tek areti bag atas tubuh 40-50%> lebih tinggi
drpd bawah• Mekanisme : identik dng One Kidney GH
tek arteri kedua ginjal turun angiotensin + aldosteron hipertensi bag atas tubuh
• Tek arteri pd bag bawah tubuh naik sampai normal
• Bagaimana kejadiannya ? Tidak ada perbedaan subst vasokonstriktorTidak ada perbedaan kontrol mel sarafTerjadi autoregulasi jangka panjang yang hampir
komplit kompensasi mekanisme kontrol aliran darah lokal hampir 100%
• Baik untuk daerah dng tek arteri tinggi maupun area dng tek darah rendah, aliran darah lokal, terkontrol dng baik dalam memenuhi kebutuhan jaringan
Hipertensi Esensial (primer)
• 90-95% penderita hipertensi hipertensi esensial penyebab tidak diketahui
• Hipertensi sekunder : penyebab stenosis a renalis
• Hip ess mempunyai tendens heriditer• Kelebihan bb dari sedentary lifestyle memp
peran penting dalam penyebab hipertensi (faktor resiko terjadi 65-70% hip ess)
• Penurunan bb penurunan tensi• Penurunan bb + peningkatan aktivitas fisik
langkah pertama utk pengobatan hipertensi• Beberapa karakteristik hipertensi essensial
yang disebabkan kelebihan bb1.CO meningkat utk tambahan aliran darah ke
jar lemak, utk peningkatan metabolisme dan pertumbuhan jaringan. Bila hipertensi bertahan total tekanan perifer naik
2. Aktivitas simpatis pada org overweight tinggi. Penyebab tidak sepenuhnya diketahui diduga karena hormon leptin dari hipotalamus yang menyebabkan eksitasi pusat vasomotor vasomotor dalam medula oblongata
3. Level angiotensin II dan aldosteron naik. Mungkin sebagian karena stimuli saraf simpatis.
4. Mekanisme pressure natriuresis terganggu ekskresi NaCl tidak adekat, karena reabs garam dan air (peningkatan aktivitas simpatis angiotensin II + aldosteron naik). Hipertensi yang tidak diobati kerusakan vaskular ginjal filtrasi menurun hipertensi meningkat tajam
Analisis Kontrol Tekanan Arteri Pada Hipertensi Essensial
• Kurva kurva fungsi ginjal pada sodium loading
• Peningkatan tek arteri lambat (bbrp hari – minggu) ditentukan oleh intake garam sampai level baru tunggu sampai output garam balans dg intake garam
1.Non salt sensitive hypertension. Perubahan intake garam (3,5 x normal) tek arteri tidak meningkat signifikan
2. Salt sensitive hypertensionTidak mempunyai karakteristik all or none bbrp individu lebih salt sensitive dari yang lain (terutama umt > 50 – 60 th). Terjadi pada penyakit ginjak kronik (kehilangan nefron atau terjadinya penuaan). Fungsi renin angiotensin abnormal tek darah menjadi salt sensitive
Pengobatan Hipertensi Esensial
• Langkah pertama : peningkatan aktivitas fisik dan penurunan bb
• Tidak dapat menurunkan bb obat antihipertensi
1.Obat vasodilasator2.Natriuretik atau diuretik yang menurunkan
reabsorpsi air dan garam
• Vasodilasator1.Inhibisi sinyal simpatis / memblok transmitter
simpatis2.Relaksasi langsung otot pemb darah ginjal3.Memblok aktivitas sist renin angiotensin
Integrasi regulasi tekanan arteri• Jelas pengaturan tek arteri tidak hanya oleh single
sistem tapi merupakan sistem yang saling berhubungan yang mempunyai fungsi spesifik
• Perdarahan hebat masalah1. Untuk survival : segera tek darah dikembalikan ke
normal2. Mengembalikan vol darah ke level normal sist
sirkulasi bekerja normal• Ada 2 cara1. Pertahanan pertama : kontrol melalui sist saraf2. Pertahanan kedua : kontrol melalui mekanisme ginjal
• Dibagi 31.Cepat (detik – menit)2.Intermediate (menit – jam)3.Jangka panjang (hari – bulan – tahun)
Mekanisme kontrol tekanan yang cepat
• Reflex saraf yang akut & respons saraf yg lain• Mekanisme yang berkalan cepat (detik) & kuat1. Mekanisme feedback baroreceptor2. cns iskemik mechanism3. Mekanisme kemoreseptor• Juga terjadid1. Konstriksi vena darah masuk jantung2. HR meningkat dan kontraktilitas naik pompa
jantung naik3. Konstriksi kebanyakan arteriola perifer tek darah
naik
Mekanisme kontrol tekanan setelah bbrp menit
1. Mekanisme vasokonstriktor renin – angiotensin2. Stress relaxation vaskulatur / pressure “buffer”3. Keluar masuknya cairan tubuh melalui kapiler
untukmenentukan vol darah yang dibutuhkan• Mekanisme ini berjalan selama 30 mnt – bbrp jam• Selama waktu ini mekanisme saraf menjadi
kurang efektif
Regulasi Tek Arteri Jangka Panjang
• Melalui mekanisme renal – body fuid pressure control
• Membutuhkan waktu bbrp jam sampai terjadi respons yang signifikan
• Mekanisme ini dapat mengembalikan tek arteri sampai level dimana output air dan garam oleh ginjal normal
• Pada mekanisme r.b.f.p.c terdapat peran serta aldosteron
• Penting juga interaksi sist renin – ang dengan aldosteron
• Intake garam pada setiap orang sangat bervariasi (1/10 sampai 5 – 10 x normal) MAP diregulasi hanya sampai bbrp mmHg bila sist renin – angiotensin aldosteron berfungsi normal
• Tidak adanya fungsi renin – ang – aldosteron tek darah sangat sensitif thd perubahan intake garam